Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 2

Posted: Sabtu, 14 Januari 2012 by khyunkhyun in Label:
0


MP-00583

Payung merah itu ternyata bukan tersangkut di atas pohon tapi benar-benar melayang di udara. Hwon dan para pengikutnya terperangah. Payung itu jatuh ke tanah dan Hwon mengambilnya. Ia menganggap payung itu adalah pertanda bahwa ia akan bertemu dengan Yeon-woo lagi. Tapi kasim Hyung ketakutan dan berpikir patung itu dirasuki sesuatu.
MP-00002 MP-00004
Yeon-woo masih duduk di halaman. Ia mendengar suara dan menoleh ke tembok. Di sana terletak sebuah surat yang ditindih sebuah batu. Ia mengambil batu itu. Batu itu bertuliskan: batu penghilang kekhawatiran. Sedangkan surat itu berbunyi: “Jika kau tidak bisa tidur di malam hari karena kekhawatiran, katakan kekhawatiranmu pada batu ini. Namanya adalah batu penghilang kekhawatiran dan akan menghilangkan semua kekhawatiranmu agar kau bisa tidur nyenyak di malam hari. Ini adalah hadiah perjalananku.”
Walau surat itu tidak ada nama penulisnya tapi Yeon-woo tahu siapa dia. Pangeran Yang Myung. Ia mengomel Yang Myung kembali melakukannya walau ia sudah melarangnya (sepertinya ia sudah melarang Yang Myung untuk menaiki tembok dan sebaiknya langsung menemuinya).
MP-00008 MP-00012
Yeom dan Woon sedang berlatih pedang. Biar ngga bingung, Yeom yang mengenakan pakaian pink dan Woon biru. Seol diam-diam memperhatikan mereka. Ia tertarik dengan bela diri tapi juga sangat mendukung Yeom. Wajahnya gembira jika Yeom menang dan berubah cemas jika Woon berhasil mengalahkan Yeom. Woon menyadari kehadiran Seol tapi membiarkannya.
Kemampuan pedang Woon lebih baik dari Yeom walau bukan berarti Yeom tidak mahir. Woon memanggil “Tuan Muda” pada Yeom karena derajatnya lebih tinggi walau mereka seumur. Yeom tidak ingin sahabatnya memanggil demikian tapi Woon sepertinya sangat peduli dengan perbedaan status mereka.
 MP-00021  MP-00022
Yeom ingin tahu di mana Yang Myung malam ini karena ia sudah terlambat untuk pertemuan mereka. Woon melihat Yang Myung melompati tempok di belakang Yeom. Lalu Yang Myung mengendap-endap menghampiri Yeom dan melompat memeluknya dari belakang. Aishh…romantis banget hihihi…
Yang Myung menggoda sahabatnya. Jika ia tahu Yeom begitu merindukannya, ia akan langsung datang ke sini dan tidak berjalan-jalan dulu. Yang Myung memeluk Yeom dan memberi selamat karena telah menjadi cendekiawan top.
MP-00040 MP-00046
Ia lalu melompat hendak memeluk Woon. Tapi Woon bergeser dengan mulus hingga Yang Myung memeluk angin. Yang Myung cemberut dan berkata Woon berhati dingin jadi ia hanya akan memberi selamat setengah saja. Ia lalu merangkul keduanya dan mengajak mereka pergi minum. Ehm…perhatikan deh, Yang Myung merangkul pinggang Woon! Hehehe…dia emang mesra banget ya sama temennya^^
MP-00047 MP-00051
Persahabatan ketiga orang ini memang menarik. Yang Myung adalah seorang pangeran. Yeom adalah anak seorang cendekiawan (bisa dikategorikan sebagai bangsawan). Sedangkan Woon merupakan anak tidak sah seorang pejabat jadi dianggap berstatus rendah. Woon berbicara dengan bahasa resmi pada Yeom dan Yang Myung sedangkan Yeom berbicara bahasa resmi hanya pada Yang Myung.
Yang Myung ditanya mengapa ia begitu terlambat. Yang Myung beralasan ia harus menemui seseorang yang sangat penting baginya. Ia meraih tangan Yeom dan meminta maaf karena sudah menemukan seseorang yang lebih ia cintai dari Yeom. Pffttt…
MP-00057 MP-00059
Yeom berpikir apakah Yang Myung akhirnya menemukan gadis lain yang ia sukai, lalu menghela nafas , menyadari Yang Myung pasti telah naik ke tembok untuk memperhatikan adiknya, Yeon-woo. Ia kembali mengingatkan etika lawan jenis walau Yeon-woo masih sangat muda.
Yang Myung cemberut. Ia hanya mengintip Yeon-woo saat ia merindukannya mengapa Yeom harus begitu serius dan berekspresi seram seperti itu. Woon tersenyum geli. Yang Myung melihat senyum Woon dan menunjuknya sebagai bukti bahwa Yeom memang terlalu serius dan perlu lebih ceria. Woon buru-buru pasang tampang serius lagi.
MP-00068 MP-00069
Yeom memperingatkan Yang Myung, Jika ia masih menaiki tembok untuk melihat Yeon-woo maka ia tidak akan membiarkannya begitu saja. Yang Myung meredakan kegusaran sahabatnya dengan memberi mereka hadiah. Batu. Ia berkata itu batu bertuah. Ia ingin mereka mambawa batu itu ke mana-mana agar mereka selalu ingat padanya.
Woon berkata batu itu terlalu berat untuk dibawa-bawa. Yang Myung langsung mengeluarkan batu lebih kecil dan memberikannya pada Woon. Woon dan Yeom hanya bengong tidak bisa mengatakan apapun.
MP-00076 MP-00078
Yang Myung berkata apakah sekarang Yeom dan Woon (setelah lulus ujian dan ditahbiskan sebagai cendekiawan) telah menjadi orang-orang “nya” (orang-orang yang bekerja untuk Putera Mahkota). Woon dan Yeom menjadi tak enak hati dan diam membiasu. Yang Myung buru-buru menyuruh keduanya bergembira dan minum karena sekarang mereka telah mendapat posisi di pemerintahan. Yeon dan Woon menurut, mereka minum. Sementara Yang Myung terlihat sedih di balik senyum cerianya.
MP-00082 MP-00088
Raja menerima daftar calon pengajar yang akan bertanggungjawab untuk pendidikan Putera Mahkota. Ia melirik pada Yoon Dae-hyung. Sepertinya Raja sudah mengetahui keterlibatan ibunya dan sekutunya, Yoon Dae-hyung, dalam pemilihan para calon ini.
Demikian juga Putera Mahkota. Ketika Kasim Hyun membacakan para calonnya, ia bisa mengucapkan semua nama calon tersebut bahkan sebelum kasim selesai membacakan. Kasim Hyun kagum. Putera Mahkota berkata Ibu Suri (alias nenwknya) melakukan tepat seperti yang ia perkitrakan. Ia berkata tidak peduli siapapun itu, mereka semua sama, ditempatkan oleh Pejabat Yoon untuk mendidiknya sesuai dengan keinginan mereka (Ibu Suri dan sekutunya). Tapi Putera Mahkota Hwon siap untuk membuat guru barunya hidup bagai di neraka.
MP-00090 MP-00095
Ternyata ini bukan pertama kalinya Putera Mahkota menyusahkan gurunya dan membuat mereka semua berhenti. Para dayang bahkan membuat taruhan berapa lama Hwon akan membuat guru barunya berhenti.
Tak lama setelah PM Hwon lewat, seseorang berjalan ke arah yang sama dengan Putera Mahkota. Ia mengenakan baju biru pejabat kerajaan. Para dayang langsung terpesona dengan wajah orang itu. Bahkan ada yang pingsan.
MP-00105 MP-00111
Yeom memasuki ruang belajar Putera Mahkota. Hwon sudah memasang tampang bosan dan membolak balik bukunya dengan kesal. Tidak mau memandang guru barunya. Yeom, sang guru baru, berlutut memberi salam. Mendengar suara seorang pemuda, Hwon mengangkat kepalanya untuk melihat guru barunya.
Ia terperangah. Yeom tampak bersinar dengan ketampanannya. Tapi Hwon bukan terpesona dengan ketampanan Yeom. Ia tak percaya orang semuda Yeom bisa menjadi gurunya. Apalagi ketika ia mengetahui Yeom baru berusia 17 tahun. Ia menuduh Yeom didukung oleh orang yang sangat berkuasa (yang ia maksud adalah Ibu Suri). Yeom kecewa dengan sikap Hwon.
MP-00122 MP-00123
Yeon-woo menerima kabar kakaknya menjadi guru Putera Mahkota dari ibunya. Ia khawatir apakah Hwon akan mengetahui kalau ia adalah adik dari guru barunya. Tapi ia tak bisa menyembunyikan kegembiraan dari wajahnya. Bagaimanapun sepertinya ia ingin bertemu kembali dengan Putera Mahkota.
MP-00126 MP-00128
Sementara itu Ibu Suri marah besar. Rencananya berantakan. Ia ingin salah satu orangnya menjadi guru Hwon tapi malah Heo Yeom yang ditunjuk. Yoon Dae-hyung yakin Yeom tidak akan bertahan lama menjadi guru Hwon.
Sebenarnya itu adalah ide Raja, agar Hwon bisa berteman dengan gurunya yang kira-kira berusia sama. (Mungkin sebetulnya Raja mempertimbangkan keinginan Hwon untuk belajar bersama kakaknya hingga ia memberi guru yang seusia Yang Myung untuk mengajar Hwon). Tapi aku merasa keinginan Raja lebih dari itu. Sepertinya ia tidak ingin Hwon dipengaruhi oleh Ibu Suri dan Yoon Dae-hyung, sehingga ia memilih Heo Yeom. Jangan-jangan Raja sebenarnya sudah mengetahui keterlibatan Ibu Suri dalam insiden Pangeran Uisung namun tidak melakukan apapun karena Ibu Suri adalah ibunya? Sigh…drama ini benar-benar membuatku penasaran :p
MP-00142 MP-00145
Hwon mondir-mandir dengan gelisah di kamarnya. Kasim Hyun datang membawa laporan mengenai Heo Yeom. Ia berkata Yeom sempurna, wajahnya, perilakunya, pendidikannya. Dia adalah idola bagi para cendekiawan di Sungkyunkwan. Bahkan pelayan di sana kesengsem sama Yeom hingga nasi Yeom dua kali lebih banyak dari siswa lainnya. Bukan itu saja, musuh pun berubah menjadi pengagum berat begitu melihat wajah Yeom yang bersinar. Yeom mempelajari semua bidang studi dan benar-benar jenius. Hwon semakin marah mendengarnya apalagi sang Kasim pun terpesona dengan Yeom. Ia menghukum Kasim Hyun berdiri menghadap tembok.
MP-00157 MP-00162
MP-00169 MP-00174
Malam itu Yeom tampak muram. Yeon-woo pergi ke kamar kakaknya untuk belajar (Ini yang menjelaskan mengapa Yeon-woo sangat pintar dan menguasai banyak hal). Ia menyadari kemuraman di wajah kakaknya dan menanyakan alasannya. Ia menerka Putera Mahkota yang menyebabkan kegelisahan itu. Yeon-woo menanyakan apa masalahnya dan ingin membantu kakaknya.
Yeom mengaku Putera Mahkota tidak menyukainya dan salah paham padanya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar Putera Mahkota mau mempercayainya. Yeon-woo bertanya apa kakaknya ingin disukai Putera Mahkota. Yeom tersenyum dan bertanya apa adiknya memiliki ide?
MP-00176 MP-00178
Keesokan harinya. Hwon dan Yeom belajar tanpa berbicara sepatah katapun. Yeom hanya memandangi Putera Mahkota lalu bangkit berdiri dan pamit pada akhir pelajaran. Hwon berkata Yeom tidak tahu malu, menerima gaji tapi tidak mengajarkan apapun. Yeom berkata Hwon tidak siap untuk belajar. Hwon balik berkata Yeom yang tidak siap untuk mengajar.
Yeom menawarkan kesepakatan. Jika Hwon berhasil menjawab teka teki yang ia berikan maka Yeom akan mengundurkan diri. Tapi jika Hwon tidak bisa menjawabnya dengan betul maka Hwon harus siap untuk belajar.
Teka-tekinya adalah: benda apa yang membuat dunia terang dalam sekejap dan gelap dalam sesaat?
Hwon berkata itu teka teki yang terlalu mudah dan menyindir Yeom bahwa pertemuan mereka yang berikutnya akan menjadi pertemuan mereka yang terakhir. Yeom menghela nafas.
MP-00183 MP-00185
Putri Min-hwa sedang berjalan-jalan ketika melihat para kasim membawa bertumpuk-tumpuk buku ke kediaman kakaknya, Hwon. Ia tertarik dan masuk begitu saja ke kamar kakaknya. Ia melihat kakaknya sedang sibuk membaca buku. Ia ingin tahu apakah kakaknya sedang dihukum oeh ayah mereka dan harus belajar seperti itu. Hwon menyuruh adiknya pergi.
Tapi Min-hwa cuek dan heran melihat Kasim Hyun berdiri menghadap tembok. Wkwkwk…apa Kasim Hyun semalaman berdiri menghadap tembok? Kasian banget…
MP-00197 MP-00199
Kasim Hyun berkata pada Putri Min-hwa bahwa Hwon sedang mencari jawab sebuah teka teki. Putri ingin tahu teka-teki apa tapi Hwon melarang Kasim Hyun memberi tahu. Putri Min-hwa merengek dan menunjukkan wajah seakan hendak menangis. Kasim Hyun tak tahan dan berbisik memberi tahu teka-teki itu.
Putri Min-hwa berpikir sejenak dan dengan gembira berkata ia tahu jawabannya!
MP-00206 MP-00209
Jawabannya adalah kelopak mata. Jika ia memejamkan mata, dunia langsung gelap. Begitu mata dibuka, dunia kembali terang. Ia sangat bangga telah menemukan jawabannya. (Oh I like her…tapi ngga tau ya kalau nanti ia terlibat dengan kematian Yeon-woo)
Hwon tak terkesan, bagaimana mungkin jawabannya semudah itu. Putri Min-hwa jadi kesal dan pergi meninggalkan kamar kakaknya.
MP-00212 MP-00215
Keesokan harinya Hwon memberi jawaban pada Yeom. Jawabannya adalah politik. Tepat saat itu Raja dan rombongannya (termasuk ayah Yeom dan Yoon Dae-hyung) melewati ruang belajar Putera Mahkota dan diam-diam mendengar pembicaraan mereka.
Hwon menjelaskan politik di istana menghasilkan keputusan yang dapat membuat dunia menjadi terang atau gelap. Raja dan ayah Yeom tersenyum mendengar jawaban Putera Mahkota.
MP-00231 MP-00232
Tapi jawabannya ternyata salah. Jawaban yang benar adalah: kelopak mata. Ayah Yeom langsung cemas dengan akibat yang timbul. Hwon kesal, bagaimana bisa jawaban kekanakkan seperti itu yang benar. Tapi Yeom balik berkata: “Jika yang Mulia tidak menyukai sebuah jawaban, bukankah itu salah?”
MP-00236 MP-00240
Ayah Yeom cepat-cepat minta maaf pada Raja. Tapi Raja menyuruhnya diam dan tersenyum.
Yeom menjelaskan, melihat dunia melalui mata seorang anak berarti semua hal dapat menjadi gelap atau terang. Dengan kata lain semua hal di dunia ini memiliki kesempatan yang sama menjadi benar atau salah.
Ini adalah caranya untuk menjelaskan bahwa sudut pandang seorang anak yang tanpa prasangka dan keangkuhan adalah hal yang perlu dimiliki Putera Mahkota. Karena prasangka dan keangkuhan telah mengaburkan pandangan Putera Mahkota.
“Bagaimana bisa seorang pemimpin memerintah suatu negara dengan mata yang tidak bisa melihat di dalam gelap?”
MP-00244 MP-00245
Ia mengusulkan Hwon membutuhkan perubahan sikap dalam belajar. Putera Mahkota berdiri dengan marah dan memanggil kasim Hyung. Raja tersenyum dan ayah Yeom khawatir. Tapi ternyata Hwon menuruh Kasim menyiapkan meja dan makanan kecil agar ia bisa berbincang-bincang dengan gurunya. Hwon bahkan memberi salam pada Yeom. Yeom buru-buru bangkit berdiri dan memberi hormat pada Hwon.
Di luar, Raja tersenyum geli dan berkata kalau Hwon telah menemukan guru yang yang sebenarnya. Ia senang pilihannya tepat. Menteri Yoon sangat kesal.
MP-00256 MP-00261
Puteri Min-hwa mendengar peristiwa itu dan tertawa terpingkal-pingkal mendengar kakaknya bisa dikalahkan. Ia penasaran siapa yang bisa melakukannya dan berlari keluar. Tepat ketika itu Hwon, diikuti Yeom sedang berjalan.
Min-hwa terpesona melihat ketampanan Yeom. Apalagi ketika Yeom menoleh dan tersenyum. Putri Min-hwa sampai berbalik menghadap poohon dan menutupi wajahnya. Ia terpesona dengan Yeom. Hal ini tidak luput dari perhatian dayang pengasuhnya.
MP-00272 MP-00273
Hwon dan Yeom minum teh bersama. Hwon bertanya apakah Yeom benar-benar akan mengundurkan diri jika Hwon bisa menjawab pertanyaan dengan betul? Yeom berkata ia mendapat keberanian atas dorangan adiknya. Yeon-woo menyemangati Yeom agar menggunakan ketulusan dalam meraih kepercayaan dari Hwon. Hwon terkesan dengan adik Yeom apalagi ketika mendengar adik Yeom baru berusia 13 tahun. Ia menyuruh Kasim membungkuskan makanan kecil untuk diberikan pada adik Yeom, gurunya yang sebenarnya.
Setelah Yeom pergi, Hwon masih penasaran dengan gadis bijaksana berusia 13 tahun. Ia juga baru tahu kalau Yeom baru saja lulus ujiannya beberapa hari yang lalu. Ia ingat Yeon-woo berkata ia datang ke istana untuk menemui kakaknya yang lulus ujian hari itu. Ia menerka Yeon-woo adalah adik Yeom. Hwon sangat gembira.
(Nah bagian ini aku ngga ngerti. Episode 1 kemarin Yeon-woo mengatakan usianya 11 tahun. Kenapa sekarang mendadak 13 tahun?)
MP-00281 MP-00288
Yeom menyerahkan kotak berisi makanan kecil pada Yeon-woo. Ia berkata hadiah itu diberikan pada “guru”. Yeon-woo berkata berarti hadiah itu untuk Yeom bukan untuknya. Yeom mengaku ia telah berterus terang pada Putera Mahkota mengenai Yeon-woo. Dan Putera Mahkota ingin menberikan hadiah itu karena Yeon-woo yang sudah memberi keberanian pada Yeom.
Yeon-woo berjalan ke halaman sambil memegang kotak itu. Tiba-tiba kelopak bunga berjatuhan tertiup angin. Ia membayangkan Hwon berdiri di sisinya.
MP-00295 MP-00296
Yeon-woo: Apa kau benar-benar Putera Mahkota?
Hwon: Bagaimana menurutmu?
Yeon-woo: Kuharap bukan.
Hwon tersenyum dan menyuruhnya makan makanan kecil itu. Yeon-woo memakan sedikit dan berkata kue itu enak, ia berterima kasih. Ia bertanya apakah Hwon sudah memaafkannya hingga memberinya makanan kecil atau sedang mengejeknya. Hwon tersenyum dan menghilang.
MP-00300 MP-00301
Menteri Yoon dan para pengikutnya sedang membicarakan mengenai Menteri Heo. Mereka takut kekuasaan Menteri Heo bertambah besar. Apalagi Raja menunjukkan rasa suka yang besar pada Yeom. Tapi Yoon Dae-hyung tidak merasa terancam. Jika mereka kehilangan satu posisi, mereka bisa mendapatkan posisi yang lain.
Yoon Dae-hyung pulang dalam keadaan mabuk. Ia disambut oleh istri dan anaknya, Yoon Bo-kyung. Yoon Dae-hyung bertanya pada putrinya, apa ia tidak ingin masuk istana? Ia berkata Bo-kyung bisa tinggal di istana, dan ia yang akan mewujudkannya. Bo-kyung menatap ayahnya dengan bingung. Yoon bahkan menyebut dirinya ayah mertua Putera Mahkota. Sejak saat ini pun Yoon sudah merencanakan putrinya menjadi istri Putera Mahkota.
MP-00313 MP-00314
Yeon-woo berjalan-jalan dengan Seul ke kota. Yeon-woo masuk ke sebuah toko kertas dan mencari kertas mahal untuk menulis permintaan maaf. Seul mengusulkan agar Yeon-woo langung saja meminta maaf pada yang bersangkutan tapi Yeon-woo berkata hal itu tidak mudah karena ia seorang yang penting. “Memangnya surat itu untuk Ratu?” tanya Seul. Yeon-woo berkata ia khawatir akan membawa masalah bagi kakaknya.
MP-00316 MP-00317
Seul tidak begitu memperhatikan karena ia mendengar denting suara tukang besi. Ia minta ijin pada Yeon-woo lalu berlari keluar.
Sementara itu Bo-kyung dan bibinya sedang berjalan-jalan. Seul tak sengaja menabrak Bo-kyung. Keduanya terjatuh. Seul buru-buru bangkit berdiri dan meminta maaf pada Bo-kyung. Bo-kyung jelas telihat kesal tapi melihat banyak orang di sana, dengan lembut ia memaafkan Seul.
MP-00326 MP-00333
Seul tak bosan-bosannya memperhatikan tukang besi membuat pedang. Walau diusir oleh tukang besi, ia tidak bergeming.
Bibi Bo-kyung menyadari dompetnya hilang saat ia hendak membeli sesuatu. Ia langsung berpikir Seul yang mencuri dompetnya dan pergi mencari Seul. Bo-kyung melihat ke tanah dan melihat dompet bibinya. Tapi ia tidak bergegas mencari bibinya melainkan tersenyum jahat.
MP-00340 MP-00339
Bibi Bo-kyung menarik Seul dan langsung menamparnya dengan keras. Ia menuduh Seul seorang pencuri. Bo-kyung tiba di sana dan memarahi bibinya bahwa ini adalah tempat umum. Seul berlutut di hadapan Bo-kyung, bersumpah bahwa ia bukan seorang pencuri. Bo-kyung berlutut di depan Seul dan berbisik, “Buktikan.”
MP-00342 MP-00354
Yeon-woo masih asyik mencari kertas ketika Yang Myung muncul di belakangnya. Iamegusulkan agar Yeon-woo tidak membeli kertas berpola bunga jika ingin meminta maaf. Yang Myung berpikir apakah surat itu untuk Raja atau unttuk Putera Mahkota? Wajah Yeon-woo berubah ketika “Putera Mahkota” disebut. Yang Myung menawarkan diri untuk memilihkan kertasnya karena dia kakak Hwon maka ia tahu apa yang disukai Hwon. Merasa terganggu, Yeon-woo bergegas keluar.
Beberapa langkah ia berjalan, hujan mulai turun. Yang Myung kembali muncul dan langsung melindungi kepala Yeon-woo dari air hujan dengan menggunakan lengan bajunya. Yeon-woo terpana karena mereka begitu dekat tapi Yang Myung tersenyum dan menyuruhnya cepat jalan.
MP-00358 MP-00365
Yang Myung membawa Yeon-woo ke rumah hijau. Tempat itu dipenuhi bermacam-macam tanaman. Yeon-woo sangat menyukainya. Ia bertanya apa tempat itu milik Yang Myung. Yang Myung berkata tempat itu milik temannya, yang punya segalanya tapi tidak punya masa depan, jadi orang itu menghabiskan uang dengan cara seperti ini.
Yeon-woo tahu orang itu adalah Yang Myung sendiri. Ia ingat perkataan Hwon bahwa kakaknya hidup seperti itu karena dirinya.
MP-00369 MP-00374
Yang Myung menunjukkan sebuah pot berisi bunga dan berkata itu bunga kesukaan Raja. Yeon-woo bertanya orang seperti apakah Raja itu? Yang Myung menjawab Raja adalah seorang yang adil dan berkuasa, yang selalu memikirkan rakyatnya.
Kilas balik: Yang Myung kecil dimarahi ayahnya karena berani membaca buku yang hanya dikhususkan untuk dipelajari oleh para Raja. Lalu pada kesempatan lainnya ia memuji Hwon telah belajar dengan baik hingga Hwon tersenyum gembira. Hwon menoleh pada kakaknya. Yang Myung tersenyum kecil pada adiknya padahal ia merasa sangat sedih. Oh nooo….poor Yang Myung :(
MP-00386 MP-00389
Yeon-woo bertanya apakah Yang Myung tidak ingin kembali ke istana? Mungkin ada seseorang yang merindukannya. Yang Myung berkata tidak ada seorangpun yang menunggunya. Tapi Yeon-woo berkata mungkin Putera Mahkota merindukannya.
Ia berusaha memberi petunjuk kalau Hwon merindukannya dan menunggunya. “Kalau begitu kau juga mengerti kecenderunganku untuk melompati tembok agar bisa melihatmu?” goda Yang Myung. “Itu berbeda,” jawab Yeon-woo.
Yang Myung berjalan mendekati Yeon-woo hingga wajah mereka sangat dekat. “Apanya yang berbeda?” tanya Yeon-woo salah tingkah, Ia tak tahan lagi dan mengalihkan pandangannya dari wajah Yang Myung. Ia minta Yang Myung mengunjungi istana. Yang Myung tertawa senang. Ini pertama kalinya mereka berbicara dengan Yeon-woo menatap wajahnya setelah sekian lama. Yang Myung menyentik dahi Yeon-woo dan menyuruhnya memperhatikan dirinya sendiri.
MP-00401 MP-00407
Kasihan Seul. Ia dipukuli babak belur oleh pelayan-pelayan Bo-kyung. Mereka ingin tahu siapa majikan Seul agar mereka bisa meminta uang mereka dikembalikan. Bo-kyung dengan santai duduk membaca buku sambil bergumam Seul seharusnya berjalan menggunakan matanya. Ia telah mengotori pakaian kesukaan Bo-kyung, tidak mungkin ia membiarkannya begitu saja.
MP-00411 MP-00412
Yeon-woo dan Yang Myung mengetahui dari tukang besi kalau Seul diseret dan dituduh mencuri. Yeon-woo terkejut dan buru-buru mencari Seul ke rumah Bo-kyung. (Yang Myung tidak ikut karena kehadirannya bisa menimbulkan masalah)
Yeon-woo kaget melihat Seul tergeletak di tanah dengan sekujur tubuh luka dan berdarah. Ia memperkenalkan diri sebagai putri kepala cendekiawan istana. Bo-kyung buru-buru menghampiri dan memarahi pelayannya agar mencari tahu kebenarnannya dulu sebelum bertindak. Ia pura-pura tidak tahu kalau Seul telah dipukuli. Seul menatap Bo-kyung tak percaya tapi tak mengatakan sepatah katapun. Pelayan Bo-kyung malah protes bahwa Bo-kyunglah yang telah memerintahkan mereka memukuli Seul. Bibi Bo-kyung buru-buru meminta maaf pada Bo-kyung dan Yeon-woo. Ia berkata dirinyalah yang bersalah, bukan Bo-kyung.
MP-00428 MP-00432
Yeon-woo menawarkan untuk membayar sejumlah uang yang hilang tapi Bo-kyung berkata ia juga sudah menyentuh (alias memukuli) barang kepunyaan Yeon-woo (Seul) jadi bisa dianggap impas. Bo-kyung berjalan mendekati Yeon-woo dan meminta maaf atas kesalahan pelayannya dalam menangani situasi ini. Ia berkata tidak mudah mendidik budak rendahan. Bo-kyung menyarankan agar Yeon-woo menjual Seul sebelum Seul menjadi pencuri yang lebih besar.
Yeon-woo mengatakan Seul bukanlah barang yang bisa diperjualbelikan. Seul adalah temannya dan anggota keluarganya. Manusia itu berharga dan uang yang hilang tidak sepadan dengan rasa sakit yang diterima Seul. Yeon-woo membawa Seul pulang. Bo-kyung marah dan kesal sekali telah dkuliahi Yeon-woo.
MP-00444 MP-00451
Yeom membawa hadiah untuk Putera Mahkota dari Yeon-woo. Sebuah surat dan kotak berisi bibit tumbuhan yang telah ditanam di dalam tanah. Kotak itu adalah kotak makanan ringan yang diberikan Hwon pada Yeon-woo. Hwon penasaran tanaman apa itu. Yeom berkata Hwon harus menunggu hingga tanaman itu tumbuh untuk mengetahuinya.
Yeom hendak mulai mengajar tapi Hwon malah terus menanyakan tentang adik Yeom. Seperti apa dia? Apa mereka sering mengobrol tentang berbagi macam hal? Yeom terkejut dengan pertanyaan Hwon tapi menjawabnya. Ia membaca bersama adiknya setiap malam. Hwon tak percaya dengan apa yang ia dengar.
MP-00453 MP-00454
Yeom dengan bangga berkata adiknya adalah gadis pintar dan terdidik seperti sarjana manapun di Sungkyunkwan. Hwon terperangah. Ia berusaha menutupi rasa penasarannya dengan berkata ia terkesan adik Yeom suka membaca sementara adiknya bahkan tidak tahu lebih dari dua karakter.
Brakkk!!! Pintu terbuka lebar dan Puteri Min-hwa menerobos masuk sambil menangis ke hadapan kakaknya. “Aku….benci….kakak!! Huaaaa….” Hahahaha……Puteri ini lucu banget :D
MP-00459 MP-00463
Ia kesal kakaknya menjelek-jelekkannya di depan Yeom. Puteri Min-hwa mendekati Yeom sambil terus menangis keras dan menaruh kedua tangannya di pipi Yeom. Yeom hebingungan. Sambil menangis Puteri Min-hwa berkata dia hampir menguasai chon ja myun (1000 karakter hanja (tulisan cina) yang biasa dipelajari dan dikuasai anak-anak) dan bukanlah gadis tidak berpendidikan.
MP-00474 MP-00478
Yeom buru-buru menghibur sang Putri dan melepaskan kedua tangan putri dari pipinya. Ia minta Puteri berhenti menangis atau wajah cantiknya akan rusak. Min-hwa langsung tersenyum, “Kau….pikir….aku….cantik??”
Yeom bengong. Min-hwa buru-buru ditarik oleh para dayangnya. Min-hwa pergi tanpa melepaskan pandangannya dari Yeom sementara Hwon mendesah lega.
MP-00484 MP-00487
Hwon membuka surat dari Yeon-woo. Kertasnya berwana pink dan dihiasi dengan bunga-bunga kering. Ia terkesan bagaimana bisa gadis berusia 13 tahun menulis sebagus ini.
Isi surat Yeon-woo adalah sebuah puisi berjudul “Bulan di dalam Sumur” (karya Lee Gyu-bo, 1168-1241):
MP-00493
Seorang biksu yang hidup di gunung
Menginginkan cahaya bulan di dalam sebuah sumur
Ia menaruh air beserta cahaya bulan dalam sebuah kendi
Ketika kembali ke kuil ia melihat,
jika kendi dikosongkan, bulan pun ikut pergi.
Artinya: keinginan manusia tidak semuanya bisa terpenuhi, apalagi melawan kehendak alam/takdir.
Yeon-woo juga meminta Hwon untuk melupakan pertemuan mereka dan ia sedang merenungkan kesalahannya (kesalahan karena menuduh Putera Mahkota seorang pencuri)
Hwon tersenyum. Ia menyadari Yeon-woo sudah tahu siapa dirinya dan adik Yeom nenar-benar adalah gadis yang ia temui waktu itu. Apa yang ia inginkan? Melupakannya? Hwon tertawa dan melihat tanaman (yang belum tumbuh) pemberian Yeon-woo, “Bagaimana bisa aku melupakanmu?”
MP-00502 MP-00504
Puteri Min-hwa berlari menghampiri ayahnya. Raja menyayangi Min-hwa, walau ia bersama rombongan menteri ia menyambut puterinya dengan penuh kasih sayang. Puteri meminta ayahnya memperbolehkannya belajar bersama kakaknya, atau lebih tepatnya bersama guru kakaknya. Raja terkejut. Ia berkata Min-hwa boleh belajar tapi tidak dengan guru kakaknya, karena tugasnya hanyalah mengajar Putera Mahkota. Puteri Min-hwa langsung menunjukkan jurus ampuhnya, menangis keras-keras dan menghentakkan kaki tapi ayahnya tidak bergeming.
MP-00514 MP-00517
Yoon Dae-hyung mempergunakan kesempatan itu dengan membahas di dalam rapat istana mengenai pendidikan Puteri Min-hwa. Ia mengusulkan puterinya Bo-kyung untuk menemani Puteri belajar. Raja mempertimbangkan usulan itu. Tapi seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Raja tidak percaya pada Menteri Yoon. Ia malah menyuruh Menteri Heo mengirim Yeon-woo juga. Yoon kesal sekali. Raja tersenyum melirik ekspresi Yoon.
MP-00530 MP-00532
Ayah Yeon-woo tidak terlihat gembira dengan permintaan Raja. Malam itu ia berbicara dengan Yeon-woo dan menanyakan pendapatnya. Ayah Yeon-woo berkata Yeon-woo boleh menolak tawaran itu, ia akan memohon pada Raja. Walau ragu, Yeon-woo menerima tawaran itu.
Ayah Yeon-woo merasa cemas. Ia merenung di halaman. Ny. Shin yang menemaninya bertanya, apa bahayanya menemani Puteri belajar? Maneteri Heo tahu tidak ada satupun yang terjadi di istana tanpa ada strategi atau rencana sesuatu. Ia mengkhawatirkan kedua anaknya yang harus berada di istana, tempat yang berbahaya dan tidak ada kebebasan.
MP-00535 MP-00539
Ny. Shin menenangkan suaminya. Ia minta suaminya tidak perlu berpikir berlebihan. Biarkan anak-anak menjadi anak-anak. Ia bercerita seseroag telah mengatakan padanya bahwa Yeon-woo memiliki takdir tinggi dan orang itu berjanji untuk melindungi Yeon-woo bagaimanapun caranya. Ia tidak memberitahu siapa orangnya tapi ia berkata ada orang seperti itu.
MP-00547 MP-00548
Shaman Jang mengunjungi makam Ah-ri. Ia meminta Ah-ri menunjukkan padanya anak yang harus ia lindungi.
Ratu Han bertemu dengan Ibu Suri untuk mmeminta maaf atas sikap Putri yang kekanak-kanakkan. Ibu Suri berkata gadis-gadis ini (Yeon-woo dan Bo-kyung) akan membantu Puteri bertumbuh. Seorang pelayan melaporkan bahwa shaman kepala Jang dan rombongannya tengah kembali ke istana. Ibu Suri ingin Shaman Jang melihat wajah kedua gadis yang dipilih untuk menemani Puteri Min-hwa. Siapa tahu salah satu dari mereka bisa menjadi Puteri Mahkota. Ratu Han terlihat tidak setuju dengan usul Ibu Suri tapi tak berani membantah.
MP-00551 MP-00554
Shaman Jang kembali ke istana dengan iring-iringan yang panjang. Shaman kecil yang ditolongnya melompat-lompat gembira di sebelah tandunya. Ia tiba bersamaan di depan istana dengan sebuah tandu lain.
Shaman Jang keluar dari tandu. Demikan juga Yeon-woo. Shaman Jang terpaku melihat Yeon-woo. Ia ingat perkataan Ah-ri: “Anak itu lahir untuk melindungi matahari walau ia akan musnah jika terlalu dekat dengan matahari.
MP-00567 MP-00568
Sebuah tandu lain tiba. Bo-kyung melangkah keluar. Shaman Jang melihat aura gelap Bo-kyung dan terkesiap: “Dua bulan.”
MP-00575MP-00580
Penjelasan koala: Nama Bo-kyung berarti cermin. Dalam cerita ini ia menjadi cermin bagi Yeon-woo. Cermin menunjukkan arah berlawanan. Jadi ia adalah kebalikan dari Yeon-woo. Jika Yeon-woo adalah bulan maka Bo-kyung adalah cerminan dari bulan.


Episode 4 3 2 1

Related Posts by Categories

0 komentar: