Tree With Deep Roots – Episode 01 [Part 2]

Posted: Minggu, 01 Januari 2012 by khyunkhyun in Label:
0

Petugas  memanggil Shim Jeong untuk keluar dan ditangkap. Shim Jeong keluar dan berteriak balik pada mereka karena sikap mereka yang tidak sopan itu. Lady Ahn juga keluar untuk melihat ke halaman sementara Shim Jeong mengatakan pada para prajurti betapa beraninya mereka datang dan menyerbu kediaman ini di larut malam. Ini adalah kediaman dari ayah mertua Raja, Shim Oewn, kemudian ia menyebutkan hubungannya dengan Raja sebagai Paman Raja, juga sebagai adik dari Perdana Menteri, siapa yang berani datang untuk menangkapnya. Petugas hanya berteriak bahwa ini adalah titah Raja dan membuat Shim Jeong shock. Lady Ahn roboh ke lantai, pingsan.
Kang Chae Yun merawat luka-luka ayahnya sementara Dan Ah bertanya apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba situasi sangat tegang. Seok Sam memberitahu bahwa para prajurit membawa obor tiba-tiba menyerbu ke kediaman lalu tetua pekerja menyuruh para pelayan dan pekerja berkumpul, setelah mereka dipukuli dan ditendang oleh para prajurit. Dan Ah bertanya apa yang terjadi, mengapa terjadi peristiwa seperti ini. Seok Sam meminta anaknya untuk ikut padanya, dan mengatakan bahwa Lady Ahn mungkin dalam bahaya. Kang Chae Yun memberitahu ayahnya kalau ia tak bisa pergi. Seok Sam menyahut kalau itu akan menjadi masalah besar jika Lady Ahn dalam bahaya. Kang Chae Yun segera saja mengikat ayahnya sementara Dan Ah bertanya apa yang Chae Yun lakukan. Chae Yun memberitahu ayahnya untuk berdiam di rumah ini, dia akan keluar untuk mencari tahu sebenarnya apa yang sedang terjadi. Dan Ah bertanya bagaimana dengan ayahnya. Chae Yun meyakinkannya bahwa Kyul Sa tidak ada di kediaman itu, mungkin ia sudah pergi dari sana. Chae Yun menyuruh Dan Ah untuk menunggunya di dekat kediaman Perdana Menteri.

Sang Gung (Dayang Utama) Ratu Soheon memanggil Ratu Soheon kemudian Ratu Soheon bertanya mengenai apa yang telah terjadi pada pamannya, Shim Jeong. Sang Gung Ratu Soheon menjawab kalau Shim Jeong telah ditangkap tadi malam dan dibawa ke Uigyeombu. Ratu Soheon sangat terkejut bahwa peristiwa ini akhirnya terjadi juga. Sang Gung Ratu Soheon bertanya pada Ratu apa yang akan mereka lakukan. Ratu Soheon bertanya pada Sang Gungnya di mana Sejong sekarang, sementara Sang Gung nya hanya terdiam, lalu Ratu Soheon mendesaknya, ia bertanya di maan Sejong. Sang Gung Ratu Soheon menjawab kalau Raja pergi ke “tempat itu”. Ratu Soheon hanya bisa mendesah.
Sejong membangun Istana Changgyeonggung untuk ayahnya, Raja Taejong,  yang pensiun dengan menyerahkan tahta pada dirinya.
Pemeriksaan di Uigyeombu diawasi oleh Park Eun dan Jo Mal Saek sementara para tahanan melalui berbagai siksaan. Shim Jeong mendapat siksaan dicap dengan besi panas.
Di Istana Changgyeonggun, Taejong sedang melakukan wisata memancing sementara para pejabat dan sarjana juga mengeluarkan pancing mereka ketika tali pancing milik Taejong bergerak-gerak dan segera ia menarik pancingnya dan berhasil mendapatkan seekor ikan, lalu musik mulai dimainkan untuk memberikan ucapan selamat Taejong yang berhasil mendapatkan ikan kemudian melepaskan ikan tersebut dan mengembalikannya ke kolam.
Lalu Jo Mal Saeng datang menghampirinya dan memuji Taejong yang berhasil mendapatkan ikan. Taejong bertanya padanya bagaimana urusannya itu, Jo Mal Saeng memberitahu bahwa Kang Sang In telah mengaku atas Park Seong Ui dan Shim Jeong, tapi mereka tidak mengakui siapa dalangnya. Taejong mengatakan kalau jawabannya sudah bisa ditentukan, mengapa orang-orang ini perlu menderita karena kekeraskepalaan mereka. Jo Mal Saeng menyahut kalau mereka mungkin tidak dapat bertahan sampai hari ini berakhir. Taejong mengulangi perkataannya itu dan kemudian bertanya bagaimana dengan Sejong.
Kelihatannya lokasi pemancingan ini ada di Istana Changdeuokgung, di kolam Buyongji.
Mo Hyul berlari menuju ke Jang Shu Gak (Perpustakaan Istana)  kemudian bertanya pada Yi Sin Jeok di mana Raja Sejong. Yi Sin Jeok mengatakan kalau Raja tidak ingin diganggu dan tak mau menemui siapapun. Mo Hyul bersikukuh kalau ia harus masuk sementara Yi Sin Jeok menghentikan Mo Hyul, bagaimana ia bisa melakukan ini. Mo Hyul mengabaikan Yi Sin Jeok dan segera masuk ke dalam perpustakaan dan mengumandangkan pada Sejong bahwa ia Mo Hyul dan ingin masuk untuk menemui Raja. Mo Hyul segera masuk dan melihat Sejong sedang sibuk dengan persoalan matematika (versi kuno dari Sudoku). Ketika Mo Hyul mencoba untuk berbicara, Se Jong memintanya untuk menunggu dan kemudian menginstruksikan dayang Istana untuk menggerakan balok bernomor ke posisinya dengan mengubah posisi dari 496 ke 812, kemudian 57 ke 21, lalu mengubah 1004 ke 5.  Para dayang segera mengikuti instruksi Sejong, yang kemudian meminta para dayang untuk menghitungnya.
Mo Hyul segera memanggil Sejong lagi sementara Sejong dengan tidak sabar meminta Mo Hyul untuk menunggu. Mo Hyul juga tidak sabar, memberitahunya bahwa Shim Jeong telah ditangkap dan dibawa ke Uigyeombu, sekarang urusannya sungguh gawat. Sejong tampak kusut dan Mo Hyul dapat melihat kalau bahu Sejong gemetar sampai ke jari-jari tangannya. Sang Gung Sejong memberitahu Mo Hyul bahwa Sejong sudah mengetahui urusan ini.
Kemudian terdengar suara mengumandangkan kedatangan Ratu Soheon ke perpustakaan ketika pintu terbuka dan Ratu Soheon masuk ke dalam perpustakaan kemudian berjalan menujul Sejong. Ratu bertanya pada Sejong apa sebenarnya yang sedang Sejong lakukan sekarang. Sejong hanya dapat menjawab Ratunya untuk menunggu dan tak mengatakan apapun, hanya menunggu. Lalu Sejong menunggu para dayang untuk melakukan perhitungan mereka ketika jawabannya kembali salah, terlihat Sejong sangat kecewa.
Ratu Soheon dari klan Chongsong Shim lebih tua 2 tahun daripada Sejong
Sejong: Jung Mong Ju, Yi Bang Seok, Yi Bang Beom, Nam Yun, Shin Hyo Saeng, Jong Do Jeong, Jong Do Jun, Jong Yu, Jong Young, Jong Dan, Min Mo Hyul, Min Mo Gyul, Min Mo Ji, Min Mo Hwe, Orang-orang ini, Abamama telah membunuh mereka semua, apakah aku harus mengatakan lagi yang lain padamu … jika tidak ingin mati, bukan … tidak ingin dibunuh, berdiamlah dan menunggu …. aku takut.
Ratu Soheon: Karena itulah … apa gunanya formula ini …. apakah formula ini dapat membantumu … apa sebenarnya ini dapat membantumu, selama beberapa insiden akan terjadi, kau datang dan menghitung formula ini. Apakah perhitungan dari formula ini lebih penting daripada keselamatan ayahku … Dia adalah Guk Bu (Mertua Raja), Ayahku … Mertua dari Cheon Na. Mereka telah mendakwa Pamanku (Shim Jeong) dan menangkapnya, lalu mereka akan memaksa Paman untuk mengatakan siapa selanjutnya … itu jelas sudah ketika Ayahku kembali, dia akan ditangkap … jika ia kembali … kumohon, aku memohon padamu untuk menyelamatkan dirinya.
Shim Oewn sekarang ada di Tiongkok dalam misi diplomatis, mewakili Sejong.
Sejong bernapas dengan berat sementara Ratu Soheon dipenuhi air mata.
Ratu Soheon:…. kumohon …. selamatkanlah dia … Ayahku …. kumohon selamatkanlah dia ….
Sejong memandang Ratunya…
Ratu Soheon: Cheon Na… Apakah benar-benar tidak ada yang dapat kau lakukan? … Kumohon kau harus …. kumohon padamu untuk menyelamatkannya …
Sejong tampak takut di wajahnya ketika mengingat semua pembunuhan selama masa pemerintahan Taejong, ketika semua keluarga terdakwa berkumpul untuk memohon padanya untuk menyelamatkan para terdakwa itu …. kemudian Sejong melihat pada kotak yang dipernis, mengingat ia pernah dibawa pergi di atas sebuah kuda, kemudian bergumam bahwa ia tak dapat melakukan apapun mengenai masalah itu.
Ratu Soheon: Cheon Na … kau adalah Penguasa dari negeri ini … kumohon kau harus … Kumohon padamu untuk menyelamatkannya ….
Sejong: Aku … tak dapat menyelamatkannya … Aku tak dapat melakukan apapun …. Aku minta maaf ….
Ratu Soheon tampak sangat kecewa dan tawar hati, ia segera berbalik dan melangkah keluar perpustakaan sementara Sejong tetap memusatkan pandangannya pada kotak pernis itu.
Di Balai Tahta, Park Eun memberitahu bahwa kejahatannya adalah pengkhianatan sementara Sejong dan Taejong memimpin Dewan Istana, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Taejong masih memegang kendali atas kekuasaan militer dan para pejabat tahu kalau mereka tidak bisa melawan kekuatan seperti itu, maka demi menciptakan perselisihan di antara Sejong dan Taejong, mereka mengatakan bahwa kejahatan itu adalah pengkhianatan dan tak bisa diampuni. Para pejabat segera bersama-sama menyuarakan untuk menangkap Shim Oewn sebagai dalangnya, bersama dengan Kang Sang In dan Shim Jeong yang melakukan kejahatan yang sama.
Di Ruangan Tahta, semua menteri dan  pejabat berkumpul dalam sidang Dewan Istana dengan dipimpin oleh Sejong dan Taejong. Park Eun memberitahu bahwa kejahatannya adalah pengkhianatan, dan seperti yang telah diketahui kalau Taejong memegang kekuasaan militer maka mereka tidak dapat merebut kekuasaannya itu, untuk itu mereka berusaha untuk membuat perselisihan antara Sejong dan Taejong, kejahatan seperti ini adalah pengkhianatan dan tak dapat diberikan pengampunan. Para pejabat bersama-sama menyuarakan untuk menangkap Shim Oewn sebagai dalang, bersama-sama dengan Kang Sang In dan Shim Jeong dalam kejahatan yang sama sebagai solusinya.
Sejong seakan-akan tersumbat napasnya ketika Taejong berkata bahwa untuk mencari solusinya, pemeriksaan belaka tidaklah cukup, jadi butuh usaha lebih lagi untuk mendapatkan solusinya. Jo Mal Saeng mengatakan kalau itu tidak perlu dilakukan karena mereka telah mendapatkan pengakuan atas  seluruh kebenarannya. Kemudian para pejabat mengatakan kalau mereka seharusnya dihukum mati dengan “Sayak” pada Kang Sang In, Park Seob dan Shim Jeong. Taejong bertanya bahwa mereka memang melakukan kejahatan tapi karena mereka hanyalah sarjana maka ketika dihukum mati dengan “Sayak”, itu menunjukkan kemurahan hati Raja bagi mereka. Para pejabat bersuara memang benar, tapi Taejong berkata, bagaimanapun juga orang yang  dalam pemeriksaan pertama itu terbukti telah melakukan pengkhianatan dan tak dapat diberikan pengampunan, lalu juga perlu dipikirkan bahwa mereka telah membuat perselisihan antara Ayah dan Anak (Taejong dan Sejong), Taejong takut kalau Sejong tidak akan menunjukkan kemurahan hatinya dengan memberikan kematian “Sayak” padanya.
Konfusius mengajarkan bahwa seseorang harus mati dengan tubuh yang utuh.
Taejong menatap pada Sejong yang menatapnya balik. Titah diletakkan di hadapan Sejong sementara Jo Mal Saeng membacakan isinya:
Park Eun: Park Seob, Shim Jeong dan yang lainnya akan dieksekusi, Kang Sang In akan dihukum dengan Kyeol Yeol Hyeong di jalanan, untuk menunjukkan pada masyarakat umum keharusan untuk menghapus ketidakpatuhan mereka, ini adalah pendapat dari Dewan Istana … Tolong cap dengan segel, Yang Mulia.
Sayak adalah nama racun, biasa digunakan untuk menyebutkan hukuman mati minum racun.
Kyeol Yeol Hyeong adalah memotong-motong anggota tubuh dengan sapi, adalah bentuk hukuman dari negara bagi mereka yang terbukti melakukan pengkhianatan tingkat tinggi pada masa Dinasti Joseon.
Sejong membaca titah itu …
Park Eun: Lebih jauh lagi … Shim Oewn yang akan kembali dari Tiongkok, kita perlu secepatnya mengeluarkan perintah penangkapannya … untuk ini … tolong cap juga dengan Segel, Yang Mulia.
Sejong menatap pada Taejong sementara Taejong hanya memandangnya dan meminta Sejong untuk mencap segelnya sekaligus sehingga meredakan kekacauan yang telah mereka alammi, kemudian memintanya untuk menyetujui itu. Sejong mencap titah itu dan terlihat sangat emosional, hampir-hampir tak bisa bernapas, membuat Taejong sangat senang.
Sejong berjalan pergi dari Ruang Tahta, sementara Yi Sin Jeok mengikutinya dari jarak yang agak jauh dengan rombongan Raja. Sejong kembali ke perpustakaan, tak dinyana Taejong sudah ada di sana menunggunya. Sejong kemudian bertanya apa tujuan ayahnya berkunjung. Taejong mengatakan bahwa untuk beberapa hari yang lalu dia telah mendengar kalau Sejong ada di perpustakaan maka ia ingin datang menengoknya untuk melihat buku-buku apa yang dibaca oleh Sejong, tapi ia kecewa karena ternyata Sejong sedang bermain-main dengan formula matematika kemudian menambahkan bahwa ada sihir dalam angka-angka, bahwa itu terlihat seperti tipuan sihir belaka maka jika itu hanya tipuan … bukanlah kebohongan jika membuat kecanduan, dan sekali kecanduan akan sulit untuk keluar.
Taejong mengatakan bahwa di luar Istana, mereka mendorong anak-anak muda untuk membaca dan meminta agar tidak kecanduan dengan tipuan ini. Taejong bertanya apakah Sejong dapat memecahkan formulanya ini. Sejong menjawab kalau ia masih belum dapat menghitung jawabannya sekarang ini.
Taejong bertanya apakah Sejong membutuhkan bantuannya untuk menghitung jawaban formula ini. Taejong bertanya apakah angka-angka itu harus dihitung di dalam satu kerangka, jadi tidak peduli bagaimana cara menghitungnya, jawabannya harus sama, inilah yang disebut formula. Sejong membenarkan penjelasannya. Taejong mengatakan kalau ia tidak pernah mencoba ini tapi ketika ia melihatnya, itu sangat mudah dan tak mengalami kesulitan dalam memecahkannya. Taejong membongkar semua balok-balok di formula kemudian mengambil angka “1″ dan menaruhnya di tengah-tengah kerangka, dan kemudian memberitahu Sejong bahwa seperti itu, maka tidak masalah ketika kau menghitungnya dari semua sisi, hanya ada “satu”.  Lalu apa yang disebut 33 formula dapat disederhanakan, tinggalkan saja angka “satu” dan angka-angka yang lainnya dapat ia buang, meskipun ada 100 formula atau 1000 formula atau bahkan 10.000, itu dapat dipecahkan. Taejong tertawa bahwa ke 33 formula tak dapat dihitung oleh Sejong, dunia ini sangat banyak formula … 100 dan 200 tahun, apakah seorang manusia dapat hidup sebegitu lamanya, kemudian bertanya bagaimana cara Sejong memecahkan formulanya. Taejong menunjukkan pada Sejong bagaimana ia melakukannya, adalah cara Raja dan memberitahunya bahwa ini adalah kekuasaan Raja, lenyapkanlah orang-orang yang mempermalukanmu, yang telah mengabaikanmu dan kesetiaan hanya pada satu orang, yang mana Taejong lebih-lebih mengharapkan dari Sejong, yang lainnya hanya tambahan belaka. Taejong menasihati bahwa Sejong tidak melakukan apapun, hanya bermain-main dengan formulanya dan bertanya apakah Sejong mengerti apa yang barusan ia katakan. Sejong hanya mengangguk, Taejong kemudian meninggalkan perpustakaan. Sejong menarik napas saat ia melihat apa yang baru saja Taejong bongkar dan pada balok angka “satu” yang ditaruhnya di tengah-tengah kerangka.
Taejong membersihkan pedangnya ketika Park Eun dan Jo Mal Saeng menemuinya di kediamannya. Taejong bertanya pada keduanya, apakah mereka tahu mengapa ia perlu untuk begitu cepat melenyapkan Kang Sang In dan yang lainnya. Park Eun tahu dengan baik, Taejong memberitahu mereka bahwa Shim Oewn adalah mertua dari Sejong, karena itulah ketika mereka menangani Shim Oewn mereka tidak boleh terlalu kasar. Park Eun mengerti. Taejong kemudian membersihkan pedangnya.
Sejong menuliskan sesuatu kemudian meminta agar Mo Hyul dihadapkan padanya. Kemudian seorang dayang menemui Sejong, yang bertanya di mana Mo Hyul karena ia ingin bertemu dengannya. Dayang menjawab kalau Mo Hyul telah dipanggil untuk menemui Taejong, lalu Sejong meminta agar memanggil Yi Sin Jeok atau Sang Seon (Kepala Kasim). Si dayang menginformasikan pada Sejong bahwa mereka semua, juga para staff Sejong telah dipanggil. Sejong mengingat perkataan Taejong yang memberitahunya untuk tidak melakukan apapun dan berdiam diri dan meminta Sejong untuk bermain-main saja dengan formulanya. Sejong kemudian meminta agar seorang Saeggaksi (dayang magang) dihadapkan padanya, dan dayang tersebut segera memanggilkannya. Si Saenggaksi sangat terkejut dan segera pergi menemui Sejong, yang memberitahu bahwa ia memanggilnya. Sejong mengatakan pada si Saenggaksi bahwa ibu si Saenggaksi telah sakit dan sekarang ia perlu keluar Istana hari ini untuk menengoknya. Si Saenggaksi terkejut sementara Sejong mengulangi bahwa ibu si Saenggaksi sedang sakit dan bertanya apakah si Saenggaksi mengerti apa yang sedang ia coba katakan pada si Saenggaksi. Si Saenggaksi mengerti. Sejong memberitahunya bahwa si Saenggaksi harus menyelamatkan Shim Oewn. Sejong mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya hal yang ia bisa lakukan untuk Shim Oewn. Sejong juga mengatakan kalau si Saenggaksi melakukan tugas ini, dia akan membangkitkan kecurigaan saat meninggalkan Istana. Sejong menyerahkan sebuah surat pada si Saenggaksi dan memberitahunya bahwa dia harus membawa surat itu dan meninggalkan Istana malam imi juga kemudian menyampaikan surat ini pelayan di kediaman Shim Oewn bernama Song Jip Sa (pesuruh laki-laki) bahwa pria itu adalah orang yang paling terpercaya. Si Saenggaksi mengerti dan Sejong memberitahunya bahwa ia harus menyampaikan ini sebelum para prajurit datang menangkap Shim Oewn. Si Saenggaksi juga mengerti bahwa Sejong memintanya agar ia tak boleh dipergoki oleh orang lain.
Si Saenggaksi meninggalkan Istana malam itu juga.
Kerumunan orang berkumpul di kediaman Shim Oewn, mengatakan kalau Shim Oewn adalah mertua Raja, kejahatan apa yang telah ia lakukan, kemudian mereka bergumam apa yang terjadi, apakah mereka semua akan ditangkap. Si Saenggaksi sampai di kediaman Shim Oewn. Kyul Sa berkeliling di kerumunan itu dan seseorang mengenalinya kemudian bertanya apa yang ia lakukan di sini, kenapa ia tidak ada di dalam kediaman itu. Kyul Sa mengatakan kalau ia diutus oleh Lady Ahn untuk melakukan suatu tugas. Kemudian seorang prajurit menepuk bahu Kyul Sa dan bertanya apakah ia pelayan dari kediaman Shim. Kyul Sa menyangkalnya dan ia tidak punya hubungan dengan mereka tapi si prajurit tak mempercayainya dan mendorongnya pergi, Dan Ah melihat ayahnya dan akan memanggilnya dari kerumunan, tapi si Saenggaksi  melihatnya dan segera menekap mulut Dan Ah, mencegahnya untuk memanggil ayahnya.
Si Saenggaksi pergi menemui Kang Chae Yun, kemudian Kang Chae Yun mendapat tahu kalau Shim Oewn difitnah karena pengkhiatanat, jadi mereka harus menyampaikan surat Raja itu pada Shim Oewn sesegera mungkin sebelum para prajurit datang untuk menangkapnya. Si Saenggaksi mengatakan bahwa Sejong telah menginstruksikannya untuk menyampaikan surat ini pada Song Jip Sa, tapi ia tak bisa memasuki kediaman itu, karena itulah ia membutuhkan bantuan dari Chae Yun untuk menyampaikan surat itu. Kang Chae Yun bertanya apa yang tertulis dalam surat itu. Si Sanggaeksi berkata jika ia membacakannya untuk mereka, akankah mereka mengerti, sekarang yang penting hanyalah menyampaikan surat itu seperti yang diminta dan tak usah bertanya-tanya. Chae Yun memberitahunya bahwa ini adalah pertama kalinya ia melihat si Sanggaeksi, bagaimana ia bisa mempercayai si Sanggaeksi sepenuhnya kalau si Sanggaeksi memang berkata yang sebenarnya. Chae Yun meminta si Sanggaeksi untuk memberitahu mereka sedikit mengenai isi surat itu. Si Sanggaeksi berkata bahwa itu meminta pada Shim Oewn untuk pergi bersembunyi mengindari terdeteksi, selama Shim Oewn tidak tertangkap, Sejong akan dapat memiliki waktu untuk menemukan solusinya atas masalah ini. Itulah yang tertulis dalam surat. Dan Ah mengatakan bahwa dengan ini, akankah Shim Oewn dan keluarganya dapat selamat, lalu akankah ayahnya juga selamat. Si Sanggaeksi mengangguk dan memberitahu ini lah yang telah dikatakan oleh Sejong, hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup Shim Oewn. Dan Ah bertanya apakah ini memang benar-benar satu-satunya cara agar ayahnya dapat selamat. Si Saenggaksi membenarkannya karena itulah surat ini harus sampai secara pribadi diserahkan pada tangan Shim Oewn untuk bersembunyi, sebelum para prajurit sampai ke Uiju menangkapnya. Chae Yun mengerti dan berkata kalau ia akan melakukannya dan ia akan dapat melakukan seperti yang diminta.
Uiju sekarang ada di Korea Utara, adalah pelabuhan di mana kapal-kapal dari Tiongkok akan berlabuh.
Si Saenggaksi mengatakan bahwa perjalanan ini sangat jauh untuk dilakukan. Chae Yun memberitahunya bahwa ia telah berpergian bersama-sama dengan Shim Oewn dan Lady Ahn menuju ke berbagai tempat yang jauh sebelumnya dan juga kota asal ayahnya dari Uiju. Si Sanggaeksi dapat menerimanya dan mengatakan bahwa ia akan menggantungkan harapannya pada mereka untuk menyampaikan surat ini dengan penuh kepercayaan, sehingga ia dapat melaporkan ini kembali ke Sejong. Chae Yung meyakinkan si Saenggaksi tidak usah cemas, ia akan segera berangkat. Si Saenggaksi mengatakan bahwa masalah ini sangatlah penting dan juga berbahaya, dan bertanya apakah Chae Yun tahu risiko yang akan ia alami. Chae Yun tahu. Si Sanggaksi segera pergi meninggalkan mereka. Chae Yun bertanya apakah Dan Ah dapat membaca, Dan Ah mengangguk, kemudian Chae Yun memintanya untuk membaca isi surat itu, sementara Dan Ah membaca, Chae Yun bertanya apa isinya, apakah itu sesuai dengan yang dikatakan oleh si Saenggaksi. Dan Ah melihatnya dan jelas sekali kalau huruf-hurufnya sangat sulit bagi dirinya untuk membaca, dan ketika Chae Yun terus mendesaknya, maka Dan Ah hanya bisa membenarkannya bahwa isinya seperti yang dikatakan si Saenggaksi dan memberitahu Shim Oewn untuk pergi bersembunyyi. Dengan ini, mereka dapat selamat.  Chae Yun bertanya apakah itu benar sementara Dan Ah meyakinkannya. Chae Yun kemudian melipat kembali surat itu tapi Seok Sam merampas surat itu dari anaknya. Chae Yun bertanya mengapa, ia perlu berangkat segera. Seok Sam mengatakan kalau ia akan melakukan ini. Chae Yun mengatakan pada ayahnya kalau ayahnya tidak bisa melakukan ini. Seok sam memberitahu bahwa dirinya sebagai ayah dari Chae Yun harus menjaga keselamatan Kang Chae Yun, anaknya dan tidak sebaliknya di mana si anak yang melindungi sang ayah.  Chae Yun memberitahu ayahnya bahwa ini bukan waktunya untuk melakukan hal semacam ini.
Seok Sam tahu kalau perjalanan ini sangat berbahaya dan karena itulah ia ingin melindungi anaknya. Chae Yun mengatakan bahwa tugas ini tidak dapat dilakukan oleh ayahnya. Seok Sam mengatakan kalau ia dapat melakukan itu, bahwa ia adalah ayah Chae Yun dan bukan seorang yang bodoh. Chae Yun masih bersikukuh bahwa ayahnya tidak bisa melakukan ini, tapi Seok Sam memukul Chae Yun kemudian dengan tangan terkepal dan cengiran, berkata bahwa Chae Yun akan dipukuli olehnya kemudian segera bergegas pergi. Chae Yun dan Dan Ah hanya dapat melihat kepergian Seok Sam.
Seok Sam berlari untuk melakukan tugasnya, sementara Sejong melangkah di perpustakaan dengan gelisah. Kang Chae Yun dan Dan Ah menunggu di gubuk. Seok Sam berlari dan berlari, kemudian terhuyung-huyung dan jatuh tapi tetap terus melanjutkan perjalanannya.
Dah Ah bertanya pada Chae Yun apakah ayahnya (Kyul Sa) akan baik-baik saja. Chae Yun menenangkan Dan Ah, bukankah surat itu adalah titah Raja, jika Sejong menitahkan bahwa Shim Oewn harus bersembunyi, maka Shim harus melakukan ini hanya untuk sementara saja, semua akan baik-baik saja, kemudian setelah semuanya diselesaikan, maka yang lain akan baik-baik saja, bukankah itu yang tertulis di surat.
Dan Ah bisa menerimanya dan bertanya apakah Seok Sam akan melakukan tugasnya dengan baik. Chae Yun meyakinkannya bahwa tentu saja dia akan melakukan tugasnya dengan baik, ayahnya mungkin saja tak dapat melakukan hal lain, tapi ia tahu bagaimana untuk melakukan tugas kemudian mengatakan bahwa Dan Ah sudah menyaksikan bagaimana Seok Sam mengepalkan tinjunya dan memukul Chae Yun, jadi ia akan melakukannya dengan baik.
Seok Sam berlari dan kemudian berhasil menemukan Shim Oewn, mengatakan bahwa ia adalah ayahnya Ddol Bok. Shim Oewn sedang berkuda kemudian berbalik pada Seok Sam yang berlari dengan berteriak ke arahnya. Shim Oewn dapat mengenali orang itu sebagai Seok sam. Seok Sam mengiyakannya kemudian mengambil surat dan memberitahu kalau ini adalah surat dari Sejong bahwa ia diminta untuk menyampaikannya secara pribadi pada Shim Oewn dan berkata kalau itu sangat penging. Pejabat yang mengiringi Shim Oewn menegur Seok Sam bagaimana ia bisa menyebut Raja dengan namanya saja, bagaimana ia bisa begitu kasar. Shim Oewn kemudian menerangkan bahwa Seok Sam sedikit kelemahan mental dan meminta agar pejabat itu tidak terlalu memusingkannya.
Shim Oewn bertanya apa yang sedang Seok Sam coba katakan, kemudian Shim Oen meminta agar Seok Sam menjelaskannya dengan berurutan dan pelan-pelan sehingga ia bisa mengerti. Seok Sam mengatakan bahwa kediaman Shim Oewn telah diserbu dan sekarang dalam kekacauan, para prajurit menyerbu tempat itu kemudian mengatakan bahwa ini adalah surat yang berisi titah rahasia dari Sejong. Shim Oewn menerima surat itu kemudian membuka dan membacanya.
Kita kemudian melihat Jo Mal Saeng yang berbicara pada si Saenggaksi memujin si Saenggaksi  karena telah  melakukan apa yang telah diperintahkan padanya, dan Jo Mal Saeng sekarang memiliki surat Sejong yang sebenarnya. Si Saenggaksi menerima pujian itu dan mengatakan kalau ia telah melakukan apa yang telah Jo Mal Saeng instruksikan padanya untuk dilakukan. Kelihatannya surat itu telah ditukar sebelum diserahkan pada Chae Yung, yang kemudian direbut oleh Seok Sam dan diserahkan pada Shim Oewn.
Shim Oewn membaca “surat” itu yang mengatakan kalau para prajurit akan segera ada di tempatnya, karena itu demi keselamatan Pangeran Mahkota, Shim Oewn harus menyerahkan hidupnya. Seok Sam tidak mengetahui tertukarnya surat itu, memuji dirinya sendiri bahwa ia telah melakukan tugas ini dengan baik dan anaknya akan bangga padanya.
Para prajurit mendatangi mereka dan mengepung Shim Oewn yang tampak terkejut. Pejabat yang mengiringi Shim Oewn bertanya apa yang terjadi di sini, sementara Kapten para prajurit itu memberitahu Shim Oewn apa yang ia baca sementara Shim Oewn menyimpan surat itu, kemudian si Kapten bertanya siapa yang menyampaikan surat itu pada Shim Oewn. Seok Sam mengangkat tangannya dan mengatakan bahwa ialah orang yang menyampaikan surat itu, kemudian menjelaskan bahwa Sejong menginginkan untuk menyampaikan surat ini secara pribadi pada Shim Oewn, karena itu ia berlari dari Hanyang ke Uiju, sementara Shim Oen tak berdaya untuk menghentikan ucapan Seok Sam. Si Kapten kemudian mengangguk ketika seorang prajurit memukul Seok Sam sehingga tak sadarkan diri, sementara Shim Oewn berseru memanggil Seok Sam, dan Kapten itu segera menangkap Shim Oewn dan yang lainnya. Seok Sam mengalami luka di kepala berbarin setengah sadar kemudian roboh tak sadarkan diri sementara para prajurit menangkapi rombongan Shim Oewn.
Sejong mengetahui penangkapan dari Shim Oewn dari Mo Hyun dan bertanya bagaimana bisa ini terjadi, dia tak dapat mempercayai semua ini bisa terjadi.
Jo Mal Saeng melapor pada Taejang bahwa apa yang telah ia instruksika telah dilakukan, dan sekarang Shim Oewn telah ditangkap dan dalam perjalanan ke Hanyang terikat. Jo Mal Saeng kemudian mengeluarkan surat Sejong pada Shim Oewn dan mengatakan bahwa inilah surat titah rahasia dari Sejong pada Shim Oewn. Taejong menerimanya kemudian membacanya.
Sejong menghantamkan tangnnya pada meja kemudian dapat menduga bahwa titah rahasianya pasti telah ditukar. Mo Hyul mengkonfirmasikan bahwa itu pasti yang terjadi, karena ketika Mo Hyul ada di tengah-tengah penyelidikannya atas masalah ini, dia tak dapat menemukan si Saenggaksi yang diminta oleh Sejong untuk menyampaikan titah rahasia itu. Sejong segera menyadari kebenarannya.
Di tempat pemeriksaan, para prajurit sedang menghancurkan keramik sementara Shim Oewn tampak pasrah menunggu nasibnya, dan ia melihat Seok Sam berbaring setengah sadar dengan darah mengalir deras dari luka di kepalanya. Seok Sam mengucapkan kata-katanya kurang jelas, kelihatannya ia telah melakukan sesuatu yang salah dan meminta maaf pada Shim Oewn. Shim Oewn menenangkannya dan mengatakan kalau ia tidak melakukan yang salah. Seok Sam menyadari kalau ia menderita luka dalam dan mengatakan kalau ia akan mati. Shim Oewn meminta maaf ke Seok Sam karena ia tak dapat menemukan majikan yang baik. Seok Sam menyahut kalau ia harus pergi dan menemui Chae Yun karena ia harus melindungi anaknya. Kemudian ia meminta pada Shim Oewn untuk menyampaikan ini pada Chae Yun sementara Shim Oewn mengatakan bahwa ia tak dapat melakukan itu karena ia akan segera mati juga. Seok Sam mengatakan kalau itu kebohongan dan kemudian menangis meratap. Shim Oewn kemudian meminta penjaga penjara apakah ia dapat membeirkan sebuah pena tulis dan kertas. Penjaga penjara mengatakan bahwa ia tidak mungkin bisa memenuhi permintaan seorang tahanan. Shim Oewn kemudian mengatakan bahwa ia mungkin memang seorang penjahat di sini tapi ia masih seorang Perdana Menteri dan juga Mertua Raja, kemudian memerintahkan si penjaga penjara untuk membawakas sebuah pena dan kertas.
Taejong membaca surat Sejong, bahwa ia akan memanggil Shim Oewn ke Istana lagi tapi untuk sementera ini, Shim Oewn harus mencari perlindungan ke Tiongkok karena ini hanyalas satu-satunya cara yang dapat dilakukan. Taejong berkata bahwa Sejong benar-benar terlalu emosional dan sentimentil, bagaimana bisa ia nanti menjadi raja yang hebat. Jo Mal Saeng bertanya apa yang Taejong ingin lakukan pada Shim Oewn. Taejong menyahut bahwa seorang yang terpelajar menerima “titah rahasia”, karena itu demi tidak melukai Sejong, maka ia akan memilih mati. Jo Mal Saeng dapat menerimanya.
Sejong ada di luar, di koridor dan mendengar percakapan Taejong dan Jo Mal Saeng, sangat terkejut mendengar hal ini, kemudian ia mengepalkan tinjunya dan berusaha untuk membuka pintu, dengan pandangan takut dari Yi Sin Seok dan Mo Hyul di belakangnya. Sejong akhrinya berjalan pergi dari pintu.
Shim Oewn dihukum mati dengan “Sayak”, dan ketika mangkuk “Sayak” ditempatkan di hadapannya, Shim Oewn meminumnya sementara Seok Sam di penjara memegang erat-erat surat Shim Oewn.
Lady Ahn digiring dalam sebuah kereta sementara Dan Ah dan Kang Chae Yun menyaksikannya di antara kerumunan rakyat, kemudian para pelayan kediaman keluarga Shim diseret dibelakang. Ketika itulah Dan Ah mendekati ayanya dan memanggilnya. Kyul Sah menyuruh Dan Ah untuk lari dari sini. Kemudian Chae Yun bertanya di mana ayahnya berada. Kyul Sa meminta Chae Yun agar membawa Dan Ah pergi jauh dari tempat ini. Dah Ah menolak dan ingin mati bersama-sama dengan ayahnya. Kyul Sa mengatakan kalau mereka berdua tidak lari maka semuanya akan mati. Para prajurit menangkap keduanya sementara Kyul Sa memohon pada para prajurit itu bahwa anak-anak itu tidak bersalah sementara para prajurit menyeret pergi.
Shim Oewn difitnah telah berkhianat karena itu keluarganya diturunkan menjadi budak.
Sejong sedabg merenung ketika terdengar suara mengumandangkan kedatangan Ratu Soheon. Kemudian Ratu Soheon duduk di hadapan Sejong.
Ratu Soheon: Tidakkah kau mengatakan kalau kau tidak akan melakukan apapun? … tapi bagaimana, mengapa kau bisa melakukan ini? …. Mengapa kau harus mengirimkan “itu” ?
Kang Chae Yun dalam penjara mengatakan bahwa sangat jelas kalau itu adalah titah Sejong kemudian menuntut pada Dan Ah, apakah ia telah membaca surat itu dengan baik dan kemudian bertanya tidakkan si Saenggaksi itu mengatakan bahwa surat itu dapat menyelamatkan mereka semua, bukankah itu yang dibaca oleh Dan Ah. Chae Yun bertanya pada Dan Ah, apakah isinya benar-bnar meminta mereka untuk bersembunyi. Dan Ah hanya bisa menangis sementara Chae Yun menyadari kalau Dan Ah tidak mengetahui isi surat itu, bahwa ia tak dapat membaca isi surat itu. Chae Yun menyalahkan Dan Ah karena Dah Ah, jika ia telah membaca isi surat dengan salah, itu semua salahnya … karena dia maka mereka semua akan mati. Kyul Sa mendorong pergi si Chae Yun dan memeluk Dan Ah kemudian mengatakan bagaimana ia bisa menyalahkan itu adalah kesalahan Dan Ah sementara Seok Sam juga dituduh telah berkhianat, kemudian bertanya jika saja Seok Sam dapat berpikir sebaliknya, dan mengatakan bahwa sebelumnya pasti surat itu sudah memiliki cacat di dalamnya. Kyul Sa mengatakan kalau mereka semua juga korban, tidak tahu apa yang terjadi, mereka adalah korban entah itu mereka atau Shim Oewn. Para pelayan mengatakan kalau itu memang benar, kejahatan apa yang telah mereka lakukan. Tetua pekerja memberitahu bahwa ini adalah takdir mereka karena mereka berstatus rendah tapi kemudian mengatakan kalau mereka tidak bisa mati seperti ini. Para pelayan bertanya apakah mereka semua menunggu untuk mati. Kyul Sa bertanya apa yang mereka rencanakan, tidakkah mereka mendengar bahwa mereka semua telah dituduh berkhianat dan akan mati semuanya.
Penjaga penjara membawa Seok Sam yang tidak sadar ke dalam sel. Seorang pelayan berusaha membangunkannya. Chae yun menatap ayahnya yang terbaring di lantai. Seok Sam mulai sadar kemudian melihat Chae Yun dan mengangkat tangannya sementara Kyul Sa membawa Chae Yun mendekat, dan ia sendiri juga terkejut melihat keadaan Seok Sam. Seok sam kemudian menyerahkan surat Shim Oewn pada Chae Yun. Kyul Sa bertanya surat apa itu. Penjaga tahanan memberitahu bahwa surat itu adalah wasiat dari Seok Sam dan Shim Oewn lah yang menuliskannya mewakili Seok Sam. Penjaga tahanan berkata bahwa itu sungguh-sungguh suatu candaan bahwa seorang pelayan meminta Shim Oewn untuk menuliskan surat wasiat baginya. Kemudian Seok Sam menatap pada anaknya, menghembuskan napas terakhirnya. Chae Yun memegang tangan ayahnya yang memegang surat itu.
Di Istana, Sejong masih berhadapan dengan Ratu Soheon
Ratu  Soheon: Ayahku … tidak meninggalkan sedikitpun kata-kata … bahkan tidak melakukan pembelaan diri dan meninggalkan dunia ini … sama sekali tidak berusaha membela diri sepatahkatapun, juga tak memohon keadilan … demi siapa ia melakukan itu …
Kembali ke penjara …
Para pelayan yang lain  menangisi kematian Seok Sam, sementara Chae Yun bertanya pada ayahnya siapa yang melakukan ini, siapa yang telah melukai ayahnya dan kemudian meratapi kematian ayahnya.
Kembali ke Istana, melanjutkan perkataan Ratu…
Ratu Soheon: Itu semua untukmu … Cheon Na … demi dirimu …. Cheon Na … dia tidak ingin menimbulkan masalah bagimu Cheon Na … lalu ia meninggal seperti itu.
Di penjara, Chae Yun berusaha untuk membangunkan ayahnya, untuk bertanya siapa pelaku yang melakukan ini padanya….
Di Istana …
Ratu Soheon: Kaulah Cheon Na, yang membunuhnya!
Sejong menatap Ratu Soheon …


Episode 5 4 3 2 1 part 2 1

Related Posts by Categories

0 komentar: