Sinopsis Who Are You Episode 6 part 2
Posted: Rabu, 21 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label: Who Are You
0
Gun-woo berbalik, dia terkejut melihat Shi-on yang
mengambang tak bergerak.
Gun-woo segera masuk kembali kesungai dan menggendong
tubuh Shi-on. Semua orang ikut terkejut dibuatnya.
Shi-on sudah terduduk dengan tangan yang masih menopang
kepalanya. Gun-woo menghampiri Shi-on dan memberikan handuk, “Jika kau tidak
bisa berenang,, seharusnya kau bilang. Aku sangat terkejut.”
Shi-on mengatakan kalau saat dia tenggelam, dia melihatnya,
penembakan. Gun-woo tak tau alur pembicaraan Shi-on. Gun-woo bingung, apa
maksudmu?
Shi-on tak menjawab, Gun-woo menyadari kalau Shi-on dalam
kondisi yang tak baik. Dia terlihat menahan diri untuk bertanya lebih. Sebuah
suara intruksi terdengar, “Kita akan makan malam dalam 30 menit! Setelah makan
malam, mohon bersiap-siap untuk latihan luar ruangan malam. “
~~~
Seung-ha dan
Seong-chan sedang menuju ke tempat konsultasi cinta. Seong-chan melihat papan
tempat konsultasi bertulis ‘Kuil Hee Bin.’ Seong-chan mengeluh kenapa namanya
sama dengan Hee-bin.
Seong-chan ragu, “Tapi ini adalah pertama kali aku datang ke
tempat seperti ini. Ini akan baik2 saja kan? Aku seorang kristen, kau tahu?”
Ini juga merupakan pertama kalinya untuk Seung-ha.
Seong-chan tersenyum, ayo kita masuk bersama. Seung-ha jelas menolak, kenapa?
Seong-chan tetap menarik Seung-ha untuk masuk bersama.
Hee-bin memberikan saran pada pengunjungnya. Konsultasi
selesai dan menyuruh masuk pada pengunjung berikutnya.
Seong-chan masuk dan duduk, dia tak menyadari kalau konsul’nya
adalah Hee-bin karena Hee-bin duduk menunduk dengan menopang kepala dengan
tangan.
Seong-chan menceritakan masalahnya, “Ya, aku bertemu dengan
seorang wanita beberapa waktu yang lalu. Aku membuat kebohongan kecil.”
Seong-chan masih terus menunduk gelisah hingga dia tak
menatap wajah Hee-bin. Hee-bin memberi saran, “Dalam sebuah hubungan hal yang
paling buruk adalah berbohong. Jika kamu melakukan apa yang aku katakana, kamu
tidak akan punya masalah. Pertama, mintalah maaf dengan berlutut. Itu cara yang
termudah.”
Seong-chan tersenyum mendengar saran Hee-bin dan menegakkan
kepalanya. Begitu pula dengan Hee-bin.
Seong-chan seketika terkejut melihat siapa orang
dihadapannya, Hee-bin juga sama. Bohongnya ketahuan juga. Mereka sama-sama diam
dalam keterkejutan.
~~~
Semua orang berkumpul, Ketua Tim sedang memberikan
instruksi. “Untuk latihan tim kerja malam, setiap ketua tim akan berangkat
pertama, lalu anggota tim akan memberitahu mereka arahnya. Ini adalah
peraturannya. Apakah kalian mengerti?”
Serempak semua orang meng-iya-kan.
Gun-woo bertanya apakah Shi-on
tak apa, “Jika kamu tidak bisa, aku akan melakukannya.”
Shi-on tersenyum menenangkan
karena ini bukan pertama kalinya bagi Shi-on. Pelatihan pun dimulai dengan tim
1, mereka menyelesaikan pelatihan dalam waktu 21 menit 40 detik. Tim
selanjutnya menyelesikan dalam waktu 23 menit dan 51 detik.
“Berikutnya adalah... Lost and
Found Center, kalian siap?” ucap ketua Tim, Shi-on mengangguk. Gun-woo
mengepalkan tangannya dengan tanpa suara Gun-woo memberi Shi-on semangat.
“fighting”. Shi-on membalasnya dengan mengepalkan tangannya juga.
Shi-on bersiap di garis
keberangkatan, Ketua tim memberi aba-aba. Setelah stopwatch dinyalakan Shi-on
segera berlari.
Shi-on masuk ke hutan untuk
menemukan petunjuk. Sebuah pita kuning diikatkan ke ranting, Shi-on melihatnya
dan tersenyum senang. Gun-woo memberi instruksi lewat talking’nya, “Jika kau
menemukan pohon dengan pita kuning, Dari situ...belok kanan dan lurus dari
situ.”
Gun-woo menyuruh Shi-on untuk
jangan takut, Shi-on mengatakan kalau dia tak takut sama sekali dan melanjutkan
perjalanannya.
Shi-on terus melanjutkan
jalannya, jika ada tanjakan kau harus terus lurus.
Shi-on berhenti sebentar karena
kelelahan, Gun-woo memberi arahan lagi, “Pergi lurus lagi sekitar 40 meter.”
Dengan tersengal-sengal Shi-on meng-iya-kan.
Shi-on menemukan sebuah bendera
merah yang tertancap dipohon, “aku menemukan bendera merah”
Gun-woo membaca denah, “Um, dari bendera
merah, belok kanan.”
Gun-woo bertanya apakah Shi-on
baik-baik saja. Shi-on mengatakan baik-baik saja. Gun-woo memberitahu kalau
waktunya tidak banyak lagi. “Pergi seperti ini 1, 2, 1, 2”
Shi-on mengulanginya,
1,2...1,2...
Shi-on menemukan sebuah rumah
tua, Gun-woo menyuruhnya masuk dan keluar lah. Shi-on naik menuju ke rumah tua,
Gun-woo memberitahu kalau mereka adalah tim yang tercepat untuk saat ini.
Shi-on tersenyum dan memasuki rumah itu.
Setelah Shi-on masuk, tampaklah
seorang dengan stelan jas tengah mengikuti Shi-on.
Shi-on berkeliling didalam rumah
itu, sangat berantakan tentunya. Beneran
serem deh, mana tuh backsoundnya kek gitu. Gun-woo melalui Talking’nya
menyuruh Shi-on untuk menuju kelantai atas. Shi-on berjalan perlahan dengan
hanya menggunakan senter sebagai penerangan. Shi-on memberitahu kalau dia sudah
dilantai atas. Gun-woo memberi intruksi untuk menulis nama di di daftar dan
ambil badgenya.
Shi-on merasa ada kejanggalan,
dia melihat kesekitar dan dengan mengendap-endap menyusuri ruangan di rumah
kosong itu. Dengan gelap-gelapan, sampai sebuah suara mengagetkan Shi-on.
Shi-on berbalik, “meeeooww”
Shi-on jantungan dibuatnya oleh kucing penghuni rumah itu, gue ikutan kaget. Shi-on bertanya pada Gun-woo apakah tim belum
pergi.
Gun-woo melihat temannya, belum.
Shi-on agak ketakutan, disini sedikit aneh...
Perlahan seseorang mendekati
Shi-on dari belakang, Shi-on tak menyadarinya. Shi-on berbalik, orang itu
segera memukul Shi-on.
Gun-woo memanggil-manggil Shi-on,
namun tak ada jawaban. Tak salah lagi, Shi-on sekarang sudah tak sadarkan diri
karena dipukul. Orang yang memukul Shi-on mendengar suara Gun-woo segera
memutuskan hubungan talki’nya.
Gun-woo merasa ada yang aneh
segera berlari, Ketua Bong menegur Gun-woo kalau Gun-woo pergi berarti mereka
didiskualifikasi. Gun-woo melempar denahnya, “baik, aku tak perduli”
Gun-woo menemukan pita kuning
yang terikat diranting, dia mengingat-ingat instruksi yang dia katakan pada
Shi-on. Gun-woo lalu segera melanjutkan pencarianya dengan tergesa-gesa.
Pria berjas sudah mengendong
Shi-on yang tak sadarkan diri keluar dari rumah kosong.
Gun-woo memasuki rumah kosong,
dia memanggil-manggil Shi-on, namun nihil. Gun-woo mengecek ke lantai dua dan
melihat sudah ada nama Shi-on di daftar.
Gun-woo keluar rumah, dia masih
mencari. Gun-woo mengarahkan senternya kesemak, ada sebuah badge yang terjatuh.
Gun-woo sadar kalau itu milik Shi-on.
Shi-on masih belum sadar dari
pingsannya, sedang si Pria Berjas sudah menggalikan lubang untuk Shi-on. Orang
ini sepertinya akan mengubur Shi-on hidup-hidup, ugh sadis.
Hantu ganteng ternyata sudah
berdiri tepat dibelakang pria berjas, dia menatap pria itu tanpa ekspresi. Pria
berjas akan mengangkat tubuh Shi-on, Hyung-joon jelas ingin menahannya dan
menarik lengan pria itu tapi tak bisa. Namun pria itu merasakan sesuatu, dia
mengurungkan niatnya dan melihat sekeliling. Hyung-joon masih berusaha dan
memukul wajah pria berjas namun hanya hembusan angin yang menerpa pria itu.
Shi-on perlahan mulai sadar, dia
melihat kabur Hyung-joon yang berdiri tak jauh darinya. Pria berjas agaknya sedikit
merasa heran dengan apa yang terjadi padanya. Shi-on mulai sadar dan menggengam
talki yang ada disampingnya. Kok aneh
yah, masa masih dibawa bukannya tadi pas digendong Shi-on udah dalam kedaan gak
sadar dan lagi pula pria tadi juga udah matiin yah. Masa iya sih pria berjas
yang ngebawanya.
Hyung-joon melihat ketakutan saat
Pria Berjas akan mengangkat Shi-on, namun beruntung Shi-on sudah sadar dan
segera memukul Pria Berjas sampai jatuh. Shi-on mencoba kabur tapi Pria Berjas
masih bisa menjangkau kaki Shi-on dan menahannya. Shi-on menendang Pria Berjas
lagi, pria berjas jatuh. Shi-on mengambil kesempatan dan kabur.
Shi-on berlari ketakutan. Dari
arah depan ada orang yang menghadang Shi-on dan menahan lari Shi-on. Shi-on
menunduk ketakutan, tapi orang yang menangkap Shi-on bertanya apa Shi-on tak apa, apa yang terjadi?
Shi-on mengangkat wajahnya, itu
Gun-woo. Gun-woo memapah Shi-on berdiri.
~~~
Mobil polisi mulai datang, Shi-on
masih terduduk shock. Moon-sik menghampiri Shi-on dan bertanya apa yang
terjadi. Gun-woo mengatakan kalau ini adalah serangan.
Moon-sik : “Apa yang sedang kau bicarakan? Apakah kamu
melihat orangnya?”
Shi-on menjawab kalau dia tak melihatnya, Gun-woo merasa
kalau ini sudah direncanakan.
Moon-sik menyuruh mereka berdua untuk kembali ke Seoul, “Kita
mungkin akan mengetahuinya ketika kita menyelidikinya. Kami sudah menutup jalan
masuk, dan Kami akan memeriksa dengan teliti seketika setelah hari terang.”
Shi-on masih dengan keadaan ketakutan, Gun-woo melihatnya
prihatin dan memberikan air putih.
~~~
Pria berjas berjalan dengan tertatih, dia terus memegangi
perutnya yang ditendang Shi-on. Pria berjas segera masuk kemobil dan melaju
pergi.
Hyung-joon mengikuti si Pria dan memperhatikan no plat
mobilnya. ’57 -8639’
~~~
Shi-on masih teringat dengan Hyung-joon yang dilihatnya
tadi. Gun-woo mendekati Shi-on untuk mengajaknya pulang, tapi Shi-on tak ingin
semuanya khawatir. Gun-woo sudah memberitahu pengawas.
Gun-woo mengantar Shi-on sampai depan rumahnya. Gun-woo
khawatir dengan keadaan Shi-on hingga menyuruhnya pergi kerumah sakit. Shi-on
menolak dan menyuruh Gun-woo untuk pulang. Gun-woo bertanya apa Shi-on tak apa
sedirian. Shi-on merasa Gun-woo sudah melalui banyak masalah (jadi jangan khawatir padanya). Gun-woo
menyuruh Shi-on untuk istirahat.
Seperti biasa Gun-woo tak langsung pulang namun sejenak dia
memperhatikan rumah Shi-on.
Shi-on bermimpi buruk lagi, dia bermimpi saat dia berlari
menuju kekapal dan juga saat dia berlari dihutan tadi. Shi-on juga bermimpi
saat dia berada dikapal dan dikejar segerombolan orang, Shi-on berbalik dan
langsung dipukul. Kejadian itu mirip dengan saat dia di hutan.
Shi-on tersadar dengan nafas tersengal-sengal.
~~~
Penyelidik mulai menyisir di
sekitar tempat kejadian, tak terkecuali Moon-sik. Dia menyisir dan melihat
sebuah benda yang terjatuh, itu sebuah jam. Moon-sik yang melihatnya segera
mengambil namun ketika seseorang mendekat dan bertanya apa ada yang ditemukan,
Moon-sik menjawab belum dan memasukkan jam tangan itu ke sakunya. What? Moon-sik, Who Are You?
~~~
Moon-sik kembali kekantor.
Gun-woo segera menghampirinya, kau tak menemukan apapun?
Moon-sik : “Menurut tim
investigasi, Mereka bilang ini akan memakan waktu.”
Gun-woo : “Ketika dia bersembunyi
di villa gunung, dan dia menyerangnya dan membawanya ke lembah, Bukankah itu
artinya mereka tahu Ketua Tim Yang akan pergi kesana?”
Moon-sik : “Jika Ketua Tim Yang
adalah sasaran mereka, maka itu bisa saja. Ei...Tapi apakah Ketua Tim melakukan
sesuatu yang mengakibatkan dendam seperti itu? Lagipula, kita sedang mencari
apa ada kasus yang serupa disekitar villa gunung dan jalan menuju ke gunung.
Kita tidak tahu jika ini hanya pencurian biasa atau kecelakaan tak terduga. “
Gun-woo : “seorang polisi yang
merupakan salah satu dari kami telah mendapat cedera, Mengapa penyelidikan
begitu longgar?”
Moon-sik membentak Gun-woo, kita
butuh bukti. Sedangkan mereka hanya mengandalkan perkataan Shi-on. Gun-woo
menanyakan tentang CCTV, Moon-sik jelas kesal , bagaimana mungkin mereka
menempatkan CCTV dipohon. Gun-woo menyadarinya dan menggaruk leher yang tak
gatal.
Moon-sik merasa Gun-woo sekarang
aneh karena sangat memperhatikan Shi-on. Gun-woo seolah tak percaya, aku?
Moon-sik merasa kalau Gun-woo
sangat agresif jika itu menyangkut ketua Tim Yang. Gun-woo merasa tak demikian
dan meminta Moon-sik untuk mengatakan hal yang masuk akal. Moon-sik bertanya
apa Ketua Tim Yang tau kalau Gun-woo belum masuk.
Gun-woo segera melihat jam
tangannya dan segera berdiri, “Aku pergi! Beritahu aku bagaimana penyelidikan
berjalan, oke? Aku akan pergi!”
Moon-sik melirik kesekitar, dia
mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Perlahan dia membuka benda yang
digenggamnya,jam tangan. Moon-sik kembali melirik kesekitar dan menggenggam
erat jam tangan itu.
~~~
Shi-on berangkat ke kantor
seperti biasa, Hyung-joon lewat didepannya. Tentu saja ini membuat Shi-on
segera berlari mengejar Hyung-joon, tunggu!
Hyung-joon menghentikan
langkahnya sebentar dan menoleh, seolah memberi tanda agar Shi-on mengikutinya.
Shi-on mulai bingung dimana
keberadaan Hyung-joon. Shi-on melihat melongok keruang interogasi namun Shi-on
sedikit ragu. Shi-on berbalik, sudah ada Hyung-joon dibelakangnya. Shi-on menatap
Hyung-joon, Hyung-joon melirik kearah ruang introgasi.
Shi-on mengingat introgasinya
dengan dua orang polisi saat dia baru bangun dari komanya.
FLASHBACK
Polisi 1 : “Petugas polisi Yang Si On, pada malam tanggal 20
Juli 2007, Apa yang terjadi disana?”
Shi On sudah ditanya seperti itu terus menerus sepertinya,
membuat dia jengah. “Berapa kali saya harus bilang kalau saya tidak ingat?”
Polisi 2 : “Kalau begitu, pikirkan hal ini. Ada dua polisi
bersama intel yang bertugas menyamar malam itu. Tapi, seorang polisi ditemukan
ditembak mati. Dan Petugas Yang Si On, anda ditemukan hanya 20 meter jauhnya
dari dia, yang juga tidak sadarkan diri. Bukankah menurut anda jelas kenapa
kami bertanya hal ini pada anda?”
Shi On benar-benar bingung apa yang harus dikatakannya
karena memang dia tak tau. Kedua polisi menunjukkan foto Hyung-joon.
FLASHBACK END
Shi-on melirik kearah Hyung-joon,
agak terkejut. Shi-on mengingat kembali foto yang diambilnya dulu,
Shi-on
tambah terkejut dibuatnya ketika sadar kalau orang difoto yang
dilihatnya saat itu adalah Hyung-joon. Tiba-tiba kepala Shi-on kembali
pusing, puzzle
kejadian dalam kapal kembali menemukan satu letaknya, Shi-on kemarin
hanya
mengingat punggung orang yang ditembak dan sekarang telah mengingat
wajah orang
yang ditembak didalam kapal, dia Hyung-joon hantu yang ditemuinya
beberapa hari
ini.
Hyung-joon memandang Shi-on
dengan mata berkaca-kaca. Sedang Shi-on masih dengan keterkejutannya,
“kau...kau...?”
Hyung-joon mulai meneteskan air
matanya.
~~~