Sinopsis Good Doctor Episode 2 part 1

Posted: Senin, 19 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label:
0

Sinopsis Good Doctor Episode 2 part 1

Cha Yoon Seo menjerit saat melihat seorang pria setengah telanjang menggosok gigi di depannya. Tentu saja dia berpikiran buruk, dia melemparkan dua bantal ke arah pria itu dan mencari apapun yang bisa dia gunakan untuk menjadi senjata. Yoon Seo menemukan sebuah remote dan menodongkannya ke arah Shi On. Yoon Seo bertanya dengan menuduh Shi  On pasti melakukan hal yang buruk terdahapnya kan? Shi On tidak menjawab. dia hanya menggaruk perutnya sambil meneruskan acara gosok giginya.


Tanpa sengaja, Yoon Seon menyalakan TV karena menekan remote yang dia pegang. Dia mendengarkan berita di TV yang sedang melaporkan berita tentang kasus pemekorsaan. Yoon Seo semakin panik dan menapat Shi On, dia berteriak jika dia akan melaporkan Shi On ke Polisi. Dengan polos Shi On berkata bahwa itu adalah rumahnya.

Yoon Seo tidak percaya, dia yakin itu adalah rumahnnya. Yoon Seo mencari ponselnya, dia hampir terjatuh dari tempat tidur, Shi On ingin membantunya, tapi Yoon Seo menolak dan memukuli Shi On sambil berteriak agar Shi On tidak menyetuhnya.

Shi On pun menjauh dan kembali menggosok gigi nya. Yoon Seo berhasil menemukan ponselnya. Dia ingin menelpon polisi. Namun,,, dia melihat keadaan ruangan itu. Yoon Seo menyadari sesuatu dan bertanya, “Tempat ini… Kira-kira,,, Unit nomor berapa ya?” Shi On menjawab, “Ini Unit 101” Yoon Seo menyadari kesalahannya dan dia mendesis kecil, ternyata memang dia yang salah.

Yoon Seo segera memunguti pakaiannya dan meminta Shi On memutar kepalanya. Shi On benar-benar memutar kepalanya seperti orang yang sedang melakukan pemanasan berolahraga.

Yoon Seo berkata bukan seperti itu, dia meminta Shi On berbalik, karena dia akan memakai bajunya. Shi On pun berbalik sambil tetap menggosok giginya. Di belakang Shi On, Yoon Seo sibuk memakai bajunya dan memperingati Shi On agar tidak melihat ke belakang.

Yoon Seo meminta maaf pada Shi On saat keduanya akan berangkat ke rumah sakit. Yoon Seo berkata dia telah salah paham, karena dia menggunakan unit tempat tingga Shi On hingga minggu. Sekarang Yoon Seo tinggal di Unit 201, unit di atas tempat tinggal Shi On. Karena password unit 101 masih sama dengan saat dia menggunakan unit itu, saat dia mabuk dia masuk ke rumah lamannya dan menekan password itu. Apakah Shi On mengerti keadaannya? Sejak tadi Shi On tampak tak peduli dengan penjelasan Yoon Seon, dengan enteng Shi On menjawan, dia tidak mengerti (keadaan Yoon Seo maksudnya).

Yoon Seo merasa frustasi dan kembali meminta maaf. Yoon Seo mengejar Shi On yang berjalan lebih dulu darinya. Yoon Seo bertanya, “Kau baru pindah ke Apartemen perusahaan kan? Di departemen mana kau bekerja?”

Tanpa memandang Yoon Seo, Shi On menjawab, “Aku Park Shi On, Residen tahun pertama di Departemen Pediatri” Shi On tetap berjalan tanpa memandang Yoon Seo.

Akh,, Yoon Seo tahu itu “Akh,, residen baru itu! Aku tak melihatmu karena aku pulang lebih awal kemarin malam. Aku Cha Yoon Seo, Dokter tahun ke dua di Departemen Pediatri. Aku tidak perlu menggunakan bahasa formal karena kau adalah Hobae ku kan?”

Shi On masih terlihat tidak peduli, dia malah berkata, “Di dekat toserba, belok kanan” Shi On mengabaikan Yoon Seo dan terus mengatakan petunjuk jalan menuju Rumah sakit. Yoon Seo merasa diabaikan, dia pun bertanya, apakah itu cara Shi On menolaknya? Shi On tidak menjawab dan terus mengatakan petunjuk jalan menuju RS hingga berapa lama dia harus menungu bis dan bis mana yang harus digunakannya.

Yoon Seo merasa Shi On sangat aneh, “Karena aku melakukan kesalahan, kau tak boleh mengabaikan aku secara terang-terangan seperti ini?” Shi On tetap tidak merespon pertanyaan Yoon Seo dan tetap fokus pada tujuannya pergi ke RS dengan mengatakan berapa lama dia harus berada di dalam bis.

Yoon Seo merasa Shi On benar-benar orang yang aneh. Saat Shi On pergi menjauh, Yoon Seo menatapnya dari belakang, “Apakah dia memang keras kepala atau dia memang orang yang aneh?”

Sesampainya di RS, Shi On memakai jas dokternya di ruang staf Departemen Pediatri  sambil menatap cermin. Han Jin Wook memberitahu Yoon Seo tentang kondisi Shi On, “Penampilannya terlihat baik-baik saja, tapi sepertinya dia tidak Normal sepenuhnya saat dia bicara”

Yoon Seo merasa heran, “Apakah Profesor tidak mengatakan apapun?” Jin Wook berkata, “Ya” Profesor Kim Do Han memang tidak mengatakan apapun, tapi tentu saja dia merasa terganggu dengan keberadaan Shi On.

Jin Wook mempertanyakan bukan kah Shi On juga tinggal di Apartemen perusahaan bersama Yoon Seo? Iya sih,,, tapi… Yoon So tidak bisa mengatakan pada Jin Wook jika dia sempat salah kamar dan akhirnya Shi On mengabaikannya. Shi On memiliki koneksi yang baik. Itulah mengapa Jin Wook tidak mengerti, Direktur bukan orang seperti itu, yang peduli pada perekrutan pegawai secara personal.

Jin Wook dan Yoon Seo melihat Kim Do Han datang, mereka langsung bersiap dan membangunkan dokter lain untuk bersiap menyambut kedatangan Profesor mereka. 

Kim Do Han masuk ke ruangan dengan wajah tak senang, apalagi saat dia melihat Park Shi On yang masih menatap cermin. Shi On langsung sadar kedatangan Kim Do Han, dia segera memberi hormat sementara Kim Do Ha menatapnya dengan kejam, dia sama sekali tidak nyaman melihat keberadaan Shi On.

Kim Do Han mengambil sebuah botol dari atas menja dan melemparkannya pada Yoon Seo. Yoon Seo bingung menerimanya dan bertanya, “Untuk apa anda memberikan toner pria padaku?” Dengan dingin Kim Do Han menjawab, “Nafasmu masih bau alkohol, Semprotkan itu disekitar wajahmu sebelum sesi kunjungan”

Yoon Seo protes dan berkata, “Aku tidak mau. Aku bisa menggunakan parfume”. Dengan sok tahu Kim Do Han berkata, “Kau tidak punya parfume”

Semua rekan Yoon Seo mentertawakannya, dan Yoon Seo berteriak kecil, “Jangan tertawa!” Setelah Kim Do Han pergi, Yoon Seo bertanya pada dirinya sendiri, “Bagaimana dia tahu aku tidak punya parfume…?”

Shi On berkomentar bahwa toner itu digunakan di pemandian umum di Kotanya, baunya seperti bau lelaki tua, jika Yoon Seo menyemprotkannya. Dokter yang lain semakin menahan tawa mendengar komentar Shi On. Yoon Seo merasa dirinya sudah dipermalukan Kim Do Han, dan sekarang oleh Park Shi On? Dia hanya bisa mendesis kecil, betapa memalukannya hal ini.

Perawat senior Jo Jung Mi, sedang bersama pasien anak-anak. Dia bertanya apakah para anak-anak memintanya untuk mengajarkan mereka untuk melawan orang yang suka membuli di sekolah? Perawat Jo mengajari mereka agar mereka menantang orang terkuat di kelas mereka. 

Belum selesai pelajaran itu diberikan pada anak-anak, Kepala Perawat datang dan memperingati Perawat Jo agar tidak mengajarkan hal yang sembarangan pada anak-anak. Perawat Jo langsung bungkam dan menuruti Kepala perawat. Dia pamit pergi pada anak-anak dan berkata dia akan melanjutkan ceritanya nanti. Seorang anak berkomentar setelah Perawat Jo pergi, bagaimana dia bisa mengajar mereka cara melawan orang yang suka membuli, jika Perawat Jo saja takut pada Kepala Perawat.

Seorang perawat masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya tentang kabar Park Shi On seorang penderita Savant Syndrome bisa menjadi Dokter Residen di RS mereka. Bagaimana dia bisa diterima? Rekan perawatnya yang lain berkata, tentu saja itu karena pengaruh dari Direktur RS. Mereka berhenti bergosip saat melihat tim dokter Departemen Pediatri datang menghampiri meja mereka.

Tim Dokter Departemen Pediatri berjalan menuju meja informasi perawat dipimpin oleh Profesor Kim Do Han. Mereka berhenti di depan Meja Informasi. Dua perawat yang sedang bergosip itu melihat ke arah Park Shi On. 

Han Jin Wook yang menyadari hal itu memperkenalkan Shi On sebagai trainer residen tahun pertama di tim mereka. Dengan Sigap Shi On langsung memperkenalkan diri dengan menyebutkan alamat dia tinggal sebelumnya.

Wong Il Kyu, kesal melihat Shi On melakukan itu, “Hey…  Lupakan itu, sangat memalukan..” Shi On langsung bungkam, sementara kedua suster yang tadi bergosip saling memandang mersa aneh.

Kepala perawat yang ada disana, langsung memperkenal dirinya, “Seneng bertemu denganmu, Dr. Park. Aku Kepala Perawat Nam Joo Yoon” Perawat Jo juga memperkenalkan dirinya sebagai Perawat senior dan mereka akan sering bekerja sama. Shi On tidak menjawab, dia hanya memberi salam dengan menganggukan kepalanya.

Kim Do Han memerintahkan para perawat untuk segera mempersiapkan operasi untuk Eun Ji. Kepala Perawat langsung terlihat tak enak hati. Dia meminta maaf pada Kim Do Han untuk memberikan pendapat priadinya. Seharusnya mereka menunggu hasil uji psikologis Eun Ji sebelum operasi dilakukan. Dengan dingin Kim Do Han berkata, “Aku akan menerima pendapat pribadimu itu sebagai pendapat pribadi” Kim Do Han mengabaikannya dan bersikukuh untuk mengoperasi Eun Ji hari ini.

Kepala perawat menatap ke arah Yoon Seo kemudian menggelengkan kepalanya, dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Yoon Seo sedikit mengeluh, dia sadar dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi dalam masalah operasi Eun Ji.

Sesi Kunjungan pun di mulai. Kim Do Han dan para dokter di bagian Pediatri mengunjungi pasien di bangsal anak-anak satu persatu dan mengecek laporan perkembangan kesehatan mereka. Para dokter sibuk menulis kondisi masing-masing pasien dan Order yang harus dilakukan pada pasien itu.

Jin Wook heran melihat Shi On yang sejak tadi hanya diam, dia bertanya, “Apakah kau tidak mencatat?” Tanpa melihat orang yang bertanya padanya seperti biasa, Shi On menjawab, “Aku mencatat. Disini” katanya sambil menunjuk kepalanya, mengisyaratkan dia mencatat semuanya di dalam otaknya.

Semua dokter kaget mendengarnya, Do Han menatap tak suka pada Shi On. Yoon Seo penasaran dan menantang Shi On untuk menjelaskan semua kondisi pasien dan Order yang harus diberikan pada semua pasien yang mereka kunjungi sejak tadi. Dengan mudah Shi On menjabarkan satu persatu semua kondisi pasien dan order yang harus diberikan dengan tepat seperti apa yang ditulis oleh para dokter lainnya.

Yoon Seo tak terlihat merasa takjub dengan ingatan Shi On, dia malah terlihat kesal, “Park Shi On! Order bukan seperti materi yang harus kau hapal dalam otakmu. Kau harus mencatatnya untuk pasien…” belum selesai Yoon Seo berpendapat, Kim Do Han memotong ucapannya, “Lupakan itu. Biarkan saja dia” Kim Do Han mengajak tim nya untuk mengunjungi pasien berikutnya.

Park Shi On mengikuti para dokter lainnya untuk mengunjungi pasien anak di kamar lain, sebelum pergi dia melihat kondisi seorang anak yang tidak biasa. Shi On melihat namanya. Yoo Seung Hoo. Dia melihat gambar kupu-kupu yang terpampang di dinding bangsal tempat Seung Hoo di rawat. Dia bertanya pada Ibu Seung Hoo, apakah gambar itu Seung Hoo yang menggambarnya? Ibu nya menjawab, iya, Seung Hoo selalu bilang dia ingin menjadi seorang  Entomologis (Ahli Serangga). Park Shi On berkomentar, dia juga suka kupu-kupu.

Seung Hoo tiba-tiba terbangun karena ingin muntah. Ibunya langsung mengambilkan dia lap dan membiarkan Seung Hoo mudah di lap itu. Shi On memperhatikannya. Warna muntahan Seung Hoo berwarna kuning, Shi On sadar ada yang tidak beres dengan kondisi Seung Hoo. Shi On segera berlari ke meja Informasi pasien dan menanyakan diagnose penyakit Yoo Seung Hoo. Perawat Jo menjelaskan bahwa Seung Hoo baru selesai dioperasi 3 hari yang lalu karena penyakit kista biliar. Shi On meminta perawat untuk memperlihatkan bagan laporan kesehatan Yoo Seung Hoo padanya.

Shi On kembali ke bangsal Seung Hoo dan bertanya sejak kapan kondisi Seung Hoo melemas. Ibunya jadi panik dan berkata sejak kemarin Seung Hoo mengeluh perutnya sakit dan jadi lemas. Shi On mengecek kondisi Seung Hoo dan bertanya sejak kapan Seung Hoo muntah? Sejak tadi pagi. Shi On bertanya apakah pengeluaran urine nya lancar? Ibu Seung Hoo berkata bahwa Seung Hoo tidak kencing sejak kemarin. Shi On menekan perut Seung Hoo, dan anak itu merasa kesakitan, kondisi Seung Hoo sama sekali tidak baik-baik saja.

Kim Do Han dan tim dokter Departemen Pediatri mendengar suara teriakan Ibu Seung Hoo, mereka langsung ke bangsal anak dan melihat Shi On yang sedang mengecek kondisi Seung Hoo. Sementara itu Seung Hoo tidak sadarkan diri dan ibunya menjerit-jerit meminta Seung Hoo untuk bangun.

Kim Do Han melihat ke arah Shi On, dengan sedikit panik, Shi On berkata “Seung Hoo perlu di operasi lagi.  Cepat! Sekarang juga!” semua dokter menjadi bingung sementara Kim Do Han menatap kondisi Seung Hoo.

Yoon Seo meminta Shi On untuk menjelaskan kondisi Seung Hoo, tapi Kim Do Han melarangnya dan bertanya pada Perawat Jo, apakah Seung Hoo adalah pasien Dokter Kepala Go? Perawat Jo membenarkan dan mengatakan bahwa Seung Hoo adalah pasien penderita kista biliar. Kim Do Han langsung terlihat cemas mendengar hal itu. Kim Do Han menyuruh Shi On keluar dan meminta Ibu Seung Hoo untuk menunggu sebentar. Semua dokter termasuk Shi On mengikuti Kim Do Han keluar ruangan.

Kepala perawat menenangkan ibu Seung Hoo yang masih histeris dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Ibu Seung Hoo tidak percaya, dokter juga mengatakan hal itu kemarin, tapi lihat kondisi Seung Hoo malah jadi seperti ini.

Kim Do Han mempertanyakan apa yang sebenarnya dilakukan Shi On? tanpa mempedulikan pertanyaan Kim Do Han, Shi On terus meracau. “Seung Hoo dalam bahaya, Seung Hoo dalam bahaya” Yoon Seo semakin bingung dan bertanya bahaya seperti apa? Shi On mejelaskan kondisi Seung Hoo yang tak kunjung membaik setelah operasi 3 hari yang lalu, dia malah mendapatkan demam dan perutnya sakit hingga dia muntah-muntah. 

Kim Do Han berkata, “Karena ileus, pasien bisa saja muntah empedu bahkan setelah operasi” (ileus=gangguan usus besar).  Shi On menyanggah, “Tidak,,, ini lebih dari itu…” Shi On mejelaskan lagi Seung Hoo tidak mengeluarkan urine nya dan mengalami dehidrasi dan ada yang mengganjal di daerah abdomennya (perut bagian bawah). Yoon Seo berpendapat bahwa itu terjadi karena Seung Hoo kelihangan banyak energi setelah operasi sehingga usus besarnya belum kembali berfungsi dengan baik .

Shi On menyanggah lagi, “Itu tidak benar. Jika Operasinya berjalan dengan baik. Dia akan cepat kembali menjadi kuat. Anak-anak biasanya sabar. Jika Dokter melakukan pekerjaan dengan baik, anak-anak akan cepat pulih”

Kim Do Han menatap Shi On yang terlihat gugup dan panik,dia tahu  jika Shi On tidak salah. Hanya saja prosedur yang dilakukan Shi On yang salah. Kim Do Han mempertanyakan siapa saja yang menangani Seung Hoo?  Jin Wook menjawabnya, “Spesialis HPB tahun ke 4 yang membedahnya” (HPB= hepatopancreatobiliary)  Karena Seung Hoo pasien Dokter Kepala Pediatri, maka Kim Do Han pun meminta Perawat Jo menghubunginya. Tapi Dokter Kepala sedang ada seminar. Kim Do Han meminta perawat untuk menghubungi Dokter Kepala secara langsung. Perawat Jo mengerti.

Kim Do Han menatap Shi On dengan tajam, “Dan Kau,,,, mulai sekarang jangan berbicara apapun dan melakukan apapun juga” Shi On langsung mengatupkan bibirnya dengan refleks. Kim Do Han pergi diikuti para dokter lain, Yoon Seo menatap Shi On dengan pandangan lelah dan mengikuti Kim Do Han.

Tinggal Wong Il Kyu yang masih bersama Shi On, dia menatap Shi On dengan pandangan tidak suka, “Kau pasti senang meningglkan Kesan mendalam di awal-awal masa kerjamu. Cepat Ikuti kami” Shi On masih mengatupkan bibirnya. Dia menatap ke arah bangsal tempat Seung Hoo di rawat dan terlihat bingung, namun pada akhirnya dia mengikuti Kim Do Han dan tim nya.

Perawat Jo berusaha menghubungi Dokter Kepala Pediatri, tapi belum berhasil juga. Apakah benar Dokter Kepala sedang seminar? Ternyata tidak sama sekali, Dokter Kepala Go- Kepala Pediatri RS Universitas Sung Woo sedang menghabiskan waktunya dengan bersantai bermain golf bersama Lee Kyu Pil, ketua Yayasan RS Universitas Sung Won (Eeerrr,, dua orang ini nyebelin)

Para dokter Pediatri, di bawah pimpinan Kim Do Han sedang bersiap untuk melakukan operasi Eun Ji, Han Jin Wook bertanya pada Kim Do Han, apakah mereka perlu menghubungi Departemen HPB untuk melakukan operasi Seung Hoo? Kim Do Han meminta semuanya untuk fokus pada pasien mereka saja. Cha Yoon Seo pun merasa cemas dan bertanya apakah mungkin mereka bisa menghubungi Profesor Kim Jae Joon untuk melakukan operasi itu… Kim Do Han jadi kesal dan menyuruh mereka semua untuk fokus. Shi On sejak tadi diam saja, tapi hatinya galau dan teringat terus pada Seung Hoo.

Kim Do Han mempelajari kondisi Eun Ji yang semakin parah dari sebelumnya. Apa yang akan terjadi jika mereka mengikuti arahan Dr. Cha untuk melakukan tretmen psikologi pada Eun Ji, segalanya akan lebih memburuk. Yoon Seo meminta maaf karena hal itu.

“Park Shi On, kemana dia pergi?” Kim Do Han bertanya pada Tim nya. Shi On berjalan dari ruang operasi menuju bangsal anak.

Beberapa saat yang lalu Park Shi On masih ada disana, tapi sekarang dia menghilang. Yoon Seo berpikir bahwa Shi On pergi ke bangsal Seung Hoo. Kim Do Han kesal karena mereka jadi memikirkan Park Shi On, “Tetap Waspada… dan Fokus pada EUN JI, ok?” Kim Do Han kembali memperingati para dokter Pediatri. Semua dokter hanya bisa menjawab “Ya”

Presdir Lee Yeo Won sedang berbincang dengan Direktur Choi. Mereka membicarakan Yoo Chae Kyung. Presdir Lee bingung apa yang harus dia lakukan untuk Chae Kyung. Dia pikir Chae Kyung akan bisa menerimanya seiring berjalannya waktu, tapi luka di hati Chae Kyung malah semakin besar seiring berjalannya waktu. Direktur Choi berkata, Chae Kyung terlalu mencintai ibu kandungnya, dia hanya perlu memberikannya sedikit waktu lagi. Chae Kyung pasti akan segera sadar karena dia adalah anak yang cerdas. Presdir Lee sangat mengharapkan hal itu.

Direktur Choi medapatkan telepon dari Shi On yang berbicara dengan panik. Direktur Choi memintanya untuk berbicara dengan tenang dan pelan-pelan saja. Direktur Choi kaget mendengarkan apa yang terjadi.

Di lapangan golf, Dokter Kepala Go masih bersenang-senang bersama Ketua Lee. Mereka membicarakan masalah bisnis obat dengan Predir Kim, salah satu Presdir perusahan obat. Ponsel Dokter Kepala Go berdering, Coddy yang sejak tadi memegang ponselnya memberikan ponsel itu pada Dokter Kepala Go dan berkata jika ponsel itu berdering sejak tadi. Dokter Kepala Go tampak kesal dan bertanya siapa sebenarnya yang menganggunya itu.

Dokter Kepala Go mengangkat teleponnya, itu adalah Perawat Jo yang memberitahu bahwa kondisi Seung Hoo sudah sangat gawat dan perlu segera di operasi. Dokter Kepala Go berkata dia akan datang dalam dua jam, dan meminta Perawat Jo untuk memantau kondisi Seung Hoo terus menerus. Perawat Jo berkata itu akan sangat terlambat, dia bertanya apakah Dokter Kepala Go mengijinkan jika Seung Hoo ditangangi oleh Profesor Kim atau dokter lain dari bagian HPB? Dengan keras Dokter Kepala Go berteriak, jangan ijinkan siapapun menyentuh paseiennya, Pasien itu miliknya. Perawat Jo sedikit ketakutan dia mengatakan dia mengerti perintah Dokter Kepala Go.

Perawat Jo mengatakan pada Kepala perawat jika Dokter Kepala Go akan datang dalam dua jam. Park Shi On yang sudah ada di kamar Seung Hoo berkata Itu akan sangat terlambat, mengingat kondisi Seung Hoo yang sudah sangat parah. Kepala perawat bertanya apa pendapat Dokter Kepala memindahkan Seung Hoo ke departemen Hepatobiliarypankreas? “Dia mengatakan Tidak untuk selamanya” Ibu Seung Hoo menjadi panik dan meminta mereka melakukan sesuatu secepatnya.

Park Shi On menatap gambar kupu-kupu di dinding bangsa Seung Hoo, teringat akan cita-cita anak itu untuk menjadi seorang entomologist, keinginan Shi On untuk membawa Seung Hoo semakin kuat. Kepala perawat meminta Perawat Jo untuk melakukan sesuatu tapi Perawat Jo malah membantu Shi On untuk membawa Seun Hoo. Shi On membawa Seung Hoo menuju ruang operasi, sementara Kepala Perawat mengejar mereka dengan panik. Dia berlari dengan panik melihat kelakuan nekat Dr. Park Shi On bersama anak buahnya itu.

Kepala perawat berhasil mengejar mereka hingga ke lift, tapi Perawat Jo malah mendorongnya sehingga pintu lift tertutup dan meninggalkan Kepala perawat yang geram di depan pintu lift. Wakil Presdir Kang datang dan melihat gelagat kepala perawat. Wakil Presdir Kang bertanya, apa yang terjadi? Kepala perawat bingung harus menjelaskan bagaimana situasi tak terduga ini. Pertama kalinya di RS Universitas Sung Won ada dokter yang seperti ini.

Shi On dan Perawat Jo tiba di depan ruang operasi. Dua orang perawat mencegah perawat Jo dan Shi On untuk masuk atas suruhan Perawat kepala. Perawat Jo tidak peduli dan mengadang mereka. Shi On dan Perawat Jo memasukan Seung Hoo kedalam ruang operasi. Kepala rawat datang terlambat dan kesal melihat kelakuan Perawat Jo, dia kesal karena tidak bisa mencegah dua orang itu memasukan Seung Hoo ke ruang operasi.

Di ruang operasi Eun Ji, Hong Kil Nam mendapat laporan tentang kericuhan yang dilakukan Shi On. Kil Nam melaporkan hal ini pada Kim Do Han, “Dr. Park Shi On membawa pasien Dokter Kepala ke ruang operasi tanpa permisi. Sekarang mereka ada di ruang sebelah” Kim Do Han bertanya tentang Dokter Kepala Go. Hong Kil Nam mengatakan Dokter Kepala Go akan tiba dalam dua jam dan dia berencana untuk mengoperasi pasiennya sendiri dan tidak mengijinkan siapapun menyentuh pasiennya. Kim Do Han tahu ini akan menjadi masalah besara, meskipun dua jam akan menjadi terlambat melihat kondisi Seung Hoo.

Di ruang operasi Seung Hoo. Park Shi On sedang mengecek kondisi anak malang itu, denyut jantungnya hanya 160 dan tekanan darahnya 80/ 40, sangat rendah, belum lagi suhu badannya  mencapai 39,5 derajat. Kondisi Seung Hoo sangat tidak baik.

Perawat Jo bingung apa yang harus mereka lakukan sekarang. Saat denyut jantung Seung Hoo melemah Shi On berkata mereka harus segera mengoperasi Seung Hoo atau anak itu akan mati. Shi On berpikir dengan tangan gemetar, dia berkata, “Aku akan melakukannya, aku akan mengoperasinya”

Kepala perawat tidak menginjikan hal itu, apalagi saat dia menlihat kondisi Shi On yang tangannya gemetar, bagaimana dia bisa melakukan operasi sementara dia tidak bisa mmebuat dirinya tenang. Shi On semakin panik saat mempersiapkan dirinya untuk operasi, dia malah menyenggol barang-barang di ruangan operasi. Kepala perawat meminta Shi On untuk tenang.

Pintu yang menghubungkan kedua ruang operasi terbuka dan Kim Do Han berdiri disana menyaksikan bertapa paniknya Shi On dan kekacauan yang dia timbulkan di ruang operasi itu.

Kim Do Han bertanya, “Kau tahu apa yang sedang kau lakukan?”

Shi On mengatakan kondisi Seung Hoo. “Ini adalah Septik Shock” (keadaan krisis yang ditimbulkan oleh infeksi sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi turun)

Shi On menjelaskan kondisi Seung Hoo yang semakin gawat. Kim Do Han semakin kesal dan meminta Park Shi On menutup mulutnya.

Kim Do Han akhirnya berkata, “Aku akan melakukannya” Semua orang terkejut. Kim Do Han akan melakukan dua operasi sekaligus. Saat ini mereka memiliki dua pasien yang berada dalam kondisi kritis, Kim Do Han membagi tim nya menjadi dua. Cha Yoon Seo dan Wong Il Kyu bertanggung jawab atas Eun Ji. Sementara Han Ji Wook, Hong Kil Nam dan Kim Sun Joo bertanggung jawab atas Seung Hoo. Kim Do Han akan menangangi Eun Ji dan Seung Hoo secara bergantian.

Kim Do Han memerintahkan tiga orang dokter yang akan menangani Seun Hoo untuk mengganti baju dan sarung tanga mereka serta mempersiapakan operasi Seung Hoo. Perawat Jo berkata dia akan membantu operasi Seung Hoo, kepala perawat sepertinya ingin melarang, tapi Kim Do Han mengijinkannya  dan meminta mereka segera mempersiapkan operasi Seung Hoo. Dia meminta Kepala Perawat untuk menggantikan pakaian dan sarung tangannya setiap kali dia berganti ruang operasi.

Park Shi On berkata dia ingin berpartisipasi dalam operasi Seung Hoo. Dia ingin melakukan latihannya, Kim Do Han berteriak, “Keluar! Park Shi On” Park Shi On menolak, dia akan tetap berada disana, Kim Do Han semakin marah, “Aku bilang Keluar dari Ruang Operasi” Park Shi On tidak berani membantah lagi dan akhirnya keluar juga dari ruang operasi.

Di ruang pantau Operasi Wakil Presdir Kang sedang melihat kekacauan tersebut dengan senyum lebar. Dia terlihat senang atas masalah yang ditimbulkan oleh Park Shi On. Tak lama, Park Shi On datang menemani Wakil Presdir Kang di ruang pantau dan melihat  keruang operasi Seung Hoo dengan hati was-was. Park Shi On sama sekali tidak mempedulikan keberadaan Wakil Presdir Kang.

Kim Do Han sadar aksinya sedang diperhatikan oleh Wakil Presdir Kang. Jika dia melakukan kesalahan sedikit saja, maka posisi Direktur Choi dalam bahaya.

Kim Do Han menyelesaikan dulu bagian operasi Eun Ji yang sudah dimulainya hingga kondisi Eun Ji bisa ditangangi dulu oleh Yoon Seo. Sementara itu Seung Hoo masih dipersiapkan untuk dioperasi oleh Jin Wook dkk. Direktur Choi datang dengan panik ke ruang pantau dan menemukan Wakil Presdir Kang dan Shi On ada disana.

“Wakil Presdir, apa yang sedang anda lakukan disini?” Wakil Presdir Kang menatap takjub pada keadaan ini, “Profesor Kim Do Han sangat luar biasa. Bagaimana dia melakukannya... operasi seperti ini?” Direktur Choi sangat cemas melihat kondisi ini.

Kim Do Han berhasil melakukan pembedahan bagiannya pada Eun Ji, dia meminta Cha Yoon Seo untuk mulai menghilangkan tumor pada bagian yang telah mereka sepakati. Yoon Seo paham dengan cepat. Kim Do Han pun pergi ke Ruang operasi Seung Hoo.

Kepala Perawat segera mengganti baju dan sarung tangan Kim Do Han sebelum dia mengoperasi Seung Hoo. Kim Do Han mengecek keadaan kesiapan Seung Hoo untuk dioperasi.

Di ruang pantau, Shi On menjelaskan kondisi Seung Hoo, “Baik Roux-en-Y anggota tubuh anastomosis* tidak dilakukan secara benar, mesenterium juga tidak dijahit dengan benar. Tingkat amylase dan lipase nya normal sebelum operasi, tapi sekarang... “

Kim Do Han kesal dan merasa terganggu, “Tutup mulutmu dan diamlah!”

(*anastomosis = menyambungkan hati dengan usus kecil untuk menguras empedu karena kista yang ada di saluran empedu.)

Kim Do Han pun memulai Operasinya dengan prosedur seperti biasanya. Pisau bedah, gunting dan alat hisap bergantian menjamah tubuh Seung Hoo. Operasi pertama Seung Hoo tidak membuat keadaannya menjadi lebih baik, bahkan sayatan dan jahitannya pun tidak terlalu baik. Kim Do Han memaklumi itu karena bagian HPB sepertinya baru pertama kali melakukan Roux-en-Y. Setelah memulihkan kondisi Seung Hoo, Kim Do Han berniat untuk kembali pada Eun Ji, tapi Seung Hoo mengalami pendarahan.

Shi On berteriak-teriak. “Darah… darah” Seung Hoo mengelami pendarahan di sekitar pankreasnya tapi sumbernya tidak jelas.  Kondisi menjadi kritis karena di ruang operasi Eun Ji, Yoon Seo mengatakan jika dia telah berhasil membuang tumor di tempat yang diperintahkan Kim Do Han, namun  belum berhasil menghilangkan tumornya di bagian-bagian tertentu. Kim Do Han memintanya untuk menghilangkan dulu tumor di tempat yang lebih bawah dulu.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Seung Hoo, mengapa tiba-tiba terjadi pendarahan di pankreasnya? Shi On berteriak-teriak, “Order,, Order” Kim Do Han bertanya, suntikan apa yang diperintahkan dokter pada tubuh Seung Hoo, Hong Kil Nam menjawab, “Chepa generasi ketiga dan Heta Vizen.” Kim Do Han kaget mendengarnya. “Apa yang kau katakan?”

Sebenarnya Heta Vizen itu suntikan seperti apa? Mengapa Kim Do Han sangat kaget mendengarnya dan kondisi Seung Hoo malah jadi memburuk.

Dr. Park Shi On menjelaskannya dengan sangat detail. “Heta Vizen. Sebuah varian somastostatin, yang di produksi oleh perusahaan farmasi Saint Medic Corp, Amerika Serikat. Saat disuntikkan ke anak - anak, dilaporkan akan menyebabkan cholestasis, pankreatitis akut dan pendarahan. Saat ini, obat itu dilarang untuk dipergunakan pada anak - anak di Amerika Serikat. Bagaimanapun, sejak maret lalu, obat tersebut terlah terjual habis di klinik korea. Fasilitas pengobatan domestik telah memberikan peringatan tentang bahaya akan penggunaannya, dan direkomendasikan untuk menghindari penyuntikannya kepada anak - anak. Dari sebuah artikel mingguan MediChild bulan april, halaman 16. Hardy Cauterizer.”

Kim Do Han mengatasi apa yang terjadi pada Seung Hoo. Setelah kondisi seung Hoo membaik, Yoon Seo melaporkan bahwa dia telah menyelesaikan bagiannya. Kim Do Han akan segera ke tempat Eun Ji setelah memastikan kondisi Seung Hoo stabil. Sebelum pergi ke ruang operasi Eun Ji, Kim Do Han meminta Han Jin Wook untuk tetap menyiramkan larutan garam pada sayatan usus Seung Hoo agar kondisinya tetap stabil.

Singkat cerita, kedua operasi yang dipimpin Kim Do Han berjalan dengan sangat baik. Wakil Presdir Kang benar-benar merasa takjub dengan kemampuan Kim Do Han, sangat sesuai dengan reputasi Kim Do Han selama ini. Direktur Choi berterimakasih untuk kerja keras Kim Do Han dan tim nya dalam dua operasi berat itu.

Dokter kepala Go datang dan bersiap mengomeli Kim Do Han karena berani menyentuh Seung Ho, namun dia kaget saat dia melihat ada Direktur Choi dan Wakil Presdir Kang di sana. Direktur Choi menatap geram pada Dokter Kepala Go yang telah berani melalaikan pasiennya. Namun dia dan Asisten Wakil Presdir Kang segera pergi dari sana.

Setelah mereka pergi, Dokter kepala Go berteriak, “Profesor Kim, Atas ijin siapa kau melakukannya?”


Kim Do Han tampak tak peduli pada teriakan dokter kepala Go. Dia melihat Shi On yang menurutnya menjadi biang keladi dari masalah ini. Dengan kesal dia langsung memukul Shi On, dokter yang lain mencoba menghalanginya, sementara Dokter kepala Go hanya bisa melongo melihat amarah Kim Do Han pada Park Shi On.

Related Posts by Categories

0 komentar: