Flower Boy Ramen Shop Episode 5

Posted: Jumat, 30 Desember 2011 by khyunkhyun in Label:
0


Dalam permainan kata di Korea, ramen juga berarti jika itu.
Paginya Eun Bi terbangun oleh deringan jam wekernya yang bergambarkan grup band Shinwa.
Ia segera turun ke dapur dan minum air langsung dari tekonya. Akhirnya ia bertemu dengan Kang Hyuk yang baru selesai mandi dan hanya memakai handuk.

Eun Bi langsung menyemburkan air yang baru saja diminumnya dan bertanya siapa dia. Kang Hyuk menjawab kalau ia tidak boleh menyebut pria yang menghabiskan 3 malam terakhirnya bersamamu dengan kata kau. Ketika Eun Bi meminta penjelasan, Kang Hyuk tertawa seperti anak perempuan dan memegang handuknya, pura-pura malu, “Membicarakan malam pertama kita di pagi hari……membuatku merasa panas.”

Setelah beberapa lama, akhirnya Eun Bi mengenali Kang Hyuk yang ternyata orang yang dulu muncul di sekolah. Ia pun segera mengacung-acungkan sendok sayur dan kocokan telur ke arah Kang Hyuk dan menyebutnya penguntit.
Kang Hyuk memberitahunya kalau pada malam pertama mereka dulu, mereka berdua mabuk dan melakukan tembakan cinta, “Ohaiyo (ucapan salam) macam ini membuatku sedih.”

Eun Bi ingin tahu apa sebenarnya siapa dirinya. Akhirnya Kang Hyuk menjelaskan, “Hal yang membuat kita terhubung menjadi pasangan suami istri  adalah……hei, handuk ini benar-benar hangat, lembut seperti sutra.” Perhatiannya mulai teralih, ia mulai membaui handuk kemudian dirinya dan merasa senang dengan aroma dirinya sendiri.

Kang Hyuk begitu menikmati aromanya dan mendesah, “Aku suka bauku. Bauku sangat mengagumkan.” Ia kemudian  berbaring di lantai dan berguling dengan bahagia. Sedangkan Eun Bi memandanginya dengan heran.
Eun Bi membaca dokumen yang ditulis ayahnya dengan krayon. Dokumen itu menyebutkan kalau ayahnya memberikan hak kepemilikan tokonya pada putra temannya, Kang Hyuk. Ditambah dengan catatan tambahan, “Miliki putriku juga! Hiduplah dengan bahagia, saling memahami satu sama lain!” Wah, memangnya Eun Bi barang warisan…..
Eun Bi tidak percaya ayahnya melakukan hal itu, sedangkan Kang Hyuk mendengarkannya membaca sambil tiduran di bangku.

Eun Bi bertanya-tanya kenapa ada bawang berserakan dilantai dan Kang Hyuk menjelaskan padanya kalau “Kim Chi Soo” yang menjatuhkannya ke lantai. Kang Hyuk sengaja selalu menyebut nama Chi Soo dengan salah.

Flash Back.
Kang Hyuk memanggil Chi Soo dengan nama yang salah. Chi Soo marah dan menyebut kalau namanya Cha Chi Soo.
Kang Hyuk bertanya-tanya apakah ada perbedaan penting antara Kim Chi Soo dan Park Chi Soo. Chi Soo membalas, “Tentu saja itu penting. Kim Chi Soo dan Park Chi Soo adalah nama biasa sedangkan Cha Chi Soo bukan.” Ia menyebutkan beberapa nama lokasi seperti Seoul, Namdaemun, Sungai Han dan yang terakhir Cha Sung. Ia mulai membeberkan sedikit petunjuk pada Kang Hyuk. Chi Soo, “Cha Chi Soo adalah kata benda yang benar.” Kata Cha ada sebelum nama merk-merk itu, maka nama itu harus diperlakukan sama seperti merk tsb.
Kang Hyuk: “Sepertinya kau belum belajar tata bahasa. Semua nama adalah kata benda yang benar.” Chi Soo terlihat bingung kemudian menemukan ketenangannya lagi. Kang Hyuk berbicara menggunakan bahasa Jepang, berhubungan dengan merk Cha yang hebat, “ Bagiku, itu seperti tiruan.”
Chi Soo menyahut, “Namaku seperti Dokdo (Dokdo/takeshima adalah suatu pulau terpencil yang sangat penting bagi Korea yang sedang diperebutkan dengan Jepang). Ketika kau melupakan satu karakter, kau selamanya akan diusir dari Korea.” Chi Soo melemparkan bawang ke arah Kang Hyuk dan pergi.

Di kolam renang, Chi Soo menyelam. Ia teringat ketika dipanggil Kim Chi Soo dan Park Chi Soo dan akhirnya tersadar ketika ada yang memanggilnya dengan nyaring “Cha Chi Soo!” Ia muncul ke permukaan, tepat ketika temannya yang sedang berlomba akan mencapai finish. Temannya tidak berani mengeluh karena gara-gara Chi Soo ia jadi kalah. Ketika mereka berkumpul dan Chi Soo kembali menyelam, mereka pun baru berani mengeluh, bertanya-tanya apa maksud tindakannya.
Ketika di dalam air, Chi Soo teringat ketika Eun Bi memarahinya, menyebutnya bau dan yang terakhir ketika Eun Bi memukulnya dengan bola voli. Tiba-tiba ia tersadar dan terengah-engah yang membuatnya  tersedak air. Ia terus menggapai-gapai sampai teman-temannya melihat dan menariknya keluar dari kolam renang.
Eun Bi memandangi kunci yang  diantar Chi Soo semalam dan bertanya-tanya kenapa. Dengan tegas ia menolak usulan Kang Hyuk kalau itu adalah hal yang benar untuk dilakukan (mengantar kunci). Eun Bi mengejek kalau Chi Soo tidak tahu  tentang hal itu. Ia menyebutnya anjing Chi Soo atau lebih tepatnya Chi Soo brengsek.

Chi Soo masih terengah-engah dan mencengkeram tenggorokannya. Ia meminta Hyun Woo untuk “melepas barang itu.” Hyun Woo menjawab kalau ia tidak mengenakan apapun dan Chi Soo bertanya, “Lalu kenapa aku merasa begitu tercekik?”Ia menambahkan itu pasti karena “tangan wanita itu” masih meninggalkan efek di dadanya.
Eun Bi membawa kontrak krayon itu untuk diverifikasi. Ia menyuruh Kang Hyuk untuk tetap tinggal sampai ia bisa memastikan hal ini. Kang Hyuk memberikan tanda pengenal sekolah yang dijatuhkannya sambil menambahkan, “Tapi kupikir akan lebih menyenangkan kalau kau jadi istriku, daripada melakukan hal itu.”

Eun Bi meyakinkan kalau diantara mereka tidak terjadi apapun dan Kang Hyuk menjawab kalau sebenarnya ia tidak terlalu benar-benar menikmati “hal itu”. Ia menambahkan kalau ia malas untuk melepaskan pakaiannya sendiri, apalagi pakaian orang lain.
Tapi ia kemudian berkata, “Tapi denganmu, aku akan melakukannya. Walaupun itu mengganggu, aku bisa melakukannya denganmu. Jika itu Yang Eun Bi.”

Sedangkan Chi Soo sedang diangkut oleh paramedik. Ia diberi oksigen untuk membantu pernapasannya. Teman-temannya heran, apakah pukulan guru magang itu benar-benar membuat Chi Soo gila, sedangkan Chi Soo mendesis bahwa mereka tidak akan tahu bagaimana rasanya, karena mereka belum pernah merasakan dipukul oleh Eun Bi. Selama ini ia belum pernah jerawatan, sekarang ada noda di wajahnya. Dan pukulannya sangat mengerikan, kalau Eun Bi, ia bisa melakukannya.

Pacar Dong Joo yang pengacara, memastikan kalau kontrak krayon itu valid. Hal itu membuat Eun Bi menjadi gila. Bagaimana bisa ayahnya tidak meninggalkan apapun untuknya dan memberikan tokonya pada seseorang yang  bukan keluarganya. Kau tidak bisa mempercayai orang lain didunia ini kan.
Dong Joo memarahinya, bukankah selama ini ia selalu memberitahunya kalau yang ia bisa percaya hanya uang dan rice cookernya sendiri. Sekarang ia tidak punya uang, pekerjaan maupun tempat tinggal.
Eun Bi berkata kalau ia bisa tinggal bersama Dong Joo, tapi Dong Joo menjadi gelisah. Pelatih Seo menduga kalau ia berencana menikah. Dong Joo membenarkan dan menunjukkan cincin di jarinya. Eun Bi pun semakin frustasi.

