0
Alat
dan bahan :
1. Kertas kartoon
2. Gunting
3. Lem
4. Kater
5. Ampelas
Cara
Kerja Boomerang :
Boomerang bekerja dengan dua prinsip, yaitu :
1. Hukum Bernaulli, bahwa (untuk ketinggian yang sama pada fluida yang sama >>> makin cepat laju fluida maka makin kecil tekanannya)
2. Hukum Gerak ke-3 Newton yang diadaptasi untuk rotasi, torsi reaksi = - torsi aksi
1. Hukum Bernaulli, bahwa (untuk ketinggian yang sama pada fluida yang sama >>> makin cepat laju fluida maka makin kecil tekanannya)
2. Hukum Gerak ke-3 Newton yang diadaptasi untuk rotasi, torsi reaksi = - torsi aksi
Desain boomerang dibuat sedemikian rupa sehingga ketika bergerak di
udara, boomerang membelokkan aliran udara ke atas (kecepatan aliran makin cepat),
dengan begitu menciptakan "efek gaya angkat kapal terbang", yakni
sesuai Prinsip Bernaulli, karena aliran udara di atas boomerang lebih cepat
dari aliran udara di bawah boomerang, maka perbedaan tekanan ini menghasilkan
gaya angkat. Dengan begitu boomerang bertahan lebih lama di udara.
Apa
yang membuat boomerang dapat kembali ke pelempar?
Ketika
boomerang berotasi, karena bentuk boomerang yang mirip sirip kipas angin, maka
terjadi perbedaan tekanan udara antara sisi +z dan sisi -z (lihat gambar),
namun karena asumsi tidak ada angin kencang, maka kecepatan relatif 'sirip yang
sedang di atas' lebih besar dari 'sirip yang sedang di bawah', dan menyebabkan
perbedaan tekanan yang lebih besar, sehingga akan muncul "gaya
angkat" netto (dalam arah +z) pada 'sirip yang sedang di atas'. (sebetulnya
pada kedua sirip, tetapi gaya pada sirip atas > gaya pada sirip bawah).
Gaya
ini memutar boomerang ke arah y-z, maka selisih kecepatan sudut boomerang
(secara parsial) ialah ke arah -z (lihat gambar 2).
Hukum
Newton ke-3 versi rotasi : torsi reaksi = - torsi aksi
maka
akan muncul torsi reaksi (yang searah dengan -(selisih kecepatan sudut)), yakni
memutar/membelokkan boomerang ke arah z-x
demikian
seterusnya sehingga gerak boomerang ialah melingkar (kombinasi kecepatan akibat
gaya lemparan + akibat torsi reaksi).