Sinopsis Shut Up Flower Boy Band Episode 4

Posted: Minggu, 18 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label:
0


Di episode sebelumnya, semuanya terkejut melihat Ji Hyuk berlutut di depan Seung Hoon agar mengizinkan dirinya dan teman-temannya untuk tetap bersekolah.
Seung Hoon berbicara 4 mata dengan Ji Hyuk. Seung Hoon bertanya kenapa Ji Hyuk sangat menginginkan bersekolah di SMA Jung Sang, sekolah yang sangat mereka benci. Ji Hyuk menjawab jika mereka sama sekali tidak menginginkannya tetapi mereka harus tetap bersekolah disini dan dijawab oleh Seung Hoon “lalu pergilah ke Pyo Joo dan jangan denganku”.
Ji Hyuk tak habis akal, dia pun mulai mengungkit soal kematian Byung Hee dimana Seung Hoon ada di lokasi kejadian dan melihat tindakan yang dilakukan Pyo Joo pada Byung Hee yang pada akhirnya menyebabkan kematian pada sahabatnya. Skak mat untuk Seung Hoon.

Kelas seni
Deo Mi berlarian masuk ke dalam kelas dan berkomentar karena Soo Ah malah menghabiskan waktunya dengan melukis disaat hari yang bersejarah seperti ini, dimana Seung Hoon berhasil mengalahkan anak-anak Eye Candy dan artinya kemenangan sekarang ada di pihak mereka. Deo Mi dengan semangat 45-nya menunjukkan kepada Soo Ah bagaimana cara Ji Hyuk memohon kepada Seung Hoon. Bukannya tertarik, Soo Ah malah terlihat tidak antusias dan seolah marah atas tindakan Deo Mi yang menurutnya keterlaluan.
Deo Mi berusaha mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apa yang sedang dilakukan Soo Ah dengan semua alat lukisnya. Soo Ah menjawab jika dirinya ingin berhenti dari kelas seni karena sama sekali tidak memiliki bakat. Deo Mi mulai mengambil kesimpulan jika Soo Ah akan mengikuti kelas bisnis dan menjadi penerus perusahaan Ayahnya. Deo Mi juga ingin seperti Soo Ah, dirinya bahkan mulai berkhayal memiliki seorang suami seorang pengacara yang mirip Won Bin dan tak menyadari Soo Ah yang sudah pergi meninggalkannya seorang diri, (kasihan Deo Mi, wkwkwkwk).
Anak-anak Eye Candy terlihat kesal. Pengorbanan mereka hanya untuk mendapatkan surat bukti pendaftaran ternyata seberat ini, mereka bahkan harus menanggalkan harga diri. Ji Hyuk mencoba menghibur teman-temannya dan sepertinya mencoba untuk menghibur dirinya sendiri. Yang harus mereka lakukan sekarang adalah menang, berdiri diatas panggung seperti keinginan Byung Hee.

Si Miskin melawan si kaya dalam sebuah kompetisi, kedengarannya seperti alur cerita yang bagus…
Tapi akankah cerita itu terjadi??? Sedangkan ke 4 anak-anak Eye Candy (Ji Hyuk tidak termasuk) terancam dikeluarkan dari sekolah.

Seung Hoon sedang berada di ruang latihan, Maro datang dengan tampilan baru…. Sebuah helm nangkring di kepalanya dan ternyata helm tersebut memiliki pasangan sebuah sepeda motor, hadiah dari Ayah Maro atas kemenanganya di olimpiade matematika (wah, daebak^^).
Maro merasa bosan karena lumba-lumba sudah tidak ada disekitar mereka (maksudnya Byung Hee). Seung Hoon sepertinya juga menyadarinya namun dia segera berlalu pergi karena ada hal yang harus dilakukannya mengingat Pyo Joo besok akan keluar dari rumah sakit dan latihan akan dimulai kembali.
Ji Hyuk juga merasakan kebosanan dengan hanya duduk sendirian di dalam kelas. Dirinya pun memutuskan keluar dan tanpa sengaja berpapasan dengan Soo Ah yang hendak masuk dalam kelas. Aksi saling halang pun terjadi di depan pintu. Ji Hyuk akhrinya menyingkir dan membiarkan Soo Ah masuk terlebih dahulu. Percakapan mereka beberapa hari yang lalu, kembali terngiang di telinga Ji Hyuk.
Kyung Jong dan Ha Jin terlihat berjalan di area sekolah. Mereka tak menyadari Maro yang berjalan tepat dibelakang mereka. Maro mengingatkan jika pertandingan untuk memenangkan ruang latihan akan diadakan seminggu lagi namun Kyung Jong terlihat tak antusias karena ketentuan apa mereka masih bisa bersekolah lagi belum keluar.
“apa kamu belum mendengarnya, tuduhan itu sudah ditarik” ucap Maro
“Jinja?” ucap Ha Jin tak percaya (hehehe, suka dengan sosok Maro, bersikap seolah tak perduli tetapi diam-diam ikut membantu Eye Candy juga)
“jadi jangan mencoba menyelinap di malam hari dan memakai ruangan kami” tambah Maro namun keduanya tidak mengerti dengan maksud ucapan Maro dan malah berteriak dengan keras “Ji Hyuk menyelamatkan kita”.
Ha Jin dan Kyung Jong segera mengabarkan hal tersebut pada Ji Hyuk yang mulai putus asa. Ji Hyuk terlihat sangat senang mendengarnya dan seperti Ha Jin dan Kyung Jong, dirinya pun berteriak kegirangan dan tak memperdulikan para pengguna jalan yang memperhatikannya. Tatapan Ji Hyuk tanpa sengaja bertemu dengan Seung Hoon yang baru saja melintas dengan mobilnya.
“dia ternyata tidak begitu buruk” gumam Ji Hyuk dan di dalam mobil Seung Hoon tertawa… (ah suka banget dengan scene ini, rival tapi seolah seperti kawan, hehehe....)
Soo Ah sudah mulai bekerja. Ayahnya meneleponnya dan terlihat sangat mengkhawatirkannya. Soo Ah mengatakan dirinya baik-baik saja dan tidak ada orang aneh yang datang mencarinya. Kekhawatiran Ayah Soo Ah terbukti. Ji Hyuk yang baru saja pulang tanpa sengaja melihat 2 orang pria yang menanyakan keberadaan Soo Ah pada pemilik rumah sewa.
Ji Hyuk bergegas berlari dan melempari kaca jendela Soo Ah agar Soo Ah segera keluar. Ji Hyuk memberi tanda agar Soo Ah diam dan mengintip ke bawah dan benar saja 2 oarng pria, salah satunya berkepala plontos sedang menanyai bibi pemilik rumah. Mereka bahkan mengaku sebagai Paman Soo Ah.
Soo Ah melangkah perlahan-lahan menuju belakang rumah. Di bawah Ji Hyuk sudah menunggunya. Soo Ah tergelincir saat menuruni tangga karena terlalu paniknya. Beruntung seorang pria dengan sigap menangkapnya dan aksi tatap-tatapan pun terjadi. Omo, so sweet….
Untuk malam ini, Soo Ah sementara menginap di rumah Ji Hyuk. Hal yang pertama yang mereka lakukan adalah makan mie ramen karena perut keduanya sama-sama keroncongan (Ji Hyuk berusaha menahan tawa saat mendengar bunyi perut Soo Ah yang bernyanyi).
Ji Hyuk berucap bagaimana bisa Soo Ah merasakan lapar pada saat sekarang ini, Soo Ah jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan Ji Hyuk. Dan dari semua yang dilihatnya, Ji Hyuk bisa menyimpulkan jika SOo Ah adalah Tuan Putri yang tinggal di rumah atap dan dikejar oleh gerombolan gangster.
Soo Ah terlihat sangat menikmati mie ramen buatan Ji Hyuk. Soo Ah mulai mengedarkan pandangan ke sekelilingnya dan melihat sebuah gitar berwarna coklat yang ternyata adalah milik Byung Hee. Ji Hyuk meminta Soo Ah untuk tidak merasa bersalah karena memang kematian Byung Hee bukan kesalahannya.

Mie Ramen habis dan waktunya tidur….
Ji Hyuk yang baru saja selesai mencuci piring melihat Soo Ah tertidur dengan posisi menyandarkan kepala pada lututnya. Ji Hyuk bingung dan tidak tahu mau berbuat apa, apalagi usahanya yang dilakukannya untuk membangunkan Soo Ah tidak berhasil dan malah membuat gadis tersebut jatuh tertidur di kasur Ji Hyuk.

Ji Hyuk memilih keluar rumah dan membiarkan Soo Ah tertidur di dalam.
Pagi menjelang
Soo Ah terbangun dan terkejut ketika menyadari dirinya tidak berada di kamarnya dan sebuah selimut berwarna coklat menyelimuti tubuhnya. Hal yang lebih membuatnya merasa bersalah ketika melihat Ji Hyuk tertidur di lantai yang dingin tanpa menggunakan pelindung tubuh apapun.
“Annyeong” lirih Soo Ah pada Ji Hyuk yang masih tertidur. Usai memakaikan selimut dan bantal kepada Ji Hyuk, Soo Ah bergegas pergi tanpa menimbulkan suara apapun. Tanpa disadari Soo Ah, Ji Hyuk ternyata membuka mata, entah apa yang dipikirkannya….
Hae Ri mengantar Seung Hoo ke sekolah. Hae Ri meminta Seung Hoon untuk menyanyikan lagu yang sudah diciptakannya namun Seung Hoon terlihat enggan dan meminta pekerja paruh waktu kakaknya yang mengerjakannya. Hae Ri merasa ada yang terjadi dengan adiknya, buktinya Seung Hoon mengejar musik sebagai Hobbynya tetapi tak ingin mengembangkannya dan satu lagi, Seung Hoon tak ingin kuliah di luar negeri. Seung Hoon tertawa dan menjawab jika ada sesuatu hal yang menarik akhir-akhir ini di sekolah.
Hae Ri mulai mengungkit Soo Ah dan membuat Seung Hoon merasa sedikit kesal karena kakaknya terus menanyakan keadaan Soo Ah. “aku mendengar berita yang buruk tentangnya, ada sesuatu yang terjadi dengan Ayahnya” ucap Hae Ri.

Mobil berwarna merah tiba di depan SMA Jung Sang. Seung Hoon bergegas turun karena melihat Soo Ah yang baru juga datang.
Di ruang guru, Kepala Sekolah memberi Shil Ba sebuah tugas baru yaitu mengawasi ke 5 anak Eye Candy. Walaupun pihak korban (dalam hal ini, Pyo Joo) sudah menarik tuntutannya tetapi Kepala Sekolah merasa perlu memberikan perhatian khusus pada mereka. Di SMA Jung Sang berlaku hukuman poin, jika seorang siswa sudah mencapai poin 60 maka dia akan dikeluarkan.
Hukuman poin pertama pun diberikan kepada Ji Hyuk yang terlambat masuk ke dalam kelas dan makan di dalam kelas (Ji Hyuk mempunyai hoby makan permen Lolly). Tak tanggung-tanggung, Shil Ba memberinya 6 poin (jadi ingat Film Harry Potter,^^).
Lanjut kepada Ha Jin dan Do Il mendapat poin masing-masing 5. Alasannya sepele, karena Ha Jin dan Do Il terlihat sangat dekat dan Shil Ba menganggapnya pelanggaran moral.
Poin-poin untuk Anak Eye Candy terus bertambah dan Shil Ba semakin senang bahkan tertawa evil (sekali lagi pinjam istilah Kyu Oppa).

4 huruf “Poin”…. Mampu membuat ke 5 anak Eye Candy merasa pusing. Ha Jin sudah memiliki 15 poin sedangkan Hyun Soo 17 poin. Jika poin-poin tersebut terus bertambah dan mencapai angka 60, bisa dipastikan mereka akan dikeluarkan dan peluang mengikuti festival pun akan melayang, mereka akan kalah sebelum berperang. Ji Hyuk sang leader menyarankan kepada teman-temannya untuk tetap bertahan hingga kompetisi festival selesai.
Ji Hyuk menemui Seung Hoon di ruang latihan. Seung Hoon sengaja memanggilnya untuk membahas masalah pertandingan memperebutkan ruang latihan. Seung Hoon mempunyai aturan baru untuk pertandingan yaitu “pemenang akan ditentukan secara demokratis dan para murid SMA Jung Sanglah yang akan menentukan pemenangnya”. Pyo Joo yang sudah sembuh meledek Ji Hyuk jika Ji Hyuk tidak mengerti dengan apa maksud demokratis dan hanya tahu membuat kekerasan.
Maro mencoba menghentikan perdebatan diantara Pyo Joo dan Ji Hyuk karena terlihat Ji Hyuk tak terima dengan ucapan Pyo Joo.
“hentikan… urutan Band adalah, Timmu gambar kepala dan timku gambar ekor (menentukan penampil pertama menggunakan uang koin)…. Ekor” ucap Maro
“Kita akan memulainya pada pukul 05.30 dan memberikan kalian waktu 10 menit untuk menyiapkannya dan kalian akan memulai tepat pukul 05.50” tambah Seung Hoon.
Ji Hyuk setuju dan Pyo Joo kembali meledeknya dengan mengatakan harga lutut Ji Hyuk sangat murah (Pyo Joo kembali mengungkit kasus dimana Ji Hyuk berlutut di depan Seung Hoon) dan ditanggapi dengan Ji Hyuk dengan melempar sebuah besi ke papan panahan (hal yang sedartadi dicoba Pyo Joo dan sama sekali tidak bisa) dan kena tepat di tengahnya.
Ke 5 anak Eye Candy semakin semangat bertanding dengan anak Strawberry Field. Tapi hal yang menjadi masalah sekarang, mereka belum memiliki ruang latihan dan mereka tidak mungkin menggunakan lagi ruang latihan SMA Jung Sang.
Sebuah harapan muncul, Woo Kyung yang merasa jika dirinya adalah inspirasi Ji Hyuk mengajak Ji Hyuk dan yang lainnya menuju suatu tempat.
Ke 5 anak Eye Candy berdiri di depan sebuah gedung yang terlihat gelap. Gedung bertingkat yang menurut mereka jika ada seseorang yang mati di dalamnya tidak akan ada yang mengetahuinya. Woo Kyung tidak ingin mendengar celoteh mereka dan menarik Ji Hyuk untuk segera masuk.
Sebuah ruangan di ruangan bawah tanah yang lumayan luas tersaji di depan mereka. Ruangan yang lumayan bagus untuk dijadikan tempat latihan dan didapatkan Woo Kyung dengan susah payah (Woo Kyung menata rambut seorang pelanggan yang memiliki bangunan real estate).

Tidak terlalu buruk dan waktunya membersihkan

Keesokan harinya
Waktunya pulang sekolah, Terlihat Soo Ah dan Deo Mi saling berpamitan karena mereka berdua berada di 2 jalan yang berbeda. Soo Ah mulai berjalan dan tak menyadari Seung Hoon yang mengikutinya dengan mobil. Seung Hoon merasa sangat khawatir dengan Soo Ah terutama ketika kabar perusahaan Ayahnya yang mengalami kebangkrutan adalah benar.
Ruang latihan bawah tanah
Kyung Jong dan Do Il berada lebih dulu di ruang latihan disusul Ha Jin. Sedangkan Ji Hyuk sedang mengambil pekerjaan paruh waktu…. Lalu dimana Hyun Soo??? Tidak ada yang mengetahuinya dan ke 3 temannya mulai merasakan perubaha pada diri Hyun Soo.
Ji Hyuk tengah berada di sebuah studio rekaman. Pekerjaan paruh waktunya adalah menyanyikan sebuah lagu yang diciptakan oleh seorang pencipta lagu professional dan memiliki umur yang masih belia atau bisa dikatakan sepantaran dengannya.
Hae Ri selaku CEO dari sebuah perusahaan ternama bernama HR Entertainment melihat penampilan Ji Hyuk sambil menelepon pencipta lagu yang sekarang sedang dinyanyikan Ji Hyuk dan tak lain adalah Seung Hoon. Hae Ri meminta Seung Hoon untuk datang namun Seung Hoon menolak karena ada hal yang jauh lebih penting yang harus dikerjakannya.
Dan seiring mengalirnya lagu yang dinyanyikan Ji Hyuk, Seung Hoon merasakan kesedihan, sedih ketika melihat gadis yang dicintainya harus bekerja paruh waktu di sebuah restoran. (lagunya bagus banget, genre ballad).

Soo Ah terlihat ketakutan ketika berjalan di gelapnya malam. Ada seseorang yang membuntutinya. Soo Ah bersiap-siap hendak memukul penguntitnya dengan tas miliknya tetapi dirinya malah hampir terjatuh jika penguntitnya tersebut tak menangkapnya.
Lagi-lagi, Ji Hyuk…. Tatapan mereka berdua bertemu. Ternyata yang berada di belakang Soo Ah adalah Ji Hyuk yang baru saja pulang.
“jika kamu akan mengibaskannya sebagai senjata, lakukan dengan benar… seseorang mungkin akan salah paham jika kamu ingin dipeluk” ucap Ji Hyuk
“apa?” ucap Soo Ah terlihat tak terima
“tidak…” ucap Ji Hyuk dan kembali berjalan. Soo Ah dibelakang mengikuti “pulanglah lebih awal jika kamu memang takut pulang di malam hari” tambah Ji Hyuk
“ini karena pekerjaan paruh waktuku” ucap Soo Ah dan terdiam sambil melihat Ji Hyuk seolah meminta sesuatu.

Ji Hyuk mengecek keadaan rumah Soo Ah dan hasilnya aman. Ji Hyuk kemudian melongok ke bawah dan memberikan kode kepada Soo Ah jika kondisi kondusif dan Soo Ah bisa kembali ke rumah atapnya. Sebelum kembali ke rumahnya sendiri, Ji Hyuk meminta Hp Soo Ah dan menyimpan nomornya sendiri.
“jika ada yang mencarimu hubungi aku” tambah Ji Hyuk malu-malu.
Ji Hyuk tak menyadari jika ada seseorang yang diam-diam mematainya, dia adalah Seung Hoon yang sedaritadi membuntuti Soo Ah.
Keesokan harinya
Shil Ba sudah berdiri di depan pintu sekolahan menanti jika ada siswa yang melanggar aturan baik dari segi pakaian maupun hal lainnya. Sasaran empuk dan sedaritadi ditunggunya adalah anak-anak Eye Candy. Tapi hari ini Shil Ba gagal mendapatkan mangsa karena anak-anak Eye Candy telah mempersiapkan segalanya dan datang dengan pakaian yang sangat rapi (wkwkwkwk, lucu banget liat adegan ini).
Seung Hoon memasangkan earphone ke telinga Soo Ah. Seung Hoon ingin Soo Ah menjadi orang pertama yang mendengarnya. Soo Ah terlihat senang dan merasa tak asing dengan suara yang didengarnya.
“Suara ini….” Ucap Soo Ah
“ya orang lain yang menyanyikannya, apa yang kamu maksudkan… kamu lebih menyukai suaranya daripada laguku?” Tanya Seung Hoon
“bukan…. Maksudku suara ini…” ucap Soo Ah namun segera menghentikan ucapannya “ya… lagunya bagus dan sangat cocok untuk dinyanyikan siapapun” lanjut Soo Ah dan tertawa.
Seung Hoon berkata kepada Soo Ah jika dia boleh mendengarnya sesukanya dan membuat Soo Ah semakin senang namun tindakan Seung Hoon selanjutnya membuat Soo Ah merasa tidak nyaman. Seung Hoon memberikan Soo Ah amplop yang berisi uang.
Seung Hoon merutuki apa yang baru saja dilakukannya. Senyuman yang dilihatnya kembali memudar dan semua karena tindakannya. Soo Ah tentu saja tak mau menerima dan Seung Hoon jelas sudah mengetahuinya.
Ji Hyuk, Kyung Jong dan Do Il beristirahat di halaman SMA Jung Sang sedangkan ha Jin dan Hyun Soo lebih memilih tidur karena kelelahan berlatih. Kyung Jong berucap jika hidup terasa indah jika tidak mendapat hukuman ataupun melihat kehadiran Shil Ba.
Mengucapkan nama Shil Ba seolah-olah sebuah mantra yang bisa memanggilnya. Shil Ba tiba-tiba muncul di belakang mereka dan menuduh mereka merokok setelah menemukan puntung rokok tepat di bawah mereka. Ke 3 anak Eye Candy tentu saja tak terima karena sebadung apapun mereka, mereka sama sekali tak berniat untuk merokok (cieeeeeee, salut).
Shil Ba tetap mencatatnya dalam buku catatannya dan masing-masing dari mereka mendapat 10 poin. Senyum evil seketika terlihat di wajahnya. Sekali lagi Ji Hyuk bereaksi, dirinya tak terima dengan tuduhan Shil Ba.
“sepertinya kamu sudah dewasa hanya karena aku membiarkanmu akhir-akhir ini” ucap Shil Ba
“lalu pukul saja kami… jika Bapak “jika kalian anak-anak nakal benar-benar dikeluarkan, maka kalian akan menjadi preman, kalian tidak akan pernah bisa melarikan diri dari genggamanku, jadi menyerahlah dan akui” itulah yang akan Bapak katakan jika mengalahkan kami. Bagaimana seorang guru terus mencari kesalahan muridnya agar muridnya dikeluarkan” ucap Ji Hyuk dan berlalu pergi. Kyung Jong dan Do Il mengikuti. Shil Ba terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa. Semua yang ingin diucapkannya sudah diucapkan Ji Hyuk.
Di ruang guru
Soo Ah memberikan laporan kepada Kepala Sekolah. Kepala Sekolah menegur Soo Ah karena akhir-akhir ini nilai Soo Ah menurun. Soo Ah mengerti dan permisi kembali ke kelas.
Soo Ah melihat Shil Ba dan memberi salam. Shil Ba hanya tersenyum. Pikirannya saat ini dipenuhi dengan anak-anak Eye Candy yang semakin membuatnya kesal. Dirinya pun memutuskan mencoret hukuman poin yang sempat ditulis dalam catatannya.
Anak Eye Candy berlatih di ruangan bawah tanah (minus Hyun Soo). Kyung Jong tiba-tiba menghentikan latihan dan berucap jika dirinya sangat lapar dan beruntungnya Woo Kyung datang pada saat yang tepat dengan membawa Ayam goreng.
Tiba-tiba terdengar sirine polisi, Woo Kyung memutuskan keluar dan memeriksa. Dua orang polisi yang sedang berpatroli berkumpul bersama beberapa warga sekitar. Mereka berkumpul bukan tanpa alasan, bangunan kosong di hadapan mereka selalu terdengar ribut, mungkinkah itu hantu???
Woo Kyung berjalan sempoyongan seolah-olah sedang mabuk berat dan berucap kepada pak polisi jika dialah yang menjadi sumber kegaduhan tersebut. Dari balik tembok yang gelap, ke 4 anak Eye Candy tengah bersembunyi. Mereka siap berlari saat Woo Kyung memberi isyarat.
Namun naas, saat mereka tengah berjalan mengendap-ngendap, Kyung Jong tanpa sengaja menjatuhkan salah satu bagian dari drum hingga menimbulkan bunyi gaduh. Alhasil, mereka berempat pun dikejar polisi.

Ji Hyuk dan Do Il berhasil meloloskan diri. Mereka tiba di tempat Billyard milik Do Il. Nafas yang hampir putus dan sesekali tawa bercampur menjadi satu. Lagi, lagi dan lagi mereka selalu mengalami hal yang sama seperti ini.
“aku merasa ini pertama kalinya aku bekerja begitu kerasnya” ucap Ji Hyuk sambil merebahkan diri diatas meja Billyard
“benarkah?” ucap Do Il
“aku ingin secepatnya menunjukkan kepada mereka” jawab Ji Hyuk

Soo Ah baru saja keluar dari tempat kerjanya. Sebuah suara memanggilnya dan membuatnya sedikit terkejut. Seung Hoon bertanya apa yang dilakukan Soo Ah disini dan dijawab Soo Ah jika dirinya baru saja bertemu dengan temannya (Soo Ah berbohong).
Seung Hoon mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya. Sebuah syal berwarna merah sengaja dipersiapkan Seung Hoon untuk Soo Ah yang selalu pulang di dinginnya malam dan juga sebagai permintaan maaf atas tindakannya tadi siang. Seung Hoon memakaikan syal kepada Soo Ah dan mengecup kening Soo Ah. Soo Ah terkejut.
Seung Hoon mengantar Soo Ah hingga ke halte. Tangan mereka terus tergenggam hingga Soo Ah menariknya saat hendak naik Bus. Soo Ah merasakan rasa aneh, aneh karena sahabatnya Seung Hoon yang dikenalnya sejak kecil melakukan hal yang tidak pernah diduganya. Sedangkan Seung Hoon merasakan kebahagiaan yang tiada tara… tangan yang tadi menggenggam tangan Soo Ah terus saja dipandanginya, senyum juga tak pernah terlepas dari wajah Seung Hoon… inikah cinta???Ji Hyuk gelisah. semangkok mie ramen sudah dihabiskannya tetapi yang ditunggunya belum juga pulang (dewi sering melihat adegan ini, makan mie ramen di supermarket… keren ya^^).
Soo Ah muncul dan Ji Hyuk dengan cepat mengikutinya. Kali ini Soo Ah tak menyadarinya karena terus terfokus pada pikirannya tentang Seung Hoon. Soo Ah bahkan melewati rumahnya dan rumah Ji Hyuk. Sebuah permen lolly mengenai kepalanya dan dibelakangnya Ji Hyuk berusaha menahan tawa.
“apa ini?” Tanya Soo Ah dan memunguti permen Lolly
“maafkan aku, itu terlepas begitu saja dari tanganku” jawab Ji Hyuk dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa
“aku harus bersyukur ini bukan permen karet, atau aku pasti akan memotong rambutmu” ucap Soo Ah kesal
Ji Hyuk meminta permen lollynya namun Soo Ah enggan memberinya dan berniat untuk memakannya.
“hei, itu punyaku yang terakhir” ucap Ji Hyuk
“jika kamu menginginkannya minta maaf dulu” ucap Soo Ah
“oke, untukmu saja” ucap Ji Hyuk dan merebut permen lolly dari tangan Soo Ah dan segera memasukkannya ke dalam mulut. Ji Hyuk menambahkan jika Soo Ah baru saja melewati rumahnya dan membuat Soo Ah tersadar dan melihat ke sekeliling. Benar saja, dirinya sudah melewati rumahnya. Ji Hyuk kembali menambahkan jika dia sudah memeriksa dan para preman tersebut tidak ada. Soo Ah tersenyum sepeninggal Ji Hyuk “siapa yang menyuruhmu memeriksanya”.

Keesokan harinya
Ji Hyuk bersiap-siap ke sekolah. Saat hendak membuka pintu, Ji Hyuk melihat sebotol yogurt yang berada tepat di depan pintunya.

SMA Jung Sang
Anak-anak SMA Jung Sang mulai heboh tentang pertandingan antara Eye Candy dan Strawberry Field… siapakah diantara mereka yang akan menang???
Akankah Geng misterius itu merebut hati kita, yang memiliki banyak fans wanita…
Ataukah
Orang-orang dengan aura yang tak tertandingi yang diinginkan oleh Berklee College of Music di As??

Deo Mi dengan tegas meyakinkan Soo Ah jika Strawberry Field-lah yang akan menang jadi tidak perlu ada taruhan yang marak dilakukan anak-anak lainnya, tetapi Soo Ah beranggapan lain dan membuat Deo Mi bertanya-tanya siapa sebenarnya yang dipilih Soo Ah untuk menang…

Pertandingan baru saja akan dimulai, namun sebuah masalah kembali muncul…
Anak-anak Eye Candy merasa takjub dengan perlengkapan music milik anak Strawaberry Field. Suaranya terdengar jernih dan kalah jauh dengan alat-alat milik mereka. Hyun Soo berucap jika Eye Candy akan menghapus mereka dari lantai ini hari ini juga…
Masalah muncul. Kemarin saat Ha Jin hendak mengganti senar bassnya, polisi datang menyergap tempat latihan mereka (alah, bahasanya tinggi amat wi…. Hehehe) dan naasnya, Ha Jin lupa mengambil senar gitar karena terlalu serius makan ayam goreng yang dibawa Woo Kyung.
Waduhhh…..
Hyun Soo meminta kepada Seung Hoon agar mengundur pertandingan di hari lain saja namun tidak ada istilah seperti itu dalam diri anak-anak Strawberry Field (Pyo Joo tentu saja senang begitupun dengan anak-anak Strawberry Field lainnya). Maro akhirnya memberikan kunci motornya pada Ji Hyuk agar Ji Hyuk segera mengambilnya (terlihat raut wajah protes dari Pyo Joo).
Ji Hyuk mengendarai motor milik Maro dengan kecepatan penuh dan akhirnya tiba di gedung tempat latihan mereka. Alunan music terdengar dari ruang music SMA Jung Sang dan disaat bersamaan Ji Hyuk berhasil menemukan senar bass milik Ha Jin.

Terdengar riuh dan tepuk tangan. Strawberry Field selesai dengan aksinya dan waktunya Eye Candy untuk tampil… tapi dimana Ji Hyuk???
Senyum penuh kemenangan terlihat dari wajah masing-masing personel Strawberry Field…. Tiba-tiba beberapa murid mendapat berita jika Ayah Soo Ah ditangkap polisi.

Di luar sekolah, para preman yang sempat mencari Soo Ah di rumahnya kali ini mendatangi SMA Jung Sang. Ji Hyuk yang baru saja tiba bergegas berlari untuk memberitahukan hal tersebut pada Soo Ah. Ji Hyuk mencoba menghubungi Hp Soo Ah tetapi tidak ada jawaban.
“apa kamu menemukan senarnya?” Tanya Ha Jin ketika melihat Ji Hyuk tiba
Ji Hyuk tidak menjawab dan lebih memilih melihat kepada Soo Ah “yaaa, aku bertanya apa kamu menemukannya?” Tanya Ha Jin sekali lagi “apa yang kamu lakukan?” paksa Ha Jin pada Ji Hyuk yang hanya berdiri dan terlihat bingung
“jika kalian tidak memulainya dalam waktu 1 menit, kalian dinyatakan kalah” ucap Pyo Joo namun Ji Hyuk seakan tak perduli dan lebih memilih menarik tangan Soo Ah untuk segera pergi….

=BERSAMBUNG=

Related Posts by Categories

0 komentar: