Playful Kiss / Naughty Kiss Episode 16 - End

Posted: Jumat, 11 November 2011 by khyunkhyun in Label:
0

Hari yang indah baru saja menyapa Parang University, Ha Ni dan Seung Jo sepasang pengantin baru datang dengan mengendarai sepeda mereka ke kampus. Mereka parkir di depan gedung. He Ra datang dan mendekati Seung Jo dan menyapanya. He Ra melihat mereka mengendarai sepeda pasangan, dan Seung Jo mengungkapkan bahwa itu milik Ibunya.
Seung Jo juga berkata kalau dia hampir saja memakai baju pasangan tapi Seung Jo lari. He Ra bertanya mengapa Seung Jo tidak memakai cincin pernikahan.
Seung Jo melihat Ha Ni dan dia bilang dia akan mengenakan cincin pernikahan mereka setelah mereka mendapatkan lisensi pernikahan (surat resmi pernikahan). Seung Jo dan He Ra berjalan lebih dulu dari Ha Ni.
Tapi tiba-tiba He Ra menghampiri Ha Ni dan menggodanya. He Ra berkata kalau Ha Ni dan Seung Jo tidak memiliki ikatan hukum satu sama lain. Ha Ni berkilah dengan mengatakan semua orang juga tahu mereka sudah menikah, He Ra bahkan menghadiri pernikahannya.
He Ra mengatakan bahwa ini berbeda, pengakuan hukum pernikahan dan stempel resmi pemerintah adalah kuat. He Ra menggoda Ha Ni kembali dengan berkata kalau dia masih memiliki kesempatan. Ketika Ha Ni tampak kesal, He Ra menepuk bahunya dan mengatakan kepadanya itu menyenangkan untuk bersenang-senang dengan biayanya. Dia kemudian berjalan kesisi Seung Jo dan menggandeng lengan Seung Jo. Ketika dia berjalan pergi, dia berbalik dan menunjukkan lengan mereka yang saling mengait ke Ha Ni. Ha Ni tampak geram melihatnya

Saat He Ra sedang berdua saja dengan Seung Jo, He Ra bertanya apakah benar Ha Ni sedang mencoba untuk pindah ke program keperawatan. Setelah mendapat konfirmasi dari Seung Jo, He Ra terkesan dengan ketekunan Ha Ni yang rela pindah program karena Seung Jo akan jadi seorang dokter. He Ra berkata Ha Ni seperti sebuah bintang yang mengorbit disekitar Seung Jo. Seung Jo berkata bukankah bumi mengorbit mengelilingi matahari?. He Ra berkata kalau Seung Jo benar-benar macho.

Ha Ni membawa setumpuk buku di meja perpustakaan, Dia sudah siap untuk belajar. Sebelum belajar, Ha Ni menggerutu kesal tentang perkataan He Ra (He Ra menyindir Ha Ni, dia masih memiliki kesempatan dengan Seung Jo, meskipun bercanda) dan Ha Ni juga kesal pada Seung Jo. Ha Ni berkata tidak bisa dipercaya, apa dia tidak akan mendaftarkan pernikahan sampai aku lulus tes pindah jurusan. Siswa yang duduk disebelahnya, menutup bukunya dan beranjak pindah dari situ, karena mereka terganggu dengan Ha Ni yang berisik. Ha Ni bersumpah dia akan lulus tes.
Joon Gu bertemu dengan ayah Ha Ni. Joon Gu menjelaskan tentang metode jualan mereka dikantin sekolah, mereka akan membuat kantin seperti prasmanan, pelanggan bebas memilih makanan yang mereka sukai.
Christine datang, Joon Gu jadi kesal. Ayah Ha Ni menyuruh Joon Gu untuk melayani Christine, Joon Gu terpaksa melayaninya. Joon Gu tanya apa yang Christine inginkan. Dia bilang hari ini dia ingin makan Sam Gye Mie. Joon Gu tanya kenapa dia selalu makan mie, seharusnya dia makan nasi dan roti juga. Christine malah meminta kimchi mentimun karena rasanya lebih baik. Joon Gu berkata kalau tidak ada kimchi mentimun hari ini. Joon Gu melihat benda yang dibawa Christine dan dia tanya apa itu. Christine bilang kalau ”itu adalah tereré, yang digunakan untuk minuman dingin mate tea! Apa kau mau mencobanya?”. Joon Gu tanya” mengapa aku harus meminum apa yang kau minum”. Chirstine menjawab ”Kami biasanya berbagi antara orang-orang, ini berarti kau temanku”.
Joon Gu : ” Mengapa orang-orang berbagi hal yang satu ini? Aku akan mendapatkan bakteri! Singkirkan itu!”
Christine : ” kau tidak akan sakit. Tereré memiliki komponen yang membunuh bakteri. Minumlah sehingga kita bisa berteman”.
Joon Gu : ” aku tidak ingin menjadi temanmu. makan mie dan pergi baik-baik saja?”

Joon Gu beranjak pergi untuk membawakan pesanan Christine, tapi Christine dengan lantang berkata ”kemudian menjadi pacarku”. Joon Gu kembali menghampiri Christine.
Christine : ” Aku suka kamu Mr. Bong. Aku menyukaimu pada pandangan pertama. Mari kita menjadi pasangan”
Joon Gu : ” Ya ampun, gadis ini benar-benar gila! Bukankah aku mengatakan bahwa aku memiliki seseorang yang aku suka?”
Christine berkata kalau dia datang setiap hari tapi tidak melihatnya dan cChristine juga belum pernah melihat Joon Gu pergi kencan. Joon Gu berkilah ” Jika aku menyukai seseorang, apakah aku harus pergi kencan dan menjadi pasangan dengan mereka? Hanya diriku, dalam hatiku, aku melihat orang ini”. Joon Gu meminta Christine untuk tidak datang lagi.
Ha Ni tidak sengaja bertemu dengan Kyung So di Sekolah, yang bertanya mengapa dia tidak datang untuk berlatih tenis lagi? Apakah karena dia sudah mencapai tujuannya yaitu meinkah dengan Seung Jo. Setelah mendengar bahwa Ha Ni sedang sibuk belajar sehingga ia dapat pindah jurusan, Kyung So memperingatkan Ha Ni bahwa program keperawatan sangan ketat dan sangat sulit untuk masuk ke dalam. Ha Ni tahu itu, dia bertanya apa yang harus dia lakukan, karena dia benar-benar harus lulus tes. Kyung So memberi saran Kalau Ha Ni mungkin lebih banyak belajar lagi dan mengulang di universitas lain saja dengan mengambil jurusan Ilmu Sosial.
Kyung So berkata kalau dia memiliki sesuatu. Ha Ni langsung berkata ”dengan He Ra?”. Ha Ni tanya apakah mereka berpacaran?, Kyung So jawab tidak, mereka hanya makan hot dog. Ha Ni tanya Hot Dog itu apa?, Kyung Soo menjelaskan kalau Hot Dog itu sangat penting.
Ha Ni pergi ke salon kecantikan bersama Min Ah untuk mengunjungi Joo Ri. Tapi mereka harus bersabar menunggu karena Joo Ri sedang menggunting rambut pelanggannya. Setelah selesai dengan pekerjaanya, mereka semua berbincang-bincang.
Joo Ri : ” Pada awalnya, rambutnya cukup panjang. Mungkin sampai ke bahu? Bukankah itu lama? Dia datang sehari-hari dan memberitahu aku untuk memotongnya sedikit demi sedikit. Itulah mengapa pendek. Tetapi hal yang aneh, dia datang agak kemudian setelah jam kerja, dan itu sebabnya aku memotongnya”
Ha Ni : ”Dia datang untuk melihatmu”
Joo Ri : ”bisa jadi seperti itu...”
Min Ah : ” Untuk kau yang tidak memiliki sertifikasi, cukup baik”
Joo Ri memukul tangan Min Ah : ”aku sudah belajar”
Min Ah : ” Hei Jung Joo Ri, jika kau meninggalkan aku dan mulai berkencan, itu akan menjadi akhir dari persahabatan kita”
Joo Ri : ” Hei, karena kau selalu berada dalam ruang tamu sepanjang waktu, itu sebabnya kau belum berkencan, Aigoo Dok Go Min Ah, buang itu wajahmu.”
Ha Ni : ” Mengapa? Dia keren, peringkat kartunmu benar-benar tinggi”
Min Ah : ” Aku upload kemarin yang baru. Apakah kau ingin melihatnya?”
Mereka bertiga melihat komik online karya Min Ah. Min Ah membuat Komik tetang kisah romantis Ha Ni – Seung Jo. Mereka tertawa bersama.
Ha Ni membantu ibu mengelap piring, Ha Ni bercerita kalau orang-orang berkata kalau dia tidak akan berhasil, tes untuk mengubah jurusan sangat sulit, Tapi mereka mengatakan tidak ada cara ada bintik-bintik tersedia dalam program keperawatan. Ha Ni juga berkata tentang lisensi pernikahan pada ibunya.
Ibu melakukan beberapa riset online dan menentukan bahwa untuk mendaftar perkawinan, mereka perlu dua saksi, dan kartu identitas Jo Seung sebagai identifikasi yang valid.
Ketika Seung Jo di kamar mandi, Ha Ni menyelinap kembali ke kamar mereka dan mencari sesuatu dari celana dan jaket Seung Jo.
Ha Ni menemukannya dompet Seung Jo, dia hendak membuka dompetnya, ketika Seung Jo tiba-tiba menegurnya dan bertanya apa yang sedang Ha Ni lakukan. Seung Jo mengambil kembali dompetnya, dan menyatakan bahwa Ha Ni sudah mengambil dompet suaminya. Ha Ni berkata bahwa ada beberapa tagihan yang hilang. Kemudian Seung Jo meletakkan dompet dibawah bantalnya.
Ketika Seung Jo sudah tertidur, Ha Ni menyelinapkan tangannya kebawah bantal dan berhasil mendapatkan kartu identitas Seung Jo.
Ketika Ibu dan Ha Ni pergi ke kantor pemerintah, mereka menemukan bahwa pernikahan mereka sudah terdaftar. Mereka bingung, karena ini pertama kalinya mereka kesana. Petugas pemerintahan berkata kalau Mr. Baek Seung Jo yang mendaftarkannya. Mereka berdua terkejut.
Kembali kerumah, Ha Ni dan Ibu seperti tertangkap basah oleh Seung Jo. Seung Jo mengulurkan tangannya. Ha Ni mengerti dan mengembalikan kartu identitas Seung Jo.
Ha Ni : ” Apakah kau tahu bahwa aku mengambilnya?”
Seung Jo : ” Apakah kau tidak tahu apa yang ada di sini?”
Ibu : ”Seung Jo, Mengapa kau menggodanya?”
Seung Jo : ”ini menyenangkan, aku hidup untuk menggoda Oh Ha Ni, Dia berusaha keras ketika dia memiliki tujuan. Pindah ke program keperawatan tidak mudah. Aku sengaja melakukannya agar dia akan menetapkan pikirannya untuk itu. Tapi kemudian kau menyentuh dompetku. Aku kecewa padamu”
Ha Ni : ”tidak, Aku akan melakukannya. Aku akan melakukannya! Aku akan bekerja keras. Jangan kecewa”
Joon Gu bekerja keras mempersiapkan peluncuran usaha bekal nya. Dia mencatat semua keperluan dengan benar dan teliti.

Ha Ni duduk di sebuah tangga kampus sambil membaca, tiba-tiba Christine datang. lalu mereka mengobrol berdua.
Christine berbicara dengan Ha Ni. Dia berkata kalau Joon Gu sangat keren.
Christine : ” Aku suka cara dia terlihat. Aku suka bagaimana dia seperti laki-laki, Dan terutama cara dia berbicara. Ini seperti ia bernyanyi”
Ha Ni : ”aku tahu”
Christine : ” Aku harus pergi ke Inggris pada Malam Natal. Tapi aku tidak mau pergi. Aku ingin bersamanya. Jika Mr. Bong mengatakan padaku untuk tidak pergi, aku tidak akan”
Ha Ni : ”kau seperti dirinya”
Christine : ” Tapi Mr. Bong mengatakan bahwa ia telah mempunyai seseorang yang dia suka, Apakah itu benar? Siapa?”
Ha Ni : ”Dia mengatakan seperti itu?”
Ha Ni terdiam beberapa saat, tapi dia langsung berkata ” Tidak ada orang yang seperti itu”
Christine : ”Benarkah? Aku tahu itu! Ha Ni bantu aku sedikit, Katakan pada Mr. Bong bahwa aku cantik”
Ha Ni : ”baiklah”
Teman-teman sekolah tinggi membantu pembukaan restoran Joon Gu, semua menyebarkan selebaran termasuk teman-teman Joon Gu, Joon Gu's Bye Bye Sea.
He Ra dan Seung Jo tiba pertama, Seung Jo memberikan hadiah untuk Joon Gu. Joon Gu tanya dimana Seung Jo meninggalkan Ha Ni dan bersama gadis ini. Lalu Ha Ni datang dengan Christine. Christine memberikan hadiah sebuah tas serbet yang besar. Joon Gu tidak terkesan dengan tas besar serbet Christine sampai ia mendengar bahwa Ha Ni yang membantunya memilihnya. Ayah Ha Ni meminta Bos Bong untuk menyampaikan pidatonya
Joon Gu memulai pidatonya : ” Walaupun mungkin ada beberapa yang sudah tahu ... Ada sebuah buku yang dikenal sebagai Panduan Michelin. Ini adalah buku yang memperkenalkan restoran terbaik di seluruh dunia. Mendapatkan bahkan 1 bintang dalam buku itu adalah hal yang paling terhormat yang pernah ada! Restoran menjadi tengara di seluruh dunia dalam semalam! Pada awalnya aku pikir mereka benar-benar tersentak. Siapa saja mereka untuk menempatkan bintang-bintang di samping makanan orang lain? Benar? Tapi kemudian cara mereka menilai makanan tidak hanya karena rasanya yang enak! Tapi apakah makanan selalu baik tidak peduli ketika kau pergi. Sebuah bintang hanya diberikan jika rasa makanan selalu besar apakah koki mengalami sakit hati atau kebahagiaan. Jadi aku juga ingin menerima bintang dengan Sok Pal Bok Lunch Box! Dewi Song Pal Bok di Surga ... akan sangat bahagia, kan? Terima kasih. Terima kasih”
Semua bertepuk tangan, Christine berkata dengan senangnya ”kau begitu keren, Mr. Bong” .
Christine : ” Ah, Mr Bong. aku harus pergi ke Inggris, tapi aku tidak ingin pergi. Katakan tidak, maka aku tidak akan”
Joon Gu : ” Apa sih yang kau bicarakan? Apakah aku tidak memberitahumu? aku..tidak tidak menyukai siapapun juga kecuali Ha Ni”
Christine terkejut : ”Ha Ni? Oh Ha Ni?”
Joon Gu : ”ya aku hanya menyukai Ha Ni, Kau akan ke Inggris? Oke, go go go. Pergi dan jangan kembali, oke?”
Ha Ni : “Bong Joon Gu!!”
Christine pergi dari situ, Ha Ni mengejarnya. Semua orang direstoran terkejut, He Ra hanya tersenyum simpul, sementara Seung Jo agak terbelalak dan kesal juga, mungkin Seung Jo cemburu, hahahaha.
Malam hari dikamar Seung Jo dan Ha Ni.
Ha Ni : ” huh apa yang harus aku lakukan? Chris memutuskan dia akan kembali ke Inggris. Dia mempercayai aku dan menceritakan semuanya. Aku merasa mengkhianatinya”
Seung Jo : ”lalu kenapa kau selalu ikut campur dalam masalah orang lain?”
Ha Ni : ” Dia mengatakan kepadaku untuk membantunya”
Seung Jo : ”kau pasti suka itu, ahjumma-ahjumma memiliki skandal”
Ha Ni : ”Kenapa kau jadi seperti itu!”
Seung Jo : ”Tapi...apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Bong Joon Gu”
Ha Ni : ”hemm?”
Seung Jo : ” Apa yang terjadi ... kenapa dia bertindak seperti itu padahal kita sudah menikah?”
Ha Ni : ” Tidak ada yang terjadi. Hanya saja itu karakter Joon Gu selama menjadi murid di sekolah”
Ha Ni tersenyum menyadari sesuatu dan berkata pada Seung Jo ” Apakah kau cemburu?”
Seung Jo agak terkejut : ”hey, siapa yang cemburu? Cihh cemburu? Ah tinggalkan mereka, Biarkan saja mereka yang menyadari perasaan mereka, Jika kau terus terlibat ... mungkin akan lebih buruk”
Ha Ni : ”mungkin?”
Seung Jo : ”ya, tinggalkan mereka, sampai mereka menyadari segalanya”
Ha Ni : ”aku kira begitu, ah kau juga melakukannya, kan?”
Seung Jo : ”apa?”
Ha Ni : ” kau juga, setelah meninggalkan segalanya sendirian, kau menemukan perasaan sejatimu”
Seung Jo : ”ahh benar-benar”
Ha Ni menggoda Seung Jo : ”aku benar, ya?”
Seung Jo : ”sudah belajar saja”
Ha Ni terus menggoda Seung Jo : ” Aku benar, bukan? Kau cemburu dari awal, kan?”
Seung Jo : ”aku bilang, aku tidak!”
Ha Ni : ”aku tahu kau”
Seung Jo : ”apa kau gila?”
Ha Ni : ”hey, aigoo cute”
Restaurant Song Pal Bok Joon Gu di buka dan Bye Bye Sea menjadi pelayannya. Salah satu anggota Bye Bye Sea berkata, "Tapi dia sepertinya tidak datang."
Joon Gu : " Siapa?"
Anggota : "Christine. Apakah dia sudah berangkat?"
Tamu-tamu mulai berdatangan, anggota Bye Bye Sea pun langsung masuk ke dalam Restaurant untuk melayani tamu-tamu sementara Joon Gu masih diam di luar Restaurant.
Ha Ni tidak bisa menahan diri untuk tidak ikut campur, dia pergi untuk berbicara dengan Joon Gu. Ha Ni bertemu dengan Joon Gu di taman
Ha Ni : ”Christine sudah pergi. Kau sudah mendengarnya kan?”
Joon Gu : ”Apa hubungannya denganku?”
Ha Ni : ”Jawabalah dengan jujur. Apa kau tidak menyukai Christine?”
Joon Gu : ”Tidak”
Ha Ni : "Tapi kau penasaran karena tidak melihatnya? Kau merindukannya, kan?”
Joon Gu : ”Tidak mungkin. Bagiku kaulah satu-satunya. Bukankah sudah ku bilang bahwa kau keluargaku."
Ha Ni : ”Aku sudah menikah Joon Gu. Sekarang Seung Jo adalah keluargaku”
Joon Gu : ”Ya kau benar. asuransi. berfikirlah kalau aku ini asuransimu. Jika kau mengalami kesulitan maka kau bisa mencariku. Bukankah orang-orang mengambil asuransi saat sedang mengalami kesulitan atau dalam situasi yang genting?"
Ha Ni meminta Joon Gu untuk duduk diayunan sebelahnya : ”Joon Gu, duduk disini, cepat”.
Joon Gu pun pindah tempat duduk.
Ha Ni : ”Joon Gu... Selama ini kau selalu mendukung semua yang aku lakukan. Memberi dukungan dan melakukan apapun yang aku minta. Terima kasih. Jadi kali ini... sekali ini saja, tolong dengarkan aku sekali ini saja. Duduk dengan tenang dan berpikirlah. Tataplah langit dan mereka berkata kau akan benar-benar melihat perasaanmu sendiri, cobalah”
Joon Gu mengikuti kata-kata Ha Ni, dia duduk terdiam dan mulai main ayunan sambil menatap langit mencoba mencari tahu perasaan dia yang sebenarnya pada Christine itu seperti apa.

Kyung So bertemu dengan He Ra, dia mengungkapkan bahwa dia menerima pemberitahuan layanan wajib militer.

Dia meminta He Ra untuk menulis surat kepadanya jika He Ra merasa bosan, tapi He Ra menolak dengan mengatakan bahwa itu terlalu merepotkan. Kyung So mengatakan pada He Ra kalau dia punya satu permintaan. Kyung So meminta He Ra untuk tidak menangis sendirian, karena waktu He Ra menangis di bahunya, dia merasa tulangnya meleleh. Kyung So juga meminta He Ra menjaga dirinya sendiri, karena dia akan benar-benar pergi sekarang.
Kyung So berjalan pergi dan tiba-tiba He Ra berkata ”Jika aku bosan, maka aku akan mengunjungimu”. Kyung So kaget mendengarnya tapi dia senang karena He Ra tersenyum padanya.
Ha Ni tertidur di perpustakaan, sampai kepalanya menghantam sebuah buku dengan keras membuat mahasiswa lain yang melihatnya tertawa. Ha Ni kembali mencoba fokus untuk belajar, dia berkata, ”Aku sebenarnya tidak ingin melakukan ini tapi Seung Jo memintaku untuk melakukannya. Benar, aku tidak boleh mengecewakan Seung Jo”
Dia melihat foto pernikahan di ponselnya untuk memberikan energi, dan mensetting HP-nya sehingga muncul sebuah pesan "S.J LOVE H.N" dan "Fighting". Kyung So mendatangi Ha Ni dan mengajaknya keluar.
Ha Ni terkejut setelah mendengar cerita bahwa surat panggilan wamil Kyung So sudah datang.
Ha Ni : ”aku pikir surat ini terlalu cepat keluar, sayang sekali”
Kyung So : ”benarkah? Kau satu-satunya orang yang sedih mendengar aku menjadi tentara, bahkan orang tuaku senang, karena sekolah begitu mahal, tapi aku datang kesini bukan untuk mengatakan itu, aku ingin mengucapkan terima kasih”
Ha Ni : ”Padaku? Untuk apa?”
Kyung So : ”Bukankah kau selalu mengatakan kepadaku? Kau tidak perlu menyiapkan sesuatu yang khusus atau apapun tetapi hanya ketulusan, mengatakan yang sebenarnya adalah yang terbaik”
Ha Ni : ”tentu saja”, Ha Ni menyadari sesuatu dan kembali bertanya pada Kyung So : ”apa kau mengaku? pada He Ra? ”
Kyung So : ”kenapa aku mengaku? aku tidak mengaku, tapi aku melakukan sesuatu yang mirip dengan pengakuan”. Ha Ni tersenyum mendengarnya
Kyung So : ”tahukah kau, jujur dengan melihatmu, aku belajar banyak hal, tapi aku tidak melakukannya karena aku takut gagal atau aku takut ditolak jadi aku tidak mengaku, aku selalu seperti itu, tapi melihatmu aku mulai berpikir, siapa yang peduli jika aku gagal, ini adalah caraku berpikir, pola pikir ini, aku belajar ketika aku melihatmu”
Ha Ni : ”aku tahu beberapa hal!”
Kyung So : ”Dalam hal apapun, terima kasih, aku memiliki waktu yang menyenangkan, itu sebabnya, sunbae ingin memberi Ha Ni hadiah”
Ha Ni : ”benarkah? Oke, berikan padaku” Ha Ni langsung mengulurkan kedua tangannya.
Kyung So : ”bukan seperti itu, kau bilang kau ingin masuk ke program keperawatan, ketika aku menjadi tentara, aku akan membuka tempat untukku diprogram keperawatan”
Ha Ni : ”Bagaimana kau bisa melakukan itu, Sunbae? Kau bahkan bukan diprogram keperawatan?”
Kyung So : ”Ha Ni, didunia ini, negara kita adalah negara yang satu-satunya yang memiliki sistem yang dikenal sebagai wajib militer. Ingat waktu lalu ketika aku bilang aku punya teman di program keperawatan? Dia seorang pria, dia berbagi kamar denganku, ketika aku masuk wajib militer, aku akan membawanya bersamaku”
Ha Ni : ”benarkah? Dia bilang dia akan pergi denganmu?”
Kyung So : ”apa yang akan dia lakukan jika dia tidak pergi? Aku akan membawa pergi kamarnya, jika aku menyingkarkan kamarnya, maka ia tidak memiliki tempat untuk pergi, jika aku pergi wajib militer maka dia juga harus ikut pergi wajib militer, jika aku pergi ke pulau terpencil,maka dia juga harus pergi dan menangkap ikan tuna atau sesuatu”
Ha Ni bersorak senang dan memegang tangan Kyung So : “Sunbae!!!!!”
Kyung So : “Jadi aku akan membuat sebuah tempat, entah bagaimana caranya, ujian, aku tidak bisa melakukan apapun dengan ujian, jadi kau harus melakukan dengan baik dan diterima”
Ha Ni : “ah tentu saja”. Ha Ni bersorak kegirangan dia berterima kasih pada Kyung So. Ha Ni melompat-lompat kegirangan.
Ha Ni : “sunbae!! Terima kasih!! Sunbae-nim!! Terima kasih!!”
Kyung So : “apa sekarang, kau senang aku pergi wamil?”
Ha Ni : “Ya, aku sangat bahagia”
Joo Ri masih di salon dan dia menunggu laki-laki yang selalu datang saat salon akan di tutup tapi ternyata laki-laki itu tidak datang juga. Ketika Joo rR akan pulang, laki-laki itu datang dan Joo Ri terlihat senang.
Pria itu : “Potong lebih pendek”
Joo Ri : “Ini sudah sangat pendek, apa kau ingin membuatnya lebih pendek?”
Laki-laki itu diam tidak menjawab, Joo Ri mengerti dan memotongnya. Saat hendak memotong laki-laki bicara.
Pria itu : “aku akan wamil”
Joo Ri terkejut serta kecewa mendengarnya dan berkata “kemudian….kita tidak bisa melakukan ini lagi”. Joo Ri memulai pekerjaannya memotong rambut tapi dia tidak sanggup. Tiba-tiba Joo Ri memeluk laki-laki itu dari belakang.
Joo Ri : “tidak apa-apa, jangan khawatir, aku akan menunggumu”. (Oh So Sweet plus So Sad, aku akan menunggumu!!!)
Ha Ni menunjukan kepada Seung Jo sebuah surat.
Ha Ni : ”Aku meminta perubahan jurusan”
Seung Jo mengambil surat itu : ”Ujiannya sebentar lagi”
Ha Ni : ”hemm, tidak ada waktu yang tersisa, tapi apa yang bisa aku lakukan, kompetisinya sangat ketat”
Seung Jo: ”Melakukannya dengan baik”.Seung Jo menyerahkan kembali suratnya dan beranjak tidur, tapi Ha Ni menahannya.
Ha Ni : ”Bagaimana kau bisa tidur??”
Seung Jo: ”Apa yang kau inginkan?”
Ha Ni : ”kau harus membantuku belajar, memilih pertanyaan yang menurutmu akan keluar dites itu”
Seung Jo : ”Apa yang kau bicarakan?”
Ha Ni : ”Tolong Mr. Baek, aku mohon padamu”. Ha Ni mengedipkan matanya.
Akhirnya Seung Jo membantu Ha Ni belajar.
Seung Jo : ”Untuk memeriksa gizi pasien, kapan waktu yang tepat untuk memeriksa perut pasien?”
Ha Ni : ”4 sampai 5 jam setelah makan”
Seung Jo : ”3 hal untuk mencapai tujuan dan memotivasi orang lain?”
Ha Ni : ” Jadilah rinci. Harus dicapai bahkan sedikit kasar. juga ... untuk diri sendiri”
Seung Jo : “itu benar! Itu harus ditetapkan oleh dirimu sendiri, kau perlu melihat tujuanmu agar lebih termotivasi, bahkan aku yang mengatur tujuanmu”
Ha Ni mengangkat tangannya : “aku punya tujuan!!”
Seung Jo: “apa itu?”
Ha Ni : “Jika aku lulus kali ini, kencan di hari Natal”
Seung Jo : “kencan?”
Ha Ni : “ Kita menikah tanpa kencan, bahkan saat bulan madu juga, Jika aku lulus, ayo pergi kencan”
Seung Jo : “baiklah”
Ha Ni : “Sepanjang hari, penuh”
Seung Jo : “baik”
Ha Ni: “awesome!!”
Ha Ni bertanya kepada Seung Jo, apakah mereka juga harus latihan praktek. Seung Jo bersedia menjadi media latihan Ha Ni melakukan CPR.
Seung Jo berbaring ditempat tidur.
Seung Jo : ”100 tekanan setiap menit, jadi... satu dua tiga (Seung Jo menunjukan cara melakukan tekanan dengan benar)
Ha Ni bersiap dan berkata ” Baiklah aku mengerti. Pertama cek nafas, ah tidak ada lalu buka sumber nafas, mulut ke mulut”. Ha Ni akan melakukan CPR tapi dia ragu-ragu.
Seung Jo : ” Hei, apa yang kau lakukan? Ini darurat. kau merasakan itu?”
Ha Ni : ” Bukan itu! Apa maksudmu "merasa" itu?”
Seung Jo : ” Cepat, apa berikutnya?”
Kemudian Ha Ni melanjutkan aktivitasnya, dia menekan dada Seung Jo.
Ha Ni : ”oke, Selanjutnya, tekan dada, 30 kali. Satu-dua-tiga-empat-lima.”
Seung Jo : ”hey! Apa kau sedang merawat orang sakit atau orang sehat sekarang?
Ha Ni : ” hah? Aku pikir akan menyakitkan, lebih keras?”
Ha Ni kembali melanjutkan pekerjaannya memompa dada Seung jo. Tiba-tiba Seung Jo memintanya untuk istirahat sebentar. Seung Jo menyuruh Ha Ni mendekat kearahnya dan Seung Jo memeluknya. Ha Ni berkata kalau dia harus belajar. Seung Jo malah bilang kalau ini bagian dari pelajaran juga.
Tiba-tiba pintu terbuka, Eun Jo kaget saat melihat Seung Jo sedang memeluk Ha Ni. Seung Jo dan Ha Ni juga kaget sehingga langsung bangun dari posisi pelukan.
Eun Jo berkata, "Aku hanya ingin menanyakan sesuatu... Hyung, Kakak Ipar Oh Ha Ni. Di kamar sebelah, ada aku yang baru akan menjadi remaja jadi tolong jangan ribut!" Ha Ni dan Seung Jo salah tingkah serta malu berat sama Eun Jo, akhirnya Ha Ni meminta maaf pada Eun Jo.
Hari Ujian tiba, Ha Ni diantar oleh ibu dan Seung Jo. Ibu memberi Ha Ni permen supaya Ha Ni bisa sedikit santai jelang ujian hari ini. Ibu berkata kalau Ha Ni bilang ujiannya terdiri dari dua sesi. Ha Ni mengiyakan dan menjelaskan kalau ujian yang pertama adalah menulis dan yang kedua adalah wawancara.
Ibu meminta Ha Ni untuk tenang, sementara Seung Jo menyuruh Ha Ni cepat karena ujiannya akan dimulai. Ha Ni turun dari mobil setelah mendapat dukungan dan semangat dari Ibu dan Seung Jo.
Ha Ni menjalani ujiannya, nampaknya semua berjalan dengan lancar. Selesai ujian Ha Ni langsung menelepon Min Ah, Ha Ni berkata ” Astaga, bagaimana dia tahu persis apa yang di tanyakan! Aku benar-benar menikah dengan seorang pria yang menakjubkan. Min Ah bagaimana jika aku benar-benar masuk ke dalam program keperawatan ini?!”.
Nama Ha Ni dipanggil untuk ikut tes wawancara. Ha Ni mengakhiri pembicaraanya dengan Min Ah dan berjanji akan menghubunginya lagi. Ha Ni memasuki ruang wawancara.
Ha Ni memperkenalkan dirinya.
Ha Ni : ”annyeong haseo, aku nomer 68, Oh Ha Ni imnida”
Ha Ni duduk dikursi yang telah disediakan, salah satu pewawancara mengenali Ha Ni. Ternyata pewawancara yang mewawancari Ha Ni hari ini adalah pewawancara yang sama yang mewawancarainya saat masuk Parang university.
Pewawancara meminta Ha Ni melakukan CPR pada sebuah manekin manusia. Pewawancara mengingatkan Ha Ni agar melakukannya dengan benar karena jika tidak pasien bisa mati, dalam kehidupan nyata seseorang memberikan CPR kepada orang yang jantungnya sudah berhenti, jika mereka melakukannya dengan tidak benar, maka akan berakhir dipenjara. Ha Ni bertanya apa itu benar. Pewawancara tanya apa yang akan Ha Ni lakukan. Ha Ni menjelaskan ” Jika seseorang dapat hidup atau mati oleh aku yang memberikan CPR ... aku harus mencoba dan berharap mereka akan hidup”. Pewawancara meminta Ha Ni untuk melakukan CPR.
Ha Ni memulai ujiannya, dia mendekatkan telinganya ke wajah pasien. Pewawancara berkomentar yang membuat Ha Ni kaget ” Pertama Kau harus memeriksa untuk melihat apakah mereka sadar!”. Ha Ni terlalu gugup. Ha Ni bertanya kepada pasien apakah dia baik-baik saja, Ha Ni membetulkan posisi kepala pasiennya. Ha Ni mulai memberikan nafas buatan pada pasiennya, saat akan menekan dada pasiennya.
Pewawancara kembali berkomentar ” kau tidak akan melaporkannya?”. Ha Ni menjawab ” Seseorang tolong hubungi 119!”. Pewawancara pasrah akan Ha Ni. Ha Ni mulai memompa dada pasiennya, kemudia dia ingat kata-kata Seung Jo saat Seung Jo jadi media CPR Ha Ni. Pewawancara meminta Ha Ni untuk menghentikannya dan itu sudah cukup.
Pewawancara itu memberi komentar atas pekerjaan Ha Ni, pewawancara berkata kalau Ha Ni terlalu keras menekan dada pasien , hal itu bisa menyebabkan pasien 100% mati karena tulang rusak patah dan menusuh paru-paru mereka, jika ini adalah nyata, maka Ha Ni sudah membunuh seseorang. Pewawancara itu akhirnya membuat keputusan ” Kita tidak bisa memilih seorang pembunuh sebagai perawat”. Ha Ni kecewa mendengarnya.
Ha Ni duduk diruang tamu bersama seluruh anggota keluarga. Dia menceritakan semua yang terjadi saat tes wawancara. Semua merasa kecewa. Eun Jo mengeluarkan suaranya dan berkata ”Apa yang aku katakan? Aku bilang bahwa kakak ipar Oh Ha Ni tidak cocok menjadi perawat!!”.
Ha Ni : ” Itu benar. Aku gugup meskipun itu hanya manekin. Ketika ia mengatakan manekin itu mati, hatiku sakit. Bagaimana bisa aku memperlakukan seseorang seperti itu?”
Ayah Ha Ni : ”Ha Ni-ah, Lalu apa yang akan kau lakukan?”

Ha Ni :”Aku telah melampaui kemampuanku, Ayah. Aku tidak seharusnya membuat keputusan begitu mudah. Oh, aku harus buru-buru dan memilih jurusan. Aku naik ke atas terlebih dahulu”.
Ha Ni naik kekamarnya.
Ibu Seung Jo : ”Tampaknya Ha Ni sangat kecewa
Ayah Seung Jo : ” Dia memiliki nasib yang naas karena bertemu dengan wanita yang mewawancarainya itu”.
Seung Jo menyusul Ha Ni kekamar, dia melihat Ha Ni terduduk lesu dikursi. Lalu Seung Jo duduk disofa didepan kursi Ha Ni.
Seung Jo : ” Apa yang harus dilakukan? Aku kira tidak ada setelah semua ini!”
Ha Ni : ” Tidak ada yang bisa kita lakukan.”
Seung Jo : ” Aku bisa gila, karena aku ingin pergi kencan dengan Oh Ha Ni! Aku tidak bisa membatalkannya karena janji adalah janji. Sebaiknya tidak hanya makan malam bersama?”
Ha Ni seakan tidak percaya : ”Benarkah?”.
Seung Jo menganggukan kepalanya dan tersenyum.
Joon Gu sedang meracik makanan direstoran. Ayah Ha Ni datang menghampirinya.
Ayah Ha Ni : ” Hey! Apa yang kau lakukan di sini? Seorang pria muda sepertimu seharusnya bermain di luar”
Joon Gu : ” Apa yang harus aku lakukan di malam natal ini?”
Ayah Ha Ni : ”ah benar, Christine akan pergi hari ini, kan? Itu benar, Chris berkata dia akan pergi pada Malam Natal. Itu benar. Sungguh, katanya pukul 07:00 naik pesawat. Aku yakin itu! Aigoo! sekarang, dia di bandara”. Joon Gu terdiam lalu menghela nafas.
Ha Ni memilih baju dan tas untuk makan malam bersama Seung Jo. Ha Ni memutuskan memakai mantel coklat dan tas kuning kecoklatan. Dia melihat jamnya dan terkejut karena dia sudah terlambat sehingga dia terburu-buru keluar dari kamar, tapi dia masuk ke kamar lagi karena dia lupa membawa barang-barangnya dan pergi.
Ha Ni pergi naik taxi. Ha Ni melihat jam tangannya, dia meminta supir taxi untuk lebih cepat tapi supir itu bilang dia tidak bisa melakukan itu karena lalu lintas sedang macet. Tiba-tiba ada motor yang tertabrak mobil. Ha Ni kaget melihatnya.
Korban adalah seorang wanita, dia terjatuh dari motornya dan pingsan. Korba dikerubungi (?) orang-orang. Ha Ni menghampirinya untuk memberikan bantuan namun dia ingat kata-kata wanita pewawancara yang bilang bahwa dia bisa membunuh pasien. Ha Ni jadi takut menolong dan menghindar namun hati nuraninya ingin tetap menolong, Ha Ni melihat korban itu dan benar-benar kasihan. Ha Ni mengingat kata-kata Seung Jo ” Tidak ada udara selama 5 menit adalah kerusakan otak dan lebih dari 10 menit adalah kematian. Jika kau salah memindahkan orang sakit dan kerusakan tulang belakang, mereka bisa menjadi lumpuh total.”
Ha Ni berteriak meminta orang-orang untuk menyingkir karena dia ingin menolong korban. Ha Ni memberikan nafas buatan dan terus menekan dada korban. Ha Ni meminta agar orang-orang segera memanggil ambulans tapi orang-orang itu malah kebingungan, akhirnya Ha Ni menunjuk satu orang dan meminta segera di panggilkan ambulan. Ha Ni terus memberikan nafas buatan dan menekan dada korban, akhirnya korban itu sadar juga. Ha Ni merasa lega karena dia berhasil. Orang-orang di TKP berkata ”Dia hidup, dia hidup!!”
Joon Gu pergi ke bandara. Dia mencoba untuk masuk tapi dilarang karena Joon Gu tidak punya tiket.

Akhirnya Joon Gu duduk kursi bandara, dia sedih.
Joon Gu : ” Ada apa denganmu, Bong Joon Gu? Kenapa kau di sini?! Apakah kau gila?”. Joon Gu kesal dengan dirinya sendiri. Lalu dari belakang ada yang memanggilnya ”Mr. Bong!!”. Ternyata itu Christine, dia belum pergi malahan tadi dia duduk tepat dibelakang Joon Gu.
Christine menghampiri Joon Gu. Dia senang sekali.
Christine : ” Aku benar. Jadi aku benar! Aku melihat semuanya. Kau datang ke sini untuk menahanku, kan? Kau berada di sini untuk memberitahu aku agar tidak pergi”
Joon Gu berkilah : ” Aku datang kesini bukan untuk menghentikanmu. Aku datang ke sini untuk mengantarmu”. Christine tersenyum mendengarnya, sementara Joon Gu salah tingkah dibuatnya.
Joon Gu : ” Aku datang ke sini terlambat karena lalu lintas di kereta bawah tanah macet. Bagaimana kau berada di sini dan tidak di dalam? Apakah aku mendapatkan jadwal yang salah?”
Christine : ” Tidak, aku masuk ke dalam dan baru saja kembali keluar. Jika aku masuk, kemudian hatiku (Chris memegang dadanya) ... Aku pikir ini akan sangat menyakitkan disini”
Ayah Ha Ni duduk sendirian di restoran. Ayah menyentuh cetakan tangan dia dan istrinya.
Ayah : ”Malam ini, itu benar-benar hanya aku. Ha Ni pergi menemui suaminya. Jong Gu sepertinya dia pergi ke bandara”. Ayah melihat cetakan tangan itu lagi dan berkata ”merry chrismast” pada istrinya.
Ha Ni berada dirumah sakit, dia menunggui korban kecelakaan tadi. Dokter keluar dari ruang periksa dan menemui Ha Ni. Dokter berkata kalau korban baik-baik saja.
Dokter : ”kau melakukannya dengan baik, apa kau belajar pertolongan pertama?”
Ha Ni : ”aku tidak belajar, aku hanya....”
Dokter : ” Jika kau tidak melakukannya, maka sesuatu yang besar bisa terjadi. Kau menyelamatkan seseorang.”
Ha Ni tersenyum senang mendapat pujian dari dokter, lalu dia sadar dan melihat jam tangannya.
Ha Ni datang ke restoran, dia mencari keberadaan Seung Jo. Seorang pelayan menghampirinya dan berkata kalau jam kerja sudah berakhir. Ha Ni ingin bertanya pada pelayan itu tapi tidak jadi. Ha Ni berjalan keluar dari restoran dengan lesu.

Saat sampai didepan pintu dan pintunya terbuka. Ha Ni terkejut melihat Seung jo ada disitu.
Ha Ni memulai pembicaraan.
Ha Ni : ”ada kecelakaan dijalan”
Seung Jo : ” Jika kau ingin mengirim pesan, kau harus mengirimnya dengan cepat. Aku khawatir sesuatu terjadi. kau baik-baik saja? Apa terjadi masalah besar?”
Ha Ni langsung lari kepelukan Seung Jo.
Ha Ni : ” Aku pikir kau pergi”
Seung Jo dan Ha Ni naik mobil bersama. Dalam perjalanan Ha Ni berkata ” "Aku lapar. Setidaknya ayo pergi ke makan Hamburger di suatu tempat. Ah sudahlah sebaiknya kita pulang saja. Ternyata sulit untuk melakukan satu kali kencan." Seung Jo hanya tersenyum mendengar ucapan Ha Ni.
Joon Gu dan Christine duduk bersama, mereka berdua saling mengungkapkan isi hati masing-masing.
Joon Gu : ” Meskipun aku telah mengatakan sebelumnya. Ha Ni ada di sini. Kalau bukan karena Ha Ni, aku tidak akan ada di sini sekarang. Apakah itu adalah kesetiaan, persahabatan, atau cinta ... Apa pun namanya, Ha Ni telah terpaku di sini. Apa kau mengerti?”
Christine : ”Jadi...”
Joon Gu : ” Jadi ... jadi ... karena itu ... Maksudku, aku tidak bisa menghapusnya. Apa kau baik-baik saja dengan itu?”
Christine : ” Aku tidak menyukainya! Bagaimana bisa aku menyukainya?”
Joon Gu : ”baiklah, aku akan pergi”
Christine : ”baik, aku akan dipaku juga, Jika Ha Ni hanya 1 paku, maka aku akan menjadi 10, 20, 100 paku! Aku akan menjadi paku diseluruh tubuh Mr. Bong!”
Joon Gu : ” Apa kau mencoba membunuhku? Dengan banyak paku seseorang akan mati, tidak hidup! Bahkan 1 ini keras ... ”
Christine : ” Benarkah? Lalu... Oh bunga! Aku akan menutupi kau dengan bunga! Karena aku tidak suka kalau Mr.Bong akan melalui waktu yang sulit”
Joon Gu tertawa : ” Anak ini... Berhentilah dengan analogi seperti itu. Aku membuat kimchi mentimun, kenapa kau tidak datang dan mencobanya? Ayo, mari kita pergi."
Joon Gu mengambil koper Christine. Lalu Christine meraih tangan Joon Gu dan merangkulnya.
Joon Gu : ”Hey? Banyak orang yang melihat”
Christine mencium pipi Joon Gu dan langsung pergi. Lalu Joon Gu pun langsung mengejarnya.
Seung Jo menghentikan mobilnya disebuah taman.
Ha Ni : ” Bukankah mobil tidak diperbolehkan di sini di malam hari?”
Seung Jo : ” Mungkin”
Ha Ni : ” Lalu kenapa kau berhenti? Bagaimana jika kita tertangkap.”
Seung Jo : ” Jangan sampai ketahuan. Bukankah itu menarik melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kita lakukan? Selama kita tidak tertangkap.”
Ha Ni : ” Baek Seung Jo, apa yang terjadi denganmu? Aku tidak tahu, kau sangat keren”
Seung Jo : ” Apa kau baru menyadari bahwa aku ini memang sungguh mempesona. Kau berada dalam masalah besar sekarang, kau benar-benar jatuh dalam pesona Baek Seung Jo”.
Ha Ni tertawa mendengarnya. Seung Jo narsis nih, hahahaha
He Ra sedang jalan-jalan malam, lalu dia masuk kesebuah restoran. He Ra mendapat sebuah telepon.
He Ra : ”Yoboseo?”
Operator : ” Ini adalah layanan panggilan”
Kyung So : ” He Ra !!! ini Kyung So!! Tekan 1, Tekan 1!”. He Ra tertawa mendengar suara Kyung So.
Operator : “Jika Anda ingin melanjutkan, Tekan 1 dan jika tidak silahkan menutup telepon”. He Ra menekan angka 1.
Kyung So : ” He Ra, terima kasih telah menerima panggilan”
He Ra : ” Membuat panggilanku menumpuk”
Kyung So : ” Ah, aku minta maaf. Hanya saja ini Malam Natal. Apa yang kau lakukan? Di mana kau?”
He Ra berbohong : ” Aku keluar dengan teman-temanku. Oh ya, mengapa aku teringat padamu Sunbae? Sungguh, sedikit demi sedikit. Apakah kau makan dengan baik di tentara?”. He Ra bahagia sekali mendapat telepon dari Kyung So.
Keluarga Baek merayakan malam natal bersama di rumah. Sementara itu Eun Jo sudah tertidur duluan.
Ibu : ” Aku pikir tahun ini akan menjadi yang paling sibuk, tapi itu yang paling tenang”
Ayah : ” Aku suka itu. Itu benar Aku bisa menghabiskan waktu denganmu seperti ini. Apakah Eun Jo tidak punya rencana? Kenapa dia tidak pergi keluar? Anyway... Merry Chrismast”
Kembali pada Ha Ni dan Seung Jo.
Seung Jo : ” Kau Sunbae sekarang. Aku masih belum bertemu pasien. Kau sudah menyelamatkan seseorang. Dan membunuh sebuah manekin.”
Ha Ni : ” Sejujurnya, aku merasa aneh. Ini benar-benar berbeda daripada latihan dengan manekin. Aku tidak merasa takut. Aku berpikir aku harus menyelamatkannya. Aku bahkan lupa bahwa aku kencan denganmu. Aku murni ingin masuk ke program keperawatan karena kau. Ini jauh lebih menakjubkan dari apa yang aku pikir. Aku sedang berpikir untuk mendaftar kembali.”
Seung Jo tersenyum : ”aku akan membantumu”
Ha Ni : ” Ini adalah Natal yang keren.”
Seung Jo : ” Ini Natal sepanjang tahun. Jika aku bersamamu. Merry Christmas”

Ha Ni tiba-tiba memeluk Seung Jo dan menciumnya.
Seung Jo : ” Hei, apa jika seseorang melihat kita?”
Ha Ni : ” Siapa yang akan melihat kita”. Ha Ni melanjutkan pekerjaanya mencium Seung Jo. Sementara Seung Jo masih protes ”Hei, laki-laki seharusnya yang melakukan ini duluan. Apakah kau selalu begitu, cepat bergerak?!”
Ha Ni : ” Apa? Apa yang kau katakan?”. Ha Ni kembali melanjutkan aksinya. Seung Jo masih saja protes, hahahaha.
Joon Gu dan Christine bekerja di restoran bersama. Restoran Song Pal Bok sangat ramai hari itu. Joon Gu tersenyum melihat Christine yang sedang sibuk melayani pelanggan.
Min Ah mengadakan launching komiknya dan jua memberikan tanda tangan pada penggemarnya.
Min Ah : ”Ah aku akan menandatangani buku ini atas nama siapa?”
Pria : ”Lee Jin Ki”
Min Ah menatap laki-laki itu dan tersenyum malu-malu. Laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan Min Ah menjabat tangan laki-laki itu.
Joo Ri sedang bekerja di salon, lalu ada yang datang dengan menggunakan seragam tentara. Joo Ri terlihat senang dan bergegas menghampiri laki-laki itu. Joo Ri langsung memeluknya dan laki-laki itu membalas pelukan Joo Ri.
Eun Jo berjalan kaki pulang kerumah. Jauh didepan Eun Jo, ada seorang gadis yang sedang memegang surat cinta. Gadis itu langsung berjalan mendekati Eun Jo dan menyodorkan surat cintanya, tapi Eun Jo mengacuhkan dan pergi. (Kakak sama adik sama ajah, awalnya ga mau, tapi ujungnya mau juga, hehehehehe :p)
Lalu Ibu Seung Jo, Ayah Seung Jo dan Ayah Ha Ni berlibur bersama-sama. Mereka berjemur di pantai. Mereka saling oper-mengoper minuman, satu untuk semua.
He Ra datang ke camp wajib militer. Tentara penjaga bertanya ” Apa ini?”. He Ra melirik bawaan yang dibawanya, sepertinya tentara itu mengerti kalau He Ra membawa makanan.
Tentara : ” Untuk apa kesini?”
He Ra : ” Aku di sini untuk mengunjungi tentara Wang Kyung Soo”
Tentara penjaga meminta rekannya untuk membuka gerbang. Semua Tentara terpesona dengan kecantikan He Ra, He Ra pun melambaikan tangannya.
Kembali pada Seung Jo dan Ha Ni yang masih asyik di dalam mobil berciuman. Tiba-tiba Seung Jo berkata, "Sarange........"
~ The End ~

Eps [15] [14] [13] [12] [11] [10] [9] [8] [7] [6] [5] [4] [3] [2] [1]

Related Posts by Categories

0 komentar: