Sinopsis Shut Up Flower Boy Band Episode 3

Posted: Minggu, 18 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label:
0


~Sinopsis Shut Up Flower Boy Band Episode 3~


Di episode sebelumnya, Ji Hyuk dan yang lainnya sibuk mencari Byung Hee yang tiba-tiba menghilang setelah meninggalkan pesan aneh pada Ji Hyuk. Mereka sedikit bernafas lega ketika melihat Byung Hee menyeberangi jalan…..
namun sebuah mobil besar tiba-tiba mellintas dan menabrak tubuh Byung Hee hingga terlempar. Teriakan serta raut wajah terkejut terlihat nyata di wajah anak-anak Eye Candy dan juga Seung Hoon.
Tidak ada lagi senyuman Byung Hee, kekonyolannya dan si crazy Byung Hee…. Tidak ada lagi sang leader yang mampu menjadi perisai dan panutan bagi anak-anak Eye Candy…. Byung Hee telah tiada dan hanya meninggalkan kesedihan dan kenangan bagi orang-orang yang mencintainya (dewi nangis lihat scene ini T^T, sedih banget).
Episode 3
Ji Hyuk berlari kencang… pembicaraannya dulu dengan BYung Hee selalu terngiang-ngiang di benaknya
Byung Hee : apa kamu pernah berpikir untuk kita bermain diatas panggung festival rock?
Ji Hyuk : Festival Rock, itu pasti menyenangkan.. kita menjalani kehidupan yang bahagia
Byung Hee : aku baik
Ji Hyuk : aku juga
Byung Hee : aku ingin mati saat aku bahagia
SMA Jung Sang
Semua siswa dan siswi terlihat bercengkrama dan tertawa bersama. Soo Ah hanya duduk terdiam, begitupun dengan Seung Hoon. Raut wajah Pyo Joo menunjukkan raut lain, raut wajah ketakutan….
Kepala sekolah tiba-tiba masuk dan melihat ke arah 4 kursi kosong di bagian belakang kelas. Kepala sekolah memberitahukan kepada siswa siswi jika semalam terjadi kecelakaan dan salah satu murid SMA Jung Sang meninggal. Para murid mulai bertanya-tanya siapa diantara teman mereka yang meninggal begitu Kepala Sekolah meninggalkan kelas namun tidak ada seorang pun yang bisa menjawabnya kecuali Seung Hoon dan Pyo Joo yang semakin ketakutan.
Pintu kelas kembali terbuka, kali ini yang datang adalah Ji Hyuk, semua mata tertuju padanya. Ji Hyuk mendekati meja Seung Hoon dan menghempaskannya. Raut wajah marah jelas terpancar dari wajah Ji Hyuk terutama ketika dirinya memaksa Seung Hoon untuk berdiri dan mencengkram kerah baju.
“mengapa kamu harus melakukannya?” pertanyaan pertama yang terlontar dari bibir Ji Hyuk
“apa yang kamu lakukan?” Tanya Seung Hoon balik
“Bawa Byung Hee kembali!” ucap Ji Hyuk dan membuat Soo Ah sontak terkejut
“dan apa yang harus kulakukan?” Tanya Seung Hoon dan membuat emosi Ji Hyuk semakin tersulut. Sebuah bogem mentah diberikan Ji Hyuk. Soo Ah mencoba menghalangi begitupun dengan Shil Ba yang berusaha menahan Ji Hyuk. Ji Hyuk memilih pergi, tidak ada seorang pun yang mengerti dengan keadaan mereka, tidak ada seorang pun yang merasa prihatin dengannya yang baru saja kehilangan sahabat terbaiknya.
Soo Ah kembali duduk di bangkunya. Kedatangan Ji Hyuk dan berita kematian Byung Hee hanya dianggap angin lalu oleh teman-temannya. Tak ada raut kesedihan ataupun kehilangan terlihat dari wajah mereka Deo Mi pun sama, dia dengan wajah ceria malah mengajak Soo Ah untuk ke Mall membeli mantel baru. Soo Ah tentu saja kecewa, sangat kecewa.
Di toilet pria
Pyo Joo ketakutan, takut jika seseorang mengetahui jika dirinya penyebab kematian Byung Hee. Niat awal Pyo Joo hanya ingin menakut-nakuti Byung Hee karena kesal dengan sikapnya, dirinya pun tak menyangka jika kejadiannya akan menjadi seperti ini. Pyo Joo merasa dia sudah melakukan tindakan kriminal, dia sekarang seperti seorang pembunuh.
Seung Hoon berusaha menenangkan Pyo Joo dan berusaha meyakinkannya jika kejadian tadi malam adalah murni kecelakaan dan bukan sepenuhnya kesalahan Pyo Joo. Seung Hoon terus berusaha meyakinkan Pyo Joo yang mulai menangis, “kamu tidak membunuhnya, itu hanya kecelakaan… kamu hanya memukulnya beberapa kali dan pulang…mengerti??”
Ke lima anak Eye Candy berkumpul untuk melakukan pemakaman terhadap Byung Hee. Mereka berlima memilih mengikuti Ji Hyuk yang berjalan dengan membawa foto Byung Hee daripada harus menumpang pada Bus yang diberikan oleh seorang pria kaya kepada mereka. Kyung Jong melepaskan jaketnya dan mengatakan kepada Ji Hyuk yang memegangi foto Byung Hee jika Byung Hee membenci dingin dan mereka harus membungkusnya (hiks,hiks,hiks… salut dengan persahabatan mereka).
Anak Eye Candy berkumpul di tempat Billyard milik Do Il. Mereka meletakkan foto Byung Hee di meja Billyard dan tak lupa menaruh stick kesayangan Byung Hee dan bola disampingnya. Satu persatu dari mereka mengucapkan kalimat yang menunjukkan sosok Byung hee di mata mereka.
“Byung Hee kami, kami mencintaimu” ucap Kyung Jong
“dia tak suka kalah dari orang lain” ucap Ha Jin
“dia tidak tahu jika Ji Hyuk akan membiarkan dia menang setiap waktu” tambah Hyun Soo.

