0
Yoo Hee memberanikan diri meminta agar Joon Ha menjadi pacarnya. Tapi Joon Ha menolaknya.
Yoo Hee dalam kesedihannya menelpon Moo ryong yang saat itu sedang bersiap masuk studio bioskop. Saat didengarnya suara Seung Mi, Yoo Hee menutup telponnya (mungkin ia gak mau ganggu mereka). Moo ryong heran kenapa telponnya di tutup, namun ia mencoba menyembunyikannya dari Seung Mi. Mereka pun mulai masuk studio bioskop.
Yoo Hee terus berjalan tanpa arah, tak mempunyai pilihan akhirnya ia mendatangi Johny.
Johny melihat Yoo Hee dalam kesedihannya, dan terbawa suasana sehingga mulai menciumnya. (gambar sensor, :P)
Yoo Hee terkejut tidak menyangka Johny menciumnya (mungkin antara marah, sedih, kaget) langsung pergi dan tidak menghiraukan Johny yang mengejar dan memanggilnya. Johny menyerah, ia menyesalinya.
Yoo Hee terkejut tidak menyangka Johny menciumnya (mungkin antara marah, sedih, kaget) langsung pergi dan tidak menghiraukan Johny yang mengejar dan memanggilnya. Johny menyerah, ia menyesalinya.
Sementara itu Moo ryong dengan gelisah terus mencoba menghubungi Yoo Hee yang mengabaikan telponnya. Khawatir sesuatu yang buruk telah terjadi, Moo ryong meminta maaf pada Seung Mi karena ia harus pergi. Seung Mi sempat mengejarnya keluar, menahan lengannya dan bertanya ada apa. Saat Moo ryong menyebut nama Yoo Hee, Seung Mi melepaskan tangannya.
Moo Ryong sampai di rumah terlebih dulu, ia langsung menghampiri Yoo Hee saat Yoo Hee baru sampai. Moo Ryong lalu menanyakan apakah Yoo Hee sudah di tolak oleh Joon Ha, saat melihat anggukan, Moo Ryong berkomentar bahwa ia senang mendengarnya, karena menurutnya Yoo Hee itu terlalu baik untuk Joon Ha.
Yoo Hee masuk kekamarnya, ia menatap kotak musik dan membukanya. Ia terlihat sedih sekaligus marah, menatap tirai tempat tidurnya yang lalu dirusaknya untuk kemudian menagis tersedu-sedu. Moo Ryong hanya bisa mendengarnya dari balik pintu..
Keesokan harinya, Yoo Hee kembali memakai kaca matanya dan berpakaian setelan hitam. Moo Ryong sempat heran dan bertanya, namun melihat Yoo Hee yang sepertinya tidak sedang mood, ia lalu meralatnya "sesekali tidak apa-apa jika kau ingin memakainya." Yoo Hee juga menolak sarapan yang sudah di siapkan Moo ryong "padahal aku sudah masak labu kesukaanmu" bujuk Moo Ryong
"kata siapa itu kesukaanku" jawab Yoo Hee ketus.
Di kantor, Hee Jung (sekertaris) memanggil pak Lee dengan "pak Lee si gendut", pak Lee sempat kesal tapi setelah dijelaskan itu adalah tren panggilan empat suku kata, pak Lee lalu membuat panggilan "Hee Jung si seksi" yang tentu saja membuat Hee Jung senang. Mereka lalu membuat panggilan untuk Yoo Hee dan mereka sepakat kata itu adalah "Ma-Nyeo Yoo Hee", atau "Yoo Hee si Penyihir".
Yoo Hee yang baru datang ternyata mendengar julukan untuknya, "tidak apa-apa, aku memang Yoo Hee si penyihir" katanya datar. Ia lalu meminta Hee Jung menyiapkan Bagel sebagai sarapannya. Hee Jung sudah lama tidak membelikan Yoo Hee bagel, karena selama ini Yoo Hee sangat terawat dirumahnya. Yoo Hee mulai kesal, intinya ia mulai ngomel deh walau bagaimana si Hee Jung pokoknya harus menyiapkan bagel untuknya.
Yoo Hee hari itu akan bertemu dengan klien, tapi dia menolak semua ide dari pak Lee yang berhubungan dengan emosi manusia. Sebelum pergi, Yoo Hee membalas julukan dengan "Yoo Hee si lemot" dan "Jun Ho si pecundang" (wkwkwkwk, puas banget Yoo Hee bisa bales ngata-ngatain bawahannya)
Kembali ke Moo Ryong, saat tiba di lobby restorannya, Moo Ryong melihat pengumuman kontes memasak dengan hadiah utama tiket ke Le Cordon Bleu. "amatiran tidak boleh ikut" kata sebuah suara yang ternyata Mari.
"tentu saja boleh, siapapun boleh ikut" kata Johny yang kebetulan lewat situ juga.
Di luar restoran, Johny menanyakan keadaan Yoo Hee. Moo ryong yang tidak tahu soal kejadian Johny mencium Yoo Hee mengatakan, ia hanya shock karena di tolak oleh pria yang ia sukai. Johny lega karena berarti tidak ada masalah soal ciumannya semalam.
Moo ryong lalu memberi ide untuk Johny, saat ini adalah saat yang tepat untuk Johny mulai masuk "kau bisa mendekati dan menemaninya saat ia kesepian".
Pembicaraan mereka terdengar oleh Mari yang sedang naik, ia terlihat kesal.
Yoo Hee yang baru datang ternyata mendengar julukan untuknya, "tidak apa-apa, aku memang Yoo Hee si penyihir" katanya datar. Ia lalu meminta Hee Jung menyiapkan Bagel sebagai sarapannya. Hee Jung sudah lama tidak membelikan Yoo Hee bagel, karena selama ini Yoo Hee sangat terawat dirumahnya. Yoo Hee mulai kesal, intinya ia mulai ngomel deh walau bagaimana si Hee Jung pokoknya harus menyiapkan bagel untuknya.
Kembali ke Moo Ryong, saat tiba di lobby restorannya, Moo Ryong melihat pengumuman kontes memasak dengan hadiah utama tiket ke Le Cordon Bleu. "amatiran tidak boleh ikut" kata sebuah suara yang ternyata Mari.
"tentu saja boleh, siapapun boleh ikut" kata Johny yang kebetulan lewat situ juga.
Di luar restoran, Johny menanyakan keadaan Yoo Hee. Moo ryong yang tidak tahu soal kejadian Johny mencium Yoo Hee mengatakan, ia hanya shock karena di tolak oleh pria yang ia sukai. Johny lega karena berarti tidak ada masalah soal ciumannya semalam.
Pembicaraan mereka terdengar oleh Mari yang sedang naik, ia terlihat kesal.
Saat hendak masuk, Johny kembali bertemu Se Ra (ckckck, cewek aneh) yang lalu mengajaknya untuk minum teh bersama. Tapi Se Ra yang terlalu bersemangat, berbicara sambil malu membalikkan badan, jadi saat ia kembali berbalik ke arah Johny, Johnynya sudah MENGHILANG!! wkwkwkwk
Mari yang merasa peluangnya terancam, mencoba mengerjai Moo Ryong, ia bersiap dibelakang pintu menunggu Moo Ryong dengan wajan di tangannya.
Tapi Mari yang menghitung perkiraan kedatangan Moo ryong dengan menutup matanya, salah sasaran, JOHNY YANG KENA!! wkwkwkwk, lagian, Moo Ryong kan dah pernah kena pancinya Yoo Hee, sekarang giliran Johny dong, hahahaha.
Saat pertemuan dengan klien, kliennya tidak puas dengan presentase Yoo Hee. Kliennya itu juga mengkritiknya kekurangannya itu pasti karena Yoo Hee kurang berpengalaman dengan kencan.
Yoo Hee memasang wajah sangar dan membayangkan ia menyerang kliennya, namun kenyataannya Yoo Hee mengatakan bahwa dia akan mencoba memperbaikinya.
Presdir Ma membuat kunjungan mendadak!! Ia menyarankan untuk kencan buta dengan putra direktur Yoon salah satu koleganya yang baru akan pulang dari luar negeri beberapa hari lagi.
"dia pasti sibuk, lupakan saja" jawab Yoo Hee tidak bersemangat
"jangan keras kepala, kau juga tidak punya pacar kan? jangan buang waktu!" kata ayahnya kesal
"aku punya pacar" jawabYoo Hee ragu-ragu
Presdir Ma bersemangat menanyakan siapa pacarnya, lalu tiba-tiba masuk Moo ryong.
"ia pacarku" todong Yoo HeePresdir Ma pergi dengan shock.
Setelah Presdir Ma pergi, Moo Ryong berkata saat ini saja sudah terasa aneh untuk Seung Mi, mengapa harus di tambah dengan mengatakan pada ayahnya kalau mereka berkencan. Yoo Hee menanggapi santai bahwa kontrak mereka akan berakhir minggu depan, dan sejauh ini dia belum mendapatkan pacar.
Yoo Hee membujuk Moo ryong, jika Moo Ryong bersedia menjadi pacarnya, Yoo Hee akan menganggap lunas semua hutangnya, dengan catatan harus sebagai pacar sebenarnya (bukan status doang). Yoo Hee juga menjelaskan ia memerlukannya untuk pekerjaannya.
Moo Ryong berusaha mengajukan Johny, namun Yoo Hee mengatakan tidak akan melakukannya. "kenapa tidak?" tanya Moo ryong
""Johny temanku, sampai kapanpun ia tetap temanku" Yoo Hee juga menambahkan ia ingin menjaga hubungannya dengan Johny dalam keadaan yang baik. Moo Ryong tetap menolak dengan mengatakan ia sudah punya pacar.
"kenapa? kau takut jatuh cinta padaku?" tanya Yoo Hee PD
"coba saja. Jika sekali saja kau bisa membuatku berdebar...aku akan bersedia" tantang Moo ryong.
Moo ryong sedang menulis dikamarnya saat Yoo Hee masuk dan mendekatinya. Yoo Hee lalu mendekatkan wajahnya ke arah Moo ryong.
Setelah beberapa saat Moo ryong lalu tertawa. Yoo Hee menjauhkan kepalanya dan bertanya dengan antusias "bagaimana? apa kau berdebar?"
"ya, itu karena aku takut" jawab Moo Ryong menghilangkan senyum Yoo Hee. Moo ryong lalu keluar dan tersenyum simpul (gak bisa ngartiin senyumnya, lucu ato suka, ato aneh?)
Keesokan harinya, pak Lee diam-diam menerima telpon dari presdir yang mengkonfirmasikan soal Moo Ryong. Pak Lee membenarkan bahwa Moo ryong memang benar adalah pembantunya Yoo Hee, walau menurutnya memang terlalu akrab untuk sekedar pembantu dan majikan. Yoo Hee yang kebetulan lewat di balik jendela, sempat mendengar dan berpikir sesuatu.
Moo Ryong sedang menulis di notes kecilnya saat Seung Mi mengagetkannya.
Mereka lalu sepakat akan kencan untuk menonton film, menggantikan kencan terakhir mereka terpotong. Moo Ryong akan mengatakan soal rencana perjanjiannya menjadi pacar sementara Yoo Hee, tapi Seung Mi keburu di panggil ke dalam. Moo Ryong lalu memutuskan akan memberitahunya nanti saja.
Moo Ryong ditelpon Yoo Hee untuk segera datang dalam waktu 30 menit, dan mengingatkannya untuk tidak lupa membawakannya bunga. Tapi bukan Moo ryong namanya kalo langsung nyerah ma Yoo Hee, ia justru menyuruh Johnny yang datang membawa buket bunga. Pak Lee menyapa Johny dengan "Happy sandwich" dan akan menanyakan banyak hal sebelum akhirnya ia diperintahkan keluar oleh Yoo Hee.
Johny meminta maaf soal kejadian tempo hari, ia juga meminta Yoo Hee untuk sekali lagi menjadi guide-nya di Seoul. Mereka lalu berwisata mengulang jejak bertahun silam, jajan kue beras di pinggir jalan, lalu mengunjungi situs sejarah.
Johny mengingatkan tentang perkataan Yoo Hee saat itu soal pekerjaan yang cocok untuknya. Mereka membayangkan Johy di jaman Joseon......Adegan menampilkan hidangan untuk raja, (yang jadi raja presdir Ma) raja puas melihat hidangan lengkap di depannya dan bertanya kepada seseorang yang sedang menunduk didepannya "apakah ini kau yang buat?"
"ya yang mulia" jawab orang tadi menengadahkan wajahnya (JOHNY) , raja kaget (tapi gak tau kaget karena yang masaknya cowok atau karena bulenya, heheheh).
Johny sempat menerima telepon yang mengindikasikan terjadi masalah di New York, tapi ia menghindar menjelaskan pada Yoo Hee dengan menawarinya membelikan minum. Selama Johny pergi, Yoo Hee yang melihat Hp Johny tergeletak iseng membukanya. Ia terkejut melihat wall papernya adalah fotonya dan foto2 yang tersimpan di sana adalah foto2nya juga. Mungkin Yoo Hee mulai mengerti kenapa waktu itu Johny menciumnya.
Pak Lee kembali mendatangi restoran Moo Ryong "bagaimana kalau bosku berpacaran dengan Moo Ryong?" tanyanya yang membuat ibu Moo ryong terkejut tak percaya. Pesanan sedang banyak dan terpaksa pak Lee harus membantu mengantar, sementara pak Lee sendiri sepertinya tidak mahir membawa motor, xixixi.
Saat perjalanan pulang, Yoo Hee memandang Johny dan berfikir ia pria yang tampan. Yoo Hee kemudian membayangkan Moo ryong yang mengatakan bahwa Johny tidak hanya tampan tapi juga baik dan menyuruhnya untuk berusaha terus agar bisa berkencan dengannya. Bingung harus berbuat apa, Yoo Hee pura-pura tidur.
Johny yang menyangka Yoo hee tertidur mulai mencurahkan isi hatinya yang di tutup dengan "aku minta maaf sudah jatuh cinta padamu". Yoo Hee perlahan membuka matanya. (!!!!!!!!yay!!!!!!!)
Ketika Johnny menurunkannya di depan apartemennya, Johny seperti sedang berusaha mengakui perasaannya. "baik, kalau ia menyatakan cintanya, aku akan terima" janji Yoo Hee dalam hati. Tapi Johnny berubah pikiran dan mengatakan, "Kita ... bisa tetap menjadi teman baik, kan?" Kemudian bergegas pergi. Yoo Hee sempat berlari mengejar mobil Johny dan bertanya-tanya mengapa Johny tidak mengatakannya.
Di mobilnya, Johnny kesal dengan dirinya sendiri yang malah mengatakan untuk tetap berteman.
Keluarga Moo ryong menunggu2 pak Lee yang tidak juga datang. "kurasa dia tidak kemari dan langsung pulang" kata ayah, tidak berapa lama datang pak Lee dengan tampang amburadul, wkwkwkwk kasian pak Lee.
Moo Ryong sedang memasak saat Yoo Hee datang. Yoo Hee heran dengan masakan yang telah disiapkan untuknya.
Moo Ryong menjawab karena Johnny tidak berhasil, makanya Moo ryong yang akan mengambil posisi jadi pacarnya. "Memakan masakan pacarmu itu juga termasuk kencan" kata Moo ryong mempersilahkan Yoo Hee duduk. Moo ryong lalu bertanya jika ada hal khusus yang ingin Yoo Hee lakukan."tapi jangan sampai kau minta yang bukan2" kata Moo ryong yang disambut dengan tendangan di tulang keringnya (ckckck, Yoo Hee gak berubah dia masih nendang)
Yoo Hee membayangkan mereka berdua berjalan-jalan sambil makan eskrim, tapi lalu tiba-tiba angin menerbangkan roknya, hingga terlihatlah celana boxer pinknya.
Moo ryong lalu mendeskripsikan sesuatu yang menurutnya lebih cocok untuk Yoo Hee:
Moo ryong diserang seseorang, dan akan ditembak, sementara Yoo Hee mencoba menghalangi denan badannya sendiri, hingga akhirnya punggungnyalah yang tertembak. ckckck, daya hayal yang cukup tinggi."apa itu? tidak menarik sama sekali" kata Yoo Hee.
Esoknya, Yoo Hee dan Moo Ryong mulai aksi kencan mereka, mereka sengaja pamer kemesraan karena tahu sedang dibuntuti.
Joon Ha sedang bertugas di RS, saat akan masuk lift, ia sempat ragu untuk masuk karena di dalamnya ada mantan tunangan, direktur RS beserta pacar baru mantan tunangannya. Dengan canggung Joon Ha akhirnya masuk kedalam.
Moo Ryong dan Yoo Hee melanjutkan kencan mereka dengan naik bis, dengan sayang ia menyenderkan kepala Yoo Hee yang tertidur ke bahunya.
Sayangnya, Moo Ryong lupa tentang janjinya untuk ke bioskop bersama Seung Mi. "jadi kita bertemu di bioskop?" Seung Mi menanyakan lewat ponsel Moo ryong. Moo ryong yang saat itu sedang di taman bersam yoo Hee terpaksa meminta maaf, karena mengaku sedang ada keperluan dan tak bisa dibatalkan. Seung Mi mendengar permintaan maaf dari Moo ryong dengan penuh kekecewaan. Sementara Johny tidak sengaja mengetahuinya, dan akhirnya menemaninya menonton.
Moo ryong melanjutkan kencan dengan minum es krim, dan memberi kejutan dengan cincin mainan yang disembunyikan di dalamnya (walopun itu mainan, cincinnya BAGUUUUS...jadi mau).
"anggap saja itu jimat keberuntungan" kata Moo ryong
Mereka kemudian menonton, tanpa mereka tahu sebenarnya Johny dan seung Mi ada di studio yang sama. Sepanjang menonton, Moo ryong memberikan lagi kejutan-kejutan manis, berupa kata-kata rayuan di dalam popcorn.
Moo Ryong tersenyum2 di samping Yoo Hee, ia lalu mencoba membisikkan sesuatu, tapi Yoo Hee tiba-tiba menoleh, dan sekilas bibir mereka bersentuhan.
Yoo Hee kaget, ia langsung berdiri dari tempat duduknya dan di protes penonton di belakangnya, hingga Moo ryong menariknya untuk kembali duduk. Johny sekilas melihat Yoo Hee yang berdiri namun tidak yakin
Saat keluar dari bioskop, Moo ryong mencoba menyempurnakan kemesraannya dengan menggandeng Yoo Hee.
Seung Mi pada akhirnya melihatnya, dan ia limbung, tapi di tahan Johny. (ckckck, udah Johny ma Seung Mi ajah)
Dalam perjalanan pulang, Moo ryong berjanji akan menutup kencan mereka dengan istimewa, ia akan menunggu Yoo Hee di taman (apalah gitu namanya). Tidak berapa lama Seung Mi menelpon dan Moo ryong menjawab " ya, aku sedang dalam perjalanan pulang" seung Mi terlihat sedih, karena Moo ryong menurutnya (mungkin) tidak merasa bersalah sudah menghianatinya.
Di kamarnya, yoo Hee melepas cincin Pinknya dan menaruhnya di laci-disamping figura berisi fotonya dan Joon Ha.
Esoknya, Moo Ryong kedatangan tamu, PRESDIR MA!!.
"duduklah....anak muda, apa benar kau berpacaran dengan Yoo Hee? bagaimana rencanamu selanjutnya dengan Yoo Hee? sebelum hubungan kalian lebih serius, aku akan mengatakan aku tidak merestui hubungan mu dengan Yoo Hee"
tepat saat Seung Mi datang membawakan minuman. Nampan terjatuh dan gelasnya pecah berserakan.