Flower Boy Ramen Shop Episode 2
Posted: Jumat, 30 Desember 2011 by khyunkhyun in Label: Flower Boy Ramen Shop
0
Hwanung adalah tokoh legenda dari Korsel. Ia adalah putra dari seorang dewa.
Chi Soo mengedipkan matanya dan pergi meninggalkan Eun Bi yang terperangah dibelakangnya. Chi Soo bergabung dengan teman-temannya di gerbang.
Mereka bertanya siapa gadis itu. Mereka menertawakannya karena ia berhasil menggoda seseorang bahkan sebelum bell berbunyi. Chi Soo hanya menyahut, “Hanya kotoran yang kuinjak kemarin.”
Merekapun berjalan masuk dan salah satu dari mereka khawatir kalau mereka akan terlambat dan mulai berlari. Chi Soo menyuruhnya kembali dan bertanya apakah orang yang memiliki sekolah ini harus berlari seperti orang-orang yang lain.
Eun Bi diperkenalkan kepada para staff pengajar sebagai asisten guru bersama dengan dua wanita yang lain. Tapi yang dipikirkannya adalah penyiksaan dan kemungkinan bertemu dengan Chi Soo. Ia berpikir kalau murid di SMA ini ada 1209, jadi kemungkinan bertemunya 1209:1. Hitungannya jelas salah. Seharusnya yang dibandingkan adalah jumlah kelasnya.
Ia memikirkannya lagi dan tersadar kalau seharusnya 33:1 dan kemudian ia melihat kemana ia diantar. Ternyata ia diantar ke kelas 3-3. Ia merasa kalau angka itu bukan angka keberuntungannya.
Ia masuk ke dalam dan memeriksa ruangan itu dengan teliti. Tidak ada Chi Soo. Ia pun menghembuskan nafas lega dan memperkenalkan diri dengan manis dan ceria. Ia pun mendapat respon yang hangat dari ruangan yang penuh dengan anak laki-laki.
Tapi kemudian ada satu siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas. Ia menunjuk ke arahnya, “Kotoran!” karena merasa bingung Eun Bi mengabaikannya dan meneruskan apa yang sedang dilakukannya. Dua orang masuk lagi dan melihatnya dan menunjuk, “Kotoran!” Eun Bi tidak peduli dan kemudian masuklah Chi Soo. Eun Bi membeku dan ngeri. Chi Soo tersenyum.
Guru wali kelas pun mendorongnya kepinggir untuk menyapa Chi Soo dengan jabat tangan. Ia bertanya apakah ia kesusahan ketika menaiki bukit yang menuju ke sekolah. Chi Soo menyapanya seperti CEO pada karyawannya .
Ia berjalan ke depan kelas dan Eun Bi berusaha untuk menghilang ke dalam dinding. Tapi ia tidak beruntung. Chi Soo memberitahu seluruh kelas kalau mereka tidak usah merasa sungkan untuk mendekatinya dan menyuruh mereka untuk memanggilnya Cha. Kemudian dengan perlahan ia memalingkan wajahnya ke arah Eun Bi, “Atau….kau bisa memanggilku oppa.”
Eun Bi bertanya pada Dong Joo apakah Chi Soo benar-benar orang yang penting. Dengan cepat Dong Joo berkata kalau Chi Soo adalah satu-satunya putra dan pewaris Cha Sung. Eun Bi ternganga, “Cha Sung? Yang memiliki Kopi Cha dan Cha Donald Hamburger?”
Dan bukan hanya itu saja, ia juga Cha yang memiliki SMA Cha Sung. Dong Joo menekankan kalau mereka tidak memanggilnya Hwanung tanpa alasan. Eun Bi: “Hwanung dalam buku sejarah itu? Hwanung itu?” Dong Joo mengangguk, “Ya, Hwanung anak dewa itu.”
Eun Bi memutuskan untuk mengatakan sesuatu pada Chi Soo. Ia pun mengajaknya mengobrol ketika mereka bertemu, Eun Bi memberanikan diri dan memanggilnya “Chi Soo Gun” dan menyebut dirinya sendiri guru, sedangkan Chi Soo memanggilnya magang.
Eun Bi berbicara dengan ragu-ragu tentang kesalahpahaman kecil mereka. Chi Soo bertanya-tanya, “Apa? Oh, ketika kau memanggilku oppa? Atau ketika kau mengajakku kencan?” Ia meyakinkan Eun Bi kalau ia tidak berminat untuk menyebarkan gosip dan dengan terus terang melecehkannya dengan berkata kalau Eun Bi akan baik-baik saja kalau ia tetap berada ditempatnya, ia menekankan hal itu dengan menekan pel yang ada ditangan Eun Bi.
Eun Bi menarik napas lega, ia senang karena dapat menyelamatkan pekerjaannya. Ia akan mulai mengepel lagi, tapi melompat kembali ketika melihat seorang pria sedang tidur di lantai Gym. Ia bahkan lebih terkejut lagi ketika tahu kalau orang itu adalah pelatih lamanya.
Pelatih memberitahunya kalau karirnya tidak pernah berkembang karena dirinya. Dulu ia adalah Kim Yuna dari cabang bola voli tapi kemudian berhenti. Ia mengusulkan supaya ia menemui ayahnya, karena ia sudah datang kesini. Tapi kelihatannya Eun Bi belum siap untuk melakukannya.
Chi Soo dipanggil ke kantor Kepala Sekolah atau lebih tepatnya diajak minum teh bersama. Kepala Sekolah memberitahunya kalau siswa pergi ke sekolah dengan mengendarai mobil itu terlihat tidak begitu bagus. Chi Soo mengerti…., “Tapi anda lihat, aku tidak memakai sopir untuk mobilku.”
Kepala Sekolah mencoba untuk menasehatinya lagi, tapi Chi Soo menolaknya dengan ancaman kalau ia akan mengambil sekolah segera setelah kelulusannya. Mereka gemetar kakinya.
Kembali ke kelas, wali kelas bertanya tentang seorang murid , Ayam Gila yang bolos sekolah lagi. Ternyata Ayam Gila sedang sibuk mengancam beberapa orang anak laki-laki dan kemudian ia makan ramen disebuah restoran milik seorang ajusshi di sekitar tempat itu. Restoran itu diberi nama “Toko Makanan Kecil Eun Bi.” Jangan- jangan pemiliknya adalah ayah Eun Bi.
Ajusshi itu bertanya pada Ayam apakah ia berkelahi lagi dan kemudian mengundang geng musuh mereka untuk makan ramen juga. Mereka duduk bersama dengan canggung dan memutuskan untuk berdiri. Tapi sikap ajusshi itu berubah, ia berteriak pada mereka untuk duduk sebelum ramennya mengembang.
Kembali ke sekolah, Guru Wali Kelas memberitahu Eun Bi kalau Ayam Gila (Kim Ba Wool) adalah tukang buat masalah didalam kelas dan sudah empat hari berturut-turut ia bolos sekolah. Ia pun memberi tugas pada Eun Bi untuk mencarinya setelah sekolah usai. Dan tempat ia harus mulai adalah toko makanan kecil di luar sekolah.
Ia masuk ke dalam restoran itu. Tangannya menelusuri tulisan yang ada dimeja, “ Ramen Eun Bi bisa melakukannya”. Ini adalah permainan kata seperti, “Jika itu Eun Bi , maka ia bisa melakukannya.”
Ayah keluar dari belakang, terpaku ketika melihatnya. Mereka tidak berkata apapun untuk beberapa waktu. Akhirnya Eun Bi bertanya tentang Ayam Gila. Ayah membentaknya kalau itu hal yang pertama kali dikatakannya setelah lima tahun tidak bertemu dan Eun Bi juga membentak kalau mereka bertemu sekali setahun.
Dengan tegas ayah berkata kalau bertemu dimakam ibunya itu tidak masuk hitungan dan sudah berlalu lima tahun sejak terakhir ia menginjakkan kakinya ke restoran ini. Eun Bi bertanya-tanya kenapa ia melakukannya, karena bau ramen membuatnya mual.
Eun Bi berkata kalau tempat ini tidak berubah, kecuali ibu tidak berada disini. Ayah meletakkan tangannya di hatinya, “Apa maksudmu? Ia ada disini.” Eun Bi mencemooh dengan pahit kalau ibu tidak ada disini.
Ia meletakkan tangannya di dadanya, berkeras kalau ibu berada di hatinya, kemudian ayah tidak akan langsung pergi dari pemakaman untuk membuka toko dan membuat lebih banyak ramen. Eun Bi memberitahunya kalau pekerjaan magang sebagai guru ini sangat penting baginya, ia meminta ayah untuk tidak membuat hal-hal menjadi berat untuknya.
Ayah memberitahunya dimana ia bisa menemukan Ayam Gila dan Eun Bi pun segera keluar. Ayam Gila sedang sibuk melakukan pertemuan dengan geng yang lain, dimana ia mengutip kitab suci dan kemudian mengumumkan kalau toko ramen merupakan daerah netral, menyebutnya JYP. Anak laki-laki yang lain mengkoreksinya kalau itu JSA ( Joint Security Area = wilayah keamanan bersama) bukan JYP. Dasar bodoh. Ayam mengangkat tinjunya.
Tapi seseorang menahan ayunannya. Ayam berbalik dan menemukan Eun Bi. Eun Bi memanggilnya Ba Wool. Ia berteriak padanya kalau sejak kecil ia selalu jadi anak yang nakal dan sekarang ia berkeliaran melakukan hal yang sama.
Ia bergaya kalau ia tidak memukul perempuan, yang membuat tangannya di puntir sehingga ia terjatuh ke tanah. Ia mendongak, kaget, “Eun Bi noona?!”
Ia berlutut di kaki Eun Bi, Ia mempersembahkan satu pak yogurt sebagai tawaran perdamaian. Eun Bi bertanya Ayam Gila itu julukan macam apa dan Ayam pun menyindirnya karena pura-pura tidak tahu, eun-nem-bi atau Poci Perak. Eun Bi menutup mulutnya dan menyuruhnya untuk mengubur masa lalunya. Heh, ternyata Eun Bi juga gangster.
Eun Bi menyuruhnya untuk datang ke sekolah dengan rajin mulai besok pagi dan Ba Wool pun meyakinkannya kalau ia akan menaatinya. Ia melihat keajaiban karena melihat Eun Bi sangat berubah. Ia sekarang mirip dengan anak perempuan setelah rambutnya dipanjangkan, memakai rok dan barang-barang wanita.
Eun Bi memukul kepalanya, “Apa yang kau tahu tentang gadis-gadis?” Ba Wool pun merona saat ia menceritakan tentang pacarnya.
Pacarnya bernama Yoon So Yi. Ia adalah gadis cantik yang sekolah di SMA putri dekat sekolah mereka, ia juga seorang balerina.
So Yi sedang berlatih ketika Chi Soo masuk ke ruang latihannya. Ia mengganggu tanpa peduli sekitarnya. Ia hanya berhenti di depan So Yi dan berkata, “Ayo pergi.”
Guru balet So Yi mencoba menghentikannya, tapi Chi Soo hanya mengatakan kata-kata cantik seperti biasanya dan berjalan ke luar ruangan. So Yi berkomentar kalau ini sudah dua tahun dan bertanya-tanya kenapa Chi Soo tidak bertanya apakah ia punya pacar atau tidak. Chi Soo terlihat tidak peduli, kelihatannya ia tidak akan membiarkan satu laki-lakipun yang menghalangi jalannya. So Yi merenung kalau Chi Soo tidak pernah berubah.
Chi Soo terus memuji So Yi.
So Yi pergi dari kencannya dengan Chi Soo ke kencan dengan Ba Wool, sebenarnya ia tidak berpindah kemana-mana karena Ba Wool yang mendatanginya. Ba Wool memanjakannya dan memintanya untuk memanggilnya oppa dan ia akan memindahkan gunung sebagai gantinya.
So Yi bertanya apakah Ba Wool akan melakukan apa saja jika ia memanggilnya oppa. Ia pun berkata, “Oppaaaa……Chi Soo sudah kembali. Aku akan berkencan dengannya lagi. Kita berteman baik saja ya.” Ba Wool pun marah dan So Yi meninggalkannya, tiba-tiba Chi Soo menelpon Ba Wool.
Eun Bi sedang lembur karena harus mempersiapkan materi untuk pelajaran besok. Ketika printernya macet, ia membawanya melalui lorong dan berhenti ketika ia mendengar suara dari suatu ruang kelas.
Ia mengintip ke dalam dan melihat Chi Soo berkelahi dengan Ba Wool. Chi Soo bertanya apakah ini caranya menyambut temannya yang baru datang setelah berpisah dua tahun dan Ba Wool mengkoreksinya kalau ia tidak punya teman, jadi sebaiknya ia menjauhi So Yi.
Sikap Chi Soo langsung berubah. Ia mendorong meja dibawah Ba Wool dan merunduk dengan mengancam, “Itu kau? Kau si brengsek yang mengencani So Yi?” Ba Wool berjuang, tapi tidak mundur, berkeras kalau ia masih pria yang mengencani So Yi. Mereka berkelahi lagi dan Chi Soo yang terlihat lebih unggul.
Ba Wool tahu kalau ia bukan tandingan Chi Soo, jadi ia berkata jika ia menunggu selama tiga tahun, ia akan bersaing dengannya nanti. Chi Soo tertawa, “Tiga tahun?’ Ia pun berdiri didepan kelas.
Ia siap untuk memberikan pelajaran dan mulai untuk menulis karakter China di papan untuk menggambarkan sebuah pepatah…..hanya saja ia lupa bagaimana menuliskannya. Ia mengatakan inti dari pepatah itu: Ia yang awalnya memiliki akan terus memiliki (So Yi) dan ia yang awalnya tidak, tidak akan memilikinya. Ia berbicara seperti anak nakal kaya sejati.
Ia memaparkan dengan rinci: “Bahkan jika kau berlari seperti orang gila, aku akan terbang…..Ketika kau jadi manager, aku akan menjadi boss. Ketika kau bisa menyewa apartemen, Aku akan membeli villa.”
Kata-katanya itu membuat Eun Bi kesal. Ia pun mengutuk Chi Soo dari luar kelas sedangkan Ba Wool mulai menyerang Chi Soo lagi.
Tiba-tiba ada pemadaman, sirene dan helikopter. Jangan-jangan ayah Chi Soo mengirim polisi untuk menyelamatkan putranya. Tapi darimana dia tahu, atau jangan-jangan Chi Soo selalu diikuti oleh bodyguardnya.
Presdir Cha mendapat penjelasan kalau Chi Soo baik-baik saja. Sekretarisnya berkata kalau toko makanan kecil disamping sekolah masih menolak untuk mengalah. Presdir Cha berpikir kalau orang itu akan segera berubah pikiran.
Masih ada masalah mobil Chi Soo, Sekretarisnya berkeras kalau mobil itu harus diambil. Ayah menggelengkan kepalanya, “Mobil itu adalah benda favorit Chi Soo. Ia akan marah jika aku mengambilnya. Aku tidak suka ketika Chi Soo marah. Sangat mengerikan.”
Eun Bi dan Ba Wool berdiri diluar kantor polisi saat Chi Soo menjabat tangan Kepala Polisi dan mengurus segalanya. Chi Soo melirik ke arahnya tapi tidak berkata apa-apa. So Yi datang menjemput dan bertanya apakah Chi Soo baik-baik saja.
Chi Soo bertanya kenapa So Yi tidak menanyakan keadaan Ba Wool. Dengan ragu-ragu, So Yi pun menanyakan keadaannya. Chi Soo pun nyengir dan berkata kalau mereka pergi, tapi Ba Wool memegang tangan So Yi dan memberitahunya kalau ia tidak bisa pergi. Chi Soo pun menatap So Yi dan berkata, “Apakah kau akan membersihkan atau menginjaknya, tapi kau harus membersihkan kotoranmu sendiri.”
Ba Wool memandangnya dengan pandangan sedih dan So Yi pun dengan perlahan melepaskan tangannya. Dan tanpa perasaan ia pergi dengan Chi Soo. Eun Bi menatap Ba Wool, hatinya ikut sedih bersamanya.
Di mobil, So Yi bertanya kenapa Chi Soo tidak bertanya tentang Ba Wool. Chi Soo berkata kalau itu masa lalu. Ia memberitahu So Yi, jika ia menyesalinya, ia bisa kembali pada Ba Wool.
Eun Bi membawa Ba Wool keluar, ia masih mengutuk Chi Soo untuknya, sedangkan Ba Wool…..minum-minum? Ternyata ia minum cola. Eun Bi menuangkannya lagi dan Ba Wool meminumnya seperti ia minum soju. Ia memberitahu Eun Bi kalau ia sudah berusaha keras selama dua tahun ini untuk mendapatkan hati So Yi. Ia menunggu setiap hari ditempat yang sama untuk membawakan tasnya.
Ia bertanya apakah ia tahu betapa beratnya itu, menunggu seseorang ditempat yang sama, setiap hari. Eun Bi tahu, dengan sangat baik dan mulai membocorkan sedikit tentang masalahnya sendiri, tentang bagaimana beratnya untuk menunggu seseorang selama dua tahun, untuk menelpon, menghitung hari, “….Jadi aku bisa membayangkan……”
Ba Wool mengeluh kalau Chi Soo hanya muncul satu hari dan membuat usahanya selama dua tahun itu sia-sia. Ia mendesah, memang salahnya sendiri bersaing melawan Hwanung yang bukan manusia biasa. Eun Bi berkata kalau akhirnya Hwanung menikahi beruang.
Mendengar perkataannya, Ba Wool tersenyum dan kemudian mengambil segelas soju yang membuatnya dipukul kepalanya oleh Eun Bi, “ Ow! Ini sakit! Ini Sakit! Beritahu aku dulu sebelum kau memukulku!”
Paginya, Chi Soo turun ke garasi dan menemukan kalau roda mobilnya hilang. Ia menelpon ayahnya, berteriak apa yang dilakukannya dengan ban mobilnya dan ayah memberitahunya kalau membiarkannya ke sekolah naik mobil, ia akan disumpahi.
Chi Soo: “Tidak apa-apa. Aku akan hidup lama untuk disumpahi, jadi berikan rodaku!” Ayah tetap menolak, ia menyuruhnya untuk naik bis atau taksi. Chi Soo mengeluarkan kemarahannya. Tidak ada yang membuatnya lebih seperti anak kecil ketika ia menangis, “Perutku sakit!”
Eun Bi bergegas keluar, ia telat lagi dan berjuang untuk menghentikan taksi. Ia akhirnya memberanikan diri dan berdiri di depan taksi yang berjalan ke arahnya dan menghentikannya. Yang berada di dalam taksi itu adalah Chi Soo.
Ia memberitahu dirinya untuk tidak bertindak secara emosional dan Chi Soo bertanya kenapa Eun Bi terus memandanginya. Eun Bi bertanya tentang So Yi dan Ba Wool dan bagaimana ia bisa mencuri pacar temannya. Ia pun berkata, “Aku menyuruhnya untuk mengencaninya dan mengencaniku. Kami sudah bagus kan?”
Eun Bi ternganga. Ia tertegun sampai-sampai ia tak punya waktu untuk bereaksi ketika Chi Soo menghentikan taksi dan membayarnya. Ia menghentikannya di sekolah dan meminta untuk bicara. Ia mencoba memberikan kembalian taksi itu, dimana Chi Soo menyuruhnya untuk menyimpannya saja.
Dan kemudian ia bertanya apa maksudnya ia menyuruh So Yi untuk mengencani mereka berdua, “Kau menyuruhnya untuk berselingkuh?” Ia ber tsk tsk tsk pada Eun Bi karena menggunakan kata-kata yang kuno, “ Ada banyak kata-kata baru yang manis, seperti lelang publik.”
Eun Bi: “Lelang publik? Apa kau pikir cinta itu seperti pasar ikan?” hahaha. Ia tersadar kalau dirinya berteriak dan menurunkan nada bicaranya. Ia mencoba untuk menjelaskan kalau Chi Soo itu masih muda dan belum mengerti cinta….
Chi Soo memutarnya dan mendorongnya ke dinding. Koin-koin yang digenggam Eun bi berjatuhan di lantai dan Chi Soo tersenyum saat Eun Bi tergagap. Ia bertanya apa maksud Eun Bi dulu ketika ia memintanya untuk mengencaninya. Eun Bi berkata kalau itu hanya kesalahannya.
Chi Soo: “Bagiku itu bukan kesalahan.” Ia meletakkan tangannya ke wajah Eun Bi, mengusap tahi lalatnya, “Titik ini….sangat cantik, kau tahu kan?” Jantung Eun Bi mulai berdebar. Chi Soo membungkuk untuk menciumnya…..Eun Bi menutup matanya…..
Bell sekolah berbunyi, Eun Bi memajukan bibirnya, begitu juga Chi Soo ……dan ia mencium kening Eun Bi.
Chi Soo tersenyum lebar…
Chi Soo: “ Apa kau melihat hati kita?”
Eun Bi: “Ya.”
Chi Soo: “ Hati itu sederhana dan mudah kan?”
Eun Bi: “Ya……apa?”
Chi Soo: “Guru magang, hanya dua hari setelah kau diputuskan oleh balon air……dan sekarang kau sudah disini melakukan ini bersamaku.”
Eun Bi: “A-apa?”
Chi Soo: “Hati? Adalah hal termudah didunia. Jika kau menutup matamu, mereka akan membuka. Tidak seperti pintu putar, tapi seperti komidi putar…. Sesuatu yang bisa dibagi dan dinaiki oleh orang banyak dengan bahagia.”
Eun Bi akhirnya mengerti, ia mencoba meluruskannya, “Chi Soo gun….”