0
Tidak menduga akan bertemu, baik Myeong Hoon dan Yoo Hyeon pun merasa terkejut tetapi senang. Apalagi setelah saling tahu bahwa mereka ke toko perhiasan sama-sama untuk membelikan hadiah buat wanita tercinta.
Berbincang santai di sebuah kafe, Myeong Hoon dan Yoo Hyeon bertukar cerita tentang wanita tercinta mereka masing-masing. Keduanya juga menyatakan rasa penasaran mereka untuk saling diperkenalkan. Sampai saat itu, keduanya memang masih belum menyadari wanita tercinta yang mereka maksud adalah orang yang sama.
Hari itu merupakan hari pertama Mi Ri untuk memberikan kuliah tentang perhotelan. Meski awalnya gugup, Mi Ri mampu melewatinya dengan sukses. Myeong Hoon datang untuk menjemput Mi Ri sambil membawa hadiah kejutan. Tapi rupanya, begitu Myeong Hoon tiba, ruang kuliah sudah kosong.
Ternyata Mi Ri sudah lebih dulu dijemput oleh Yoo Hyeon. Mi Ri dibawa Yoo Hyeon ke sebuah tempat yang sudah di-setting sedemikian rupa oleh Yoo Hyeon. Begitu masuk, Mi Ri disambut oleh bunga mawar berbentuk hati. Mi Ri lebih dikejutkan lagi dengan adanya slide show foto-foto dirinya sambil diiringi alunan piano dan suara nyanyian Yoo Hyeon.
Mi Ri sangat terharu. Sampai-sampai tanpa sadar dia meneteskan air mata. Seusai bernyanyi, Yoo Hyeon turun mendekati Mi Ri. Yoo Hyeon menyatakan perasaan cintanya dan melamar Mi Ri. Yoo Hyeon juga menyatakan bahwa dia akan membuat Mi Ri tidak lagi merasa kesepian. Sambil menangis haru, Mi Ri menerima lamaran Yoo Hyeon sambil mempertanyakan apakah Yoo Hyeon akan mencintainya, seperti apapun dirinya.
Esoknya, Yoo Hyeon berkunjung ke Hotel A untuk mengenal lebih dekat seluk-beluk Hotel A. Tentu, Myeong Hoon harus menemani Yoo Hyeon berkeliling. Tiba di bagian ruang Manajer Kamar. Mi Ri terkejut karena di hadapannya ada dua pria yang dia cintai dan mencintainya. Mi Ri jadi agak canggung saat memperkenalkan diri kepada Yoo Hyeon. Myeong Hoon lebih terkejut lagi karena saat itu Myeong Hoon sempat melihat sebuah cincin mewah melingkar di jari Mi Ri.
Acara makan malam untuk merayakan bergabungnya dua hotel dimanfaatkan Yoo Hyeon untuk memperkenalkan wanita yang dicintainya kepada Myeong Hoon. Myeong Hoon menerima ajakan tersebut dengan senang hati. Myeong Hoon memang sudah sangat penasaran dengan wanita yang dicintai partner yang sudah dianggapnya sebagai adiknya tersebut.
Betapa terkejutnya Mi Ri. Ternyata orang yang dikatakan sangat ingin menemuinya adalah Myeong Hoon! Myeong Hoon lebih terkejut lagi. Malam itu, suasana amat tegang dan kaku.
Entah disengaja atau tidak, Mi Ri menyenggol gelas yang ada di depan Yoo Hyeon. Akibatnya Yoo Hyeon harus ke toilet. Jadilah di ruangan tersebut tinggal Mi Ri dan Myeong Hoon. Kesempatan itu digunakan Mi Ri untuk menjelaskan keadaan.
Bagi Mi Ri, ‘karena sudah basah, menyelam saja sekalian!’. Mi Ri mengutarakan bahwa hubungannya dengan Yoo Hyeon sudah terjalin sebelum dia bertemu Myeong Hoon. Mi Ri juga menyatakan bahwa dirinya memang wanita ‘seperti ini’. Betapa tajamnya perkataan Mi Ri, Myeong Hoon masih bisa menutupi perasaan terlukanya.
Esok harinya Mi Ri diajak ke makam ibu Yoo Hyeon. Di sana, Mi Ri malah merasa terharu dan sedih. Mi Ri teringat akan ibunya. Mi Ri menyatakan keheranannya di depan Yoo Hyeon. Kenapa dia merindukan ibunya yang wajahnya saja sudah tidak bisa dia ingat.
Yoo Hyeon merasa kasihan. Yoo Hyeon menyatakan dia akan akan menjadi ibu bagi Mi Ri. Yoo Hyeon juga mengajak Mi Ri untuk saling bersandar satu sama lain, apapun masalahnya.
Di sisi lain, Myeong Hoon bertemu dengan seorang tamu yang pernah lama tinggal di Jepang. Saat melihat iklan hotel yang modelnya adalah Mi Ri, tamu tersebut menyatakan bahwa sepertinya dia pernah kenal. Tamu tersebut bahkan masih membawa kartu nama pub yang dijalankan Hirayama di Jepang dulu.