Sinopsis Adolescence Medley Episode 2 Part 2
Posted: Senin, 19 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label: Adolescence Medley
0
------------------------------------------------------------------------
Sinopsis Adolescence Medley Episode 2 Part 2
Yang jelas mereka memainkan pensil diatas kertas dan menyuruh roh datang.
Ah Young ada disana, sedang menulis catatan dan tersenyum melihat teman-temannya.
Teman sebangku Ah Young yang ternyata bernama Moon Soo Jung, ia menanyakan pada roh apakah dia akan masuk peringkat 25 besar dalam ujian nanti.
Yang lain tertawa mengejek, tapi pensil bergerak masuk ke dalam lingkaran menandakan kalau Soo Jung aka masuk 25 besar. Semuanya heboh.
Lalu teman satunya mencoba, ia bertanya apakah ia akan mendapat pacar tahun ini. Tapi pena/pensilnya tidak bergerak, menandakan tidak. Temannya kesal sekali.
Tapi pada akhirnya ia mencobanya juga. Saat temannya menyuruhnya bertanya, Ah Young mengatakan ia tak punya sesuatu untuk ditanyakan.
Yang lain kecewa. Soo Jung mengambil alih pertanyaan, Apakah ketua kelas 1-1 SMA Namil, Yang Ah Young, sudah bertemu belahan jiwanya?
Semuanya mulai bersorak lagi. Ah Young bertanya kenapa Soo Jung menanyakan itu. Soo Jung menjawab jika ia menanyakan ranking Ah Young, maka itu tidak seru.
Yang lain setuju, Ah Young diam saja. Soo Jung bertanya apa Ah Young tidak penasaran?
Ah Young mulai terpengaruh. Ia teringat bagaimana ia dan Jung Woo berciuman di sungai saat itu.
Dan tiba-tiba tangan yang memegang pensil bergerak, bergerak bergerak. Semuanya excited ingin tahu dan pensil bergerak menuju lingkaran!
Dan.......
Deok Won meminta maaf. Jung Woo menatap Ah Young dengan heran. Ah Young menghela nafas, ia sangat kesal, apalagi akhirnya ia tak bisa melihat ramalannya. Jung Woo mengambil bola kertas dan meminta maaf juga. Deok Won sendiri gugup karena tak pernah melihat ketua kelas marah.
Ah Young melirik mereka. Jung Woo mengajak yang lain bermain keluar dan menyuruh para gadis melanjutkan.
Ah Young masih terlihat kesal dan melirik ramalannya.
Tapi tiba-tiba Soo Jung berteriak histeris menatap kertas ramalan itu. Yang lain terkejut. Soo Jung tampak sangat khawatir karena mereka menyobek kertasnya, padahal belum selesai.
Ah Young melihat ekspresi khawatir Soo Jung dan mengatakan tidak apa-apa, karena ia juga tidak percaya hal seperti itu.
Soo Jung dengan serius menatap Ah Young dan berkata dengan khawatir, Bukan, jika kertasnya sobek saat menjawab pertanyaan, nama terakhir yang memanggil akan dikutuk.
Semuanya terkejut khawatir, Ah Young yang tidak percaya ramalan sekalipun tampak kaget.
Temannya mengingat nama yang terakhir memanggil dan menatap Ah Young.
Semuanya tahu bahwa Ah Young juga gugup. Ah Young bahkan berdiri dan pergi dari sana, tapi kemudian ia berbalik mengalihkan pembicaraan, bertanya apa yang lain sudah belajar untuk ujian?
Yang lain segera bubar dan duduk di bangku masing-masing.
Tapi Ah Young mengatakan kalau ia tidak peduli.
Soo Jung mengerti, ia menyobek kertasnya dan memasukkan ke dalam laci. Sementara Ah Young melihat hal itu dan tampak sangat khawatir.
Ah Young terkejut dan berteriak. Si gadis itu yang ternyata siswa biasa terkejut dan kepalanya terbentur. Semuanya tampak kaget. Ah Young gugup, ia takut dan diam saja.
Kebetulan saat itu mati lampu, Jung Woo khawatir dan bertanya ada apa pada AH Young.
Ia menyalakan lampu dan melihat Ah Young mimisan. Jung Woo juga melihatnya. Guru tampak khawatir dan mengatakan kalau Ah Young belajar terlalu keras, ia menyuruh Ah Young pulang saja.
Ah Young mengatakan kalau ia baik-baik saja, ia mengambil tissu pemberian guru dan mengatakan akan membersihkannya sendiria.
Ah Young keluar dari sana.
Jung Woo yang tampak khawatir mengikuti Ah Young.
Saat ia sedang mencuci tangan, air keran mati, ia lagi-lagi berhalusinasi mendengarkan mantera.
Lalu Ah Young merasakan ada yang aneh di belakangnya, perlahan ia melirik dan melihat ada tangan keluar dari pintu WC. Ah Young berteriak Histeris!
Ia berlari keluar dari Toilet sedangkan Jung woo sedang menunggu dengan khawatir diluar.
Keduanya terjatuh, dimana Ah Young ada di atas Jung Woo. Ah Young sangat kaget. Ia membeku. Jung Woo juga terkejut. Ah Young harus berfikir beberapa detik dan akhirnya ia bangkit berdiri.
Ah Young merapikan pakaiannya, ia mengatakan dengan gugup kalau ia akan pulang.
Ia bahkan tidak melirik Jung Woo, atau setidaknya mendengarkan sepatah kata dari Jung Woo.
Ah Young melangkah dengan cepat meninggalkan Jung Woo yang masih kebingungan.
HAHHAHAHAHAHAHA. Poor Jung Woo.
Dan ternyata yang ada dalam WC itu adalah seorang siswi yang meminta tissu toilet karena disana habis, ia sudah menunggu 1 jam. HAHHAHHAAHAHA.
Jung Woo sedang fokus di depan layar komputernya, menonton film action yang dibintangi Kwon Sang Woo.
Jung Woo bahkan menirukan adegan film dengan memakai apa sih itu namanya, alat kungfu yang ada dua kayu dihubungkan dengan rantai. Ia bergumam, Beruang Cokelat, Aku akan membunuhmu!
Jung woo sangat bersemangat, saking bersemangatnya ia tak bisa mengendalikan alat itu dan malah mengenai 'itu'nya. HAHHAHAHAHA.
Jung Woo kesakitan di tempat tidurnya.
Ibu masuk ke dalam kamar melihat tingkat puteranya dan membuat Jung Woo kaget, ia kesal karena ibunya masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu.
ibu bertanya balik, siapa Ah Young?
Jung Woo dengan polos akan menjawab Ah Young adalah ketua kelas mereka, lalu ia baru ngeh kalau Ah Young mengirim sms, Jung Woo berteriak kesal, Jangan mengintip Ponselku!
Jung Woo senyum-senyum sendiri, kemudian ia menghentikan langkahnya, ia mencoba mengeluarkan nafas ke tangannya dan tersenyum saat tahu nafasnya tidak bau.
LOL. HAHHAHHAHAHAHAH.
Ah Young memegang senter dan tampak khawatir, ia mengatakan seharusnya ia yang minta maaf karena memanggil Jung Woo malam-malam begini.
Jung Woo masih menganga dan ia baru menyadari ini pertama kalinya melihat Ah Young dalam pakaian biasa selain pakaian sekolah. Ia menatap dari ujung kaki sampai kepala. Jung Woo tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Senyum mengembang di wajahnya.
Ia tertawa dan mengatakan tidak apa-apa, Suara air terdengar merdu, dan udaranya segar. Mau berkeliling? Atau kita bisa duduk dan ngobrol.
