Witch Yoo Hee Episode 15

Posted: Rabu, 09 November 2011 by khyunkhyun in Label:
0
Setelah mendengar dari mantan tunangan Joon Ha bahwa Joon Ha menikahinya hanya untuk mendapatkan rumah sakit, Yoo Hee mendatangi kantor Joon Ha dengan keadaan sangat marah!

Tapi alih2 menamparnya atau apapun itu, Yoo Hee justru mengajak Joon Ha bicara baik2. Mereka pergi ke taman RS,
"Sebelum kita menikah, apakah ada hal yang ingin kau katakan padaku?.....Mengapa kau memilihku?....dari sekian banyak orang, mengapa kau ingin menikahiku? "
Joon Ha yang belum menyadari motifnya sudah diketahui Yoo Hee menjawab diplomatis , "Karena aku mencintaimu". Yoo Hee tidak percaya dengan jawaban itu, ia pun mengulangi pertanyaannya lagi, "Apa memang kau mencintaiku?".
Joon Ha terdiam beberapa saat (mungkin dia mikir cari jawaban yang bisa menenangkan Yoo Hee?) sebelum menjawab, "Apa aku harus menjawab Tidak"? ckckck
Yoo hee yang ingin mendapat jawaban jujur kembali bertanya mengapa Joon Ha ingin menikahinya. Joon Ha pun tetap keukeuh dengan jawabannya, menurutnya Yoo Hee adalah wanita yang cocok untuknya.
Kali ini Yoo Hee akhirnya blak2an mengatakan bahwa ia mendengar hubungan pernikahannya dengan Rumah Sakit. Joon Ha menutupi keterkejutannya dengan menanggapi itu hanya rumor, bahwa mungkin Yoo Hee mendengar dari perawat yang bergosip. Ia bahkan balik menuduh kalau Yoo Hee lebih percaya rumor dibandingkan dirinya, dan  juga mengatakan kalau ia kecewa dengan yoo Hee.

Merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi (atau mau lari secepatnya dari Yoo Hee??/) Joon Ha bangun dan melangkah pergi, tapi sebelumnya tiba2 Yoo Hee mencengkram jas Joon Ha.
Sepertinya ada pergolakan di hati Yoo Hee, dan akhirnya Yoo Here memutuskan untuk melepaskan cengkraman tangannya.

Masih dengan pergolakan di hatinya, Yoo Hee mendatangi tempat2 kenangannya bersama Moo ryong.
Sementara itu ternyata Moo ryong mendatangi tempat yang sama, Moo Ryong meninggalkan jembatan tepat pada saat Yoo Hee datang dari sisi berbeda.
 Moo Ryong meninggalkan jembatan dan mendatangi restoran tempat ia pernah membuat kejutan untuk Yoo Hee.
Dalam tiap suapan makannya ia mengingat Yoo Hee, mulutnya tersenyum namun matanya berkaca-kaca. Moo ryong akan keluar dari restoran tepat saat Yoo Hee masuk, keduanya terkejut.




Mereka akhirnya kembali masuk ke restoran itu dan duduk berhadapan. “kontes masaknya besok, apa kau siap?” Tanya yoo Hee membuka percakapan. Mereka mulai mengobrol santai sampai akhirnya topik mengenai pernikahan Yoo Hee. Moo ryong bertanya apakah Yoo Hee sakit, karena wajah Yoo Hee justru terlihat sedih di hari sebelum pernikahannya. “tidak, mungkin aku hanya lelah” jawab Yoo Hee, “aku… apa aku tak pantas di cintai?” Tanya Yoo Hee dengan wajah sendu. Moo Ryong menjawab bahwa tentu saja Yoo Hee sangat pantas untuk dicintai, ia balik bertanya apakah ada hal yang terjadi pada Yoo Hee.
“entahlah, tiba2 aku merasa seperti itu. mungkin aku tidak bisa merasakan cinta. Cinta sepertinya tidak pernah menghampiriku, pada wanita penyihir seperti diriku” jawab Yoo Hee sendu.
“aku kan sudah pernah bilang, kau itu pantas di cintai” jawab Moo Ryong
“Lalu kenapa kau campakkan aku?"
“itu….” Moo ryong berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia mejawab “besok kan kau menikah, itu bukti bahwa kau di cintai”
YYoo Hee mulai meneteskan air mata, “Sunbae tidak mencintaiku. Ia berpura-pura demi RS”
“dia pura2?” Tanya Moo Ryong tidak percaya. Melihat Yoo Hee mengangguk, Moo Ryong mulai emosi dan berdiri akan pergi. Yoo Hee yang menyadari kemungkinan Moo ryong akan mendatangi Joon Ha menahan tangannya. Masih dalam posisi berdiri, Moo ryong meminta agar Yoo Hee membatalkan rencana pernikahannya.

Yoo Hee mendatangi ayahnya, dan menanyakan soal kebenaran berita yang didengarnya. Presdir ma tidak membantahnya, “ku akui mungkin caraku memang tidak benar, tapi aku hanya ingin membuat ikatan antara kalian. Bukankah kalian saling mencintai?” ayahnya yang menyadari keinginan Yoo Hee untuk membatalkan pernikahan mencoba mengingatkannya “kau besok jangan coba2 mempermalukanku!”


Moo Ryong mendatangi Joon Ha, mereka bertemu di parkiran. Moo ryong bertanya apa yang telah dilakukan Joon Ha pada Yoo Hee. 
.
Melihat Joon Ha yang terus berkelit, Moo Ryong mengancamnya agar membatalkan rencana pernikahannya. "Teganya kau memanfaatkan Yoo Hee, apakah kau tidak peduli tentang kebahagiaannya?"

Lepas dari Moo ryong, lagi2 Joon Ha tidak bisa tenang. Presdir Ma menelponnya memberitahukan bahwa Yoo Hee sudah tahu soal kesepakatan RS, dan berencana membatalkan pernikahan mereka. “apa yang akan kau lakukan?” Tanya Presdir Ma diseberang telpon.


Joon Ha bergegas ke apartemen Yoo Hee, tapi Yoo Hee tidak membukakan pintu atau menjawab telponnya.

Yoo Hee duduk di tempat tidur dan membuka laci nakasnya. Di tatapnya fotonya bersama Joon Ha dulu, waktu itu ia sangat mengenal Joon Ha dan sangat mencintainya. Joon Ha yang sekarang berbeda. Yoo Hee mengabaikan ponselnya yang terus berbunyi. Tapi saat ada sms masuk, ia membukanya dan membaca pesan “aku mencintaimu” dari Joon Ha. Mungkin kalau kata itu diucapkan Joon Ha berbulan silam sebelum ia mencintai Moo Ryong akan ada banyak kembang api atau taburan bunga di pikirannya, sekarang berbeda, Yoo Hee hanya bisa memegang erat ponselnya.

Hari berganti, kontes memasak di mulai. Moo ryong, mari dan beberapa peserta memasang wajah gembira karena lolos tahap pertama. Saking gembiranya Mari bahkan memeluk Moo ryong.

hehe, yang ada Moo ryong yang risih, secara Mari biasanya agak gimanaaa gitu ma Moo ryong. Untungnya datang Johny yang menyelamatkan Moo ryong dari Mari.
Moo Ryong membawa Johny menjauh dari kerumunan, Moo ryong kaget saat tahu Johny akan mendatangi pernikahan Yoo Hee, “apa pernikahannya tidak di batalkan?” Moo ryong lalu bercerita soal Joon Ha yang memperalat Yoo Hee melalui pernikahan itu. Ia lalu mengajak Johny untuk pergi bersama.
“tidak, Moo Ryong-ssi….kau harus selesaikan kontes memasakmu” pinta Johny.

Moo Ryong menatap kepergian Johny, dan dimulailah pertempuran di kepala Moo ryong--antara melanjutkan kontes memasaknya atau mendatangi dan mencegah pernikahan Yoo Hee.


Song Hwa, Min Gyu memberi semangat, tidak lama Seung Mi juga datang. Di dalam, Moo ryong melanjutkan lagi kontesnya.

Pada sesi foto pernikahan, Yoo Hee nyaris tanpa senyum. Pak lee berbisik minta Yoo Hee tersenyum, bahkan semua orang diruangan itu juga minta ia tersenyum.
Walau akhirnya Yoo Hee tersenyum, itu bukan karena permintaan orang2, tapi karena ia mengingat Moo ryong pernah memintanya tersenyum dengan gaya lucu.

Johny datang, ia melihat sesi foto itu dan terlihat menghawatirkan Yoo Hee, namun ia mencoba tersenyum pada Yoo Hee. Joon Ha yang duduk di samping Yoo Hee, melihat Johny, lalu ia menoleh pada Yoo Hee, terlihat kekhawatiran di wajahnya. Mungkin ia khawatir Johny bakal merusak acaranya.

Sepanjang lomba, Moo ryong tidak tenang, ia terus mengingat Yoo Hee yang menangis karena Joon Ha ternyata hanya pura2 mencintainya.

Setelah berkali2 melirik jam dinding, Moo Ryong akhirnya tidak tahan, ia segera berlari keluar meninggalkan hidangan yang belum selesai di piring.
Seung Mi kaget melihat Moo Ryong meninggalkan lombanya, ia berlari mengejar namun terlambat, Moo Ryong sudah naik taxi. Seung Mi lalu juga mencari taxi untuk mengikuti Moo Ryong.

Prosesi pernikahan akan segera di mulai. Yoo Hee yang tetap tanpa senyum, sudah berdiri berdampingan dengan Joon Ha hendak maju ke altar.

Waktu memasak sudah selesai, giliran para juri menilai makanan. Walau penyajian masakan Moo Ryong tidak selesai, juri kepala memuji rasa masakannya.

Jalanan macet, taksi Moo Ryong terjebak di dalamnya, sementara taxi Seung Mi terpaut satu mobil di belakangnya.

 
Tak sabar, Moo ryong keluar dari taksi dan memilih berlari ke gedung pernikahan. disusul Seung Mi yang ikut keluar dari taxinya.

Yoo Hee dan Joon Ha sudah di depan altar. Joon Ha sudah mengucap janji pernikahannya, tapi tidak dengan Yoo Hee. Saat pendeta mengulangi pertanyaannya sekali lagi, Yoo Hee menjawab “Tidak, aku tak bisa meneruskan pernikahan ini”.


Joon Ha mempererat pegangan tangannya (semacam bukti ia tidak akan melepaskan Yoo Hee). “lepaskan aku!” Yoo Hee mendorong Joon Ha hingga terjatuh dan melarikan diri.
 
Presdir Ma mencoba berdiri, tapi dadanya terasa sakit, dan ia pun pingsan. YooHee terus berlari, ia bertemu dengan Moo ryong yang juga berlari baru datang.
kenapa kau disini? bagaimana kontes memasaknya?” Tanya Yoo Hee khawatir. moo Ryong tidak menjawab, ia malah membawa yoo Hee lari bersamanya. 
Beberapa anak buah presdir Ma dan pak Lee berusaha mengejar, namun pak Lee keserimpet (bahasa Indonesia-nya apa ya?!) kakinya sendiri / karpet, dan terjatuh.

Moo ryong dan Yoo Hee terus berlari keluar gedung menuju jalan raya, di belakang mereka anak buah Presdir ma terus mengejar. Sebuah mobil tiba2 berhenti di hadapan mereka, dan itu Johny!!...
waaah, mulai lagi cerita eksyennya…. Johny ngebut membawa mobil, sementara dibelakang mereka mobil anak buah presdir Ma terus mengejar.


 
Johny membantu Moo Ryong dan Yoo Hee melarikan diri, ia ngebut membawa mobilnya sementara dibelakang mereka mobil anak buah presdir Ma terus mengejar.
Johnny menghentikan mobilnya di dekat keramaian (kayak pasar deket stasiun kereta gitu deh), ia menyarankan agar Moo ryong dan Yoo Hee keluar kota. Johny memberikan dompetnya pada Moo ryong. Moo ryong sempat menolak, tapi akhirnya ia ambil setelah Johny mengatakan “lebih banyak lebih baik kan?”


Mu-ryong dan Yoo Hee naik kereta ke arah luar kota…..


Presdir Ma terbaring di RS, ia menanyakan apakah Joon Ha sudah menemukan Yoo Hee kepada Joon Ha.
”tidak, belum. Kau harus tenang, kondisi tubuhmu sedang lemah” jawab Joon Ha
Presdir Ma lalu menanyakan rencana Joon Ha selanjutnya. Belum sempat Joon Ha menjawab, pak Lee masuk ruangan dan melaporkan kehilangan jejak Yoo Hee an Moo Ryong.


Mereka turun di sebuah stasiun kecil, Yoo Hee lalu di bawa Moo ryong ke rumah seorang nenek (gak jelas nih nenek kandung ato sekedar nenek yang ia kenal).


Yoo Hee duduk sendirian menatap seisi kamar, ia masih menggunakan gaun pengantinnya (tanpa mahkota, mhkota sudh dilepas sejak pertama lari didepan altar). Tidak berapa lama masuk Moo Ryong membawa meja kecil penuh makanan. Moo Ryong meletakkan mejanya dan menatap Yoo Hee sambil tersenyum, “tadi aku gugup sampai tak menyadari nya…… kau cantik sekali”.
Yoo Hee tersenyum malu mendengarnya, ia memberi isyarat ingin di cium. Moo ryong sudah mendekati Yoo Heed an bersiap menciumnya, tapi tiba2 pintu terbuka. Moo ryong refleks mendorong Yoo Hee hingga yoo Hee duduk miring kebelakang hanya bertopang dengan kedua lengannya.
wkwkwk, nenek yang buka pintu, “kalian cocok sekali…..kalian harus bersama2 sampai tua!” pesan nenek tersenyum. Sementara Moo ryong meringis mengiyakan dan buru2 membantu Yoo Hee yang kesakitan untuk duduk tegak setelah nenek menutup pintunya.


Setelah nenek keluar, mereka merasa aman dan sudah bersiap mengulang apa yang tadi mereka hendk lakukan, tapi kali ini pintu lagi2 terbuka. Moo ryong mendorong Yoo Hee lebih keras dari tadi. wkwkwk, ksian Yoo Hee nya…. nenek memberikan seperangkat pakaian ganti untuk Yoo Hee.


Seung Mi sedang menangis sendirian, menatap pemandangan kota malam di bawahnya (kayaknya ni settingnya di menara seoul deh).
Johny melihat Seung Mi, ia memberikan saputangannya untuk menghapus air mata Seung Mi. Lalu mereka berdua duduk sambil mengobrol. Johny terlihat sekali berusaha menghibur Seung Mi, “Seung Mi, mungkin yang kukatakan ini sama sekali tidak memabantu. Jika kalian tidak bisa menjadi pasangan, cobalah menjadi teman…..aku tahu, tidak bisa memiliki orang yang kita cintai itu menyakitkan…..meski menyakitkan, bukankah akan lebih sakit lagi jika tidak bisa lagi bertemu dengan orang itu?”
(kasian ma Seung Mi, kasian ma Johny Juga, kenapa mereka gak dipasangin ajah?!.... SETUJU?!)


Yoo Hee sudah berganti pakaian, ia PAKE BAJU EMAK!! wkwkwkwk… Yoo Hee duduk di akas tidur yang sudah disiapkan untuknya, sementara Moo Ryong tetap duduk dipojokkan dekat pintu dan siap2 tidur dengan memeluk lutut dan menyenderkan kepala ke lututnya itu.
Yoo Hee memanggil Moo Ryong dan memintanya agar tidur didekatnya saja (kebetulan alas tidurnya memang cukup untuk 2 orang). Moo Ryong menolak dan memilih tetap di tempatnya.
“AKU BILANG TIDUR DI SINI!!” pinta Yoo Hee lagi dengan suara tegas dan galak (seperti biasanya)
Moo Ryong terkejut dan otomatis menjawab “ya, ma-anim” 
wkwkwk, Moo Ryong nurut juga, dan ia berbaring miring membelakangi Yoo Hee.


Joon Ha sedang diruangannya saat seseorang menelponnya. Ia agak enggan menjawab telpon itu pada awalnya,
“aku Jang Hae Jun”, kata siempunya suara di sebrang telpon.
“sudah kubilang kan ku jangan menghubungiku lagi” jawab Joon Ha dingin.
Mantan tunangannya ternyata menelponnya untuk memberitahu Joon Ha bahwa ia lah yang mengatakan kepada Yoo hee tentang semua informasi Joon Ha. Joon Ha menutup telponnya dengan marah.
Ponsel Joon Ha kembali berbunyi, kali ini Joon Ha cengan cepat mengangkatnya, “kalian menemukannya?”


“kau sudah tidur?” Tanya Yoo Hee
“belum” jawab Moo Ryong masih dalam posisi meringkuk (?! ckckck naon meringkuk teh?).
“apa yang kau pikirkan?” Tanya Yoo Hee lagi
“bukan apa2” jawab Moo ryong singkat, tapi kemudian “sebenarnya………………” tangan kirinya mencari tangan Yoo Hee dibelakngnya dan menggenggamnya”aku berpikir untuk tidak akan pernah melepaskan tangan ini”
“sebaiknya kau menepati janjimu” jawab Yoo Hee.
“Yoo Hee, aku sungguh minta maaf."
"Untuk apa?"
“untuk segalanya. Maaf sudah menyakitimu. dan aku tahu kau akan menemui banyak kesulitan jika tetap bersamaku”
“Moo Ryong, aku berterima kasih……………. Terima kasih sudah mencintaiku dan membawaku kemari
 Setelah perbincangan singkat mengutarakan isi hati masing2, Moo Ryong membalikkan badannya menghadap Yoo Hee, ia bersiap akan mencium Yoo Hee saat tiba2 terdengar suara ketukan di pintu.


Moo Ryong dan Yoo Hee menyangka kali ini nenek lagi yng mengetuk, ternyata bukan. POak Lee datang bersama JOON HA!! yang langsung menarik tangan Yoo Hee, "ayo pergi!"
"aku tak mau!" jawab Yoo Hee, tapi akhirnya Yoo Hee terpaksa ikut setelah Joon Ha mengatakan bahwa ayahnya masuk RS.
 
 Moo Ryong hendak mencegah (atau ikut pulang?) tapi pak Lee menahannya.


Yoo Hee menemui ayahnya di RS, "bagaimana kondisi anda?"
"aku hampir mati tadi"
"maafkan aku"
"Yoo Hee, aku hanya mau satu hal darimu. Moo Ryong...... jangan pernah kau menemuinya lagi!"
"soal itu, maaf aku tak bisa melakukannya....aku sangat menyukainya"
"Jangan! jangan dia! sudah, tak usah bicara lagi!"


Yoo Hee keluar dari kamar rawat ayahnya dan menemukan Joon Ha yang sedari tadi menunggunya dengan gelisah didepan pintu. Yoo Hee mengabaikannya dan hendak pergi, namun tangannya ditahan Joon Ha. "ayo kita bicara" melihat Yoo Hee diam saja dan pasti ogah diajak ngobrol ke tempat khusus, Joon Ha terpaksa meneruskan kata2nya saat itu juga. "maaf, aku benar2 minta maaf. Aku selalu berfikir bahwa kau lebih baik tidak tahu soal RS itu. Aku mendekatimu bukan karena RS."
"tapi aku tak bisa kembali padamu" jawab yoo Hee datar.
"Yoo Hee, Sarang hae....aku benar2 mencintaimu Yoo Hee"
"maaf sunbae" jawab Yoo Hee dan menarik tangannya dari pegangan Joon ha. wuaaah....salut ma Yoo Hee.

Sementara itu, Moo ryong kembali pulang ke rumahnya, "Hyung!" sambut Song Hwa. Berbeda dengan sambutan Song Hwa, ibu justru terlihat marah, ia menjewer Moo ryong, "hei! darmana saja kau? apa benar kau bersama wanita rubah itu? kau benar2......."omelan ibu terhenti saat tiba2 ayah datang dan menamparnya. Ibu yang tadinya marah pada Moo ryong terbelalak melihat ayah yang tega menampar putra kesayangannya. "Ia sudah membuat kita sangat khawatir" kata ayah, sekaligus penjelasan mengapa ayah yang sangat luar biasa sabar itu kali ini menampar Moo ryong.
"aku mencintai Yoo Hee ayah, dan ia mencintaiku" kata Moo ryong pada ayahnya, ia menjelaskan semua yang terjadi pada hari itu.
Melihat ibu yang saking marahnya mulai pusing memegang kepalanya, ayah menyuruh Song Hwa membawa ibu naik ke kamarnya.
"duduklah.... sakit?" ayah memperhatikan pipi bekas tamparannya tadi.
"tidak..maaf ayah"
"Moo ryong......tidak perduli apapun kata orang, aku percaya padamu.  Tapi aku tidak setuju dengan apa yang kau lakukan saat ini. Benar cinta bisa datang pada siapa saja. Kau ingat ketika keluarga mereka merusak restoran kita? pikirkan baik2... pertimbangkan baik2...." Nasihat ayah cukup panjang malam itu. Baru kali ini aku denger ayah Moo ryong bicara panjang lebar.


 Esoknya, Moo Ryong datang menemui Presdir Ma, "maafkan aku, sudah membuat anda khawatir soal Yoo Hee" melihat Presdir diam saja, Moo ryong pamit,"aku pergi dulu kalau begitu, permisi"
Moo Ryong hendak berbalik, namun berhenti saat didengarnya suara Presdir Ma, "anak muda, ku dengar kau sedang belajar masakan Prancis. Kalau kau ingin belajar, kau harus kesana. Asalkan kau mau berpisah dengan Yoo Hee, jangankan Prancis, kemanapun aku bisa mengirimmu" Presdir Ma mencoba membujuk Moo ryong. Mungkin ia pikir senjatanya kali ini akan mempan sama seperti Joon Ha dulu, tapi ternyata ia keliru.
"maafkan aku, aku tidak bisa. Aku mengerti bagaimana perasaan anda terhadap yoo Hee, tapi ini bukan cara untuk membuatnya senang................aku mencintai putrimu"
"Cinta? berhenti bersikap seperti anak kecil! Pikirkan baik2, jngan sampai kau menyesal nanti. Tinggalkan dia sebelum banyak yang terluka. Tinggalkan dia"


Moo Ryong keluar, dia menelpon Yoo Hee. "Ya, aku rindu padamu. Bisa kau datang sekarang Superman?"
 
Moo ryong menunggu Yoo Hee, ia mengagetkan Yoo dengan merebut belanjaannya. Mereka pulang sambil mengobrol ringan dan bergandengan tangan. Ternyata seseorang memperhatikan mereka dan memotretnya.

Presdir Ma menerima laporan soal Yoo Hee dan Moo ryong yang masih melanjutkan hubungan. Ia lalu menelpon pak lee, meminta daftar seluruh klien Yoo Hee.

Paginya, Yoo Hee menerima laporan dari pak Lee ada beberapa rekanan yang membatalkan kontrak mereka. (agak aneh, harusnya Yoo Hee tahu pak lee itu lebih nurut pada ayahnya di banding sama dia, kenapa pak lee tetep kerja bareng dia? lagian pak lee juga aneh, plin plan)

Yoo Hee mendatangi satu persatu rekanan yang membtalkan kontraknya, dan ia mendapat jawaban, SEMUA KARENA TEKANAN DARI MK GRUP! yang berarti itu PRESDIR MA!

"Belajar ke luar negri?" tanya Moo ryong dengan heran saat mendengarnya dari Johny. "Juaranya kan Mari. Aku sebenarnya sedih di diskualifikasi.... apa ini?" tanyanya menerima amplop dari Johny.
"itu undangan khusus untukmu. Dia terkesan dan memuji masakanmu" Johny juga mengatakan kalau Chef itulah yang dulu mengajarinya.

Moo Ryong hendak pulang dan bertemu dengan Seung Mi. "aku dengar kau mau ke Paris? selamat!"
"terima kasih. sampai nanti... Seung Mi....." Moo Ryong sepertinya mau bicara lagi, tapi tak diteruskan.
"Moo Ryong, semoga sukses di Paris"

Yoo Hee mendatangi ayahnya. "Duduklah, ku dengar perusahaanmu hampir bangkrut. Apa rencanamu? putus saja dari Moo Ryong, kalau kalian putus, kau akan kembali seperti semula"
"jangan menjelekkannya. Ia pria yang luar biasa. Ia orang yang bisa melihat kekuatan di balik kekurangan. Ia orang yang akan mengucapkan terima kasih walau anda tidak memberikannya apapun. Ia mengetahui kebenaran sejati, dan tahu bagaimana cara mencintai. Aku tidak akan putus darinya, aku tak bisa tanpanya"

Yoo Hee pulang ke apartemennya dan menemukan Moo ryong sedang menyiapkan makanan. Yoo Hee terlihat memikirkan sesuatu namun mengelak mempunyai masalah pada Moo ryong.
Ia tiba2 memeluk Moo ryong dari belakang, dan meminta mereka seperti itu selama beberapa menit.

Moo Ryong lalu menceritakan ia soal rencana kepergiannya ke Paris selama 2 tahun. Yoo Hee mengaku tidak masalah dan meminta Moo Ryong tetap pergi menggapai mimpinya, "aku tak mau pria yang tidak memiliki impian apapun...aku akan menunggumu"

Yoo Hee mengajak Moo Ryong berbelanja, ia ingin membelikan jam tangan.  Yoo Hee ingin membelikan sesuatu yang akan mengingatkan Moo Ryong pada dirinya, setiap jam menunjukkan pukul 11:11, Moo Ryong akan mengingat Yoo Hee yang merindukannya.
(ada di episode awal2, waktu moo ryong bilang kalau seseorang melihat jam tepat pada angka 11:11, berarti ada seseorang yang merindukannya). Sayangnya ternyata kartu kreditnya ditolak, kartunya sudah dibekukan.

Yoo Hee pulang dan menemukan barang2nya sudah di segel.
 


Eps [14] [13] [12] [11] [10] [9] [8] [7] [6] [5] [4] [3] [2] [1] [ ]

Related Posts by Categories

0 komentar: