0
Moo Ryong akan pergi, tapi kemudian ia berbalik dan meralat ucapan selamat dari Yoo Hee untuknya "Aku tidak akan menikah. Seung Mi berbohong padamu. Selamat malam".
Moo ryong melangkah keluar sementara Yoo Hee terpaku masih mencerna kata2 Moo ryong.
Moo Ryong sudah masuk lift, dan yoo Hee mulai berlari mengejarnya...............................
Yoo Hee terus berlari mengejar Moo Ryong, sampai di lobi ia tetap tidak menemukannya. Mata Yoo Hee terus mencari-cari dan akhirnya menemukannya, Moo ryong terlihat dari balik kaca sedang berjalan di luar.
Yoo Hee kembali berlari mengejar Moo ryong, dan saat berhasil menyusulnya, ia langsung memeluknya dari belakang, sementara Moo Ryong menghentikan langkahnya.
(Lokasinya sama persis dengan adegan waktu Moo ryong mematahkan ponselnya jadi dua)
"Kenapa aku tak bisa mengeluarkan kau dari pikiranku, kenapa?" tanya Yoo Hee.
Tanpa memberi jawaban, Moo Ryong membalikkan badannya dan memegang tangan Yoo Hee. Yoo Hee mengira diam itulah jawabannya moo ryong, ia menunduk kecewa dan akan pergi. Namun Moo Ryong segera menarik Yoo Hee ke dalam pelukannya "aku juga rindu padamu"
"Kenapa aku tak bisa mengeluarkan kau dari pikiranku, kenapa?" tanya Yoo Hee.
Tanpa memberi jawaban, Moo Ryong membalikkan badannya dan memegang tangan Yoo Hee. Yoo Hee mengira diam itulah jawabannya moo ryong, ia menunduk kecewa dan akan pergi. Namun Moo Ryong segera menarik Yoo Hee ke dalam pelukannya "aku juga rindu padamu"
Falan terbangun karena bunyi ponsel Yoo Hee, ia mengangkatnya. "Falan? dimana kakakmu?" tanya Joon Ha di seberang telpon.
"kenapa? dia bersama Moo Ryong Hyung" jawab Falan ketus. (waaah, Moo Ryong dah di panggil Hyung tuh ma Falan, berarti Falan dah merestui, wkwkwk).
Yoo Hee dan Moo Ryong memasak bersama di dapur, mereka terlihat bahagia.
Mendengar Yoo Hee bersama Moo ryong, Joon Ha bergegas hendak mendatangi apartemen Yoo Hee.
Falan keluar dari kamarnya dan melihat keakraban kakaknya dan Moo Ryong di dapur. Moo ryong yang melihatnya tersenyum lebar dan mengajak Falan untuk makan.
"kenapa? dia bersama Moo Ryong Hyung" jawab Falan ketus. (waaah, Moo Ryong dah di panggil Hyung tuh ma Falan, berarti Falan dah merestui, wkwkwk).
Yoo Hee dan Moo Ryong memasak bersama di dapur, mereka terlihat bahagia.
Mendengar Yoo Hee bersama Moo ryong, Joon Ha bergegas hendak mendatangi apartemen Yoo Hee.
Falan keluar dari kamarnya dan melihat keakraban kakaknya dan Moo Ryong di dapur. Moo ryong yang melihatnya tersenyum lebar dan mengajak Falan untuk makan.
"aku tidak lapar, aku mau tidur!"kata Falan ketus dan berbalik masuk ke kamar, tapi saat berbalik itu justru Falan tersenyum (hehe, dia masih malu ngakuin Moo ryong sebagai calon kakak ipar kali ya?!)
Moo Ryong hendak pulang, dan Yoo Hee terus berkeras untuk mengantarnya. Sebelum berpisah di lift, Yoo Hee kembali memeluk Moo ryong, tepat saat itu pintu lift terbuka dan ADA JOON HA di dalamnya.
"apa yang kau lakukan?" Joon Ha menarik Moo Ryong menjauh dari pelukan Yoo Hee dan mencengkram lehernya.
"sunbae!!" Yoo Hee mencoba melerai,"hentikan!! aku suka padanya!" aku Yoo Hee. Moo ryong tidak melawan, mungkin karena dia merasa bersalah kali ya ma Joon Ha? gak tahu juga deh.
Moo ryong dan Joon Ha sama-sama terlihat kaget dengan alasan berbeda (Moo ryong kaget dengan keberanian Yoo Hee, sementara joon Ha kaget bagaimana mungkin Yoo Hee menyukai Moo ryong dan bukan dirinya). Yoo Hee mencoba terus berbicara tentang perasaannya dan langsung terdiam saat JOON HA MENAMPARNYA! Joon Ha masih dengan emosi kembali masuk ke lift. Ia melihat tangannya yang tadi dipakai menampar Yoo Hee, dan ia menyadari kesalahannya (bukan karena nampar Yoo Hee dan kasihan ma Yoo Hee nya, tapi lebih ke khawatir Yoo Hee akan lebih menolaknya lagi)
Moo ryong langsung melihat Yoo Hee dan memastikan ia baik2 saja, namun Yoo Hee terlihat terlalu shock.
"apa yang kau lakukan?" Joon Ha menarik Moo Ryong menjauh dari pelukan Yoo Hee dan mencengkram lehernya.
Moo ryong dan Joon Ha sama-sama terlihat kaget dengan alasan berbeda (Moo ryong kaget dengan keberanian Yoo Hee, sementara joon Ha kaget bagaimana mungkin Yoo Hee menyukai Moo ryong dan bukan dirinya). Yoo Hee mencoba terus berbicara tentang perasaannya dan langsung terdiam saat JOON HA MENAMPARNYA! Joon Ha masih dengan emosi kembali masuk ke lift. Ia melihat tangannya yang tadi dipakai menampar Yoo Hee, dan ia menyadari kesalahannya (bukan karena nampar Yoo Hee dan kasihan ma Yoo Hee nya, tapi lebih ke khawatir Yoo Hee akan lebih menolaknya lagi)
Moo ryong langsung melihat Yoo Hee dan memastikan ia baik2 saja, namun Yoo Hee terlihat terlalu shock.
Moo Ryong mungkin menerima dan diam saja saat Joon Ha mencengkramnya tadi, namun tidak untuk Yoo Hee.
Ia memaksa membuka kembali pintu lift yang mulai menutup dan menuntut agar Joon Ha meminta maaf pada Yoo Hee. Jadi melenceng dari tujuan awal Moo Ryong mengejar Joon Ha di dalam lift, mereka berdua malah membahas yang lain (entahlah.............. agak aneh menurutku).
Joon Ha mengklaim bahwa Yoo Hee adalah miliknya, dan ia minta Moo Ryong agar pergi menjauh, karena walau bagaimanapun besar usaha Moo Ryong, Yoo Hee tak akan berakhir bersama Moo Ryong.
"aku akan memberikan apa yang Yoo Hee inginkan" jawab Moo Ryong tegas
"jangan memulai sesuatu yang tak bisa kau selesaikan" ancam Joon Ha menutup pembicaraan mereka.
Yoo Hee kembali ke kamarnya, ia membuka kotak musiknya dan cincin dari Joon Ha. (mungkinkah ini bisa di artikan ia tidak ingin menjalani pernikahan tanpa cinta seperti orang tuanya?).
Moo Ryong pulang kerumahnya saat Seung Mi baru saja keluar dari sana, dengan wajah datar ia menawarkan diri mengantar Seung Mi pulang. Hampir sepanjang perjalanan mereka berdua diam.
"maafkan aku sudah bersikap aneh" kata Seung Mi memecah kesunyian.
"kau bersikap benar dengan marah padaku, karena aku tidak memperlakukanmu dengan baik. Kupikir hatiku menyimpang" (menyimpang menyukai perempuan lain kamsude?).
Melihat gelagat arah pembicaraan Moo Ryong, Seung Mi kali ini kembali berusaha menghindar. Tapi Moo ryong bertekad menyelesaikan masalahnya satu persatu, "Seung Mi, aku mau selesaikan! aku tak mau bohong lagi padamu."
Joon Ha mengklaim bahwa Yoo Hee adalah miliknya, dan ia minta Moo Ryong agar pergi menjauh, karena walau bagaimanapun besar usaha Moo Ryong, Yoo Hee tak akan berakhir bersama Moo Ryong.
"aku akan memberikan apa yang Yoo Hee inginkan" jawab Moo Ryong tegas
"jangan memulai sesuatu yang tak bisa kau selesaikan" ancam Joon Ha menutup pembicaraan mereka.
Yoo Hee kembali ke kamarnya, ia membuka kotak musiknya dan cincin dari Joon Ha. (mungkinkah ini bisa di artikan ia tidak ingin menjalani pernikahan tanpa cinta seperti orang tuanya?).
Moo Ryong pulang kerumahnya saat Seung Mi baru saja keluar dari sana, dengan wajah datar ia menawarkan diri mengantar Seung Mi pulang. Hampir sepanjang perjalanan mereka berdua diam.
"maafkan aku sudah bersikap aneh" kata Seung Mi memecah kesunyian.
Melihat gelagat arah pembicaraan Moo Ryong, Seung Mi kali ini kembali berusaha menghindar. Tapi Moo ryong bertekad menyelesaikan masalahnya satu persatu, "Seung Mi, aku mau selesaikan! aku tak mau bohong lagi padamu."
"aku tak mau dengar!!!!!" Seung Mi terus berusaha menghindar .
"kita putus saja!" akhirnya keluar kata itu dari mulut Moo Ryong.......... Seung Mi membalikkan badannya, dan pergi dengan langkah gontai .
Moo Ryong menatap punggung Seung Mi sambil menangis. Di tempat yang tidak terlihat lagi oleh Moo ryong, Seung Mi menumpahkan tangisnya.
Malam itu Moo Ryong duduk termenung sendirian di bangku taman.
Esok paginya, Yoo Hee mengantarkan Falan pulang. Kali ini Yoo Hee mengijinkan Falan memiliki kotak musik kesayangan peninggalan dari ibunya, karena walau bagaimana, ibunya adalah ibu Falan juga. Presdir Ma (seperti biasa) duduk di sofa (yang sama-posisi sama), ia melihat Falan membawa sesuatu, dan ia ingin melihatnya. Ia hanya diam saja saat membuka kotak musik itu dan mengembalikannya pada Falan. hmmm, kayaknya dia tahu kotak musik itu milik ibu Yoo Hee dan Falan. Dan dengan suara datar meminta agar lain kali Falan harus memberitahu jika ia ingin ketempat kakaknya. Presdir Ma mengajak mereka sarapan bersama, karena ternyata saat itu JOON HA MUNCUL DARI ARAH DALAM. Yoo Hee mau bicara soal ia yang tidak ingin menikah dengan joon Ha pada ayahnya tapi di cegah Joon Ha.
"kita putus saja!" akhirnya keluar kata itu dari mulut Moo Ryong.......... Seung Mi membalikkan badannya, dan pergi dengan langkah gontai .
Moo Ryong menatap punggung Seung Mi sambil menangis. Di tempat yang tidak terlihat lagi oleh Moo ryong, Seung Mi menumpahkan tangisnya.
Malam itu Moo Ryong duduk termenung sendirian di bangku taman.
Esok paginya, Yoo Hee mengantarkan Falan pulang. Kali ini Yoo Hee mengijinkan Falan memiliki kotak musik kesayangan peninggalan dari ibunya, karena walau bagaimana, ibunya adalah ibu Falan juga. Presdir Ma (seperti biasa) duduk di sofa (yang sama-posisi sama), ia melihat Falan membawa sesuatu, dan ia ingin melihatnya. Ia hanya diam saja saat membuka kotak musik itu dan mengembalikannya pada Falan. hmmm, kayaknya dia tahu kotak musik itu milik ibu Yoo Hee dan Falan. Dan dengan suara datar meminta agar lain kali Falan harus memberitahu jika ia ingin ketempat kakaknya. Presdir Ma mengajak mereka sarapan bersama, karena ternyata saat itu JOON HA MUNCUL DARI ARAH DALAM. Yoo Hee mau bicara soal ia yang tidak ingin menikah dengan joon Ha pada ayahnya tapi di cegah Joon Ha.
Sepulang dari rumah presdir Ma, Yoo Hee dan Joon Ha berbicara di sebuah cafe. Yoo Hee mengembalikan cincin Joon Ha. "apa kau pikir tindakanmu tidak gegabah? "tanya Joon Ha mengingatkan agar Yoo Hee memikirkan kembali semuanya.
"aku menyukai orang lain saat kita kencan, jadi tidak baik kalau kita teruskan ini." jawab Yoo Hee tegas.
"baiklah jika itu maumu. Tapi berikan aku waktu, ini menyangkut dua keluarga"
Yoo Hee lalu mengatakan untuk masalah presdir Ma, biar dia saja yang urus, namun Joon Ha melarangnya "jangan bilang padanya, biar aku saja"----aku nangkep Joon Ha punya rencana lain.
Yoo Hee setuju, ia berdiri akan pergi, Joon Ha mulai menegaskan sesuatu "Yoo Hee, ini belum selesai. Aku takkan menyerah, aku akan menunggumu.........................aku akan menunggumu kembali padaku".
Yoo Hee mendengarnya, namun ia tidak menghiraukan kata-kata Joon Ha dan tetap pergi meninggalkan Joon Ha yang kesal.
Johny keluar dari dapurnya dan ia bertemu Se Ra, namun ia mengabaikannya. Tiba2 Allison menghalangi langkahnya "ikut kembali bersamaku ke New York" pintanya sambil menggenggam tangan Johny.
"baiklah jika itu maumu. Tapi berikan aku waktu, ini menyangkut dua keluarga"
Yoo Hee lalu mengatakan untuk masalah presdir Ma, biar dia saja yang urus, namun Joon Ha melarangnya "jangan bilang padanya, biar aku saja"----aku nangkep Joon Ha punya rencana lain.
Yoo Hee setuju, ia berdiri akan pergi, Joon Ha mulai menegaskan sesuatu "Yoo Hee, ini belum selesai. Aku takkan menyerah, aku akan menunggumu.........................aku akan menunggumu kembali padaku".
Yoo Hee mendengarnya, namun ia tidak menghiraukan kata-kata Joon Ha dan tetap pergi meninggalkan Joon Ha yang kesal.
Johny keluar dari dapurnya dan ia bertemu Se Ra, namun ia mengabaikannya. Tiba2 Allison menghalangi langkahnya "ikut kembali bersamaku ke New York" pintanya sambil menggenggam tangan Johny.
Se Ra cukup melihat dan mendengar Johny menolak Allison. "Hai!! kepaskan tanganmu darinya!!" teriaknya. Allison ingat Se ra seorang cewek yang gila menakutkan (ingat waktu dijambak kemarin), ia melepaskan Johny dan histeris kabur. wkwkwk, Johny heran ngeliatnya. (rada aneh, padahal kan kalo ada Johny, Se Ra juga gak bakal terlalu berani macem2, hehe)
Joon Ha menemui Presdir Ma "aku kecewa padamu. Kau tak bisa menyingkirkan Moo ryong? apa yang akan kau lakukan? kau akan menyerah?"
Joon Ha menemui Presdir Ma "aku kecewa padamu. Kau tak bisa menyingkirkan Moo ryong? apa yang akan kau lakukan? kau akan menyerah?"
Joon Ha mejwab tidak, saat di tanya "mengapa? apa karena RS?" Joon Ha menjawab "aku lakukan ini untuk Yoo Hee. Aku tak mau kehilangan dia. Presdir, tolonglah aku... tolonglah" huaaaaaaaaaaaaaah Joon Ha pikasebeleuuun!!!
Moo Ryong tadi sedang dirumahnya saat Yoo Hee menelpon menyuruhnya datang ke sebuah jembatan. Saat ia mulai naik jembatan, satu persatu lampu mulai menyala cepat.
Moo Ryong tadi sedang dirumahnya saat Yoo Hee menelpon menyuruhnya datang ke sebuah jembatan. Saat ia mulai naik jembatan, satu persatu lampu mulai menyala cepat.
Matanya mengikuti arah lampu menyala dan menemukan Yoo Hee di sisi lain jembatan membawa sebuah cake. "Apa pendapatmu? apa kau terkesan?" tanya Yoo Hee.
"biasanya pria yang lakukan ini untuk pacarnya." melihat Yoo Hee mulai cemberut, Moo ryong meralatnya "aku sungguh terkesan, terima kasih" senyum Moo Ryong terus mengembang. moo ryong mulai melangkah akan mendekat tapi di larang Yoo Hee.
"Jangan kemari, diam disitu, aku yang datang. Tunggu di situ!" pinta Yoo Hee melangkah hati2 karena tidak ingin lilin di cakenya padam. Moo ryong memperhatikannya (tapi liat matanya Moo ryong, ada senyum disana....)
"aku membuat kue ini sambil memikirkanmu " kata Yoo Hee saat tiba di depan Moo Ryong. Moo Ryong tersenyum, ia mendekati Yoo Hee dan menciumnya. (gambar sensor---kasian sama suaminya Han Ga In, wkwkwk)
"apa ini tak memalukan, aku seperti ini sementara Yoo Hee menikmati kencannya?" keluh Hee Jung ke pak Lee
Bwahahahah, Hee Jung ma pak Lee kebagian tugas nyalain lampu. Mereka nunggu sambil makan pisang!! wkwkwk.
Esoknya, restoran keluarga Moo ryong beraktivitas seperti biasa, nampak beberapa tamu sedang menikmati makanan mereka. Lalu datang 4 orang pria berpakaian seperti orang bayaran (keren yah, preman di sana mah necis2, haha). Awalnya Saat tahu orang2 tadi mencari Moo ryong, Ibu menyangka mereka mau datang untuk makan atas rekomendasi Moo ryong (ingat kelompok preman di bilyard yang makan disitu gara2 Song Hwa kan?).
Esoknya, restoran keluarga Moo ryong beraktivitas seperti biasa, nampak beberapa tamu sedang menikmati makanan mereka. Lalu datang 4 orang pria berpakaian seperti orang bayaran (keren yah, preman di sana mah necis2, haha). Awalnya Saat tahu orang2 tadi mencari Moo ryong, Ibu menyangka mereka mau datang untuk makan atas rekomendasi Moo ryong (ingat kelompok preman di bilyard yang makan disitu gara2 Song Hwa kan?).
Mi Gyung langsung mengeluh sakit di perutnya. Semua keluarga bergegas mengantarnya ke rumah sakit.
Saat dokter yang memeriksa Mi Gyung keluar dari ruangan, Semua (kecuali Moo Ryong yang gak ikut) penasaran bertanya pada dokter, yang dijawab ia baik2 saja dan hanya mengalami sedikit memar di perutnya. Tapi bukan itu yang mereka ingin tahu, "bagaimana bayinya?" dan sangat kaget saat mendengar bahwa Mi Gyung tidak sedang hamil.
Mi Gyung akhrnya mengakui ia berbohong karena ingin selalu bersama Song Hwa. Song Hwa marah dan pergi begitu saja.
Saat dokter yang memeriksa Mi Gyung keluar dari ruangan, Semua (kecuali Moo Ryong yang gak ikut) penasaran bertanya pada dokter, yang dijawab ia baik2 saja dan hanya mengalami sedikit memar di perutnya. Tapi bukan itu yang mereka ingin tahu, "bagaimana bayinya?" dan sangat kaget saat mendengar bahwa Mi Gyung tidak sedang hamil.
Mi Gyung akhrnya mengakui ia berbohong karena ingin selalu bersama Song Hwa. Song Hwa marah dan pergi begitu saja.
Moo Ryong sedang memaku kembali kursi yang rusak saat Yoo Hee menelponnya. "sekarang? aku tidak bisa pergi"
"apa? apa kau jual mahal?" Yoo Hee tidak terima ajakannya di tolak, mendengar Moo Ryong mengatakan sedang membereskan sesuatu di rumah, Yoo Hee menegaskan ia yang akan datang.
Telpon Moo Ryong kembali berbunyi, kali ini Joon Ha yang menelpon. "kau sudah dapat peringatan dari direktur?"
"ya aku sudah dapat. Aku tak tahu dia pengecut." Jawab Moo ryong mencoba santai
"dia lakukan apapun untuk melindungi anaknya dari pria yang salah"
"kau pikir Yoo Hee akan bahagia?" tanyanya pada Joon Ha (karena kalo memang benar Joon Ha cinta ma Yoo Hee, pasti Joon Ha bakal ngeduluin perasaannya Yoo Hee dibanding apapun)
"tinggalkan Yoo Hee sendiri, ia akan bersamaku"
"kau tidak memberiku pilihan, aku tidak akan melepaskan Yoo Hee. aku akan menjaganya darimu!"
Yoo Hee mulai ke luar unit apartemennya saat Joon Ha menelpon, meminta bertemu karena ia sedang ada di dekat situ. "tidak bisa, aku mau bertemu seseorang".
Yoo Hee sudah sampai parkiran dan sedang menhidupkan mobilnya, saat seorang cowok berkacamata hitam mengetuk kaca mobilnya dan memberitahu salah satu ban mobilnya kempes.
Yoo Hee terpaksa turun dan menemukan ban depannya kempes, saat ia bangun cowok tadi tiba2 berusaha menangkapnya. Jangan panggil yoo Hee kalo kalah begitu aja, cowok itu bisa di kalahkannya.
Yoo Hee terpaksa turun dan menemukan ban depannya kempes, saat ia bangun cowok tadi tiba2 berusaha menangkapnya. Jangan panggil yoo Hee kalo kalah begitu aja, cowok itu bisa di kalahkannya.
Tapi ternyata cowok tadi tidak sendiri, beberapa orang keluar dari sebuah mobil hitam tak jauh dari depan mobilnya, dan mereka kembali berusaha menangkap Yoo Hee. Lagi-lagi yoo Hee berusaha melawan.
Moo ryong yang khawatir Yoo Hee datang ke rumahnya akan melihat kekacauan yang ada, dan kemungkinan bertemu dengan ibunya juga, akhirnya mendatangi apartemen Yoo Hee. Dengan memperhitungkan waktunya, ia sengaja menunggu di pintu keluar parkiran.
Moo ryong yang khawatir Yoo Hee datang ke rumahnya akan melihat kekacauan yang ada, dan kemungkinan bertemu dengan ibunya juga, akhirnya mendatangi apartemen Yoo Hee. Dengan memperhitungkan waktunya, ia sengaja menunggu di pintu keluar parkiran.
Yoo Hee kalah jumlah dan tenaga, ia pun di masukkan kedalam mobil.
Karena merasa terlalu lama, MNoo ryong masuk lewat jalur parkir tadi dan berpapasan dengan mobil yang membawa Yoo Hee. Moo ryong berusaha mengejarnya, sementara dengan matanya Yoo Hee terlihat meminta tolong. Sayangnya Moo ryong kalah cepat.
Karena merasa terlalu lama, MNoo ryong masuk lewat jalur parkir tadi dan berpapasan dengan mobil yang membawa Yoo Hee. Moo ryong berusaha mengejarnya, sementara dengan matanya Yoo Hee terlihat meminta tolong. Sayangnya Moo ryong kalah cepat.
Di pintu keluar parkir, mobil Joon Ha berpapasan dengan mobil yang membawa Yoo Hee. Ia pun langsung mengejar mobil tadi. Adegan memperlihatkan mobil Joon Ha mengejar mobil penculik, sementara Moo ryong berlari (tapi gak tau deh dia mo lari kemana?). Di dalam mobil, Yoo hee akhirnya berhenti berontak saat di bekap dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.
Di suatu tempat, joon Ha berbelok dan berhenti.
Moo ryong yang sedang berlari mengangkat ponselnya. Saat tahu itu Joon Ha, ia memberitahu bahwa Yoo Hee di culik dan meminta agar membantu mencarinya. "lalu kenapa? bagaimana kau akan menyelamatkannya sekarang? katamu kau akan melindungi dirinya? aku sudah memperingatkanmu" jawab Joon ha
Moo Ryong mulai menyadari skenario penculikan Yoo Hee, ia marah besar, "kenapa kau tega padanya?"
"kerja sama lah, lepaskan dia" Joon Ha juga menjelaskan itu semua perbuatan Presdir ma, "Dia tidak menyetujuimu, tapi juga tidak menyetujuiku 100 %, ia masih ragu. Aku akan berikan yang Yoo Hee inginkan. Kau bisa melepaskannya?"
Di suatu tempat, joon Ha berbelok dan berhenti.
Moo ryong yang sedang berlari mengangkat ponselnya. Saat tahu itu Joon Ha, ia memberitahu bahwa Yoo Hee di culik dan meminta agar membantu mencarinya. "lalu kenapa? bagaimana kau akan menyelamatkannya sekarang? katamu kau akan melindungi dirinya? aku sudah memperingatkanmu" jawab Joon ha
Moo Ryong mulai menyadari skenario penculikan Yoo Hee, ia marah besar, "kenapa kau tega padanya?"
"kerja sama lah, lepaskan dia" Joon Ha juga menjelaskan itu semua perbuatan Presdir ma, "Dia tidak menyetujuimu, tapi juga tidak menyetujuiku 100 %, ia masih ragu. Aku akan berikan yang Yoo Hee inginkan. Kau bisa melepaskannya?"
Yoo Hee tersadar didalam gudang yang gelap, dengan kaki tangan terikat dan mulut di sumbat. Tidak jauh darinya duduk 2 orang yang sedang bermain kartu.
Yoo Hee langsung pura2 masih pingsan saat orang yang menjaganya berdiri dan pergi. Sepeninggal orang2 tadi, Yoo Hee mencoba membuka ikatannya.
Moo ryong masih (gak jelas) berlari.
Joon Ha sedang mendatangi suatu tempat saat Presdir Ma menelponnya dan menanyakan Yoo Hee, "Yoo Hee tak menjawab telponnya. Apa ia bersamamu?"
"ya, ia bersamaku? kau mau bicara?" kawan Joon Ha, seolah2 Yoo Hee ada bersamanya. (wah pinter boong ih dia). Presdir ma menjawab tidak, tapi ia terlihat memikirkan sesuatu.
Joon ha ternyata mendatangi gudang tempat Yoo Hee di sekap, ia melumpuhkan orang2 disana.
Moo ryong masih (gak jelas) berlari.
Joon Ha sedang mendatangi suatu tempat saat Presdir Ma menelponnya dan menanyakan Yoo Hee, "Yoo Hee tak menjawab telponnya. Apa ia bersamamu?"
"ya, ia bersamaku? kau mau bicara?" kawan Joon Ha, seolah2 Yoo Hee ada bersamanya. (wah pinter boong ih dia). Presdir ma menjawab tidak, tapi ia terlihat memikirkan sesuatu.
Joon ha ternyata mendatangi gudang tempat Yoo Hee di sekap, ia melumpuhkan orang2 disana.
berhasil mengalahkan penjahat2 tadi, Joon ha mendekati Yoo Hee dan menanyakan keadaannya. Setelah melepaskan ikatan Yoo hee, mereka pergi (agak janggal, ngelepasin ikatannya santai banget)
Kembali ke apartemen Yoo Hee, Joon Ha membaringkan Yoo Hee di kamarnya dan memberinya obat penenang. "terima kasih, sunbae.... maafkan aku"
jangan minta maaf, aku yang minta maaf karena lama menolongmu. istirahatlah"
Joon Ha kembali ke mobilnya, ia menelpon seseorang , "halo?! ini Joon Ha. Terima kasih atas bantuanmu. Aku akan berikan bonus, aku akan transfer ke rekeningmu" (tuuuuh kan? iiiih Joon Ha nya jahat banget)
Song Hwa dan Seung Mi minum bersama di pub milik Sung Min. seung Mi menghibur Song Hwa yang kecewa dengan kebohongan Mi Gyung, "tapi aku mengerti kenapa dia bohong padamu. dia pasti sangat mencintaimu".
jangan minta maaf, aku yang minta maaf karena lama menolongmu. istirahatlah"
Joon Ha kembali ke mobilnya, ia menelpon seseorang , "halo?! ini Joon Ha. Terima kasih atas bantuanmu. Aku akan berikan bonus, aku akan transfer ke rekeningmu" (tuuuuh kan? iiiih Joon Ha nya jahat banget)
Song Hwa dan Seung Mi minum bersama di pub milik Sung Min. seung Mi menghibur Song Hwa yang kecewa dengan kebohongan Mi Gyung, "tapi aku mengerti kenapa dia bohong padamu. dia pasti sangat mencintaimu".
Di sini, Song Hwa juga menceritakan kejadian di restoran tadi pagi. "memangnya apa yang Moo Ryong lakukan? apa menjadi pembantu menyebabkan masalah besar?" tanya Song Hwa dalam mabuknya yang mengira hubungan Moo Ryong dan Yoo Hee itu murni hubungan Pembantu Majikan.
Malam itu ayah masih membetulkan beberapa kursi, ibu yang datang mendekat hampir terjatuh karena bersandar pada kursi yang masih rusak. Saat itu, datang Moo ryong yang tentu saja menimbulkan kekesalan ibunya "kau lihat yang terjadi pada kita. Apa ada sesuatu antara kau dengan wanita itu? kau tak jadi menikah dengan seung Mi juga karena dia kan?" cecar ibu. Moo ryong belum sempat menjawab, semua langsung diam saat tiba2 Song Hwa pulang tanpa semangat. (mungkin kasihan sama song Hwa yang selama ini mikir bakal punya baby)
Paginya Song hwa mencari2 Mi Gyung, sekeluarga sedang heboh menyangka Mi Gyung pergi, saat ia tiba2 muncul.
"aku tahu ia akan kembali. Dia tak mungkin pergi" keluh ibu.
Yoo Hee di kantornya, ia menghubungi Moo ryong, namun telponnya tidak di angkat.
Moo ryong pamit pulang dari Sung Min saat tiba2 Yoo Hee muncul. "kenapa kau tidak jawab telponku? apa terjadi sesuatu?" melihat moo Ryong diam saja Yoo Hee menggodanya "apa rasa cintamu sudah hilang? kau tidak suka aku lagi? apa kita harus putus?"
Dan Yoo Hee terkejut mendapatkan jawaban serius dari Moo Ryong," Ya, kita putus saja. Ini sudah berakhir"
Yoo Hee merasa tidak mengerti, Moo ryong kembali menegaskan bahwa Yoo Hee bukan tipenya. Baginya Yoo Hee sangat keras kepala, yang membuatnya berpikir hubungan ini terlalu berat baginya. "aku tidak suka padamu lagi. Jaga dirimu, jangan telpon aku lagi". Moo Ryong keluar.
Sesaat Yoo Hee tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ia mengejar Moo ryong "katakan padaku semuanya itu bohong."
Moo ryong menghentikan langkahnya sejenak, sebelum ia melanjutkan pergi meninggalkan Yoo Hee sendiri. Yoo Hee masuk ke mobilnya dan menangis....
Yoo Hee mendatangi Johny di restoran, tapi tidak menemukannya. Saat akan pulang, Seung Mi menemuinya. "kau harus biarkan Moo ryong pergi. menurutmu kalian pasangan serasi? mungkin kau senang mendapatkan yang kau mau, tapi kau merusak hidupnya. Kau egois dan tamak, kau bilang itu cinta?" Seung Mi juga memberitahu bahwa ayah Yoo Hee pagi tadi merusak restoran keluarga Moo ryong. Melihat wajah Yoo Hee yang kaget Seung Mi bertanya "kau tidak tahu? jangan buat hidupnya bertambah buruk, Dia pacarku!" .
Paginya Song hwa mencari2 Mi Gyung, sekeluarga sedang heboh menyangka Mi Gyung pergi, saat ia tiba2 muncul.
"aku tahu ia akan kembali. Dia tak mungkin pergi" keluh ibu.
Yoo Hee di kantornya, ia menghubungi Moo ryong, namun telponnya tidak di angkat.
Moo ryong pamit pulang dari Sung Min saat tiba2 Yoo Hee muncul. "kenapa kau tidak jawab telponku? apa terjadi sesuatu?" melihat moo Ryong diam saja Yoo Hee menggodanya "apa rasa cintamu sudah hilang? kau tidak suka aku lagi? apa kita harus putus?"
Dan Yoo Hee terkejut mendapatkan jawaban serius dari Moo Ryong," Ya, kita putus saja. Ini sudah berakhir"
Yoo Hee merasa tidak mengerti, Moo ryong kembali menegaskan bahwa Yoo Hee bukan tipenya. Baginya Yoo Hee sangat keras kepala, yang membuatnya berpikir hubungan ini terlalu berat baginya. "aku tidak suka padamu lagi. Jaga dirimu, jangan telpon aku lagi". Moo Ryong keluar.
Sesaat Yoo Hee tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ia mengejar Moo ryong "katakan padaku semuanya itu bohong."
Yoo Hee mendatangi Johny di restoran, tapi tidak menemukannya. Saat akan pulang, Seung Mi menemuinya. "kau harus biarkan Moo ryong pergi. menurutmu kalian pasangan serasi? mungkin kau senang mendapatkan yang kau mau, tapi kau merusak hidupnya. Kau egois dan tamak, kau bilang itu cinta?" Seung Mi juga memberitahu bahwa ayah Yoo Hee pagi tadi merusak restoran keluarga Moo ryong. Melihat wajah Yoo Hee yang kaget Seung Mi bertanya "kau tidak tahu? jangan buat hidupnya bertambah buruk, Dia pacarku!" .
Johny menemui Moo ryong yang sedang sendirian, ia membawakan seplastik botol soju. Johnny sepertinya bisa merasakan ada sesuatu yang salah, walau Moo ryong mengatakan apa-apa-apa, makanya ia datang mengajaknya minum untuk meringankan beban pikiran Moo ryong
Yoo Hee mendatangi ayahnya, "kenapa kau lakukan itu?"
"Semua ingin yang terbaik untuk anaknya. Aku tak mau kau menikahi Moo ryong. Walau aku juga tak suka Joon ha, tapi karena kau menyukainya, aku ingin kau hidup bahagia"
"Semua ingin yang terbaik untuk anaknya. Aku tak mau kau menikahi Moo ryong. Walau aku juga tak suka Joon ha, tapi karena kau menyukainya, aku ingin kau hidup bahagia"
"Johny, apa aku sebaiknya menjadi dokter dari pada koki? Apakah hidup menjadi dokter lebih baik dari ini?"
Johny heran "ada apa Moo ryong?"
"tidak ada apa2. Hanya saja hidup menjadi koki tidak semudah yang ku bayangkan." jawab Moo ryong sendu.
"apa ini soal yoo Hee?" Johny coba menebak.
Moo ryong mencoba tersenyum "tidak, ayo kita minum!"
Joon Ha sedang menunggu Yoo Hee di lobi apartemennya, ia tersenyum untuk menyambut Yoo Hee. Sementara itu Yoo Hee berjalan masuk tanpa semangat.
Ia yang bertubi2 menerima kejutan di hari itu langsung ambruk kelantai. Joon ha berlari menolongnya.
Yoo Hee tertidur di kamarnya dengan infus terpasang.
Setelah sekian lama tertidur, Yoo Hee sadar. Ia bangun dan keluar dari kamarnya, di sofanya di lihat Joon ha tidur. Yoo Hee masuk lagi ke kamarnya dan membawakan selimut. Saat menyelimuti Joon Ha, Joon Ha terbangun "tadi aku khawatir, aku tidak tahan kalau kamu sakit. Jadi jangan sakit" katanya lalu memeluk Yoo Hee.
Yoo Hee dilema, ia mencintai Moo ryong, tapi bersamanya sama dengan menyakiti Moo ryong (ingat ayahnya). Di tambah sikap Joon Ha yang terlihat baik dimatanya. Akhirnya esok paginya Yoo Hee ikut Joon Ha ke toko perhiasan (walau dengan setengah hati).
Moo Ryong kembali berlatih di dapur Le sommet.
Yoo Hee juga mencoba gaun pengantinnya,
Yoo Hee tertidur di kamarnya dengan infus terpasang.
Setelah sekian lama tertidur, Yoo Hee sadar. Ia bangun dan keluar dari kamarnya, di sofanya di lihat Joon ha tidur. Yoo Hee masuk lagi ke kamarnya dan membawakan selimut. Saat menyelimuti Joon Ha, Joon Ha terbangun "tadi aku khawatir, aku tidak tahan kalau kamu sakit. Jadi jangan sakit" katanya lalu memeluk Yoo Hee.
Yoo Hee dilema, ia mencintai Moo ryong, tapi bersamanya sama dengan menyakiti Moo ryong (ingat ayahnya). Di tambah sikap Joon Ha yang terlihat baik dimatanya. Akhirnya esok paginya Yoo Hee ikut Joon Ha ke toko perhiasan (walau dengan setengah hati).
Moo Ryong kembali berlatih di dapur Le sommet.
Yoo Hee juga mencoba gaun pengantinnya,
joon Ha menatap takjub pada Yoo Hee dan mengatakan Yoo Hee terlihat cantik.
Sementara itu, Moo Ryong yang mempersiapkan diri untuk lombanya sedang berbelanja buah2an.
Di kantor, Hee Jung sedang berbicara dengan pak Lee saat Yoo Hee keluar ruangannya dan bertanya "kapan kita presentasi?". Pak lee menerangkan presentasi akan di jadwal ulang untuk minggu depan karena rencana pernikahan Yoo Hee.
Yoo Hee akan masuk ruangannya saat datang seorang wanita, MANTAN TUNANGAN JOON HA. Ia datang untuk memperingatkan soal Joon Ha.
Yoo Hee tidak percaya, tapi ia sudah menyiapkan bukti, Surat rumah sakit atas nama Presdir Ma, dan rekaman percakapannya dengan Joon Ha yang mengaku menikah bukan karena cinta.
Sementara itu, Moo Ryong yang mempersiapkan diri untuk lombanya sedang berbelanja buah2an.
Di kantor, Hee Jung sedang berbicara dengan pak Lee saat Yoo Hee keluar ruangannya dan bertanya "kapan kita presentasi?". Pak lee menerangkan presentasi akan di jadwal ulang untuk minggu depan karena rencana pernikahan Yoo Hee.
Yoo Hee akan masuk ruangannya saat datang seorang wanita, MANTAN TUNANGAN JOON HA. Ia datang untuk memperingatkan soal Joon Ha.
Yoo Hee datang ke kantor Joon Ha dengan keadaan sangat marah!