Sinopsis Who Are You Episode 6 part 1
Posted: Rabu, 21 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label: Who Are You
0
Seseorang melihat foto Gun-woo dan Shi-on yang sedang
berjalan berdampinga kemudian orang itu mencari dokumen namun sepertinya tak
ada. Orang itu pun beranjak pergi.
Tiba-tiba kertas-kertas yang ada di meja berhamburan terkena
angin kencang. Seseorang masuk, itu Hyung-joon. Hyung-joon menatap foto Shi-on
dan Gun-woo, dia terlihat memikirkan sesuatu.
~~~
Shi-on menceritakan apa yang dia alami. Shi-on merasa kalau
takdirlah yang membawanya kemari. Penerangan dibasement tiba-tiba padam,
Gun-woo segera berdiri. “ada apa ini?”
Namun seketikan itu pula lampu kembali menyala, ternyata ini
akibat kehadiran Hyung-joon yang memperhatikan Shi-on dan Gun-woo. Gun-woo
heran, Shi-on sangat terkejut dengan kejadian itu.
EPISODE 6
Shi-on keluar dari basement dengan Gun-woo. Shi-on sibuk
mencari-cari sesuatu ditasnya. Gun-woo bertanya apa yang terjadi. Shi-on
mengatakan kalau ponselnya ketinggalan di kantor. Gun-woo menyuruh Shi-on
mengambilnya dan Gun-woo akan menunggu di mobil.
Shi-on kembali ke kantor, Shi-on akan menganmbil ponselnya.
Namun penerangan di kantor menjadi padam-nyala-padam. Shi-on terkejut sehingga
membuatnya waspada. Dalam kegelapan Shi-on melihat tubuh seorang laki-laki
berdiri tak jauh dari meja kerjanya. Shi-on takut, “siapa kau?”
Pertanyaan Shi-on tak mendapat jawaban, lampu kembali
menyala. Sudah tak ada apapun didekat meja kerjanya.
Shi-on perlahan mendekati meja-nya masih dengan celingukan.
Shi-on mengambil ponsel yang tertinggal dan pergi.
Lampu dalam ruangan kembali padam, perlahan sosok Hyung-joon
kembali nampak.
~~~
Gun-woo mengantarkan Shi-on sampai kerumah, Gun-woo bertanya
sejak kapan Shi-on melihat hantu. Shi-on menjawab kalau dia melihat sejak
3 bulan yang lalu saat dia terbangun
dari koma. Gun-woo sudah mempercayai apa yang dikatakan oleh Shi-on, Gun-woo
menyuruh Shi-on untuk masuk kerumahnya.
Shi-on berjalan meninggalkan Gun-woo, Gun-woo menghentikan
langkah Shi-on. “Tunggu, tentang kesalah pahaman?”
Shi-on berkata itu tak masalah. Shi-on menyuruh Gun-woo
untuk pulang. Gun-woo mengangguk dan meminta maaf, “Sampai ketemu besok.”
Gun-woo tak langsung pergi, dia masih memperhatikan rumah
Shi-on untuk beberapa saat.
~~~
Shi-on masuk kerumahnya dengan masih penasaran akan hantu
yang dilihatnya dikantor tadi. Shi-on sepertinya penasaran.
~~~
Shi-on bertemu seseorang, dia sepertinya seseorang dengan
pangkat yang tinggi. Orang itu bertanya bagaimana keadaan Shi-on, “Cukup sulit
untuk makan bersamamu,”
Shi-on meminta maaf. Shi-on berkata kalau dia sesekali
merasakan sakit kepala tapi bukan sesuatu yang besar dan juga beberapa hari ini
mengalami mimpi buruk.
Shi-on menceritakan kalau dia melihat adegan-adegan tertentu
dalam mimpinya. menurut dokter, itu bisa sebagai pertanda akan kembalinya
ingatan Shi-on. Ketua menyuruh Shi-on untuk datang kepadanya jika masalah
menjadi sulit karena semua muridnya di Akademi Kepolisian dan diantara
semuanya, Shi-on adalah yang tercerdas. Shi-on tersenyum, terimakasih Ketua.
