0
Hirayama berhasil dipertemukan dengan Yoo Hyeon. Tanpa basa-basi, Yoo Hyeon langsung menanyai Hirayama perihal Mi Ri. Tanpa basa-basi juga, Hirayama menceritakan semua hal tentang Mi Ri.
Mi Ri tahu bahwa Hirayama akan dipertemukan dengan Yoo Hyeon karena salah satu orang yang membawa Hirayama adalah orang Yoo Hyeon yang Mi Ri kenal. Mi Ri mengikuti ke mana Hirayama di bawa.
Sayangnya, Mi Ri terlambat. Sesampainya di tempat Mi Ri hanya bisa menunggu di depan lobi karena memang Yoo Hyeon memerintahkan untuk tidak membiarkan orang lain masuk.
Mi Ri tidak putus asa. Mi Ri menelepon Hirayama. Mi Ri meminta Hirayama untuk tidak berbicara yang bukan-bukan di depan Yoo Hyeon. Namun Hirayama malah mempergunakan momen tersebut untuk menunjukka seperti apa hubungannya dengan Mi Ri. Yoo Hyeon hanya diam.
Melihat Hirayama sudah turun, Mi Ri langsung menghampirinya. Mi Ri menanyai apa yang sudah dikatakan Hirayama di depan Yoo Hyeon. Hirayama hanya menjelaskan bahwa Yoo Hyeon sangat kecewa terhadap Mi Ri. Hirayama juga menasihati Mi Ri untuk berhenti dan menyelesaikan semuanya.
Setelah malam itu, Yoo Hyeon sulit dihubungi. Padahal Mi Ri harus menjelaskan sesuatu. Keadaan ini membuat Mi Ri bingung. Akhirnya Mi Ri memutuskan untuk menemui ayah Yoo Hyeon. Di sana Mi Ri bertemu dengan Lee Hwa.
Lee Hwa mengajak Mi Ri berbicara berdua. Apalagi selain untuk membujuk Mi Ri untuk mundur. Secara terang-terangan Lee Hwa mengorek sifat materialis Mi Ri. Mi Ri pun secara jujur mengakuinya. Tapi Mi Ri berkilah bahwa perasaannya yang sekarang sudah benar-benar tulus.
Tentu Lee Hwa tidak begitu saja percaya. Lee Hwa tetap meminta Mi Ri untuk menyerah. Bahkan Lee Hwa menawarkan imbalan berharga bagi Mi Ri jika dia mau menyerah. Apapun yang diinginkan Mi Ri, Lee Hwa bersedia memenuhinya asalkan Mi Ri mau menyerah.
Sepak terjang Hirayama benar-benar membuat Mi Ri terpojok meski pada dasarnya tujuan Hirayama adalah menolong. Kali ini Hirayama menemui Lee Hwa atas kehendaknya sendiri. Hirayama memperingatkan Lee Hwa untuk tidak mencelekai Mi Ri.
Lee Hwa malah bertambah sinis dan menjelek-jelekkan Mi Ri di depan Hirayama. Menurut Lee Hwa, Mi Ri adalah salah satu orang yang tidak mungkin bisa melewati batasan status sebagai orang biasa.
Akhirnya Yoo Hyeon bisa dihubungi. Yoo Hyeon mengajak Mi Ri bertemu. Begitu bertemu, Yoo Hyeon yang banyak bicara. Yoo Hyeon menyatakan ketulusan hatinya sejak awal bertemu.
Namun setelah tahu bahwa Mi Ri berlumur dengan kebohongan-kebohongan, Yoo Heon mempertanyakan apakah ini juga disebut cinta. Mengapa tidak cerita yang sebenarnya saja sejak awal. Tapi Yoo Hyeon juga tidak bisa memastikan, meski Mi Ri jujur sejak awal atau semua yang telah terlewati adalah sebuah kebenaran, apakah hubungan mereka akan sama saja atau akan berbeda.
Mi Ri tidak mampu berkata-kata. Mi Ri merasa sangat malu di depan Yoo Hyeon. Mi Ri hanya menangis dan menangis hingga Yoo Hyeon selesai bicara. Apalagi pernyataan Yoo Hyeon terakhir sebelum pertemuan mereka usai.
Yoo Hyeon meminta hubungan mereka diakhiri. Yoo Hyeon beralasan bahwa dia membutuhkan waktu untuk mencoba menerima Mi Ri apa adanya. Mi Ri masih menangis dan tidak mampu berkata-kata.
Esoknya Mi Ri mendapatkan kejutan besar. Kejutan itu adalah semacam surat peringatan dari kepolisian. Mi Ri langsung tahu bahwa itu pasti dilakukan oleh Myeong Hoon.
Myeong Hoon melakukannya demi menghindari masalah yang akan menimpa beberapa pihak yang beberapa kali berhubungan dengan Mi Ri. Diantaranya adalah pihak universitas dan pihak hotel yang sedang dalam proses akuisisi. Jika publik mengetahui kepalsuan Mi Ri, keduanya bisa hancur seketika.
Mi Ri meminta Myeong Hoon untuk bertemu. Myeong Hoon mengakui. Myeong Hoon menyatakan tujuannya adalah untuk mengungkap kebenaran. Mi Ri mencoba membela diri tapi langsung dipotong oleh Myeong Hoon. Dengan penuh bijak, Myeong Hoon meminta Mi Ri untuk tidak menyembunyikan apapun lagi karena Myeong Hoon telah tahu semuanya.
Sebelum pergi ke tempat acara perayaan ulang tahun Group Mondo, Yoo Hyeon menjenguk ayahnya. Saat itu, ayahnya masih belum tahu apapun perihal kebohongan Mi Ri. Yoo Hyeon mendapat nasihat yang berharga dari ayahnya.
Bagi laki-laki, cinta itu diibaratkan sebuah sumur atau mata air dalam hati. Semakin digali semakin sulit untuk diisi penuh. Karenanya terkadang hati akan merasakan kebahagiaan dan terkadang merasakan kesedihan. Ayahnya mengharapkan mata air di dalam hati Yoo Hyeon bersih dan dalam.
Mi Ri memberanikan diri untuk datang ke tempat perayaan ulang tahun Group Mondo. Mi Ri sekedar ingin melihat Yoo Hyeon. Kehadirannya terlihat oleh Yoo Hyeon dan Lee Hwa.
Lee Hwa segera mengajak Mi Ri bertemu ke sebuah sudut ruangan lain. Begitu sampai ke ruangan tersebut dan pintu ditutup, Lee Hwa menampar Mi Ri dengan begitu keras. Lee Hwa memang sedang dalam puncak kemarahan. Lebih-lebih setelah Lee Hwa mengetahui latar belakang kehidupan Mi Ri melalui Hirayama.
Mi Ri berlutut, meminta maaf, dan mencoba membela diri. Lee Hwa meminta Mi Ri untuk segera berdiri. Begitu berdiri, Lee Hwa menampar Mi Ri lagi dan kali ini lebih keras. Sebelum Mi Ri tersadar dari tamparan baru diterimanya, Mi Ri dikejutkan lagi dengan foto-foto dirinya dulu saat di Jepang sebagai wanita penghibur.
Foto-foto tersebut memang berhasil dikumpulkan Lee Hwa berdasarkan informasi dari Hirayama. Lee Hwa melemparkannya ke kaki Mi Ri. Setelah itu, Lee Hwa keluar begitu saja meninggalkan Mi Ri. Mi Ri menangis malu dan sakit hati.
Mi Ri membungkuk dan mengumpulkan foto-foto yang berserakan itu. Yoo Hyeon yang telah selesai memberi sambutan, segera mencari Mi Ri. Begitu sampai Yoo Hyeon sampai di ruangan di mana Mi Ri berada, Yoo Hyeon heran.