0
Hee Joo sedang duduk di halte bis sementara Mi Ri berusaha bersembunyi di samping halte bis sambil terus melihat Hee Joo. Melihat Hee Joo membawa Mi Ri kembali mengingat masa lalunya...
FLASHBACK...
Orang tua angkat yang akan mengadopsi Hee Joo datang ke panti asuhan dan ingin mengadopsi Hee Joo namun Hee Joo terus menolaknya dan menangis di depan Mi Ri karna dia sedang sakit perut. Suster kepala mencoba mencari keberadaan Hee Joo dan dengan segera Mi Ri membantu Hee Joo bersembunyi di dalam ruangan kamar. Mi Ri berkata, "Dengar! Kau jangan menangis dan bersuara. Mengerti?" Hee Joo menganggukan kepalanya mengerti.
Suster kepala melihat Mi Ri dan menanyakan keberadaan Hee Joo, namun Mi Ri berbohong dengan mengatakan bahwa dia tidak melihat Hee Joo. Asisten Suster Kepala datang dan bilang bahwa orang tua angkat itu harus segera kembali ke Jepang dan jadwal penerbangan sudah semakin dekat. Suster Kepala menatap Mi Ri dan membujuk Mi Ri agar mau di adopsi namun Mi Ri segera memberontak dan bilang bahwa dia itu bukan yatim piatu karna dia sedang menunggu kedatangan Ibunya kembali. Mi Ri menangis dan memanggil nama Hee Joo, Hee Joo yang mendengar teriakan itu pun panik dan berusaha membuka pintu kamar namun ternyata pintu kamar itu terkunci.
Suster Kepala memaksa Mi Ri untuk ikut dengan orang tua angkat itu, Mi Ri tidak dapat menolak lagi dan dia hanya bisa menangis sambil memanggil nama Hee Joo.
FLASHBACK END...
Saat Bis sudah datang, Hee Joo segera masuk ke dalam Bis dan tentu saja Mi Ri juga ikut masuk kedalam bis. Di dalam bis, Mi Ri melihat ada pria yang sedang membawa banyak buku dan dia pun mendapatkan sebuah ide. Mi Ri sengaja menabrak pria itu sehingga buku-buku terjatuh dan membuat orang-orang di dalam bis langsung menatapnya. Hee Joo yang mengenali Mi Ri pun langsung tersenyum senang, "Apa kau Jang Mi Ri?" Mi Ri pura-pura baru melihat Hee Joo, "Oh... Hee Joo ah...." Mi Ri ikut tersenyum menatap Hee Joo.
Gantungan tas yang di temukan oleh Yoo Hyun di dalam lift itu ternyata berupa flashdisk. Yoo Hyun memeriksa isi flashdisk itu bersama dengan Chul Jin dan mereka berdua sangat suka dengan hasil design yang ada di dalam flashdisk itu. Sayangnya mereka berdua tidak mengetahui bahwa pemilik Flashdisk itu adalah Hee Joo.
Yoo Hyun lalu meminta asistennya dan juga Chul Jin untuk menemukan pemilik flashdisk itu lewat CCTV yang ada di lift karna Yoo Hyun menemukan flashdisk itu di dalam lift. Yoo Hyun juga lalu mengingatkan Chul Jin bahwa Anderson(Pemegang saham) telah setuju untuk menginvestasikan sahamnya di Mondo Gruoup.
Chul Jin datang ke ruangan control camera dan memperhatikan siapa yang menjatuhkan flashdisk tersebut.
Hee Joo mengajak Mi Ri untuk datang ke apartemennya. Hee Joo terus mengajak Mi Ri bebricara sambil dia membersihkan apartemennya itu. Mi Ri tidak sepenuhnya mendengar ucapan Hee Joo karna dia terlalu asik menatap apartemen Hee Joo. Hee Joo bertanya, "Kapan kau kembali? Mengapa tidak menghubungiku? Ah ya kau pasti tidak memiliki nomorku. Aku pikir kau memiliki nomorku karna kita pernah bertemu di Jepang. Apa kau pikir ini lucu? Aish bahkan kita sekarang bekerja di hotel yang sama namun tidak pernah bertemu..." Mi Ri membalas ucapan Hee Joo dengan tajam, "Pekerjaan kita berbeda. Bukankah kau hanya pekerja kontrak?" Hee Joo malu menjawabnya, "Ah ya. Jika saja aku pekerja tetap maka aku pasti sudah bertemu denganmu."
Mi Ri terus memandangai apartemen Hee Joo, "Berapa luasnya apartemen ini?" Hee Joo mengaku tidak tahu, "Aku tidak tau pasti karna ini milik Chul Jin Oppa(Hee Joo kenal dengan Chul Jin). Ah kau pasti tidak tau Chul Jin Oppa ya? Ini terjadi setelah kau di adopsi. Perusahaan tempat oppa bekerja menyewakan apartemen ini padanya dan aku meminjam bagian bawah apartemen ini." Mi Ri kembali menatap Hee Joo tajam, "Apa kau menemukan orang tua yang baik? Jika saja pada saat itu kau tidak sakit maka aku tidak akan di adopsi oleh orang itu. Dan tentu saja hidpku akan berbeda. Aku merasa bahwa kau telah merubah hidupku." Hee Joo merasa tidak enak mendengar hal itu, "Aku selalu merasa bersalah karna kejadian itu. Dan aku juga merasa kau tidak senang dengan kejadian itu." Mi Ri tiba-tiba tersenyum dan meminta untuk di buatkan minum. Hee Joo yang ceroboh itu menuangkan teh panas pada gelas namun karna terburu-buru sehingga air panas itu mengenai tangannya. Hee Joo hanya tersenyum malu karna sikap cerobohnya itu.
Direktur Lee memanggil Myung Hoon kedalam ruangannya. Myung Hoon masuk kedalam ruangan dan dia berkata bahwa dia malu bertemu dengan Direktur Lee. Direktur Lee hanya menggumam bahwa dia seharunya tidak memberikan putrinya(Gwi Yeon) pada Myung Hoon.
Direktur Lee duduk di kursinya dan Myung Hoon pun kemudian memberikan surat pengunduran diri yang langsung di tolak oleh Direktur Lee. Direktur Lee menatap Myung Hoon, "Ambil kembali surat itu. Kau pikir aku memberikan posisi Manager padamu karna kau adalah menantuku?" Myung Hoon menunduk dan mengaku bahwa dia sangat malu untuk bertemu dengan Direktur Lee. Direktur Lee bilang bahwa Anderson(salah satu pemegang saham) memutuskan untuk mengambil sahamnya kembali dan tentu saja ini membuat keadaan Hotel A semakin terpuruk. Dan Direktur Lee juga memberitahu bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak Mondo Gruop dan Mondo Group ingin bertemu dengan Myung Hoon.
Tuan Nakamura akan kembali ke Jepang dan dia pun di antar oleh Myung Hoon menuju mobil. Tuan Nakamura yang sudah mengetahui mengenai Anderson yang menarik saham itu berkata pada Myung Hoon, "Aku akan ber-investasi tergantung padamu. Apa yang akan kau rencanakan pada Hotel ini? Tolong hubungi aku jika kau telah memikirkannya." Myung Hoon mengangguk mengerti dan melepas kepergian Tuan Nakamura.
Sementara itu Yoo Hyun sedang berada di dalam mobil dan dia sedang menghubungi Chul Jin untuk menanyakan pemilik flashdisk itu. Chul Jin memberikan informasi bahwa dia masih terus mencari tau pemilik flashdisk. Yoo Hyun mengatakan pada Chul Jin agar bekerja keras untuk mencari pemilik flashdisk itu. Asisten Yoo Hyun lalu mengigatkan pada Yoo Hyun bahwa mereka 10 menit lagi akan tiba ke tempat pertemuan dengan Myung Hoon yang merupakan wakil dari Hotel A.
Myung Hoon sudah menunggu sejak tadi di Restaurant. Yoo Hyun tiba di Restaurant dan bilang pada asistennya bahwa akan lebih baik jika dia sendiri saja yang menemui Myung Hoon. Asistennya setuju dan bilang bahwa dia akan menunggu saja. Yoo Hyun masuk kedalam Restaurant dan Manager Restaurant langsung mengantarkanny ke ruang pertemuannya dengan Myung Hoon.
Yoo Hyun masuk kedalam ruangan dan berbasa-basi mengenai kedatangannya yang sedikit telat itu. Myung Hoon menyambut hangat Yoo Hyun dan bilang bahwa dia mendengar jika Yoo Hyun adalah lulusan Universitas Tokyo. Yoo Hyun tersenyum dan kemudian mereka saling berjabat tangan sambil memperkenalkan diri.
Sementara itu Hee Joo memasakan makanan untuk Mi Ri dan Mi Ri memuju masakan Hee Joo. Hee Joo tentu senang mendengarnya. Mi Ri tersenyum namun terlihat senyum yang di paksakan.
Myung Hoon dan Yoo Hyun mulai membicarakan mengenai rencana Mondo Group yang akan membeli saham di Hotel A. Myung Hoon setuju saja asalkan tidak ada pemecatan karyawan hanya karna perubahan kepemimpinan Hotel. Yoo Hyun setuju karna dia juga berpendapat bahwa memecat karyawan hanya karna perubahan kepemimpinan adalah tindakan yang tidak bijaksana. Myung Hoob bertanya, "Jadi apa kau setuju dengan saranku?" Yoo Hyun mengangguk, "Ya. Tidak hanya itu, seluruh wewenang atas para karyawan juga akan aku berikan sepenuhnya pada anda." Myung Hoon berterima kasih akan hal ini.
Tapi ternyata Yoo Hyun juga memiliki sebuah permintaan, "Tapi aku ingin kekuasaan atas dirimu ada di bawah Mondo Group. Bagaimana menurut anda?" Myung Hoon tersenyum, "Ini terdengar jika anda bukan hanya menginginkan saya, tapi menginginkan segalanya." Yoo Hyun tersenyum, "Apakah menurut anda begitu? Hanya dari segi pandangan mungkin berbeda." Myung Hoon tersenyum dan bilang bahwa sebenarnya ini merupakan tawaran bagus karna dia memang ada niat meninggalkan Hotel A, Yoo Hyun penasaran dengan alasan Myung Hoon meninggalkan Hotel A namun Myung Hoon hanya mengatakan bahwa ini adalah masalah pribadi.
Yoo Hyun berkomentar, "Aku sedikit kecewa karna kau hanya menganggapku sebagai kolega bisnismu. Padahal aku menganggapmu sebagai keluarga yang berada di perahu yang sama. Ah baiklah mungkin hal ini memerlukan sedikit waktu." Yoo Hyun lalu menyerahkan proposal yang dia tawarkan untuk Hotel A. Yoo Hyun kembali berkata pada Myung Hoon, "Silahkan mempelajarinya baik-baik. Saya harap anda dapat meikirkan kembali pengunduran diri anda itu karna jika bukan anda yang akan mengelola Hotel ini maka itu tidak artinya bagi kami." Myung Hoon tersenyum mendengarnya.
Yoo Hyun dan Myung Hoon sama-sama keluar dari dalam Restaurant. Yoo Hyun menjabat tangan Myung Hoon untuk berpisah, "Saya harap anda akan menghubungi saya dengan membawa kabar baik." Myung Hoon tersenyum mendengarnya.
Setelah mobil Yoo Hyun pergi, Myung Hoon di hubungi oleh Shi Young yang mengabarkan bahwa Putri Perdana Menteri Jepang kabur dari Hotel tanpa pengawalan. Suara Shi Young terdengar sangat panik karna jika hal ini di kertahui oleh pers maka nama Hotel A akan semakin hancur.
Myung Hoon datang ke Hotel dan melalui rekaman CCTV dia dapat melihat putri perdana menteri Jepang yang melarikan diri. Shi Young bertanya, "Bagaimana ini? Bukankah lebih baik jika kita menghubungi Jang Mi Ri? Dia adalah koneksi kita dengan bahasa Jepang." Myung Hoon diam saja tidak menjawab.
Mi Ri masih berada di rumah Hee Joo dan dia melihat ada fotonya bersama Hee Joo saat masih kecil. Hee Joo bertanya dengan ceria, "Apa kau masih ingat saat kita membuat ice cream di perusahaan es? Karna aku terlalu bahagia maka aku malamnya tidak bisa tertidur. Bukankah sangat menyenangkan?" Mi Ri menjawabnya tidak antusias, "Hmm aku sangat membencinya. Karena aku ada di panti asukan maka mereka hanya mengirimkan hadiah tanpa bunkusan. Padahal aku bukan pengemis namun aku memakan ice cream itu dengan rakus. Ah aku hanya memiliki kenangan buruk." Hee Joo terdiam mendengarnya karna dia merasa bersalah pada Mi Ri.
Hee Joo berusaha mengalihkan pembicaraan, "Ah ya ngomong-ngomong mengapa kau tidak pernah menelfonku? " Namun Mi Ri masih terus membahas masa kecilnya, "Jika mungkin maka aku akan melupakannya. Aku pasti akan sukses dan menjadi lebih baik. Di akhir, orang-orang akan menatapku. Ah mengapa kau masih mempunyai foto-foto ini?" Hee Joo tersenyum dan bilang bahwa foto-foto itu selalu menjadi barang pertama yang akan dia bawa kemanapun.
Hee Joo berniat mencuci piring tapi tangannya tergelincir sehingga piring yang sedang di pegangnya itu terjatuh dan pecah. Mi Ri tentu terkejut mendengar suara pecahan itu. Hee Joo meminta maaf dan bilang bahwa dia terlalu bahagia bertemu dengan Mi Ri makanya dia salah tingkah. Mi Ri terlihat cuek saja meihat ada piring yang pecah.
Tidak lama Hee Joo tiba-tiba mengerang kesakitan karna ternyata pecahan piring itu ada yang mengenai kakinya. Hee Joo meminta bantuan Mi Ri untuk mencarikan kotak obat di rak perlengkapan. Mi Ri terlihat malas namun akhirnya dia membantu mencari kotak obat. Mi Ri berusaha mencari dan yang dia temukan justru Surat kelulusan Tokyo University milik Hee Joo. Mi Ri tentu sangat senang karna surat kelulusan milik Hee Joo itu dapat membantu dirinya. Mi Ri juga sudah menemukan kotak obat dan sifatnya yang awalnya cuek pada Hee Joo pun langsung berbalik menjadi sangat perhatian.
Mi Ri mendekati kaki Hee Joo dan membantunya mengobati luka itu. Mi Ri sangat perhatian dan itu membuat Hee Joo senang. Hee Joo memeluk Mi Ri dengan ceria, "Mi Ri, aku rasa sangat bagus jika kita bisa bersama kembali seperti ini. Mengapa kau tidak menghubungi aku? Aku berusaha menghubungimu tapi entah mengapa tidak pernah tersambung. Mi Ri, bagaimana jika kita tinggal bersama? Seperti saat kita kecil dulu." Mi Ri terlihat bingung namun dia meng-iya-kan tawaran Hee Joo itu.
Myung Hoon berada di ruangannya sambil melihat profile Putri Perdana Menteri. Myung Hoon memikirkan ucapan Shi Young mengenai Mi Ri yang bisa menjadi penghubung. Myung Hoon mencoba mengakses data Mi Ri namun data Mi Ri tidak dapat di buka karna data-datanya belum lengkap. Myung Hoon kembali memikirkan kebaikan Mi Ri saat Tuan Nakamura sakit.
Mi Ri menginap di apartemennya Hee Joo. Mi Ri menatap Hee Joo yang sedang tertidur dan itu membuatnya mengingat masa lalunya...
FLASHBACK...
Saat pertama kali datang ke panti asuhan, hanya Hee Joo yang berani mendekati Mi Ri. Hee Joo bilang padanya bahwa mereka berdua sama karna bukanlah yatim piatu, Hee Joo terpisah dengan Ayah Kandungnya di taman bermain dan itulah sebabnya dia kini berada di panti asuhan. Mi Ri tidak mendengarkan ucapan Hee Joo dan terus saja berjalan pergi.
Pada saat Mi Ri dihukum, diam-diam Hee Joo mengintipnya dan tersenyum pada Mi Ri, namun Mi Ri sengaja membuang muka dan diam saja pada Hee Joo.
FLASHBACKEND...
Mi Ri bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah rak tempat dia tadi menemukan surat kelulusan tokyo universitas milik Hee Joo. Mi Ri tersenyum senang karna dapat menemukan benda tersebut. Hee Joo terbangun dari tidurnya dan melihat Mi Ri, "Oh kau terbangun? Mengapa tidak tidur?" Mi Ri tersenyum pada Hee Joo, "Oh aku hanya mau mengambil minum." Hee Joo balas tersenyum dan tertidur kembali.
Mi Ri menatap surat kelulusan itu sekali lagi dan kemudian memutuskan keluar dari apartemen Hee Joo sambil membawa surat kelulusan itu ke tempat percetakan. Dan akhirnya malam itu juga copy-an surat kelulusan palsu yang di buat oleh Mi Ri di fax-kan ke Hotel untuk melengkapi datanya.
Chul Jin sedang membantu Yoo Hyun mengemas barang-barang karna Yoo Hyun akan pindah dari tempat sewa kamar itu. Chul Jin juga bilang bahwa sampai sekarang dia belum bisa menemukan pemilik flashdisk itu.
Yoo Hyun keluar dari kamarnya menemui pemilik penginapan dan bilang bahwa dia akan keluar karna akan menginap di rumah temannya. Saat akan kembali menuju kamarnya, dia melihat Mi Ri yang baru pulang sambil membawa botol soju. Yoo Hyun pun langsung mengajaknya mengobrol, "Apa kau baru pulang? Kau membeli soju? Oh itu bagus. Aku baru saja mau mengajakmu untuk minum bersama." Mi Ri menatap Yoo Hyun dengan kesal, "Kenapa?" Yoo Hyun terlihat salah tingkah, "Sebenarnya hari ini aku akan pindah. Apa kau tidak merasa ini sayang sekali? Padahal ini adalah sebuah takdir. Walaupun baru sebentar kita bertetangga, tapi...." Mi Ri memotong ucapan Yoo Hyun, "Aku lelah, sampai jumpa."
Saat Mi Ri akan berjalan menuju kamarnya, Yoo Hyun segera menahannya, "Hmm sebenarnya, aku sangat tertarik padamu. Namaku Song Yoo Hyun. Aku bersekolah di Jepang sejak aku muda dan aku kembali ke Korea karna Ayahku sakit dan aku harus mengambil alih perusahaan dan...." Kalimat Yoo Hyun terpotong karna suara tawa Mi Ri. Mi Ri tertawa dan bertanya pada Yoo Hyun, "Kau hrus mengambil alih perusahaan? Kau seperti orang yang tidak suka jika statusmu itu di ketahui oleh banyak orang? Apa seperti itu?" Yoo Hyun mengangguk dan senang karna Mi Ri mengerti dirinya. Tapi ternyata perkiraan Yoo Hyun salah, Mi Ri justru semakin tertawa, "Aish itu cerita lama!"
Chul Jin keluar dari dalam kamar dan bingung saat melihat Mi Ri yang sedang menertawai Yoo Hyun. Mi Ri bertanya kembali pada Yoo Hyun, "Apakah keluargamu mencoba mengadakan perjamuan perjodohan untukmu?" Dengan polosnya Yoo Hyun menjawab Iya. Mi Ri bertanya lagi, "Apa kau juga tidak memiliki saudara lainnya?" Yoo Hyun tersenyum dan lagi-lagi menjawab Iya. Mi Ri tertawa dan kemudian senyumnya hilang, "Maaf tapi aku tidak tertarik padamu! Aku bertemu banyak orang yang mengarang cerita kuno seperti itu!"
Mi Ri berniat pergi namun langkahnya di tahan oleh Chul Jin yang marah karna telah merendahkan Yoo Hyun, "Cerita kuno? Apa kau tidak tau dia siapa?" Yoo Hyun menenangkan Chul Jin agar tidak marah pada Mi Ri. Chul Jin meminta agar Mi Ri meminta maaf namun tentu saja Mi Ri langsung menolaknya mentah-mentah.
Mi Ri masuk kedalam kamarnya dengan kesal dan langsung merebahkan diri di tempat tidur. Sementara Chul Jin menggerutu kesal pada Yoo Hyun yang justru menahan dirinya agar tidak marah.
Mi Ri sedang berjalan di taman Hotel bersama karyawan Hotel, karyawan itu memuji Mi Ri karna merupakan lulusan Tokyp University. Mi Ri hanya tersenyum malu-malu. Seorang karyawan wanita tiba-tiba datang dengan teruru-buru dan memberikan kabar bahwa Manager(Myung Hoon) telah melakukan pencoretan beberapa nama karyawan. Mi Ri yang penasaran pun dengan segera melihat data nama karyawan dan ternyata ada nama dirinya.
Mi Ri sangat marah dan dia langsung menuju ke ruangannya Myung Hoon untuk menanyakan hal ini. Saat akan masuk kedalam ruangan Myung Hoon, Sekertaris Myung Hoon menahannya karna di dalam ruangan itu Myung Hoon sedang melakukan pembicaraan dengan Shi Young. Mi Ri tidak mempedulikan hal itu dan langsung menerobos masuk kedalam ruangan Myung Hoon.
Shi Young tentu sangat kesal dengan sikap Mi Ri yang seenaknya masuk kedalam ruangan atasan. Mi Ri bilang bahwa ada sesuatu yang mau dia bicarakan dengan Myung Hoon. Myung Hoon setuju dan meminta pada Shi Young agar membicarakan hal itu lain wkatu. Shi Young berjalan keluar ruangan dan dengan sengaja dia menabrak pundak Mi Ri.
Mi Ri mendekat pada Myung Hoon dan mengungkapkan kekecewaannya, "Aku mau tau mengapa aku ada dalam data pemindahan karyawan? Walaupun... kualifikasiku aku tidak memiliki pengalaman bekerja, namun yang membawaku kemari adalah kau. Aku tidak mengatakan bahwa kau harus bertanggung jawab atas itu, tapi..." Myung Hoon memotong ucapannya, "Mengapa aku harus bertanggung jawab? Perusahaan sedang berjalan tidak lancar dan lagi aku ini adalah atasanmu! Bukan keluargamu! Kau adalah tipe orang yang tidak menerima urusan lainnya sebagai tanggung jawabmu. Kau bukanlah orang yang naif dan sederhana." Mi Ri menatap kecewa pada Myung Hoon, "Apakah ini karna kejadian dengan Tuan Nakamura(Kejadian yang toilet)? Tapi menurutku jika aku di pindahkan hanya karna hal ini... Kau benar-benar tidak mengerti diriku!"
Myung Hoon menatap Mi Ri, "Mengapa kau berfikir bahwa aku tidak mengerti kau? Kau memiliki pendidikan yang baik dan dengan itu kau tidak memiliki masalah kemanapun kau pergi. Itu yang ada di dirimu. Kau tidak mau kalah dan kau tidak peduli dengan apa yang orang lihat. Karna kau seperti itulah mka kamu menerimamu bekerja disini. Tapi satu hal, karna kau hanya berkonsentrasi pada satu hal maka kau mengabaikan yang lainnya. Kau memiliki kebiasaan tidak peduli pada hal lain." Mi Ri mencoba melakukan pembelaan, "Tapi tetap saja, hanya karna satu kesalahan dan kau menyingkirkan aku? Aku memang memerlukan pekerjaan. Itulah sebabnya aku mau mengikuti laki-laki yang bahkan aku tidak kenal untuk datang kemari. Tapi bagi kau, aku mengambil pekerjaan ini karna aku membutuhkannya? Selain itu, aku berfikir bahwa kau orang yang baik, aku bahkan mempercayaimu. Ini sebuah pelanggaran etiket!"
Mi Ri membalikan badannya bersiap untuk keluar ruangan namun ucapan Myung Hoon menghentikan langkahnya, "Aku membaca datamu mengenai tamu dan aku rasa datamu itu tidak jelas. Ini jelas terlihat kurangnya minat darimu terhadap tamu-tamu kami dan kejujuranmu. Akan sulit bagi kami untuk bekerja sama denganmu karna masaah kemalasan. Dan lagi mengenai kesehatanmu sehingga kau sering absen. Dan kau tidak bisa bekerja sama dengan rekanmu. Untuk mempertahankan posisimu itu, aku tanya padamu, Apakah kau telah memenuhi syarat untuk bisa bekerja sama? Atau tetap pada pendirianmu itu? Aku harap kau dapat memikirkannya dengan serius sebelum mengambil keputusan." Mi Ri benar-benar kesal dan langsung meninggalkan ruangan Myung Hoon dengan membanting pintu dengan kasar.
Mi Ri pergi ke atap Hotel untuk menumpahkan kekesalannya. Di atap Hotel itu Mi Ri mendengar ada langkah kaki yang datang sehingga dia segera bersembunyi. Yang datang ternyata Asisten Kim dan seorang karyawan Hotel. Asisten Kim bilang bahwa Hotel dalam masalah besar dan sepertinya akan ditutup. Mi Ri terus secara diam-diam mendengar pembicaraan itu. Asisten Kim kemudian bilang bahwa Putri Perdana Menteri Jepang yang sedang berkunjung ke Hotel mereka itu tiba-tiba saja kabur dan hal ini bisa menjadi masalah besar jika pers mengetahuinya.
Myung Hoon sedang melakukan konfrensi pers mengenai kedatangan putri perdana menteri Jepang di Hotelnya. Wartawan bertanya mengenai kedatangan putri perdana menteri Jepang itu dan Myung Hoon menjawabnya dengan tenang tanpa membahas masalah putri perdana menteri Jepang yang kini tidak ada di Hotel mereka. Diam-diam Mi Ri melihat konfrensi pers itu.
Myung Hoon dan Direktur Lee berdiri di depan Hotel untuk menyambut salah seorang staff kepresidenan. Staff itu marah pada Hotel A karna kejadian kaburnya putri perdana menteri Jepang ini bisa terjadi. Lagi-lagi Mi Ri melihat kejadian ini dan memikirkannya.
Mi Ri berjalan di taman Hotel dan dia memiliki sebuah ide makanya dia berjalan dengan cepat ke arah Hotel. Saat itu dia berpapasan dengan Hee Joo dan seorang cleaning service juga. Hee Joo menahan langkah Mi Ri dan bertanya mengenai kepergian Mi Ri dari apartemennya, namun Mi Ri dalam keadaan terburu-buru sehingga dia meminta Hee Joo agar membicarakannya lain waktu.
Mi Ri pergi ke atap Hotel dan mengajak Asisten Kim. Dia membujuk Asisten Kim agar mau memperlihatkan data tamu Hotel karna hanya beberapa orang yang memiliki posisi saja yang bisa melihat data tamu Hotel. Asisten Kim menolak karna dia bisa kena masalah jika ketahuan memberikan izin pada orang lain. Mi Ri tidak menyerah begitu saja, dia mulai merayu Asisten Kim dan akhirnya Asisten Kim pun luluh dan meminta Mi Ri untuk mengikuti dirinya ke ruang data.
Asisten Kim membuka data Putri Perdana menteri Jepang itu lalu memperbolehkan Mi Ri untuk melihatnya sementara Asisten Kim pergi ke depan pintu ruangan agar tidak ada yang melihat aksinya ini. Mi Ri melihat data itu dengan cepat dan dengan segera dia print data itu.
Setelah mendapatkan data itu, Mi Ri datang ke Taxi Centre untuk memulai pencariannya dengan menanyakan apakah pernah mendapatkan penumpang dengan wajah yang seperti putri perdana menteri Jepang itu. Pusat Taxi itu memberi tahu bahwa dia pergi ke daerah Changchun sports centre. Mi Ri pun segera memanggil Taxi dan pergi ke daerah Changchun untuk mencari putri perdana menteri Jepang itu. Ia membawa foto putri perdana menteri Jepang itu dan menanyakan ke beberapa orang, namun tidak ada satu pun yang melihat putri perdana menteri Jepang itu.
Myung Hoon datang ke ruangan para staff untuk menanyakan keberadaan Mi Ri karna meja Mi Ri dalam keadaan kosong. Seorang staff mengatakan bahwa Mi Ri sedang pergi keluar.
Mi Ri kembali ke Hotel karna pencariannya hari ini sama sekali tidak membuahkan hasil. Dia masuk kedalam lift menuju ruangannya. Lift kembali terbuka dan masuklah Myung Hoon. Myung Hoon membuka pembicaraan di antara mereka, "Aku pergi ke ruangan pekerja namun kau tidak ada." Mi Ri menjawab dengan dingin, "Itu karna aku sedang dalam proses pemindahan." Myung Hoon berkomentar, "Tapi bukan berarti kau dalam proses pemindahan maka kau bisa melepaskan tanggung jawabmu." Mi Ri tersenyum simpul menatap Myung Hoon, "Aku sudah meminta izin. Untuk menghindari kenyataan dari ucapanmu maka aku keluar."
Myung Hoon berkata bahwa Mi Ri adalah tipe orang yang emosional. Mi Ri menyanggah hal itu, "Tidak. Aku harusnya berterima kasih padamu karna kau telah memberikan pelajaran padaku. Merekrutku saat memerlukannya dan membuangku saat sudah selesai. Ya seperti ini lah perusahaan. Seperti yang kau katakan, aku mencoba untuk tidak melupakan realita yang sesungguhnya." Mi Ri sudah sampai di lantainya, Senyum yang awalnya di tunjukan di depan Myung Hoon pun menghilang setelah dia keluar dari lift.
Hee Joo datang ke Hotel Mondo untuk mengikuti perekrutan design. Hee Joo menyerahkan data-data yang di perlukan namun panitia mengembalikannya kembali karna surat kelulusan Hee Joo tidak ada. Hee Joo panik dan mencarinya di tas namun dia tidak menemukannya. Hee Joo pun berusaha membujuk panitia itu, "Bisakah kau menerima copy-annya? Aku akan segera mengirimkan fax yang asli karna surat kelulusan itu di buat di Tokyo dan..." Ucapan Hee Joo di potong oleh panitia itu, "Maafkan aku. Tapi ini hanya membuat kami kesulitan." Hee Joo terus berusaha membujuk, "Surat kelulusan yang asli aku akan membawanya besok atau lusa, bagaimana?" Namun tetap saja panitia menolak, "Maaf tapi data yang tidak lengkap tidak bisa kami terima. Itu lah peraturannya." Hee Joo benar-benar bingung kemana hilangnya surat kelulusannya itu.
Berita konfrensi pers yang di adakan oleh Myung Hoon mengenai kedatangan putri perdana menteri Jepang itu telah di siarkan di TV dan tentu saja Lee Hwa dan juga Yoo Hyun sudah melihatnya. Lee Hwa meminta Yoo Hyun datang ke ruangannya dan membahas masalah ini. Lee Hwa memulai pembicaraan, "Kau sudah melihat berita itu kan? Ah semua media langsung menunjukan perhatian pada hal ini. Ini keuntungan bagi kita saat mereka jatuh dan kita bisa memiliki mereka. Ah apakah dia(Myung Hoon) sudah memberikan jawaban atas penawaranmu itu?" Yoo Hyun tersenyum, "Aku masih menunggunya."
Lee Hwa balas tersenyum, "Tuhan memberikan keuntungan yang sangat besar untuk kita. Karna ini pertama kalinya kau melakukannya maka aku ingin sekali membantumu sebisaku. Dalam hubungan perusahaan, tidak mudah untuk..." Yoo Hyun memotong ucapan Lee Hwa, "Ya itu tidak mudah untuk membuat hubungan perusahaan menjadi cnggung. Aku mengerti dan ini dalam proses. Jangan bilang bahwa kau memanggilku hanya untuk mengatakan hal ini?" Lee Hwa ingin berkata namun lagi-lagi Yoo Hyun memotong ucapannya, "Aku rasa aku harus lebih memperhatikan hal ini. Secepatnya perusahaan ini akan menjadi milikku dan aku tidak mau memiliki hubungan yang buruk dengan perusahaan lainnya. Aku tidak mau membuat orang berpandang buruk pada perusahaan ini hanya karna sebuah kesempatan dalam kesempitan. Hotel A tidak boleh di hancurkan hanya karna masalah ini. Kita harus memulainya dengan sebuah kerjasama." Lee Hwa terdiam mendengar ucapan Yoo Hyun itu, "Oh ya itu ide yang bagus. Ya hal bagus untuk memulai sebuah kerja sama. Tapi bagaimanapun juga...." Yoo Hyun lagi-lagi memotong ucapan Lee Hwa, "Terima kasih karna telah mengerti. Aku percaya bahwa kau akan mengerti. Baiklah kalau begitu aku akan permisi pergi." Yoo Hyun tersenyum dan kemudian pergi meninggalkan ruangannya Lee Hwa.
Mi Ri melanjutkan pencariannya dengan membawa foro Putri perdana menteri Jepang itu namun tetap saja tidak ada yang mengenali Putri perdana menteri Jepang itu. Mi Ri melihat ada stadion yang sedang melakukan konser boy band Korea. Mi Ri ingat bahwa Putri perdana menteri Jepang ini sangat menyukai boy band Korea makanya Mi Ri pun memutuskan untuk masuk kedalam stadion itu.
Di dalam stadion itu sedang di lakukan konser boy band X5. MC mengatakan bahwa mereka akan memanggil seorang fans yang beruntung dapat akan mendapatkan pelukan dari para personil X5. Dan ternyata fans yang beruntung itu adalah Yuu si putri perdana menteri Jepang itu. Mi Ri terkejut melihatnya namun sekaligus senang karna rencananya akan berhasil.
Sementara itu Asisten Kim ketahuan memberikan data mengenai Yuu pada Mi Ri dan dia mendapatkan marah dari Shi Young. Shi Young marah karna dia khawatir jika pusat Taxi(Tempat yang di datangi Mi Ri) akan memberi tahu hal ini pada pers. Asisten Kim ketakutan dan memilih untuk kabur dari ruangan.
Direktur Choi(Seniornya Myung Hoon) datang ke ruangan dan balik memarahi Shi Young yang tadi memarahi Asisten Kim, "YA! Mengapa kau marah padanya? Kali ini yang terpenting adalah mencari keberadaan putri perdana menteri Jepang itu! Sekarang dia(Myung Hoon) ada dimana?"
Myung Hoon sedang menghadap Direktur Lee. Direktur Lee kelihatan bingung juga bagaimana mengatakan pada pers mengenai keberadaan Putri perdana menteri Jepang, "Tidak banyak waktu yang tersisa. Sekarang ini kau katakan saja bahwa dia tidak kabur. Katakan bahwa dia tidak bisa kembali ke Hotel karna kondisi yang buruk. Perhatikan saja segalanya."
Asisten Kim menelfon Myung Hoon dan bilang bahwa dia kini berada di Taxi Centre dan mendapkan kabar bahwa Mi Ri baru saja dari sana. Asisten Kim juga mendapatkan kabar bahwa Mi Ri kini dalam perjalanan mengikuti taxi yang di tumpangi oleh Yuu.
Secara diam-diam Mi Ri terus mengikuti Yuu yang sedang berjalan berdua bersama dengan temannya. Dan Mi Ri tercengang saat melihat Yuu yang mencium teman perempuannya itu. Mi Ri terus mengikuti dan ternyata Yuu pergi ke sebuah Hotel bersama temannya itu.
Di depan kamar Hotel Yuu, Mi Ri memikirkan cara untuk membujuk Yuu kembali ke Hotel A. Mi Ri mengetuk pintu dan mengaku sebagai seorang housekeeping. Yuu membuka pintu kamar dan langsung menutupnya kembali saat melihat wajah Mi Ri. Mi Ri terus berusaha membujuk dan dia berbicara di depan pintu kamar Yuu, "Nona Yuu, ada yang ingin aku katakan. Aku kemari bukan dikirim oleh pihak Hotel. Nona Yuu tolong buka..." Yuu tidak mempedulikan ucapan Mi Ri.
Setelah mendapatkan kabar dari Asisten Kim bahwa Mi Ri sudah menemukan Yuu, maka Myung Hoon pun segera menyusul untuk datang ke Hotel tempat Yuu menginap.
Mi Ri bertemu dengan seorang housekeeping yang menceritakan pada Mi Ri bahwa Yuu sepertinya kabur dari rumah karna Ayah Yuu tidak setuju dengan hubungan Yuu yang menyukai sesama perempuan. Housekeeping itu sama sekali tidak mengetahui bahwa Yuu adalah seorang putri dari perdana menteri Jepang.
Yuu dan kekasihnya kembali ke Hotel dan Mi Ri yang melihat hal itu pun segera menghampirinya untuk mengajak berbicara. Myung Hoon yang berada di lorong Hotel menghentikan langkahnya dan melihat kejadian ini dari jauh. Yuu dan kekasihnya itu tidak mempedulikan Mi Ri dan masuk kedalam kamar. Mi Ri terus mengetuk-ngetuk pintu dan membujuk Yuu agar mau berbicara, "Yuu san! Kumohon dengarkan aku.... Aku juga membenci ayahmu. Aku dapat mengerti perasaanmu."Yuu tiba-tiba membuka pintu dan menatap Mi Ri kesal, "Apa yang kau mengerti tentang aku?" Saat Yuu akan menutup pintu, Mi Ri segera menahannya dan dia mulai bersandiwara kembali, "Yuu san.... Aku juga... Aku juga menyukai sesama jenis. Aku sama sepertimu. Itulah mengapa lebih mudah mengungkapkannya karna kita sudah seperti saudara." Yuu terdiam saat mendengar pengakuan Mi Ri. Myung Hoon yang mendengar hal ini juga sama-sama terdiam.
Mi Ri kemudian berbagi pengalaman hidupnya itu pada Yuu, "Aku sangat mencintainya bahkan aku sangat ingin menikahinya. Tapi karna ayahku... semua itu menjadi tidak mungkin. Apa kau tau apa yang aku dengar setelah aku melarikan diri dari rumah? Ayahku meninggal karna kecelakaan saat mencari aku. Aku tidak pernah membayangkan bahwa Ayahku akan meninggalkan aku seperti itu. Itulah sebabnya aku mencarimu, aku tidak mau kau berakhir sama denganku. Apa kau tau apa hal yang paling menyakitkan? Kehilangan Ayah karna diri kira sendiri. Apa kau yakin kau tidak akan menyesal? Aku tidak mau kau berakhir sepertiku. Itu yang ingin aku katakan." Mata Yuu berkaca-kaca saat mendengar cerita itu. Mi Ri kemudian pergi meninggalkan kamar Yuu. Melihat kepergian Mi Ri, Myung Hoon pun ikut pergi.
Ayah Yoo Hyun, Lee Hwa dan juga Yoo Hyun datang ke Hotel A untuk mendatangi jamuan makan malam karena kedatangan perdana menteri Jepang.
Shi Young berada di ruang kontrol dan dia sedang menelfon Myung Hoon. Myung Hoon sudah sampai di parkiran dan dia meminta agar Shi Young menunda acara beberapa menit. Shi Young bilang bahwa acara sudah di mulai dan tentu saja dia tidak bisa menundanya kembali.
Ayah Yoo Hyun, Lee Hwa dan Yoo Hyun masuk kedalam ruang jamuan makan malam dan duduk bersama. Ayah Yoo Hyun bertanya pada Yoo Hyun, "Bagaimana perasaanmu? Kelak tempat ini akan di jalankan olehmu." Yoo Hyun tersenyum mendengarnya. Ayah Yoo Hyun lalu bertanya pada Lee Hwa, "Apakah kau sudah memberikan kabar pada Perdana menteri jepang bahwa putrinya menghilang?" Lee Hwa berbisik bahwa dia belum mengatakan hal itu.
Perdana Menteri Jepang sudah tiba di Hotel A dan Direktur Lee lah yang menyambutnya. Mi Ri baru datang ke Hotel A dan dia merasa kecewa karna ternyata Yuu tidak juga kembali ke Hotel.
Myung Hoon datang ke ruang kontrol dan dengan segera Shi Young menanyakan hasilnya, "Bagaimana ini? Bukankah lebih baik kita mengatakan yang sebenarnya saja pada sekertaris perdana menteri?" Myung Hoon sudah kehilangan akal dan akhirnya dia setuju akan hal itu. Tapi tiba-tiba salah satu staff mengatakan bahwa di salah satu camera cctv terlihat Yuu yang baru kembali ke Hotel A. Myung Hoon senang dan langsung berlari menuju lobby Hotel.
Mi Ri berada di ruangannya dan dia benar-benar kecewa karna Yuu tidak juga kunjung kembali dan itu artinya dia akan segera di keluarkan dari Hotel. Ada beberapa staff Hotel yang berlari di lorong sambil membicarakan Yuu yang sudah kembali ke Hotel. Mi Ri sontak langsung berlari menuju lobby Hotel untuk melihatnya secara langsung.
Mi Ri melewati tangga darurat untuk menuju Lobby Hotel dan saat dia membuka pintu, ternyata dia keluar tepat di depan Yuu yang sedang berjalan menuju lobby Hotel. Yuu sangat senang saat melihat Mi Ri. Yuu menghampiri Mi Ri dan mengucapkan terima kasih, "Onie! Terima kasih banyak. Sekarang aku mengerti apa yang harus aku lindungi. Terima kasih banyak." Mi Ri tersenyum menatap Yuu karna rencananya berhasil, "Tidak. Aku hanya membantu sedikit. Aku lah yang harusnya mengucapkan terima kasih padamu." Yuu mendekati Mi Ri dan memeluknya. Para reporter yang melihat kejadian ini pun segera memotretnya. Myung Hoon sampai di Lobby dan dia senang melihat keakraban Yuu dan Mi Ri.
Di jamuan makan malam, Yuu naik ke atas podium dan melakukan pidato singkat. Lee Hwa kesal karna ternyata Yuu bisa kembali ke Hotel A dan tentu ini merusak rencannya. Mi Ri datang ke ruang jamuan makan malam dan menatap Shi Young dengan tetapan penuh kemanangan.
Direktur Lee memanggil Mi Ri ke ruangannya dan mengucapkan banyak terima kasih, "Jika Jang Mi Ri tidak ada, maka Hotel kita ini bisa terkena masalah besar." Mi Ri tentu senang dengan hal ini, "Ah tidak. Aku tidak melakukan apapun. Ini hanya perasaan bersalah yang akhirnya hilang dlam hatiku. Ya jika kita tenang maka hasil yang terbaik akan keluar." Myung Hoon yang berada di ruangan itu juga hanya melihat Mi Ri sekilas.
Direktur Lee lalu membahas mengenai kerja sama dengan Mondo Group, "Ah ya bagaimana dengan kerja sama kita dengan Mondo Group? Apa pendapatmu Tuan Jang Myung Hoon?" Myung Hoon tersenyum dan bilang bahwa dia akan memikirkannya. Direktur Lee lalu mengatakan pada Mi Ri bahwa dia ingin sekali mengajak Mi Ri untuk makan malam bersama sebagai ucapan terima kasih. Mi Ri tersanjung mendengarnya. Direktur Lee juga mengatakan pada Mi Ri agar bisa banyak membantu Myung Hoon di kemudian hari, Mi Ri tersenyum menatap Myung Hoon, "Tentu. Aku belajar banyak darinya."
Ayah Yoo Hyun, Lee Hwa dan juga Yoo Hyun berjalan bersama menuju pintu keluar. Ayah Yoo Hyun memuji Myung Hoon yang benar-benar mempu mengurus semua hal mengenai Hotel A. Lee Hwa lalu mengatakan bahwa putra mereka(Yoo Hyun) juga patsi bisa melakukannya dengan sempurna. Yoo Hyun hanya tersenyum saja mendengar hal itu.
Yoo Hyun membukakan pintu mobil untuk Ayahnya dan Lee Hwa. Ayahnya bilang bahwa mereka baru bertemu sebentar namun sudah harus berpisah kembali. Yoo Hyun tersenyum dan bilang bahwa dia akan lebih sering berkunjung ke rumah orang tuanya. Lee Hwa lalu memeluk Yoo Hyun dan mengatakan pada Yoo Hyun agar lebih menjaga kesehatannya. Yoo Hyun hanya menunduk dan dia terlihat masih canggung dengan Ibu tirinya itu. Ayah Yoo Hyun dan Lee Hwa masuk kedalam mobil dan mereka pun pergi.
Saat Yoo Hyun akan pergi, dia melihat Myung Hoon dan Mi Ri keluar dari Hotel. Yoo Hyun melangkahkan kaki mendekati Mi Ri tapi sayangnya Mi Ri sudah lebih dulu masuk kedalam mobil Myung Hoon dan mereka berdua pergi. Asisten Yoo Hyun datang dan membukakan pintu mobil untuknya. Yoo Hyun lalu meminta pada asistennya agar memberikan data seluruh nama karyawan yang bekerja di Hotel A. Asistennya mengangguk mengerti.
Mi Ri dan Myung Hoon pun makan malam bersama dengan Direktur Lee. Direktur Lee benar-benar berterima kasih pada Mi Ri karna telah membuat Hotel A terhindar dari olok-olokan. Mi Ri lagi-lagi hanya tersenyum. Tiba-tiba Direktur Lee bilang bahwa dia sepertinya bisa meninggalkan Hotel A dengan tenang. Myung Hoon berkomentar bahwa Direktur Lee seharusnya tidak berkata seperti itu. Mi Ri yang tidak mengerti apa-apa pun bertanya, "Apa yang kalian bicarakan?" Direktur Lee menjawab, "Kelak, Myung Hoon lah yang akan menjadi Direktur Hotel A. Jang Mi Ri, tolong agar membantunya." Mi Ri terdiam tidak percaya sambil menatap wajah Myung Hoon.
Direktur Lee mengangkat gelas wine dan mengajaknya bersulang. Mi Ri meminum winenya dan dia sudah memiliki rencana lain untuk mendekati Myung Hoon.