Seseorang tiba-tiba masuk ke tempat Billyard, mereka adalah teman lama anak-anak Eye Candy di SMA Dong Nae (bisa dibilang musuh lama sich) yang datang hanya untuk mengolok anak-anak Eye Candy yang bersedih karena kehilangan Leader mereka.
Kedatangan mereka sama halnya dengan membangunkan macan yang sedang bersedih (emang ada ya wi istilah seperti itu, abaikan, hehehehe). Ji Hyuk tak terima dan bergerak maju. Ancaman dari sang leader, rival mereka yang diketahui bernama Ah Woo, yang mengayun-ngayunkan botol kaca diabaikan Ji Hyuk. Ji Hyuk dengan santainya memecahkan kaca dan meremasnya dengan tangannya sendiri.
Hasilnya tangan Ji Hyuk berdarah dan musuh anak-anak Eye Candy diminta meminta maaf dihadapan foto Byung Hee. Seseorang pria setengah baya ditemani antek-anteknya masuk. Mereka bergegas datang ketika salah satu dari teman Ah Woo meneleponnya dan ingin membuat perhitungan karena sudah melukai Ah Woo.
Namun nyali mereka segera menciut ketika melihat Do Il, yang mereke kenali sebagai anak Joo Sung Pa, seorang gangster terkenal kelas kakap dan ditakuti para gangster-gangster kelas ikan teri.
Di luar tempat bermain Billyard, ke 4 anak Eye Candy berkumpul. Mereka masih tak percaya jika Do Il sahabat mereka adalah anak seorang kepala Gangster (Ji Hyuk sepertinya sudah tahu). Do il menyusul keluar dan ke 4-nya memilih diam. Ha Jin tiba-tiba berucap “ayo kita berteman Bos” dan merangkul Do Il. Kyung Jong tak ingin kalah dan berucap “aku juga” dan memeluk Do Il (ya ampun, Kyung Jong lucu banget sich).

Di SMA Jung Sang
Seung Hoon sama sekali tak bisa konsentrasi. Tuts-tuts piano yang dimainkannya selalu salah. Soo Ah tiba-tiba datang dan membuat Seung Hoon tersenyum dan merasa jika Soo Ah harus mendengarkan lagu baru ciptaannya. Soo Ah sebenarnya sangat ingin, tetapi tujuannya menemui Seung Hoon bukan untuk mendengarkan lagu ciptaannya tetapi lebih kepada mengetahui apa yang sebenarnya terjadi semalam? Apa benar Seung Hoon dan Pyo Joo terlibat berdasarkan rumor yang beredar luas di kalangan anak Jung Sang? Soo Ah ingin mendengarnya langsung dari mulut Seung Hoon.
Seung Hoon terdiam dan berusaha menampiknya. Soo Ah bernafas lega dan tersenyum, baginya sudah cukup karena mendengar langsung dari mulut Seung Hoon kenyataan yang sebenarnya dan tak perlu lagi dirinya mempercayai rumor yang berkembang di luar sana. Tapi raut wajah Seung Hoon semakin menunjukkan kegelisahan dan hal tersebut tak disadari Soo Ah.

Ke 5 anak Eye Candy berjalan tanpa arah. Mereka masih sedih. Kyung Jong berhenti ketika mereka melewati warung pinggir jalan yang menjajakan kue ikan dan memutuskan singgah makan. Satu tusuk kue ikan terasa sangat enak di mulut mereka padahal kesedihan masih menyelimuti, kue ikan adalah makanan kesukaan Byung Hee. Kyung Jong mulai menangis, JI Hyuk memilih pergi lebih dulu karena tak ingin menunjukkan kesedihannya di hadapan teman-temannya.
Kyung Jong, Ha Jin, Do Il dan Hyun Soo menemukan sebuah kotak berwarna hitam milik Byung Hee. Mereka membukanya dan isinya ternyata adalah kembang api milik Byung Hee. Byung Hee memiliki kebiasaan lain yaitu mengumpulkan anak tetangga dan mengajak mereka bermain bersama. Kali ini kebiasaan Byung Hee akan dilakukan oleh anak Eye Candy “ayo kita nyalakan mereka semua” ajak Hyun Soo.
“Byung Hee apa kamu bisa melihat mereka?” teriak Kyung Jong. Teriakan juga terdengar dari Ha Jin dan Hyun Soo. Beberapa menit kemudian, Ji Hyuk keluar dan ikut bergabung bersama mereka. Di rumah seberang, Soo Ah juga ikut bergabung tetapi bergabung dengan hanya ikut melihat ke 5 anak Eye Candy dan tak sengaja bertemu pandang dengan Ji Hyuk.

Keesokan harinya
Soo Ah berjalan pelan menuju rumah Ji Hyuk. Ketukan terdengar pelan di pintu Ji Hyuk dan beberapa menit kemudian siempunya rumah keluar.
Soo Ah langsung bertanya keadaan Ji Hyuk dan apa yang sebenarnya terjadi pada Byung Hee? Bukannya menjawab pertanyaan Soo Ah, Ji Hyuk dengan serta merta menutup pintu dibelakangnya dan balik bertanya “sejak kapan kamu mengkhawatirkan Byung Hee? Kenapa baru sekarang?”. Soo Ah berusaha membela diri dengan mengatakan jika dia ingin ke pemakaman Byung Hee namun ucapannya langsung dipotong oleh Ji Hyuk yang semakin memojokkannya
“Apa? Kamu merasa buruk karena Byung Hee tidak akan membelikanmu makanan ringan lagi? Apakah kamu sedih karena tidak ada lagi yang akan mengikuti disekitarmu? Byung Hee gila, memanggil seorang gadis sepertimu sebagai inspirasinya. Aku gila karena membiarkan diriku dimanipulasi olehmu, kalau bukan karena kamu, panggilan dari Byung Hee….. lupakan” ucap Ji Hyuk kesal
Soo Ah meminta Ji Hyuk untuk menjelaskan ucapannya yang terakhir agar dirinya mengerti namun Ji Hyuk dengan tegas memintanya pergi.

Ke empat anak Eye Candy beserta Woo Kyung berkumpul. Kesedihan mereka semakin bertambah terutama Woo Kyung ketika melihat Ji Hyuk memilih mengurung diri di rumah dan mengangkat Hp-nya pun dia tak ingin. Bagaimana kelanjutan dari Band mereka dan apa mereka harus kembali lagi ke sekolah itu? Tentu saja, Ha Jin menegaskan jika mereka harus kembali ke sekolah dan membuat perhitungan. Kasus kematian Byung Hee tidak bisa dibiarkan begini saja dan dianggap sebagai kecelakaan lalu lintas biasa karena Byung Hee tak dapat melihat dengan baik karena darah yang menetes dari kepalanya adalah luka karena pukulan benda tumpul. Do Il pun berpendapat yang sama, mereka harus bertindak walaupun tanpa Ji Hyuk.
Keesokan harinya
Ji Hyuk terbangun ketika mendengar bunyi Hp. Dirinya semula berpikir jika bunyi tersebut berasal dari Hp-nya tetapi ternyata bunyi tersebut berasal dari Hp Byung Hee. Seseorang yang berasal dari HR Rock Festival mengabarkan jika aturan untuk mengikuti festival telah berubah, para peserta harus menyertakan CD demo bersama dengan formulir pendaftaran. Ji Hyuk tak mengerti dengan maksud si penelepon.
“bukankah kamu Joo Byung Hee yang mendaftar untuk HR Rock Festival?”. Ji Hyuk tak menjawab dan segera mencari sobekan pamflet berwarna pink yang pernah dilihatnya. Tanpa berpikir panjang, Ji Hyuk bergegas ke lokasi pendaftaran dan berpura-pura sebagai Byung Hee.
Panitia menyerahkan formulir pendaftaran yang berisi tulisan Byung Hee. Ji Hyuk hampir menangis membacanya, diam-diam ternyata Byung Hee mendaftarkan Grup Band mereka untuk mengikuti festival. Ji Hyuk harus melanjutkan perjuangan Byung Hee, tetapi masalah baru muncul… panitia hendak melihat bukti pendaftaran karena yang berhak mengikuti festival kali ini adalah siswa SMA dan itu artinya dirinya dan teman-temannya harus bersekolah lagi di SMA Jung Sang.
Kepala Sekolah SMA Jung Sang memanggil Shil Ba untuk membahas masalah mengenai anak-anak Eye Candy. Kepala Sekolah mengeluarkan argument daripada mengeluarkan mereka karena sebuah pelanggaran menurutnya jika lebih baik membiarkan mereka keluar diam-diam/menghilang dari sekolah. (waduch,,,, eottoke???)
Ha Jin, Kyung Jong dan Hyun Soo berdiri di sudut sebuah bangunan. Tujuan mereka adalah menunggu Pyo Joo. Target terlihat dan waktunya bergerak. Ha Jin, Hyun Soo dan Kyung Jong segera menarik Pyo Joo dan mengambil Hp-nya. Target selanjutnya adalah Seung Hoon. Dengan wajah Evil (minjam istilah Kyuhyun Oppa dulu ah), Hyun Soo menelepon Seung Hoon.

Ji Hyuk berlarian ke 4 anak Eye Candy. Tempat pertama yang ditujunya adalah tempat Billyard Do Il namun hasilnya nihil. Ji Hyuk kembali berlari menyusuri jalanan hingga akhirnya sampai di Salon Woo Kyung dan hasilnya tetap nihil.
Ji Hyuk tak memperdulikan pertanyaan Woo Kyung yang menanyakan keadaannya, yang terpenting sekarang adalah menemukan ke 4 sahabatnya. Tapi dimana mereka? “mereka mengatakan mereka sibuk…. Sesuatu tentang balas dendam…” jawab Woo Kyung cemberut.
“dimana kalian? Tak satupun dari kita yang dikeluarkan dari sekolah, jadi jangan menyentuh mereka, kamu tidak dapat melakukan apapun” teriak Ji Hyuk ketika salah satu dari sahabatnya mengangkat teleponnya.
Ke 4 anak Eye Candy berdiri tepat dihadapan Pyo Joo yang babak belur akibat pukulan bertubi-tubi yang dialamatkan padanya. Mereka akhirnya tahu penyebab kematian Byung Hee adalah karena ajakan Pyo Joo kepada Byung Hee yang ingin memberikan drum baru sebagai pengganti drum Do Il yang rusak. Do Il tak bisa menahan lebih lama lagi amarahnya, pukulan kembali dilayangkan ke wajah Pyo Joo dan disaat yang bersamaan Ji Hyuk datang dan berusaha menghentikannya.
Hyun Soo mendekati Ji Hyuk dan marah karena Ji Hyuk lebih membela rival mereka dan menahan mereka untuk membalas dendam Byung Hee. Seseorang kembali datang, dia adalah Seung Hoon ditemani oleh Maro.
“kenapa kalian melakukan ini?” Tanya Seung Hoon dan berusaha membantu Pyo Joo berdiri
“mengapa? Kalian marah karena kami memukulnya? Setidaknya temanmu masih hidup….” Jawab Hyun Soo menantang. Ji Hyuk menarik Hyun Soo untuk mundur.
“melakukan hal ini tidak akan membawa Byung Hee kembali dari kematian” ucap Maro dan Kyung Jong maju mencengkram kerah leher Maro (ahhhhhhhh, Kyung Jong keren, kecil-kecil cabe rawit >_<).
Ji Hyuk kembali mencoba menghentikan tindakan Kyung Jong dan membuat Hyun Soo semakin marah melihat sikap Ji Hyuk namun Ji Hyuk hanya berucap “jangan lakukan apapun”.
Ji Hyuk melepaskan diri dari cengkraman tangan Hyun Soo dan maju mendekati Seung Hoon. Ji Hyuk meminta Seung Hoon untuk melupakan semuanya dan membuat Ha Jin bereaksi tanda tak setuju. Intinya Ji Hyuk ingin Seung Hoon dan teman-temannya melupakan hal yang terjadi hari ini dan anak-anak Eye Candy akan kembali ke sekolah
Ke 5 anak Eye Candy terduduk lesu menatapi pamflet di hadapan mereka. Ha Jin, Hyun Soo, Kyung Jong dan Do Il tak menyangka jika Byung Hee sekali lagi melakukan hal gila yang tak pernah terpikirkan sebelumnya dan mereka harus melakukannya dan artinya kembali ke sekolahan yang secara tak langsung membuat mereka kehilangan sahabat mereka.
Tapi tunggu mereka harus mencari vokalis baru mengisi kekosongan posisi Byung Hee. Ha Jin mengatakan jika Ji Hyuklah yang akan mengisi posisi itu, Do Il juga berpikiran yang sama, posisi Leader juga akan diisi oleh Ji Hyuk. Dan keputuan akhir diambil, Ji Hyuk akan menggantikan posisi Byung Hee sebagai Leader dan sebagai vokalis…. Mungkin g ya, Ji Hyuk juga menjadikan Soo Ah sebagai inspirasinya??? Lihat aja nanti ^-‘
Do Il membuka buku musik milik Byung Hee ketika temannya bingung akan mendapatkan uang darimana untuk membeli sebuah drum baru dan tak sengaja menemukan sebuah amplop yang berisi “UANG”. Ha Jin mengatakan “Byung Hee kamu gila” dan diteruskan oleh Kyung Jong “atau aku akan pulang ke Busan karena malu jika kita mendapatkan beberapa penghargaan pengakuan bodoh”. Mereka harus kembali ke sekolah demi mewujudkan cita-cita Byung Hee dan pengorbanan yang sudah dilakukannya.
Di rumah sakit
Wajah Pyo Joo dipenuhi luka lebam. Emosinya memuncak terutama ketika mengingat perlakuan anak Eye Candy. Pyo Joo harus membuat perhitungan, apalagi ada Ayahnya yang akan mendukungnya. Seung Hoon dan Maro berpendapat lain, ada baiknya jika mereka melupakan kejadian tadi karena biar bagaimanapun Pyo Joo juga salah dalam hal ini dan jika Pyo Joo hendak berbuat hal yang lain lagi, maka hasilnya akan menjadi lebih buruk. Pyo Joo akhirnya menuruti saran temannya walaupun dengan hati dongkol.
Soo Ah baru saja dari Bank. Sisa tabungannya menipis dan hanya tersisa 45.300 won, itu artinya dirinya harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya. Soo Ah kembali ke tempat dirinya dan Byung Hee pernah makan siang bersama, ya dia akan bekerja di tempat tersebut sebagai pegawai part time.
Ji Hyuk membolak balik halaman buku music milik Byung Hee. Beratus-ratus not bertebaran dalam buku tersebut dan menyatu hingga akhirnya menjadi sebuah nada yang siap untuk dimainkan. Tangan dan mata Ji Hyuk terhenti pada sebuah halaman. Lagu ciptaan Byung Hee yang terakhir dibuatnya belum terselesaikan.
Di luar rumah, tepatnya di seberang Soo Ah tersenyum melihat lampu kamar Ji Hyuk akhirnya menyala setelah beberapa hari ini padam. “kamu hidup” gumam Soo Ah dan duduk di dipan beberapa saat mendengarkan petikan gitar dari rumah sebelah.

Anak-anak Jung Sang sedikit terkejut melihat kehadiran kembali anak-anak Eye Candy begitupun dengan Kepala Sekolah dan Shil Ba (benar kan, apa kata dewi, dimanapun anak-anak Eye Candy berada pasti akan menimbulkan sensasi… bukan mereka yang mencari sensasi tetapi sensasi yang mencari mereka, hehehehe).
Bisik-bisik kembali terdengar begitu mereka berada di dalam kelas namun mereka tak memperdulikannya. Deo Mi memberitahukan kepada Soo Ah jika alasan Pyo Joo absen adalah karena ulah anak-anak Eye Candy yang memukulinya untuk membalas dendam atas kematian Byung Hee. Soo Ah terlihat tak percaya dan berbalik menatap Ji Hyuk dan Seung Hoon bergantian.
Saat istirahat, Ji Hyuk membagikan kertas yang berisi lagu ciptaan Byung Hee kepada teman-temannya. Waktunya mereka beraksi, tetapi mereka belum memiliki ruang latihan…. T^T tapi tenang, Ji Hyuk memiliki sebuah ide briliiant. Ji Hyuk sekarang adalah leader, hambatan sebesar apapun harus bisa dilewati termasuk peringatan dari Shil Ba yang memintanya untuk berhati-hati dan menjaga sikap.
Anak-anak Eye Candy sedang menikmati santap malam. Mereka harus mengisi perut sebelum berlatih di ruang latihan baru. Hyun Soo, Do Il bertanya-tanya bagaimana Ji Hyuk menemukan ruang latihan baru dan dijawab oleh Ha Jin jika itulah kehebatan Ji Hyuk sebagai seorang leader.
Anak-anak Eye Candy bersembunyi untuk beberapa waktu menunggu hingga satpam yang berpatroli pergi. Ruang latihan baru yang ditemukan Ji Hyuk adalah ruang latihan anak SMA Jung Sang yang biasa digunakan anak Strawbery Field. Ji Hyuk tak sengaja melihat Maro menaruh kunci disebuah tempat rahasia siang tadi dan tidak ada salahnya kan jika mereka menggunakannya.
Peralatan dikeluarkan dan waktunya untuk melakukan proses rekaman demo CD. (Hwaiting).
Soo Ah terus saja berjalan mondar mandir dan mengedarkan pandangan ke rumah sebelah yang masih gelap. Dinginnya angin malam tak diperdulikan Soo Ah yang terpenting dia bisa menemui Ji Hyuk. Soo Ah melongokkan kepala ke bawah dan terlihat Ji Hyuk berjalan dengan membawa gitar di punggungnya.
Ji Hyuk merebahkan diri di dipan depan rumahnya. Rekaman kotak suara dari Byung Hee terus didengarnya hingga dia tak menyadari Soo Ah yang sudah berdiri disampingnya.
Mata Soo Ah mulai berkaca-kaca dan menanyakan apa itu pesan terakhir dari Byung Hee? Soo Ah mulai mengambil kesimpulan jika kematian Byung Hee adalah kesalahannya, jika saja malam itu dirinya tak datang menemui JI Hyuk maka kejadiannya tidak akan seperti ini. “maafkan aku, aku sangat menyesal” ucap Soo Ah lemah dan bergegas pergi. Ji Hyuk berusaha menghentikan Soo Ah namun dirinya tak sanggup, kenapa masalah datang silih berganti dan tak memberikannya kesempatan untuk bernafas walau sedetikpun “maafkan aku teman, aku membuat Muse kamu menangis” lirih Ji Hyuk, ucapannya ditujukan pada Byung Hee, sahabatnya.

