Sinopsis The Moon that Embraces The Sun Episode 1

Posted: Sabtu, 07 Januari 2012 by khyunkhyun in Label:
0


MP-00001
Ibu Suri Yoon: “Pada suatu masa ada dua matahari dan dua bulan. Siang hari terasa sangat panas dan malam dingin membekukan. Dunia berada dalam kekacauan. Waktu itu, seorang pahlawan muncul dan memanah satu matahari dan satu bulan, mengembalikan keteraturan dan kedamaian di dunia.”
Ibu Suri Yoon sedang minum teh dengan kemenakannya, Yoon Dae-hyung. Ibu Suri berkata mereka tidak bisa setiap saat menunggu munculnya seorang pahlawan. Ibu Suri ingin kemenakannya menjadi pahlawan itu, karena hanya boleh ada satu matahari di langit maka satu lagi harus dilenyapkan.
Matahari melambangkan raja. Saat itu adalah pemerintahan Raja Seongjo. Adik tiri Raja, Pangeran Uisung, dianggap Ibu Suri (ibu dari Raja Seongjo) sebagai pengancam tahta anaknya walau keduanya memiliki hubungan yang baik. Pangeran Uisung dianggap matahari ke-2.
MP-00008 MP-00009
Sekelompok orang berpakaian serba hitam mengendap-ngendap di malam hari dan menyusup ke sebuah rumah besar. Mereka menempel kertas kuning (jimat) di tembok dan mengubur sebuah buku kuning di halaman. Satu orang penyusup memasuki sebuah kamar namun menemukan kamar itu kosong. Pangeran Uisung tiba-tiba muncul, menghunus pedang ke leher orang itu tapi orang itu berhasil berkelit. Pangeran menyerang orang itu namun ia terpanah.
MP-00013 MP-00017
Tiba-tiba seorang wanita terbangun di tengah malam. Sepertinya ia bermimpi buruk. Tapi tunggu dulu, ia adalah Ah-ri (cameo oleh Jang Young-nam), seorang shaman. Ia tahu “pria itu” dalam bahaya dan bersikeras pergi ke kediamannya saat itu juga. Temannya sesama shaman, Jang Nok-young, mencoba mengejarnya untuk menghentikannya tapi ia berhenti. Sepertinya ia mendapat firasat … atau penglihatan? Ia melihat ke langit dan melihat bulan tertutup awan dengan cepat lalu dengan cepat awan berlalu dan bulan bersinar menyilaukan.
MP-00020 MP-00023
Pangeran Uisung terus melawan dan tidak menyerah walau ia sudah terluka. Tapi perkelahian berjalan tidak seimbang. Ia hampir terbunuh ketika seseorang berteriak menghentikan. Yoon Dae-hyung. Pangeran Uisung memakinya sebagai anjing dan babi yang haus kekuasaan, dan mengancam akan memberitahu Raja mengenai kejahatan Dae-hyung. Ia yakin kakaknya lebih mempercayainya daripada Yoon Dae-hyung.
MP-00031 MP-00032
Sayangnya hidup Pangeran Uisung tidak akan lama untuk menjalankan ancamannya. Yoon Dae-hyung siap menebas Pangeran Uisung namun sempat memberitahu bahwa teman baik pangeran menunggu di kehidupan selanjutnya. Seorang pria bangsawan mati tergantung di kediamannya dan sebuah surat bunuh diri dilemparkan ke meja. Pangeran Uisung sangat sedih dan marah. Ia bangkit menyerang tapi pedang Yoon Dae-hyun diayun mengiris lehernya.
MP-00037 MP-00043
Ah-ri tergagap melihat kejadian itu dari balik tembok. Yoon Dae-hyung melihatnya melalui pantulan di pedang dan memerintahkan orang-orang berpakaian hitam itu untuk mengejar Ah-ri dan melenyapkannya.
MP-00044 MP-00050
Ah-ri dikejar hingga ke ujung tebing. Dia berhenti tapi kakinya terpleset hingga ia jatuh ke jurang. Para pengejarnya berlari ke bawah untuk mencarinya tapi mereka tidak menemukannya. Mereka hanya menemukan sebuah pita merah pengikat rambut. Mereka mengenali pita itu milik anggota kantor astrologi(ilmu perbintangan) kerajaan. Pemimpin kelompok pembunuh itu memerintahkan agar mereka mencari Ah-ri dan membunuhnya.
MP-00055 MP-00059
Di kantor astrologi kerajaan, kepala shaman menghitung semua anggotanya dan menemukan kalau Ah-ri menghilang. Ia menatap Shaman Jang dan bertanya ke mana Ah-ri pergi.
MP-00062 MP-00063
Ibu Suri dan Yoon Dae-hyung mendiskusikan apa yang harus mereka lakukan terhadap Ah-ri, yang sudah melihat semua kejadian itu. Mereka menyayangkan harus melenyapkan Ari karena ia adalah shaman muda paling berbakat dan sudah ditunjuk menjadi kepala shaman berikutnya. Tapi mereka harus melakukannya. Ibu Suri Yoon tahu Ah-ri pernah bekerja sebagai budak dalam kediaman Pangeran Uisung dan ada sesuatu di antara mereka berdua. Mereka memutuskan menggunakan hal itu untuk keuntungan mereka. Mereka akan menuduh Ah-ri menggunakan kutukan untuk menjadikan Pangeran Uisung seorang Raja. Dan karena kepala shaman berpihak pada Ibu Suri maka akan sangat mudah menjatuhkan Ari.
Pengawal istana pergi ke kediaman Pangeran Uisung dan teman baiknya. Mereka ditemukan telah mati. Raja menerima surat bunuh diri yang mengatakan kalau Pangeran Uisung dan sahabatnya mengaku bersalah karena telah merencanakan pemberontakan. Raja tak percaya dengan semua ini.
MP-00073 MP-00076
Kepala shaman dipanggil menemui raja. Ia diperintahkan untuk menjelaskan isi jimat yang ditemukan di kediaman Pangeran Uisung. Kepala Shaman (yang sudah bersekutu dengan Yoon Dae-hyung) mengatakan jimat itu untuk mengambil kekuatan matahari (Raja). Ia juga berkata jimat itu dibuat oleh Ah-ri. Raja memerintahkan agar Ah-ri segera ditemukan.
Ah-ri yang terluka terjatuh di depan iring-iringan tandu seorang wanita bangsawan (Dayang Han!!). Wanita bangsawan itu, Nyonya Shin, sedang hamil tua tapi ia bergegas keluar dari tandu untuk menolong Ah-ri. Ia menyuruh Ah-ri dimasukkan ke dalam tandu walau diprotes keras oleh pelayannya.
MP-00081 MP-00085
Di tembok masuk kota, para pengawal sedang memperhatikan setiap orang yang masuk. Mereka mencari Ah-ri. Iringan tandu Ny. Shin sampai di pintu kota. Pengawal memperlihatkan gambar wajah Ah-ri pada pelayan Ny. Shin. Untunglah pelayan Ny. Shin menyangkal telah melihat Ah-ri. Tapi pengawal itu curiga dan menyuruh Ny. Shin keluar karena mereka hendak memeriksa tandu. Ny. Shin menolak keluar dengan alasan ia sedang hamil tua dan setiap saat dapat melahirkan. Ah-ri bersembunyi di balik hanbok Ny. Shin. Pengawal memperbolehkan tandu Ny. Shin lewat.
MP-00088 MP-00096
Tapi baru beberapa langkah ia menyadari ada darah yang menetes dari tandu. Ia segera menghentikan tandu itu dan membuka jendelanya. Tapi yang tampak Ny. Shin yang kelihatan menahan sakit. Pelayan Ny. Shin pura-pura panik seakan-akan Ny. Shin akan melahirkan dan bersikeras mereka harus segera pergi. Mendengar nama keluarga Ny. Shin, pengawal itu berubah sikap dan buru-buru mempersilakan tandu itu pergi.
MP-00475 MP-00477
Di tempat aman, Ah-ri mengucapkan terima kasih atas pertolongan Ny. Shin. Ia berkata bayi Ny. Shin adalah bayi perempuan dan ia cantik seperti bulan. Ny. Shin senang sekali mendengarnya karena ia sangat ingin anak perempuan.
Ah-ri lalu mendapat penglihatan akan masa depan bayi itu. Gadis itu bertemu Putera Mahkota, menjadi anggota kerajaan, sakit parah, bulan tertutup, lalu kuburan. Ah-ri terkesiap tapi ia tidak mengatakan apapun pada Ny. Shin. Saat tandu Ny. Shin beranjak pergi, Ah-ri memanggilnya. Ia berkata pada Ny. Shin, walau ia harus mati ia akan terus melindungi anak perempuan Ny. Shin selamanya. Ny. Shin tersenyum mengangguk.
MP-00105 MP-00106
MP-00113 MP-00115
Sayangnya tak berapa lama kemudian Ah-ri tertangkap dan disiksa di pengadilan. Teman-temannya menyaksikan dengan ngeri, terutama Shaman Jang. Shaman Jang menatap Shaman Kepala tapi Shaman Kepala menggeleng, lepas tangan dengan apa yang dialami Ah-ri.
MP-00134 MP-00135
Yoon Dae-hyung, yang memimpin interogasi, menyuruh Ah-ri menjelaskan jimat itu untuk apa. Ah-ri dengan lemah berkata ia tidak tahu apapun. Ia menyangkal semua tuduhan. Namun saat Yoon Dae-hyung menyebutnya pengkhianat, Ah-ri mendadak mendapat kekuatan ekstra. Dengan tatapan murka dan suara lantang ia berbicara pada Yoon Dae-hyung:
“Kau pikir hanya aku yang melihatnya, bukan?! Kau pikir semua akan berakhir jika kau menyingkirkan aku, bukan?! Kau salah, kau penjahat…Bulan melihatmu. Bukan hanya darah pria itu yang terserap di pedangmu malam itu. Cahaya bulan pun terserap ke dalamnya. Tunggu dan lihat! Satu hari nanti kejahatanmu akan diungkap di bawah sinar bulan! Satu hari nanti bulan akan memutus kehidupanmu!”
 MP-00136 MP-00143 
Yoon Dae-hyung berteriak marah memerintahkan Ah-ri kembali disiksa. Ah-ri lalu dijebloskan ke dalam penjara untuk menunggu waktu eksekusi. Shaman Jang menyogok penjaga penjara agar bisa menemui Ah-ri. Sambil menangis Shaman Jang berkata Ah-ri telah bersikap bodoh karena membiarkan cinta membawanya ke kediaman Pangeran Uisung malam itu. Ah-ri berkata baik Pangeran Uisung maupun dirinya sama sekali tidak menginginkan tahta. Shaman Jang merasa tidak berdaya karena tidak bisa menolong sahabatnya. Ah-ri meminta Shaman Jang melindungi seorang anak. Terlalu dekat dengan matahari akan membawa bencana bagi anak itu dan keluarganya, jadi anak itu harus dijauhkan dari matahari. Shaman Jang bertanya siapa anak itu tapi Ah-ri tidak memberi nama. Mereka tidak sempat berbicara lagi karena penjaga penjara menarik Shaman Jang pergi sebelum kedatangannya kepergok orang lain.
MP-00164 MP-00165
Keesokan harinya adalah pelaksanaan eksekusi Ah-ri. Hukuman ini sangat kejam. Kedua tangan dan kaki Ah-ri diikat ke arah berlawanan dan ujung satunya diikatkan pada kaki empat ekor sapi.
Ah-ri melihat ke langit. Ia melihat matahari terpecah menjadi dua lalu ia melihat kilatan-kilatan masa depan, dimana dua orang kakak beradik (Hwon dan Yang Myung) bermain dengan gembira. Lalu ia melihat putri Ny. Han (Yeon-woo) menjadi Putri Mahkota.
Ah-ri berkata dalam hatinya: “Dua matahari, dan satu bulan. Aku doakan kalian semua tetap aman.”
Gong dibunyikan, keempat sapi itu mulai berjalan ke arah berlawanan hingga tubuh Ah-ri terangkat dari tanah. Shaman Jang tak sanggup menyaksikan eksekusi itu. Air mata Ah-ri mengalir, menyadari waktu kematiannya sudah tiba. Layar putih.
MP-00181 MP-00183
Tepat saat Ah-ri mati, seorang bayi dilahirkan. Bayi perempuan yang dilahirkan Ny. Shin. Cute banget bayinya^^ Ny. Shin dan kakak laki-laki bayi itu terpesona dengan kecantikan sang bayi. Cantik seperti bulan. (Awww…jadi inget sama nama anakku: Celine. Artinya sama, cantik seperti bulan^^)
MP-00188 MP-00190
Shaman Jang mengubur Ah-ri di hutan. Ia teringat permintaan terakhir Ah-ri, melindungi seorang anak.
Waktu pun berlalu…..
Di istana sedang dipersiapkan sebuah upacara untuk merayakan kelulusan para cendekiawan muda yang telah lulus ujian negara. Mereka akan memberi hormat pada Raja dan menerima hadiah. Namun dalam persiapan itu para dayang menemukan beberapa benda yang hilang.
Bukan hanya itu, Putera Mahkota juga hilang. Kasim Hyun Sung kebingungan mencari Putera Mahkota. Di mana Putera Mahkota?
Ia sedang berganti pakaian di sebuah ruangan tak terpakai. Di atas meja tergeletak barang-barang upacara yang hilang. Putera Mahkota (PM) mencuri? Hmm…sepertinya Putera Mahkota ini tidak sesempurna yang kita bayangkan. Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa lalu tersenyum.
MP-00209 MP-00216
Di depan istana dua buah tandu telah tiba. Ny.Shin turun dengan wajah gembira. Ia menyuruh Yeon-woo turun. Gadis itu sekarang berusia 11 tahun. Yeon-woo malah sedang asyik membaca di dalam tandunya. Ibunya menyuruh Yeon-woo segera turun. Yeon-woo menurut. Ia melangkah keluar tandunya dan tersenyum memandang istana.
MP-00217 MP-00219
Mereka bergegas masuk dalam barisan dan mencari-cari Yeom, kakak Yeon-woo. Yeom termasuk salah satu cendekiawan yang lulus. Juga Woon, sahabat Yeom. Ny. Shin berkata Yang Myung tidak ada. Yang Myung juga bersahabat dengan Yeom dan Woon. Mereka bertiga adalah anak didik Tuan Heo (ayah Yeom dan Yeon-woo).
MP-00231 MP-00232
Kasim Hyun masih kebingungan mencari PM Hwon dan menyuruh beberapa pengawal untuk mencarinya. Sepertinya ini bukan kali pertama PM menghilang. Dan mereka harus menemukan PM sebelum Raja mengetahui masalah ini. Kalau tidak, bisa terjadi masalah besar.
Raja tiba. Semua membungkukkan badan memberi hormat. Termasuk Yeon-woo dan ibunya. Tapi perhatian Yeon-woo teralihkan oleh seekor kupu-kupu kuning yang terbang menghampirinya. Jadi inget Putri Seol di My Princess, yang disambut oleh seekor kupu-kupu juga waktu hendak memasuki istana^^ (Kupu-kupu melambangkan takdir)
MP-00237 MP-00243
Upacara dimulai. Para cendekiawan yang lulus diberi hiasan kepala dan dijamu teh. Ayah Yeon-woo melirik bangga pada anaknya, sementara Yoon Dae-hyung yang berdiri di sebelahnya melirik penuh dengki. Sepertinya ayah Yeon-woo mulai memegang peranan penting di istana hingga Yoon merasa iri.
Ny. Shin melihat wajah suaminya yang sumringah dan berceloteh pada Yeon-woo tapi Yeon-woo ternyata sudah tidak ada di sampingnya.
MP-00246 MP-00254
Yeon-woo sibuk mengejar kupu-kupu tadi hingga ke sebuah halaman tempat di mana Hwon sedang mengendap-endap naik tangga hendak melewati tembok. Dasar Pangeran ya, masa naik tangga aja bawa payung (merah lagi warnanya) hihihi…biar kulitnya ngga terbakar matahari gitu?
Yeon-woo tidak menyadari keberadaan Hwon di sana. Sementara Hwon untuk sesaat terpukau melihat kecantikan Yeon-woo. Kupu-kupu itu terbang melintasi tangga Hwon. Yeo-woo behenti di sana dan baru melihat Hwon yang berdiri di tengah tangga.
MP-00267 MP-00270
Hwon kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Yeon-woo. Keduanya buru-buru menjauhkan diri dan bangkit berdiri. Sesaat mereka merasa kikuk. Hwon bertanya mengapa Yeon-woo bisa ada di situ. Yeon-woo malah balik bertanya mengapa Hwon berniat kabur melewati tembok. Hwon dengan angkuh berkata hanya ia yang boleh mengajukan pertanyaan. Yeon-woo menjawab yang sebenarnya, bahwa ia datang ke istana untuk melihat kakaknya. Ia menganggap Hwon juga mencurigakan jadi ia berniat memanggil penjaga kerajaan. Ia curiga Hwon adalah pencuri yang berniat kabur karena ia melihat sebuah bungkusan di tanah yang dibawa Hwon.
MP-00280 MP-00282
Hwon menyangkal tapi ketika ia mengambil tasnya, isinya berhamburan keluar. Itu adalah barang-barang yang hilang seperti cangkir, permen, dan kuas kaligrafi.
MP-00286 MP-00288
Yeon-woo menatap curiga sementara Hwon berusaha memikirkan alasan lain. Tapi Yeon-woo langsung berteriak memanggil penjaga. Hwon buru-buru menutup mulut Yeon-woo dengan tangannya dan menariknya melarikan diri.
MP-00300 MP-00307
Mereka berhenti berlari di tempat aman, sebuah paviliun dekat danau. Yeon-woo masih berniat melaporkannya. Akhirnya Hwon mengaku kalau ia hendak keluar dari istana untuk mencari kakak laki-lakinya. Ia menjelaskan kalau kakaknya berbeda ibu dengannya tapi ia orang yang baik. Karena kakaknya anak selir, ia tidak bisa ikut ujian negara, tidak bisa mendapat karir, bahkan tidak bisa menerima cinta ayahnya.
MP-00311 MP-00314
Kilas balik:
Hwon dan Yang Myung bermain bersama. Keduanya berlatih pedang kayu. Tapi kemampuan Yang Myung lebih baik dari Hwon hingga pedang kayunya tertuju pada leher Hwon. Keduanya tertawa. Hwon memuji kemampuan kakaknya. Sial, tepat saat itu Raja melintas dan melihat Yang Myung mengacungkan pedang kayu ke leher Hwon. Ia melihat dengan pandangan tak suka dan berlalu. Yang Myung menghela nafas panjang.
MP-00322 MP-00323
Hwon mengerti alasan kakaknya hidup seperti itu karena dirinya. Ia sudah lama tidak bertemu kakaknya karena itu ia ingin menemukannya sendiri.
Yeon-woo bertanya mengapa Hwon menyalahkan dirinya sendiri karena garis lahir kakaknya tidak bisa ditentukan oleh Hwon. Ia yakin jika kakak Hwon memang orang baik maka ia tidak akan marah pada adiknya. Yeon-woo lalu berceloteh panjang lebar memprotes hukum Joseon yang dianggapnya tidak masuk akal. Ia tidak mengerti mengapa kakak beradik dibesarkan terpisah, wanita tidak boleh menuntut ilmu, budak dan bangsawan diperlakukan berbeda. Hwon terperangah mendengar perkataan Yeon-woo. Yeon-woo sadar ia telah kebanyakan bicara. (Yaa…dan kau baru saja mengkritik Raja di depan calon Raja :p)
“Apa kau bilang politik Raja semua salah?” goda Hwon, ”Seharusnya aku yang memanggil penjaga istana.”
Hwon berjanji tidak akan melaporkan Yeon-woo jika ia berhenti menyebutnya pencuri. Semua barang di bungkusan itu adalah miliknya. Yeon-woo heran mengapa Hwon mampu membeli semua barang mahal itu.
“Karena aku adalah …..Aku adalah…. penjaga interior.” Pfffttt….
MP-00333 MP-00335
Ibu Yeon-woo meminta bantuan penjaga istana untuk mencari puterinya. Ia sangat khawatir karena tidak bisa menemukan Yeon-woo. Tepat saat itu Hwon dan Yeon-woo kembali ke istana. Ny. Shin buru-buru menghampiri putrinya dan memeluknya. Sementara Hwon bergegas menghampiri penjaga istana dan memintanya agar tidak membuka mulut dan ikuti saja perkataannya.
Penjaga itu bener-bener nurut lho. Mulutnya ditutup rapat hahaha, bahkan ngga berani mengucapkan salam pada Hwon. Hwon berkata pada Yeon-woo bahwa ia sudah meminta maaf pada penjaga karena mengambil barang-barang itu dan ia cepat-cepat pergi dari sana sambil mendorong si penjaga.
MP-00341 MP-00344
Saat Yeon-woo dan ibunya hendak meninggalkan istana, seorang dayang menghampiri tandu Yeon-woo dan memanggilnya. Ia memberikan sebuah surat dibungkus kain pada Yeon-woo. Ia menyampaikan pesan Hwon, yang disebutnya sebagai Tuan Muda Gedung Bulan Perak Gedung (tempat mereka pertama kali bertemu), agar Yeon-woo berhati-hati jalan di malam hari mulai saat ini (berhati-hati tidak membuat Hwon marah saat mereka bertemu lagi).
MP-00351 MP-00356
Raja menegur PM Hwon. Dalam jubah pangerannya, Hwon terlihat berbeda. Ia terlihat tidak ceria dan sedih. Ia mengaku pada ayahnya bahwa ia keluar istana untuk mencari kakaknya. Ia ingin belajar bersama-sama dengan kakaknya. Bagaimana bisa ia mempelajari dunia jika ia hanya belajar dengan gurunya dan tidak ada orang yang diajak berdebat? Raja menjadi marah dan memecat semua guru Hwon yang dianggap menyebabkan pembangkangan Hwon. Ia melarang Hwon keluar istana dan akan segera mencari guru pengganti baginya. Hwon merasa tak berdaya.
MP-00362 MP-00365
Ibu Suri bertemu dengan Yoon Dae-hyung. Kali ini mereka membicarakan bonsai. Ibu Suri berkata memelihara bonsai tidak semudah yang kelihatan. Jika kita kehilangan kesempatan untuk menonjolkan sebuah bentuk, akan semakin sulit untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Ia sudah mendengar kabar kalau Raja memecat semua cendekiawan yang mengajar PM dan segera menunjuk penggantinya. Ia mengingatkan Yoon Dae-hyung pentingnya posisi itu untuk diisi dengan benar. Yoon mengangguk mengerti dan tersenyum.
MP-00367 MP-00369
Ratu Han (ibu Hwon) memohon pada Raja agar Pangeran Yang Myung diijinkan kembali ke istana untuk menghabiskan waktu bersama Hwon. Melarang mereka bertemu malah membuat Hwon semakin merindukan kakaknya. Tapi Raja malah marah dan bersikeras bahwa itulah cara para Raja mempertahankan tahtanya.
MP-00373 MP-00374
Ratu Han keluar dari kediaman Raja dan berpapasan dengan Selir Park (ibu Yang Myung) beserta rombongannya. Keduanya memiliki hubungan saling menghormati dan bersikap sopan satu sama lain. Selir Park meminta maaf karena putranya Yang Myung menjadi penyebab masalah. Ratu Han berkata itu bukan salah Selir Park, ia bahkan meminta Yang Myung menemuinya bila ia sudah diijinkan kembali ke istana.
MP-00376 MP-00378
Pangeran Yang Myung berkeliaran di kota mengenakan baju pemburu dan menjual ayam pada pedagang di pasar. Ia melihat sekitarnya dan tertarik pada sebuah antrian panjang penduduk. Pedagang ayam menjelaskan orang-orang itu mengantri untuk bertemu dengan seorang shaman kecil berumur delapan tahun yang buta. Shaman itu dikatakan mampu melihat masa depan dan menyembuhkan penyakit.
MP-00381 MP-00380
Shaman Jang (sekarang menjadi shaman kepala) menuju tempat yang sama. Ia sudah mendengar ada orang-orang yang menggunakan anak kecil untuk menipu. Ia berjalan ke barisan depan tapi sebuah tangan terulur menghalanginya. Ia meminta Shaman Jang menunggu giliran alias antri. Shaman Jang tidak berkata apapun dan berbalik pergi.
Tapi tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan berbalik. Ia melihat Yang Myung dan menyadari, “Ini adalah matahari Joseon yang satunya lagi.”
MP-00388 MP-00392 
Ia tertarik dan berdiri di ambang pintu bersama pelayannya untuk memperhatikan Yang Myung.
Yang Myung pura-pura berjalan pincang mendekati shaman kecil. Sebelumnya, seorang pria yang ikut antri bertanya apa keluhan Yang Myung. Yang Myung berkata ia mengalami kecelakaan saat berburu di hutan dan kakinya sakit. Ternyata orang itu berkomplot dengan pria yang menjadi pendamping shaman kecil. Mereka saling bertukar kode.
Shaman kecil itu berkata kaki Yang Myung terluka (sesuai kode yang diberikan sekaligus mengkonfirmasi kalau gadis ini digunakan kelompok penipu). Tapi lalu gadis kecil itu menambahkan,” Paman, aku melihat cahaya di dalammu.” Shaman Jang yang ikut mendengar terkesiap, apakah anak ini benar-benar memiliki kemampuan paranormal? Shaman kecil itu menjelaskan ia “melihat” cahaya kuning kemerahan yang cerah (warna matahari).
MP-00393 MP-00397
Yang Myung mendekati shaman kecil itu dan menyingkap sedikit kerahnya, ada memar-memar di leher dan tangan anak itu. Ia meminta shaman kecil itu membuka mata karena ia akan memberinya kue. Ternyata gadis itu tidak buta dan ia langsung melahap kue pemberian Yang Myung. Kasian… gadis kecil itu sangat kelaparan. Pria di sampingnya malah terus memkuli kepala anak itu karena membuka kebohongan mereka.
MP-00405 MP-00407
Para penduduk sadar telah ditipu dan meminta uang mereka dikembalikan. Kehebohan pun terjadi. Yang Myung mengangkat gadis itu dan menggendongnya keluar. Di ambang pintu, ia meminta Shaman Jang memanggil penjaga keamanan.
Yang Myung menggendong gadis kecil itu untuk mencari tabib tapi ia dikepung oleh komplotan penipu yang menggunakan shaman kecil itu. Seseorang berhasil mengambil shaman kecil dari gendongan Yang Myung dan pergi. Untunglah Shaman Jang menghadang dan meminta agar anak itu diberikan padanya. Orang itu tadinya tidak mau tapi melihat para penjaga keamanan datang, ia segera menurunkan gadis tu dan kabur.
MP-00412 MP-00415
Sementara itu Yang Myung dipukuli oleh komplotan penipu. Ia berkata guru pedangnya baru saja dianugerahi gelar sarjana bela diri. Mereka menertawakan Yang Myung. Jika orang seperti itu guru Yang Myung, berarti ayahnya adalah Raja.
Yang Myung jatuh terkapar. Ia menghela nafas dan bangkit berdiri. Ia berkata ia mengenal Raja dan Raja tidak memiliki seorang anak penjahat. Ia melawan dengan kemampuan bela dirinya yang mengagumkan dan menjatuhkan kawanan penipu itu.
MP-00423 MP-00426
Malam itu Yang Myung kembali berpakaian bangsawan. Ia berdiri di luar istana dan mengucapkan selamat malam pada ayahnya. Meminta maaf karena tidak bisa mengatakannya langsung dan ia memikirkan bagaiamana kabar adiknya.
Di dalam istana, Hwon memandang ke langit. Rombongannya mengikutinya kemana pun Hwon bergerak. Kaya bebek…sorong ke kiri …sorong ke kanan….
MP-00435 MP-00437
Hwon menoleh kesal pada mereka. Ia memastikan pada mereka kalau ia tidak akan melarikan diri jadi jangan khawatir (Ia tahu akibatnya, para pelayannya bisa dipecat seperti para gurunya). Angin bertiup menerbangkan kelopak-kelopak bunga. Ia teringat kejadian siang itu, ketika ia terjatuh bersama Yeon-woo dan payungnya menutupi mereka. Saat itu angin juga bertiup membawa kelopak-kelopak bunga dan menerbangkan payung itu.
MP-00486 MP-00488
Hwon berpikir jika Yeon-woo tahu ia adalah putera mahkota, ia pasti akan mendengar lebih banyak celotehan. Tapi ia rasa tidak ada alasan lagi baginya untuk bertemu Yeon-woo.
Hwon melihat ke langit. Payung merah itu ada di sana. Terangkut di atas pohon.
MP-00443 MP-00445
Sementara itu Yeon-woo duduk di kamarnya dan membaca pesan Hwon. Pesannya berbunyi “Jika dilukis, bundar. Jika ditulis, persegi. Kelinci hidup, ayam mati.” Yeon-woo tak mengerti maksudnya.
Ia bertanya pada Seul (pelayannya) apa arti kata-kata itu. Seul tidak membantu, ia hanya berkata jiaka ayam mati maka siapa yang membangunkan kita pagi-pagi (hoho…jaman belum ada weker nih^^)
MP-00447 MP-00448
Yang Myung berjalan di luar rumah Yeon-woo dan saat tidak ada orang ia melompat ke atas tembok rumah Yeon-woo. Ia duduk memperhatikan Yeon-woo dari kejauhan.
MP-00451 MP-00452
Yeon-woo keluar dari kamarnya membawa surat Hwon sambil terus memikirkan artinya. Ia terus berpikir dan sadar itu bukan tulisan ayam/kelinci tapi “lahir pagi hari dan mati malam hari”. Lalu apa yang dilukis bundar dan ditulis kotak? Ia ingat kata-kata Hwon,” Aku adalah….”
“Matahari..” gumam Yeon-woo terkejut. Ia sadar Heon adalah sang Putera Mahkota.
MP-00457 MP-00462
Di istana Hwon memandangi payung merah itu dan berharap suatu hari nanti bertemu kembali dengan Yeon-woo. Yeon-woo jatuh terduduk di tanah. Ia merasa lega karena mereka tidak perlu bertemu lagi walau itu merupakan suatu kehormatan. Sementara itu Yang Myung yang masih duduk di atas tembok tersenyum dan dalam hari berkata, “Senang sekali bertemu lagi denganmu, Heo Yeon-woo.”
MP-00464 MP-00463
MP-00466 MP-00467


Episode 4 3 2 1

Related Posts by Categories

0 komentar: