God Of Study Episode 4

Posted: Kamis, 24 November 2011 by khyunkhyun in Label:
0
Sinopsis/Recap God of Study Episode 4
Seok Ho dan ayah Chan Doo berdiskusi untuk menyelesaikan masalah. Seok Ho menunjukkan pada ayah Chan Doo sebuah map. Ia berkata, nilai terbaik Chan Doo saat ujian adalah 52. Jika Chan Doo bisa mendapatkan nilai 80 atau diatas 80, maka ayah Chan Doo harus mengizinkan Chan Doo tetap tinggal di Korea. Mendengar percakapan mereka, Chan Doo masuk dan berkata bahwa ia tidak yakin bisa mendapat nilai 80. "Bagaimana bisa aku mendapat nilai 80?" katanya. Namun Seok Ho berkata padanya, "Apa kau ingin pergi ke Amerika seperti ini? Seperti hewan ternak yang akan dipotong? Kau tidak akan pernah bisa menggapai mimpimu atau berdiri dengan tegap. Apa kau ingin melarikan diri? Apa kau mau mengecewakan teman-temanmu yang peduli padamu dengan tidak bertanggung jawab seperti ini?". Tidak bertanggung jawab maksudnya adalah kalau Chan Doo keluar, maka otomatis kelas khusus akan dibubarkan karena tidak ada lagi 5 orang murid. Chan Doo terdiam sejenak, lalu berkata pada ayahnya, "Ayah, aku akan mencobanya. Aku akan berusaha. Tolong lihat hasilnya 10 hari lagi saat ujian. Ayah... Izinkan aku...". Ayah Chan Doo menyetujuinya, namun ia dan Seok Ho terlebih dahulu menandatangani kesepakatan bahwa apabila nilai Chan Do tidak bisa 80 atau lebih, maka ia harus bertanggung jawab atas konsekuensi hukum.
Para murid kelas khusus menjadi ikut tertekan. Mereka bertengkar. Baek Hyun mengeluh, dan Chan Doo mendengar keluhannya dari luar. Ia kemudian masuk dan meminta maaf karena ia-lah penyebab segala masalah ini. Mulanya ia berniat untuk pergi dengan sukarela, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk mencoba dan berusaha keras. Pul Ip melirik Baek Hyun, marah. Chan Doo pergi dan duduk di atap. Pul Ip membawakan makanan dan hendak menghiburnya.
Pul Ip: Jangan terlalu dipikirkan. Walau bila tidak ada masalahmu itu, guru Seok Ho and guru Cha pasti tetap mengajari kita dengan keras. 10 hari ini, ayo kita berjuang keras.
Baek Hyun datang ke atap, tetapi ketika melihat Chan Doo dan Pul Ip, ia berbalik dan hanya melihat dari jauh.
Hari demi hari berlalu, Seok Ho dan guru Cha terus mengajari mereka. Nilai mereka cukup meningkat, namun tidak untuk Chan Doo. Nilainya masih sangat jelek dan tidak mencapai 80. Guru Cha mengajaknya ke lapangan basket di gym. Guru Cha menyuruhnya mengerjakan berlembar-lembar soal. Sampai Chan Doo mendapatkan nilai yang sempurna, ia tidak akan boleh berhenti. Berjam-jam telah berlalu, Chan Doo belum juga berhasil. Baek Hyun frustasi melihatnya dan keluar dari ruangan. Yang lain mengikutinya. Beberapa saat kemudian, Baek Hyun dan teman-temannya datang membawa kursi dan bangku, menemani Chan Doo mengerjakan soal-soal tersebut. Sedikit demi sedikit nilai Chan Doo mulai meningkat. 60, 70, 76, 80, 92, 96, 98.. dan akhirnya.. 100. Ia berhasil mendapatkan nilai sempurna. Chan Doo sangat senang sampai hampir menangis. Teman-temannya ikut senang. Sejak saat itu, Chan Doo sangat bersemangat belajar matematika. Ia belajar matematika di kelas, di wc, saat senggang di atap. Ia bangkan menggumamkan matematika dalam tidurnya. Wooow!!
Guru Cha bersemedi di puncak tebing dan menerbangkan kertas-kertasnya. Kertas-kertas tersebut kemudian bercahaya dan kembali padanya. (What the meaning of this? Aneh nian..) Ia kemudian kembali ke sekolah dengan membawa soal-soal itu.

Malam terakhir sebelum ujian, Pul Ip keluar dari sekolah diam-diam dan menuju rumahnya. Baek Hyun mengikutinya dari belakang. Pul Ip mengambil sebuah tape tua di kamarnya. Ia kembali ke sekolah, namun pintu gerbang sekarang dikunci. Untuk masuk ke sekolah, Baek Hyun menyuruh Pu Ip naik ke punggungnya. Setelah mengalami sedikit kesulitan, akhirnya mereka bisa masuk ke sekolah.
Hari ujian.
Para murid kelas khusus terdiam, tegang. Ayah Chan Doo dan para guru datang, hendak melihat proses ujian. Soal ujian dibagikan. Di awal ujian, Chan Doo terlihat stress, tegang dan panik. Namun dipertengahan ujian ia teringat perkataan guru Cha, "Matematika didasarkan pada rumus dasar. Yang harus kalian lakukan adalah menebak rumus tersebut sehingga bisa menyelesaikan soal.". Chan Doo mulai tenang dan mengerjakan soal dengan semangat.
Waktu ujian habis. Para murid dengan tegang melihat guru memeriksa ujian Chan Doo. Ternyata Chan Doo hanya mendapatkan nilai 79. Mereka semua kecewa, kecuali guru-guru Byung Moon sangat senang. Para murid protes dan berkata bahwa itu tidak adil. Namun Seok Ho tetap akan melaksanakan surat kesepakatan. Ketika orang tua Chan Doo berdiri dan hendak pergi, Pul Ip memanggilnya, "Tunggu sebentar.". Ia meminta orang tua Chan Doo untuk menonton sebuah kaset video tua saat mereka masih TK. Saat itu mereka melakukan pertunjukan untuk orang tua mereka dan ayah Chan Doo membacakan sebuah surat untuk anaknya.
Ayah Chan Doo: Anakku Chan Doo. Mungkin karena kau dilahirkan sebagai anak bungsu, namun dibandingkan kakak-kakakmu, kami lebih memanjakanmu. Kami sangat cemas ketika kau sedang sakit saat bayi. Jadi, ketika kami mendengar kau sehat dan tertawa, kami merasa tidak menginginkan apapun lagi. Orang-orang bilang bahwa belajar adalah cara yang terbaik untuk menjadi anak yang baik. Tapi kami hanya berharap kau sehat. Kami menyayangimu, Chan Doo.
Ayah Chan Doo kelihatan tidak tersentuh. "Kalian sudah berusaha keras." katanya, namun ia terus berjalan keluar sekolah. Chan Doo mengikutinya dengan berat hati. Para murid mengikuti mereka keluar. Baek Hyun berteriak marah.
Baek Hyun: Hoi, Hong Chan Doo!! Apa kau mau pergi? Apa kau tidak punya otak?! Baik, pergi sana! Pergi dan hidup yang baik di Amerika!
Ayah Chan Doo berhenti berjalan dan berkata sesuatu pada Chan Doo, lalu berjalan pergi lagi. Chan Doo terdiam dan berbalik menghadapi teman-temannya. Ayahnya mengizinkan Chan Doo tinggal dan tidak pergi ke Amerika. Para murid kelas khusus senang dan berpelukan.
Seok Ho mengadakan ujian untuk para guru. Ia memberikan selembar kertas kosong dan menginstruksikan mereka untuk menulis essay dengan tema sekolah. "Wah, tes yang gampang." kata mereka. Lebih mudah daripada yang dibayangkan oleh mereka. Para guru menulis essay dengan percaya diri. Setelah menyelesaikan ujian itu, mereka bersorak-sorak senang. Namun Seok Ho menatap kertas itu dengan wajah serius dan berkata, "KALIAN SEMUA GAGAL!!". Disambut oleh seruan kaget para guru, "APAAAA????!!!".

Related Posts by Categories

0 komentar: