Can’t Lose Episode 17

Posted: Sabtu, 31 Desember 2011 by khyunkhyun in Label:
0

 
Jung woo masih berada di pemakaman dan masih memandangi foto Sung chul senior sekaligus sahabat baiknya. Jung woo masih belum percaya kalau Sung chul sudah tidak ada. Terlihat jelas dari raut di wajahnya, penuh rasa dendam pada Son hyuk dan rasa bersalah.
 
Sementara itu di tempat lain, tepatnya di ruang interogasi NTS, Hye in juga merasakan hal yang sama. Hye in merasa bersalah karena dirinyalah sekarang NTS dan Jung woo kehilangan orang yang sangat mereka cintai. Hye in memencet tombol yang berada di meja dan minta dipertemukan dengan Dr.Kwon.
Dr.Kwon : kau ingin berbicara denganku?
Hye in: (terdiam sesaat) ya
Dr.Kwon : Untuk apa?
Hye in : Aku bertanya-tanya apakah aku bisa pergi ke pemakaman Kapten Tim, Park Sung chul. Aku ingin pergi dan… melihatnya.



 
Ki soo berusaha menghilangkan kesedihannya dengan minum. Ki soo pun mengajak Jung woo.
Ki soo : aku tahu ini tidak pantas dilakukan di pemakaman, tapi….
Jung woo : ketika aku pertama kali bergabung di NTS, Hyung Sung chul adalah atasanku. Dia mengajarkan semuanya kepadaku dari awal
Ki soo : apa yang kau bisa pelajari dari dia?
Jung woo : banyak, dia mengajarkan kepadaku cara untuk melindungi diri, dia mengajarkan kepadaku cara membesar-besarkan kasus kecil dan membuat mereka tampak signifikan, aku belajar semuanya darinya
Ki soo : wow, dia pasti menjadi guru yang membanggakan untukmu, apakah kamu melihat anak-anaknya? Dia memelihara mereka dengan baik, kau tahu apa kata-kata terakhirnya? Dia mengatakan kepada saya untuk menjaga dan mengurus anak-anaknya, dia harusnya mencoba bertahan dan tetap hidup demi anak-anaknya. Dia selalu menyusahkan orang lain baik ketika hidup maupun sudah meninggal. Namun Jung woo… (Ki soo mulai menangis) kita seharusnya tidak membiarkannya mati seperti itu. Seharusnya aku yang pergi saat itu, aku seharusnya tidak membiarkan dia pergi seperti itu… aku seharusnya….
 
Dr.Kwon, Asistennya dan beberapa agen mendatangi lokasi pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Agen Park Sung chul. Jung woo tiba-tiba muncul dan ikut berdiri bersama Dr.Kwon dan agen lainnya.

Sebuah mobil terlihat berhenti di depan gedung lokasi pemakaman. Dua orang turun dari mobil dan kemudian selanjutnya disusul Hye in dengan tangan masih terborgol. Hye in dibawa masuk ke lokasi pemakaman dan bertemu dengan Dr.Kwon dan Jung woo. “buka borgolnya” perintah Dr.Kwon “jangan ragu,masuklah” ucap Dr.Kwon berusaha menguatkan Hye in yang terlihat lemah.
 
Hye in mengambil sekuntum bunga dan meletakkannya di depan foto Sung chul. Hye in berusaha melihat foto Sung chul, namun dia tidak sanggup. Air matanya perlahan-lahan menetes dan Hye in sama sekali tidak menyadari Jung woo yang berdiri di belakangnya dan melihatnya. “maafkan aku” lirih Hye in pada foto Sung chul.

Son hyuk juga sedang bersedih. Berbeda dengan NTS yang sedang berkabung karena kehilangan salah satu orang kebanggan mereka, Son hyuk bersedih karena lagi-lagi harus kehilangan Hye in. Son hyuk kembali mengingat kejadian sewaktu di Jepang saat Hye in lebih memilih masuk ke dalam gudang yang hampir meledak demi menyelamatkan Jung woo, saat Hye in meminta Son hyuk untuk melepaskannya dan membiarkannya pergi dan saat Hye in melindungi Jung woo dari Son hyuk yang ingin menembak Jung woo.
 
Terutama perkataan terakhir Hye in yang masih terus terbayang di benak Jung woo.

“mimpi apa?ujung jari saya tidak pernah bersih dari noda darah. Aku memejamkan mata, tetapi masih terbayang wajah orang yang sudah kubunuh, jadi mimpi apa? Ini bukan mimpi saya”
Son Hyuk menggengam erat gelas yang sedang dipegangnya hingga pecah berkeping-keping. Son hyuk hanya memandangi darah yang terus menetes dari tangannya dan sama sekali tidak memperdulikan sakit di tanganya sekarang, hatinya jauh lebih sakit karena sudah kehilangan Hye in, Jantung hatinya (hiks,hiks,hiks, kasihan oppanya teh nana dan teh ai).
Ki soo kembali ke tempat mahyongnya. “Hyungnim selamat datang kembali” sapa Min go yang saat itu sedang makan ramen. Ki soo berhenti berjalan dan mengatakan kepada Min goo untuk tidak membuka tempat mahyong hari ini dan mengingatkan kepada Min go agar tidak sering-sering makan ramen dan menggantinya dengan nasi.
Ki soo kemudian ke ruangan kerjanya. Baru saja Ki soo duduk, Letnan Korea Utara meneleponnya dan mengajaknya bertemu.
Letnan : Ki soo aku ingin kau pergi ke New Zealand”
Ki soo : tapi mengapa tiba-tiba?
Letnan : kami menemukan lokasi Kim Seon Hwa
Ki soo : (sedikit terkejut) Seon hwa….bisakah kita meninggalkannya sendirian dan tidak mengganggunya lagi. Aku mendengar dia hidup baru disana dan aku berpikir lebih baik, dia seperti itu
Letnan “ aku juga berpikiran yang sama, tetapi jika kita tidak menemukannya, dia akan berada dalam bahaya, di bawah arahan Pimpinan Kim, Korea Utara akan mengambil mantan agen mereka dan membunuhnya, bukan hanya Seon hwa tetapi kamu juga, pergi kesana dan peringatkan dia.
Dan tanpa disadari Letnan dan Ki soo, anak buah Letnan ikut mendengarkan pembicaraan mereka dari mobil (rupanya anak buah Letnan sudah memasang alat penyadap di ruangan tersebut).

=NTS=
 

Jung woo duduk di ruangannya dan memandangi kursi Sung chul yang sekarang kosong. Tiba-tiba salah satu agen analisis memberitahunya kalau Son hyuk menelepon dan ingin berbicara dengannya. Dr.Kwon dan asistennya ikut mendengarkan juga.
 
Jung woo : ini Lee Jung woo
Son hyuk : kau pernah berkata bahwa aku seseorang yang memiliki hati tanpa jiwa, kau orang yang tidak tahu diri. Itu semua tidak benar, tidak, tepatnya hilang. Sekarang aku sangat menderita dan tidak sebanding dengan rasa sakit kamu akibat kematian Sung chul.
Jung woo : apapun yang kamu lakukan, ingat satu hal, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri
Son hyuk : kau begitu dendam padaku dan aku juga sama sepertimu. Dengarkan baik-baik Jung woo, kamu akan melihat sesuatu yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya di tengah Kota Seoul, aku akan menunjukkan kepadamu apa yang bisa aku lakukan, tunggu dan lihatlah.
Jung woo dan Dr.Kwon saling berpandangan.


 
Dr.Kwon dan para Agen mengadakan rapat dan mulai memprediksi tempat-tempat yang akan menjadi sasaran Son hyuk. Asisten Dr.Kwon memberitahukan bahwa mereka sudah menjalin kerja sama dengan semua departemen keamanan dan NIS. Jung woo juga ikut mengeluarkan pendapat dan mengatakan kalau reactor nuklir yang sekarang ini sedang dikerjakan mungkin bisa menjadi sasaran Athena. Akhir dari rapat, Dr.Kwon berpesan untuk tetap focus dalam menjaga keamanan dan terus mencari sasaran Athena. “Lee Jung woo ke ruangan saya” perintah Dr.Kwon
 
Dr.Kwon memberitahukan mengenai rencananya yang ingin memanggil kembali Hye in sebagai agen NTS karena sudah banyak korban yang berjatuhan terutama kejadian baru-baru ini di lokasi kereta bawah tanah. Dr.Kwon kemudian memerintahkan Jung woo untuk berbicara langsung dengan Hye in, karena Hye inlah sekarang harapan satu-satunya bagi mereka, karena Hye in jugalah yang lebih mengenal Athena dan Son hyuk dibanding siapapun.
“aku mendengar bukan kamu yang menembak Ketua Han (Ayah Jae hee), mengapa tidak mengatakannya padaku. Jika kamu mengatakannya, aku mungkin tidak akan menderita seperti ini” ucap Jung woo
“maafkan aku” ucap Hye in dan terus menunduk

“Son hyuk menghubungi kami, dia memperingatkan kami bahwa dia akan melakukan serangan teroris di pusat Kota Seoul, saat ini kami sedang berusaha untuk mencegahnya, tapi kami belum yakin tentang target Son hyuk. Banyak rakyat sipil yang menjadi korban sewaktu terror bom bawah tanah dan masih terus bertambah, kita harus menghentikan semua ini. Direktur ingin kamu bergabung dalam penyelidikan ini dan itulah sebabnya aku datang kesini untuk meyakinkanmu, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan untuk meyakinkanmu. Aku tidak memaksa atau memintamu, itu sepenuhnya tergantung padamu, aku akan menunggu” ucap Jung woo

“aku akan melakukannya” ucap Hye in tegas dan terlihat sudah memikirkannya matang-matang. “tidak ada niat lain, aku hanya tidak ingin ada korban lain yang berjatuhan karena dia” tambah Hye in dan kali ini menatap mata Jung woo.
 
 
Sementara itu Dr.Kwon yang melihat dari kamera cctv tampak tersenyum, pilihannya untuk meminta Jung woo membujuk Hye in tidak salah. “kumpulkan agen di ruang konferensi” perintah Dr.Kwon pada Jung woo begitu selesai berbicara dengan Hye in.
 
Jung woo, Jun ho dan Jae hee sedang berbincang-bincang mengenai target Athena saat Dr.Kwon masuk ke ruangan rapat bersama dengan Hye in. Dr.Kwon tahu mereka semua terkejut (kecuali Jung woo) melihat Hye in dan memberitahukan kalau Hye in akan bergabung dalam tim investigasi.
 
Hp dan semua barang milik Hye in dibawa ke ruangan lab forensic untuk dianalisa. Salah satu agen lab forensic mulai memeriksa Hp milik Hye in dan menemukan sesuatu yang mencurigakan. “Kepala OH coba lihat ini, Hye in menyuruh kami untuk memeriksanya”. Kepala Oh memakai kacamatanya dan mulai melihat ke layar computer yang tersambung dengan Hp Hye in “ini adalah info rinci pada komposisi dinding beton dan ini adalah manual untuk keadaan darurat, selanjutnya…. Ini terlihat seperti peta satelit yang dipandu, dimana ini? Coba perbesar” Kepala Oh terlihat terkejut dan segera melaporkan hal tersebut kepada Dr.Kwon.
 
Dr.Kwon memberitahukan kepada beberapa anggota parlemen bahwa target Athena selanjutnya adalah pembangkit energy nuklir yang sekarang sedang dikerjakan. Salah satu anggota parlemen terlihat tidak percaya, karena sebelumnya Dr.Kwon mengatakan kalau target Athena selanjutnya ada di pusat Kota Seoul. Dr.Kwon membenarkan hal tersebut, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut Athena ingin menghentikan penelitian energy nuklir di Korea. Anggota parlemen yang lain ikut berkomentar, dia seakan tidak percaya dengan kerja NTS karena NTS sendiri pernah disandera, dan bagaimana NTS bisa meyakinkan mereka. Dr.Kwon yang pada dasarnya orang yang sangat bijak dan arif berusaha menegaskan kalau NTS akan berusaha sebaik mungkin.

 
Jung woo dipercaya oleh Dr.Kwon untuk memimpin penyelidikan kali ini. Jung woo memerintahkan kepada agen lainnya untuk mencari tahu jenis bom yang dibawa Andy ke NTS dan kesediaan NIS untuk membantu mereka. Jung woo melihat Jae hee yang hanya duduk terdiam di kursinya “apa kamu baik-baik saja?apa kamu sudah menemui konseling, mereka khawatir terhadapmu” tanya Jung woo terlihat khawatir “aku baik-baik saja” jawab Jae hee sambil tersenyum (kalau menurutku senyum yang dipaksakan) “mengapa kau tidak beristirahat?” tanya Jung woo lagi “tidak, aku baik. Aku akan pergi untuk memeriksa ke laboratorium Sains” ucap Jae hee dan beranjak pergi.
 
Jae hee tidak sengaja berpapasan dengan Tae hyun (wah, namjanya siapa nich????) ketika ingin masuk ke dalam lift “kita bertemu lagi, aku ingin berterima kasih sekarang untuk apa yang sudah kamu lakukan padaku sebelumnya” ucap Jae hee “tidak masalah” jawab Tae hyun “tapi, apa yang membawamu kesini?” tanya Jae hee “aku dihubungi untuk menjadi agen cadangan” jawab Tae hyun.
 
Choi Tae hyun memperkenalkan dirinya kepada semua agen. “perkenalkan aku adalah Choi Tae hyun, agen dari NIS” “aku pikir kamu ahli dalam masalah bom?” tanya Jae hee “sebenarnya agen ini multi talented, tidak hanya seorang specialist bom tetapi ia juga seorang specialist peralatan khusus” jawab Jun ho yang kebetulan berdiri disamping Tae hyun “saya kebetulan punya beberapa kepentingan, saya berpikir tidak mungkin bagi mereka untuk menargetkan pabrik nuklir dari luar, hal ini dilindungi oleh lima lapisan firewall, saya tidak berpikir mereka bisa melakukannya, reactor nuklir sendiri memiliki dinding beton yang melindunginya” ucap Tae hyun setelah selesai memperkenalkan dirinya. Jun ho juga berpikiran yang sama dengan Tae hyun. Jung woo kemudian bertanya bagaimana jika mereka melakukan hal yang sama seperti di NTS. Tae hyun juga sempat berpikir seperti itu, tetapi Athena tidak mungkin bisa menembus penjagaan yang sangat ketat bahkan stuck snap (salah satu virus yang bisa merusak sistem reactor) tidak dapat menembus reactor nuklir. Jae hee setuju dengan apa yang dikatakan “mereka tidak bisa menyerang dari luar maupun dalam, lalu apa yang mereka rencanakan?” tanya Jae hee (Son hyuk punya banyak akal Jae hee, hehehehe…..).
 
Di tempat lain, Andy memberitahukan Son hyuk kalau rencana sudah dimulai. Son hyuk kemudian melihat anak buahnya dan menyuruh mereka untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

=Auckland, New Zealand=
 

Ki soo akhirnya sampai di New Zealand dan duduk di salah satu kafe di pinggir jalan. Di tangan Ki soo sudah ada beberapa lembar foto Seon hwa (kemungkinan diberikan oleh Letnan Korea Utara). Ki soo melirik jam tangannya kemudian bergegas pergi dengan menggunakan mobil.
 
Ki soo berhenti di depan sebuah sekolah dan dari kejauhan dia melihat Seon hwa yang sedang membuka bagasi mobilnya. Ki soo melaporkan hal tersebut kepada Letnan Korea Utara “aku sudah menemukannya”.
Seon hwa tersenyum sambil mondar-mandir menunggu anaknya yang akan pulang sekolah. Wajahnya berubah pucat ketika melihat Ki soo yang berjalan ke arahnya. Seon hwa seperti melihat hantu di siang bolong.
 
Baru saja Ki soo ingin mendekat ke arah Seon hwa, anak Seon hwa tiba-tiba keluar dan berteriak memanggil “Ibu”. Ki soo spontan menjauh apalagi saat itu suami Seon hwa juga berada disana dan Seon hwa juga sempat memberi tanda agar jangan mendekat.
Seon hwa menggendong anaknya kemudian memberikannya kepada suaminya. Dengan alasan ada sedikit urusan, Seon hwa pamit kepada suaminya dan berjalan ke arah Ki soo. Seon hwa kemudian memberikan secarik kertas kecil yang diselipkan ke tangan Ki soo “temui aku disini jam 10 nanti”.
 
Seon Hwa dan keluarganya pergi kesebuah tempat rekreasi, mereka terlihat sangat bahagia. mereka menghabiskan hari itu dengan bersenang2. Usai seharian bermain bersama anak perempuannya, Seon Hwa menemani anaknya hingga ia tertidur. setelah itu Seon Hwa pergi ke kamarnya.
“Kau sudah siap tidur? Tanya suami Seon Hwa. “Ya” jawab Seon Hwa sambil membuka sweternya. suami Seon Hwa mendekat dan memeluknya. Seon Hwa menatap suaminya. "Ya ya ya,, aku tahu kau besok sangat sibuk" kata suami Seon Hwa.
Sementara itu segerombolan pria memakai pakaian hitam bersenjata mendekati rumah Seon Hwa. Mereka menutup muka mereka dengan kain hitam dan bersiap menuju rumah Seon Hwa.
Seon Hwa yang menunggu suaminya tertidur tiba2 ia merasa ada seseorang yang datang ke rumahnya. Ia akhirnya pergi keruang dapur dan memeriksa seluruh ruangan. Tiba2 dari arah belakang ada seseorang yang mengarahkan pistol dikepalanya dan dengan sigap Seon Hwa berhasil menghindar. Mereka berdua terlibat pertarungan sengit hingga Seon Hwa dapat menaklukannya (wah keren banget, walaupun cewek tapi tetep keren). Namun tanpa Seon Hwa sadari suaminya telah melihat apa yang dilakukan Seon Hwa, Suami Seon Hwa sangat shock melihatnya.
Dari arah belakang suami Seon Hwa datang seorang pria yang akan menyerang, dan dengan sigap Seon Hwa melemparkan pisau kearah pria itu. Suami Seon Hwa masih terpaku melihat apa yang terjadi. “Segera bawa anak kita pergi, cepat” teriak Seon Hwa. Suami Seon Hwa lalu berlari ke lantai 2.
Seseorang kembali datang menembakkan pistolnya kearah Seon Hwa, untuknya Seon Hwa bisa berlindung di samping meja. Seon Hwa menggunakan meja untuk menghindari tembakan pria itu. Seon Hwa kembali bertarung dengan pria itu dan berhasil melumpuhkannya. Seon Hwa duduk terengah2, ia baru sadar dengan keadaan suaminya. Ia kemudian berlari ke lantai 2.
Ternyata dilantai 2 ada seseorang yang sudah menanti dengan pistol menengadah, Seon Hwa pun berhasil melumpuhkannya. Ia kemudian berlari ke kamar anaknya. Betapa terkejutnya ia melihat darah bercucuran di lantai. Seon Hwa terpaku melihat anak dan suaminya telah mati terbunuh. Seon Hwa menangis histeris.

Sementara itu disuatu tempat, Ki Soo menunggu kedatangan Seon Hwa dengan gelisah karena jam sudah menunjukkan pukul 22.30 padahal mereka janjian bertemu pukul 22.00
Seon Hwa mengangkat ponsel salah satu pria yang terbunuh. “Dimana kau? Tanya seorang pria. Seon Hwa terlihat mengenali suara itu, ia kemudian membuka penutup muka pria itu dan betapa terkejutnya dia. “Mengapa kau tidak menjawabku?” kata suara dalam telepon. “Jendral” jawab Seon Hwa lirih. (ternyata pria yang menelepon adalah jendral pimpinan korea utara). “Seon Hwa, mengapa kau yang menjawab telepon ini? dimana Zhang Yingzhe?Tanya Letnan. “Mengapa kau melakukan ini padaku, suamiku tidak tahu apa2 tentang masa laluku, ketika anakku lahir, dia mengatakan terima kasih padaku. Itu pertama kalinya ada orang yang mengatakan terima kasih padaku” kata Seon Hwa penuh amarah. “Seon Hwa, apa yang terjadi? Tanya jendral tak mengerti. “Apakah membunuh ibu dan adikku tidak cukup, bahkan kau pun membunuh orang yang tak tahu apa, bagaimana kau bisa membunuhnya? Teriak Seon Hwa. “Seon Hwa, dengarkan aku” kata jendral. “Aku akan membalas dendam, ingat baik baik” potong Seon Hwa. “Kim Seon Hwa, Kim Seon Hwa” teriak Letnan. Seon Hwa masih terdiam dan menangis
Seon Hwa yang tak kunjung datang membuat Ki Soo melacak keberadaan Seon Hwa dengan menggunakan GPS. Ia pun tiba dirumah Seon Hwa dengan keadaan rumah yang sudah berantakan. Ki Soo mengerluarkan pistolnya dan mentelusuri rumah Seon Hwa, Seon Hwa telah pergi.
Ki Soo menelepon jendral dan mengabarkan keadaan rumah Seon Hwa. “Situasinya sangat buruk, aku tak tahu apa yang terjadi pada Seon Hwa dan keluarganya” kata Ki Soo. “Ya, aku mengerti” jawab Letnan.
=NTS=
Semua para anggota NTS melakukan rapat tentang kerja Athena. Hye In sebagai mantan anggota sangat banyak memberikan informasi terkait cara kerja dan system yang mereka gunakan.

Anggota NTS mulai melakukan investigasi dengan arahan Hye In. mereka pergi kesebuah pabrik dan melakuakan beberapa penyelidikan dengan sembunyi2, sementara Hye In dan Jung Woo menunggu laporan dari markas NTS.
Mereka berdua gelisah menunggu kabar dari anggota NTS lainnya. Untuk mengurangi kegelisahan Jung Woo keluar ruangan dan pergi membuatkan makanan kecil dan kopi untuk Hye In. “Sejak kau berparisipasi dalam investigasi ini, aku belum makan apapun” kata Jung Woo sambil emnyodorkan makanan pada Hye In. “Terima kasih” seru Hye In. tiba2 laptop Hye In mendapatkan kiriman data.
“Namanya adalah Wu Dazhi, kepala organisasi, di Italy dia berpartisipasi dengan Athena. Dia masuk dalam level A” jelas Hye In dalam rapat NTS. “Siapa managernya? Tanya direktur. “Li Taixian, kita bisa menemukannya di shanghai cina” jawab Hye In.
=Shanghai, Cina=
Jae Hee pergi ke Shanghai untuk menyamar sebagai wanita penggoda. Ia mulai menggoda Li Taixian dan Li Taixian mengajaknya ke kamar. Didalam kamar Jae Hee mulai beraksi dan dapat melumpuhkan Li Taixian. Ia mengambil handphone dan kartu kredit Li Taixian.

=Seoul=
Jin Young datang ke tempat Ki Soo. “Ada apa? Tanya Jin Young. “Jendral mempunyai sesuatu untukmu” jawab Ki Soo. Ki Soo lalu pergi meninggalkan Jin Young. Jin Young lalu mendapatkan sebuah telepon. “Aku tak mendapatkan kabar darimu, dimana kau, bagaimana dengan Seon Hwa? Apakah sudah selesai? Tanya Jin Young pada seseorang ditelepon. “Halo Halo Halo” kata Jin Young karena tak ada jawaban. “Mengapa kau lakukan ini” kata Ki Soo tiba2 datang. (emm ternyata hp suruhan Jin Young dibawa Ki Soo dan digunakan untuk memastikan apakah benar dia yang memerintahkan untuk membunuh Seon Hwa).
Jin Young pun menyadari jika telepon itu dari Ki Soo, “Karena Kim Seon Hwa adalah penghianat korea utara, itulah takdirnya” jawab Jin Young santai. “Suami dan anaknya tidak mengetahui apapun, mereka tak bersalah. Dasar kau brengsek,,” teriak Ki Soo sambil mengarahkan pistol kearah Jin Young. “Aku harap kita tak bertemu lagi, jika itu terjadi, aku tak tahu apa yang akan aku lakukan padamu” kata Ki Soo sangat marah.
Hye In menggunakan Handphone dan kartu Li Taixian untuk membuka sebuah data. (duh mian gak ngerti apa yang dibuka, yang telas setelah dapat membukanya, ada dari pihak Athena yang bergerak). Dan Jung Woo pun bersiap pergi.

Jae Hee mengatakan pada Jung Woo untuk tidak pergi, karena Athena telah mengenali wajah Jung Woo. Namun Jung Woo bersikeras, karena dia ingin segera menemukan markas mereka.
Jung Woo pergi dengan berpakaian rapi, dan berkaca mata, sementara itu dari kejauhan Jae Heed an Hye In memantau keadaan.
Para anggota NTS, Jun Hoo, direktur memantau dari markas. “Kekuatan akan standbay diluar dengan jarak 1 km” kata Jun Hoo memberikan info.

Setelah beberapa saat menunggu, ada sebuah mobil datang menghampiri Jung Woo. “apakah kau benar utusan Li Taixian? Tanya pria dalam mobil. “Ya” Angguk Jung Woo. Jung Woo lalu masuk ke dalam mobil. Sementara itu Hye In dan Jae Hee mulai mengikuti mereka. Sedangkan direktur memerintahkan untu bergerak.
Didalam mobil Jung Woo diberikan beberapa pertanyaan tentang tim harri dan keberadaan Charlie Zheng oleh pria yang ada didalam mobil. Jung Woo sedikit terkejut dengan pertanyaan itu, apalagi Hye In tak mengetahui tentang keberadaan Charlie Zheng.” Apakah aku mengetesku? Kata Jung Woo. “Ini hanya beberapa prosedur yang harus dilakukan” kata pria itu. Sementara itu di markas berusaha mencarikan jawaban atas pertanyaan itu dan ketemu, Charlie Zheng berada ditaiwan. “dia ada ditaiwan”jawab Jung Woo santai.
Jung Woo diturunkan disuatu tempat. “Apakah ini benar tempatnya? Tanya Jung Woo. “Sayangnya Charlie Zheng telah mati” kata pria itu sambil menodongkan pistol. Untung saja Hye In dengan sigap menembak orang itu. Mobil itu lalu melaju pergi. Mobil Hye In datang dan Jung Woo masuk kedalam mobil.
Mobil mereka berusaha mengikutinya dan mereka kehilangan jejak, Jung Woo meminta bantuan markas untuk melacaknya dan akhirnya ketemu. Mobil Jung Woo berhasil membuntuti mobil tersebut dan membawa mereka ke markas Son Hyuk. “Kapan bantuan tiba? Tanya Jung Woo. “1 menit lagi” jawab Jun Hoo.
Jung Woo, Hye In dan Jae Hee tiba di markas Son Hyuk. Hye In memohon agar dia diikutkan untuk melakukan penyerangan. Akhirnya mereka masuk dengan pasukan lengkap. Mereka mulai menyerang dan menembaki para anak buah Son Hyuk.
Sementara itu andy mengatakan pada Son Hyuk bahwa NTS berhasil menemukan markas mereka dan telah melakukan penyerangan.
Jung Woo mengontak Jae Hee, “Apa kau menemukan Son Hyuk?. “Tidak, aku tak menemukannya” jawab Jae Hee. Sementara itu dilayar kaca Son Hyuk melihat Hye In yang turut hadir dalam mengepungan markas mereka, Son Hyuk sangat terkejut.



Episode 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Related Posts by Categories

0 komentar: