Sinopsis Wild Romance Episode 3
Posted: Senin, 13 Februari 2012 by khyunkhyun in Label: Wild Romance
0
Eunjae mengamati Dongsu dan Sooyung yang sedang bermesraan. Eunjae teringat pertemuan-pertemuannya dengan Sooyung. Dia menghela nafas, berpikir sesuatu. Muyeol kesal melihatnya karena helaan nafas Eunjae membuat kertas terbakar oleh api lilin.
Dongsu dan Muyeol sedang asyik berbicara tentang baseball sampai tiba-tiba Eunjae berteriak. “Kembar, kau kembar kan?”tanyanya pada Sooyung. Sooyung berkata tidak. “Kau punya saudara perempuan? Apa dia mirip denganmu?”tanyanya lagi. Sooyung membenarkan semua pertanyaan Eunjae. Eunjae lega, dia berkesimpulan kalau yang dia lihat dan temui saat itu bukan Sooyung. Tetapi semua pemikiran Eunjae terbantahkan karena adik Sooyung ada di Kanada, dan mungkin ke sini untuk melahirkan.
Eunjae berpikir kalau Muyeol sedang berselingkuh dengan Sooyung. Saking stresnya Eunjae yang menyadari kalau yang dia temui memang benar Sooyung, dia sampai salah mengambil gelas anggurnya. Muyeol mengatai Eunjae karena tingkah lakunya.
Eunjae berpikir kalau Muyeol sedang berselingkuh dengan Sooyung. Saking stresnya Eunjae yang menyadari kalau yang dia temui memang benar Sooyung, dia sampai salah mengambil gelas anggurnya. Muyeol mengatai Eunjae karena tingkah lakunya.
Ketika akan pulang, mereka berempat sedang menunggu mobil. Eunjae melihat Muyeol sedang berbicara dengan Sooyung. Eunjae mendengar Muyeol mengatakan kalau dia akan menghubungi Sooyung.
Eunjae curiga, dia mendongakkan lehernya agar bisa mendengar lebih jelas. Manager Kim datang melihat tingkah Eunjae. “Oh tidak, ini tidak bagus. Kau punya leher kura-kura.”kata Manager Kim. Eunjae bingung. Manager Kim memperagakan ketika Eunjae mendongakkan lehernya. “Kurasa lehermu harus diberi perawatan.”katanya lagi. Manager Kim lalu meminta maaf ke Eunjae karena telah memberi kabar buruk. Lihat Manager Kim yang mendongakkan lehernya ngikutin Eunjae lucu banget.
Eunjae melihat dirinya di cermin, membetulkan bajunya yang terus melorot.
Mobil datang, Dongsu meminta Muyeol mengantarkan Eunjae. Awalnya Muyeol menolak, tapi kemudian mau setelah Dongsu yang akan mengantarkan Eunjae.
Di mobil, Muyeol ngomel-ngomel, klien apa yang memberikan tumpangan pada bodyguardnya? Eunjae memandangi Muyeol. Dia bertanya tentang hubungan Muyeol dengan Dongsu, Muyeol menjawab bahwa mereka sudah seperti saudara, dan mereka sudah bertemu sejak di bangku kuliah. “Dongsu orang yang sangat baik. Kalau aku tidak mengantarmu, pasti dia yang akan mengantarmu pulang. Kau bukan karena dia, mungkin sudah lama aku menyerah main bisbol.”kata Muyeol lagi. Muyeol marah-marah karena Eunjae cerewet sekali. Eunjae beralasan kalau dia penasaran kenapa orang baik seperti dia punya teman seperti ini. “Seperti ini? Seperti apa? Keren? tampan? Nice guy?”, Muyeol ketawa ngakak.
Kemudian Muyeol mengusir Eunjae keluar dari mobilnya. “Baiklah, sifat jelekmu keluar lagi.” ternyata Muyeol mengusir Eunjae karena mereka sudah sampai di depan rumah Eunjae.
Di rumah, Dongah dan Changho sedang makan malam. Changho sepertinya pintar masak. “Berikan saudaramu kepadaku, akan kujaga dia sepanjang hidupku”kata Dongah kepada Eunjae yang baru masuk. “Kau akan peras dia sepanjang hidupmu.”kata Eunjae. “Benar-benar hebat, kau seharusnya masuk dalam perlindungan Negara.”kata Dongah ke Changho. Lebay ah si Dongah.
Dongah menggoda Eunjae tentang acaranya, apa dengan pakaian itu dia jatuh hati padamu? Seperti dalam cerita cerita, si pria sadar betapa cantiknya dirimu.
Eunjae curhat, apabila ada seorang laki-laki dan seorang wanita, mereka saling kenal tapi tidak pacaran. Tapi mereka datang secara terpisah ke sebuah villa di puncak gunung, ada apa itu?
Changho pas, tidak tahu. Dongah jawab, mereka bekerja di sana. Changho menambahkan, mereka hendak menemui pemilik villa.
Dongah : “Itu pertemuan rahasia, mereka itu mata-mata”.
Teng…!!! Teng..teng..teng…!!! salah semua. Ini bukan sinetron, mereka hanya orang biasa. Eunjae mengeluh ada banyak sekali kemungkinan mengapa mereka ke sana.
Dongah berkata lebih gak masuk akal lagi, mereka mencari tempat keramat, wanita itu dukun dan yang pria sudah diguna-guna. Eunjae yang kesal langsung pergi dari tempat itu. Ingat gunung kidul ya, hihihi.
Manager Kim mendapatkan laporan senyawa yang terkandung di minuman herbal. Ternyata minuman itu terkandung formaldehyde atau metanal yang dapat menyebabkan kebutaan (ada kesalahan pengucapan, si aktor (petugas lab) berkata kalau itu metanol. Metanol dan metanal dua senyawa yang berbeda. Kalau laporannya tertulis formaldehyde, berarti itu adalah metanal).
Petugas lab heran mengapa senyawa itu ada di minuman herbal, dia curiga ini ada hubungannya dengan tim baseball, tapi manager Kim membantahnya.
Di lapangan semua anggota tim berlatih seperti biasanya.
Di ruang tunggu tim Dreamers, Eunjae makan mi instan sendirian. Lalu datang wartawan Ko. Wartawan itu mulai mencari-cari informasi tentang Muyeol dan skandal di tempat karaoke itu. Eunjae berpura-pura tidak dengar.
Dongsu melewati ruangan tempat Eunjae dan wartawan Ko ngobrol. Eunjae melihat Dongsu yang sedang muram. Eunjae mencari tahu tentang Dongsu dari wartawan Ko yang katanya adalah spesialis Park Muyeol. “Apa benar Park Muyeol bisa bertahan di bisbol karena Jin Dongsu?”tanya Eunjae.
Wartawan Ko tidak ingin memberikan informasi begitu saja. Dia ingin bertukar informasi, barter. Eunjae menyanggupinya.
Wartawan Ko : “Selama kuliah Park Muyeol tidak punya teman. Seperti yang kau tahu, dia itu angkuh. Dulu dia lebih parah. Tidak ada yang baik dari dirinya. Tidak ada senior yang menyukainya. Biarpun dia pantas dihajar, tapi tak ada yang melakukannya. Tak ada yang melempar kepadanya. Kau kan tidak bisa main baseball sendirian. Bahkan pelatihnya pun tidak peduli keadaannya. Kemudian Park Muyeol tidak tahan lagi, dia memukuli senior-seniornya. Ketika Jin Dongsu datang, kedua temannya sudah memar berdarah. Lalu Jin Dongsu tiba-tiba menyerang Park Muyeol dan tidak ada yang bisa menghentikan dia. Sekolah tidak bisa mentoleransi hal ini. Park Muyeol tetap dianggap sebagai yang bersalah. Lalu, Jin Dongsu berkata, kalau Park Muyeol tidak main, akupun tidak mau main. Setelah kejadian itu teman-teman satu timnya baru mau menerimanya”.
Eunjae tidak percaya Dongsu bisa melakukan hal itu.
Wartawan Ko kemudian bertanya tentang keadaan di karaoke. Eunjae ngeles dan mencari-cari alasan agar dia tidak memberikan informasi apapun. kemudian dia pergi meninggalkan wartawan Ko sendirian. Hahaha, kasian wartawan Ko ketipu.
Dongsu habis berbelanja dengan Wooyoung, anaknya. Sepertinya mereka sedang menyiapkan sebuah pesta ulang tahun. Anaknya Dongsu ini imut sekali.
Dongsu pergi ke kamarnya, di tempat sampah dia melihat tespek (alat tes kehamilan) yang menunjukan dua strip merah (artinya positif hamil).
Di tempat lain, Muyeol sedang memilih perhiasan. Eunjae melihatnya dengan kesal.
Muyeol dan Eunjae pergi ke tempat Dongsu. Awalnya Eunjae tidak ingin ikut, tapi Dongsu memintanya untuk masuk.
Muyeol sebal Eunjae ikut masuk juga. Dia bilang seharusnya Eunjae tidak ikut masuk.
Ternyata hari itu ada pesta ulang tahun Sooyung. Melihat Muyeol yang begitu senang, Eunjae curiga. Sooyung mendapatkan hadiah ‘gambar ibu’ dari Wooyoung. Dan mendapat kalung dari Muyeol. Kalung ini yang dibeli Muyeol bersama Eunjae tadi. Muyeol juga membantu memasangkan kalung itu di leher Sooyung.
Eunjae kesal sekaligus marah melihat Muyeol dan Sooyung. Dan melihat Dongsu dengan tatapan tajam. Eunjae bertanya di mana mereka bertemu?. Dongsu meenjawab di kampus. “Ah, cinta pertama? Bagaimana kalian bertemu?”tanyanya lagi. “Dia memperkenalkan aku kepadanya”jawab Dongsu sambil menunjuk Muyeol. “Mungkin itu satu-satunya hal baik yang pernah dia lakukan.”tambah Dongsu. Eunjae kaget, jadi sebelum itu Muyeol dan Sooyung sudah saling kenal.
Muyeol dan Sooyung hanya saling berpandangan. Eunjae bertanya lagi, bagaimana kalian saling mengenal? Belum mereka menjawab, Muyeol memotong, tidak mau diwawancarai lagi.
Saat Muyeol akan mengambil kue, Sooyung memegang lengan Muyeol agar bajunya tidak kotor kena kue. Eunjae melihatnya dengan jijik.
Eunjae dimarahi oleh Wooyoung, soalnya kue dihadapannya tidak dimakan. Eunjae makan dengan kesal.
Setelah itu Eunjae jadi baby sitter Wooyoung. Mereka main robot-robotan di kamar Wooyoung, dan sesekali melirik ke ruangan di mana tiga orang yang lain sedang berbincang.
Ketika Dongsu pergi untuk menerima telpon, Sooyung berbisik-bisik dengan Muyeol. Terlihat seperti berbicara mesra. Eunjae sampai diprotes Wooyoung karena gak konsen ke permainan robotnya.
Eunjae berpura-pura sedang sekarat saat ditembak oleh Wooyoung. Eunjae main sambil teriak-teriak.
Membuat Dongsu, Muyeol dan Sooyung bengong melihat Eunjae. “Kenapa dia?”tanya Dongsu. “Permainan penyihir dan pangeran, sepertinya Wooyoung bisa akrab dengan Eunjae.”jawab Sooyung. “Otak Eunjae memang selevel Wooyoung.”kata Muyeol
Eunjae kemudian menidurkan Wooyoung yang capek bermain. Dia tersenyum melihat foto Wooyoung beserta kedua orang tuanya. Sooyung masuk dan mengucapkan terima kasih sudah menjaga Wooyoung. Eunjae berharap semoga Sooyung tetap bahagia selamanya.
Di perjalanan pulang, Muyeol sedang melamunkan kenangan lama tentang dirinya, Dongsu dan Sooyung. Muyeol mabuk, dan dia terlihat sedang sedih. Eunjae berkata dia ingin Dongsu berbahagia. Tapi ketika masalah muncul, orang baik selalu menderita. Sama seperti ayah Eunjae yang diam-diam masih memikirkan ibu mereka.
Di kedai ayah Eunjae, ayah Eunjae masih membelai foto keluarganya yang masih lengkap. Changho hanya bisa memandangi ayahnya sambil terus bekerja.
Kemudian wartawan Ko datang sebagai pelanggan. Dia terheran-heran melihat keadaan kedai yang penuh dengan pernak pernik team Segulls. Wartawan Ko memuji-muji tim Seagulls, sampai akhirnya dia diberi makanan gratis. Mereka bertiga ngobrol sangat seru. Karena dia wartawan, dia juga hafal lagu kebangsaan Seagulls.
Kesokan harinya, Eunjae diperintahkan Muyeol agar langsung pergi ke gym, tidak usah ke rumah dulu, dia sudah berangkat, padahal Eunjae sudah hampir sampai rumah Muyeol.
Ternyata Sooyung datang ke rumah Muyeol. Sooyung curhat tentang kehamilannya yang sudah diketahui oleh Dongsu.
Sesampainya di tempat latihan, Eunjae bertemu dengan manager Kim. Melihat Eunjae sendirian, manager Kim menanyakan Muyeol. Eunjae berkata kalau Muyeol lah yang menyuruhnya berangkat duluan.
Manager Kim mengajaknya berbicara tentang berita di koran yang isinya bahwa keluarga Eunjae adalah fans Blue Seagulls, dan Eunjae adalah admin forum pembenci ‘Fark’ Muyeol. Kerjaannya wartawan Ko nih. Di koran itu juga ditanyakan mengapa menyewa bodyguard yang membenci kliennya, dan tentang peristiwa karaoke.
Eunjae berkata bukan dia yang menyebarkan itu. Manager Kim juga memberitahukan kalau di dalam minuman itu mengandung metanal.
Pemilik klub sedang berbicara dengan Dongsu mengenai kontrak. Karena merasa sudah banyak anak baru dan muda-muda, Dongsu berkata dia akan pensiun. Ekspresi Dongsu sedih ketika membicarakan hal itu.
Dia kemudian berpapasan dengan Eunjae dan Eunjae mengajaknya minum kopi. Dongsu bercerita, “sudah lama aku menyukainya, tapi dia tidak membalas cintaku, kupikir dia akan menyukaiku kalau aku berusaha keras”. Eunjae berpikir Dongsu membicarakan Sooyung, tapi Dongsu berkata kalau itu tentang bisbol.
Setelah mendapatkan telpon, Dongsu langsung buru-buru pergi. Eunjae menyusulnya sambil membawa jaketnya yang tertinggal. Dongsu sudah masuk mobil dan dengan terburu-buru menyalakan mobilnya. Saking paniknya, saat mundur dia menabrak tumpukan box di belakang mobilnya. Ternyata Wooyoung kecelakaan. Oh, no.
Mereka berdua pergi ke rumah sakit bersama-sama. Wooyoung tidak apa-apa, hanya sedikit memar.
Dongsu memeluknya penuh sayang. Eunjae melihatnya dengan penuh keprihatinan.
Masih di rumah sakit, Dongsu bermain dengan anak-anak lainnya. Wooyoung memamerkan ayahnya yang seorang pemain bisbol dan tahun lalu memenangkan pertandingan. Anak-anak yang lain terkagum-kagum, sampai ada yang minta tanda tangan di topinya.
Kemudian Sooyung datang, dia panik mencari Wooyoung. Sooyung datang bersama Muyeol.
Anak-anak sekarang mengerubungi Muyeol.
Dia malah mengusir anak-anak itu. Wooyoung tidak suka Muyeol lebih popular dari ayahnya. Muyeol bertanya mana yang sakit pada Wooyoung, tapi Wooyoung malah lari menghampiri ayahnya, dan kemudian memeluknya. Kasian.
Muyeol pulang bersama Eunjae. Dia protes kenapa Muyeol datang bersama Sooyung. Muyeol bertanya apa Eunjae sedang menginterogasinya?. “Interogasi, apa kau merasa salah?”jawabnya.
Sesampai di rumah Muyeol, Muyeol menunjukan artikel koran yang memberitakan Eunjae. Eunjae menyangkal kalau itu perbuatannya.
Kemudian Muyeol menyuruhnya untuk membuang koran dan sampahnya ke lantai 1. Eunjae membuang sampa itu sambil bergumam, kalau dia itu bodyguard, bukan pembantu.
Tak sengaja Eunjae melihat ada dua buah gelas di atas meja. Salah satu gelas ada bekas lipstick. Eunjae teringat lipstick yang dipakai oleh Sooyung. Dia semakin marah pada Muyeol yang bertemu diam-diam dengan Sooyung.
Eunjae ngomel-ngomel ditemani Dongah. Dia marah melihat Muyeol yang berselingkuh dengan istri sahabatnya sendiri. Saking kesalnya Eunjae mencorat-coret foto Muyeol.
Salah satu foto yang dicoret-coret Eunjae adalah foto dari gadis peneror Muyeol. Di belakang foto itu ada puisi Jepang yang mengisahkan seseorang yang bunuh diri dengan minum racun, setelah tahu kekasihnya berselingkuh. Bunuh diri? Racun? Eunjae teringat racun yang ada di minuman herbal itu.
Eunjae melaporkan temuannya pada manager Kim. Manager Kim membantahkan teori Eunjae, karena Park Muyeol tidak punya kekasih, jadi tidak ada yang bisa dicemburui. Eunjae berkata gadis peneror itu benar-benar sudah gila, lihat saja fotonya. Eunjae memastikan pada manager Kim kalau kontraknya berakhir saat peneror itu ditemukan. Eunjae sudah tidak tahan dengan Muyeol.
Di mobil Muyeol marah-marah karena Eunjae terlambat datang. Eunjae memberikan foto teror itu. Muyeol membaca pesan di bagian belakangnya. Eunjae meminta Muyeol mengingat siapa saja yang pernah dia khianati, siapa yang bisa jadi tersangka, mengingat hubungan Muyeol dengan wanita sangat rumit. Muyeol malah meledek Eunjae kalau dia sudah mengkhianati Seagulls.
Eunjae marah-marah, “Harusnya kau takut, wanita itu ingin mengambil jantungmu.” Muyeol menjawab, “biarkan saja, aku tak kenal orang ini.”
“Kau punya banyak pacar,”kata Eunjae
“Tidak,”seru Muyeol. “Iya,”Eunjae berkata lagi.
“Kau! Kau yang paling dekat denganku. Tapi bagiku kau bukan wanita.”ledek Muyeol.
Eunjae marah-marah dikatai seperti itu.
Muyeol memberitahukan bahwa dia akan ke Jepang mingu depan, dan Eunjae bisa libur.
Mereka berdua pergi untuk menemui Sooyung dan Wooyoung. Eunjae hanya berdiri dan menghela nafas, kemudian pergi memperhatikan Wooyoung yang sedang bermain.
Eunjae kemudian menyelinap mendekati meja Muyeol dan Sooyung kemudian mendengar pembicaraan mereka berdua tentang pergi ke Jepang. Lalu mereka menyebutkan pemandian air panas. Dan banyak lagi obrolan mereka yang membuat Eunjae pusing, membayangkan semua rencana mereka. Kata-kata yang Muyeol dan Sooyung bertebaran di udara, hihi.
Eunjae ketahuan oleh Wooyoung. dia dimarahi lagi sama Muyeol, Eunjae lebih marah lagi. Sampai megang pisau lho. Sooyung sampai heran.
Sesampainya di rumah, ditemani Dongah yang bermain dengan anjing, Eunjae latihan tinju sambil marah-marah gara-gara Muyeol dan Sooyung. Dia juga mengibaratkan sansak sebagai Muyeol, sansak itu dipukuli pakai pemukul bisbol. Dia heran kenapa Muyeol gak sadar-sadar atas kesalahannya.
Dongah menyarankan untuk mengatakan yang sebenarnya pada Dongsu, Eunjae bilang tidak bisa. Dia melihat ayahnya yang sedang memeluk guling di dalam rumah. Eunjae takut Dongsu akan jadi seperti ayahnya yang ditinggalkan istrinya.
Dongah bilang itu rencana yang bagus, keduanya bisa masuk penjara, kemudian Park Muyeol akan kehilangan karirnya, dan kemudian Eunjae dan ayahnya akan berbahagia. Eunjae mengingat lagi peraturan bodyguard. No. 1 bodyguard selalu menyimpan rahasia kliennya. Eunjae bertekad segera menemukan penguntit itu agar dia bisa terlepas dari semua urusan Muyeol.
Muyeol berbicara dengan manager tim tentang kontrak Dongsu. Muyeol memaksa ketua tim untuk memasukkan Dongsu,kalau tidak dia akan keluar mencari tim lain. Hihi, ngancem dia. Tapi ketua tim sudah mengeluarkannya, dan menyarankan Dongsu untuk pensiun.
Dongsu berlatih sendiri, terlihat tangannya mulai kesakitan ketika terus-terusan memukul bola.
Dongsu bertemu junior-juniornya ketika dia keluar dari ruang ganti sambil membawa barang-barang. Dia memberikan tongkat baseballnya ke juniornya itu. Sedih ngeliat Dongsu.
Di tengah jalan dia berpapasan dengan Eunjae. Eunjae mengambilkan barang Dongsu yang terjatuh. Tanpa sengaja dia melihat botol yang bertuliskan metanal. Lho??
Eunjae pun bertanya-tanya. Dia teringat perkataan Dongsu tentang cinta tak berbalas, teringat teror yang menimpa Muyeol, teringat manager Kim yang memberitahukan racun itu. Teringat cerita Dongah tentang seorang yang bunuh diri minum racun karena kekasihnya selingkuh. Teringat Sooyung yang sering bersama Muyeol.
Lamunan Eunjae dibuyarkan oleh kedatangan Muyeol yang berbicara pada Dongsu. Ternyata Dongsu juga akan ikut ke Jepang. Mereka bertiga akan pergi ke Jepang. Eunjae bingung bagaimana ini bisa terjadi.
Eunjae yang sedang menunggu bosnya pijat menelpon Dongah bertanya tentang kisah wanita yang minum racun karena kekasihnya selingkuh. Dongah yang sedang membaca novel cuman bilang “Siapa ini?”. Gubrak.
Di tempat pijat Muyeol dan Dongsu membicarakan soal kontrak Dongsu. Dongsu sudah bertekad pensiun dari baseball meskipun dia belum tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Eunjae mengkonfirmasi lagi ke manager Kim soal metanal itu. Manager Kim berkata bahwa senyawa itu bisa mengakibatkan kematian atau kebutaan kepada yang meminumnya.
Dongah sedang mencari novel yang ditanyakan oleh Eunjae. Wah, koleksi novelnya Dongah banyak banget, pengen punya perpustakaan kecil kaya gitu
Muyeol sedang melakukan wawancara karena dia mendapatkan penghargaan. Si pewawancara juga menanyakan soal antifans (pembenci) Park Muyeol. Muyeol hanya berkomentar, “Apa kalian sedang menyaksikan aku, ‘Fark’ Muyeol? Kalian menangis berguling-guling pun aku akan terus maju.” sambil menoleh ke Eunjae yang ada di belakangnya.
Manager Kim ingin pernyataan tadi di edit, tapi produser acaranya menolaknya.
Eunjae kemudian mendapatkan telpon dari Dongah. Sambil bergeser dia mencari tempat untuk mengangkat telpon. Dongah menceritakan tentang kisah wanita yang tahu kekasihnya selingkuh dengan sahabatnya itu. Dia bercerita, setelah wanita itu tahu, wanita itu kemudian mengajak sahabat dan kekasihnya ke sebuah penginapan. Dia lalu membubuhkan racun ke dalam 3 gelas yang disediakan. Tapi hanya dia sendiri yang meminumnya.
Eunjae terdiam mendengarnya. Eunjae mengingat foto keluarga Dongsu, teringat masa kecilnya yang telah ditinggal oleh ibunya. Meskipun adik Eunjae menangis memanggil ibunya, ibunya tetap tidak kembali. Dia teringat Dongsu dan Wooyoung. Dia tidak ingin nasib ayah dan anak itu seperti keluarganya.
Saat istirahat, Muyeol menoleh pada Eunjae, bingung mengapa dia seperti itu.
Si pewawancara menanyakan kebenaran kalau Eunjae adalah antifans Park Muyeol, dan bagaimana perasaannya menjadi bodyguard orang yang dibenci. Eunjae menjawab, “Ya saya memang membenci Park Muyeol, tapi itu pertanyaan yang menghina bodyguard. Bodyguard melindungi kliennya tanpa menghiraukan perasaan pribadi. Kalau perlu, kami melindungi dengan mengorbankan nyawa kami.” Semua yang mendengarnya terpesona, termasuk Muyeol. “Aku yakin Park Muyeol mengerti tentang ini. Mungkin karena itu dia mengajakku menemaninya ke Jepang.”lanjut Eunjae. Muyeol kaget. Ini namanya pemaksaan, hahaha.
Eunjae dipuji-puji oleh Direktur Jang atas pernyataannya tadi. Eunjae berkata semua yang dia lakukan barusan bukan untuk menyelamatkannya, tapi menyelamatkan orang lain.
Di luar, Eunjae diinterogasi oleh Muyeol soal dia akan pergi ke Jepang. Eunjae berkilah kalau dia hanya salah bicara. Muyeol mengatakan bahwa ini bukan untuk liburan, mereka ada urusan penting. Eunjae bilang dia tahu, tinggal menambahkan satu orang lagi untuk konsumsi dan akomodasi kan tidak susah. Muyeol tetap melarang dia untuk ikut. Tapi Eunjae tetap bersikeras akan ikut.
Eunjae membereskan barang-barangnya dibantu oleh Dongah. Eunjae harus pergi demi Dongsu, dan Wooyoung. Hanya itu cara satu-satunya untuk memperingatkan Dongsu.
Di bandara terjadi sedikit masalah. Paspor Eunjae sudah habis masa berlakunya. Muyeol senang dia tidak bisa berangkat. Tapi ternyata ada cara untuk mengakalinya. Caranya, Eunjae duduk di kelas eksekutif.
Muyeol marah-marah, masa bodyguard naik di kelas eksekutif, klien di kelas ekonomi. Hahaha, kasian banget. Apalagi Muyeol harus duduk dempet-dempetan sama orang, trus kepentok kursi waktu orang di depannya mundurin sandaran kursinya.
Sesampainya di Jepang, mereka menyewa taksi. Muyeol ngomel-ngomel karena Eunjae membawa koper gede, sampai-sampai bagasi taksinya hampir tidak muat.
Tidak cuma koper di bagasi taksi aja yang sempit-sempitan, orangnya juga. Muyeol, Eunjae dan Sooyung duduk sempit-sempitan di kursi belakang. Sampai-sampai untuk bergerak saja mereka kesusahan.
Taksi terus berjalan melintasi gunung lewati lembah (kaya theme song kartun).
Mereka sudah sampai di penginapan. Ruangannya bergaya Jepang (ya iyalah, orang di Jepang). Mereka ditemani pengurus penginapan yang juga bergaya Jepang, yaitu pake kimono, trus rambutnya dikucir dua. Eh, rambut dikucir dua emang gaya khas Jepang? Gak penting, lanjut..
Pengurus penginapan sedang menjelaskan kamar-kamar yang akan mereka tempati, Eunjae malah lompat-lompatan di sofa. Muyeol yang melihat itu langsung memarahi Eunjae. Haha, sudah kaya bapak marahin anaknya.
Dongsu dan Sooyung mendapat kamar di atas. Muyeol tidur di bawah, dan Eunjae? Eunjae tidur di gudang.
Waktu makan tiba, makanan yang dihidangkan banyak sekali, dan kelihatannya enak-enak. *penulis ngiler.. Eunjae pun senang melihat makanan itu, tapi langsung diam setelah dipelototi Muyeol.
Bibi pengurus penginapan masih menemani. Dalam bahasa Jepang dia bertanya pada Dongsu dan Sooyung apa mereka sudah menikah. Muyeol membenarkan. Lalu ibu itu bertanya kepada Muyeol dan Eunjae yang asik makan dengan pertanyaan yang sama. Muyeol marah-marah sampai membentak bibi itu. Si bibi kaget dan meminta maaf sampai membungkuk-bungkuk. Dongsu dan Sooyung bingung, Eunjae menjelaskan kalau bibi bertanya apa dia dan Muyeol pasangan suami istri.
Muyeol ingin menjelaskan pada bibi kalau Eunjae adalah bodyguarnya. Tapi dia tidak tahu bahasa Jepangnya bodyguard, dan si bibi pun tidak mengerti apa itu bodyguard. Muyeol bertanya pada Eunjae, Eunjae malah asik makan dan bertanya “apa bahasa Jepangnya ‘minta tambah lagi’?” Muyeol langsung meledak “Tutup mulutmu.” Si bibi langsung minta maaf lagi, dikira dia yang salah.
Di luar penginapan, Muyeol sedang berlatih memukul. Dia masih kesal karena dikira berpacaran dengan Eunjae. Eunjae melihatnya dari belakang sambil komat-kamit sendiri.
Kemudian dia melihat ke dalam rumah. Di dalam rumah ada Dongsu yang sedang mencampurkan segelas minuman dengan sesuatu obat atau ramuan. Kemudian datang Sooyung. Eunjae berpikir kalau minuman itu adalah ramuan racun. Eunjae panik melihatnya.
Apakah benar minuman itu adalah racun? Apakah Sooyung akan meminumnya dan kemudian mati?