[SINOPSIS] Who Are You Episode 7 Part 1
Posted: Minggu, 25 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label: Who Are You
0
Sebenarnya
episode ini dibuka dengan ulangan episode 6 akhir, tapi panjang banget jadi aku
skip.
Shi-on memegangi kepalanya yang pusing,
ingatannya tentang Hyung-joon adalah korban dari tembakan itu semakin tergambar
jelas membuatnya terkejut.
Shi-on menatap Hyung-joon yang menangis pedih,
Shi-on menunduk kembali menahan kepalanya yang pusing, namun saat Shi-on
menegakkan kepalanya lagi, Hyung-joon sudah tak ada.
~~~
Shi-on
mendatangin ruangan ketua, namanya Moon Heung-joo dan aku akan
memanggilnya ketua Moon. Ketua Moon menanyakan tentang kejadian yang
menimpa Shi-on saat di reservasi, apa kau baik-baik saja.
Shi-on berkata kalau dia adalah orang yang kuat,
jadi tak apa. Ketua Moon menyuruh Shi-on jangan berlagak kuat kalau memang Shi-on
lelah ya beristirahatlah untuk beberapa hari. Shi-on meyakinkan kalau dirinya
baik-baik saja. Shi-on mengatakan kalau dia memiliki permintaan.
Ketua Moon bingung apa maksud dari permintaan itu.
Shi-on : “22 Juli 2007, Kasus Pelabuhan Incheon.
biarkan aku melihat berkasnya, kumohon. “
Ketua Moon : “Kau tahu berkas-berkas kasus itu
tidak boleh diakses. bahkan berkas yang ada di kepolisian tanpa ada izin dari
kejaksaan.”
Shi-on : “Tapi Ketua, setidaknya dapatkah anda
memberitahuku siapa yang meninggal saat kejadian itu?”
Ketua bertanya kenapa Shi-on bertanya kasus itu
sekarang. Shi-on mengaku kalau kasus itu telah merenggut 6 tahunnya, membuatnya
tak bisa mengingat kejadian itu membuat Shi-on frustasi.
Ketua Moon meminta maaf karena itu keluar dari kekuasaannya.
Shi-on mengerti dan meminta maaf karena telah membuat banya sekali masalah.
Ketua Moon menggeleg, Shi-on menunduk mungkin bingung apa yang akan dilakukannya
selanjutnya.
Shi-on keluar ruangan ketua dengan putus asa,
dia memiliki banyak pertanyaan pada dirinya. “Apa yang terjadi?”
Shi-on kembali mengingat saat dia sedang
menyelidiki kasus Yoon-hee, Ah-reum dan ayah Gun-woo. Semua bukti berasal dari
basement. Shi-on seolah menemukan sedikit petunjuk apa yang akan dilakukannya
dan segera bergegas pergi.
~~~
Shi-on mencari benda petunjuk untuk kasus
penembakan Hyung-joon di basement. Dia memilah-milah benda yang ada, Shi-on
dalam hatinya, “Apakah yang terjadi?
Sepertinya tidak mungkin.. sesuatu yang berasal dari enam tahun lalu ada di
sini”
Shi-on beranjak pergi saat dia berada didekat
benda yang dicarinya, kotak cincin. Mbak
itu didepanmuTT
Shi-on menelfon Seong-chan untuk menyuruhnya
membuat daftar barang yang ditemukan baik di Incheon ataupun yang berkaitan
dengan dermaga.
~~~
Shi-on membaca daftar yang telah dibuat
Seong-chan, dia membukanya satu demi satu. Shi-on membaca satu persatu, “Park
Yoon. Kang Woo Cheol. Jo Hyeon Tak.”
Shi-on kemudian beranjak untuk pergi.
Namun tepat saat Shi-on akan pergi, Gun-woo
datang. Shi-on mengomentari keterlambatan Gun-woo, Tidakkah kamu terlalu santai
dalam berngkat kerja?
Gun-woo beralasan kalau dia baru dari satuan
investigasi. Shi-on menasehati Gun-woo untuk jangan lupa kalau dia berada di
Lost And Found Center meskipun sebenarnya Gun-woo ingin di satuan investigasi.
Shi-on akan pergi, Gun-woo bertanya apa ada yang
terjadi. Shi-on mengatakan kalau tak ada yang terjadi.
Shi-on pergi. Gun-woo mengingatkan dirinya
sendiri. “Baiklah, Cha Gun-Woo, khawatirklah masalah penilaian kinerjamu.”
~~~
Shi-on mencari orang-orang yang berada dalam
daftar sepertinya, Shi-on melihat seorang pria keluar dari rumah makan, Shi-on
segera menghampirinya dan menyapa. Orang itu heran, Who are you?
Shi-on mengingatkan kalau dia datang musim semi
kemarin,, mengenai Kang Woo-cheol sunabenim. Orang itu mengingatnya, ah..
benar.
Pria tadi membawakan Shi-on segelas kopi, kenapa
kau sangat ingin bertemu dengan Kang Woo-cheol?
Shi-on mengatakan kalau ada yang ingin ia
tanyakan karena Woo-cheol adalah orang pertama yang tiba ditempat kejadian.
~~~
Hee-bin tersenyum keheranan melihat hantu ada
yang bisa bicara. Hee-bin mengambil kertas kecil berisi nomor, 8639. Hee-bin
bertanya apa dia harus memberikan nomor itu pada Shi-on. Siapa lagi hantu itu?
Siapa lagi, Hyung-joon pun tersenyum.
Hee-bin tersenyum sendiri dan berkata dalam
hati, “Ramalan tahun ini mengatakan ada
seorang tamu istimewa yang akan datang. sesosok hantu benar-benar sedang duduk
di hadapanku.”
Hee-bin bertanya dengan penuh arti tersembunyi,
mengapa aku harus melakukan ini. Hyung-joon berkata kalau hanya Hee-bin lah
yang mampu mendengarkan suara Hyung-joon. Hee-bin menolak karena dia hanya
bergaul dengan manusia hidup dan itulah yang membuat pekerjaanya berjalan. Hyung-joon
tetap meminta Hee-bin memberikan no itu pada Shi-on.
Hee-bin menopang kepalanya, “Ada keseimbangan
antara dunia orang hidup dan orang mati, Aku tidak bisa mengacaukannya tanpa
alasan yang bagus. Bagiku untuk menyerahkan informasi penting seperti itu, ada
harga yang harus dibayar.”
Hee-bin menuntut apa yang akan dilakukan
Hyung-joon jika dia melakukan apa yang diperintahnya. Hyung-joon hanya
tersenyum tipis, bener-bener tipis sampe gak keliatan. Keke.
~~~
Seong-chan tiba-tiba bertanya pada Gun-woo,
apakah Gun-woo percaya akan mahkluk yang tidak dilihatnya. Gun-woo bingung
maksud Seong-chan, apa?
Seong-chan menjelaskan, “Anggap saja mereka ada.
Jika seorang gadis bisa berkomunikasi dengan mereka. “ Gun-woo masih mencerna
maksud perkataan Seong-chan tapi Seong-chan keburu mengatakan kalau tak ada
apa-apa dan pergi meninggalkan Gun-woo yang masih cengo.
Gun-woo malah dibuat penasaran dengan pertanyaan
Seong-chan. Gun-woo bertanya-tanya apakah Shi-on yang mengatakan kemampuannya pada
Seong-chan.
~~~
Pria bertanya pada Shi-on, “Sudah enam tahun. Jadi
kamu ingin mencari ingatanmu yang hilang?”
Shi-on mengangguk meng-iya-kan kemudian pria itu
mengingatkan Shi-on kalau akan sangat sulit mencari woo-cheol bahkan ketika
temannya meninggal Woo-cheol tak datang. Shi-on mengambil kartu nama dari
tasnya dan meminta untuk menghubungi jika bertemu dengan Woo-cheol.
Shi-on pamit pergi pada si Pria. Pria melihat
sekilas kartu nama Shi-on. “Woo-Cheol! Dia sudah pergi.”
Seseorang pun keluar, dia Woo-cheol keluar
dengan terbatuk-batuk.
Woo-cheol menuangkan arak pada si Pria dengan
tangan yang bergetar. Pria bertanya kenapa bisa ada seorang detektive muda
mencari Woo-cheol.
Woo-cheol menghela nafas, “Jika saja aku bisa
mengatakannya padamu. Aku tidak akan hidup dalam persembunyian seperti orang
mati. Maaf jika aku mengatakan hal ini, tapi tolong pura-pura saja kau tidak
tahu.”
Woo-cheol merasa kalau ini lah yang terbaik
untuk semua orang.
~~~
Hee-bin jalan berdampingan dengan Hyung-joon.
Hee-bin merasa kalau Hyung-joon sangat beruntung karena didunia ini maupun didunia
sana tak ada yang gratis. Hee-bin memberitahu Hyung-joon kalau dia juga
sebenarnya mengenal Yang Shi-on unnie.
Hee-bin melihat Shi-on yang berjalan kearahnya.
Hee-bin bertanya pada Hyung-joon bukankah yang dimaksud Hyung-joon Shi-on ini.
Hee-bin menengok mencari-cari Hyung-joon tapi dia sudah tak ada.
Shi-on sudah berada didepan Hee-bin bertanya apa
Hee-bin akan menemui Seong-chan. Hee-bin mengaku kalau dia ingin menemui
Shi-on, Shi-on jelas heran. Hee-bin bertanya apa Shi-on memiliki waktu. Shi-on menggaruk
leher yang tak gatal, sedikit...
Hee-bin tak perduli jawaban Shi-on dan
menariknya untuk bicara.
Ternyata sedari tadi Hyung-joon tak pergi meninggalkan Hee-bin melainkan memperhatikan mereka dari kejauhan.
Seong-chan sedang galau di kantornya, Gun-woo
yang datang bertanya dimana semua orang. Tak ada jawaban dari Seong-chan, dia
bahkan semakin lesu. Gun-woo kesal, Seong-chan.. Im Seong-chan..
Tetap tak ada jawaban, Gun-woo mengajak
Seong-chan untuk bicara sebentar. Seong-chan menuruti namun dengan super duper
malas.
Gun-woo mengajak Seong-chan ke taman, Gun-woo
celingukan lalu bertanya, “Ada apa tadi? Seorang wanita yang bisa melihat
makhluk halus? Bagaimana kau tahu?”
Seong-chan menunduk, dia memberitahu kalau dia
bertemu dengan wanita seksi di club. Gun-woo langsung mengulang, club?
Seong-chan takut segera menjelaskan lagi kalau
wanita yang ditemuinya benar-benar wanita idamannya.
Dari
sononya diskip... Gun-woo terkejut, peramal?
Seong-chan menunduk tapi sekarang malah Gun-woo
yang tersenyum girang tau kalau wanita yang dimaksud Seong-chan bukan Shi-on.
Gun-woo menasehati Seong-chan untuk jangan melihat seseorang hanya dari
covernya saja tapi Seong-chan juga harus tahu keadaan wanita itu.
Gun-woo pergi dengan hati yang riang. Seong-chan
melihatnya heran tapi kemudian tersenyum dan bergumam, Aku tak cocok
dengannya.. Tapi kenapa dia bicara sangat dewasa?
~~~
Hee-bin bersikap sangat ramah pada Shi-on hingga
membuat Shi-on sendiri heran.
Hee-bin memukul mukul sesuatu dengan palu
dimeja, Hee-bin menyuruh Shi-on untuk melakukannya satu kali saja karena bisa
menghilangkan stres. Shi-on menolak, Hee-bin tetap menyuruh Shi-on melakukan
dengan membayangkan orang yang Shi-on benci. Shi-on beneran mukul benda itu,
dan itu hanya satu kali pukulan untuk shi-on. keke.
Hee-bin kemudian memberikan Shi-on sebuah no
plat mobil, Hee-bin mengarang cerita kalau orang yang memiliki mobil itu
menabrak papan reklamenya dan kabur. Shi-on menyuruh Hee-bin untuk datang ke
polisi setempat kenapa padanya. Hee-bin beralasan kalau ke kantor polisi dia
harus membayar. Shi-on menolak karena jabatannya tidak bisa untuk membantu kepentingan
pribadi, Shi-on berniat pergi.
Hee-bin mengatakan kalau reklamenya seharga
300.000 won, Hee-bin menyerahkan no plat itu lagi pada Shi-on dan mengatakan
kalau dia percaya pada Shi-on.
Hee-bin membungkus makanan yang telah dipesan
sedang Shi-on masih diam terpaku memandanginya. Hee-bin permisi pergi, Shi-on
memanggilnya tapi tak diperdulikan.
~~~
Gun-woo sedang menunggu seseorang, dia terlihat
sudah tak sabar. Seorang petugas datang, Gun-woo segera menariknya dan bertanya
kenapa datang sangat terlambat.
Petugas mengeluh kalau sudah berapa kali dia
rekaman lalu lintas setelah Gun-woo pindah ke departemen yang sekarang, dan
sekarang rekamannya malah di Heongcheon. Gun-woo tersenyum penuh arti, Petugas
itu memberikan sebuah flashdisk, Gun-woo berterimakasih dan berjanji akan
membelikan minum. Petugas bercanda, Kamu cuma bisa bicara.
Petugas itu permisi, Gun-woo tersenyum puas
mendapatkan rekamannya.
Gun-woo segera kembali keruangannya dan mengecek
isi rekaman.
~~~
Woo-cheol keluar dari kamarnya dengan
terbatuk-batuk dan saat dia melihat tangannya ternyata ada darah yang keluar
dari mulut. Woo-cheol terlihat memingingat sesuatu.
Woo-cheol bergegas untuk masuk kekamar dan
mencari sesuatu di lemari. Woo-cheol melihat sebuah nametag dengan ragu, itu nametag
Hyung-joon.
Woo-cheol keluar dari rumah makan, Pria yang
sedang bersih-bersih didepan rumah makannya bertanya kemana Woo-cheol akan
pergi. Woo-cheol mengaku kalau dia akan bertemu teman. Pria mengira kalau
Woo-cheol akan mengubah pikiran.
Woo-cheol sendiri merasa kalau dia sudah tak
akan lama lagi jadi dia akan mengatakan pada polisi yang sebenarnya, apa yang
terjadi malam itu dan apapun yang dia tau.
~~~
Gun-woo masih dengan rekaman lalu lintas yang
diminta dari temannya, ada sebuah mobil hitam yang ia perhatikan tapi plat
nomor mobil itu tak terlihat jelas. Gun-woo sepertinya putus asa, dia kemudian
melirik Shi-on yang juga serius melihat pekerjaanya.
Shi-on mendapat sebuah panggilan, Shi-on
terkejut dia bertanya dimana dan segera berniat pergi. Gun-woo yang memang suka
ikut campur urusan Shi-on jelas aja kepo deh, Gun-woo segera mengikuti Shi-on.
Gun-woo mengantarkan Shi-on kesuatu tempat.
Gun-woo bertanya apa yang sedang Shi-on kerjakan sepanjang hari. Shi-on bingung
akan menjawab apa. Gun-woo lanjut bertanya, “Kau ada diluar kantor seharian. dan
sekarang kau akan pergi ke tempat asing daripada pulang ke rumah.”
Shi-on akan mengatakan sesuatu, aku...
Sebuah panggilan masuk membuat Shi-on
menghentikan kata-katanya. Shi-on bertanya dimana sunbaenim, Woo-cheol tak
mengatakan keberadaanya tapi menyuruh Shi-on untuk berhenti karena dia yang
akan menemui Shi-on. Shi-on mengerti dan mengakhiri panggilannya.
Shi-on menyuruh Gun-woo untuk menepi.
Shi-on segera turun dari mobil dan mencari
Woo-cheol. Ternyata Woo-cheol sudah ada diseberang jalan, mereka berdua saling
mengangguk menyapa dan menyebrang jalan.
Namun sebuah mobil melaju dengan sangat kencang
tampak kalau orang itu sama dengan yang menculik Shi-on, Shi-on yang meenyadari
mobil itu segera berlari untuk menolong Woo-cheol, Gun-woo juga berusaha untuk
menyelamatkan salah satu dari mereka.
~~~