Tampilkan postingan dengan label Flower Boy Ramen Shop. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Flower Boy Ramen Shop. Tampilkan semua postingan

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop Episode 15

Posted: Kamis, 02 Februari 2012 by khyunkhyun in Label:
0


Eun Bi berpakaian seperti seorang putri berlari ke sebuah istana. Ia dikejar oleh para prajurit. Di atas istana, Chi Soo yang berpakaian pangeran memanggilnya dan menyuruhnya berlari ke arahnya yang sedang berada di atas tangga yang tinggi. Eun Bi tersandung gaunnya yang panjang dan jatuh. Ia meminta bantuan Chi Soo.

Pangeran Chi Soo mengangkat tangannya ke arah Eun Bi, tapi hanya untuk menggoyang-goyangkan jarinya dan berkata kalau ia tidak bisa. Bajunya bisa kusut. Eun Bi pun diseret pergi oleh para prjurit dengan lagu latar yang sangat sedih.
Eun Bi terbangun, ia tidak menemukan Chi Soo dan Kang Hyuk.  Chi Soo bertanya pada Kang Hyuk proposal apa itu. Scene berganti, Eun Bi berlari disekitar tokonya, ia mencari Chi Soo tapi tidak menemukannya. Ketika kembali ke rumah, ia bertemu dengan Ba Wool dan Hyun Woo. Ia bertanya pada mereka apa mereka tahu dimana Chi Soo?

Chi Soo dan Kang Hyuk sedang duduk di sebuah kafe. Mereka sedang membicarakan proposal bisnis yang ditemukan Chi Soo yang digunakan ayahnya untuk mengancam toko ramen. Intinya, Chi Soo harus berpisah dengan Eun Bi atau toko itu akan dihancurkan.
Chi Soo berkata kalau ia akan mengurusnya. Ia merasa bisa menahan permainan ayahnya. Ia bahkan mencemooh Kang Hyuk karena mengkhawatirkan  “hal kecil seperti ini.”

Eun Bi masih gemetar karena mimpinya  dan meminum obat penenang. Ia kemudian ditelp untuk bertemu dengan ayah Cha lagi. Ayah menawarkan akan memberinya posisi guru tetap disekolah asalkan ia mau meninggalkan Chi Soo, “Jika kau punya pekerjaan yang stabil, maka kau bisa mengurus dirimu sendiri dan kau tidak perlu pergi ke toko ramen dan bertemu Chi Soo lagi.”
Eun Bi menceritakan mimpinya pada ayah Chi Soo dan memberitahunya kalau Chi Soo tidak membantunya dan ketika ia bangun, Chi Soo sudah pergi. Ia mencarinya sepanjang pagi, tapi tidak menemukannya. Anehnya, “Tanpa ada Chi Soo disampingku, aku merasa takut, kalau-kalau aku tidak akan melihatnya lagi.”
Ayah Cha menduga kalau ia mungkin mulai tertarik pada Chi Soo tapi Eun Bi merasa bukan itu yang dirasakannya, “Setelah menggenggam apa yang seharusnya aku relakan, aku belajar satu hal: Aku tidak bisa memaksa Chi Soo pergi lagi. Aku ingin bersama Chi Soo. Aku ingin berkencan dengannya.”

Eun Bi keluar dari gedung Cha Sung dan merasa bebas….tepat saat Chi Soo masuk untuk menemui ayahnya. Sayangnya mereka tidak melihat satu sama lain.

Eun Bi segera kembali ke toko ramen dan mendekati Kang Hyuk. Ia sudah membuat keputusan. Kang Hyuk bisa merasakannya dan tetap membicarakan topik yang biasa-biasa saja. Tapi Eun Bi memegang tangannya dan memberitahunya kalau ia melihatnya sebagai seorang pria dan Kang Hyuk sudah membuat hatinya berdebar. Ia tidak ingin melepaskannya atau tangannya ayng hangat, karena ia tahu kalau Kang Hyuk adalah pria yang baik.
Eun Bi: “Tapi Chi Soo seperti magma.” Panas dan tidak terduga. Tidak peduli berapa keras ia mencoba, ia menyebut dirinya yang eunnembi (panci besi) milik Chi Soo, “Walaupun kau mencoba mendinginkannya, panci itu akan mulai mendidih lagi.”
Kang Hyuk bertanya apa yang akan ia lakukan bila panas itu adalah api unggun yang dapat membakarnya. Eun Bi menjawab kalau ia masih tetap ingin mencobanya.

Chi Soo mengkonfrontasi ayahnya dengan sikap yang santai, siap untuk memancing ayahnya mengakhiri masalah ini. Ia berkata kalau ia hanya ingin berkencan dengan Eun Bi sebentar, tapi perkataannya dipotong oleh ayahnya yang dengan marah melempar sebuah cangkir dan menjadi tegas. Ayah Cha berkata kalau Chi Soo tidak boleh memanggilnya Presiden . Ia membiarkannya memanggilnya seperti itu bukan karena ingin ia menjadi kasar, tetapi supaya ia ingat kalau ia pewaris Cha Sung. Semenjak ia bekerja di toko ramen, pikirannya telah menjadi gila. Ia sudah mengkhianati nama Cha yang ada didepan namanya. Ia berkata kalau Chi Soo harus mempersiapkan diri untuk melihat akibat dari perbuatannya.

Sekretaris ayah memberikan sesuatu ketangan Chi Soo saat dia pergi, memintanya untuk pulang ke rumah. Ternyata ia memberikan dua koin untuk naik kereta bawah tanah. Tapi lucunya, Chi Soo tidak tahu bagaimana menggunakan uang itu dan untuk apa. Ia melihat setiap orang melewati pintu masuk stasiun dan dengan ragu-ragu mengangkat tangannya ke arah sensor dengan memegang koin itu tapi tidak bisa masuk ke dalam.

Di rumah Eun Bi, semua mulai membongkar hiasan untuk mendekorasi pohon natal. Tiba-tiba. Kang Hyuk mendapat telpon dan segera pergi dengan membuat alasan yang buruk. Ternyata Chi Soo telah ditahan di stasiun karena memanggil satpam dan marah ketika ia tidak bisa melewati pintu masuk. Ia berteriak, “Kenapa aku satu-satunya orang yang tidak bisa masuk?!”Ia pun berteriak ke arah kamera pengaman, “Aku Chwa!”

Di dalam bus, Chi Soo bertanya pada Kang Hyuk untuk menjelaskan apa arti proyek pembangunan kembali yang dilakukan oleh ayahnya. Kang Hyuk bertanya apa ia ingin mendengar jawaban untuk anak- anak atau orang dewasa. Chi Soo memilih jawaban untuk anak-anak karena sebenarnya ia sudah tahu jawabannya dan ingin sedikit optimisme karena ia sadar kalau ia belum siap untuk menghadapinya.
Kang Hyuk memberitahunya kalau pembangunan kembali itu berarti mereka akan membangun gedung baru dan jalan di daerah yang sudah dibersihkan. Tapi Chi Soo kemudian bertanya tentang versi dewasanya. Kang Hyuk pun menjawab,  kalau itu berarti upaya pembersihan suatu daerah, dengan menghancurkan daerah tersebut sampai tidak ada sisanya.
Kang Hyuk menasehati Chi Soo untuk tidak memberitahu Eun Bi tentang rencana pembangunan kembali itu, karena Eun Bi mungkin akan memutuskan hubungan mereka. Chi Soo bertanya-tanya apa Kang Hyuk sebenarnya mengkhawatirkannya dan Kang Hyuk berbohong dengan canggung, “K-kenapa aku harus mengkhawatirkanmu? Aku mengkhawatirkan istriku.”

Di rumah, Eun Bi  berlatih wajah manisnya. Ia bersiap bagaimana cara memberitahu Chi Soo tentang keputusannya. Ia bahkan meniru gerakan  “puing-puing” di High Kick. Tapi wajah manis bukan keahliannya. Ia berpikir kalau perubahannya yang tiba-tiba membuatnya terlihat aneh dan mencurigakan. Ia pun mencari saran di internet.
Jawaban pertama yang ia peroleh, “Salah satu lagu IU pasti membuat rencanamu berhasil!” Tapi tentu saja kau harus bisa bernyanyi. Eun Bi mencobanya dan terlihat buruk.

Chi Soo datang dan membuatnya kaget. Eun Bi bertanya ia pergi kemana saja dan Chi Soo berbohong kalau ia pergi membeli telur. Tepat saat ia meminta sedikit waktu dengannya nanti, mereka diganggu oleh kedatangan Ba Wool dan Hyun Woo. Ba Wool masuk dan mengambil napas dalam-dalam kemudian menembakkan kata-kata ke arah Chi Soo, “Kanu menghilang tanpa uang atau mobil dan pulang terlambat.” Lucunya, kata-kata Ba Wool tersebut menabrak kepala Chi Soo.
Lebih lucunya, Hyun Woo memukul kata-kata itu seperti bola ping pong.

Mereka turun ke bawah untuk menghias pohon, mereka telah menunggu Chi Soo dan menambahkan hiasan yang diatasnya digambar wajah masing-masing.
Ba Wool mengeluh kalau mereka telah kehilangan Chi Soo dan menggambar sebuah ornamen untuknya juga. Ia menggambar wajah bahagia dengan rambut miring dan diberi nama Chwa.

Kang Hyuk melihat Eun Bi mendekati Chi Soo dengan sedikit canggung dan meminta untuk berbicara nanti. Kang Hyuk tahu apa yang akan dikatakan Eun Bi nanti. Jadi beberapa saat kemudian tercium bau aneh di udara. Kang Hyuk berpura-pura polos saat ia mengangkat kaos kakinya, sambil berkata kalau sebuah pohan natal harus  dihiasi dengan kaos kaki.
Hyun Woo bercerita ketika ia masih kecil, ia mendapatkan hadiah mobil yang bisa dikendarainya berkeliling rumah. Ba Wool bercerita kalau hari natal, ia elalu sibuk menyanyi di paduan suara sehingga tidak bisa bertemu So Yi. Eun Bi berkata kalau ia tidak pernah menghias pohon natal lagi setelah ibunya meninggal.
Mereka berkumpul didekat pohon natal dan merasakan kebersamaan yang tidak mereka sangka mereka  dapatkan tahun ini. Chi Soo berkomentar tentang reaksi mereka, tapi Hyun Woo berkata kalau ia sangat bahagia. Kalau bukan karena toko ramen ini, maka ia akan dikejar-kejar oleh lintah darat dan mungkin harus mendonorkan organnya untuk membayar hutang. Chi Soo menjatuhkan hiasan yang dipegangnya.

Kemudian Ba Wool menambahkan kalau ia mungkin harus tidur di stasiunn bawah tanah, diseret dengan paksa dan harus bergabung dengan sirkus. Kemudian di TV terdengar reporter yang sedang memberitakan proyek pembangunan kembali Cha Sung, memperlihatkan gedung yang baru saja dihancurkan. Eun Bi merasa bersimpati pada orang-orang yang kehilangan tempat tinggal karenanya. Chi Soo tanpa sengaja kehilangan pegangan pada pohon dan hampir menyebabkan pohon itu jatuh. Untungnya Kang Hyuk bisa menahannya. Kata-kata itu tak hilang dari pikirannya ketika Ba Wool berkata, “Kau bisa merusaknya!” Hyun Woo menambahkan, “Jika bukan karena Boss, mungkin kita dalam masalah.”
Eun Bi pergi keluar mencari Chi Soo, tapi ia sedang sibuk menulis daftar tentang hal-hal yang telah hilang, kartu kredit, ponsel dan Woo Hyun Woo. Ia teringat percakapan mereka tadi dan menambahkan, Kim Ba Wool dan Bawang.
Ternyata ia menulis daftar tersebut di kamar mandi dan ketika ia keluar, ternyata Ba Wool dan Hyun Woo panik karena ingin ke kamar mandi. Tadinya mereka mengira kalau yang ada didalam kamar mandi adalah Eun Bi.
Chi Soo tetap diam ketika ia berusaha menyelesaikan masalah mereka, sayangnya ia menemui jalan buntu. Pengacaranya  tidak bisa melawan Cha Sung dan mendesaknya pulang ke rumah, “Pangeran yang ada di luar istana malah menyakiti orang lain.”

Chi Soo tidak punya uang untuk pulang, jadi ia menelpon So Yi. Ia tidak bisa meminjam uang dari anak-anak yang lain dan ia takut kalau Eun Bi tahu kalau sekarang ia tidak punya apa-apa. Chi Soo bertanya pada So Yi kenapa ia  mengencaninya dan So Yi mengaku kalau ia menyukai mobilnya yang bagus, baju yang keren serta hadiah-hadiah yang mahal. Chi Soo bertanya lagi apa ia akan mengencaninya jika ia hanya seorang siswa SMA biasa. So Yi tertawa, “Kenapa aku harus melakukannya? Aku hanya perlu mengencani Ba Wool saja.”
So Yi bertanya-tanya apa Chi Soo takut kalau Eun Bi tidak menyukainya  tanpa hal-hal tersebut. Chi Soo menjawab, “Aku takut kalau ia malah semakin menyukaiku.”
Eun Bi melihatnya di kafe dan melihat So Yi pergi. Eun Bi menyuruh Chi Soo untuk menemuinya di gedung olahraga nanti.
 Di gedung olahraga Eun Bi menyemangati dirinya. Ia akan melakukannya sesuai dengan gayanya dan berjanji membuat hidung Chi Soo mimisan.

Tapi di toko ramen, Chi Soo merenung di atap. Ia merasa sedih karena  harus meninggalkan Eun Bi. Tiba-tiba ada beberapa orang yang berpakaian hitam yang datang. Mereka menunggu keputusan Chi Soo. Apakah ia akan pergi bersama mereka atau mereka mulai penghancuran. Hyun Woo langsung bersembunyi dibelakang Ba Wool, sedangkan Kang Hyuk menyapa mereka dan mengundang mereka masuk untuk makan ramen. Chi Soo memberitahu mereka kalau ia akan kembali dan pergi menemui Eun Bi.
Eun Bi memperlihatkan smashnya sedangkan Chi Soo memikirkan semua alasan kenapa ia tidak bisa bersama Eun Bi, seperti karena ia Hwanung, jadi ia tidak bisa berkencan dengan orang biasa, bagaimana Kang Hyuk khawatir kalau Eun Bi akan bernasib seperti ibu mereka dan ancaman ayah yang akan meratakan toko.

Eun Bi menghentikan smashnya untuk memberitahu Chi Soo kalau ia telah berlatih voli selama 5 tahun, Ia sudah berkali-kali terluka dan memar-memar. Tapi ia tidak bisa menghentikannya, “Ketika aku memegang bola, hatiku berdebar.Jadi aku akan memegangmu sekarang.”Ia menduga kalau mereka membutuhkan waktu 5 tahun untuk menyamakan ritme mereka dan semuanya mungkin akan terasa berat. Tapi ia akan tetap memegang tangannya. Ia memegang tangan Chi Soo, “Bagaimana aku bisa melepaskan orang yang bisa menghangatkanku walaupun hanya dengan berpegangan tangan?”
Tapi Chi Soo menarik diri, ia berkata kalau ia datang untuk putus dengannya.

Eun Bi mengejarnya dan kejadian yang dulu terulang tapi dengan situasi yang terbalik. Chi Soo menunjukkan semua kesulitan yang baru saja disebutkannya dan mengingatkannya kalau ia pernah menyuruhnya untuk memikirkan semua yang harus dikorbankannya. Ia telah membuat daftar banyak hal yang harus dilepasnya dan satu hal yang bisa didapatkannya dan Eun Bi adalah satu-satunya hal yang bisa didapatkannya, “Untuk mendapatkanmu aku harus menghabiskan hidupku dengan naik kereta bawah tanah serta bis. Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya.”
Semua terlalu mendadak dan Eun Bi tidak mengerti. Ia meletakkan tangannya di dada Chi Soo, “Kau masih terbakar panas disini.”

Chi Soo melepaskan tangan Eun Bi dan berkata dengan suara yang keras kalau ia tidak menyukainya lagi. Ia meletakkan tangannya didadanya, “di sini tidak terjadi apa-apa dan dimasa depan juga tidak ada juga. Jadi sadarlah dan kembali ke tempatmu.”
Saat ia pergi, Ia memberikan sesuatu pada Eun Bi, Tanda pengenal yang pernah diberikannya pada Chi Soo.

Chi Soo berkata kepada bawahan ayahnya kalau ia menyerah dan pergi menuju mobil mereka. Kang Hyuk menghentikannya dan berkata kalau ada penyelesaian yang lain dan menambahkan, “Kau tidak sendirian. Ada kita berlima.”
Chi Soo menolak niat baiknya untuk membantu dan berkata kalau ia pergi karena ia akan berubah menjadi poop jika ia tinggal. Kang Hyuk bertanya apa yang akan ia lakukan pada poopnya yang lain (Eun Bi). Chi Soo menyuruhnya untuk mengurusnya.
Mereka saling berteriak, Kang Hyuk bertanya apa Chi Soo tidak memikirkan toko, sedangkan Chi Soo balik bertanya apa Kang Hyuk tidak memikirkan dirinya. Kemudian Chi Soo berkata jika ia tidak ingin mengubah Eun Bi menjadi seperti ibunya,  bersedih dan menangis setiap hari, sebaiknya ia membiarkannya pergi.
Eun Bi minum-minum bersama Dong Joo dan meyakinkannya kalau tidak ada yang terjadi. Chi Soo pulang ke rumah dan membenarkan kalau tidak ada yang terjadi dengannya atau dengan kata lain, ia tidak merasakan apa-apa.

Eun Bi mabuk dan terjatuh ketika pulang. Ia bertemu dengan Kang Hyuk yang disebutnya suami pilar. Ia berkata kalau ia pantas ditinggalkan Chi Soo karena ia sudah meninggalkan suami pilarnya dan memberitahunya tentang mimpinya. Ia tertawa, bertanya-tanya kenapa mimpinya sangat akurat, “Hari ini, aku meletakkan tanganku seperti ini pada Chi Soo, tapi ia mendorongnya pergi.”

Eun Bi jatuh ke tanah, mulai menangis dan meremas hatinya, “Aku merasa hatiku robek.”

Chi Soo juga sedang menyentuh dadanya dan merasa patah hati. Eun Bi menangis dan berkata kalau hatinya masih mendidih, “Tapi dia berkata kalau ia tidak merasakan apa-apa.” Sedangkan Chi Soo sedang berusaha menenangkan hatinya yang  terluka. Ia berkata pada dirinya terus menerus, “Tidak ada yang terjadi.”



Episode 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Read more >>

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop Episode 16 - End

Posted: by khyunkhyun in Label:
0

Hari natal telah tiba. Hyun Woo, Ba Wool dan Kang Hyuk menonton film di TV. Merasa ada yang kurang, Hyun Woo bertanya dimana Eun Bi pergi. Ba Wool menjawab kalau Eun Bi pergi melihat baju.
Di toko pakaian pengantin, Dong Joo sedang mencoba  baju pengantinnya. Ia terlihat kurang bersemangat. Eun Bi memujinya dan Dong Joo langsung memutuskan kalau ia mengambil baju ini saja. Eun Bi heran, apa ia tidak mau mencoba baju yang lain?
Eun Bi merasa tidak nyaman dengan baju pengiring pengantinnya dan Dong Joo memarahinya, “Apa kau mau berdiri di pesta pernikahanku dengan menggunakan seragam voli?” Dong Joo menambahkan, “…Kita harus menempatkan Chi Soo dibelakang.”

Chi Soo sedang bersedih di tempat tidurnya. Badannya ditutupi dengan selimut pororonya. Ia juga mendengarkan lagu ibunya berulang-ulang. Ayah menengoknya dan mendesah. Ia bertanya pada sekretarisnya apa yang ia pikirkan. Sekretarisnya mengingatkan kalau hal seperti ini selalu dilakukan ibu Chi Soo setiap hari.

Nasib Eun Bi tidak jauh lebih baik. Hyun Woo, Ba Wool dan Kang Hyuk kaget ketika melihatnya memasak sup di toko ramen tengah malam buta tanpa menyalakan lampu. Ketika mereka bertanya apa yang sedang ia lakukan. Eun Bi menjawab dengan pandangan menerawang kalau ia sedang membuat sup untuk resepnya yang terbaru.
Mereka menatapnya dari luar dan Ba Wool berkata kalau pemandangan ini terlihat familiar. Ini yang selalu dilakukan Chul Dong ajusshi (ayah Eun Bi) ketika istrinya baru meninggal.

Chi Soo duduk dikamarnya sambil memasak ramen di panci besi. Eun Bi melakukan hal yang sama di toko. Ia mencicipinya, “Berapa banyak pun yang kutambahkan, rasanya tetap hambar.” Chi Soo juga mencicipi ramennya dan mendesah, “Rasanya bukan ini. Kenapa ini terlalu asin?”
Kang Hyuk melihat Eun Bi setiap hari dengan perasaan berat. Ia mencoba menggodanya dengan berkata kalau rambutnya terurai, tapi Eun Bi tetap cuek dan menjaga jarak, “Kecantikanku juga menghilang?”. Kang Hyuk merasa tertolak dan menggaruk-garuk dagunya.
Ada sedikit kekacauan di toko. Tiba-tiba dua orang pelanggan menolak untuk membayar ramennya karena mienya terlalu keriting. Ketika mereka meneriaki Hyun Woo, Ba Wool langsung datang menghadapi mereka.
Ba Wool bertengkar dengan mereka. Eun Bi pun berjalan mendekati mereka, Ba Wool merasa senang dan berkata kalau mereka dalam masalah besar, karena noonanya ada disini. Tapi ia sangat kecewa ketika melihat Eun Bi membungkuk dan meminta maaf. Mie itu terlalu keriting karena kesalahannya. Semua kaget mendengarnya.
Semua orang yang ada di ruangan itu terdiam. Kang Hyuk tidak tahan lagi dan berkata kalau ini sudah cukup dan menutup tokonya. Ia pun berkata, “Semua orang berkumpul didepan pilar.” Mereka berkumpul di ruang keluarga termasuk So Yi. Kang Hyuk menceritakan tentang pengorbanan Chi Soo untuk menyelamatkan toko ramen. Semua orang merasa tersentuh, bahkan Ba Wool menggerutu untuk menutupi perasaannya kalau Chi Soo melakukan tindakan yang keren seorang diri.
Semua orang memandang Eun Bi, menunggu reaksinya. Tapi Eun Bi hanya mengangguk dan menerimanya. Ia berkata kalau itulah yang terbaik karena semua orang sudah kembali ke tempatnya yang benar. Ia menyuruh semua orang bersiap untuk datang ke pesta pernikahan Dong Joo. Mereka melihat Eun Bi berjalan pergi seperti zombie.

Semua orang bersiap untuk menghadiri pernikahan Dong Joo. Kang Hyuk bertanya apakah Eun Bi akan terus seperti ini, apakah ia akan terus tersenyum seperti orang bodoh dan tidak mendengarkan hatinya. Tapi ia masih menolak mengakui perasaannya dan berkata kalau ia baik-baik saja.

Eun Bi tersenyum dan meninggalkan kamarnya. Kang Hyuk meletakkan tangan di dadanya, “Ia tersenyum lagi. Keseksiannya telah hilang.” Kang Hyuk merebahkan dirinya di lantai. Ia perlu beristirahat untuk menenangkan diri.
Eun Bi turun ke bawah dan memandang pohon natal. Ia menemukan kartu Chi Soo untuk Kang Hyuk yang bertuliskan, “Bawang. Tidak masalah. Chwaa.” Eun Bi meletakkan tangan ke dadanya yang kemudian turun ke perutnya, ternyata ia sembelit lagi.
So Yi membantu Ba Wool berpakaian. Ba Wool heran dengan sikap Eun Bi akhir-akhir ini. Kenapa Ia selalu tersenyum dan tidak berbuat apa-apa. So Yi tersenyum dan berkata, “Benarkah ia tidak merasakan apa-apa?”

Eun Bi pun ke kamar mandi untuk poop. Tapi toiletnya tersumbat  tidak mau menyiram. Eun Bi pun mengikat bajunya yang panjang dan mengambil plunger. Ia mencoba memperbaiki toilet itu tapi ia tidak berhasil dan masih tersumbat. Ia bertanya-tanya, “Apa yang menyangkut disini?”
Kata-katanya mengingatkannya pada Chi Soo yang berteriak, “Guru Magang!” berulang. Ia juga mengingat kenangannya bersama Chi Soo dan yang terakhir ketika Chi Soo berkata kalau tangannya tersangkut dihatinya. Ia pun memasukkan plungernya ke dalam toilet dengan penuh kemarahan. Ia juga teringat ketika Chi Soo menariknya dan berkata pada Kang Hyuk untuk tidak menyentuh poop lama.

Ia memasukkan plungernya lagi dan teringat ketika Chi Soo berkata sangatlah bodoh bagi singa untuk memakan rumput, tapi ia tidak peduli, karena, “Aku hanya ingin memelukmu, Eun Bi ya.”  Eun Bi melepaskan plungernya, semua yang tersumbat dihatinya tiba-tiba menjadi lega dan ia tersadar apa yang dirasakannya.

Semua orang berkumpul didepan pintu kamar mandi. Mereka khawatir dengan keadaan Eun Bi. Tiba-tiba Eun Bi keluar sambil mengayun-ayunkan plunger yang dibawanya dan berteriak kalau ia tidak baik-baik saja, karena bagaimana mereka bisa membiarkan Chi Soo pergi seperti itu dan bahkan ia tidak bisa menenangkan hatinya,  tidak tahu bagaimana ia hidup, apakah ia sudah makan atau menangis keras-keras.

Ba Wool berteriak: “Akhirnya kau noonaku lagi! Noona, kau kembali!” Kang Hyuk juga berkata, “Sekarang kau seperti istriku lagi. Kembali seksi.” So Yi kemudian memberitahunya kalau ia ingin bertemu Chi Soo ia harus cepat pergi, karena hari ini Chi Soo akan pergi ke Amerika. Ba Wool, “Apa!”
Eun Bi: “Hap Nyun Sshi (gadis lili), kenapa kau baru memberitahuku sekarang?!”
Ia kemudian menelpon Dong Joo dan memberitahunya kalau ia tidak bisa datang ke acara pernikahannya, “Aku akan memetik mawar!” Eun Bi pun segera berlari keluar dan masih membawa plungernya.
Yang lain segera mengikutinya, mereka bertanya pada So Yi apa Chi Soo benar-benar pergi ke Amerika. So Yi tersenyum, “Tidak.” Ia hanya berbohong. Kang Hyuk langsung memujinya.

Dong Joo tersenyum ketika tahu Eun Bi berusaha mengikuti kata hatinya. Ia meletakkan tangan di dadanya. Tiba-tiba Pelatih Seo masuk sambil membawa kertas. Ia membukanya satu persatu.
 “Kang Dong Joo mereka semua berkata kalau kau pengantin yang sempurna.”
“Foto Dong Joo dan panah-panah yang menunjukkan area yang pernah di operasinya.”
“Tapi aku tahu semua operasi plastik yang kau lakukan musim panas lima tahun yang lalu.”
“Foto Dong Joo yang lebih tembem dengan menggunakan seragam voli.”
“Tapi walaupun begitu, kau….”
“Adalah wanita yang paling sempurna bagiku.”
“Berbahagialah.”
Dong Joo memandangnya dengan air mata berlinang. Pelatih tersenyum dan memberinya jempol. Ia pun pergi. Ia turun ke lorong dengan tangan didadanya, bergumam pada dirinya sendiri, “Tidak ada yang terjadi.”

Dan kemudian Dong Joo berlari dibelakangnya, “Benarkah tidak terasa apa-apa?” Ia pun segera menarik pelatih dan menciumnya.

Sedangkan Eun Bi berlari dijalanan seperti orang gila. Ia mengangkat plungernya dan mencoba menghentikan taksi. Melihatnya seperti itu tentu saja tidak ada taksi yang mau berhenti. Akhirnya Eun Bi berlari dengan menggunakan gaun dan sepatu hak tingginya. Sedangkan Hyun Woo dan Ba Wool berlari dibelakangnya. Teman-teman Chi Soo melihat mereka dan heran kenapa mereka tidak ke pergi ke acara pernikahan Dong Joo. Karena penasaran, mereka ikut berlari dibelakang Eun Bi. Kemudian ajumma-ajumma tetangga Eun Bi juga melihatnya yang kemudian juga ikut berlari, karena penasaran kenapa sekarang lebih banyak pria tampan yang mengejarnya.

Mereka terus berlari seperti sedang maraton. Saat Eun Bi mengingat kenangannya bersama Chi Soo, di rumahnya Chi Soo melakukan hal yang sama. Ia ingin melarikan diri dari rumah, tapi ragu-ragu ketika mengingat ancaman ayah dan kata-kata Kang Hyuk kalau ia tidak sendirian.
Di depan gedung Cha Sung sedang terjadi aksi demonstrasi yang menentang rencana pembangunan kembali. Eun Bi secara kebetulan bisa melewati mereka sehingga bisa masuk ke lobby sambil melambai-lambaikan plungernya. Para demonstran mengira kalau itu tanda supaya mereka juga masuk ke lobby dan mengikutinya.
Tiba-tiba ada sekelompok massa yang ikut menyerbu dan Eun Bi terjebak ditengah-tengah mereka serta terpisah dari Ba Wool dan Hyun Woo. Ia berjuang untu melewati lautan manusia itu dan tiba-tiba tubuhnya terangkat ke atas, ternyata Kang Hyuk datang dan membantunya.

Ia juga membawakan sepatu lari miliknya. Ia membungkuk dan mengganti sepatu hak tinggi Eun Bi dengan sepatu larinya. Ia berkata kalau hari ini ia bukan istrinya lagi, “Sekarang kau harus pergi sendiri, sebagai Yang Eun Bi, seorang wanita.” Kang Hyuk bertanya apakah ia sudah siap dan Eun Bi tersenyum lebar padanya. Kang Hyuk menunjuk ke tangga dan Eun Bi berlari ke sana.

Ia kemudian berbaring di lantai dan membuat para penjaga yang mengejar Eun Bi terjatuh. Eun Bi sampai di tangga, ketika Jae Ho mendekatinya. Jae Ho menghentikan Eun Bi dan bertanya apa yanga dilakukannya disini, “Apa kau masih…….?”
Eun Bi merasa kesal dan memukulkan plunger ke wajah Jae Ho.
Di atas, Chi Soo sedang merenung, ia terus memandangi dinding tanpa bergerak. Ayah masuk dan memarahinya. Kenapa ia jadi begini, seperti orang yang tidak pernah berkencan saja. Ia bisa mencari wanita yang lebih baik. Ia menambahkan, “Apa kau mau membeli mobil baru?”

Tapi Chi Soo menggelengkan kepalanya.
Chi Soo: “Tak peduli berapa banyak dunia berubah, ada hal-hal yang tidak boleh berubah. Seseorang berkata, mungkin kita bisa menukarkan mobil, tapi kita tidak bisa menukarkan cinta. Tak peduli jika dunia menjadi dingin, Cinta tidak bisa menjadi dingin.” Ia meletakkan tangannya didadanya, “Ayah, Cinta terjadi disini.”
Eun Bi tersandung gaunnya saat ia berlari di tangga. Ia kemudian melihat serombongan penjaga yang mengikutinya. Ia ingat mimpinya. Karena tidak mau kalau mimpinya jadi kenyataan, ia menyobek gaunnya yang panjang menjadi lebih mini. Ia menggunakan jaket dan potongan bajunya untuk melawan para penjaga.
Eun Bi masuk ke kantor ayah Cha dan bertanya apa perjanjiannya masih berlaku? Ayah Cha membenarkan. Jadi jika ia berkencan dengan Chi Soo, maka toko ramennya akan dihancurkan dan Chi Soo ditendang ke jalanan tanpa uang sepeserpun

Chi Soo juga masuk ke kantor itu dan terkejut melihat Eun Bi, “Yang Eun Bi?” Eun Bi senang ketika melihat Chi Soo.
Eun Bi mengangguk pada ayah Cha dan mengangkat plungernya sambil berteriak kalau ia akan mengambil Chi Soo , hidup bersamanya dan merawatnya.

Ia berlari dan menarik tangan Chi Soo untuk keluar ruangan.
Chi Soo menghentikan Eun Bi ditangga, bertanya apa yang sedang ia lakukan. Jika mereka seperti ini, ayah akan mengambil toko dan Eun Bi tidak bisa menjadi guru? Anak-anak yang lain akan tinggal dimana? 
Eun Bi: “Bagaimana denganmu? Apa kau bisa hidup tanpa ramen? Apa kau bisa hidup tanpa melihatku?”
Chi Soo memandang mata Eun Bi, “Tidak, aku tidak bisa melakukannya.” Eun Bi merasa lega mendengar pengakuan Chi Soo. Dengan air mata yang menetes, “Aku tahu kalau ini hanya mimpi yang remeh.”

Eun Bi pun berjinjit dan mencium Chi Soo. Chi Soo memejamkan matanya dan balas mencium Eun Bi.
Di bawah, Kang Hyuk melihat mereka sambil tersenyum.

Kembali ke toko ramen. Di depan toko telah dipasang tanda, “Kami bangkrut.” Kang Hyuk berkata kalau seharusnya mereka membuat resep ramen mereka nanti, tapi karena keadaan yang mendesak, mereka harus melakukannya sekarang.
Hyun Woo memperlihatkan masakannya. Ramen Ba Wool. Ia mendeskripsikan sebagai ramen porsi besar, karena Ba Wool gampang merasa lapar, jadi ramennya harus berisi banyak. Hyun Woo mulai terisak saat ia menambahkan, “Dan kemudian kau harus menambahkan nasi.”

Kang Hyuk berkata kalau ramen itu terlihat sangat berisi. Kang Hyuk pun memandang Ba Wool dan memanggilnya, “Anak yang melarikan diri.” Ba Wool terlihat lebih cengeng ketimbang Hyun Woo.
Ba Wool mendeskripsikan makanan, ramen Woo Hyun Woo, sebagai ramen dengan telur yang dikukus. Karena gigi Hyun Woo lemah, maka kau harus memotong semuanya menjadi kecil-kecil supaya ia lebih mudah memakannya. Ba Wool pun mulai menangis.

Selanjutnya Eun Bi, ia membuka panci besinya dan ternyata panci itu kosong. “Cha Chi Soo tidak bisa jadi ramen. Aku menerima Cha Chi Soo apa adanya. Itu adalah resepku.”
Kang Hyuk memanggil Chi Soo , “Saudaraku.”. Chi Soo berkata kalau ia tidak perlu memasak apapun. Ia memandang Eun Bi, “Yang Eun Bi adalah Yang Eun Bi, satu-satunya ramen dalam hidupku.”manisnya…..
Chi Soo meremas tangan Eun Bi dan mereka saling memandang. Anak-anak yang lain melihat mereka dengan senyum palsu terpampang diwajah mereka, sampai akhirnya Ba Wool berteriak, “Toko ini bangkrut dan kalian sibuk mengurusi percintaan kalian? Gara-gara kalian, kita akan ditendang ke jalanan!”

Mereka diganggu oleh kedatangan sekretaris ayah yang memberikan surat panggilan untuk ikut wajib militer. Chi Soo ternganga, “Kenapa?” Sekretaris memberitahunya, sebagai walinya, ayah berhak menghapus kewarganegaraan Amerikanya, sehingga ia harus ikut wajib militer. Ia memberi hormat, “ Sampai jumpa, kita bertemu dua tahun lagi.”
Chi Soo berteriak, “Tidaaaak!” Eun Bi keluar dibelakangnya, ia berteriak lebih keras sambil memandang langit, “Tidaaaak! Wajib militer? Wajib militer! Kau memintaku untuk menunggu lagi?”

Malam itu Hyun Woo dan Ba Wool masih terbangun, bertanya-tanya kemana mereka akan pergi. Ba Wool berpikir kalau ia akan pulang dan Hyun Woo berkata kalau ia akan mendaftar di  asrama. Ba Wool menduga kalau mereka tidak punya alasan untuk bertemu lagi. Hyun Woo memotong perkataannya, apa ia akan merindukannya  dan teringat kalau ia belum memberikan hadiah natal Ba Wool, syal merah yang dirajutnya. Ia berkata akan memberikannya nanti. Ba Wool mendesah, ia kecewa karena harus pergi.

Eun Bi berada di atas atap dengan tangan di dadanya. Ia kemudian melihat Kang Hyuk keluar sambil membawa ranselnya. Ia berhenti didepan toko, teringat kenangan ketika ia masih disana dan kemudian berbalik pergi.

Eun Bi menghentikannya dan bertanya bagaimana ia bisa pergi seperti ini, tanpa kata. Kang Hyuk: “Karena seorang pahlawan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.” Eun Bi berusaha mengungkapkan apa yang ada dihatinya tapi tidak menemukan kata-kata yang tepat. Akhirnya Kang Hyuk hanya bisa memeluknya dan Kang Hyuk menepuk-nepuk punggungnya.
Kang Hyuk: “Aku tahu. Tidak apa-apa. Karena aku sudah punya kesempatan untuk  menyukai. Aku sudah punya kesempatan untuk mendidih. Semua sudah cukup. Aku punya kenangan yang bisa kuingat-ingat.”
Tapi Kang Hyuk meneruskan kalau ia tidak akan melupakan dengan mudah. Setiap ia makan dan membuat ramen, ia pasti teringat dirinya. Ketika Eun Bi berbahagia dengan Cha Chi Soo, ia hanya akan menjadi pria nakal yang berganti-ganti wanita dan hidup menderita serta selamanya mengutuk dirinya.

Kang Hyuk menepuk kepala Eun Bi dan berbalik pergi. Eun Bi memanggilnya dan bertanya kemana ia akan pergi. Kang Hyuk berhenti tapi tidak berbalik, karena air matanya tergenang. Ia berkata : “Untuk memasak ramen,” Ia pun melangkah pergi.
Eun Bi memandangnya pergi dengan penuh airmata dan berkata pada dirinya sendiri, “Selamat tinggal Pilar.”

Ia masuk ke dalam dan menemukan Chi Soo tidur dibawah pohon natal. Eun Bi menyelimutinya dengan jaket yang tadi dipakainya. Bertanya-tanya bagaimana ia bisa tidur dengan situasi seperti ini.
Tapi ternyata Chi Soo belum tidur, tanpa membuka matanya ia bertanya apakah ia tadimelepas Bawang pergi dan apakah ia memeluknya. Eun Bi membenarkan. Chi Soo: “Mulai sekarang, kau tidak bisa melakukannya lagi. Bawang bukan suamimu lagi. Karena sekarang ia kakakku.”
Chi Soo bertanya apa Eun Bi akan mengunjunginya ketika ia ikut wajib militer. Eun Bi mendesah dan berkata iya. Chi Soo: “Setiap hari?” Eun Bi memberitahunya kalau itu hal yang konyol, lagipula ia tidak bisa keluar setiap hari untuk menemui pengunjung, bahkan ijin menginap pun hanya diberikan sekali-sekali.
Chi Soo kaget dan terbangun, “Menginap? Bagaimana kau tahu tentang itu?” Eun Bi melihat ke arah lain, mencoba menghindar, tapi Chi Soo tidak membiarkannya. Ia bertanya apakah ia mengunjungi Balon Air (Jae Ho) dan menginap? Eun Bi berbalik menatapnya dan Chi Soo mulai menggelitikinya. Mereka pun akhirnya saling menggelitik,dan akhirnya menyenggol pohon natal dan membuatnya jatuh.

Ba Wool dan Hyun Woo keluar dari kamar dan berteriak pada mereka berdua. Mereka harus membetulkan pohon natal serta Eun Bi harus membetulkan toilet.
Waktu berlalu, teman-teman Chi Soo juga ikut wajib militer. Mereka mengeluh karena Chi Soo membuat dirinya ditempatkan di tempat yang lain karena ia ingin rambutnya tetap panjang dan memakai seragam yang lebih cantik.
Kang Hyuk bernarasi kalau ada bermacam-macam jenis ramen di dunia ini. “Ramen tidak akan ada rasanya jika kau tidak bisa mengontrol jumlah air yang digunakan.” Dong Joo dan pelatih Seo sedang berkencan di malam natal dan bertengkar karena masalah kecil.

So Yi sedang berkencan dengan seorang oppa yang dikenalnya dan mereka menerima lagu natal dari santa Ba Wool dan rusa Hyun Woo.
Ba Wool tersadar kalau itu So Yi. Ia pun melepaskan jenggot santanya dan berteriak kalau tadi ia sudah menyuruhnya menunggu sampai ia selesai bekerja. Tapi ia adalah So Yi dan berkata kalau itu sama saja, ia bisa makan malam dan akhirnya bertemu dengan Ba Wool juga. Kang Hyuk: “Ramen akan menjadi terlalu asin jika apinya terlalu panas.”
Ayah Cha bertanya pada sekretarisnya apakah ia sudah mengurus aset-aset yang akan diberikannya pada Chi Soo dan kemudian ayah menyuruh sekretarisnya pulang. Sekretarisnya memandang Presiden Cha yang kesepian dan mendesah. Kang Hyuk: “Ramen yang dimasak terlalu lama akan mengembang.”

Hyun Woo duduk di toilet disebuah WC umum. Ia mengutuk Ba Wool karena telah mengacaukan kerja part time mereka. Tiba-tiba seorang wanita masuk kedalam biliknya dan bersandar memojokkannya, persis seperti pertemuan Chi Soo dengan Eun Bi. Kang Hyuk: “Ramen masih mentah karena baru mulai dimasak.”

Eun Bi kembali belajar untuk ujian PNSnya. Ia menjadi sebal melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan di malam natal. Ia berdiri dihadapan mereka dan membayangkan kalau ia memarahi mereka. Tapi akhirnya ia hanya mengucapkan selamat natal. Ia pun pergi ke sebuah toko untuk makan ramen instan. Kang Hyuk: “Sebuah ramen instan akan selalu dimakan sendirian.”
Tapi saat ia makan, tiba-tiba ia mendapat sms dari seseorang. Ia langsung pergi dan berlari menuju jembatan dan mencari seseorang ditengah keramaian. Chi Soo berdiri di ujung jembatan. Ia menyapa Eun Bi dan bertanya apa yang sedang dikerjakan Eebeuninya.
Kang Hyuk: “Yang terpenting bukan ramen yang kau makan. Ketika kau makan ramen, hal yang terpenting adalah waktu yang tepat.”

Pelatih Seo berusaha menenangkan Dong Joo dan memberinya ciuman kilat. Dong Joo melunak dan memberinya  ciuman.

Ba Wool kembali masuk ke restoran. Ia menarik So Yi dan menciumnya. Ayah Cha minum anggur bersama sekretarisnya, paling tidak ia tidak sendirian di malam natal. Kang Hyuk: “Jika saat ini, hatimu bergejolak karena seseorang, maka ini saat yang tepat.”
Wanita yang menyerang Hyun Woo menyebutnya cowok rusa dan memberitahunya kalau matanya indah. Ia pun mencium Hyun Woo.

Eun Bi bertanya apa Chi Soo benar-benar ikut wajib militer, setelah melihat penampilannya. Chi Soo menyeringai, ia adalah Chwa. Apa ia pikir ia akan muncul dengan baju militer yang jelek itu.
Eun Bi bertanya kenapa ia tidak membalas suratnya, kenapa ia tidak menelpon. Chi Soo: “Karena, jika aku mendengar suaramu, aku jadi ingin melihatmu. Dan Jika aku melihatmu, maka aku ingin memelukmu. Jika aku memelukmu…..”Chi Soo tersenyum lebar, “….aku ingin terus mengganggumu.”

Eun Bi: “Kau menyebutnya alasan, Chi Soo brengsek!” Eun Bi berlari mendekatinya dengan penuh kemarahan.

Tapi setelah mereka berdekatan, mereka saling menatap, kemarahan Eun Bi pun menghilang. Kang Hyuk: “Hal yang lain bukan masalah. Ramen terasa lezat jika dimakan saat mendidih.”

Chi Soo menyentuh wajah Eun Bi. Merekapun berciuman dan salju mulai turun.



Episode 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Read more >>