0
Andy masuk dengan menodongkan pistol agen NTS yang telah menangkapnya. Sedangkan rekan satunya (rekannya itu yang cewek tuh) menodongkan pistolnya kepada asisten direktur.
"Apakah ini alasan mengapa kalian menyerah?"tanya direktur NTS yang melihat mereka semua dari lantai 2.
Andy tidak peduli dengan ucapan direktur NTS, Ia menyuruh rekan yang menodong pistol kea rah asisten direktur untuk memulainya. Perempuan itu mengalihkan pistolnya kepada agen yang menangani data rahasia NTS dan menyuruhnya minggir dari tempat ia berdiri.
Rekan Andy segera duduk dan mulai menggunakan komputer NTS, Ia segera menekan tombol untuk mengunci semua gerbang markas NTS.
"Penguncian telah selesai"ucapnya.
Para agen NTS yang berada di ruangannya terkejut melihat ruangan mereka dikunci.
Dari layar besar muncul Son Hyuk.
"Direktur NTS, ini suatu kebanggaan bisa melihatmu, apa yang kau lakukan?"tanya Son Hyuk basa-basi.
Son Hyuk memperlihatkan sesuatu, "Apakah kau tahu apa ini?". Semua orang yang ada di dalam ruangan memperhatikan Son Hyuk termasuk Direktur NTS. Para agen yang berhasil keluar menodongkan pistol kepada orang-orang Son Hyuk bertepatan juga dengan Andy dan rekannya yang membuka jas mereka, ternyata mereka memasang bom pada rompi yang mereka kenakan. Para agen tidak bisa berbuat apa-apa.
"Bom yang telah dipasang ditubuh mereka bisa membuat NTS menjadi tanah yang datar," lanjut Son Hyuk. "Juga, ini adalah remote control"
Direktur NTS mendekati Son Hyuk, "Apa yang kau inginkan?"
"Bebaskan Yoon Hye In," jawab Son Hyuk.
"Yoon Hye In tidak lama dibawah NTS, aku tidak bisa memberikan keputusan".
"Kau membuat kesalahan padaku, aku tidak akan bernegosiasi denganmu atau membantumu, karena saat ini aku memegang NTS sebagai sandera".
Andy memerintahkan rekannya untuk kembali ke ruang interogasi Hye In.
Jae Hee mendatangi Hye In dengan terburu-buru.
"Ada apa?"tanya Hye In.
Jae Hee membuka borgol Hye In, "Kita harus meninggalkan tempat ini segera, aku akan menjelaskan padamu nanti".
Rekan Andy memasuki laboratorium. "Pergi dari sini sekarang!" serunya sambil menodongkan pistol. Mereka segera keluar, kepala laboratorium keluar terakhir sambil diam-diam mengambil hasil penemuan kumbangnya.
Rekan Andy mencari di lorong. Saat Ia pergi, Jae Hee ternyata ada di balik lorong itu bersama Hye In.
Jae Hee menelpon Jung Woo. "Situasi kode biru, Andy membawa rompi peledak ke dalam NTS. Direktur NTS dan anggota yang lain sedang di sandera".
"Di mana kau sekarang? Apakah kau baik-baik saja?"
"Aku ada dibagian keamanan".
"Baiklah, aku sedang dalam perjalanan."
Jung Woo segera menuju markas NTS dengan mobilnya.
"10 menit selanjutnya aku akan melanjutkannya lebih cepat dan lebih menyakitkan daripada 10 menit yang lain"kata Son Hyuk.
"Tidak akan ada kesempatan bahkan jika kau menyelesaikan ini"kata Direktur NTS.
"Aku tidak berpikir seperti itu, jika aku jadi kau, aku mungkin tidak akan berkompromi dengan situasi ini. Tetapi, tolong lihat sekitarmu. Para anggota NTS tercintamu melihat dengan harapan memintamu membiarkan mereka pergi, mati sendiri jika kau menginginkannya".
Jae Hee berjalan dengan Hye In di lorong NTS.
"Apa maksudmu ketika kau berkata Andy telah menguasai NTS?"tanya Hye In.
"Dia membawa bahan peledak di tubuhnya"jawab Jae Hee.
"Ayo kita ke sana. Aku akan berbicara dengannya"kata Hye In.
"Tidak bisa walaupun tempat ini ditutup, ada beberapa tempat untuk jalan keluar".
"Jae Hee" Hye In berusaha membujuk Jae Hee.
"Kita akan kehabisan waktu, ikut denganku cepat". Jae Hee berjalan diikuti Hye In.
"Aku agen lapangan NTS Lee Jung Woo. Jalan Ming Bao FA30473. NTS sedang dalam kondisi darurat permintaan untuk membackup" kata Jung Woo sambil menyetir.
Blue House, Kediaman Presiden
Sekpres masuk ke dalam ruangan presiden dan melaporkan bahwa NTS sedang di bawah kekuasaan Athena. Presiden sangat terkejut hingga ia berdiri dari kursinya.
"Direktur NTS dan anggotanya sedang disandera"jelas Sekpres.
"Bagaimana bisa terjadi hal itu?"
"Anggota Athena mempersiapkan untuk menyerah, memasuki NTS dengan bahan peledak"
"Panggil kepala departemen pertahanan militer sekarang!" perintah presiden.
"Baik"
Sekpres meninggalkan ruangan presiden. Presiden tampak khawatir dengan kejadian ini.
NTS (National Anti-Terror Service)
Son Hyuk melihat jam tangannya, "Hanya ada 3 menit lagi sekarang".
Direktur NTS melihat seluruh anggotanya, "Baiklah, aku akan membawa Hye In kemari. Tetapi Yoon Hye In tidak ada di sini. Aku membutuhkan tambahan waktu".
Son Hyuk melihat jam tangannya lagi, "Sudah 30 detik berlalu, tinggal 2 menit 30 detik". Itu artinya Son Hyuk tidak memberikan tambahan waktu.
Jae Hee sedang melihat denah gedung NTS mencoba mencari celah untuk keluar. Diam-diam Hye In juga menekan key board yang ada disebelahnya dan melihat para anggota NTS yang sedang disandera. Hye In segera pergi, Jae Hee terkejut dan segera menyusul Hye In mencoba untuk membawanya kembali.
"10 detik lagi" kata Son Hyuk melihat jam tangannya. Son Hyuk sudah akan menekan tombol pemacunya.
Hye In datang menghentikan Son Hyuk. "Ayo bawa aku pergi, aku akan pergi denganmu. Tolong hentikan" kata Hye In pada Son Hyuk.
"Ayo kita mulai"kata Son Hyuk pada Andy.
"Baik"jawab Andy.
"Ini sudah siap"kata rekan Andy.
"Akhirnya, Andy akan memasang peralatannya pada orang lain"Andy melepas rompinya. "Siapa yang akan memainkan permainan ini?"tanya Son Hyuk. Andy mencari orang.
"Lakukan padaku"kata direktur NTS.
"Tidak, kau tidak bisa".
"Mengapa?"tanya direktur NTS dengan berteriak karena geram dengan perbuatan Son Hyuk.
Jae Hee maju, "Biarkan aku yang melakukannya"
"Kau juga tidak bisa melakukan itu"kata Son Hyuk. "Ambil orang yang berdiri di sebelah kanannya".
Andy memegang tangan kepala laboratorium. Jae Hee semakin maju, "Biarkan aku saja yang melakukannya!".
Son Hyuk menatap Jae Hee dan tersenyum sinis, "Baiklah, kau bisa melakukannya. Setiap orang akan mati jika itu meledak. Jadi jangan membuat perbedaan -- Pakaikan padanya"
Jung Woo masih mengendarai mobilnya.
Andy selesai memasang rompi bom di tubuh Jae Hee. "Tidak ada yang harus mati bahkan jika kau dihukum mati. Cukup bekerja sama denganku dalam 3 hal. Pertama, jangan mencoba untuk melepaskan. Perpindahan akan memicu ledakan. Kedua, aku akan memonitoring kalian, tolong jangan berupaya untuk membubarkan. Ketiga, sebelum Yoon Hye In sampai, jangan melakukan usaha apapun. Ada sedikit gerakan akan mengakibatkan hasil yang tak terelakkan. Tolong pertimbangkan tiga hal itu. Bawa dia keluar dari sana" Son Hyuk menjelaskan peraturannya.
"Ayo"kata Andy.
Hye In menatap Direktur NTS. Direktur mengangguk kepada Hye In.
Hye In mengikuti Andy yang beranjak pergi. Kepala laboratorium menaruh sesuatu pada pundak Hye In secara diam-diam, ia menempelkan kumbang hasil penelitiannya.