~~~
LOST AND FOUND CENTER
Shi-on berkeliling di basement. Shi-on berkata dalam hati,
“Oh-Reum, Yoon-Hee, dan Ayah Detektif Cha. Aku merasa seolah-olah takdir,
membawa mereka kesini.”
Shi-on ingat kilasan saat dia memegang kotak cincin dan
membuatnya pusing. Shi-on melihat kotak cincin itu ada di atas tumpukan
dokumen. Shi-on berniat untuk mengambilnya, namun urung karena kedatangan
Seong-chan yang memberitahu kalau Ketua
Tim akan akan membuat rapat. Shi-on pun menuju ruang rapat meninggalkan kotak
cincin.
Gun-woo resah menunggu Shi-on yang sangat terlambat.
Shi-on masuk dan segera duduk disamping Gun-woo. Ketua Bong
yang melihat keterlambatan Shi-on membuatnya memandang tak suka. Gun-woo
berbisik pada Shi-on, kenapa kau sangat terlambat. Shi-on berkata kalau dia
dari basement.
Ketua Tim : “Baiklah, sekarang hampir musimnya kerjasama dan
kesatuan, dan saatnya wrokshop musim panas. Departemen Ketertiban Masyarakat”
Semua anggota rapat bertepuk tangan, Gun-woo dan Shi-on
hanya bingung karena tadi tak mendengarkan. Tapi tanpa tau apapun akhirnya
mereka bertepuk tangan juga.
Ketua Tim : “Bagamana kita harus mempersiapkannya Untuk
workshop tahun ini?”
Ketua Tim Bong mengangkat tangan dan mengusulkan kalau
departemen akan membuat program. Ketua Tim beralih, “baiklah, bagaimana dengan tinjauan
lapangan..?”
Ketua Tim melirik kearah Shi-on dan memandang seolah
memaksa. “Lost and Found Center harus mempersiapkannya.melakukannya.”
Shi-on tergagap, tapi melihat tatapan Ketua Tim membuat
Shi-on menyanggupi. Gun-woo hanya menghela nafas kesal. Sedang Ketua Tim Bong
tersenyum puas.
~~~
Gun-woo menyalah Shi-on setelah rapat selesai, karena
keterlambatan Shi-on membuat mereka harus mengerjakan ini. Shi-on tidak ingin
ambil pusing, “Aku akan pergi sendiri dan kau bisa pergi dengan yang lain,
karena yang harus aku lakukan hanya memastikan reservasi. Puas?”
Moon-sik berpapasan dengan Gun-woo dan Shi-on, “Aku dengar
kalian akan pergi ke workshop?”
Gun-woo membenarkan. Moon-sik tersenyum penuh arti pada
Gun-woo, “Lapangan terbuka itu lebih baik dibandingkan tempat sampah. Kenapa
kau mengeluh? Ini adalah kali pertama pergi ke loka karya untuk kalian berdua
kan?”
Gun-woo melihat Moo-sik dengan curiga. Moon-sik masih
tersenyum, “Pergilah dengan hati-hati. beberapa orang pergi berlibur ketika
seseorang sedang sibuk bertugas.. selamat bersenang-senang.”
Moon-sik berjalan pergi, Gun-woo masih curiga dengan maksud
Moon-sik. Hehe
~~~
Gun-woo akhirnya menemani Shi-on untuk ke tempat reservasi.
Gun-woo memuji kalau tempat reservasinya bagus. Shi-on tersenyum, Kau
sebelumnya bilang tidak ingin datang kesini. Gun-woo beralasan kalau seperti
kata Moon-sik, Ini lebih baik dibandingkan tempat sampah.
~~~
Gun-woo terkejut setengah mati, “Tidak ada reservasi?! “
Karyawan mengatakan kalau dia telah memberitahu mereka
sebelumnya sehingga tak ada lagi ruang yang kosong. Shi-on mencoba lebih
tenang, “Kau berbicara dengan siapa?”
“Ketua Tim Bong Min
Ho dari Departemen Ketertiban Masyarakat di administrasi kepolisian.” Tutur
Karyawan. Gun-woo mendesis kesal dengan ulah Ketua Tim Bong.
Gun-woo dan Shi-on pergi meninggalkan tempat reservasi
dengan dongkol. Gun-woo segera menghubungi seseorang, Shi-on bertanya siapa
yang dihubungi Gun-woo.
Gun-woo : “Detektif Choi, Aku tahu ini sedikit mencurigakan.
Dia pasti tahu sesuatu.”
Panggilan terhubung, Moon-sik segera memberitahu. “Ini
tradisi workshop. Ini seperti inisiasi bagi Ketua Tim baru.”
Gun-woo mengatakan kalau dia akan menemui Moon-sik setelah
kembali. Moon-sik tertawa.
~~~
Moon-sik tersenyum dan bergumam, Aku bilang si bodoh ini
akan menolongnya.
Sebuah panggilan masuk, Moon-sik mengangkatnya. Seketika
wajah Moon-sik terkejut dan meng-iya-kan panggilan itu.
~~~
Gun-woo mengajak Shi-on untuk kembali karena sangat mustahil
menemukan tempat untuk puluhan orang di waktu liburan seperti ini. Shi-on
menyuruh Gun-woo mengikutinya saja, “Jadi haruskah kita menyerah begitu saja? Apa
kau ingin mendengar kalau workshop nya hancur karena Lost and Found Center? Ayo
mulai mencari di penginapan sekitar sini.”
Gun-woo mendesis dengan kekeras kepalaan Shi-on.
Shi-on dan Gun-woo berkeliling mencari tempat. Namun tak ada
yang kosong, Shi-on mencoba menghubungi tempat reservasi dan Gun-woo mencarinya
di internet. Gun-woo memberitahu kalau dia tak ada tempat yang kosong dimana
pun. Shi-on menyuruhnya tetap mencari, Gun-woo kesal. Saat Shi-on berbalik,
Gun-woo mengangkat bogem’nya ke arah Shi-on. Shi-on berbalik Gun-woo langsung
pura-pura browsing lagi. dan kembali memeletkan lidah saat Shi-on berbalik.
Mereka berdua berhasil menemukan kamar yang kosong. Shi-on
melihat tempat itu dan yakin kalau tempatnya terlalu kecil. Gun-woo menyuruh
Shi-on untuk melihatnya sekali lagi, Shi-on menolak dan pergi.
Gun-woo terkapar di depan sebuah toko. Shi-on memberikannya
minuman untuk mendinginkan pikiran. Gun-woo putus asa, Kita akan pergi kemana lagi?
Shi-on : “Kenapa? Ibu penjaga toko bilang ada tempat bagus
di sekitar sini. “
Gun-woo bertanya apa Shi-on tak lelah. Shi-on menggeleng dan
beranjak pergi. Gun-woo masih diam ditempat membuat Shi-on berbalik
memandangnya. Gun-woo kesal, “Pergi, pergi, pergi.”
Akhirnya pencarian mereka berujung juga, Shi-on memandang
bahagian tempat yang ditemukannya. Shi-on menyuruh Gun-woo untuk memberitahu
pada semua orang kalau mereka telah menemukan tempatnya. Gun-woo meng-iya-kan
dan Gun-woo bertanya dimana mereka akan tidur malam ini. Shi-on menunjuk tempat
reservasi.
Gun-woo : “Di tempat besar ini, hanya ada aku dan kamu?”
Shi-on : “Berhenti cari msalah. Apa kamu lapar?”
Gun-woo : “Aku lapar. Bagaimana bisa kau menyeret aku kesana
kemari tanpa memberiku makan?”
~~~
Ditinggal oleh Ketua Tim dan Gun-woo membuat para junior
mereka, Seung-ha dan Seong-chan berleha-leha di basement. Dengan chicken dan
kaki yang direndam sambil ditemani alunan musik. (lagi buat puisi mba?keke) Seong-chan mengeluh merasa kalau lagu yang
diputar saat ini sangat sesuai dengan kisahnya. Seung-ha menyela apa boleh dia
mematikan musiknya karena ini merusak suasana.
Seong-chan menolak karena ini sesuai dengannya sekarang yang
terluka. Seung-ha mengatakan bukankah Seong-chan hanya ketahuan bohong.
Seong-chan mengingat Hee-bin, “Rambutnya yang basah. dan
matanya yang seperti kucing selalu hadir di pikiranku ketika aku menutup mata,
dan aku tidak bisa mengejarnya.”
Seung-ha memberitahu kalau kakaknya baru saja putus.
Seong-chan menolak keras kalau dia sudah melihat foto kakak Seung-ha itu
laki-laki bukan perempuan. Seung-ha bukan bermaksud untuk menjodohkan
Seong-chan tapi dia memberitahu kalau kakaknya datang ke konseling dan membuat
kakaknya kembali rujuk. Seung-ha menolak karena dia ahli konseling (cinta). Seung-ha tak memaksa, tapi
akhirnya Seong-chan tertarik, dimana?
~~~
Shi-on mengganti bajunya diruang reservasi, Gun-woo
tiba-tiba masuk dengan membawa makanan. “makana disini”
Gun-woo menyadari Shi-on yang sedang berganti pakaian dan
segera berbalik, Shi-on menyuruhnya keluar. Gun-woo keluar dan mengatakan kalau
dia membawa beer dan makanan. Gun-woo menunggu dibelakang.
Gun-woo berjalan masih memikirkan Shi-on yang berganti
pakaian, dia malah merinding sendiri memikirkan itu. “Sejak kapan dia mengganti
pakaiannya setelah tidur? “
Gun-woo segera mengambilkan bir untuk Shi-on yang menemuinya
di taman belakang. Gun-woo masih dengan canggung memberikan bir tanpa menatap
Shi-on. Shi-on tertawa melihat tingkah canggung Gun-woo, “Di luar sangat indah.
Ada banyak bintang dan udara malam terasa segar.”
Gun-woo menatap Shi-on yang sedang memandang langit, Shi-on
berbalik memandang Gun-woo. Gun-woo terkejut, langsung berbalik dan meminum
birnya. Tapi karena terburu-buru minum bir membuatnya tersedak dan bir yang ada
di botol muncrat kewajah Gun-woo. Shi-on tertawa melihatnya.
~~~
Hyung-joon berada didekat meja kerja Shi-on sambil
memandangi secarik kertas bertulis ‘Alamat Pusat Pelatihan Polisi’
Gun-woo memandangnya kemudia seperti memikirkan sesuatu.
~~~
Gun-woo dengan ragu bertanya pada Shi-on, kenapa orang mati
menampakkan dirinya. Shi-on menghela nafas, karena mereka punya alasan untuk
menampakkan diri. Gun-woo masih bingung dan penasaran, “Apa yang aku coba
katakan adalah.. Menurutmu apa alasan mereka muncul di hadapanmu?”
Shi-on menjawab singkat, entahlah.
Shi-on menatap kesekitar, matanya menangkap sosok
Hyung-joon. Shi-on terkejut, dia melirik kearah Gun-woo tapi Gun-woo tak
menyadari kehadiran Hyung-joon. Hyung-joon melirik Gun-woo juga dan kemudian
mengangguk pada Shi-on. Shi-on perlahan berdiri dengan terus menatap
Hyung-joon. Gun-woo yang tak menyadari kehadiran Hyung-joon hanya melihat
Shi-on heran.
Gun-woo berdiri menghalangi pandangan Shi-on. Gun-woo
bertanya penasaran, apa yang kau lihat. Apa ada hantu disini?
“tidak” jawab Shi-on singkat. Meskipun seperti itu ternyata
Hyung-joon masih menampakkan dirinya dibelakang Gun-woo.
Shi-on masih belum bisa tidur, sama halnya dengan Gun-woo
yang tidur bersebelahan dengannya. Gun-woo bertanya apa Shi-on sudah tidur.
Shi-on meng-iya-kan meskipun dari tadi dia juga masih terjaga. Gun-woo memuji
Shi-on telah bekerja dengan baik, Shi-on tersenyum tanpa menjawab.
Gun-woo kesal karena Shi-on tak bertanya balik ataupun
mengatakan sesuatu, “Apakah sangat sulit untuk menjawab "Ya"?”
Gun-woo mendekatkan obat nyamuk pada Shi-on dan menyuruh
Shi-on tidur dengan nyenyak. Gun-woo menarik selimutnya kesal.
~~~
Esoknya, Shi-on terbangun lebih dulu dibanding dengan
Gun-woo. Shi-on berjalan perlahan dan menuju ke sungai yang tak jauh dari
tempat reservasi. Shi-on berjongkok disana dengan masih penasaran akan alasan
Hyung-joon menampakkan dirinya pada Shi-on. Shi-on mengingat jelas wajah
Hyung-joon.
Gun-woo mendekati Shi-on namun tak menyapanya, Gun-woo hanya
memandang punggung Shi-on. Gun-woo sepertinya tau akan kegundahan Shi-on dan
hanya menghela nafas.
Rombongan telah sampai, Gun-woo dan Shi-on menyambut mereka.
Ketua Tim memuji kerja Gun-woo yang bisa menemukan tempat yang bagus seperti
ini.
Gun-woo : “Tapi aku pikir kita memesan tempat yang salah.”
Ketua Tim heran, kenapa?
Gun-woo : “Hanya saja.. Pakaianmu Terlihat seolah-olah anda
mau pergi ke Hawaii.”
Shi-on mencoba menahan tawanya sedang Ketua Tim cengo denger
kritikan Gun-woo. “Disini juga bagus.”
Semua orang berkumpul ditepi sungai. Ketua Tim memberi
pengumuman, “Perhatian! Targer terbesar dari Departemen Ketertiban Masyarakat
kita untuk kuarter selanjutnya adalah Untuk saat ini, Aku akan menjelaskannya
ketika kita kembali ke kantor”
Ketua Tim kemudian melirik kearah Ketua Tim Bong, Ketua Tim
Bong mengerti (aku aja gak tau)dan
membuat tanda ‘ok’ dengan tangannya.
Ternyata maksud Ketua Tim adalah untuk menceburkan Gun-woo
kesungai, pagi hari seperti ini dikorea pasti dingin yah chingu. Semua orang
menggotong Gun-woo dan menceburkannya kesungai, Gun-woo kesal balas
mencipratkan air. Shi-on yang melihatnya hanya tertawa ikut bahagia.
Mereka bermain dan bersenang-senang kecuali Shi-on yang
memang hanya perempuan sendiri. Shi-on memadang mereka dari kejauhan.
Ketua Tim berbisik pada Ketua Tim Bong untuk menceburkan
Shi-on juga. Ketua Tim Bong jelas setuju. Ketua Tim Bong mendekati Gun-woo dan
mengajaknya untuk menceburkan Shi-on, Gun-woo awalnya menolak tapi akhirnya
setuju juga. Gun-woo dan Ketua Bong mendekati Shi-on, “Ketua Tim, apakah kau
tidak ikut? Ini sangat menyegarkan.”
Gun-woo tetap memaksa Shi-on yang sebenarnya sudah menolak.
Gun-woo dan Ketua Bong mengangkat Shi-on lalu diceburkan kesungai.
Shi-on tak langsung berenang, Shi-on tenggelam dan dalam
keadaan itu Shi-on menemukan kembali sedikit ingatannya. Saat dikapal dia
berlari dan melihat seseorang yang menodongkan pistol dan kali ini Shi-on melihat
ada orang yang tertembak. Shi-on melihat punggung orang itu tapi wajahnya masih
belum jelas, namun kita tahu siapa itu kan? hantu yang ditemui Shi-on akhir-akhir
ini, Hyung-joon.
~~~