Jung woo terkejut. Tapi ia malah menyimpulkan hal lain, Kau ingin ngobrol di sekolah? Kau sangat suka sekolah, ya?
Ah Young dengan wajah memelas berkata, Catatanku tertinggal di bangku kelas. Aku membutuhkannya sekarang.
Jung Woo lagi-lagi menunjukkan wajah terkejutnya yang lucu, Catatan?
Rokok dan Soju, kayaknya.
Young Bok masih berfikir mengenai rencana ini dan akkhirnya ia mengerti.
Ah Young dan Jung Woo tiba di halaman. Ah Young mengatakan sekolah pada malam hari menakutkan.
Jung Woo mulai menakuti Ah Young lagi, Pada malam hari, patung bergerak dan hidup seperti ini.
Jung Woo menyalakan senter di bawah dagunya membuat Ah Young ketakutan, Ah Young memukul Jung Woo dan menyuruhnya berhenti. Ah Young kali ini memegangi tangan Jung Woo dengan erat, membuat senyum Jung Woo makin mengembang. Aih^^
Young Bok sibuk menyenter saat Won Il dibelakangnya lalu melihat bayangan nerambut panjang di dekat ujung lorong. Young Bok kaget sampai jatuh. Ia bertanya apa Won Il melihatnya.
Won Il tidak melihatnya makanya ia bingung. Young Bok dengan suara hampir menangis mengatakan kalau ia tak bisa melakukan ini.
Ia bahkan akan kabur lewat jendela, tapi Won Il menghalanginya dan menyuruhnya berhenti jadi pengecut.
Ia memaksa Young Bok untuk jalan.
Ah Young menemukan mejanya dan sedikit berhenti mendengarkan. Jung Woo bertanya, Kau tidak tahu, kan? Kau tidak akan datang ke sini jika kau tahu. Dia bunuh diri karena dia tidak lulus ujian masuk universitas. Dia datang ke sekolah setiap malam.
Ah Young kesal dan menyuruhnya berhenti karena ia tidak suka cerita seperti itu.
Jung Woo mengerti, ia menyuruh Ah Young terus mencari karena ia sangat ketakutan. Jung Woo terus mengawasi keadaan di luar kelas. HAHHAHAHHAHAHAHHA.
-Menakuti orang lain membuatmu tidak takut-
Mereka berdua terkejut. Jung Woo bertanya apa Ah Young mendengarnya?
Ah Young mengiyakan,. Jung Woo ingin mengecek ke Aula, tapi Ah Young menahannya mengatakan kalau suaranya dari dalam kelas.
Ah Young memeluk tangan Jung Woo dengan erat, Jung Woo tampak berfikir.
Ah Young menjawab tidak usah, Tangkap saja aku jika aku jatuh.
Jung Woo mengerti. Ia bersiap dibawah.
Ah Young masih ragu untuk melompat.
Lalu ia melihat sesuatu dan bertanya pada won Il, apa itu?
Won Il datang mendekat saat Young Bok bertanya dengan tenang, bukankah itu hantu?
Dan mereka melihat seorang gadis yang tak lain adalah Ah Young melompat dari jendela.
HAHHAHHAHAHAHHAHAHAHAHAHA. LOL.
Mereka sempat saling pandang sebentar.
Lalu mereka mendengar suara teriakan dari dalam gedung sekolah dan keduanya ketakutan dan berlari bersama. HAHAHAAHAHAHA.
Mereka bahkan sampai terjatuh bersama. Lalu tiba-tiba dihadapan mereka muncul seseorang. Young Bok menyeter wajah pria itu dan pria itu yang merupakan penjaga sekolah berteriak pada mereka. Won Il dan Young Bok pingsan. HAHHAHAHAHAHHAHHAAH.
Jung Woo mencoba berfikir positif, mengatakan kalau tidak mungkin itu hantu. Mungkin itu penjaga malam.
Young Bok bahkan menirukan bagaimana hantu itu bunuh diri, ia mengangkat kedua tangannya dan melompat menirukan.
Lalu tiba-tiba soju yang ia bawa terjatuh. Penjaga malam melihatnya dan terkejut berteriak, Kalian berandalan!!!
HAHHAHAHHAAHAHAH.
Kita melihat kertas itu terjatuh dari saku Ah Young.
Jung woo mengatakan ia tidak apa-apa dan ah young juga tidak berat. Ah Young minta maaf karena membuat Jung Woo kesusahan.
Jung Woo mengatakan kalau ini bukan apa-apa, apalagi untuk ketua kelas. Katakan saja, pasti aku akan melakukan yang kau minta.
Ah Young bertanya, benarkah?
Jung Woo tampak tersenyum senang.
Ah Young lalu berkata, kalau begitu, aku minta sesuatu.
Jung Woo menghentikan langkahnya dan bertanya, apa itu?
Ah Young sedikit ragu, Jangan panggil aku 'ketua kelas.'
Kita bisa melihat kunang-kunang mengelilingin kertas itu, lalu hinggap di daerah diterima, yang artinya kalau ramalan tadi tidak di ganggu, maka pensil akan menunjuk ke daerah dimana belahan jiwa Ah Young adalah Jung Woo. ^^
Ah Young hanya menghela nafas. Kemudian ia melihat bunga putih di hadapannya. Ia melihat kalender.
Ah Young mengiyakan, ia keluar untuk mengambil buku catatannya.
Ibu mengatakan, Kau tahu nilai tahun pertamamu mempengaruhi nilai kelulusanmu. Menjadi siswa terbaik di sini tidak ada artinya.
Ah Young mengerti. Ibu berkata lagi, Lalu, Ibu akan berbicara dengan gurumu saat ujian telah usai. Ayahmu juga sudah setuju, jadi lakukanlah seperti yang ibu katakan.
Ah Young akan meminum airnya, tapi ia berhenti. Raut wajahnya berubah sedih.
Ibu mengatakan biar mereka saja yang pergi. Pergi ke sana hanya akan mengganggu belajarmu. Kita sembahyang bersama nanti malam.
Ah Young tampak mengela nafas.
_Well, apakah kakak Ah Young petinju? Sudah meninggal? Apa mungkin dia teman Yeok Ho?-
Tapi Yeok Ho tidak mendengarkan,s etelah pamitan pada Deok Won, Yeok Ho terus berlari untuk latihan, dan manager mengejarnya dengan sepeda sambil memanggil nama Yeok Ho.
DeokWon memandangi mereka.
Jung Woo berkerut melihat ibunya. Tiba-tiba ia menaruh tangannya di pipi ibunya. Jung Woo menatap ibunya dengan tajam dan berkata, Itu rahasia.
Jung Woo melepaskan tangannya. Ibu masih berkedip heran.
Jung Woo terus berjalan sambil memainkan handuk kecilnya dan berteriak, YUHHUUUUU!!!!!
HAHHAHAHHAHHAHA.
Ayah keluar dari dalam kamar dan menyuruh ibu membiarkan Jung Woo. ayah mengatakan kalau ia senang Jung Woo kelihatan bahagia akhir-akhir ini.
Ibu menatap ayah dengan kesal dan terus mengatakan kalau seharusnya mereka pindah ke Seoul.
Ayah hanya bisa berdehem saja, wkkkwwkwkkwkw.
Jung Woo tersenyum memandangnya.
-Nak, kamu beneran Fall in love :')-
Kemudian Jung woo datang dan memanggilnya 'ketua kelas'. Jung Woo berlari kecil mendekati Ah Young. Ia tersenyum dan gugup, meminta maaf. Jung Woo berfikir sejenak untuk memanggil Ah Young.
Jung woo dengan gaya malu-malu mengatakan, Ah Young ah~
Aih, Jung Woo ga bisa berhenti tersenyum, ia akan mengambil hadiahnya dari dalam saku saat Ah Young bertanya, Hari ini akan hujan. Kau tidak membawa payung?
Jung Woo tak jadi mengeluarkan hadiahnya, Payung?
Ah Young kemudian mulai berjalan meninggalkan Jung Woo. Jung Woo mengejarnya dan mereka berjalan sejajar. Jung Woo bertanya, Bagaimana kau tahu hari ini akan hujan? Kau benar-benar tahu segalanya.
Ah Young mengatakan tidak. Jung Woo bertanya apa pergelangan kaki Ah Young baik-baik saja?
ah Young menjawab singkat, ya.
Hari itu Ah Young tampak tidak bersemangat. Jung woo masih mencoba mencari bahan obrolan dan menebak kalau AH Young murung karena ujian. Tapi Ah Young membantah.
Jung Woo masih berusaha menghibur, Apa kau ingin pergi rumah makan milik Duk Won sepulang sekolah? Atau karaoke?
Ah Young meminta Jung Woo berhenti. Jung Woo jadi bingung.
Jung Woo berfikir dan menjawab dengan gugup kalau ia akan mempersiapkannya.
Ah Young terkejut, Akan? Waktunya tinggal dua minggu lagi.
Jung Woo makin bingung dengan sikap Ah Young hari itu, Apa yang terjadi? Apa kau marah karena aku terlambat?
Ah Young menjawab, Aku tidak marah. Aku hanya khawatir. Kau adalah perwakilan sekolah. Kuharap kau lebih bertanggung jawab.
Jung Woo hanya terdiam dan menunduk. Ah Young melihat reaksi Jung Woo dan ia meninggalkan Jung Woo. Jung Woo hanya bisa menghela nafas.
-Kekasih yang dimarahi sang pacar, hehehhehehe-
Jung Woo tidak fokus ke soal ujian. Ia hanya memandangi Ah Young yang berjarak beberapa meja. Sementara Ah Young tidak memperdulikan Jung Woo dan mengerjakan soal ujiannya. Meskipun ia kepikiran.
Diluar, ada Jung Woo dan Hyun Jin yang sedang ngobrol sambil melihat sesuatu.
Soo Jung menebak, Apa Hyun Jin berusaha menggoda Jung Woo? Dia selalu begitu.
Ah Young memandangi mereka berdua. Ia berusaha tidak peduli, tapi tetap kepikiran.
Ia melihat Hyun Jin dan Jung woo tertawa bahagia bersama diluar. Ia jadi kesal.
Tiba-tiba Ah Young berdiri dan menyuruh semua teman sekelasnya diam. Bisakan kita makan dengan tenang?
Akhirnya semuanya tenang dan makan di meja masing-masing tanpa suara.
Ah Young duduk lagi. Ia menghela nafas. Ia sudah terbawa emosi, hehhehehehehe, menumpahkan kekesalannya pada semua temannya.
Won Il tertawa kesal, jadi ini alasannya?
Hyun Jin menjadi pengiring Jung Woo yang bernyanyi. Mereka berdua tampak akrab bahkan saat Jung woo melakukan kesalahan.
Ah Young terus memandangi mereka.
Ah Young tampak sedikit kesal dalam ekspresinya yang datar. Ia mencoba mengacuhkan dengan terus berjalan. Tapi di ujung jendela ia berhenti lagi dan melihat keduanya lagi.
Ah Young pada akhirnya meninggalkan tempat itu.
Hehhehheheheheheheheheeh. Yeah, aku suka cara Ah Young cemburu ^^
Ah Young mengeluh karena ia lelah. Entah itu lelah menunggu atau lelah belajar.
Ah Young akhirnya melipat tangan di meja dan menjatuhkan wajahnya.
Ah Young teringat bagaimana Jung Woo mengajaknya berkencan saat itu. Ah Young tampak malu atau apa, dia membenamkan wajahnya di balik kedua lengannya yang berlipat.
Ah Young mengulurkan tangannya dengan posisi yang masih sama. Mencoba merasakan bagaimana jika ia meraih tangan itu.
Dan pada akhirnya Ah Young ketiduran di kelas.
Ia melihat Ah Young dan bertanya, Kau pasti kelelahan, apa kau tertidur?
Ah Young mengatakan kalau Jung woo tidak membawa payung. Lalu melihat Jung Woo sedang memegang payung.
Jung Woo mengatakan kalau Hyun Jin meminjamkan padanya. Mendengar nama Hyun Jin, Ah Young tampak sedikit kesal. Tapi tentu saja ia tak menunjukkannya.
Jung Woo mengajak Ah Young pulang. Ah Young mengambil tasnya dan melewati Jung Woo, mengadu payungnya pada payung Hyun Jin dengan sengaja sambil lewat.
Jung Woo melihatnya dengan heran.
Hoohoohohhoho.
Ah Young bertanya, Apa kau sudah memilih? Lagu untuk kontes menyanyi.
Jung Woo mengatakan ia sudah memilih dari beberapa pilihan.
Ah Young berhenti dan berbalik, Nyanyikan, Aku ingin mendengarnya.
Jung Woo kaget, Sekarang?
Ah Young berkata, Kenapa tidak? Tidak ada siapa pun di sini. Aku menunggu satu jam agar bisa mendengarmu bernyanyi, jadi aku pantas mendapatkannya.
Jung Woo terdiam. Ia mulai mendehem, tes suara.
JUng Woo mulai berjalan sambil menyanyi. Ah Young mendengarkan, mengikutinya dari belakang.
Kita mengucapkan "Aku mencintaimu" seolah kita mengerti segalanya.
Membisikan cerita indah yang tak mampu kita mengerti.
Terbang bersama lembutnya angin dalam mimpi indah kita.
Kita bercerita tentang hari esok, seakan ada dalam raihan tangan.
Seperti rerumputan tak bernama di bawah sinar mentari.
Kita bahagia karena saling bersama.
[Saat nyanyi ini dinyanyikan Jung woo, kita melihat disuatu tempat, entah itu bayangan atau apa, seseorang menyanyikannya juga untuk Ah Young]Seiring berjalannya waktu.Mimpi itu pun hancur perlahan.Dan kita terpisah hanya karena kebodohan kita sendiri.Aku merindukanmu dan kutak mampu melupakanmu.Dan saat ini kenangan tentangmu memudar.Cinta dan perih ini terlupakan oleh waktu dan terlelap dalam sunyi.Dan terlelap dalam sunyi...
Jung Woo terkejut dan berbalik ke belakang, gagal?
Ah Young menutupi wajahnya dengan payung merah. Ia mengangguk.
Jung Woo menghela nafas, Apa nyanyianku sangat buruk?
Ah Young mengatakan kalau Jung Woo tak bisa menyentuh hati pendengar.
Jung Woo mengerutkan kening dengan bingung, pendengar?
Ah Young menunjuk dirinya sendiri sebagai pendengar. Jung Woo mengerti dan menghela nafas kecewa.
Lalu kita bisa melihat ada senyuman di bibir Ah Young. Meski kita tak bisa melihat matanya yang tertutupi payung, tapi tangan Ah Young bergerak ke arah matanya. Menghapus air mata.
YUPSSS, Ah Young tersentuh dengan nyanyian Jung Woo.
Ah Young bertanya, kau ingin aku membantumu?
Jung woo menunjukkan wajah terkejutnya.
Ah Young menatap Jung Woo dengan tulus, Aku akan membantumu menyanyikan lagu itu. Aku yang akan membantumu.
Jung Woo menatap Ah Young dengan tatapan heran.
Ah Young tersenyum meyakinkan Jung Woo.
Jung Woo tersenyum mengiyakan.
_END_