Andy menodongkan pistol pada Sung Chul, "Sopir kendaraan di sini!" Sung Chul terkejut kemudian berlalu menuju tempat parkir. Mereka semua terdiam dan tampak bingung. Direktur memegang handphonenya dan mengirimkan suatu kode.
Di dalam sebuah mobil seseorang mendapatkan sinyal darurat NTS. Rupanya dia orang yang dulu pernah bertarung dengan Son Hyuk di toilet. Son Hyuk mengira ia sudah mati, padahal ia sekarang masih hidup. (Itu mata kirinya aneh. Kayak kelereng di cemplungin ke bola mata, berkilauan gitu. wkwkwk)
Jung Woo mendapat telepon. "Di mana kau sekarang?"
"Sedang dalam perjalanan menuju NTS"jawab seseorang diseberang.
"Aku menerima laporan bahwa Hye In telah melarikan diri, tetapi sekarang aku tidak bisa menghubunginya. Konfirmasi kondisinya pada saat kedatangan, aku akan sampai segera".
Sung Chul menunggu Andy dan rombongannya. Andy mempersilahkan Hye In masuk ke dalam mobil.
"Bawa mobil ini!" perintah Andy.
"Kau bisa membawanya sendiri, mengapa memintaku..."
Perkataan Sung Chul berhenti karena ditodong pistol oleh Andy. Akhirnya ia pun menyetir mobil itu. Rekan Andy membuka pintu NTS dengan hpnya. Mereka keluar dengan ditodong pistol oleh satuan pasukan pimpinan Joon Ho. Operator Son Hyuk memperlihatkan mobil mereka sedang dihadang oleh anggota NTS yang berada di luar.
"Tunggu beberapa saat".
Son Hyuk berbicara pada direktur NTS, "Jangan lakukan sesuatu yang tak ada artinya. Buat jalan dan jangan mengikuti. Hanya biarkan kami pergi".
"Jangan membersihkan kami semua, karena suatu saat kami akan menangkapmu"kata Jae Hee.
"Aku akan memutuskan. Cepat beri jalan!" Son Hyuk sudah memperlihatkan lagi pemicunya.
Direktur NTS mengontak Joon Ho dan memintanya untuk membiarkan mereka lewat. Mobil pun kembali berjalan dan rekan Andy menutup kembali gerbangnya. Direktur dan anggota NTS terisolir.
"Peralatan telah dihentikan. Tampak seperti terkunci"kata asisten kepada direktur NTS. Namun direktur hanya diam saja.
"Direktur sebelumnya akan berkata 'kamu menang dan aku kalah'"kata Son Hyuk dengan congkak.
"Hmm.. lalu bagaimana dengan ini?"tanyanya sambil menunjukkan alat pengendali bom. "Jangan berpikir hanya karena kau tidak bisa melihatku. Aku tidak bisa melihatmu juga".
Para agen saling melihat satu sama lain.
"Mulai sekarang kau akan berjaga di sini. Laporkan padaku jika terjadi sesuatu hal"kata Son Hyuk kepada bawahannya. Ia sendiri berlalu pergi.
"Apa alasanmu datang ke Korea Selatan lagi?"tanya Ki Soo kepada kepala pertahanan Korea Utara.
"Aku di sini untuk menyelidiki tentang masalah Dr. Kim".
"Apakah kau menyelidiki permasalahan personal Dr. Kim?"
"Sepengetahuanku, Korea Selatan akan menekankan kesalahan kepada Athena".
Kepala pertahanan Korea Utara menatap Ki Soo. "Tetapi masalahnya adalah Dr. Kim memang memiliki hubungan dengan Athena. Korea Selatan telah menemukan adanya bukti Dr. Kim telah mengontak Athena sebelum percobaan pembunuhan presiden".
"Apakah maksudmu, Dr. Kim terlibat dengan percobaan pembunuhan terhadap presiden Korea Selatan?".
"Aku tidak tahu apa motif Dr. Kim melakukan itu. Tetapi jika itu bisa terbukti dia ada hubungan dengan hal tersebut lalu Korea Utara tidak bisa menggeser kesalahan."
Jung Woo sampai di tempat para anggota NTS berkumpul (anggota NTS yang berada di luar). Joon Ho menyambut Jung Woo dan memberitahukan bahwa Andy hanya membawa Hye In pergi dan ketua tim Park Sung Chul sebagai sandera mereka.
"Siapa yang berada di akhir?"tanya Jung Woo turun dari mobil.
"Tidak ada. Ada bom di dalam NTS. Dan mereka berkata jika mereka mencoba untuk mengikuti mereka akan meledakkan bomnya."
"Lalu, bisakah kita masuk ke dalam?"
"Tidak, kita tidak bisa. Penguncian diaktifkan dan peralatan berhenti bekerja. Ini seperti mereka menyabotase peralatan kita, tetapi kita masih bisa terhubung dengan jaringan komunikasi."
Jung Woo nampak berpikir, "coba kontak mereka"
"Baik." Joon Ho segera menekan tutsnya dan menghubungkan Jung Woo pada direktur NTS.
"Ini Lee Junn Woo. Aku berada di depan pintu masuk. Aku dengar tentang ledakan, bagaimana kondisinya sekarang?".
Jae Hee yang menjawab, "Jangan khawatir tentang kami, carilah Hye In dengan cepat. Mereka belum jauh".
Direktur mengambil alih, "NTS tidak bisa memback up sekarang. Walaupun ini sulit, tapi kami berharap kau bisa menyelesaikan situasi ini."
"Baiklah." Komunikasi diputus. Jung Woo menyerahkan semuanya yang ada di sini kepada Joon Ho. Ia akan pergi menyusul Hye In.
"Dimana ahli penjinak bom?"tanya direktur NTS setelah melepas komunikasi dengan Jung Woo.
"Penjinak bom tidak bisa datang kemari"jawab asisten direktur.
"Segera aktifkan semua peralatan spesial. Semua personil pergi ke bawah untuk berlindung.
Kepala laboratorium dan stafnya segera pergi. "Hong Jin-shi, apa yang membuatmu masih berada di sini?"
"Baik".
"Kau bawa semua staff untuk berlindung. Cepat pergi!"
Mereka semua akhirnya pergi meninggalkan direktur. Beberapa masih bertahan, berusaha mengaktifkan peralatan.
"NTS berusaha untuk bergerak"lapor anak buah Son Hyuk yang bertugas mengawasi NTS.
"Bagaimana situasinya sekarang?".
"Situasi tetap".
"Berarti itu baik." Son Hyuk menutup teleponnya.
NTS memantau mobil yang membawa Hye In dan melaporkan pada Jung Woo. Andy dan yang lain sudah sampai di suatu tempat. Semua turun kecuali Sung Chul yang masih di dalam kemudi. Andy menyuruh temannya membawa Hye In masuk. Ia mengambil pistolnya dan hendak membunuh Sung Chul, tetapi Hye In menghentikannya. Andy tidak jadi menembak Sung Chul, ia menyuruh Sung Chul untuk masuk ke dalam bagasi lalu memberikannya rompi berisi bom di dalamnya. Mereka bertiga masuk ke dalam.
Joon Ho menghubungi Jung Woo, Joon Ho berkata bahwa Ketua Tim Wu (ketua laboratorium) hendak berbicara pada Jung Woo.
"Jung Woo, ini aku. Ketika Hye In keluar aku menaruh kamera padanya. Kau bisa melacaknya di sini sekarang".
Joon Ho melihat peta digital dan tanda itu menghilang di suatu tempat. Ketua Tim Wu menyuruh Joon Ho untuk melacak sinyalnya. Joon Ho menemukan dan mengaktifkan kameranya. Di situ nampak gambar tempat di mana Hye In berada. Ia segera mengirimkannya kepada Jung Woo. Jung Woo segera menyusul ke stasiun.
Kereta datang. Hye In disuruh masuk oleh Andy. Hye In sempat ragu-ragu, tetapi Andy mengancam jika Hye In tidak segera masuk ia akan meledakkan NTS. Terpaksa Hye In masuk. Andy berada di belakang Hye In, ia melihat ada benda asing di punggung Hye In lalu diambilnya benda seperti kumbang itu. Andy kesal karena itu pasti milik NTS. Ia melihat sekitar, membuang kumbang itu dan menginjaknya. Kereta berangkat.
Di layar hp, Jung Woo sudah tidak dapat menangkap gambarnya. Ia segera berlari dan melihat kereta yang berangkat. Jung Woo menghubungi para agen untuk menunggu di stasiun selanjutnya. Jung Woo hendak kembali ke mobilnya, tetapi ia menemukan mobil yang dipakai oleh Andy. Jung Woo memeriksa mobil itu. Saat membuka bagasi, ia menemukan Park Sung Chul. Pelan-pelan Jung Woo membantu Sung Chul keluar dari bagasi karena disitu ada bom yang akan meledak jika terlalu banyak pergerakan. Jung Woo melaporkan telah menemukan ketua tim dan bomnya.
Joon Ho sedang meneliti denah NTS. Ia menemukan tempat dimana jarang orang melewatinya. Joon Ho meminta izin kepada direktur NTS untuk memeriksanya. Joon Ho segera membawa laptopnya dan masuk ke dalam gedung NTS melewati pipa-pipa besar.
Sementara itu, para agen menunggu di stasiun pemberhentian selanjutnya. Saat ada kereta yang berhenti mereka memeriksa satu persatu gerbong. Tetapi hasilnya nihil. Mereka keluar dari kereta lalu mendapat laporan dari petugas stasiun bahwa kereta diberhentikan di tengah perjalanan. Para agen melaporkan kepada Jung Woo.
"Tolong carikan aku tempat keluar dari stasiun di dekat sini"pinta Jung Woo pada Sun Chul di sebelahnya.
"Baiklah" Sung Chul segera menghubungi NTS. "Hello, Ini Agen NTS Park Sung Chul, aku membutuhkanmu untuk hal penting."
"Apakah ini benar-benar penting?"tanya lawan bicara Sung Chul diseberang.
"Ya, ini sangat penting"
Hye In, Andy, dan rekannya berjalan menyusuri rel di bawah tanah. Mereka di sambut oleh petinggi Athena yang akan membawa mereka keluar. Saat hendak keluar mereka dihentikan oleh seseorang. Rombongan Athena terbagi 2, Hye In dibawa pergi menjauhi pintu keluar, sedang beberapa orang Athena menghalangi orang itu.
Pertarungan 1 lawan sekian orang. Dia adalah agen suruhan Direktur NTS yang dulu sempat pernah dikira mati oleh Sun Hyuk saat bertempur dengan Sun Hyuk di toilet, tetapi ternyata direktur berhasil menyelamatkannya. Ia berhasil melumpuhkan semua orang hingga tersisa 1 orang, Ming Hao. Mereka bertarung tanpa senjata. Tiba-tiba seseorang berhasil bangun dan hendak menembak agen itu, tetapi Jung Woo lebih dulu menembaknya. Jung Woo hendak menembak Ming Hao, tetapi karena Ming Hao dan agen itu sedang bertarung Jung Woo kesulitan menembak target. Tanpa Jung Woo sadari, di belakangnya ada seorang petinggi Athena yang kembali karena ia khawatir dengan adiknya Ming Hao. Ia mengarahkan pistolnya kepada Jung Woo, agen itu melihatnya dan segera membuang Ming Hao lalu melindungi Jung Woo dari timah panas dengan tubuhnya. Jung Woo berhasil menembak petinggi itu sebelum ditarik oleh Andy yang ternyata juga menyusul dan menariknya pergi.
"Ketua tim, tolong hubungi tim penyelamat kemari, kau handle di sini!" kata Jung Woo dari teleponnya ia meninggalkan agen itu untuk segera menyusul Hye In.
Agen itu dengan sisa tenaga mengangkat telepon dari NTS.
"Direktur, maafkan aku dan juga terima kasih". Ia berbicara dengan terengah-engah dan akhirnya mati. Direktur NTS sangat sedih saat tahu sahabatnya telah pergi.
Ki Soo menelepon Sung Chul menanyakan di mana Sung Chul sekarang. Sung Chul mengatakan bahwa hari ini benar-benar sulit digambarkan. Ki Soo bertanya lagi dimana ia sekarang.
Jung Woo keluar dari lorong stasiun bawah tanah. Sung Chul menghampiri Jung Woo dengan mobil.
"Apakah kau tahu kemana mereka lari?"
"Ya ke arah barat"
Jung Woo segera masuk mobil. Mereka terus mencoba mengejar.
Diam-diam Hye In membuka handphone nya yang ia ambil dari rekan Andy saat baku hantam tadi. Hye In menelpon Jung Woo dan kemudian Ia masukkan lagi ke kantongnya tanpa menutup teleponnya.
Jung Woo menerima telepon dari Hye In. Ia tak mendengar suara Hye In. Tetapi ia mendengar percakapan Andy yang akan pergi menuju ke suatu tempat. Jung Woo menyuruh Sung Chul untuk menyetir ke arah Mt. Nan.
Joon Ho menemukan kotak pengendali sistem NTS. Ia berusaha memulihkan sistem NTS dengan laptopnya. Di dalam NTS sistem sudah kembali normal. Tetapi Athena masih bisa mengawasi mereka. Direktur NTS meminta agar jangan mematikan pengawasan mereka, ia meminta kepada operatornya untuk membuat agar di NTS tidak terjadi perubahan yang signifikan. Beberapa mobil sudah bisa memasuki NTS.
Son Hyuk menelepon anak buahnya dan menanyakan bagaimana keadaan di NTS. Anak buahnya melaporkan bahwa tidak ada perubahan yang berarti di NTS. Padahal saat itu anak Son Hyuk hanya melihat rekaman ulang suasana NTS saat sistem mereka belum di recoveri.
Joon Ho memberi salam kepada Direktur NTS. Ia terkejut melihat Jae Hee yang dipasangi rompi bom. Jae Hee hanya tersenyum sedih. Direktur NTS mengontak Jung Woo.
"Kami kehilangan jejak mereka. Tapi aku masih terhubung dengan telepon. Tolong lacak sinyalnya"lapor Jung Woo pada Direktur.
"Telepon siapakan itu?"tanya Direktur.
"Yoon Hye In"
Direktur segera meminta operatornya untuk melacak keberadaan sinyal Hye In.
"Bagaimana dengan NTS?"tanya Jung Woo.
"Kami sudah berhasil membuka dan menguasai sistemnya"jawab Joon Ho dengan wajah yang khawatir melihat Jae Hee.
"Bagaimana dengan bomnya?"
"Kami sudah mengatasinya, jangan khawatir. Tetaplah fokus dalam pengejaran, kami akan mengirimkan bantuan untukmu, jangan melakukan apapun hingga kami sampai"kali ini yang menjawab Jae Hee.
Direktur berbicara lagi dengan Jung Woo dan setelah itu sambungan ditutup. Semua yang ada di NTS masih menampakkan raut khawatir karena Jae Hee ternyata belum terbebas dari bom.
Jung Woo mendapat laporan tempat Hye In dibawa. Mereka membawa Hye In ke sebuah gudang. Tempat markas Athena sekarang berada.
Seseorang memasuki NTS. Saat itu NTS sedang berusaha menjinakkan bom ditubuh Jae Hee. Jae Hee meminta Direktur untuk membawanya keluar saja agar tidak membahayakan yang lain. Tetapi Direktur menolaknya karena bom itu bom yang sensitif terhadap gerakan.
Orang itu masuk dan melihat bom dari layar pindai para penjinak bom. Ia mengatakan bahwa bom ini memiliki tiga prosedur dan terdiri dari banyak lapisan. Dan menurutnya ini cukup sulit untuk dijinakkan. Semua orang memandangnya dengan tanda tanya.
Joon Ho menengok ke belakang, "Kau disini"katanya kepada orang itu.
"Siapa dia?"tanya Ketua Wu.
"Dia datang dari biro polisi. Mereka mengirimnya ke sini karena ada panggilan darurat".
Orang itu memberi salam kepada Direktur NTS, "Aku Choi Tae Hyun. Aku datang ke sini setelah menerima panggilan darurat" (kak Syaoran!! ayang na tuh yang jadi . si Changmin TVXQ. Musti seneng banget tuh ampe dipelototin mulu.)
"Terima Kasih" .Mereka bersalaman.
Asisten mendekati Direktur, "Semua orang telah dievakuasi".
Direktur mengangguk, "Kau juga harus ikut dengan mereka".
"Direktur, kau pergi dengan mereka".
"Kau harus bergerak cepat".
Direktur masih menolak ajakan Asisten. Jae Hee juga meminta agar Direktur segera pergi dari sini. Karena jika ini gagal dan meledak tidak ada waktu untuk lari. Direktur tetap pada pendiriannya. Ia menyuruh agar semua orang pergi dari sini untuk evakuasi. Semua orang berdiri melihat keseriusan direktur. Akhirnya asisten direktur pergi bersama dengan yang lain. Yang tinggal disitu hanya para penjinak bom, Jae Hee, Tae Hyun, Joon Hoo dan direktur.
Hye In dibawa menemui Son Hyuk. Jung Woo dan Sung Chul sampai di tempat. Bersamaan dengan kedatangan Ki Soo. Mereka memasuki gudang lewat pintu yang berbeda. Hye In sedang bertemu dengan Son Hyuk.
"Hye In ikutlah denganku"ajak Son Hyuk dan mulai berbalik jalan.
"Hentikan itu!"ucap Hye In. Son Hyuk membalikkan badannya lagi.
"Ada apa denganmu? Apakah aku menculikmu? Atau apakah menyelamatkanmu? Kita memulai ini karena mimpi lainnya. Masih ada sedikit kehidupan".
"Apa itu mimpi? Aku tidak bisa menghapus darah di tanganku. Bahkan jika aku menutup mata, wajah dari orang-orang yang telah aku bunuh tidak dapat lenyap begitu saja. Apakah mimpi itu pasti?".Hye In terdiam sejenak dan melanjutkan, "Mimpiku tidak di sini".
Jung Woo menyusup ke dalam. Ia melihat beberapa orang yang sedang berjaga-jaga.
"Jangan membuatku merasa tidak senang jika kau tetap seperti itu, senjata ini untuk sementara akan dengan senang menyukaimu dan meninggalkanmu" kata Son Hyuk menunjukkan pengendali bomnya. Hye In kalut melihat Son Hyuk masih membawa kendali bomnya.
Orang-orang sedang sibuk melumpuhkan bom yang ada di NTS dan di mobil tempat Sung Chul disekap. Tinggal satu langkah lagi untuk menjinakkan bom itu.
Ki Soo berhasil melumpuhkan satu orang. Jung Woo juga melumpuhkan satu orang tetapi ada orang lain yang tahu dan berusaha menembak Jung Woo. Jung Woo sudah mendahuluinya dengan menembak orang itu. Suara pistol Jung Woo membuat terkejut semua orang yang ada di gudang. Mereka siaga penuh dan segera mencari dimana penyusup itu berada.
Hye In berhasil merebut pistol dari seseorang yang saat itu berhasil lari disebelahnya. Pistol itu diarahkan Hye In kepada Son Hyuk dan mengancamnya untuk memberikan detektor itu. Son Hyuk mendekati Hye In dan menempelkan pistol di dadanya.
"Tembak aku!". Hye In masih terdiam. "Tembak aku, jantungku berdetak hanya untukmu". Air mata Hye In mengalir dan ia menurunkan pistolnya.
Jung Woo melihat Hye In dan Son Hyuk. Ia segera menerjang Son Hyuk membuat detektor itu terlepas dari Son Hyuk. Tetapi detektor itu jatuh tak jauh dari Son Hyuk, Ia segera mengambilnya.
Di NTS, mereka akan menjinakkan bomnya. Tinggal memutuskan kabel dan bom akan berhenti. Tetapi semua itu belum pasti. Tae Hyun meminta Joon Ho untuk menghitung sampai 3. Direktur Wu menyemprotkan sesuatu pada bom itu sambil ikut menghitung.
Son Hyuk tersenyum menang dan menekannya.
Tepat disaat Son Hyuk menekan tombolnya, Tae Hyun juga memutus kabelnya. Bom tidak jadi meledak. Namun bom yang ada di stasiun terlambat untuk dijinakkan.
Baku hantam tembakan akhirnya terjadi. Jung Woo membawa Hye In ke tempat yang aman. Sung Chul dan Ki Soo datang. Jung Woo meminta Hye In untuk pergi dengan Sung Chul. Jung Woo keluar belakangan untuk melindungi mereka.
Direktur NTS memberikan ucapan selamat kepada semua orang. Tiba-tiba Ia mendapatkan telepon dan mendapat laporan bahwa bom yang ada di stasiun meledak dan korbannya cukup banyak. Direktur menghela napas mendapat laporan itu, raut wajahnya berubah sedih.
Baku hantam masih terjadi. Ki Soo meminta Sung Chul untuk mencari jalan. Sung Chul sempat keberatan tetapi akhirnya ia melakukan. Saat Sung Chul hendak berbelok tiba-tiba Son Hyuk muncul dan langsung menusuk Sung Chul. Hye In dan Ki Soo terkejut. Son Hyuk menyuruh Hye In pergi. Tetapi Hye In justru maju ke depan. Jung Woo datang dan berteriak agar Hye In jangan bertingkah sembarangan.
Son Hyuk sangat shock melihat Hye In yang telah berubah. Andy meminta Son Hyuk untuk segera pergi karena mereka telah dikepung. Ia menarik Son Hyuk untuk membiarkan mereka. Bantuan telah datang, mereka mengejar anak buah Son Hyuk yang masih tersisa. Beberapa berhasil mereka tembak. Son Hyuk dibimbing Andy masuk mobil. Tetapi mereka tidak bisa keluar karena jalanan telah ditutup. Andy menyuruh rekannya untuk memimpin jalan. Mobil jalan, Jung Woo mengejar mereka dan menembaki mobil mereka. Mereka berhasil kabur dari Jung Woo. Rekan Andy menabrak kumpulan kardus memberi jalan pada mobil di belakangnya. Ia terjebak tetapi mobil yang membawa Son Hyuk berhasil lolos.
Ki Soo masih memanggil-manggil Sung Chul. Hye In hanya menatap dari tempatnya ia berdiri tanpa berani mendekat.
"Bagaimana ini bisa terjadi padamu? Aku membuatmu terluka seperti ini. Maafkan aku, seharusnya aku yang memimpin jalan, hyung..." Ki Soo begitu panik.
"Ini terlihat seperti aku harus mati hari ini"kata Sung Chul dengan sisa tenaganya.
"Jangan berkata seperti itu" Ki Soo menangis melihat hyungnya.
"Kau dan aku memiliki persetujuan. Sekarang kau harus menjaga anakku".
"Ok, aku tahu. Aku akan menepati janjiku"
Jung Woo datang dan melihat Sung Chul dengan sedih.
"Jung Woo"panggil Sung Chul.
"Sang Chul hyung"
"Jung Woo.. Jung Woo.. Selama jangka waktu ini, kau harus lari dengan laki-laki seperti tanpa prospek. Kau telah bekerja keras. NTS tidak akan mampu kehilanganmu seorang agen penting dan mampu. Lebih dari itu, kau juga tampan. Kau memiliki rasa keadilan yang baik. Tetapi kau terlalu temperamental kau harus membenahi itu. Jung Woo aku benar-benar minta maaf. Jung Woo semangat".Sung Chul sepertinya kehabisan tenaga untuk terus bertahan.
"Sang Chul hyung..."panggil Jung Woo tetapi tidak ada respon. Jung Woo menggerak-gerakkan badan Sung Chul.
"Hyung!! Bangun!!" Ki Soo berteriak tetapi Sung Chul tetap tidak memberikan reaksi apa-apa.
Jung Woo berteriak-teriak memanggil Sung Chul dan terus menggerak-gerakkan tubuh Sung Chul. Ia baru berhenti ketika Ki Soo memanggil namanya dan memberikan isyarat bahwa Sung Chul benar-benar tiada. Agen lain datang dan melihat Sung Chul telah tiada. Salah satu agen membawa Hye In pergi.
Di rumah duka, Jung Woo menangisi kepergian Sung Chul. Ia mengingat-ingat saat kebersamaannya dengan Sung Chul baik di kantor maupun saat menjalankan misi.
Hye In kembali ke tempat interogasi. Ia memikirkan kematian Sung Chul. Hye In menekan tombol dan meminta untuk bertemu dengan Direktur NTS. Direktur menerima telepon di ruangnya setelah itu beranjak dari tempat duduknya.
Direktur menemui Hye In, "Apakah kau ingin bertemu denganku?"
"Ya," jawab Hye In.
"Ada apa?"
"Pemakaman ketua Tim Park Sung Chul. Aku ingin memberikan belasungkawa. Aku ingin pergi ke sana dan melihatnya."
Direktur NTS datang dengan agen yang lain. Mereka memberikan ucapan belasungkawa. Jung Woo datang dan berada di barisan paling belakang. Direktur NTS melihat foto Sung Chul yang dipajang di altar, "Ketika aku pertama kali menjadi agen CIS. Apakah kau tahu motoku? Kita bekerja di dunia penjahat. Menghentikan bencana yang terjadi di antara manusia. Aku benci analogi 'dunia penjahat' tetapi tujuanku masih menjadi seorang laki-laki yang bekerja di dunia penjahat selama hidupku. Patriotik dan setia. Hanya berdasarkan perasaan untuk bertahan. Ini sungguh kehidupan yang menyakitkan". Direktur berbalik dan berbicara kepada agennya, "Eksekusi Son Hyuk dan Athena. Ini jalan satu-satunya untuk membawa kembali arti hidup yang telah dibinasakan."
Sebuah mobil datang di rumah duka. Hye In keluar dari mobil dengan tangan terborgol.
Episode 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
"Apakah ini alasan mengapa kalian menyerah?"tanya direktur NTS yang melihat mereka semua dari lantai 2.
Andy tidak peduli dengan ucapan direktur NTS, Ia menyuruh rekan yang menodong pistol kea rah asisten direktur untuk memulainya. Perempuan itu mengalihkan pistolnya kepada agen yang menangani data rahasia NTS dan menyuruhnya minggir dari tempat ia berdiri.
Rekan Andy segera duduk dan mulai menggunakan komputer NTS, Ia segera menekan tombol untuk mengunci semua gerbang markas NTS.
"Penguncian telah selesai"ucapnya.
Para agen NTS yang berada di ruangannya terkejut melihat ruangan mereka dikunci.
Dari layar besar muncul Son Hyuk.
"Direktur NTS, ini suatu kebanggaan bisa melihatmu, apa yang kau lakukan?"tanya Son Hyuk basa-basi.
Son Hyuk memperlihatkan sesuatu, "Apakah kau tahu apa ini?". Semua orang yang ada di dalam ruangan memperhatikan Son Hyuk termasuk Direktur NTS. Para agen yang berhasil keluar menodongkan pistol kepada orang-orang Son Hyuk bertepatan juga dengan Andy dan rekannya yang membuka jas mereka, ternyata mereka memasang bom pada rompi yang mereka kenakan. Para agen tidak bisa berbuat apa-apa.
"Bom yang telah dipasang ditubuh mereka bisa membuat NTS menjadi tanah yang datar," lanjut Son Hyuk. "Juga, ini adalah remote control"
Direktur NTS mendekati Son Hyuk, "Apa yang kau inginkan?"
"Bebaskan Yoon Hye In," jawab Son Hyuk.
"Yoon Hye In tidak lama dibawah NTS, aku tidak bisa memberikan keputusan".
"Kau membuat kesalahan padaku, aku tidak akan bernegosiasi denganmu atau membantumu, karena saat ini aku memegang NTS sebagai sandera".
Andy memerintahkan rekannya untuk kembali ke ruang interogasi Hye In.
Jae Hee mendatangi Hye In dengan terburu-buru.
"Ada apa?"tanya Hye In.
Jae Hee membuka borgol Hye In, "Kita harus meninggalkan tempat ini segera, aku akan menjelaskan padamu nanti".
Rekan Andy memasuki laboratorium. "Pergi dari sini sekarang!" serunya sambil menodongkan pistol. Mereka segera keluar, kepala laboratorium keluar terakhir sambil diam-diam mengambil hasil penemuan kumbangnya.
Rekan Andy mencari di lorong. Saat Ia pergi, Jae Hee ternyata ada di balik lorong itu bersama Hye In.
Jae Hee menelpon Jung Woo. "Situasi kode biru, Andy membawa rompi peledak ke dalam NTS. Direktur NTS dan anggota yang lain sedang di sandera".
"Di mana kau sekarang? Apakah kau baik-baik saja?"
"Aku ada dibagian keamanan".
"Baiklah, aku sedang dalam perjalanan."
Jung Woo segera menuju markas NTS dengan mobilnya.
"10 menit selanjutnya aku akan melanjutkannya lebih cepat dan lebih menyakitkan daripada 10 menit yang lain"kata Son Hyuk.
"Tidak akan ada kesempatan bahkan jika kau menyelesaikan ini"kata Direktur NTS.
"Aku tidak berpikir seperti itu, jika aku jadi kau, aku mungkin tidak akan berkompromi dengan situasi ini. Tetapi, tolong lihat sekitarmu. Para anggota NTS tercintamu melihat dengan harapan memintamu membiarkan mereka pergi, mati sendiri jika kau menginginkannya".
Jae Hee berjalan dengan Hye In di lorong NTS.
"Apa maksudmu ketika kau berkata Andy telah menguasai NTS?"tanya Hye In.
"Dia membawa bahan peledak di tubuhnya"jawab Jae Hee.
"Ayo kita ke sana. Aku akan berbicara dengannya"kata Hye In.
"Tidak bisa walaupun tempat ini ditutup, ada beberapa tempat untuk jalan keluar".
"Jae Hee" Hye In berusaha membujuk Jae Hee.
"Kita akan kehabisan waktu, ikut denganku cepat". Jae Hee berjalan diikuti Hye In.
"Aku agen lapangan NTS Lee Jung Woo. Jalan Ming Bao FA30473. NTS sedang dalam kondisi darurat permintaan untuk membackup" kata Jung Woo sambil menyetir.
Blue House, Kediaman Presiden
Sekpres masuk ke dalam ruangan presiden dan melaporkan bahwa NTS sedang di bawah kekuasaan Athena. Presiden sangat terkejut hingga ia berdiri dari kursinya.
"Direktur NTS dan anggotanya sedang disandera"jelas Sekpres.
"Bagaimana bisa terjadi hal itu?"
"Anggota Athena mempersiapkan untuk menyerah, memasuki NTS dengan bahan peledak"
"Panggil kepala departemen pertahanan militer sekarang!" perintah presiden.
"Baik"
Sekpres meninggalkan ruangan presiden. Presiden tampak khawatir dengan kejadian ini.
NTS (National Anti-Terror Service)
Son Hyuk melihat jam tangannya, "Hanya ada 3 menit lagi sekarang".
Direktur NTS melihat seluruh anggotanya, "Baiklah, aku akan membawa Hye In kemari. Tetapi Yoon Hye In tidak ada di sini. Aku membutuhkan tambahan waktu".
Son Hyuk melihat jam tangannya lagi, "Sudah 30 detik berlalu, tinggal 2 menit 30 detik". Itu artinya Son Hyuk tidak memberikan tambahan waktu.
Jae Hee sedang melihat denah gedung NTS mencoba mencari celah untuk keluar. Diam-diam Hye In juga menekan key board yang ada disebelahnya dan melihat para anggota NTS yang sedang disandera. Hye In segera pergi, Jae Hee terkejut dan segera menyusul Hye In mencoba untuk membawanya kembali.
"10 detik lagi" kata Son Hyuk melihat jam tangannya. Son Hyuk sudah akan menekan tombol pemacunya.
Hye In datang menghentikan Son Hyuk. "Ayo bawa aku pergi, aku akan pergi denganmu. Tolong hentikan" kata Hye In pada Son Hyuk.
"Ayo kita mulai"kata Son Hyuk pada Andy.
"Baik"jawab Andy.
"Ini sudah siap"kata rekan Andy.
"Akhirnya, Andy akan memasang peralatannya pada orang lain"Andy melepas rompinya. "Siapa yang akan memainkan permainan ini?"tanya Son Hyuk. Andy mencari orang.
"Lakukan padaku"kata direktur NTS.
"Tidak, kau tidak bisa".
"Mengapa?"tanya direktur NTS dengan berteriak karena geram dengan perbuatan Son Hyuk.
Jae Hee maju, "Biarkan aku yang melakukannya"
"Kau juga tidak bisa melakukan itu"kata Son Hyuk. "Ambil orang yang berdiri di sebelah kanannya".
Andy memegang tangan kepala laboratorium. Jae Hee semakin maju, "Biarkan aku saja yang melakukannya!".
Son Hyuk menatap Jae Hee dan tersenyum sinis, "Baiklah, kau bisa melakukannya. Setiap orang akan mati jika itu meledak. Jadi jangan membuat perbedaan -- Pakaikan padanya"
Jung Woo masih mengendarai mobilnya.
Andy selesai memasang rompi bom di tubuh Jae Hee. "Tidak ada yang harus mati bahkan jika kau dihukum mati. Cukup bekerja sama denganku dalam 3 hal. Pertama, jangan mencoba untuk melepaskan. Perpindahan akan memicu ledakan. Kedua, aku akan memonitoring kalian, tolong jangan berupaya untuk membubarkan. Ketiga, sebelum Yoon Hye In sampai, jangan melakukan usaha apapun. Ada sedikit gerakan akan mengakibatkan hasil yang tak terelakkan. Tolong pertimbangkan tiga hal itu. Bawa dia keluar dari sana" Son Hyuk menjelaskan peraturannya.
"Ayo"kata Andy.
Hye In menatap Direktur NTS. Direktur mengangguk kepada Hye In.
Hye In mengikuti Andy yang beranjak pergi. Kepala laboratorium menaruh sesuatu pada pundak Hye In secara diam-diam, ia menempelkan kumbang hasil penelitiannya.
Andy menodongkan pistol pada Sung Chul, "Sopir kendaraan di sini!" Sung Chul terkejut kemudian berlalu menuju tempat parkir. Mereka semua terdiam dan tampak bingung. Direktur memegang handphonenya dan mengirimkan suatu kode.
Di dalam sebuah mobil seseorang mendapatkan sinyal darurat NTS. Rupanya dia orang yang dulu pernah bertarung dengan Son Hyuk di toilet. Son Hyuk mengira ia sudah mati, padahal ia sekarang masih hidup. (Itu mata kirinya aneh. Kayak kelereng di cemplungin ke bola mata, berkilauan gitu. wkwkwk)
Jung Woo mendapat telepon. "Di mana kau sekarang?"
"Sedang dalam perjalanan menuju NTS"jawab seseorang diseberang.
"Aku menerima laporan bahwa Hye In telah melarikan diri, tetapi sekarang aku tidak bisa menghubunginya. Konfirmasi kondisinya pada saat kedatangan, aku akan sampai segera".
Sung Chul menunggu Andy dan rombongannya. Andy mempersilahkan Hye In masuk ke dalam mobil.
"Bawa mobil ini!" perintah Andy.
"Kau bisa membawanya sendiri, mengapa memintaku..."
Perkataan Sung Chul berhenti karena ditodong pistol oleh Andy. Akhirnya ia pun menyetir mobil itu. Rekan Andy membuka pintu NTS dengan hpnya. Mereka keluar dengan ditodong pistol oleh satuan pasukan pimpinan Joon Ho. Operator Son Hyuk memperlihatkan mobil mereka sedang dihadang oleh anggota NTS yang berada di luar.
"Tunggu beberapa saat".
Son Hyuk berbicara pada direktur NTS, "Jangan lakukan sesuatu yang tak ada artinya. Buat jalan dan jangan mengikuti. Hanya biarkan kami pergi".
"Jangan membersihkan kami semua, karena suatu saat kami akan menangkapmu"kata Jae Hee.
"Aku akan memutuskan. Cepat beri jalan!" Son Hyuk sudah memperlihatkan lagi pemicunya.
Direktur NTS mengontak Joon Ho dan memintanya untuk membiarkan mereka lewat. Mobil pun kembali berjalan dan rekan Andy menutup kembali gerbangnya. Direktur dan anggota NTS terisolir.
"Peralatan telah dihentikan. Tampak seperti terkunci"kata asisten kepada direktur NTS. Namun direktur hanya diam saja.
"Direktur sebelumnya akan berkata 'kamu menang dan aku kalah'"kata Son Hyuk dengan congkak.
"Hmm.. lalu bagaimana dengan ini?"tanyanya sambil menunjukkan alat pengendali bom. "Jangan berpikir hanya karena kau tidak bisa melihatku. Aku tidak bisa melihatmu juga".
Para agen saling melihat satu sama lain.
"Mulai sekarang kau akan berjaga di sini. Laporkan padaku jika terjadi sesuatu hal"kata Son Hyuk kepada bawahannya. Ia sendiri berlalu pergi.
"Apa alasanmu datang ke Korea Selatan lagi?"tanya Ki Soo kepada kepala pertahanan Korea Utara.
"Aku di sini untuk menyelidiki tentang masalah Dr. Kim".
"Apakah kau menyelidiki permasalahan personal Dr. Kim?"
"Sepengetahuanku, Korea Selatan akan menekankan kesalahan kepada Athena".
Kepala pertahanan Korea Utara menatap Ki Soo. "Tetapi masalahnya adalah Dr. Kim memang memiliki hubungan dengan Athena. Korea Selatan telah menemukan adanya bukti Dr. Kim telah mengontak Athena sebelum percobaan pembunuhan presiden".
"Apakah maksudmu, Dr. Kim terlibat dengan percobaan pembunuhan terhadap presiden Korea Selatan?".
"Aku tidak tahu apa motif Dr. Kim melakukan itu. Tetapi jika itu bisa terbukti dia ada hubungan dengan hal tersebut lalu Korea Utara tidak bisa menggeser kesalahan."
Jung Woo sampai di tempat para anggota NTS berkumpul (anggota NTS yang berada di luar). Joon Ho menyambut Jung Woo dan memberitahukan bahwa Andy hanya membawa Hye In pergi dan ketua tim Park Sung Chul sebagai sandera mereka.
"Siapa yang berada di akhir?"tanya Jung Woo turun dari mobil.
"Tidak ada. Ada bom di dalam NTS. Dan mereka berkata jika mereka mencoba untuk mengikuti mereka akan meledakkan bomnya."
"Lalu, bisakah kita masuk ke dalam?"
"Tidak, kita tidak bisa. Penguncian diaktifkan dan peralatan berhenti bekerja. Ini seperti mereka menyabotase peralatan kita, tetapi kita masih bisa terhubung dengan jaringan komunikasi."
Jung Woo nampak berpikir, "coba kontak mereka"
"Baik." Joon Ho segera menekan tutsnya dan menghubungkan Jung Woo pada direktur NTS.
"Ini Lee Junn Woo. Aku berada di depan pintu masuk. Aku dengar tentang ledakan, bagaimana kondisinya sekarang?".
Jae Hee yang menjawab, "Jangan khawatir tentang kami, carilah Hye In dengan cepat. Mereka belum jauh".
Direktur mengambil alih, "NTS tidak bisa memback up sekarang. Walaupun ini sulit, tapi kami berharap kau bisa menyelesaikan situasi ini."
"Baiklah." Komunikasi diputus. Jung Woo menyerahkan semuanya yang ada di sini kepada Joon Ho. Ia akan pergi menyusul Hye In.
"Dimana ahli penjinak bom?"tanya direktur NTS setelah melepas komunikasi dengan Jung Woo.
"Penjinak bom tidak bisa datang kemari"jawab asisten direktur.
"Segera aktifkan semua peralatan spesial. Semua personil pergi ke bawah untuk berlindung.
Kepala laboratorium dan stafnya segera pergi. "Hong Jin-shi, apa yang membuatmu masih berada di sini?"
"Baik".
"Kau bawa semua staff untuk berlindung. Cepat pergi!"
Mereka semua akhirnya pergi meninggalkan direktur. Beberapa masih bertahan, berusaha mengaktifkan peralatan.
"NTS berusaha untuk bergerak"lapor anak buah Son Hyuk yang bertugas mengawasi NTS.
"Bagaimana situasinya sekarang?".
"Situasi tetap".
"Berarti itu baik." Son Hyuk menutup teleponnya.
NTS memantau mobil yang membawa Hye In dan melaporkan pada Jung Woo. Andy dan yang lain sudah sampai di suatu tempat. Semua turun kecuali Sung Chul yang masih di dalam kemudi. Andy menyuruh temannya membawa Hye In masuk. Ia mengambil pistolnya dan hendak membunuh Sung Chul, tetapi Hye In menghentikannya. Andy tidak jadi menembak Sung Chul, ia menyuruh Sung Chul untuk masuk ke dalam bagasi lalu memberikannya rompi berisi bom di dalamnya. Mereka bertiga masuk ke dalam.
Joon Ho menghubungi Jung Woo, Joon Ho berkata bahwa Ketua Tim Wu (ketua laboratorium) hendak berbicara pada Jung Woo.
"Jung Woo, ini aku. Ketika Hye In keluar aku menaruh kamera padanya. Kau bisa melacaknya di sini sekarang".
Joon Ho melihat peta digital dan tanda itu menghilang di suatu tempat. Ketua Tim Wu menyuruh Joon Ho untuk melacak sinyalnya. Joon Ho menemukan dan mengaktifkan kameranya. Di situ nampak gambar tempat di mana Hye In berada. Ia segera mengirimkannya kepada Jung Woo. Jung Woo segera menyusul ke stasiun.
Kereta datang. Hye In disuruh masuk oleh Andy. Hye In sempat ragu-ragu, tetapi Andy mengancam jika Hye In tidak segera masuk ia akan meledakkan NTS. Terpaksa Hye In masuk. Andy berada di belakang Hye In, ia melihat ada benda asing di punggung Hye In lalu diambilnya benda seperti kumbang itu. Andy kesal karena itu pasti milik NTS. Ia melihat sekitar, membuang kumbang itu dan menginjaknya. Kereta berangkat.
Di layar hp, Jung Woo sudah tidak dapat menangkap gambarnya. Ia segera berlari dan melihat kereta yang berangkat. Jung Woo menghubungi para agen untuk menunggu di stasiun selanjutnya. Jung Woo hendak kembali ke mobilnya, tetapi ia menemukan mobil yang dipakai oleh Andy. Jung Woo memeriksa mobil itu. Saat membuka bagasi, ia menemukan Park Sung Chul. Pelan-pelan Jung Woo membantu Sung Chul keluar dari bagasi karena disitu ada bom yang akan meledak jika terlalu banyak pergerakan. Jung Woo melaporkan telah menemukan ketua tim dan bomnya.
Joon Ho sedang meneliti denah NTS. Ia menemukan tempat dimana jarang orang melewatinya. Joon Ho meminta izin kepada direktur NTS untuk memeriksanya. Joon Ho segera membawa laptopnya dan masuk ke dalam gedung NTS melewati pipa-pipa besar.
Sementara itu, para agen menunggu di stasiun pemberhentian selanjutnya. Saat ada kereta yang berhenti mereka memeriksa satu persatu gerbong. Tetapi hasilnya nihil. Mereka keluar dari kereta lalu mendapat laporan dari petugas stasiun bahwa kereta diberhentikan di tengah perjalanan. Para agen melaporkan kepada Jung Woo.
"Tolong carikan aku tempat keluar dari stasiun di dekat sini"pinta Jung Woo pada Sun Chul di sebelahnya.
"Baiklah" Sung Chul segera menghubungi NTS. "Hello, Ini Agen NTS Park Sung Chul, aku membutuhkanmu untuk hal penting."
"Apakah ini benar-benar penting?"tanya lawan bicara Sung Chul diseberang.
"Ya, ini sangat penting"
Hye In, Andy, dan rekannya berjalan menyusuri rel di bawah tanah. Mereka di sambut oleh petinggi Athena yang akan membawa mereka keluar. Saat hendak keluar mereka dihentikan oleh seseorang. Rombongan Athena terbagi 2, Hye In dibawa pergi menjauhi pintu keluar, sedang beberapa orang Athena menghalangi orang itu.
Pertarungan 1 lawan sekian orang. Dia adalah agen suruhan Direktur NTS yang dulu sempat pernah dikira mati oleh Sun Hyuk saat bertempur dengan Sun Hyuk di toilet, tetapi ternyata direktur berhasil menyelamatkannya. Ia berhasil melumpuhkan semua orang hingga tersisa 1 orang, Ming Hao. Mereka bertarung tanpa senjata. Tiba-tiba seseorang berhasil bangun dan hendak menembak agen itu, tetapi Jung Woo lebih dulu menembaknya. Jung Woo hendak menembak Ming Hao, tetapi karena Ming Hao dan agen itu sedang bertarung Jung Woo kesulitan menembak target. Tanpa Jung Woo sadari, di belakangnya ada seorang petinggi Athena yang kembali karena ia khawatir dengan adiknya Ming Hao. Ia mengarahkan pistolnya kepada Jung Woo, agen itu melihatnya dan segera membuang Ming Hao lalu melindungi Jung Woo dari timah panas dengan tubuhnya. Jung Woo berhasil menembak petinggi itu sebelum ditarik oleh Andy yang ternyata juga menyusul dan menariknya pergi.
"Ketua tim, tolong hubungi tim penyelamat kemari, kau handle di sini!" kata Jung Woo dari teleponnya ia meninggalkan agen itu untuk segera menyusul Hye In.
Agen itu dengan sisa tenaga mengangkat telepon dari NTS.
"Direktur, maafkan aku dan juga terima kasih". Ia berbicara dengan terengah-engah dan akhirnya mati. Direktur NTS sangat sedih saat tahu sahabatnya telah pergi.
Ki Soo menelepon Sung Chul menanyakan di mana Sung Chul sekarang. Sung Chul mengatakan bahwa hari ini benar-benar sulit digambarkan. Ki Soo bertanya lagi dimana ia sekarang.
Jung Woo keluar dari lorong stasiun bawah tanah. Sung Chul menghampiri Jung Woo dengan mobil.
"Apakah kau tahu kemana mereka lari?"
"Ya ke arah barat"
Jung Woo segera masuk mobil. Mereka terus mencoba mengejar.
Diam-diam Hye In membuka handphone nya yang ia ambil dari rekan Andy saat baku hantam tadi. Hye In menelpon Jung Woo dan kemudian Ia masukkan lagi ke kantongnya tanpa menutup teleponnya.
Jung Woo menerima telepon dari Hye In. Ia tak mendengar suara Hye In. Tetapi ia mendengar percakapan Andy yang akan pergi menuju ke suatu tempat. Jung Woo menyuruh Sung Chul untuk menyetir ke arah Mt. Nan.
Joon Ho menemukan kotak pengendali sistem NTS. Ia berusaha memulihkan sistem NTS dengan laptopnya. Di dalam NTS sistem sudah kembali normal. Tetapi Athena masih bisa mengawasi mereka. Direktur NTS meminta agar jangan mematikan pengawasan mereka, ia meminta kepada operatornya untuk membuat agar di NTS tidak terjadi perubahan yang signifikan. Beberapa mobil sudah bisa memasuki NTS.
Son Hyuk menelepon anak buahnya dan menanyakan bagaimana keadaan di NTS. Anak buahnya melaporkan bahwa tidak ada perubahan yang berarti di NTS. Padahal saat itu anak Son Hyuk hanya melihat rekaman ulang suasana NTS saat sistem mereka belum di recoveri.
Joon Ho memberi salam kepada Direktur NTS. Ia terkejut melihat Jae Hee yang dipasangi rompi bom. Jae Hee hanya tersenyum sedih. Direktur NTS mengontak Jung Woo.
"Kami kehilangan jejak mereka. Tapi aku masih terhubung dengan telepon. Tolong lacak sinyalnya"lapor Jung Woo pada Direktur.
"Telepon siapakan itu?"tanya Direktur.
"Yoon Hye In"
Direktur segera meminta operatornya untuk melacak keberadaan sinyal Hye In.
"Bagaimana dengan NTS?"tanya Jung Woo.
"Kami sudah berhasil membuka dan menguasai sistemnya"jawab Joon Ho dengan wajah yang khawatir melihat Jae Hee.
"Bagaimana dengan bomnya?"
"Kami sudah mengatasinya, jangan khawatir. Tetaplah fokus dalam pengejaran, kami akan mengirimkan bantuan untukmu, jangan melakukan apapun hingga kami sampai"kali ini yang menjawab Jae Hee.
Direktur berbicara lagi dengan Jung Woo dan setelah itu sambungan ditutup. Semua yang ada di NTS masih menampakkan raut khawatir karena Jae Hee ternyata belum terbebas dari bom.
Jung Woo mendapat laporan tempat Hye In dibawa. Mereka membawa Hye In ke sebuah gudang. Tempat markas Athena sekarang berada.
Seseorang memasuki NTS. Saat itu NTS sedang berusaha menjinakkan bom ditubuh Jae Hee. Jae Hee meminta Direktur untuk membawanya keluar saja agar tidak membahayakan yang lain. Tetapi Direktur menolaknya karena bom itu bom yang sensitif terhadap gerakan.
Orang itu masuk dan melihat bom dari layar pindai para penjinak bom. Ia mengatakan bahwa bom ini memiliki tiga prosedur dan terdiri dari banyak lapisan. Dan menurutnya ini cukup sulit untuk dijinakkan. Semua orang memandangnya dengan tanda tanya.
Joon Ho menengok ke belakang, "Kau disini"katanya kepada orang itu.
"Siapa dia?"tanya Ketua Wu.
"Dia datang dari biro polisi. Mereka mengirimnya ke sini karena ada panggilan darurat".
Orang itu memberi salam kepada Direktur NTS, "Aku Choi Tae Hyun. Aku datang ke sini setelah menerima panggilan darurat" (kak Syaoran!! ayang na tuh yang jadi . si Changmin TVXQ. Musti seneng banget tuh ampe dipelototin mulu.)
"Terima Kasih" .Mereka bersalaman.
Asisten mendekati Direktur, "Semua orang telah dievakuasi".
Direktur mengangguk, "Kau juga harus ikut dengan mereka".
"Direktur, kau pergi dengan mereka".
"Kau harus bergerak cepat".
Direktur masih menolak ajakan Asisten. Jae Hee juga meminta agar Direktur segera pergi dari sini. Karena jika ini gagal dan meledak tidak ada waktu untuk lari. Direktur tetap pada pendiriannya. Ia menyuruh agar semua orang pergi dari sini untuk evakuasi. Semua orang berdiri melihat keseriusan direktur. Akhirnya asisten direktur pergi bersama dengan yang lain. Yang tinggal disitu hanya para penjinak bom, Jae Hee, Tae Hyun, Joon Hoo dan direktur.
Hye In dibawa menemui Son Hyuk. Jung Woo dan Sung Chul sampai di tempat. Bersamaan dengan kedatangan Ki Soo. Mereka memasuki gudang lewat pintu yang berbeda. Hye In sedang bertemu dengan Son Hyuk.
"Hye In ikutlah denganku"ajak Son Hyuk dan mulai berbalik jalan.
"Hentikan itu!"ucap Hye In. Son Hyuk membalikkan badannya lagi.
"Ada apa denganmu? Apakah aku menculikmu? Atau apakah menyelamatkanmu? Kita memulai ini karena mimpi lainnya. Masih ada sedikit kehidupan".
"Apa itu mimpi? Aku tidak bisa menghapus darah di tanganku. Bahkan jika aku menutup mata, wajah dari orang-orang yang telah aku bunuh tidak dapat lenyap begitu saja. Apakah mimpi itu pasti?".Hye In terdiam sejenak dan melanjutkan, "Mimpiku tidak di sini".
Jung Woo menyusup ke dalam. Ia melihat beberapa orang yang sedang berjaga-jaga.
"Jangan membuatku merasa tidak senang jika kau tetap seperti itu, senjata ini untuk sementara akan dengan senang menyukaimu dan meninggalkanmu" kata Son Hyuk menunjukkan pengendali bomnya. Hye In kalut melihat Son Hyuk masih membawa kendali bomnya.
Orang-orang sedang sibuk melumpuhkan bom yang ada di NTS dan di mobil tempat Sung Chul disekap. Tinggal satu langkah lagi untuk menjinakkan bom itu.
Ki Soo berhasil melumpuhkan satu orang. Jung Woo juga melumpuhkan satu orang tetapi ada orang lain yang tahu dan berusaha menembak Jung Woo. Jung Woo sudah mendahuluinya dengan menembak orang itu. Suara pistol Jung Woo membuat terkejut semua orang yang ada di gudang. Mereka siaga penuh dan segera mencari dimana penyusup itu berada.
Hye In berhasil merebut pistol dari seseorang yang saat itu berhasil lari disebelahnya. Pistol itu diarahkan Hye In kepada Son Hyuk dan mengancamnya untuk memberikan detektor itu. Son Hyuk mendekati Hye In dan menempelkan pistol di dadanya.
"Tembak aku!". Hye In masih terdiam. "Tembak aku, jantungku berdetak hanya untukmu". Air mata Hye In mengalir dan ia menurunkan pistolnya.
Jung Woo melihat Hye In dan Son Hyuk. Ia segera menerjang Son Hyuk membuat detektor itu terlepas dari Son Hyuk. Tetapi detektor itu jatuh tak jauh dari Son Hyuk, Ia segera mengambilnya.
Di NTS, mereka akan menjinakkan bomnya. Tinggal memutuskan kabel dan bom akan berhenti. Tetapi semua itu belum pasti. Tae Hyun meminta Joon Ho untuk menghitung sampai 3. Direktur Wu menyemprotkan sesuatu pada bom itu sambil ikut menghitung.
Son Hyuk tersenyum menang dan menekannya.
Tepat disaat Son Hyuk menekan tombolnya, Tae Hyun juga memutus kabelnya. Bom tidak jadi meledak. Namun bom yang ada di stasiun terlambat untuk dijinakkan.
Baku hantam tembakan akhirnya terjadi. Jung Woo membawa Hye In ke tempat yang aman. Sung Chul dan Ki Soo datang. Jung Woo meminta Hye In untuk pergi dengan Sung Chul. Jung Woo keluar belakangan untuk melindungi mereka.
Direktur NTS memberikan ucapan selamat kepada semua orang. Tiba-tiba Ia mendapatkan telepon dan mendapat laporan bahwa bom yang ada di stasiun meledak dan korbannya cukup banyak. Direktur menghela napas mendapat laporan itu, raut wajahnya berubah sedih.
Baku hantam masih terjadi. Ki Soo meminta Sung Chul untuk mencari jalan. Sung Chul sempat keberatan tetapi akhirnya ia melakukan. Saat Sung Chul hendak berbelok tiba-tiba Son Hyuk muncul dan langsung menusuk Sung Chul. Hye In dan Ki Soo terkejut. Son Hyuk menyuruh Hye In pergi. Tetapi Hye In justru maju ke depan. Jung Woo datang dan berteriak agar Hye In jangan bertingkah sembarangan.
Son Hyuk sangat shock melihat Hye In yang telah berubah. Andy meminta Son Hyuk untuk segera pergi karena mereka telah dikepung. Ia menarik Son Hyuk untuk membiarkan mereka. Bantuan telah datang, mereka mengejar anak buah Son Hyuk yang masih tersisa. Beberapa berhasil mereka tembak. Son Hyuk dibimbing Andy masuk mobil. Tetapi mereka tidak bisa keluar karena jalanan telah ditutup. Andy menyuruh rekannya untuk memimpin jalan. Mobil jalan, Jung Woo mengejar mereka dan menembaki mobil mereka. Mereka berhasil kabur dari Jung Woo. Rekan Andy menabrak kumpulan kardus memberi jalan pada mobil di belakangnya. Ia terjebak tetapi mobil yang membawa Son Hyuk berhasil lolos.
Ki Soo masih memanggil-manggil Sung Chul. Hye In hanya menatap dari tempatnya ia berdiri tanpa berani mendekat.
"Bagaimana ini bisa terjadi padamu? Aku membuatmu terluka seperti ini. Maafkan aku, seharusnya aku yang memimpin jalan, hyung..." Ki Soo begitu panik.
"Ini terlihat seperti aku harus mati hari ini"kata Sung Chul dengan sisa tenaganya.
"Jangan berkata seperti itu" Ki Soo menangis melihat hyungnya.
"Kau dan aku memiliki persetujuan. Sekarang kau harus menjaga anakku".
"Ok, aku tahu. Aku akan menepati janjiku"
Jung Woo datang dan melihat Sung Chul dengan sedih.
"Jung Woo"panggil Sung Chul.
"Sang Chul hyung"
"Jung Woo.. Jung Woo.. Selama jangka waktu ini, kau harus lari dengan laki-laki seperti tanpa prospek. Kau telah bekerja keras. NTS tidak akan mampu kehilanganmu seorang agen penting dan mampu. Lebih dari itu, kau juga tampan. Kau memiliki rasa keadilan yang baik. Tetapi kau terlalu temperamental kau harus membenahi itu. Jung Woo aku benar-benar minta maaf. Jung Woo semangat".Sung Chul sepertinya kehabisan tenaga untuk terus bertahan.
"Sang Chul hyung..."panggil Jung Woo tetapi tidak ada respon. Jung Woo menggerak-gerakkan badan Sung Chul.
"Hyung!! Bangun!!" Ki Soo berteriak tetapi Sung Chul tetap tidak memberikan reaksi apa-apa.
Jung Woo berteriak-teriak memanggil Sung Chul dan terus menggerak-gerakkan tubuh Sung Chul. Ia baru berhenti ketika Ki Soo memanggil namanya dan memberikan isyarat bahwa Sung Chul benar-benar tiada. Agen lain datang dan melihat Sung Chul telah tiada. Salah satu agen membawa Hye In pergi.
Di rumah duka, Jung Woo menangisi kepergian Sung Chul. Ia mengingat-ingat saat kebersamaannya dengan Sung Chul baik di kantor maupun saat menjalankan misi.
Hye In kembali ke tempat interogasi. Ia memikirkan kematian Sung Chul. Hye In menekan tombol dan meminta untuk bertemu dengan Direktur NTS. Direktur menerima telepon di ruangnya setelah itu beranjak dari tempat duduknya.
Direktur menemui Hye In, "Apakah kau ingin bertemu denganku?"
"Ya," jawab Hye In.
"Ada apa?"
"Pemakaman ketua Tim Park Sung Chul. Aku ingin memberikan belasungkawa. Aku ingin pergi ke sana dan melihatnya."
Direktur NTS datang dengan agen yang lain. Mereka memberikan ucapan belasungkawa. Jung Woo datang dan berada di barisan paling belakang. Direktur NTS melihat foto Sung Chul yang dipajang di altar, "Ketika aku pertama kali menjadi agen CIS. Apakah kau tahu motoku? Kita bekerja di dunia penjahat. Menghentikan bencana yang terjadi di antara manusia. Aku benci analogi 'dunia penjahat' tetapi tujuanku masih menjadi seorang laki-laki yang bekerja di dunia penjahat selama hidupku. Patriotik dan setia. Hanya berdasarkan perasaan untuk bertahan. Ini sungguh kehidupan yang menyakitkan". Direktur berbalik dan berbicara kepada agennya, "Eksekusi Son Hyuk dan Athena. Ini jalan satu-satunya untuk membawa kembali arti hidup yang telah dibinasakan."
Sebuah mobil datang di rumah duka. Hye In keluar dari mobil dengan tangan terborgol.
Episode 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1