Prosecutor Princess Episode 8
Posted: Kamis, 10 November 2011 by khyunkhyun in Label: prosecutor princess
0
Ketika ciuman itu berakhir, In Woo melihat Se Joon pergi. Hye Ri berusaha membebaskan dirinya. Dia bertanya apa terjadi pada In Woo, kenapa pikirannya bisa begitu gila. In Woo menjelaskan kalau dia melakukan itu untuk Hye Rid an Se Joon. Jika Se Joon tidak merespon ciuman itu, berarti dia tidak tertarik. Hye Ri ketakutan kalau2 Se Joon mungkin salah mengerti dan berlari untuk mengejarnya. Tapi, dia tidak ada dimana2.
Hye Ri masuk ke apartemen In Woo dan bertanya kenapa In Woo melakukan hal tadi. Se Joon sama sekali tidak ada, jadi apakah In Woo berbohong agar dapat menciumnya? In Woo menjelaskan: kalau Se Joon pergi, itu artinya dia cemburu. Motif In Woo hanyalah ingin membantu Hye Ri mendapatkan Se Joon jadi dia tidak punya maksud tersembunyi. Hye Ri marah pada In Woo tapi dia tidak benar2 bisa melupakan ciuman itu. In Woo merasa terganggu dan bergumam pada diri sendiri, “Gila!”
Keesokan harinya, Hye Ri bangun pagi dan malah bertabrakan dengan In Woo yang sudah berdiri dengan cool di dalam lift. Hye Ri awalnya ingin menggunakan lift yang lain tapi In Woo menarik tangannya dan memaksanya untuk berkendara bersamanya. Dia juga menggoda Hye Ri karena begitu ingin tahu reaksi Se Joon. Jadi Hye Ri keluar dari sana. Selama perjalanan ke kantor, Jung Sun berkata kalau Bin terlihat cukup murung setelah acara weekendnya bareng Se Joon. Sedangkan, Se Joon terlihat galak! Jung Sun mengatakan kalau Se Joon terlihat lebih manis kalau tersenyum, yang membuat Se Joon bingung karena Jung Sun tidak pernah berkata begitu sebelumnya.
Mereka berdua tiba di kantor dan melihat Hye Ri sedang mengintip ke dalam kantor Se Joon, ingin tahu apakah dia sudah sampai. Dia menutupi perbuatannya dengan berkata kalau dia ingin mencari Jung Sun untuk menanyakan masalah otopsi itu. Reaksi Se Joon yang diam membuat Hye Ri berpikir kalau dia tidak melihat ciuman itu. Akan tetapi, semuanya jadi lebih membingungkan soalnya dia memberikan Se Joon kupon Superman dan tidak tahu apakah Se Joon sudah menerimanya atau belum. Hye Ri melepaskan kemarahannya pada sebuah kasus baru tentang kecelakaan mobil. Dia bertanya kenapa pelaku dan suami korban memutuskan begitu cepat. Hye Ri bertanya lebih banyak lagi sebab dia ingin tahu semua hal yang berhubungan dengan kasus itu.
Sementara itu, Jenny dan In Woo menyelesaikan kasus mereka sendiri dengan detektif bangunan apartemen. Wanita yang mengajukan kasus itu sangat berterimakasih. Sedangkan, Unni Ha Jung Nan menjual toko minumannya tanpa tahu bahwa suaminya yang abuser juga menjual rumahnya. Dia menelpon In Woo, yang langsung ke tempatnya. In Woo mengatakan padanya kalau sebaiknya dia menyelesaikan mesalah ini dengan membuat tuntutan hukum. Kalau tidak, dia akan selalu menjadi korban.
Hye Ri mengadu pada Yoon Ah. Dia bertanya apakah pengacara itu menyukainya sebab dia menciumn Hye Ri. Hye Ri tidak percaya itu. Yoon Ah lalu bertanya bagaimana berlangsungnya ciuman itu, apakah dipaksakan. Perasaannya berbeda tergantung pada siapa orangnya… kecuali Hye Ri ketakutan karena sebuah patukan. Yoon Ah menjelaskan kalau Hye Ri tidak suka, sebaiknya dia menganggapnya sebagai patukan ketimbang ciuman!
Yoon Ah juga mengatakan kalau yang perlu dilakukan Hye Ri adalah mengecek kotak surat Se Joon untuk mengetahui apakah Se Joon sudah melihat kupon itu atau belum. Jadi Hye Ri pergi ke kotak surat itu dan mendapati bahwa semua surat sudah diambil. Besoknya, Hye Ri menemui Se Joon untuk membuatnya mengaku kalau dia sudah melihat kupon itu. Karenanya, Hye Ri tahu kalau dia melihat ciuman itu. Hye Ri ketakukan dan mengatakan kalau In Woo hanya temannya tapi Se Joon tidak peduli. Dia benar2 memberikan Hye Ri kesempatan lagi untuk menggunakan kupon Superman.
Waktunya kasus baru: Kecelakaan Mobil itu. Wanita yang mengendarai mobil, Woo Sung Mi, sedang melaksanakan shift malamnya dan karena kelelahan, dia segera pulang ke rumah. Dia tidak melihat Choi In Sook keluar dan akhirnya menabraknya. Woo langsung membawa wanita itu ke rumah sakit. Akan tetapi, Choi meninggal. Suami Choi bingung sekali. Tapi Woo menyelesaikan kasus itu dalam waktu tiga hari setelah pemakaman dengan uang 100.000 dolar. Hye Ri bertanya apakah Woo menjadi tidak bisa melihat karena kelelahan. Dia juga bertanya kenapa kasus ini bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari. Sebagai tambahan, Woo mendapatkan dana itu dengan cepat dari tabungannya. Penyidik Cha dan Jung Hee berpikir kalau Woo mungkin mengatakan yang sebenarnya sebab dia terlihat tenang. Tapi Hye Ri tetap curiga.
Ketika Hye Ri tiba di rumah, In Woo sedang menunggunya dan bertanya apakah dia sudah bertemu dengan Se Joon. Hye Ri berkata kalau tidak peduli apapun, yang dilakukan In Woo itu salah. Dia bisa saja mencium Hye Ri di tempat lain. In Woo berkata, “Untuk membodohi orang, kau harus melakukannya secara nyata. Itu adalah ciuman yang nyata tapi juga sangat tidak nyata.” Hye Ri mengumumkan kalau Se Joon sama sekali tidak cemburu. In Woo menjelaskan lagi: Hye Ri tahu sedikit sekali tentang laki2. In Woo berjanji akan membawakan makan siang kalau Hye Ri mau mentraktirnya makan. In Woo merencanakan hari kamis. Akan tetapi, Hye Ri punya kerjaan hari kamis. Pada hari kamis, Hye Ri pergi untuk menyelidiki lokasi dimana Choi ditabrak. In Woo melihatnya di tempat parkir dan menyarankan agar mereka pergi dengan mobilnya saja.
In Woo: Pakai mobilku saja. Orang itu mungkin punya dendam. Bagaimana kalau dia mengikutimu lagi?
Hye Ri: Aku tidak akan kalah karena hal itu.
In Woo: Kau adalah tipe ideal hantu.
Hye Ri: Tapi… kenapa?
In Woo: Kau cantik. Kau menyenangkan. Kau naïf. Kau punya semua hal yang disukai hantu. Kita harus pergi dengan mobilku jadi hantu itu akan mengikutiku ke rumahku.
Hye Ri: Benarkah?
In Woo: Apa maksudmu dengan ‘benarkah’? Apa kau betapa terpencilnya tempat kecelakaan itu? Kau bilang kau juga akan pergi ke kuil. Bukan hantu yang harus kita takutkan, tapi manusia. Kau benar2 tidak punya rasa takut.
Hye Ri: Apa yang dibicarakan pria ini?
In Woo: Ayo pergi!
Hye Ri: Aku tidak akan kalah karena hal itu.
In Woo: Kau adalah tipe ideal hantu.
Hye Ri: Tapi… kenapa?
In Woo: Kau cantik. Kau menyenangkan. Kau naïf. Kau punya semua hal yang disukai hantu. Kita harus pergi dengan mobilku jadi hantu itu akan mengikutiku ke rumahku.
Hye Ri: Benarkah?
In Woo: Apa maksudmu dengan ‘benarkah’? Apa kau betapa terpencilnya tempat kecelakaan itu? Kau bilang kau juga akan pergi ke kuil. Bukan hantu yang harus kita takutkan, tapi manusia. Kau benar2 tidak punya rasa takut.
Hye Ri: Apa yang dibicarakan pria ini?
In Woo: Ayo pergi!
Mereka tiba di lokasi kejadian dan In Woo membantu dengan menandai tempat dimana korban berada, dsb. Hye Ri ingin melakukan test drive untuk melihat bagaimana Woo bersikap, dan meraka tidak tahu kenapa Woo berkendara begitu cepat pada awalnya. Kelihatannya, Choi tidak muncul begitu saja. Tapi Woo benar2 salah. Untuk mengetes teori ini, mereka harus melakukan kembali kejadiannya. In Woo menolak. Dia lebih baik menunggu Hye Ri menggunakan boneka untuk reka ulang kejadian ini. Tapi Hye Ri tidak ingin menunggu lama, lagi pula dia tidak meminta In Woo untuk menabraknya. Dia dengan cepat melakukan rencana itu dan In Woo terpaksa menurut. Akan tetapi, ketika In Woo melajukan mobil ke Hye Ri, dia mendapatkan secercah pandangan wanita yang berdarah di tanah. Sebelum mencapi Hye Ri, In Woo mengerem mobilnya.
In Woo keluar dari mobil dan akan berteriak pada Hye Ri. Tapi, Hye Ri malah langsung berbicara. In Woo mengerem bahkan sebelum mobilnya sampai ke Hye Ri. Sementara itu, Woo mengerem tepat ketika dia menabrak Choi. Untuk itu, Woo sedang cepat2, dan Choi tidak bersalah karena menyeberang. Hye Ri begitu kegirangan dan berikutnya mereka menuju sebuah kuil untuk berbicara pada seorang biksu disana. Biksu itu mengatakan kalau Choi datang ke sana dua kali seminggu karena dia punya masalah dengan pernikahannya. Suaminya punya wanita simpanan dan ingin bercerai. Suaminya menyelesaikan masalah ini dengan cepat sebab satu masalahnya telah tersingkir. Sementara itu, Woo tidak tahu apa2 tentang ini. Setidaknya, sekarang Hye Ri tahu kalau suami Choi berbohong.
Ketika mereka kembali ke mobil melewati hutan, Hye Ri mematahkan hak sepatunya. In Woo dengan baik hati menawarkan sepatunya dan kalau dia tidak mau, dia bersedia menggendong Hye Ri. Tentu saja, Hye Ri memilih sepatu. Tapi kemudian In Woo menginjak ranting dan melukai kakinya. Dia membungkus kakinya dengan saputangan. Jadi Hye Ri mengembalikan lagi sepatu In Woo dan mau digendong.
Perjalanannya sangat panjang dan In Woo bilang kalau dia memperluas jalannya. Hye Ri ingin sampai lebih cepat jadi In Woo menyuruhnya diam sehingga dia bisa mempercepat langkahnya. Di rumah, Hye Ri kegirangan untuk memecahkan susunan investigasinya tapi In Woo ingin makan dulu. Dia pergi ke kamar mandi Hye Ri untuk mencuci kakinya dan dia meninggalkan cap kaki berdarah yang tidak lepas dari perhatian Hye Ri. Ketika In Woo memeriksa kulkas Hye Ri, yang ada hanyalah tomat, melon dan salad. Sudah waktunya berbelanja.
In Woo membeli barang2 persediaan di dapur, yang membuat Hye Ri terkejut. In Woo beralasan, “Barang2 ini diperlukan dimana manusia hidup, bukan kelinci!” Hye Ri memperhatikan jalan In Woo semakin pincang lalu menyelinap untuk membeli obat. Ketika sampai di rumah, Hye Ri memberikan perban dan balsam pada In Woo. Dia kaget dan memandangi Hye Ri dengan takjub dan tersentuh.
Hye Ri: Kenapa kau memandangi aku seperti itu?
In Woo: Ma Hye Ri membelikan ini.
Hye Ri: Jika kau akan memasak sambil berdiri, setidaknya kau harus memasang perban. Kenapa kau tetap memandangiku seperti itu?
In Woo: Mengejutkan. Tanpa berkata apa2, kau tahu aku kesakitan!
In Woo: Ma Hye Ri membelikan ini.
Hye Ri: Jika kau akan memasak sambil berdiri, setidaknya kau harus memasang perban. Kenapa kau tetap memandangiku seperti itu?
In Woo: Mengejutkan. Tanpa berkata apa2, kau tahu aku kesakitan!
Hye Ri menolak untuk memasak dan malah duduk di sofa untuk menunggu makanannya siap. In Woo mengambil kesempatan dengan mengeluhkan lukanya dan meminta Hye Ri saja yang memasak. Hye Ri tidak bisa memasak. In Woo menyuruhnya masak ramen saja. Hye Ri juga tidak tahu bagaimana membuat ramen. Pelajaran memasak dimulai. In Woo mengajarkan Hye Ri cara membuat ramen. Setelah selesai, Hye Ri malah memakan saladnya. Dia memperhatikan dengan iri In Woo yang makan ramen. In Woo mengerti dan menawari Hye Ri, yang berkata, “Sedikit saja, ya!”
Makan selesai dan waktunya mendiskusikan kasus. Akan tetapi, dengan cepat In Woo tertidur. Hye Ri sedang membiacarakan hukum asuransi yang menurutnya sangat terlambat sebelum menyaradi In Woo sudah tidur. Hye Ri mencoba membangunkan In Woo agar dia pulang saja. Tapi tidak berhasil. Karena mengingat jasa In Woo yang sudah mau menggendongnya, Hye Ri membiarkannya tidur. Tidak lama kemudian, In Woo mulai bermimpi buruk. Dia bergerak seperti orang gila. Hye Ri mencoba menenangkan dengan mengatakan kalau itu cuma mimpi. Hye Ri memegangi tangan In Woo dan In Woo malah memegang balik tangan Hye Ri dengan kencang. Hye Ri harus dengan hati2 membebaskan dirinya.
Keesokan harinya, alarm In Woo membangunkan Hye Ri. Di sampingnya, sudah ada sarapan untuk Hye Ri. Dia dan In Woo bertemu di depan apartemen dan Hye Ri mengucapkan terima kasih padanya. Kemudian In Woo meminta (tidak. Memaksa) Hye Ri untuk mengantarnya ke pengadilan. Ketika mereka sampai di kantor Hye Ri, mereka diperhatikan oleh Se Joon, Jung Sun, dan Min Suk. Se Joon memperhatikan dengan curiga ketika In Woo memilih arah yang berbeda.
Seorang ahjumma, Hwang Soo Ja, kembali untuk melakukan sesi pertanyaan. Dia dikenai tuntutan hukum yang lain. Tapi, Hye Ri memperhatikan jepit rambut yang dipakai ahjumma itu. Hye Ri bertanya dimana dia mendapatkan jepit rambut itu. Hwang Soo Ja menjawab kalau dia membelinya di pasar Dongdaemun musim panas lalu. Akan tetapi, Hye Ri menjelaskan kalau jepit rambut itu adalah edisi terbatas yang dikeluarkan Gioberni. Jepit rambut itu hanya dibuat 7 buah dan semuanya langsung terjual habis waktu dikeluarkan Pebruari lalu.
Hwang Soo Ja langsung mengubah nada suaranya dan mengatakan kalau Bang Unni memberikan jepit rambut ini padanya sebagai hadiah. Tapi Hye Ri tersenyum dan menyuruh tim-nya untuk menelpon departemen store untuk mendapatkan nama2 orang yang membeli jepit rambut itu. Kemudian mereka akan tahu apakah cerita Hwang Soo Ja memang benar.
Hye Ri mengajak semua teman2 jaksanya untuk makan siang di sebuah resto Korea untuk merayakan kesuksesannya. Jaksa Cha mengatakan kalau akan baik sekali bila Hye Ri membawa teman2nya makan setiap kali dia sukses. Jung Sun bertanya bagaimana Hye Ri bisa menang. Hye Ri lalu memuji dirinya karena tahu soal fashion. Tidakkan hal itu mengesankan? Se Joon setuju kalau itu memang mengesankan dan Jung Sun tersenyum atas pencapaian Hye Ri. Setelah makan siang, Se Joon mengajak Hye Ri minum kopi. Semuanya orang penasaran pada hubungan mereka. Atasan memperhatikan ekspresi Jung Sun lalu mengatakan kalau semuanya tidak seperti yang terlihat.
Se Joon hanya ingin meluruskan pada Hye Ri kalau In Woo bukanlah orang yang seperti pernah dia katakan. Dia bertanya apakah Hye Rid an In Woo hanya berteman dan kalau memang begitu, apakah Hye Ri tahu kalau In Woo berasal dari Amerika? Hye Ri berkata kalau dia tidak mencampuri urusan hidup orang lain kecuali mereka mengatakan sesuatu. Se Joon juga bertanya kenapa In Woo membantu Hye Ri dalam kasus perjudian itu. Dia lalu memperingatkan Hye Ri kalau In Woo adalah tipe orang yang bisa memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya – dia bahkan pernah menyuap saksi sebelumnya! Hye Ri lalu pulang ke rumah dan melihat In Woo sedang berganti pakaian di belakang mobil. Hye Ri heran kenapa In Woo berpakaian begitu berbeda.
In Woo bertemu dengan Ha Jung Nan dimana wanita ini mengaku kalau dia akan menurunkan perkara hukum – suaminya sudah memberikannya banyak kesusahan. In Woo berkata kalau itu memang yang terbaik menurut Jung Nan, maka lakukan saja demikian. Dia hanya ingin melihat wanita itu bahagia dan dicintai oleh pria yang lebih baik. Akan tetapi, In Woo juga menggenggam erat tangannya. Entah apa maksudnya!
Pada saat itu, Hye Ri menelpon In Woo untuk memeriksa keberadaannya. In Woo bertanya, “Kenapa kau bersikap seolah-olah kau adalah istriku? Kita tidak sedang dalam hubungan yang memungkinkan untuk bertanya dan menjawab hal itu!” Hye Ri membuat alasan dan memilih untuk diam di parkir untuk bisa bertemu dengan In Woo. Tapi dia tidak melihat In Woo pulang. Jadi dia tidak bisa memecah kecurigaannya. Kemudian, dia menemui In Woo langsung di apartemennya.
Hye Ri: Pengacara Seo, kau berasal dari Amerika?
In Woo: Kau tidak tahu itu?
Hye Ri: Kau tidak memberitahuku.
In Woo: Kau tidak bertanya padaku. Aku tidak bercerita tentang diriku kecuali ada yang bertanya.
Hye Ri: Sejak kapan kau tinggal di Amerika?
In Woo: Aku pergi ke Amerika waktu kelas 6. Empat bulan setelah pindah kesana ibuku meninggal dalam kecelakaan mobil. Aku tinggal dengan ayahku.
In Woo: Kau tidak tahu itu?
Hye Ri: Kau tidak memberitahuku.
In Woo: Kau tidak bertanya padaku. Aku tidak bercerita tentang diriku kecuali ada yang bertanya.
Hye Ri: Sejak kapan kau tinggal di Amerika?
In Woo: Aku pergi ke Amerika waktu kelas 6. Empat bulan setelah pindah kesana ibuku meninggal dalam kecelakaan mobil. Aku tinggal dengan ayahku.
Hye Ri bertanya kenapa In Woo ikut ujian di Korea. In Woo menjawab, “Seseorang yang aku kenal yang masuk sekolah fashion dan hukum disini juga lulus ujian.” Hye Ri membela diri dengan mengatakan kalau dia tidak belajar selama lebih dari dua jam sebelum ujian. In Woo berkata kalau dirinya pasti lebih pinta karena hanya tidur 4 jam!
Hye Ri tetap bertanya kenapa In Woo kembali ke Korea. In Woo jadi heran kenapa dia begitu ingin tahu. Tiba2 lagi! Hye Ri beralasan bahwa In Woo tahu lebih banyak tentang dirinya ketimbang yang dia pikir. In Woo menjelaskan bahwa Hye Ri tahu hal2 penting tentang dirinya: wajah In Woo, temperamen, dan kepribadian. Dia juga mengatakan kalau Se Joon pasti sudah mengganggu pikiran Hye Ri dengan menjelaskan hal yang aneh2. Tambahan pula, Se Joon memang tidak pernah menyukainya (In Woo). Sementara Hye Ri memikirkan penjelasan In Woo, pengacara ini mengeluarkan banyak foto. Semuanya adalah orang2 yang berhubungan dengan kasus yang sedang dikerjakan In Woo dan diantaranya ada foto2 Hye Ri waktu masih remaja. Tapi In Woo melewatkan satu foto yang terselip di bawah karpet.
Keesokan harinya, Hye Ri bertemu dengan Ha Jung Nan. Suami wanita ini, Go Man Chul, juga hadir untuk diperiksa. Mereka di kantor Hye Ri untuk menyelesaikan kasus kepemilikan apartemen. Selama sesi ini, mereka bertengkar tentang siapa sebenarnya yang punya apartemen itu. Ha menuduh Go membeli apartemen itu dengan uang orang lain. Dipotong oleh ayah Hye Ri dan kelihatannya dia terlibat dalam kasus ini.
Hye Ri pergi ke apartemen In Woo malam itu untuk meminjam beberapa buku dan dia melihat foto di bawah karpet. Dia tidak berkata apa2 saat tahu kenapa In Woo punya foto Hye Ri waktu tiba2 Jenny masuk. Hye Ri kaget melihat ada wanita yang masuk dan Jenny heran kenapa Hye Ri ada di apartemen In Woo. Hye Ri kaluar sambil membawa foto itu bersamanya. Foto itu diambil waktu ulang tahun Yoon Ah dan memang mengherankan kenapa Hye Ri tidak mengenal In Woo.
Jenny memperhatikan kalau In Woo menyembunyikan banyak darinya sekarang. In Woo hanya bilang kalau banyak hal tak terduga terjadi. Misalnya saja menjadi tetangga. Jenny tahu ada hal lain selain itu – In Woo mungkin jatuh cinta pada Hye Ri – tapi Jenny diam saja. In Woo ingin tetap seperti itu. Jenny memperingatkan In Woo: dia sudah tidak punya banyak waktu dan ini adalah Ma Hye Ri! In Woo mengantar Jenny keluar, dan Hye Ri mengikutinya. In Woo terkejut melihat Hye Ri selarut ini.