SMA Jung Sang
Seung Hoon dan Maro baru saja berlatih di ruang latihan. Seung Hoon tanpa sengaja menemukan bungkus makanan saat membuka tutup pianonya… ada seseorang yang telah memakai ruang latihan dan sepertinya Seung Hoon tahu siapa mereka???

Seung Hoon sibuk dengan pikirannya sendiri hal yang samapun terjadi pada Shil Ba, yang sibuk mencari benang merah atas kematian Byung Hee. Catatan-catatan kecil dibuatnya dan membuatnya semakin penasaran. Shil Ba tak menyadari kehadiran Ji Hyuk yang sudah sedaritadi menunggunya untuk meminta surat pendaftaran jika dirinya dan teman-temannya adalah murid SMA Jung Sang. Surat yang diperlukan untuk mengikuti kompetisi band/festival. Namun berusaha mendapatkan surat pendaftaran dari Shil Ba sama saja punuk merindukan bulan, Shil Ba tak ingin memberikannya pada Ji Hyuk dan menasehati Ji Hyuk untuk tak menyia-nyiakan hidupnya dengan sesuatu yang sia-sia.
Ji Hyuk tak menyerah dan bahkan membujuk Shil Ba dengan sebungkus sosis, tapi Shil Ba tetap bersikeras tak ingin memberikannya. Beruntung Seung Hoon muncul. Tujuannya sama yaitu mendapatkan surat pendaftaran, mau tak mau Shil Ba pun memberikannya termasuk kepada Ji Hyuk…. Cihuiiiiii^^

Anak-anak Eye Candy senang karena mereka bisa mengikuti kompetisi band, tapi kesenangan mereka hanya bertahan sesaat saja karena Kepala Sekolah datang menemui mereka bersama dengan seorang polisi untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap Pyo Joo.
Ji Hyuk bingung, mereka kembali dihadapkan dengan sebuah masalah baru. Meskipun Ji Hyuk tak berhubungan langsung dengan kasus pemukulan Pyo Joo dan dirinya tak ikut disangkutpautkan dalam masalah ini, baginya dirinya ikut bertanggung jawab karena dia adalah Leader Eye Candy. Formulir pendaftaran, demo cd dan surat pendaftaran sebagai siswa SMA Jung Sang sudah berada ditangan, dirinya tak bisa mundur lagi.
Seung Hoon sedang berbicara dengan Soo Ah di koridor sekolah. Maro tiba-tiba muncul dan mengatakan jika saat ini polisi sedang berada di sekolah mereka dan sudah jelas ini ada hubungannya dengan Pyo Joo.
Kemunculan Ji Hyuk yang berjalan ke arah Seung Hoon, Maro dan Soo Ah kembali membuat kehebohan. Seung Hoon tahu jika Ji Hyuk marah kepadanya karena telah melanggar janji yang mereka buat, tapi dirinya tak tahu apa-apa tentang masalah yang terjadi saat ini. Tatapan mata Ji Hyuk diliputi kebencian dan ke 4 anak Eye Candy mengikut dibelakang Ji Hyuk. Apa yang akan terjadi???
Ji Hyuk menutup mata dan membukanya kembali, sebuah kalimat terlontar dari bibirnya “aku tidak akan memintamu berbohong, tapi jangan lupa apa yang kamu lihat malam itu”. Seung Hoon berusaha tak perduli dan mengajak Soo Ah segera pergi, tetapi sebuah kejadian yang tak pernah diduga terjadi nyata di depan matanya, Ji Hyuk duduk berlutut dihadapannya dan meminta Seung Hoon agar membiarkan dirinya dan teman-temannya tetap bersekolah di SMA Jung Sang.

BERSAMBUNG......
 
soure : http://www.pelangidrama.net

Related Posts by Categories

0 komentar: