0
Seorang Penembak, anak buah Son Hyuk mulai menyiapkan senjatanya dan mengambil posisi yang pas untuk menembak Jung woo. Beberapa mobil melintas dan diantara mobil tersebut ada mobil yang dikendarai Jung woo, Jae hee dan Ayahnya (Tuan Han) yang tertangkap karena sudah menjadi bagian Athena dan mata-mata di Blue House.
Penembak tersebut melihat Jung woo yang mengendarai mobil dan mulai mengarahkan sasarannya ke arah Jung woo. Saat dirinya sudah siap menembak, tiba-tiba muncul Hye in dan mencegah penembak tersebut menembak Jung woo dan akhirnya peluru tersebut malah tertembak ke dada Tuan Han, Ayah Jae hee. “kenapa anda melakukan ini?” tanya penembak tersebut pada Hye in “biar aku yang mengurusnya” jawab Hye in dan mengambil senapan yang dipegang penembak tersebut. Hye in kemudian melihat kesekeliling dengan menggunakan teropongnya untuk mencari penembak yang lain lagi.
“Ayah,Ayah” panggil Jae hee histeris
Seorang penembak dari atas gedung kembali menembak Tuan Han atas perintah Son hyuk “anda pergi ke depan dan lenyapkan Tuan Han”.
Jung woo dengan seketika menghentikan mobil dan turun dari mobil dan pindah ke jok belakang. “Jae hee kau tidak apa-apa?” tanya Jung woo khawatir. Jung woo kembali turun dari mobil “cari penembak jitu,cari penembak jitu” teriak Jung woo.
Jae hee masih menangis dan perlahan-lahan menurunkan tubuh ayahnya dari mobil dan menaruhnya di aspal.Jae hee terlihat syok dan tidak menyangka kalau akan terjadi hal seperti ini. Jung woo mulai mencari orang yang menembak Ayah Jae hee. Jung woo melihat beberapa orang di atas jembatan dan dengan cepat mengejarnya.
“turunkan senjatamu” teriak Jung woo dan mengarahkan senjatanya ke orang tersebut yang tak lain adalah Hye in. Jung woo terdiam sesaat begitupun dengan Hye in, Jung woo tidak menyangka jika Hye inlah yang sudah membunuh ayah Jae hee (Jung woo melihat Hye in pada saat itu memegang sebuah senjata),padahal dugaannya sama sekali salah. Hye in justru menolong Jung woo dari kematian .
Teman Hye in dengan cepat menarik Hye in ke dalam mobil dan bergegas pergi. Para Agen yang lainnya mulai berdatangan dan hanya bisa terdiam melihat Athena lagi-lagi berhasil meloloskan diri.
Hye in dibawa menghadap Son hyuk “Di Jepang, aku ingat saat kau lari ke dalam gudang yang hampir meledak untuk menyelamatkannya, Itulah pertama kali aku belajar dan mengetahui kalau kau menyukainya dan pada saat aku memintamu untuk membunuhnya dan kau sama sekali tidak melakukannya. Itu sangat menyakitkan tetapi aku masih bisa mentolerir itu dan…. itu lebih menyakitkan daripada kematian saat aku mengetahui kalau anda punya perasaan yang mendalam untuknya, jadi aku memaafkanmu lagi dan lagi,sekarang kau mengkhianati kami untuknya, kali ini apa yang harus kulakukan? Menurut anda apa lagi yang harus kulakukan untuk anda?aku tidak akan mentolerir dan memaafkanmu, Ingat itu baik-baik” ucap Son hyuk kesal dan sekaligus marah kemudian berjalan pergi
“Oppa” panggil Hye in dan Son hyuk seketika berhenti “biarkan aku pergi sekarang”tambah Hye in.
Son hyuk seketika mengingat saat-saat kebersamannya dulu dengan Hye in saat Hye in meminta untuk bergabung ke Athena.
=Flashback=
“Oppa, bisakah aku bergabung dengan anda?” pinta Hye in
“tidak bisa” jawab Son hyuk menolak
“kenapa tidak bisa?” tanya Hye in lagi
“itu adalah pekerjaan yang sulit, masih banyak pekerjaan lain yang bisa kamu lakukan” jawab Son hyuk
“tahun depan aku sudah menamatkan sekolahku,selain itu aku suka kalau bersama denganmu” ucap Hye in tersenyum
“aku juga suka kalau bisa bersamamu,tapi kau tidak bisa” jawab Son hyuk dan ikut tersenyum
“mengapa?” tanya Hye in manja
=Flashback end=
“aku tidak bisa menahan perasaan ini, terutama saat dia memanggilku Yu Jin. Bukan karena aku takut, siapa aku, siapa aku… dan apa yang sudah aku lakukan semuanya terbayang-bayang dibenakku. AKu tidak tahu sejak kapan, tapi kita berdua lupa kalau Yu Jin adalah namaku. Mungkin karena sudah terlalu jauh melangkah, kita tahu apa artinya hidup sebagai Athena. Oppa Kita harus menghentikan ini sekarang, kita bisa memulai hidup baru” pinta Hye in
“Jika aku berhenti disini… aku tidak akan mendapatkan apa-apa, aku hanya akan menjadi seoarng raksasa yang menghancurkan hidupmu, sampai aku bisa menghilangkan semuanya terutama tentang Yu jin aku tidak bisa berhenti, jadi…. Jangan membuat hal ini menjadi lebih sulit” ucap Son hyuk dan kembali berjalan, Son hyuk kembali berhenti dan kembali melihat Hye in yang sudah berbalik dan berusaha menyembunyikan air matanya.
Son hyuk kembali mengingat semua penderitaan yang Hye in rasakan, mimpi buruk yang selalu dialami Hye in dan saat Hye in harus dimasukkan ke dalam tabung demi menipu Jung woo agar membawa SNC.
=Blue House=
Dr.Kwon menemui Presiden dan melaporkan apa yang terjadi “Jasad Tuan Han sekarang sedang berada di NTS untuk diotopsi dan kami sedang berusaha untuk mencari pelakunya, kami akan melanjutkan investigasi” ucap Dr.Kwon. Presiden mengingatkan kepada Dr.Kwon untuk tidak terlalu percaya pada siapapun dan focus pada proyek nuklir sekarang.
Jung woo masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jung woo merasa menyesal karena sudah memberi Hye in kesempatan tetapi Hye in malah menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan membuatnya kecewa.
Dr.Kwon memanggil Asistennya ke ruangannya. “sulit menemukan bukti di lokasi kejadian karena tidak ada kamera cctv, tetapi….. ada yang melihat dua orang penembak jitu di 2 lokasi kejadian yang berbeda” ucap Asisten Dr.Kwon “ini adalah aksi pertama Son hyuk yang menemui jalan buntu, harus ada beberapa koneksi sehingga kita bisa focus pada hal ini. Bagaimana dengan Agen Jae hee?” tanya Dr.Kwon “Agen Jae hee sekarang berada di ruang penyelidikan, dia shock melihat ayahnya meninggal di hadapannya” ucap Asisten Dr.Kwon.
Dr.Kwon menemui Jae hee yang hanya terduduk membisu “aku tahu ini hal terberat untukmu, pertama kali aku bertemu dengan ayahmu ketika ia masih menjadi seorang agen lapangan untuk perencanaan nasional (Intelijen keagenan di tahun 1981-1999),aku bertanya mengapa dia memilih pekerjaan yang sangat berbahaya ini,dia kemudian mengatakan…. Ia memiliki seorang putri dan ia ingin membuat putrinya bangga dan aku melihat senyum berseri di wajahnya, melihat hal itu aku tahu kalau dia sungguh-sungguh dengan pekerjaan ini dan juga terlihat dari pancaran matanya. Kejadian ini membuatku sangat terkejut, tetapi tidak bisa dibandingkan dengan apa yang anda alami sekarang,maafkan aku. Aku ingin kamu beristirahat untuk sementara waktu, sampai semua ini selesai” ucap Dr.Kwon berusaha menenangkan Jae hee.
“tidak apa-apa Pak,aku baik-baik saja, aku harus mencari tahu mengapa dia melakukan ini dan memilih bergabung dengan Athena. Aku ingin…. Mencari jawabannya sendiri” ucap Jae hee terlihat sedih tetapi tetap berusaha terlihat tegar dihadapan Dr.Kwon.
Jae hee berjalan perlahan ke ruang Otopsy “bisa saya melihatnya sebentar?” tanya Jae hee “oh tentu saja” jawab Kepala Oh terlihat terkejut melihat kedatangan Jae hee sekaligus takut jika Jae hee semakin sedih melihat jasad ayahnya.
“Ayah” panggil Jae hee dan memegang wajah ayahnya. Jae hee mengingat saat ayahnya mengkhawatirkan dirinya yang terluka sepulang dari Italia dan hal itu semakin membuatnya sedih dan detik-detik terakhir kebersamannya bersama dengan ayahnya sebelum ayahnya ditembak.
“apa yang harus kulakukan jika anda bunuh diri seperti itu,ini tidak terlambat untuk mengakui semuanya, sehingga aku tidak akan merasakan sakit ketika mengingat semua ini, sehingga aku bisa membencimu seumur hidupku” ucap Jae hee
“Jae hee, ayah minta maaf”
Jung woo mengajak Jae hee berbicara dan mengucapkan maaf karena dirinyalah Ayah Jae hee meninggal. Jae hee memaksakan dirinya tersenyum “apa yang kau katakan, mengapa kau yang harus bertanggung jawab ?”
“orang yang menembak ayahmu adalah Yoon Hye in,aku tahu dia adalah Athena,tapi aku tidak bisa menangkapnya. AKu ingin memberinya….. kesempatan untuk mengubah dirinya, tapi aku tidak menyangka kalau akan seperti ini….aku sangat menyesal” jawab Jung woo sedih.
Jae hee sontak terkejut mendengar ucapan Jung woo kalau Hye in yang sudah menembak ayahnya “ini tidak masuk akal anda meminta maaf untuk ini. Ini bukan kesalahanmu, tetapi kau yang meminta maaf. AKu benar-benar membencimu, aku tidak ingin mendengar permintaan maaf darimu tetapi hanya alasan” ucap Jae hee sambil menangis.
Son hyuk sedang membicarakan Presiden yang akan mengadakan pertemuan rahasia bersama Komite Negosiasi Arab Saudi dengan anak buahnya. Son hyuk sepertinya berencana untuk mencelakakan Presiden sewaktu dia bertemu dengan perwakilan Komite Negosiasi Arab Saudi karena pengamanan terhadap Presiden pasti diminimalkan karena sebuah pertemuan rahasia. Son hyuk mulai merencanakan penggunaan UAV dan survey lokasi.
=NTS=
Dr.Kwon kembali mengadakan rapat dengan para Agen membicarakan tentang masalah Son hyuk. Asisten Dr.Kwon dan Jun ho memberi laporan kalau Son hyuk masih berada di Korea dan memiliki persediaan senjata yang lebih dari cukup.
Dr.Kwon memerintahkan kepada para Agen untuk mencari tahu rencana selanjutnya dari Son hyuk karena Son hyuk tidak akan tinggal diam melihat semua rencananya yang mengalami kegagalan.
Mayor Gyun bertemu dengan Sekpres dan mulai membicarakan masalah nuklir dan kerjasama antara Korea Utara dan Korea Selatan.Kali ini Mayor Gyun terlihat lebih tenang daripada pertemuan mereka sebelumnya dan hal itu membuat Sekpres merasa aneh serta curiga dan melaporkan hal tersebut kepada Presiden.
“Ya Pak, kami sudah membicarakannya, tetapi melihat pola perilaku dan reaksi sebelumnya, sepertinya dia memiliki sesuatu yang disembunyikan”.
Dan Benar saja, setelah Sekpres pergi, Mayor Gyun menelepon Son hyuk “Empat tentara Korps dan angkatan laut UDT akan bergerak ke Korea Selatan dari laut barat, jika anda memiliki rencana lain dan tidak memberitahukannya kepada kami, anda akan membayar untuk semuanya, ingat itu baik-baik. Okey, kita akan tetap berhubungan”.
Letnan Korea Utara kembali bertemu dengan Ki soo. Letnan Korea Utara berjanji kalau akan menjaga ibu Ki soo dengan baik karena Ki soo sudah berusaha keras belakangan ini. Letnan Korea Utara kemudian mengatakan kalau dia punya tugas terakhir dan sulit untuk Ki soo dan hal itu membuat Ki soo terkejut tetapi tetap berusaha tenang.
Mayor Gyun baru saja keluar dari gedung dan hendak naik ke dalam mobil. Tiba-tiba dari gedung seberang terlihat seorang pria yang memakai topi dan tiba-tiba menembak Mayor Gyun. Mayor Gyun seketika roboh dan terjatuh ke tanah.
Dan orang itu adalah Ki soo. “sudah dilaksanakan” lapor Ki soo “baiklah, kita akan tetap berhubungan” jawab orang yang ditelepon Ki soo yang tak lain adalah Letnan Korea Utara.
Ki soo mengendarai mobilnya dan kembali ke tempat Mahyongnya. Ki soo berusaha menenangkan dirinya dengan minum beberapa gelas soju. Ki soo kembali mengingat ucapan Letnan Korea Utara yang menyuruhnya untuk membunuh Mayor Gyun.
“Mayor General Kim Ho Gyun adalah salah satu anggota pemerintah Korea Utara yang berpengaruh, tetapi ia tidak perlu menjadi pusat dari semuanya. Dia lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada Korea. Jika orang seperti itu yang memegang kendali masa depan Negara kita akan suram”.
Ki soo kesal, marah dengan apa yang sudah dilakukannya, tangannya kembali terkotori dengan membunuh seseorang, kalau saja bukan demi ibunya, Ki soo tidak akan menuruti semua perintah Letnan Korea Utara.
Son hyuk melihat anak buahnya yang mulai bekerja untuk rencana mereka selanjutnya. “ini adalah landasan UAV, kami akan mentransfernya ke lokasi ini. 10 menit sebelum dimulai jalan akan diblokir dan siap untuk lepas landas. Situasi jalanan telah dikontrol dan diamankan, Cheol Gyo adalah titik awal penyergapan dan rute melalui pelabuhan Incheon” lapor anak buah Son hyuk. Son hyuk terlihat puas.
Son hyuk menerima telepon dari seseorang yang mengabarkan kalau Mayor Gyun meninggal. “lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya anak buah Son hyuk khawatir. Jangan sebut Son hyuk kalau tidak punya segudang ide “tidak ada yang berubah,rencana tetap kita lanjutkan” ucap Son hyuk.
Presiden juga tak kalah terkejutnya ketika mendengar berita wafatnya Mayor Gyun dari sekretarisnya. “katakan kepada Korea Utara kalau kita akan mencari tahu siapa yang sudah menembaknya dan kita harus tetap menjaga hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan” ucap Presiden.
Dr.Kwon juga melapor kepada Presiden jika jalanan di sekitar lokasi kejadian sudah diblokir. “kita harus bertindak cepat dan mencegah agar Korea Utara tidak berpikir kalau kita yang sudah melakukannya. Kita harus bergerak cepat dan membuatnya menjadi transparan”pesan Presiden.
Hye in di kurung di dalam kamar sedangkan Son hyuk hanya berdiri di luar rumah. Andy datang mendekat dan menanyakan keadaan Son hyuk “aku baik-baik saja” jawab Son hyuk terlihat sedih dan berlalu pergi. Andy terlihat khawatir dengan keadaan Son hyuk yang terlihat tidak baik dan selalu melamun.
“anda baik-baik saja?” tanya Andy kali ini pada Hye in
“ya, anda?” tanya Hye in tersenyum
“aku jauh lebih baik sekarang” jawab Andy
“bagaimana dengan dia?” tanya Hye in lagi
“dia terlihat tidak baik dan aku merasa kalau saat ini dia sedang sakit. Aku sudah lama bersama kalian, tapi kali ini aku merasa sedikit berbeda dan aku tidak tahu harus melakukan apa. Tolong bertahanlah sedikit lagi, operasi terakhir akan segera berakhir” jawab Andy.
Hye in terlihat terkejut “apa operasi terakhir?”
Son hyuk kembali ke ruangan kerjanya. Anak buahnya masuk dan mengatakan kalau semua sudah siap “panggil Gye Cheol kemari, ada yang harus dilakukannya” perintah Son hyuk.
Jung woo baru saja turun dari mobilnya. Jung woo menyadari kalau dari tadi dirinya dibuntuti seseorang dan benar saja, anak buah Son hyuk tiba-tiba muncul dan mulai menembakkan timah panas ke arah Jung woo. Jung woo dengan sigap bersembunyi dan mulai melakukan perlawanan. Sesaat semua terdiam, termasuk anak buah Son hyuk. Anak Buah Son hyuk mulai berjalan perlahan-lahan mencari keberadaan Jung woo diantara deretan mobil yang terparkir, tiba-tiba Jung woo muncul dan mengambil senjata yang dipegang anak buah Son hyuk dan mulai menembaki anak buah Son hyuk yang lain.
Anak buah Son hyuk yang lain berhasil meloloskan diri dan yang satunya harus merelakan kakinya ditembak Jung woo karena terus berusaha melawan Jung woo.
Jung woo membawa tubuh anak buah Son hyuk ke ruang otopsi dan meminta Kepala Oh untuk memeriksanya. “tapi apa anda baik-baik saja?” tanya Kepala Oh terlihat khawatir “ya” jawab Jung woo. Jun ho juga masuk ke ruangan otopsi dan menanyakan kedaaan Jung woo.
“Hyung, anda baik-baik saja?” tanya Jun ho
“ya, tolong ambil ini dan analisis” jawab Jung woo
“apa ini?” tanya Jun ho heran
“itu kartu memori telepon pelaku, sesuatu yang tampak seperti peta, tolong beritahu daerah apa yang hendak dituju” jawab Jung woo.
Son hyuk terlihat sangat marah mendapat laporan dari anak buahnya kalau Lee Jung woo lagi-lagi berhasil meloloskan diri sementara salah satu anak buahnya tertembak dan ditahan Jung woo.
Sekpres melaporkan kepada Presiden kalau perwakilan Komite Negosiasi Arab Saudi segera tiba.
“apa Korea Utara sudah memberi kabar?” tanya Presiden
“belum, sejauh ini mereka menolak untuk berbicara. Ini sesuatu yang tidak pernah diduga sebelumnya, mereka juga pasti bingung untuk mengambil tindakan selanjutnya. Aku tahu pertemuan dengan perwakilan Komite Negosiasi Arab Saudi ini sangat penting dan rahasia, tetapi saya tidak merasa tenang jika anda pergi dengan keamanan yang sangat minimal” ucap Sekpres
“negosiasi ini sangat penting, apalagi kita sekarang tidak memiliki dukungan sepenuhnya dari Korea Utara, oleh karena itu negosiasi ini harus sukses” ucap Presiden.
Son hyuk memberi perintah kepada anak buahnya untuk memulai operasi “pesan transmit dan bersiap-siap lepas landas” ucap anak buah Son hyuk kepada temannya yang lain.
Jung woo ke bagian analisis data dan bertanya pada agen mengenai hasil temuan dan analisis mereka mengenai memori kartu yang ditemukannya. Jun ho tiba-tiba datang “Sunbae lihat ini” ucap Jun ho dan memberikan Hp kepada Jung woo “ini adalah ponsel pelaku. Memiliki aplikasi I-Plus untuk Port Incheon” ucap Jun ho memberikan penjelasan “Incheon Port?” tanya Jung woo “ya, akhir-akhir ini semua bisnis di pelabuhan dilakukan dengan aplikasi ini” jawab Jun ho “apakah ada catatan akses?” tanya Jung woo “kita harus menemukan nomor dermaga” jawab Jun ho.
Jung woo kemudian meminta kepada Agen analisis untuk mencari tahu lebih jauh dan mengajak Jun ho ke Pelabuhan Incheon.
Jae hee berada di ruangan kerja para agen dan melihat-lihat barang-barang peninggalan ayahnya. “apa ini?” tanya Sung chul heran “ini barang-barang ayahku” jawab Jae hee “aku pernah bertemu dengan ayah anda sebelumnya dan aku tidak tahu mengapa ini bisa terjadi” ucap Sung chul dan memegang bahu Jae hee untuk menenangkannya dan berlalu pergi.
Jae hee melihat agenda ayahnya. Jae hee tersenyum saat melihat ayahnya menulis di sebuah tanggal “Ulang tahun Jae hee”. Jae hee kemudian terkejut saat melihat sebuah kode aneh yang tertulis di bagian atas agenda. “bisakah anda memeriksa ini untuk saya” ucap Jae hee pada agen yang lain (kalau aku sebut agen cakep,hehehe) “bukankah ini koordinat? 37, 5120 127, 4459 X dan Y koordinat”. Jae hee kemudian bergegas pergi ditemani agen.
Jung woo dan Jun ho akhirnya sampai di pelabuhan Incheon.
Begitu juga dengan Son hyuk yang sudah sampai di pusat pelabuhan Incheon. Sementara itu di tempat lain beberapa orang anak buah Son hyuk menaiki sebuah kapal yang membawa mereka ke sisi bawah Jembatan Incheon. Mereka mulai memakai rompi anti peluru dan menyiapkan senjata mereka kemudian bersembunyi di bawah jembatan incheon.
“siapa yang bertanggung jawab disini?” tanya Son hyuk “aku, Operator Kepala Jembatan Incheon, apa yang anda inginkan?” dan sebuah peluru tertancap di bahu kepala Operator Jembatan Incheon dan seketika roboh. “memulai pengaturan” perintah Son hyuk.
Jung woo dan Jun ho mulai menelusuri pelabuhan Incheon “permisi, apa jenis barang bongkar muat disini?” tanya Jun ho pada petugas yang kebetulan lewat “alat berat” jawab petugas dan segera pergi. Jung woo dan Jun ho sama-sama bingung dengan apa yang harus mereka lakukan saat ini. Mereka seperti menacri tumpukan jarum di dalam jerami. Jung woo menelepon ke bagian analisis dan menyuruh mereka untuk mencari tahu tentang peta yang berhubungan dengan Jembatan Incheon.
“Bagaimana setup UAV controller?” tanya Son hyuk “10 menit lagi Pak” “Jamming sistem?” tanya Son hyuk lagi pada anak buahnya yang lain “siap pak” “ingat kita memiliki 5 menit awal untuk melaksanakannya” ucap Son hyuk dan melihat dari kamera cctv iring-iringan presiden “3 menit untuk menghitung mundur dan bersiap” tambah Son hyuk.
Sekpres sama sekali tidak bisa tenang dan terus memikirkan presiden yang sedang melakukan perjalanan untuk bertemu dengan perwakilan Komite Negosiasi Arab Saudi. Salah seorang pegawai di Blue House masuk dan mengabarkan kalau Presiden sekarang menuju Songdo.
Jung woo menerima telepon dari agen analisis yang mengabarkan kalau peta cocok dengan sebagian dari Incheon bridge. “Ayo cepat ke Incheon bridge” ucap Jung woo pada Jun ho yang mengemudikan mobil.
Jung woo merasa ada yang aneh dengan lalu lintas di Jembatan Incheon ”ada yang aneh?tidak ada mobil yang melintas dari jalur yang berlawanan” ucap Jung woo. Jun ho juga merasakan hal yang sama. Jung woo dan Jun ho kemudian melihat rombongan presiden di jalur sebelah yang sepi dari mobil. Jung woo segera melapor dan bertanya kepada asisten Dr.Kwon mengenai rombongan presiden yang bergerak menuju Incheon Bridge. Rupanya anak buah Son hyuk telah menghalangi mobil melewati Jembatan disisi seberang.
Hye in masih dikurung di dalam kamar. Anak buah Son hyuk masuk dan mengantarkan makanan untuk Hye in. Son hyuk kemudian menelepon anak buahnya dan menanyakan keadaan Hye in “dia baik-baik saja Pak”.
Baru saja anak buah Son hyuk ingin keluar dari kamar, tiba-tiba Hye in memanggilnya “bolehkah aku meminjam Hpmu?” “maaf, anda tidak diperkenankan untuk melakukan panggilan keluar” jawab anak buah Son hyuk. Hye in berdiri dari tempat tidurnya dan mulai mendekat. Dengan beberapa pukulan dan gerakan salto di udara anak buah Son hyuk berhasil dilumpuhkan Hye in. Hye in keluar dari kamar dan pada saat yang bersamaaan anak buah Son hyuk yang lain muncul, kembali dengan sedikit pukulan dan tendangannya, Hye in membuat anak buah Son hyuk tidak berdaya.
Hye in mengingat ucapan Andy yang mengatakan mengenai operasi terakhir yang ternyata adalah rencana pembunuhan terhadap Presiden Korea Selatan. Hye in kemudian mengirimkan sms pada Jung woo.
Jung woo yang duduk di samping Jun ho terkejut ketika menerima sms dari seseorang “Target Athena adalah Presiden, Yu Jin”. “Putar mobil sekarang” teriak Jung woo pada Jun ho.
Jung woo cepat melapor ke markas kalau target Athena adalah presiden.
Asisten Dr.Kwon tergesa-gesa masuk ke ruangan Dr.Kwon “Pak, target Son hyuk adalah Presiden Jo”.
“apakah anda yakin?” tanya pengawal presiden ketika menerima telepon yang mengabarkan kalau Presiden adalah target Athena “ada yang salah?” tanya presiden yang duduk di belakang “kemungkinan sasaran Athena adalah anda Pak” jawab pengawal. Presiden sontak terkejut mendengarnya.
Jae hee dan agen akhirnya sampai di sebuah tempat yang tak lain tempat persembunyian Son hyuk. “berhenti” teriak Jae hee ketika melihat seorang wanita melintas. Hye in diam di tempat dan kemudian berbalik menghadap Jae hee. Jae hee dan agen terkejut melihat Hye in.
Son hyuk memerintahkan memulai operasi dan seketika koneksi dan jaringan komunikasi antara NTS dan yang lainnya terganggu dan tidak bisa terhubungi. “Alert semuanya dan katakan ini situasi militer, kirim agen lapangan segera” perintah Dr.Kwon kepada asistennya.
Sekpres terkejut ketika mendapat kabar kalau Presiden menjadi sasaran Athena. Sekpers kemudian memerintahkan untuk menghubungi semua kepala keamanan Korea.
“tim 1 mulai menyergap” ucap Son hyuk. Para anak buah Son hyuk mulai menaiki tangga di bawah jembatan dan mangambil posisi.
Jung woo mengisi pistolnya dengan peluru. Di depan jalan sudah berdiri polisi lalu lintas yang merupakan anak buah Son hyuk yang bertugas untuk menghalangi mobil untuk melintas. Tetapi dia tidak berhasil menahan mobil yang dikendarai Jung woo dan Jun ho. Jun ho menginjak gas dan memacu mobil dengan cepat. “lapor, sebuah mobil berhasil memasuki jembatan”.
Son hyuk sontak terkejut dan lebih terkejutnya lagi ketika mengatahui kalau Jung woo yang berada di dalam mobil. “aku akan pergi kesana pak” “tidak, biar aku sendiri yang akan mengambil alih” ucap Son hyuk (saking dendamnya sama Jung woo, Son hyuk ingin turun tangan sendiri).
Jung woo heran karena sinyal di Hpya tiba-tiba tidak ada. Jun ho dan Jung woo sama-sama terkejut ketika melihat sebuah pesawat jet melintas di atas mereka dan mengarah ke mobil presiden ”lebih cepat” teriak Jung woo pada Jun ho.
Presiden terlihat tidak tenang dan sangat khawatir dengan keselamatannya. “tenang Pak, sebentar lagi kita akan keluar dari Zona bahaya” ucap Pengawal Presiden berusaha menenangkan.
Baru saja Pengawal Presiden menenangkan Presiden, pesawat jet yang dilihat Jung woo dan Jun ho tiba-tiba meluncurkan sebuah rudal dan mengenai salah satu mobil pengawal Presiden. Mobil seketika terbalik dan terbakar.
Dr.Kwon dan Para Agen yang melihat dari kamera cctv sontak terkejut “zoom ke mobil yang baru saja terkena,lihat siapa yang berada di mobil tersebut” perintah Dr.Kwon.
Para Pengawal Presiden turun dari mobil dan memastikan mobil yang terkena serangan rudal tersebut. Beruntung bukan mobil yang dikendarai Presiden. Tiba-tiba dari sisi jembatan anak buah Son hyuk yang daritadi bersembunyi keluar dan mulai menembaki pengawal Presiden. Baku tembak pun tak bisa dihindarkan antara kubu Presiden dan kubu Son hyuk.
Satu persatu korban mulai berjatuhan baik dari kubu Presiden maupun kubu Son hyuk. “Apakah anda baik-baik saja Pak?Pak?” teriak Pengawal yang berada di dalam mobil bersama Presiden. Presiden terus memegangi dadanya yang kesakitan karena shock akibat kejadian tadi yang terlalu cepat dan tidak pernah diduganya. “jaga Presiden” ucap Pengawal kepada temannya yang memegang setir dan turun dari mobil dan mulai membantu pengawal yang lain.
Salah satu anak buah Son hyuk mulai memeriksa mobil satu persatu untuk mencari keberadaan Presiden. “Presiden di kendaraan 1” ucap Anak Buah Son hyuk melapor ke markas.
Jung woo dan Jun ho akhirnya sampai di lokasi kejadian. Jung woo turun dari mobil dan mulai menembaki anak buah Son hyuk satu persatu (wah hebat Jung woo tidak takut sama sekali) begitupun dengan Son hyuk. Sementara itu dari kejauhan terlihat mobil Son hyuk dan beberapa anak buahnya yang lain mulai mendekat “jatuhkan rudal pada kendaraan 1” perintah Son hyuk.
Jung woo dan Jun ho lagi-lagi terkejut melihat pesawat jet yang kembali melintas di atas jembatan dan menuju ke arah mobil Presiden. Jung woo melihat sebuah senjata yang lebih besar di salah satu bagasi anak buah Son hyuk “Jun ho lindungi aku” ucap Jung woo “okey, hana, dul, set” ucap Jun ho menghitung dan Jung woo dengan cepat pergi ke mobil anak buah Son hyuk.
Jung woo mencari keberadaan pesawat jet tersebut yang masih melayang di udara. Jung woo mulai menembaki pesawat tersebut dan tiba-tiba sebuah rudal meluncur ke arahnya. Untung Jung woo berhasil menghindar. (sekedar info, karena adegan ini, Jeong Woo Seong aka Jung woo harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka).
Dr.Kwon dan agen NTS semakin khawatir melihat keadaan tersebut. “dimana posisi helicopter sekarang?” tanya Dr.Kwon pada agen analisis “dua menit lagi sampai di lokasi Pak”.
“Hyung, kau baik-baik saja?” teriak Jun ho khawatir. Jung woo mengangguk.
Son hyuk memberi perintah untuk mengirim rudal lagi. “tidak bekerja Pak, sepertinya controller tertembak”. Son hyuk kesal dibuatnya dan memukul kaca mobil “drive UAV ke kendaraan 1” perintah Son hyuk.
Jung woo kembali melihat pesawat jet melintas. Jung woo kembali menembaki pesawat tersebut hingga pesawat tersebut jatuh ke dalam air (tapi anehnya kok tidak terdengar bunyi ledakan ya dari dalam air).
Anak Buah Son hyuk berhasil mendekat ke mobil Presiden. Dan satu-satunya pengawal Presiden yang tertinggal hanya berdiri di samping mobil “buka mobil” teriak salah satu anak buah Son hyuk, namun pengawal Presiden sama sekali tidak bergeming.
“buka” teriak anak buah Son hyuk yang lain, namun Presiden mengunci mobil dari dalam. Anak Buah Son hyuk kemudian memasang bom di jendela mobil. dan hal itu membuat Presiden semakin ketakutan. Baru saja dia mau memencet tombolpemicunya, Jun ho tiba-tiba muncul dan menembaknya. Jung woo dan pengawal presiden pun tidak tinggal diam dan semua anak buah Son hyuk berhasil dilumpuhkan.
“apa dia baik-baik saja?” tanya Jung woo “Presiden tidak terluka” jawab pengawal presiden. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul Son hyuk dan baku tembak pun kembali terjadi.
Dari bawah jembatan tiba-tiba muncul helicopter dan mulai menembak anak buah Son hyuk satu persatu. Sayang Son hyuk bersembunyi.
Salah satu anak buah Son hyuk yang masih hidup berusaha menembaki helicopter tersebut, namun Jun ho lebih hebat. Dengan gayanya yang COOL, Jun ho (ayangnya the aida) berhasil melumpuhkan anak buah Son hyuk dan KO.
Duel maut antara Son hyuk dan Jung woo kembali terjadi. Jung woo dan Son hyuk sama-sama kehabisan peluru. Jung woo dengan emosi berdiri dan mendekat ke arah Son hyuk sambil mengisi kembali pelurunya begitupun dengan Son hyuk.
Jung woo dan Son hyuk berdiri berhadapan dan sama-sama mengancungkan senjata ke arah dada masing-masing.
“aku tidak bisa tidak berpikir kalau aku akan membencimu disisa hidupku,ini mungkin adalah takdir terburuk” ucap Son hyuk emosi
“aku tidak perduli terhadapmu, aku merasa sakit melihat hidup Yoon Hye in hancur” ucap Jung woo tak kalah emosinya
“tutup mulut anda, kamu bahkan tidak layak untuk mengasihani Yoon Hye in dan dia adalah tanggung jawabku, dia segalanya bagiku dan…. Hatiku” ucap Son hyuk menatap tajam Jung woo
“kamu memiliki hati tanpa jiwa” ucap Jung woo dan menembak Son hyuk tepat di dadanya. Son hyuk juga melakukan hal yang sama, tetapi Jung woo beruntung tidak terluka sama sekali karena memakai rompi anti peluru.
Son hyuk melihat luka di dadanya yang tersu mengeluarkan darah dan tersenyum kepada Jung woo kemudian menghempaskan dirinya ke laut. Jung woo terkejut dan dengan emosi menembak ke arah jatuhnya Son hyuk tadi.
Sementara itu di dalam air, Son hyuk tidak sadarkan diri.
Episode 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1