Sinopsis Adolescence Medley Episode 1 Part 2
Posted: Senin, 19 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label: Adolescence Medley
0
Sinopsis Adolescence Medley Episode 1 Part 2
Teman Ah Young berkomentar kalau Ah Young terlalu perhatian kepada orang lain. Menyebalkan kalau kau terlalu baik.
Ah Young hanya tertawa sambil meminum kopinya.
-AIHHH, seandainya Jung Woo mendengarkan ini :')-
Ayah juga tidak tahu. Ibu mengatakan kalau itu bukan tanggal ulang tahun orang tua mereka, dia atau ayah. Dan bukan ulang tahun pernikahan mereka juga.
Lalu kedua orang tua ini baru teringat dan saling menatap, Ulang tahun Jung Woo.
Ibu yang sedang membuka ijazah / sejenisnya ragu dan pada akhirnya ia tidak mengingatnya. :'(
Ah Young seolah sadar kalau ia ditatap dan melihat ke arah Jung Woo. Jung Woo dengan kesal memalingkan wajahnya.
Ah Young bertanya apa Jung Woo sudah mengambil kapur?
Jung Woo menatap AH Young dengan kesal, ia tak menjawab. Ia hanya menatap tanpa berkedip. Deok won heran melihat Jung Woo dan mengingatkan Jung woo kalau AH Young sedang bertanya pada Jung Woo.
Ah Young belum menyerah dan mengatakan kalau pelajaran selanjutnya adalah Kimia, jadi tolong ambilkan juga tabel periodik.
Jung Woo masih menatap dengan kesal. Ia tak menjawab dan mengalihkan pandangan ke buku di hadapannya, membolak-balik halaman buku dengan kesal.
Ah young tidak peduli dengan sikap cuek Jung woo dan mengatakan Jung woo harus gerak cepat. Ah Young meninggalkan Jung woo.
Deok Won yang tidak tahu situasinya malah menawarkan diri untuk menemani Jung Woo.
Jung Woo kesal dan kesal tak tertahankan, ia memukul meja dan berdiri sampai kursinya jatuh dan berteriak, YA! AH YOUNG!
Ah Young menghentikan langkahnya. Seisi kelas hening, cukup kaget. Jung woo menatap tajam ke arah Ah Young sambil berkata dalam hati, "Ya, Kau Yang Ah Young! Kau kira kau selalu bisa melakukan yang kau inginkan, bukan? Apa hidup segampang itu untukmu? Haruskan aku merusak kehidupan sekolahmu?"
Jung Woo sudah ada di hadapan Ah Young sekarang. Keduanya saling menatap. Jung woo berkata, Kau.
Ah Young menatap Jung Woo. Jung Woo, Kau.
Jung Woo menatap Ah Young. Perlahan ia mengangkat tangannya. Perlahan menurunkan seperti memukul Ah Young. Ah Young terkejut.
Berkencanlah denganku.
Berkencanlah denganku.
Berkencanlah denganku.
Tapi sukses membuat seisi kelas yang mendengarnya menunjukkan wajah kaget mereka.
Apalagi Ah Young, si gadis yang ditembak oleh Jung Woo yang tersenyum padanya.
Jung Woo menyunggingkan sedikit senyum di wajahnya. Menunggu jawaban.
Saking gugupnya, Ah Young menelan ludahnya. Dan beberapa detik kemudian, Ah Young menjawab, YA.
Bel aneh bergema. Giliran Jung Woo yang terkejut, wajahnya menunjukkan bukan itu jawaban yang ia harapkan.
Seisi kelas masih terdiam, menatap mereka dengan terkejut.
Jung Woo masih shock, tidak berkedip. Bahkan mematung saat Ah Young berjalan ke mejanya.
Lalu kelas dipenuhi dengan teriakan riuh para siswa, yang bergosiplah, yang berteriak lah, pokoknya pada ngejek deh, biasaaaaaa anak SMA, cie cieeeeeeeeeee.
Ah Young sibuk dengan bukunya. Sementara Jung Woo masih berdiri tak percaya dengan apa yang ia lakukan, atau tak percaya dengan apa yang dikatakan Ah Young. Ia mematung menatap Ah Young. Keningnya sedikit berkerut.
Jung Woo sedang berjalan gontai dan Deok Won mendekatinya sambil membawa sebuah papan yang aku tebak sebagai tabel periodik. Deok Won bertanya, Apa kau lihat wajahnya? Sejak kapan kau menyukainya?
Deok Won mencoba melihat wajah Jung Woo. Jung Woo tidak menjawab, ia masih dalam wajah yang sama berjalan gontai, Deok Won hanya bisa ber ck ck dan mengatakan kalau ia sangat terkejut. Aku tidak pernah mengira dia tertarik dengan laki-laki. Kau kenal Won Il yang sering bersama Young Bok? Dia terus mengikutinya, tapi dia benar-benar mengacuhkannya.
Jung Woo akhinya berhenti. Dan dengan wajah bodoh bertanya, Apa?
Deok Won hanya tersenyum dan memberikan tabel periodik pada Jung Woo, menyuruhnya membawa masuk.
-kok feeling aku ga enak ya tentang Won Il, kalo gini ntar Jung Woo dapat masalah lagi donk-
Ah Young menyadarinya dan berdiri. Jung Woo beneran tampak gugup.
Sementara teman sekelas memperhatikan mereka dengan sneyum tak percaya di wajah mereka.
Seisi kelas ribut karena pasangan canggung ini. HAHHAHAHHA.
Kelas ribut lagi dan mengatakan kalau mereka tidak mau.
Jung Woo awalnya memperhatikan, tapi kemudian ia bertopang dagu seolah tidak peduli juga dengan kontes itu.
Ah Young mengatakan jika tak ada yang mau maka terpaksa harus memilik acak.
Si sipit menunjuk tangannya. Ah Young sudah berharap kalau si sipit mau, tapi si sipit rupanya hana mengatakan kalau neneknya ingin pergi ke acara itu.
Seisi kelas ribut lagi dan Ah Young menenangkannya. Ah Young bertanya lagi, apa setidaknya tidak ada rekomendasi?
Si gendut bicara, kenapa kalian tidak ikut sebagai pasangan?
Dan seisi kelas mulai ribut lagi, OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
Jung Woo masih tak peduli dengan hal itu, meski ia merasa terganggu. Deok Won berbisik pada Jung Woo, Dia mengalami saat yang sulit, bagaimana menurutmu?
Jung Woo kesal dan menyuruh Deok Won diam saja.
Dan Jung Woo teringat lagi kalau ia akan pindah ke Seoul.
Lalu saat kontes menyanyi, Ah Young yang muncul karena tanggung jawabnya sebagai pacara Jung Woo.
Lalu Ah Young mulai berjoged dengan aneh di atas pentas dan bahkan tak bisa mulai menyanyi. HAHHAHAAHAH. LOL.
Dan itulah bayangan Jung woo. Untuk balas dendam pada Ah Young.
Jung Woo tertawa puas.
Deok Won terkejut dan menegur Jung Woo. Ah Young juga terkejut dan tak bisa bilang apa-apa.
Jung Woo dengan yakin mengatakan kalau ia akan ikut kontes menyanyi nasional.
Jung Woo bahkan tersenyum pada Ah Young. Kita bisa melihat Ah Young sedikit terharu.
Sementara Deok Won bertanya lagi, apa kau serius?
Teman Ah Young mulai berisik, OOOOO, Bo ya~ Apa kau melakukannya demi pacarmu?
DAn seluruh kelas kembali berisik. WKWKKWWKWKKWK.
DAn seisi kelas ribut, ikutan menyuruh Ah Young mencium Jung Woo. Kiss Him! Kiss Him! Kiss Him!
Ah Young terlihat terkejut dan gugup. Sementara Jung Woo tampak tersenyum malu -serius tuh? HAHHAHHA-
YOOOOOOOOOOO!!!!
ALmost Paradiseee~~~
Parody BBF memperlihatkan Jung Woo dan Deok Won sebagai duo F4, membuka gerbang dan berjalan keluar dari gedung sekolah. Mana Jung Woo membawa bunga lagi dan memberikannya pada salah seorang siswi, tapi rupanya hanya mengharap-harapkan si gadisk, YA Ampuun.
Gaya Jung Woo beneran sombong, HAHAHHAAHHA.
Ia dan Deok Won terus berjalan sambil di gosipkan oleh siswa yang lain, karena Jung Woo pacaran dengan siswi paling TOP di sekolah, bahwa Jung woo menembak di depan seluruh teman sekelasnya.
HAHAHAAHA, karena itu dia diliatin dan dikelilingi. PAs deh OST-nya!!
Young Bok meminta Won Il jangan khawatir, karena Yeok Ho sunbae akan segera menghancurkan Jung Woo.
won Il tak suka memanggil Yeok Ho hyungnim karena mereka ada dikelas yang sama.
Young Bok cukup kaget dan mengatakan kalau Won Il harus menunjukkan rasa hormatnya.
Won Il juga kesal dan melemparkan sesuatu, Kenapa aku harus mendengarkannya?
Young Bok terkejut melihat Won Il marah dan ia tak bisa berkata apa-apa lagi.
Teman Hyun Jin itu histeris sendiri. -sepertinya ni cewek kelas 1-1 juga-
Teman Hyun Jin mengatakan kalau sebelumnya Jung Woo tidak menonjol, tapi sekarang Jung Woo sangat terkenal.
Hyun Jin tampak sedikit kesal ? dan berkata, Ck, Yang Ah Young punya selera yang tinggi. Mungkin dia tidak ingin menjadi murid terbaik lagi.
Teman Hyun Jin mengatakan kalau Ah Young itu pintar, jadi tak ada yang harus dia khawatirkan. Dia menjalankan semuanya dengan baik.Mungkin dia juga akan punya hubungan cinta yang indah.
Hyun Jin tampak tidak senang karena temannya memuji Ah Young terlalu banyak.
Hyun Jin menatap temannya dengan kesal dan temannya menyadari hal itu, Hyun Jin mengatakan kalau Ah Young tidak pintar. Dia mungkin berpura-pura bermain dan begadang semalaman.
Ah Young menghentikan langkahnya dan menatap Hyun Jin. Hyun Jin terus bicara, Murid terbaik kita punya banyak waktu untuk belajar dan berkencan.
Ah Young tidak ingin menanggapinya dan akan pergi. Tapi Hyun Jin mengingatkannya, Jung Woo cukup terkenal akhir-akhir ini. Sebaiknya kau hati-hati.
Ah Young akhirnya bertanya, Jang Hyun Jin, sebenarnya apa yang ingin kau katakan?
Ah Young terdiam. Hyun Jin berkata lagi, Aku tahu dia mau berkencan denganmu, karena kau pintar. Tapi bagaimana denganmu?
Ah Young masih diam. Ia hanya menghela nafas dan meninggalkan Hyun Jin. Tapi di ujung tangga ia berbalik lagi, Kau pasti sangat bebas akhir-akhir ini. Bagaimana bisa kau lolos ke peringakat kedua saat kau sangat ingin tahu?
Hyun Jin kesal, YA! Aku jauh lebih baik darimu!
Ah young tidak gentar, Jangan cemaskan aku. Cemaskan saja panjang rokmu. Kau akan terkena sembelit.
HAHHAHAHAAHAHAAHAHAHA. Rok Hyun Jin memang pendek banged deh.
Hyun Jin ini lucu banged, ia ngamuk sendiri, Kau kira kata-kata itu akan menghentikanku? Aku akan memakai yang lebih pendek.
Dan tingkahnya itu dilihat oleh ibu wali kelas 1-1 yang sedang hamil dan mengeluh kalau hal ini tak baik bagi anak dalam kandungannya. Hehhehehe.
Ia menirukan apa yang hari ini ia lakukan, saat ia melawan kakak kelas, dan saat ia meminta Ah Young berkencan.
Ia tertawa lagi. lalu ia juga mempraktekkan khayalannya, saat nanti ia pindah sekolah, saat Ah Young panik mencarinya. Jung Woo beneran kayak orgil, ketawa-ketawa sendiri, wkkwkkw.
Jung Woo bertanya kenapa rumah bersih sekali, apa kardusnya sudah di angkat?
Ayah mulai bicara dan Jung Woo merasakan firasat buruk.
Ayah berkata, sebenarnya, Ayah memutuskan tidak akan pindah ke Seoul.
Jung Woo shock, ia menjatuhkan rotinya. Jung Woo mematung.
"Tebakanku tidak pernah salah."
Ayah tanpa tahu rencana puteranya berkata, Apa bagusnya Seoul? Ayah hanya memikirkan promosi ayah, dan ibu hanya memikirkan pindah ke Seoul. Kita tidak pernah memikirkan keadaanmu, atau memikirkan apa kau punya teman.
Jung Woo masih shock saat ibunya keluar dari kamar dan bertanya, Ibu, aku tidak akan pindah?
Ibu dengan sedih mengatakan, benar, ayahmu bilang kita akan tinggal di sini. Ayah bilang kau harus lulus di sini.
JUng Woo mulai panik, kenapa?
Ibu juga minta maaf. Jung Woo panik, dengan roti yang masih tersisa di mulut ia mengatakan kalau ia harus pindah. Ia bahkan memegang tangan ayahnya mengatakan kalau pindah ke Seoul itu gampang.
Ayah mengatakan tentu saja. Tapi kehidupan kota bukan segalanya. Sama halnya dengan nilai bukan segalanya. Benarkan, bu?
Ibu masih kesal karena tak jadi pindah ke Seoul, tapi ayah memang benar.
Ayah memeluk Jung Woo dan mengatakan kalau Jung Woo lah yang terpenting baginya. Ayah tertawa lepas.
Jung Woo mematung, Shock.
"Keluargaku menusukku dari belakang."
HAHHAAH, kasian Jung Woo.
Dan Jung Woo dipukuli oleh ketiga orang itu. HAHAHAAHAAHHA.
Jung Woo terbangun dari mimpi buruknya, ia sedang ada di ruang cuci, mencuci sprai ternyata. Jung Woo kesal dan melemparnya.
Tapi sepertinya Won Il dicuekin sama Yeok Ho, karena Yeok Ho hanya bicara dengan Young Bok, meminta seri selanjutnya komik yang ia baca.
Won Il bergumam kalau ia tidak di anggap lagi.
Wew, kayaknya Won Il dan Yeok Ho ini akan bermusuhan.
Won Il memulia pembicaraan, Yang Ah Young, Hanya karena dia, bukan?
Young Bok terkejut dan menyuruh Won Il berhenti. Tapi Won Il sedang kesal pada Yeok Ho, Benar, dia melakukannya karena gadis bodoh itu. Tapi dia terlihat dingin.
Yeok Ho menutup matanya dengan kesal dan mematahkan tongkat bilyard. Young Bok terkejut.
Untuk menghindari perkelahian, Young Bok segera mengajak Won Il pulang meninggalkan Yeok Ho.
Yeok Ho sendirian dan mengatakan kalau hari ini membosankan.
Dia terlihat kesal,
Malam itu Ah Young tidak konsentrasi belajar. Dan perlahan tangannya bergerak menggambar sesuatu. Ibu masuk ke kamarnya memabawa jus dan melihat Ah Young menggambar. Ibu mengingatkan kalau sebentar lagi UTS, jangan membuang waktu.
Ah Young mengerti. Ibu akan keluar, tapi kemudian ia berkata kalau ia sudah bicara dengan ayah dan ayah akan mencari tahu. Ibu akan mengatakan sesuatu juga, tapi tidak jadi dan menyuruh Ah Young belajar saja.
Ah Young mengerti. setelah ibu pergi, Ah Young mengambil kalender dan menandai tanggal 6 Juni dengan kata : Oppa.
Ayah menghidangkan roti dan mengatakan karena ibu sedang tidak enak badan, maka ia yang masak, sedikit gosong. Tapi untuk makan siang, ia ingin Jung Woo membeli saja.
Jung Woo tidak mendengarkan, ia lebih memikirkan mengenai nasibnya nanti. Dan memutuskan kalau mulai hari ini ia hanya perlu diam.
Jung Woo mulai memakan roti dengan lahap. Ayah masih memasak telur dadar untung Jung Woo kalau-kalau Jung woo tak mau makan roti, tapi begitu ia menoleh ia tertawa melihat Jung Woo makan roti dengan lahap.
HAHAHHHAHHAH.
-HAHHAHAAH, Nggak mungkin!-
Jung Woo duduk di kursinya, Gugup sangat. Ia bahkan membawa air minum sekarang dan bersiap akan meminumnya, sebelum itu ia melirik ke arah Ah Young dulu.
Ah young juga meliriknya, tapi mereka saling tidak menyadari.
Jung woo minum air untuk mengurangi rasa gugupnya. Tapi ia tersedak saat Deok Won mengatakan Young Bok tadi mencarinya dan akan kembali saat jam makan siang.
Ah Young mendengarkan percakapan mereka.
Deok Won tersenyum mengatakan ada tempat yang enak, tapi tidak dekat.
Jung Woo tersenyum bersyukur dan mulai ngobrol dengan Deok Won saat pintu kelas terbuka dengan keras.
Si gendut dengan tissu toilet ada disana, ia mengeluh karena diare lagi.
Jung Woo mencoba mengabaikan dan mulai membuka buku untuk belajar, tapi pintu kelas terbuka lagi. Seorang siswi ingin meminjam pakaian senam pada temannya di kelas 1-1.
Jung Woo kesal karena dari tadi ada yang mengganggunya. Saking kagetnya ia sampai cegukan.
Deok Won menawarkan minum, dan untuk ketiga kalinya pintu terbuka lagi, saking kagetnya minum Jung woo sampai tumpah dari mulutnya, hiyyyyyyyyyyy.
Ah Young melirik Jung Woo dan ia duduk kembali, sementara Jung Woo ternyata dari tadi mengantuk. Dan lagi-lagi seisi kelas mengejek mereka : Congratulation! Congratulation!
Bahkan para guru tahu, ahhahaha.
Ibu guru tersenyum. Bel berbunyi. Ibu guru mengatakan kalau ia ingin melihat seberapa serasinya mereka, dan ia akan menunggu kontes nanti.
Semuanya kembali tertawa. Ah Young melirik Jung Woo lagi. Jung Woo tak bisa apa-apa dengan gosip itu.
Ia membaringkan kepalanya diatas lengan di meja dan menghela nafas mengeluh, Hidup begitu menyakitkan.
Dan ternyata Jung Woo membayangkan seolah ada duri di kursinya. HAHAHAHHAAHHAH. Kasian Jung Woo.
Ah Young heran, tentang apa?
Teman sekelasnya gemes karena Ah Young membisu dari kemarin. Teman satunya mengatakan tentu saja tentang berpacaran dengan Jung Woo, ku kira kau tidak tertarik dengan laki-laki.
Mereka bertanya, apa kau sungguh akan berkencan dengan Jung woo? Tidak, kan?
KEbetulan Won Il ada disana mendengarkan mereka. Apalagi saat temannya berkata terakhir saat Won Il sunbae mengejar Ah Young, Ah Young selalu bilang tidak.
Teman sebangkunya terus bertanya dengan penasaran, kenapa kau pacaran dengan Jung Woo?
Teman satunya minta Ah young menceritakan alasannya karena ia bahkan tidak membayangkan kalau Ah Young akan pacaran.
Ah Young mengatakan pada temannya kalau ia juga...........
Belum sempat menjawab, Ah Young dan temannya mendengar Yeok Ho memanggil Won Il.
Won Il yang sangat ingin mendengar alasannya terkejut.
Ah Young dan temannya pun pergi dari sana, menghindari keduanya.
won Il yang tampak kecewa menatap Yeok Ho.
Jung Woo masih di depan kelas, melirik ke sekitarnya, melihat keadaan. Setelah merasa aman, ia mulai berjalan, tapi baru beberapa langkah, ia melihat Young Bok dan temannya. Jung Woo langsung kabur.
Jung woo menjongkok dibawah jendela kelasnya, perutnya bunyi.
Jung Woo harus cepat kabur, dan saat akan pergi, ia malah melihat beruang cokelat lagi latihan. Jung Woo bersembunyi di bawah pepohonan lagi. Ia kesal karena ia kepergok terus.
Jung Woo tiba di gerbang sekolah, ia lapar + kelelahan.
Jung woo berjalan dengan gontai sambil masih sesak nafas. Ia mendengar seseorang memanggilnya, tapi ia mengabaikan.
Tapi gadis itu memanggil namanya lagi dan Jung Woo berhenti, karena ia mengenal suaranya.
Jelas itu adalah Yang Ah Young. Jung Woo dan Ah Young bertatapan. Jung woo tak tahu harus bicara apa.
Jung Woo tampak takut. Ah Young menyadari raut wajah Jung Woo yang berubah, ia melihat ke arah Yeok Ho.
Ah Young memperhatikannya. Yeok Ho juga melihat ke arah keduanya.
Yeok Ho berjalan mendekat. Jung Woo menatap Yeok Ho lalu menatap Ah Young. ah Young menatap Jung Woo. Jung Woo cegukan lagi.
-END-