Mereka bertiga akhirnya pergi ke noraebang, sedangkan Eun Bi sedang berada di toilet dan menggunakan tissu toilet sebagai bando. Ia menyalahkan Chi Soo untuk semuanya.
Ia memutuskan untuk membuang Chi Soo dari hidupnya. Ia pun segera pergi ke sekolah, dengan membawa tamborinnya dan mengkonfrontasi Chi Soo. Ia merasa kotor dan sekarang ia ingin mengakhirinya: “Mana pantatmu!” Ia ingin memukul pantat Chi Soo dengan tongkat, seperti anak sekolahan yang nakal.

Chi Soo merasa tidak percaya, tapi Eun Bi menariknya dan mendorongnya ke papan tulis, kemudian memukul pantatnya karena telah menghancurkan kerja kerasnya selama bertahun-tahun untuk jadi guru.
Dan kemudian Chi Soo gelisah dalam tidurnya, ia dipasangi IV dan bermimpi dipukuli Eun Bi. Ia terbangun, penuh keringat dan terengah-engah dan segera keluar dari ruangannya untuk menyelesaikan hal ini.

Ayah Chi Soo mendengar laporan kesehatan Chi Soo dari sekretarisnya, Chi Soo menderita stress karena menahan amarah. Ia memberitahu Chi Soo untuk beristirahat di kamarnya, tapi Chi Soo berkata kalau ini bukan hal yang bisa diperbaiki oleh dokter. Ia berkeras kalau tangan Eun Bilah yang harus disalahkan, tangannya seperti mencengkeram dadanya.
Ayah Chi Soo menyuruh orang-orangnya untuk menyeret Chi Soo ke tempat tidurnya, memberinya pakaian hangat dan meletakannya di tempat tidur dengan lembut. Chi Soo diseret atau lebih tepatnya diangkat pergi, ia terus berteriak , “Aku harus bertemu dengan wanita itu!”

Kang Hyuk mengejutkan Eun Bi dengan sarapan yang terlihat lezat, yang membuat kemarahan Eun Bi sedikit menghilang. Ia mulai mendebatkan masalah klaim tentang rumah ayahnya, tapi Kang Hyuk menghentikannya dengan menyajikan ramen ke depan Eun Bi.
Eun Bi mencicipinya danmerasakan kalau ramen itu sangat enak. Kang Hyuk, “Membuatmu ingin hidup denganku kan?” Eun Bi mengehentikan sarapannya dan mulai mengeluarkan pendapatnya tentang siapa yang berhak hidup disini. Kang Hyuk berkata kalau Eun Bi boleh terus tinggal disini, “Walaupun ini bukan kebiasaan yang bagus untuk memulai bulan madu dengan kamar yang terpisah….”

Eun Bi berkata kalau Kang Hyuk boleh memiliki toko ayahnya sedangkan dirinya akan memiliki rumah. Kang Hyuk bertanya kenapa Eun Bi begitu cepat menyerahkan toko padanya, dengan adanya kontrak atau tidak. Apakah toko itu tidak berarti untuknya?
Tentu saja toko itu sangat berarti untuknya, tapi ia berpura-pura dingin, “Itu tidak berarti untukku.”Ia menambahkan kalau ayah memberikan toko itu pada Kang Hyuk karena kalau diberikan padanya, maka ia akan segera menjual toko yang menyedihkan itu.
Tak satupun dari mereka percaya kalau ia serius dan Kang  Hyuk menjawab, “Baik, rumahnya akan menjadi milikmu. Aku akan menjual toko yang menyedihkan ini.”

So yi mengejar Ba Wool yang merasa kesal padanya karena menjadi pilihan kedua setelah Chi Soo sakit. So Yi meraih tangannya dan tersenyum, “ Itu sebabnya aku disini bersamamu. Ayo kita pergi makan.” Ternyata Ba Wool masih sangat menyukai So Yi dan berkata dengan kasar, “Kau ingin makan apa?”

Mereka pergi ke toko Eun Bi, tapi sayangnya toko itu tutup. So Yi memberitahu Ba Wool kalau ia harus pergi, ia juga mengingatkannya kalau ia tidak makan ramen. Ba Wool bertanya-tanya kenapa So Yi berkata kalau ia menginginkannya dan So yi menjawab, “Supaya aku bisa menghabiskan waktu lebih banyak denganmu.” So Yi mencium pipi Ba Wool dan meninggalkannya dalam keadaan terdiam dan merasa senang.

Karena merasa sangat gembira, Ba Wool pun menari, tapi tariannya terhenti karena Eun Bi memukul kepalanya dan kemudian meniru tarian Ba Wool.
Ba Wool menemani Eun Bi berbenah, ketika ia melihat poster Shinwa milik Eun Bi, ia menggodanya dengan mengatakan kalau poster itu kuno. Ba Wool bertanya kenapa Eun Bi sangat jahat padanya hari ini. Eun Bi menyahut kalau Ba Wool telah membiarkan dirinya dipermainkan oleh So Yi, “Kenapa kau membiarkan dirimu terpukul oleh batu yang dilemparnya?” Ba Wool menjawab, “Jika itu Yoon So Yi, aku tidak apa-apa kena pukul batunya.”
Ba Wool menemukan seragam voli Eun Bi dan berkata kalau dulu Eun Bi keren memakai seragam itu. Ia mengaku kalau ia kaget melihat Eun Bi memakai pakaian kerja dan high heel. Eun Bi terluka mendengar kata-kata Ba Wool dan berkata kalau ia ingin memakai pakaian kerja yang normal dan hidup seperti orang normal lainnya.

Tapi Ba Wool menentangnya dan berkata kalau Eun Bi tidak bisa hidup seperti orang biasa.
 “Karena kau Yang Eun Bi! Jika kau Yang Eun Bi, kau harus hidup dengan sedikit berbeda dari orang lain. Bahkan jika kau tidak punya uang, kau tetap harus menjaga harga diri dan kepercayaan dirimu, menjadi marah, hidup dengan gayamu. Jika kau Yang Eun Bi!”
Ia menambahkan kalau Eun Bi milyaran kali lebih keren kalau memakai seragam itu daripada mengenakan setelan untuk menenangkan Chi Soo, “Jika So Yi adalah dewiku, maka noona adalah pahlawanku!”

Karena ingin menghindari bodyguardnya, Chi Soo menyamar menjadi petugas kebersihan dengan bantuan salah seorang karyawati Cha Sung. Ia tiba didepan rumah Eun Bi dan menendang dengan kakinya, kemudian memanggil-manggil namanya. Karena tidak ada jawaban, ia pun menelponnya. Di ponsel Chi Soo ia diberi nama kotoran. Tapi tetap tidak ada jawaban, yang membuatnya mengomel karena kesal.
Temannya menelpon dan memberitahunya kalau ia melihat Eun Bi. Chi Soo pun menjadi senang.
Eun Bi masuk ke ruang olahraga di sekolah bersama pelatih Seo, yang melihat kalau Eun Bi memakai ikat kepala karet. Ia pun mendesah, “Ayahmu biasa mengumpulkan karet pengikat rambut  dan berkata kalau kau membutuhkannya ketika berlatih.”

Pelatih Seo memberikan kunci ruang olahraga itu padanya. Chi Soo berjalan menuju ruang olahraga dengan sombong dan berani, tapi ketika ia masuk ke ruang olahraga, ia langsung ketakutan mendengar suara bola yang keras. Ia tertegun ketika melihat Eun Bi berlatih smash dan kemudian hanyut dalam pikirannya.
Flashback
Pada suatu pertandingan voli antar SMA, Eun Bi menjadi bintang lapangan. Di tengah final itu, ia melakukan smash dan dengan sengaja membuatnya meleset. Semua orang bertanya-tanya kenapa ia melakukan itu, tapi ternyata Eun Bi mengarahkan bola itu pada ayah yang duduk di balkon, dan menatapnya dengan penuh kebencian.

Chi Soo memandang  Eun Bi dari jauh, tiba-tiba ia terpesona melihatnya dan suara napas Eun Bi terdengar keras di kepalanya. Setelah smash terakhirnya, ia menoleh ke arah Chi Soo dan berkata, “Ayo pergi , Cha Chi Soo.”

Chi Soo kaget dan segera mengejarnya, bertanya-tanya apakah Eun Bi tahu kalau ia ada disana sejak awal. Bagaimana ia tetap bisa berlatih ketika tahu ia ada disana. Eun Bi bertanya apa maksud perkataannya dan Chi Soo menuduhnya kalau ia sengaja mengikat rambutnya dengan aneh, terengah-engah dan bersinar didepannya. Heh
Dengan tidak percaya, ia bertanya, “Apa kau masih tidak mengerti? Apa kau tak tahu kenapa aku mencarimu?”
Chi Soo menuduhnya menyebabkannya terkena stress, kemudian ia meletakkan tangannya di dadanya dan berkata kalau tangannya mencengkeram dadanya,  “Dadaku terasa sesak yang membuatku gila dan aku tidak bisa tidur dimalam hari. Dokter, obat , konseling …..semuanya tidak berguna!”

Eun Bi meletakkan tangannya didada Chi Soo, ia merasakan debarannya. Tapi tidak mengerti sebabnya, Eun Bi memberitahunya kalau ia tidak sadar sudah membuatnya begitu sedih, “Aku pasti benar-benar tidak bisa jadi guru.”
Sentuhan itu membuat Chi Soo merasakan sesuatu sehingga ia terdiam ketika sadar akan sesuatu. Ia akhirnya mengerti. Eun Bi meminta maaf karena sudah menyakitinya, memberikannya sesuatu dan menyarankannya untuk terus hidup seperti dunia miliknya. Ia menyakinkannya kalai mereka tidak akan bertemu lagi. Setelah selesai berbicara, Eun Bi pun pergi.
Chi Soo menatap ke tanda pengenal Eun Bi yang ditinggalkannya di tangannya. Ia benar-benar terlihat terpukul.
Eun Bi ingin pergi ke suatu tempat, ia pun berhenti di apotik di stasiun untuk membeli obat pencahar. Ia merasa malu dan melihat sekelilingnya sebelum ia mengambilnya. Ia masuk ke dalam kereta dan segera menyembunyikan obatnya ketika ada penumpang lain yang duduk didepannya. Dan ternyata orang itu adalah Kang Hyuk.

Eun Bi bertanya kenapa Kang Hyuk naik kereta ini dan Kang Hyuk menjawab kalau ia harus memberikan salam terakhir pada bossnya sebelum ia pergi. Kelihatannya mereka menuju tempat yang sama.
Kang Hyuk: “Aku harus meminta maaf juga, karena tidak menepati janjiku. Karena tidak menjaga toko, tidak bisa bersama dengan putri tunggalnya. Karena pada akhirnya tidak bisa membujuk putrinya. Putri yang berkeras kalau ia baik-baik saja, menjual satu-satunya warisan ayahnya, putri yang tidak tahu terimakasih….”
Kata-katanya benar-benar menyindir Eun Bi.
Eun Bi bertanya tentang tangannya yang terluka dan Kang Hyuk menjawab kalau ia terluka ketika menmbawa ayahnya ke rumah sakit ketika ia pingsan. Eun Bi bertanya sebenarnya apa hubungannya dengan ayahnya, ia tidak percaya dengan keterangan kalau orang tua mereka berteman.

Kang Hyuk menekan tangan Eun Bi ke dadanya dan menjawab, “Hubungan yang seperti ini. Anak kecil yang ayah dan ibunya sudah meninggal, yang menghabiskan seluruh harinya untuk tidur, makan ramen ayahmu dan tinggal disana. Ia berkata kalau ramen yang mendidih bisa menghangatkan hati orang.”
Eun Bi memikirkan kata-kat Ba Wool dan dorongan ayahnya untuk hidup bebas. Eun Bi berubah pikiran dan memberitahu Kang Hyuk untuk tidak menjual tokonya, “Ayo kita bikin ramen bersama.” Kang Hyuk tersenyum lebar dan menepuk kepala Eun Bi.
Perut Eun Bi terasa tidak enak, jadi ia mengeluarkan obatnya dan siap meminumnya,….hanya saja tiba-tiba Chi Soo datang dari gerbong sebelah, meneriakkan namanya, dan merebut obatnya.

Chi Soo meraih kepala Eun Bi dan bertanya,” Apa kau gila?”

Kang Hyuk menepuk kepala Chi Soo, “Park Chi Soo.” Chi Soo menatapnya dan memukul Kang Hyuk di dagunya dan membuatnya terjatuh. Eun Bi segera menghampiri Kang Hyuk yang bibirnya berdarah dan berteriak, “Chi Soo brengsek! Apa kau gila?!” Chi Soo balas berteriak, “Kau yang gila!”



Episode 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Related Posts by Categories

0 komentar: