My Girlfriend Is a Guminho Episode 1
Posted: Jumat, 11 November 2011 by khyunkhyun in Label: My Girlfriend Is a Guminho
0
My Girlfriend is Gumiho Mulaaaaaaai :-D
Mi Ho sosok wanita cantik itu melihat Dae Woong yang menuruni tangga di dekat kampus Dae Woong dan dia pun langsung memanggil-manggil Dae Woong. Dae Woong kaget ketika melihat sosok Mi Ho dan dia pun langsung merubah arah jalannya sambil pura-pura menerima telfon. Dae Woong terus berusaha menghindar dari Mi Ho namun sayangnya Mi Ho berhasil menemukan Dae Woong kembali dan langsung menghampirinya.
Mi Ho nanya, "Apakah kau tidak mendengarkan panggilanku?" Dae Woong langsung bilang bahwa dia tadi tidak mendengar panggilan Mi Ho karna tadi dia sedang menelfon temannya. Mi Ho langsung tersenyum dan mengatakan, "Ah, Jika kamu tidak ingin mati, aku kira kamu tidak akan berpura-pura tidak mendengarkanku." Dae Woong tersenyum terpaksa dan bilang kalau dia masih ingin hidup. Mi Ho pun langsung menarik tangan Dae Woong untuk menunjukan sesuatu yang baru dia temukan. Dae Woong bertanya apa yang ditemukan oleh Mi Ho namun Mi Ho tidak menjawabnya dan terus menarik tangan Dae Woong untuk melihat yang ia temukan.
Mi Ho terus menarik tangan Dae Woong dan Dae Woong pun berbicara dalam hati, "Ini adalah pacarku, semua laki-laki iri padaku karna aku memiliki pacar yang sangat cantik." Semua laki-laki yang melihat mereka berdua pun langsung menatap iri kepada Dae Woong karna Mi Ho benar-benar sangat cantik.
Dae Woong nanya ke Mi Ho, "Kemana kau akan membawaku?" Mi Ho menjawab, "Kau akan melihatnya. Hari ini adalah hari yang sangat special." Mi Ho terus menarik Dae Woong sampai akhirnya dia melepaskan tangan Dae Woong dan bilang kepada Dae Woong, "Di restaurant sebelah sana ada sapi yang baru di potong, aku ingin makan sapi, kumohon." Dae Woong terlihat kaget dan bilang, "Makan sapi LAGI? Tidak! Mi Ho, aku sedang tidak punya uang jadi tidak ada sapi untuk hari ini!"
Mi Ho keliatan marah dan berbisik ke telinga Dae Woong, "Kalau begitu aku akan memakanmu." Jelas Dae Woong langsung panik dan terdiam. Min Ho mencolek pipi Dae Woong lalu bilang, "Ah rasanya pasti lezat." Mi Ho lalu mulai bernyanyi, "Woong Woong, apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu makan? Aku makan nasi. Apa yang akan kamu makan dengan nasi? Dae Woong yang akan menjadi lauknya." Dae Woong jelas jadi semakin ketakutan sementara Mi Ho malah semakin senang mengganggu Dae Woong. "Apakah dia hidup? Atau dia mati? Ah dia hidup. Dae Woong cepat belikan aku sapi dan aku tidak akan memakanmu!"
Mi Ho langsung berlari senang menuju restaurant sapi itu sementara Dae Woong masih berdiri dengan wajah yang ketakutan dan dia bilang dalam hati "Perempuan yang mau memakanku itu adalah... Pacarku... Dia Gumiho."
Kenapa Dae Woong bisa ketemu Mi Ho? Kita flashback dulu ya...
Dae Woong bersama teman-temannya sedang melakukan shooting di dalam Gedung Olahraga. Dae Woong berperan sebagai super hero yang mengalahkan tiga ninja dan dia melakukan aksi super heronya ini sambil terbang dengan menggunakan bantuan kawat-kawat yang di tarik oleh teman-temannya. Selesai mengalahkan tiga ninja itu, Dae Woong bertanya kepada Seon Nyun "Apakah aku keren?" Seon Nyun yang bertugas merekam aksi tadi langsung bilang bahwa Dae Woong benar-benar terlihat tampan. Dae Woong tersenyum senang dan memerintahkan teman-temannya yang lain untuk membantu menurunkannya.
Selesai shooting kecil-kecilan itu, Dae Woong langsung melihat rekaman itu dan berkomentar, "Bukankah aku terlihat seperti Raja Action? Ah jika dilihat sekilas kawat itu tidak terlihat dan aku benar-benar seperti terbang di udara." Teman-temannya Dae Woong yang sedang makan hanya mangut-mangut setuju. Dae Woong nanya, "Bagaimana es krimnya? Apakah aku harus memesan ayam juga?" Teman-temannya Dae Woong langsung setuju.
Byung Soo yang merupakan salah satu teman dekat Dae Woong bilang, "Jika kita menyimpan video itu di internet, apakah kau pikir kau akan jadi bintang UCC? Ah aku pikir lebih baik kita buat sebuah video lain dan memasukannya ke acara Star King saja." Dae Woong langsung berkomentar "Yang ada di acara Star King hanyalah orang-orang umum, aku ini aktor masa depan jadi Star King itu tidak bagus untuk image debutku nanti." Byung Soo mengerti maksud dari Dae Woong dan melanjutkan makan es krimnya.
HP Dae Woong berbunyi dan Dae Woong pun langsung mengangkatnya, "Hallo Noona, kau ada di sekolah? Baiklah aku akan segera kesana. Hitung lah sampai 100 dan aku akan ada di sana." Dae Woong langsung mematikan HPnya dan berlari keluar dari gedung olah raga itu sementara teman-temannya Dae Woong bingung mau kemana perginya Dae Woong.
Dae Woong langsung mengendarai motornya menuju ke Kampusnya untuk bertemu orang yang di maksud Noona olehnya. Noona yang di maksud oleh Dae Woong ini adalah seniornya di kampus dan Dae Woong ini sebenernya suka sama Noona yang namanya itu Hye In.
Hye In menunggu Dae Woong di sebuah ruangan dan Dae Woong pun langsung menghampirinya. Hye In melihat sebuah buku dan Dae Woong langsung bilang bahwa dia mengikuti audisi untuk Film yang di adaptasi dari buku itu dan kemungkinan besar kalau dia akan di terima audisi film itu. Hye In ikut senang dan langsung mengacak-acak rambutnya Dae Woong. Dae Woong langsung melepaskan tangan Hye In dan bilang, "Jika aku terkenal nanti, kau tidak akan bisa menyentuhku seperti ini. Tapi baiklah aku akan memberimu kesempatan untuk menyentuh wajahku, pundakku, hmmm Apakah aku harus memberikanmu pelukan juga?" Hye In sedikit bengong tapi dia langsung tertawa dan bilang, "Aku merasa bersyukur mengenalmu jadi sepertinya tidak usah memelukmu. " Dae Woong lalu bilang lagi, "Aku akan terkenal suatu saat nanti jadi tunggu dan lihat saja!"
Dae Woong bersama dengan Seon Nyun dan Byung Soo sedang ada di salon milik kakenya Dae Woong. Dae Woong berusaha membaca Buku yang akan di filmkan itu dan mencoba mendalami peran di dalam buku. Byung Soo tiba-tiba nanya, "Bukankah ini audisi untuk film sejarah? Apakah baik-baik saja jika rambutmu itu keriting?" Dae Woong baru sadar dan dia pun berniat untuk bertanya segera tentang rambutnya.
Seon Nyun yang lagi ikut perawatan di salon itu nanya ke Dae Woong, "Dae Woong, Semenjak salon ini milik kakemu, apakah ini gratis?" Dae Woong bilang bahwa nanti kakenya akan memotong biaya salon itu dari uang bulanannya. Byung Soo langsung berkomentar bahwa hiduo Dae Woong ini sangat enak karna mendapatkan uang bulanan dari kekenya dan itu membuat Dae Woong bebas makan dan bermain. Seon Nyun juga ikut berkomentar bahwa dia sebaiknya lebih berteman dekat dengan Dae Woong. Dae Woong hanya tertawa sekilas dan berniat menanyakan tentang rambutnya itu.
Dae Woong keluar dari ruangan perawatan rambut dan dia langsung kaget begitu bertemu dengan Kakenya. Kakenya Dae Woong langsung nanya, "Apakah aku menyuruhmu untuk datang ke salon ini gratis lagi? Dan kenapa kamu membawa teman-temanmu?" Dae Woong melihat ke Kasir salon yang aga judes ke dirinya dan Dae Woong langsung bilang ke kakenya, "Kata siapa aku disalon ini gratis? Aku akan membayarnya dan aku punya uang." Kakenya Dae Woong langsung nanya, "Uang? Itu bukan uang kuliahmu kan? Aku mendapatkan telfon dari kampusmu dan mereka bilang bahwa kau belum membayar kuliah. Apa yang kamu lakukan dengan uang kuliahmu itu hah?" Dae Woong langsung panik dan bilang, "Ah sepertinya aku lupa membayarnya. Aku harus menyelesaikan rambutku dulu dan nanti kita bicarakan masalah ini lagi ya." Dae Woong sudah mau kabur namun Kakenya langsung menahannya.
"Kemana kamu akan pergi hah? Aku dengar kau membeli sebuah motor baru dari uang kuliah itu. Bibimu mengatakan semuanya padaku!" Suara Kakenya Dae Woong yang besar itu membuat Seon Nyun dan Byung Soo langsung keluar dari ruang perawatan dan kaget melihat Dae Woong yang di tahan pergi oleh kakenya itu. Dae Woong langsung bilang bahwa dia akan memberikan motornya itu kepada kakenya nanti dan sekarang dia harus membereskan masalah rambutnya dahulu karna jika semakin lama rambutnya itu mendapatkan perawatan maka nanti rambutnya akan menjadi super keriting. Kakenya ga peduli dan malah bilang bahwa dia ingin mencukur habis rambutnya Dae Woong. Dae Woong mati-matian bilang bahwa dia akan ikut pergi dengan kakenya asalahkan dia boleh membereskan masalah rambutnya itu dulu.
Byung Soo ikut membela Dae Woong dengan meminta Kake melepaskan Dae Woong untuk menyelesaikan masalah rambutnya itu dulu karna jika di biarkan lama maka nanti rambutnya Dae Woong akan semakin keriting. Akhirnya Kake pun melepaskan tangan Dae Woong dan menyuruh Dae Woong agar segera menyelesaikan masalah rambutnya terdahulu. Dae Woong akhinya di lepaskan oleh kakenya dan dia langsung kabur dari kakenya itu. Kakenya Langung teriak-teriak memanggil Dae Woong namun Dae Woong tidak mempedulikannya dan langsung kabur dengan menggunakan motornya itu.
Karena Dae Woong tidak menggunakan Helm maka Polisi pun langsung menilangnya. Dae Woong bilang bahwa dia sedang buru-buru sehingga lupa memakai helm. Si polisi bilang bahwa Dae Woong harus ikut ke kantor polisi karena motor Dae Woong ini di laporkan motor curian. Jelas Dae Woong jadi kaget.
Akhirnya mau ga mau Dae Woong di bawa ke kantor polisi dan di penjarakan. Dae Woong meminta ke si polisi agar dia pergi ke salon dulu untuk menyelesaikan masalah rambutnya terlebih dahulu namun polisi tidak mempedulikannya. Dae Woong terus mengoceh meminta di bebaskan, "Aku ini aktor masa depan dan aku akan ada audisi yang sangat penting. Jika rambutku semakin keriting maka aku akan meminta pertanggung jawaban dari pemerintah!" Lagi-lagi tidak ada satu pun polisi yang mendengar omelan Dae Woong itu.
Bibinya Dae Woong datang dan bilang bahwa Dae Woong sudah boleh keluar dari penjara dan kini kakenya menunggu di luar kantor polisi. Dae Woong takut-takut keluar dari kantor polisi dan kakenya itu langsung bilang bahwa hal pertama yang mereka harus lakukan adalah pergi ke salon untuk mengurus rambutnya Dae Woong.
Akhirnya mereka pergi ke salon untuk mengurus masalah rambut Dae Woong. Bibinya Dae Woong langsung bilang kepada Kakek, "Kau terlalu kejam kepadanya, Ayah. Dia itu satu-satunya cucumu tapi kau malah melaporkan bahwa motornya itu adalah motor curian." Kake bilang bahwa dia melakukan hal ini semua justru karna Dae Woong lah cucunya. Kakeknya ini sudah terlalu banyak membiarkan apa saja yang diingin kan oleh Dae Woong bahkan dia sudah membiarkan Dae Woong mengambil kuliah jurusan Film.
Kakenya itu masih tidak habis pikir uang kuliah yang di berikan kepada Dae Woong itu malah di pakai membeli motor. Bibi bilang bahwa Kake lah yang selalu menuruti semua yang diinginkan oleh Dae Woong karna orang tua Dae Woong sudah meninggal dan itu membuat Kake merasa sangat bersalah. Kake lalu bilang bahwa mulai hari ini dia akan membuat Dae Woong seperti orang biasa-biasa saja.
Dae Woong sudah menyelesaikan rambutnya dan dia meminta maaf kepada kakenya. Kakenya langsung bilang bahwa mereka harus segera masuk kedalam mobil. Di mobil, kake bilang bahwa Dae Woong harus mengikuti sebuah ujian perguruan tinggi. Jelas Dae Woong langsung menolaknya apalagi beberapa hari lagi dia ada sebuah audisi penting. Kakek tidak mau tau dan bilang bahwa Dae Woong harus belajar di tempat itu dan boleh kembali ke rumah jika Dae Woong sudah benar-benar menjadi manusia benar. Dae Woong meminta bibinya agar menepikan mobil namun Kakek menyuruh bibi mempercepat mobil agar segera sampai ke tempat tujuan mereka.
Di sebuah kuil, ada seorang kake-kake yang menjelaskan kepada tamunya tentang sebuah lukisan yang ada gambar seorang Nenek Sam Shin dan seekor serigala. Kake itu lalu bilang bahwa serigala itu adalah Gumiho yang sangat cantik sekali dan selalu berusaha untuk menjadi manusia dan Gumiho itu datang ke dunia manusia. Karna kecantikan Gumiho yang terlalu cantik itu membuat semua laki-laki jatuh cinta dan menimbulkan banyak masalah. Para istri dari laki-laki yang jatuh cinta ke Gumiho pun mulai mengadu kepada Nenek Sam Sihn dan akhirnya Nenek Sam Shin berfikir jika Gumiho mendapatkan seorang suami maka keadaan akan kembali damai namun karna para ibu-ibu menyebarkan isu buruk tentang Gumiho maka tidak ada satu laki-laki pun yang mau menikah dengan Gumiho.
Gumiho yang awalnya ceria menunggu laki-laki yang akan menikahinya pun mulai sedih karna tidak ada seorang laki-laki pun yang datang untuk menjadi suaminya. Akhirnya Nenek Sam Shin pun memotong semua ekor Gumiho dan memenjarakannya di dalam sebuah lukisan.
Para tamu yang datang pun bilang bahwa Gumiho itu memiliki nasib yang amat sangat malang. Kake itu bilang bahwa mereka sebaiknya pergi dari kuil itu dan berdoa di luar. Para tamu itu pun berniat keluar dari kuil namun dia kaget begitu melihat bahwa sosis yang dia bawa itu tiba-tiba menghilang. Tamu yang satu lagi bilang bahwa sosis itu pasti sudah di makan tadi pagi jadi sebaiknya mereka pergi makan di kantin yang ada di dekat kuil saja.
Kake itu dan para tamu pun langsung keluar dari kuil. Gumiho yang ada di dalam kuil itu kesal melihat kake tua itu dan langsung berkomentar, "Ah biksu palsu itu sangat menyebalkan. Kenapa dia membawa tamu kedalam kuil ini? Dulu ketika dia kecil dia amat sangat lucu tapi ketika dia tua, dia jadi sangat cerewet. Dia seenaknya saja bercerita tentangku padahal dia tidak tau cerita sesungguhnya." Gumiho lalu mengeluarkan Sosis yang tadi dia ambil dan dia langsung memuntahkannya karna itu bukanlah daging beneran. Gumiho pun langsung berteriak, "Aaaaaah, aku benar-benar ingin memakan daging!"
Dae Woong dan Kakeknya itu singgah di sebuah tempat peristirahatan di pinggir jalan untuk pergi ke kamar mandi sebentar. Kake terus ingin mengawasi Dae Woong dan Dae Woong pun meminta agar Kake tidak mengikutinya sampai ke kamar mandi, lagi pula HP dan dompet Dae Woong sudah ada di kakenya jadi tidak mungkin dia akan kabur. Kake pun lalu meminta jaminan satu buah sepatu Dae Woong. Dae Woong memberikan satu buah sepatunya dan pergi ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Dae Woong bilang bahwa dia sudah menonton banyak film action tapi dia tidak pernah melihat ada pemeran utama yang melarikan diri dengan menggunakan satu kaki saja. Dae Woong lalu melihat ada sebuah jendela di dalam kamar mandi dan dia mendapatkan sebuah ide. Sementara itu Kake menunggu di luar kamar mandi sambil senyum-senyum senang karna memegang sepatunya Dae Woong sehingga dia pikir kalau Dae Woong tidak akan bisa kabur.
Kake mulai kesal menunggu di luar dan dia pun mencoba ngecheck kedalam kamar mandi dan ternyata tidak ada sosok Dae Woong di kamar mandi. Kake melihat ada jendela di kamar mandi yang terbuka dan langsung curiga kalau Dae Woong kabur. Kake marah besar dan langsung melemparkan sepatunya Dae Woong itu dan pergi keluar dari kamar mandi untuk mencari Dae Woong. Ketika Kake pergi, Dae Woong keluar dari sebuah plastik hitam yang sangat besar di dalam kamar mandi dan langsung tersenyum sambil memakai sepatu yang tadi di lempar oleh Kake.
Kake menghampiri Bibi dan bilang bahwa Dae Woong kabur. Bibi yang sejak tadi menunggu dluar bilang bahwa dirinya sama sekali tidak melihat Dae Woong keluar dari dalam kamar mandi. Selagi kake dan Bibi sibuk berdebat, Dae Woong keluar dari kamar mandi dan langsung naik kedalam truk sayuran. Truk sayuran itu mulai jalan dan kake terlihat kesal sekaligus sedih karna Dae Woong malah pergi.
Truk sayur yang membawa Dae Woong berhenti disuatu tempat dan Dae Woong pun langsung turun dari dalam truk itu. Hari sudah gelap dan mulai turun hujan. Dae Woong bingung mau kemana dia pergi dan dia mulai merasa menyesal karna kabur terlalu terburu-buru. Ada sebuah mobil yang melintas dan ternyata itu adalah mobil dari Kake Biksu di kuil, Dae Woong pun meminta tumpangan dan Kake Biksu itu mengijinkannya menumpang.
Kake Biksu memberikan makanan dan juga memperbolehkan Dae Woong untuk menginap di sebuah kamar yang ada di Kuil itu. Dae Woong lalu meminta ijin untuk meminjam HPnya Biksu untuk menelfon Bibinya. Kake Biksu pun meminjamkannya HP. Dae Woong berusaha menelfon Bibinya namun dia sedikit lupa nomor telfon bibinya sehingga dia harus mencoba menelfonnya satu per satu. Karna sinyal yang tidak begitu bagus dan baterai HP s udah mulai habis, Dae Woong berusaha mencari sinyal dengan berkeliling kuil. Ketika akhirnya dia menemukan sinyal yang bagus, Dae Woong melihat ada sebuah kuil doa dan hujan tiba-tiba turun sehingga Dae Woong pun berusaha berteduh di kuil doa tersebut.
Dae Woong terus berusaha berteduh di kuil doa itu sambil menelfon bibinya. Dan ternyata kuil doa itu adalah kuil tempat Gumiho berada. Akhirnya telfon Dae Woong itu tersambung namun bukan tersambung ke nomor Bibinya melainkan tersambung ke Gumiho. Si Gumiho itu langsung bilang bahwa dia senang karna akhirnya ada seseorang yang datang. Dae Woong menyangka kalau Gumiho itu adalah perempuan yang suka mencari teman kencan melalui telfon salah sambung makanya dia bilang bahwa dia tidak tertarik sama sekali pada Gumiho.
Gumiho lalu nanya, "Apakah kamu laki-laki muda yang baru saja melepaskan topinya? Kau terlihat lebih manis ketika topimu di lepas" Kebetulan pada saat itu Dae Woong baru saja melepaskan topinya. Dae Woong jadi bingung dan berfikir bahwa dia melakukan video call tapi ternyata ketika Dae Woong memeriksa HPnya itu, si HP sudah mati karna abis batre. Dae Woong dengan takut-takut meletakan HP di kupingnya dan nanya, "Hallo?" Gumiho langsung bilang, "Kenapa mengatakan Halo? Sekarang juga aku sedang menatapmu." Dae Woong semakin ketakutan dan mencoba melihat ke sekelilingnya. Gumiho tiba-tiba nanya, "Apakah kamu mencoba mencari aku? Kau tidak akan melihatku!"
Dae Woong makin ketakutan dan berniat kabur namun Gumiho langsung mencegahnya dan bilang kalau misalnya Dae Woong kabur maka dirinya ini akan sangat marah ke Dae Woong. Dae Woong udah lemes dan nanya, "Kenapa kau melakukan hal ini padaku?" Si Gumiho lalu bilang bahwa dia ingin Dae Woong melakukan sesuatu untuknya. Gumiho pun meminta Dae Woong masuk ke dalam Kuil itu dan melihat sebuah lukisan. Dae Woong bilang bahwa dia melihat ada sebuah lukisan seorang nenek dan anjing. Gumiho pun langsung meralat bahwa itu bukanlah lukisan anjing melainkan seekor rubah. Dae Woong langsung meminta maaf atas kesalahannya itu.
Gumiho bilang, "Kau lihat kan kalau dilukisan itu si rubah tidak memiliki ekor, gambarkanlah 9 ekor." Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa jika dirinya ketauan menggambar di sebuah lukisan bersejaran maka dirinya ini bisa di masukan ke penjara. Gumiho bilang bahwa itu bukanlah sebuah masalah. Dae Woong pun mulai menggambar ekor pada rubah di lukisan dan hujan pun turun semakin lebat. Anjing yang ada di kuil tiba-tiba saja menggonggong dan Kakek Biksu pun langsung keluar dari kuilnya.
Gumiho meminta Dae Woong agar menggambar ekor itu lebih cepat karna Para biksu di kuil sepertinya sudah mulai mau datang ke kuil tempatnya itu. Akhirnya Dae Woong selesai membuat gambar ekor di rubah itu. Hujan semakin besar dan angin besar pun membuat seluruh lilin di dalam kuil pun mati. Dae Woong yang ketakutan pun langsung kabur keluar dari kuil dan dia memasuki hutan dengan terburu-buru.
Para Biksu datang ke kuil itu dan kaget begitu melihat bahwa tidak ada gambar rubah dalam lukisan itu.
Dae Woong masih berlari di dalam hutan dan dia tersandung sehingga dia pun terjatuh. Gumiho menghampiri Dae Woong yang terjatuh dan tampak sangat kesakitan. Gumiho bilang bahwa Dae Woong seperti yang mau mati dan dia akan menyelamatkan Dae Woong karna Dae Woong sudah membebaskan dirinya. Akhirnya Gumiho itu pun membantu menyembuhkan Dae Woong yang tampak kesakitan.
Esok paginya, Dae Woong bangun dan dia kaget karna dia ada di atas pohon. Dae Woong mengingat kejadian semalam dan dia jadi bingung karna badannya itu baik-baik saja padahal semalam dia jatuh dari gunung. Gumiho muncul dan menanyakan kabarnya Dae Woong. Dae Woong terpesona oleh kecantikannya Gumiho. Gumiho bilang bahwa dia menaikan Dae Woong ke atas pohon karna tadi ada babi hutan yang lewat.
Dae Woong nanya, "Siapa kamu?" Gumiho langsung senyum dan bales nanya, "Kau tidak ingat aku? Kemarin kita mengobrol." Dae Woong yang masih terpesona sama Gumiho kembali nanya, "Kapan?" Gumiho tersenyum dan bilang kalau wajah Dae Woong tampak lebih manis ketika terkena cahaya matahari seperti ini. Dae Woong tiba-tiba ingat bahwa kemarin malam wakita di telfon juga mengatakannya manis makanya dia panik dan terjatuh dari atas pohon. Dae Woong langsung ketakutan dan bilang "Ha..Ha...Hantu. Pergi sana!" Gumiho menghampiri Dae Woong dan bilang bahwa dirinya ini bukan lah hantu. Dae Woong lalu bilang kalau siang hari itu ga ada alasan hantu keluar makanya dia mulai percaya kalau Gumiho itu manusia. Gumiho kesenangan di kira manusia dan langsung nanya, "Apakah aku terlihat seperti itu?"
Kake Biksu di kuil melaporkan hilangnya gambar rubah di lukisan itu kepada polisi. Si polisi datang bersama dengan seorang wartawan. Wartawan itu nanya, "Apakah anjing itu selalu menggonggong?" Kake Biksu menjawab kalau Anjing itu sudah menggonggong sejak semalam dan semalam ada seorang laki-laki muda yang sepertinya datang ke kuil itu karena Kake Biksu menemukan HP di kuil itu. Si polisi bilang bahwa di kuil ini seperti tidak terlihat ada seorang pun yang masuk. Kake Biksu pun menjelaskan bahwa dirinya ini bukannya mau mencurigai laki-laki muda itu, dia hanya khawatir akan terjadi sesuatu.
Dae Woong bilang bahwa semalam itu permainan yang di lakukan oleh Gumiho benar-benar membuatnya ketakutan. Gumiho menambahkan kalau Dae Woong itu saking ketakutannya sampai-sampai menggambar ekor di dalam lukisan. Dae Woong baru ingat tentang lukisan dan dia meminta Gumiho datang ke kuil untuk bertanggug jawab karna telah merusak sebuah benda bersejarah.
Gumiho bilang bahwa dia tidak mau datang ke kuil itu lagi. Dae Woong langsung menggandeng tangan Gumiho menuju ke kuil dan bilang bahwa Gumiho harus bertanggung jawab karna sudah membuat dirinya menggambar di atas lukisan tua. Gumiho membela diri dengan mengatakan bahwa dia melakukan hal itu karna dia sudah lama terperangkap di kuil dan dia ingin bebas. Dae Woong berfikir bahwa Gumiho pasti memiliki sebuah masalah makanya di simpan di dalam kuil itu.
Dae Woong lalu bilang kalau Gumiho terperangkap di kuil itu pasti ulah neneknya, Dae Woong mengerti situasi Gumiho karna dia juga memiliki kakek yang selalu melakukan hal itu kepadanya. Dae Woong nanya, "Berapa lama kau terperangkap disana?" Gumiho menjawab, "500 tahun!" Dae Woong yang awalnya berjalan langsung terdiam kebingungan "500 tahun?" Gumiho cerita bahwa dia itu ditangkap oleh Nenek Sam Shin dan sudah lebih dari 500 tahun ada di kuil itu. Dae Woong langsung ketawa, "Nenek Sam Shin? Lalu siapa kamu itu?" Gumiho pun jujur mengakui bahwa dirinya ini Gumiho.
Dae Woong ga langsung lari ketakutan melainkan dia heran, "Gumiho? Ah itu sebabnya kau memintaku untuk menggambarkan 9 ekor pada rubah itu?" Gumiho mengangguk dan berkata, "Tapi aku juga sudah menyelamatkanmu. Itu lah sebabnya kau tidak merasa sakit sama sekali karna aku menyimpan manik rubahku di dalam tubuhmu." Dae Woong kesal dan langsung bilang bahwa Gumiho ini pasti kabur dari sebuah lembaga sakit jiwa dan jika Gumiho itu sakit jiwa maka akan percuma saja meminta pertanggung jawaban Gumiho atas gambaran ekor di lukisan itu dan itu artinya dia akan mendapatkan masalah.
Gumiho nanya, "Kau tidak mempercayai aku? Kamu itu hidup karena aku!" Dae Woong bales jawab, "Aku mati karena mu! Kenapa kau bersikap seperti orang normal? Seharusnya kau memakai bunga jika kau ini gila! Ah kau bilang kau ini Gumiho, mana ekor mu itu?" Gumiho ngejawab, "Kau tidak bisa melihatnya sekarang, nanti kau akan melihatnya ketika ada cahaya bulan." Dae Woong makin stress karna ucapan Gumiho ini dan dia berniat untuk pergi sendiri. Si Gumiho nanya mau kemana Dae Woong pergi? Dan Dae Woong pun bilang bahwa dia mau pergi ke Seoul dan sebaiknya Gumiho pergi ke arah jalan yang berbeda. Dae Woong langsung meninggalkan Gumiho. Gumiho lalu bilang bahwa di jalan yang Dae Woong lalui itu ada babi hutan, namun Dae Woong tidak mendengarkannya.
Dae Woong pergi jauh dari Gumiho dan merasa tenang karna Gumiho sudah tidak mengikutinya lagi. Tiba-tiba terdengar suara aneh dan Dae Woong kaget karna suara itu berasal dari babi hutan yang ada di dekat Dae Woong. Dae Woong sudah mau lari jauh dari si babi hutan namun dia ingat sosok Gumiho makanya dia langsung berlari mencoba mencari Gumiho. Gumiho yang sudah tau kalau Dae Woong akan datang menghampirinya pun hanya menunggu dan dia langsung tersenyum karna benar saja Dae Woong datang menghampirinya dan langsung mengajaknya berlari karena ada babi hutan di belakang mereka.
Dae Woong dan Gumiho lalu bersembunyi di balik sebuah pohon untuk menghindari babi hutan itu. Gumiho hanya tertawa senang karna melihat wajah Dae Woong yang ketakutan. Setelah di rasa sudah aman, Mereka pun keluar dari hutan menuju ke jalanan.
Dae Woong melihat penampilan Gumiho dan bilang kepada Gumiho agar kembali ke kuil dan tidak berkeliaran lagi di hutan karna banyak babi hutan. Gumiho bilang bahwa dia tidak takut babi hutan sama sekali. Dae Woong mengerti dan bilang bahwa akan sangat berbahaya jika Gumiho berkeliaran di hutan dengan penampilan yang berantakan itu. Lalu Dae Woong melapaskan kemeja yang dia pakai dan memberikannya kepada Gumiho. Gumiho tersenyum dan bilang kalau Dae Woong ternyata cukup bermanfaat. Dae Woong menyuruh Gumiho kembali ke kuil dan mengaku pada biksu kalau dia sudah mencoret lukisan itu. Dae Woong lalu pamit pergi.
Kakek bertanya kepada Bibi, "Apakah kau sudah mencarinya ke semua tempat?" Bibi menjawab bahwa dia sudah mencari Dae Woong. Bibi lalu bilang kalau Kake harusnya melepaskan Dae Woong saja jika Dae Woong memang ingin pergi. Tentu saja Kake tidak mau melepaskan Dae Woong dan dia mulai memikirkan untuk menjual motor Dae Woong agar Dae Woong nantinya mau kembali ke rumah. Lalu Kake bertanya pada dirinya sendiri, "Tunggu. Apakah aku kalah lagi oleh anak itu?"
Byung Soo dan Sun Nyeon sedang berjalan bersama sambil membicarakan Dae Woong yang berani kabur dari kakenya. Byung Soo bilang bahwa dia seharusnya bisa mencoba sekali mengendarai motornya Dae Woong sebelum di sita oleh kakenya itu, sementara Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong amat sangat keren karna berani kabur seperti ini. Byung Soo lalu nanya, "Apakah aku akan terlihat keren juga jika kabur seperti Dae Woong?" Sun Nyeon langsung memukul Byung Soo dan bilang kalau misalnya Byung Soo kabur justru akan terlihat bahwa Byung Soo itu pembuat masalah.
Byung Soo tidak terima di ejek seperti itu makanya dia bilang bahwa Dae Woong itu kuno karna memiliki rambut keritung yang berputar seperti bibi-bibi. Sun Nyeon malah semakin menyukai Dae Woong dan bilang, "Keriting dan berputar? Ah dia sangat lucu." Byung Soo pun tidak berkomentar apapun lagi. Sun Nyeon lalu bilang kalau misalnya Dae Woong datang padanya maka dia akan melindungi Dae Woong dan jika Byung Soo tau dimana keberadaannya Dae Woong maka Byung Soo harus segera memberitahukan dirinya.
Kake Biksu memanggil Dong Joo ke kuil untuk melihat keadaan si anjing yang sejak semakam selalu menggonggong dan dia khawatir kalau Anjing itu sakit karna anjing itu adalah pemberian yang berharga dari Dong Joo. Dong Joo bilang kalau dia kebetulan ada urusan bisnis di daerah situ makanya dia pun sekalian mampir ke kuil. Dong Joo lalu bertanya, "Apakah ada sesuatu yang terjadi tadi malam?" Kake Biksu pun membawa Dong Joo ke kuil Gumiho dan memperlihatkan lukisan yang sosok rubahnya menghilang.
Kake Biksu keluar dari kuil terlebih dahulu sementara itu Dong Joo diam di dalam kuil itu sambil terus melihat ke arah lukisan. Dong Joo lalu berkata, "Aku sengaja menyimpan anjing itu di kuil ini untuk melindunginya. Aku kira dia kabur dan ada seseorang yang membantunya. Siapa itu?"
Dae Woong memutuskan menjual kalungnya untuk mendapatkan uang. Ketika dia ada di telfon umum, Dae Woong melihat Gumiho sedang duduk di sebuah kursi dan dia pun langsung kesal karna lagi-lagi Gumiho itu mengikutinya. Gumiho duduk di sebuah kursi dan dia bilang bahwa dunia ini benar-benar sudah berubah. Ketika ada seseorang yang membuang kaleng minuman soda ke tempat sampah, Gumiho mengambil kaleng itu dan meminum sisa minuman yang ada di kaleng. Dae Woong yang melihat itu langsung berkomentar, "Dia cukup cantik."
Ternyata Dae Woong menelfon ke Universitasnya untuk menanyakan apakah uang kuliahnya sudah di bayar atau belum. Pihak Universitas memintanya menunggu sebentar untuk memeriksanya. Dan diam-diam Gumiho yang memiliki pendengaran cukup tajam pun menguping pembicaraan Dae Woong dengan pihak Universitas.
Selagi menunggu Pihak Universitas mencari kabar, Dae Woong ngomong sendiri "Aku ada audisi penting dan entah kenapa aku ragu meninggalkannya. Ah semua akan berjalan baik-baik saja karna dia tidak mengetahui tentang aku." Pihak Universitas lalu memberi kabar kepada Dae Woong kalau uang kuliah Dae Woong sudah di bayar oleh Kakek. Dae Woong pun menutup telfon dan dia bilang bahwa masalah sudah selesai dan sekarang dia sebaiknya pergi makan enak.
Gumiho yang melihat Dae Woong keluar dari telfon umum pun langsung mengikuti Dae Woong kembali. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kenapa kamu mengikutiku hah?" Gumiho ngejawab, "Biarkan aku makan denganmu. Aku ingin daging. Selama di kuil aku tidak pernah memakan daging. Sapi, ya aku ingin memakan sapi." Dae Woong menghampiri Gumiho dan bilang, "Putri Gumiho, kita tidak saking mengenal jadi sebaiknya kita pergi ke jalan yang berbeda."
Dae Woong udah mau meninggalkan Gumiho tapi tiba-tiba dia berhenti berjalan karna Gumiho memanggilnya, "Biarkan aku memakan sapi, Dae Woong." Dae Woong memutar badan menatap Gumiho. "Dari mana kau tau namaku?" Gumiho menjawab, "Kamu adalah Mahasiswa jurusan seni di Han Gang Universitas angkatan 2009. Dae Woong itulah yang kamu katakan." Gumiho langsung tersenyum sementara Dae Woong kebingungan.
Akhirnya Dae Woong pun mengajak Gumiho ikut makan daging bersamanya. Dae Woong bilang kalau Gumiho bisa tau informasi tentangnya itu pasti karena menguping. Tapi Dae Woong bilang lagi kalau jarak antara telfon dan kursi tempat duduk Gumiho itu terlalu jauh dan tidak mungkin Gumiho bisa mendengarnya. Gumiho bilang bahwa dia bisa melakukan hal itu semenjak jadi Gumiho. Dae Woong mengerti dan bilang, "Ah sejak otakmu melemah maka bagian tubuhmu yang lainnya semakin kuat."
Lalu Dae Woong membuat kesepakatan dengan Gumiho, "Karna aku membelikanmu daging maka kamu tidak boleh menceritakan hal apapun tentang kejadian di kuil." Gumiho juga bilang bahwa Dae Woong harus berjanji tidak akan memberi tau orang-orang bahwa dirinya itu Gumiho. Dae Woong setuju untuk saling menjaga rahasia mereka.
Gumiho yang melihat daging mentah sudah ingin memakannya namun dia langsung menyimpan daging mentah itu karna memakan daging mentah bukanlah sifat manusia. Dae Woong nanya, "Kamu itu Gumiho, kenapa tidak memakan daging mentah? Kenapa memakan daging yang sudah di masak?" Gumiho menjawab kalau dia ini sangat berusaha untuk menjadi seperti manusia makanya harus makan daging yang sudah di masak juga. Dae Woong mengejek Gumiho dengan bilang kalau hal yang di lakukan Gumiho itu terdengar mudah. Gumiho langsung bilang bahwa menjadi seperti manusia itu sangatlah sulit.
Daging yang di masak sudah matang dan Gumiho pun langsung memakannya dengan lahap. Dae Woong berkomentar, "Ah pasti sangat sulit untuk tinggal di kuil apalagi kau sangat menyukai daging. Apakah kamu mau menelfon rumahmu? Dimana orang tuamu?" Gumiho ngejawab kalau dia ini tidak memiliki siapapun. Dae Woong yang mendengarnya pun hanya terdiam. Dae Woong nanya, "Kau tidak memiliki orang tua?" Gumiho terus memakan daging dan menjawab, "Aku ini bukan manusia." Dae Woong semakin kesal dan bilang, "Ah benar. Kau ini adalah rubah berekor sembilan! Apakah aku bisa melakukan percakapan serius dengan perempuan ini??"
Gumiho memakan hampir semua daging yag dimasak dan itu membuat Gumiho dan Dae Woong berebutan satu daging yang tersisa. Ketika Dae Woong mau memakannya, Gumiho langsung membentak dan marah besar, Akhirnya Dae Woong pun memberikan daging itu kepada Gumiho dan Gumiho langsung kembali ceria. Dae Woong lalu bilang mau pergi ke kamar mandi dulu dan sebaiknya Gumiho menunggu di restaurant itu.
Ternyata Dae Woong bukan pergi ke kamar mandi, dia pergi ke sebuah telfon umum dam menelfon kuil untuk memberi tau bahwa ada orang yang kabur dari kuil itu. Selesai menelfon, Dae Woong kembali berfikir, "Apakah kuil itu akan menerima jika mengetahui bahwa orang gila itu lah yang mencoret lukisan itu?" Dae Woong menghilangkan pikirannya itu dan pergi dari telfon umum.
Gumiho yang mulai penasaran kemana perginya Dae Woong pun mulai mencari Dae Woong ke kamar mandi sambil membawa tulang daging dan dia tidak menemukan Dae Woong sama sekali. Ketika melihat ada closet, Gumiho terlihat takjub dan bilang, "Kenapa ada kursi di sini? Aaah ini bukan kursi melainkan sumber air. Tempatnya terlihat bagus namun airnya tidak bersih." Secara tidak sengaja tulang daging yang di bawa oleh Gumiho itu jatuh ke Closet dan ketika Gumiho mau mengambilnya tulang daging itu suah di sedot oleh kloset. Gumiho mau kembali mengambil tulang daging itu namun dia mendengar ada suara Kake Biksu di kuil sehingga dia pun bersembunyi.
Kakek Biksu, Dong Joo dan beberapa polisi dateng ke restaurant daging itu untuk mencari Dae Woong dan juga Gumiho. Si pemilik restaurant bilang bahwa tadi memang ada seorang laki-laki datang bersama dengan pacarnya yang sangat cantik. Dong Joo terlihat sedikit cemburu ketika dibilang bahwa Gumiho itu pacarnya Dae Woong. Kakek Biksu lalu bilang bahwa kemungkinan besar kemarin itu Dae Woong meminjam HP untuk menelfon perempuan yang berada bersama dengan Dae Woong saat ini. Dong Joo tiba-tiba bilang bahwa dia mau meminjam telfon yang dipinjam oleh Dae Woong kemarin dan jika dia menemukan sesuatu maka dia akan mengatakannya pada Kakek Biksu. Dong Joo pun mengambil HP itu dan pamit pergi ke Seoul.
Di dalam perjalanan ke Seoul, Dong Joo bilang ke asistennya bahwa dirinya bisa menemukan Orang hilang itu dari telfon. Asistennya Dong Joo mengira bahwa yang hilang itu adalah hewan peliharaan makanya dia bertanya, "Apakah hewan peliharaanmu hilang lagi?" Dong Joo lalu menjawab, "Ini sedikit seram untuk di katakan sebagai hewan peliharaan dan ini juga sedikit berbahaya." Asistennya kembali bertanya, "Lalu seperti apa hewan ini?" Dong Joo mejawab, "Kita bisa menyebutnya sejenis Mutan."
Gumiho naik ke atas sebuah gedung untuk mencari sosok Dae Woong dan dia mencari Dae Woong dengan mengandalkan indra penciumannya itu. Gumiho mencium bau Dae Woong di dekat terminal makanya dia pun langsung turun dari atas gedung itu untuk menuju terminal. Ketika berjalan menuju terminal, Gumiho melihat ada bapa-bapa yang membeli minuman soda seperti minuman yang tadi dia temukan di tempat sampah. Bapa-bapa itu tau kalau Gumiho pasti ingin minuman itu makanya dia pun memberikan minuman soda itu kepada Gumiho. Gumiho meminumnya dan langsung berkomentar, "Ini semua penuh gelembung dan ini adalah pengalaman pertamaku mencoba minuman unik dan mengejutkan."
Mobilnya Dong Joo melintasi Gumiho namun dia tidak mengetahui bahwa perempuan itu adalah Gumiho. Asistennya nanya, "Seperti apa dia itu?" Dong Joo menjawb, "Aku belum pernah melihat dia di dunia nyata. Tapi pasti dia sangat cantik dan kecantikannya itu cukup untuk menggoda para pria."
Bibinya Dae Woong pergi ke sebuah mall dan dia menelfon Byung Soo untuk meminta kabar Dae Woong. Bibinya Dae Woong lalu masuk kedalam lift, di dalam lift dia tidak sengaja kentut karna merasa tidak enak badan. Tiba-tiba lift berhenti di sebuah lantai dan dia pun langsung panik untuk menghilangkan bau kentutnya itu. Ada seorang laki-laki yang sepertinya seusia dengannya masuk ke dalam lift. Bibi Dae Woong pun langsung bersikap tenang dan pura-pura tidak mengetahui bau kentutnya itu.
Lalu lift berhenti di sebuah lantai lagi dan ada 2 ibu-ibu yang masuk ke dalam lift. Ketika pintu lift ditutup, ibu-ibu itu langsung mengomel karna di lift ada bau tidak sedap. si laki-laki itu tiba-tiba mengaku bahwa dia yang kentut karna sedang tidak enak badan. Bibi Dae Woong pun kaget mendengar hal itu. Pintu lift kembali terbuka dan laki-laki itu pun keluar, sebelum pintu lift tertutup Bibi Dae Woong tersenyum berterima kasih kepada laki-laki itu. Dan di luar lift laki-laki itu langsung bilang, "Ah dia manis."
Dae Woong berniat meninggalkan Gumiho makanya dia masuk kedalam bis yang akan membawanya ke Seoul. Di dalam bis, Dae Woong membeli sebuah masker wajah dan memakainya.Kondektur datang ke arah Dae Woong dan meminta Dae Woong memberikan tiket. Dae Woong yang matanya terpejam pun mengambil tiketnya dan memberikan kepada Kondektur. Kondektur bilang kalau Dae Woong harus memberikan 2 buah tiket kepadanya.
Dae Woong kebingungan dengan maksud Kondektur itu dan ketika dia membuka matanya pun dia kaget melihat ada Gumiho yang duduk di kursi bis sampingnya. Dae Woong berteriak kaget dan itu membuat orang-orang di dalam bis jadi melihat ke arahnya. Dae Woong nanya, "Ngapain kamu ada disini?" Gumiho lalu menjawab, "Kita harus pergi bersama-sama."
Dae Woong pun langsung menarik Gumiho turun dari bis dan meminta Gumiho untuk tidak mengikutinya lagi. Gumiho bilang kalau dia mengikuti Dae Woong dengan cara mencium bau Dae Woong. Gumiho lalu melihat Dae Woong membawa sebuah plastik hitam dan dia pun bilang, "Ah kau punya greentea seperti yang di miliki Kakek Biksu. Kau juga memiliki sosis dan strawberry." Dae Woong kebingungan dan nanya, "Dari mana kamu tau? Apakah kamu terus mengikutiku dan melihat apa yang aku beli?" Gumiho sekali lagi bilang bahwa dia bisa mengetahui hal itu dengan mencium baunya Dae Woong.
Dae Woong udah bener-bener kesal makanya dia nanya, "Kenapa kamu mengikutiku terus?" Dengan polosnya Gumiho itu ngejawab, "Karena aku menyukaimu." Dae Woong mulai marah dan langsung mendorong Gumiho, "Kamu bertingkah seperti orang gila hanya untuk mengikutiku kan? Aku sudah sering melihat wanita yang meggoda laki-laki tapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan wanita yang berfikiran sempit sepertimu. Sensasional! Iya aku mengakui bahwa metode gila mu itu benar-benar segar tetapi aneh. Kau benar-benar seram dan seperti penguntit."
Gumiho bilang bahwa dia ini tidak berbohong. Dae Woong nanya, "Jadi kau ini Gumiho?" Gumiho mengaku Iya. Dae Woong kembali nanya, "Gumiho itu menarik laki-laki... Gumiho itu rubah berekor sembilan... Apakah Gumiho seperti itu? Gumiho itu menggali dan mengambil hati laki-laki untuk di makan. Gumiho seperti itu?" Gumiho bilang bahwa dia sudah menyelamatkan hidup Dae Woong. Dae Woong kesal karna menyangka Gumiho tetap berpura-pura gila. Dae Woong pun langsung menantang Gumiho, "Aku akan pergi dan silahkan saja kau ikuti bauku. Ketika bulan muncul, keluarkan ekormu itu. dan Keluarkan titisan rubahmu itu agar aku percaya!"
Dae Woong langsung berjalan meninggalkan Gumiho dan si Gumiho bilang, "Aku akan mengikutimu dan membuatmu percaya. Lalu kau akan mati!" Dae Woong tidak mempedulikannya dan langsung masuk ke dalam bis. Di dalam bis, Dae Woong melihat keluar jendela dan melihat sosok Gumiho yang menatapnya tajam. Ketika untuk kedua kalinya Dae Woong melihat keluar, sosok Gumiho itu sudah menghilang.
Akhirnya Dae Woong sampai di terminal Seoul dan dia merasa ada seseorang yang terus mengikutinya. Ketika di dalam kereta pun Dae Woong melihat ada sosok perempuan menggunakan gaun putih dan berambut panjang, Dae Woong sudah ketakutan tapi ternyata perempuan itu bukanlah Gumiho. Ketika berjalan di dekat sebuah taman, tiba-tiba ada yang menepuk punggung Dae Woong. Dae Woong berteriak ketakutan dan ternyata yang menepuknya itu adalah Byung Soo dan juga Sun Nyeon.
Mereka pun pergi ke sebuah gor tempat latihan basket. Byung Soo memberikan sebuah tas dan juga HP kepada Dae Woong dan dia bilang bahwa Bibinya Dae Woong meminta dia memberikan barang itu kepada Dae Woong dan Dae Woong sebaiknya tidak pulang ke rumah dulu sampai Bibinya Dae Woong berhasil menenangkan Kakek. Sun Nyeon bilang bahwa untuk sementara waktu Dae Woong boleh menginap di gor itu dan dia akan pergi ke luar sebentar untuk mencari kuncinya.
Dae Woog mencium bau tidak sedap dan dia pun berfikir untuk melepaskan bajunya. Byung Soo melihat ke punggung Dae Woong yang penuh memar dan bertanya, "Kau mendapat luka dan sepertinya luka ini membuat tulangmu ada yang patah. Apakah kau tidak merasakan sakit?" Dae Woong ngejawab, "Tidak terasa sakit sama sekali." Dae Woong ingat kalau waktu itu dia jatuh dari hutan dan mungkin itu lah yang membuat punggungnya terluka namun anehnya tidak terasa sakit sama sekali. Lalu Dae Woong ingat kata-kata Gumiho yang bilang telah menyelamatkan hidupnya Dae Woong. Dae Woong langsung menyangkal bahwa yang di katakan oleh Gumiho itu tidak mungkin benar.
Byung Soo nanya, "Tidak mungkin apa?" Dae Woong pun lalu menceritakan bahwa dia bertemu dengan seorang perempuan aneh hari ini yang mengaku sebagai Gumiho. "Aku bertemu perempuan aneh dan dia bilang bahwa dia itu Gumiho. Ah aku tidak boleh mengatakan ini pada siapapun atau dia bilang akan membunuhku." Byung Soo lalu bilang kalau misalnya perempuan itu Gumiho maka Dae Woong tidak boleh menceritakan hal itu kepada dirinya karna di cerita-cerita jaman dahulu Gumiho selalu meminta agar orang-orang tidak mengetahui dirinya itu dan jika rahasia terbongkar maka Gumiho akan memakan hati laki-laki. Dae Woong pun jadi panik namun Byung Soo langsung bilang bahwa itu hanyalah sebuah cerita.
Sun Nyeon lalu datang sambil membawakan kunci. Byung Soo bilang bahwa dia harus pergi kerja sambilan dulu. Dae Woong meminta mereka agar tetap diam di gor bersamanya dan Sun Nyeon dengan senang hati bilang akan menemani Dae Woong. Byung Soo cemburu dan bilang kalau Sun Nyeon itu harus pulang cepat agar ayahnya tidak khawatir. Dae Woong pun jadi takut di tinggal sendiri apalagi Byung Soo bilang ke Dae Woong untuk menjaga hatinya agar tidak di makan Gumiho. Ketika Byung Soo dan Sun Nyeon pergi keluar, Dae Woong berteriak "Jangan matikan lampunya!" Tapi lampu di gor justru di matikan.
Dae Woong pun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan mengganti bajunya lalu dia ingat kat-kata si Gumiho, "Aku akan menemukanmu dan membuatmu percaya. Dan saat waktunya tiba, kau akan mati!" Dae Woong bilang bahwa hal itu cukup mengerikan.
Untuk menghilangkan perasaan takutnya pun Dae Woong main basket di dalam gor. Bola basketnya terlepas dari tangan Dae Woong dan ketika Dae Woong mau mengambilnya, bola basket itu dengan sendirinya datang menghampiri Dae Woong. Dae Woong mencoba berfikiran bahwa bola basket itu memantul ketembok sehingga bola itu kembali kepadanya. Tiba-tiba saja semua bola yang ada di dalam gor itu menghampirinya dan dari jauh Gumiho juga datang menghampirinya.
Dae Woong kaget melihat Gumiho. Gumiho bilang bahwa sebelumnya dia sudah mengatakan akan menemukan Dae Woong. Dae Woong tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya bilang bahwa Gumiho itu sangat luar biasa hebat. Gumiho bilang bahwa dia itu memang Gumiho dan dia akan menunjukan sesuatu kepada Dae Woong ketika bulan muncul. Gumiho berjalan menjauh dari Dae Woong dan ketika bulan benar-benar terlihat jelas, sembilan ekor milik Gumiho itu keluar dan itu membuat Dae Woong tercengang sampai-sampai menjatuhkan bola basket yang di pegangnya.
Gumiho bilang bahwa dia ini memang Gumiho dan sekarang dia akan mengambil titisan rubah yang dia simpan di Dae Woong. Gumiho pun mulai mendekat ke Dae Woong dan menempelkan bibirnya ke bibir Dae Woong untuk mengambil kembali titisan rubah yang sudah dia simpan di tubuh Dae Woong.
Mi Ho sosok wanita cantik itu melihat Dae Woong yang menuruni tangga di dekat kampus Dae Woong dan dia pun langsung memanggil-manggil Dae Woong. Dae Woong kaget ketika melihat sosok Mi Ho dan dia pun langsung merubah arah jalannya sambil pura-pura menerima telfon. Dae Woong terus berusaha menghindar dari Mi Ho namun sayangnya Mi Ho berhasil menemukan Dae Woong kembali dan langsung menghampirinya.
Mi Ho nanya, "Apakah kau tidak mendengarkan panggilanku?" Dae Woong langsung bilang bahwa dia tadi tidak mendengar panggilan Mi Ho karna tadi dia sedang menelfon temannya. Mi Ho langsung tersenyum dan mengatakan, "Ah, Jika kamu tidak ingin mati, aku kira kamu tidak akan berpura-pura tidak mendengarkanku." Dae Woong tersenyum terpaksa dan bilang kalau dia masih ingin hidup. Mi Ho pun langsung menarik tangan Dae Woong untuk menunjukan sesuatu yang baru dia temukan. Dae Woong bertanya apa yang ditemukan oleh Mi Ho namun Mi Ho tidak menjawabnya dan terus menarik tangan Dae Woong untuk melihat yang ia temukan.
Mi Ho terus menarik tangan Dae Woong dan Dae Woong pun berbicara dalam hati, "Ini adalah pacarku, semua laki-laki iri padaku karna aku memiliki pacar yang sangat cantik." Semua laki-laki yang melihat mereka berdua pun langsung menatap iri kepada Dae Woong karna Mi Ho benar-benar sangat cantik.
Dae Woong nanya ke Mi Ho, "Kemana kau akan membawaku?" Mi Ho menjawab, "Kau akan melihatnya. Hari ini adalah hari yang sangat special." Mi Ho terus menarik Dae Woong sampai akhirnya dia melepaskan tangan Dae Woong dan bilang kepada Dae Woong, "Di restaurant sebelah sana ada sapi yang baru di potong, aku ingin makan sapi, kumohon." Dae Woong terlihat kaget dan bilang, "Makan sapi LAGI? Tidak! Mi Ho, aku sedang tidak punya uang jadi tidak ada sapi untuk hari ini!"
Mi Ho keliatan marah dan berbisik ke telinga Dae Woong, "Kalau begitu aku akan memakanmu." Jelas Dae Woong langsung panik dan terdiam. Min Ho mencolek pipi Dae Woong lalu bilang, "Ah rasanya pasti lezat." Mi Ho lalu mulai bernyanyi, "Woong Woong, apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu makan? Aku makan nasi. Apa yang akan kamu makan dengan nasi? Dae Woong yang akan menjadi lauknya." Dae Woong jelas jadi semakin ketakutan sementara Mi Ho malah semakin senang mengganggu Dae Woong. "Apakah dia hidup? Atau dia mati? Ah dia hidup. Dae Woong cepat belikan aku sapi dan aku tidak akan memakanmu!"
Mi Ho langsung berlari senang menuju restaurant sapi itu sementara Dae Woong masih berdiri dengan wajah yang ketakutan dan dia bilang dalam hati "Perempuan yang mau memakanku itu adalah... Pacarku... Dia Gumiho."
Kenapa Dae Woong bisa ketemu Mi Ho? Kita flashback dulu ya...
Dae Woong bersama teman-temannya sedang melakukan shooting di dalam Gedung Olahraga. Dae Woong berperan sebagai super hero yang mengalahkan tiga ninja dan dia melakukan aksi super heronya ini sambil terbang dengan menggunakan bantuan kawat-kawat yang di tarik oleh teman-temannya. Selesai mengalahkan tiga ninja itu, Dae Woong bertanya kepada Seon Nyun "Apakah aku keren?" Seon Nyun yang bertugas merekam aksi tadi langsung bilang bahwa Dae Woong benar-benar terlihat tampan. Dae Woong tersenyum senang dan memerintahkan teman-temannya yang lain untuk membantu menurunkannya.
Selesai shooting kecil-kecilan itu, Dae Woong langsung melihat rekaman itu dan berkomentar, "Bukankah aku terlihat seperti Raja Action? Ah jika dilihat sekilas kawat itu tidak terlihat dan aku benar-benar seperti terbang di udara." Teman-temannya Dae Woong yang sedang makan hanya mangut-mangut setuju. Dae Woong nanya, "Bagaimana es krimnya? Apakah aku harus memesan ayam juga?" Teman-temannya Dae Woong langsung setuju.
Byung Soo yang merupakan salah satu teman dekat Dae Woong bilang, "Jika kita menyimpan video itu di internet, apakah kau pikir kau akan jadi bintang UCC? Ah aku pikir lebih baik kita buat sebuah video lain dan memasukannya ke acara Star King saja." Dae Woong langsung berkomentar "Yang ada di acara Star King hanyalah orang-orang umum, aku ini aktor masa depan jadi Star King itu tidak bagus untuk image debutku nanti." Byung Soo mengerti maksud dari Dae Woong dan melanjutkan makan es krimnya.
HP Dae Woong berbunyi dan Dae Woong pun langsung mengangkatnya, "Hallo Noona, kau ada di sekolah? Baiklah aku akan segera kesana. Hitung lah sampai 100 dan aku akan ada di sana." Dae Woong langsung mematikan HPnya dan berlari keluar dari gedung olah raga itu sementara teman-temannya Dae Woong bingung mau kemana perginya Dae Woong.
Dae Woong langsung mengendarai motornya menuju ke Kampusnya untuk bertemu orang yang di maksud Noona olehnya. Noona yang di maksud oleh Dae Woong ini adalah seniornya di kampus dan Dae Woong ini sebenernya suka sama Noona yang namanya itu Hye In.
Hye In menunggu Dae Woong di sebuah ruangan dan Dae Woong pun langsung menghampirinya. Hye In melihat sebuah buku dan Dae Woong langsung bilang bahwa dia mengikuti audisi untuk Film yang di adaptasi dari buku itu dan kemungkinan besar kalau dia akan di terima audisi film itu. Hye In ikut senang dan langsung mengacak-acak rambutnya Dae Woong. Dae Woong langsung melepaskan tangan Hye In dan bilang, "Jika aku terkenal nanti, kau tidak akan bisa menyentuhku seperti ini. Tapi baiklah aku akan memberimu kesempatan untuk menyentuh wajahku, pundakku, hmmm Apakah aku harus memberikanmu pelukan juga?" Hye In sedikit bengong tapi dia langsung tertawa dan bilang, "Aku merasa bersyukur mengenalmu jadi sepertinya tidak usah memelukmu. " Dae Woong lalu bilang lagi, "Aku akan terkenal suatu saat nanti jadi tunggu dan lihat saja!"
Dae Woong bersama dengan Seon Nyun dan Byung Soo sedang ada di salon milik kakenya Dae Woong. Dae Woong berusaha membaca Buku yang akan di filmkan itu dan mencoba mendalami peran di dalam buku. Byung Soo tiba-tiba nanya, "Bukankah ini audisi untuk film sejarah? Apakah baik-baik saja jika rambutmu itu keriting?" Dae Woong baru sadar dan dia pun berniat untuk bertanya segera tentang rambutnya.
Seon Nyun yang lagi ikut perawatan di salon itu nanya ke Dae Woong, "Dae Woong, Semenjak salon ini milik kakemu, apakah ini gratis?" Dae Woong bilang bahwa nanti kakenya akan memotong biaya salon itu dari uang bulanannya. Byung Soo langsung berkomentar bahwa hiduo Dae Woong ini sangat enak karna mendapatkan uang bulanan dari kekenya dan itu membuat Dae Woong bebas makan dan bermain. Seon Nyun juga ikut berkomentar bahwa dia sebaiknya lebih berteman dekat dengan Dae Woong. Dae Woong hanya tertawa sekilas dan berniat menanyakan tentang rambutnya itu.
Dae Woong keluar dari ruangan perawatan rambut dan dia langsung kaget begitu bertemu dengan Kakenya. Kakenya Dae Woong langsung nanya, "Apakah aku menyuruhmu untuk datang ke salon ini gratis lagi? Dan kenapa kamu membawa teman-temanmu?" Dae Woong melihat ke Kasir salon yang aga judes ke dirinya dan Dae Woong langsung bilang ke kakenya, "Kata siapa aku disalon ini gratis? Aku akan membayarnya dan aku punya uang." Kakenya Dae Woong langsung nanya, "Uang? Itu bukan uang kuliahmu kan? Aku mendapatkan telfon dari kampusmu dan mereka bilang bahwa kau belum membayar kuliah. Apa yang kamu lakukan dengan uang kuliahmu itu hah?" Dae Woong langsung panik dan bilang, "Ah sepertinya aku lupa membayarnya. Aku harus menyelesaikan rambutku dulu dan nanti kita bicarakan masalah ini lagi ya." Dae Woong sudah mau kabur namun Kakenya langsung menahannya.
"Kemana kamu akan pergi hah? Aku dengar kau membeli sebuah motor baru dari uang kuliah itu. Bibimu mengatakan semuanya padaku!" Suara Kakenya Dae Woong yang besar itu membuat Seon Nyun dan Byung Soo langsung keluar dari ruang perawatan dan kaget melihat Dae Woong yang di tahan pergi oleh kakenya itu. Dae Woong langsung bilang bahwa dia akan memberikan motornya itu kepada kakenya nanti dan sekarang dia harus membereskan masalah rambutnya dahulu karna jika semakin lama rambutnya itu mendapatkan perawatan maka nanti rambutnya akan menjadi super keriting. Kakenya ga peduli dan malah bilang bahwa dia ingin mencukur habis rambutnya Dae Woong. Dae Woong mati-matian bilang bahwa dia akan ikut pergi dengan kakenya asalahkan dia boleh membereskan masalah rambutnya itu dulu.
Byung Soo ikut membela Dae Woong dengan meminta Kake melepaskan Dae Woong untuk menyelesaikan masalah rambutnya itu dulu karna jika di biarkan lama maka nanti rambutnya Dae Woong akan semakin keriting. Akhirnya Kake pun melepaskan tangan Dae Woong dan menyuruh Dae Woong agar segera menyelesaikan masalah rambutnya terdahulu. Dae Woong akhinya di lepaskan oleh kakenya dan dia langsung kabur dari kakenya itu. Kakenya Langung teriak-teriak memanggil Dae Woong namun Dae Woong tidak mempedulikannya dan langsung kabur dengan menggunakan motornya itu.
Karena Dae Woong tidak menggunakan Helm maka Polisi pun langsung menilangnya. Dae Woong bilang bahwa dia sedang buru-buru sehingga lupa memakai helm. Si polisi bilang bahwa Dae Woong harus ikut ke kantor polisi karena motor Dae Woong ini di laporkan motor curian. Jelas Dae Woong jadi kaget.
Akhirnya mau ga mau Dae Woong di bawa ke kantor polisi dan di penjarakan. Dae Woong meminta ke si polisi agar dia pergi ke salon dulu untuk menyelesaikan masalah rambutnya terlebih dahulu namun polisi tidak mempedulikannya. Dae Woong terus mengoceh meminta di bebaskan, "Aku ini aktor masa depan dan aku akan ada audisi yang sangat penting. Jika rambutku semakin keriting maka aku akan meminta pertanggung jawaban dari pemerintah!" Lagi-lagi tidak ada satu pun polisi yang mendengar omelan Dae Woong itu.
Bibinya Dae Woong datang dan bilang bahwa Dae Woong sudah boleh keluar dari penjara dan kini kakenya menunggu di luar kantor polisi. Dae Woong takut-takut keluar dari kantor polisi dan kakenya itu langsung bilang bahwa hal pertama yang mereka harus lakukan adalah pergi ke salon untuk mengurus rambutnya Dae Woong.
Akhirnya mereka pergi ke salon untuk mengurus masalah rambut Dae Woong. Bibinya Dae Woong langsung bilang kepada Kakek, "Kau terlalu kejam kepadanya, Ayah. Dia itu satu-satunya cucumu tapi kau malah melaporkan bahwa motornya itu adalah motor curian." Kake bilang bahwa dia melakukan hal ini semua justru karna Dae Woong lah cucunya. Kakeknya ini sudah terlalu banyak membiarkan apa saja yang diingin kan oleh Dae Woong bahkan dia sudah membiarkan Dae Woong mengambil kuliah jurusan Film.
Kakenya itu masih tidak habis pikir uang kuliah yang di berikan kepada Dae Woong itu malah di pakai membeli motor. Bibi bilang bahwa Kake lah yang selalu menuruti semua yang diinginkan oleh Dae Woong karna orang tua Dae Woong sudah meninggal dan itu membuat Kake merasa sangat bersalah. Kake lalu bilang bahwa mulai hari ini dia akan membuat Dae Woong seperti orang biasa-biasa saja.
Dae Woong sudah menyelesaikan rambutnya dan dia meminta maaf kepada kakenya. Kakenya langsung bilang bahwa mereka harus segera masuk kedalam mobil. Di mobil, kake bilang bahwa Dae Woong harus mengikuti sebuah ujian perguruan tinggi. Jelas Dae Woong langsung menolaknya apalagi beberapa hari lagi dia ada sebuah audisi penting. Kakek tidak mau tau dan bilang bahwa Dae Woong harus belajar di tempat itu dan boleh kembali ke rumah jika Dae Woong sudah benar-benar menjadi manusia benar. Dae Woong meminta bibinya agar menepikan mobil namun Kakek menyuruh bibi mempercepat mobil agar segera sampai ke tempat tujuan mereka.
Di sebuah kuil, ada seorang kake-kake yang menjelaskan kepada tamunya tentang sebuah lukisan yang ada gambar seorang Nenek Sam Shin dan seekor serigala. Kake itu lalu bilang bahwa serigala itu adalah Gumiho yang sangat cantik sekali dan selalu berusaha untuk menjadi manusia dan Gumiho itu datang ke dunia manusia. Karna kecantikan Gumiho yang terlalu cantik itu membuat semua laki-laki jatuh cinta dan menimbulkan banyak masalah. Para istri dari laki-laki yang jatuh cinta ke Gumiho pun mulai mengadu kepada Nenek Sam Sihn dan akhirnya Nenek Sam Shin berfikir jika Gumiho mendapatkan seorang suami maka keadaan akan kembali damai namun karna para ibu-ibu menyebarkan isu buruk tentang Gumiho maka tidak ada satu laki-laki pun yang mau menikah dengan Gumiho.
Gumiho yang awalnya ceria menunggu laki-laki yang akan menikahinya pun mulai sedih karna tidak ada seorang laki-laki pun yang datang untuk menjadi suaminya. Akhirnya Nenek Sam Shin pun memotong semua ekor Gumiho dan memenjarakannya di dalam sebuah lukisan.
Para tamu yang datang pun bilang bahwa Gumiho itu memiliki nasib yang amat sangat malang. Kake itu bilang bahwa mereka sebaiknya pergi dari kuil itu dan berdoa di luar. Para tamu itu pun berniat keluar dari kuil namun dia kaget begitu melihat bahwa sosis yang dia bawa itu tiba-tiba menghilang. Tamu yang satu lagi bilang bahwa sosis itu pasti sudah di makan tadi pagi jadi sebaiknya mereka pergi makan di kantin yang ada di dekat kuil saja.
Kake itu dan para tamu pun langsung keluar dari kuil. Gumiho yang ada di dalam kuil itu kesal melihat kake tua itu dan langsung berkomentar, "Ah biksu palsu itu sangat menyebalkan. Kenapa dia membawa tamu kedalam kuil ini? Dulu ketika dia kecil dia amat sangat lucu tapi ketika dia tua, dia jadi sangat cerewet. Dia seenaknya saja bercerita tentangku padahal dia tidak tau cerita sesungguhnya." Gumiho lalu mengeluarkan Sosis yang tadi dia ambil dan dia langsung memuntahkannya karna itu bukanlah daging beneran. Gumiho pun langsung berteriak, "Aaaaaah, aku benar-benar ingin memakan daging!"
Dae Woong dan Kakeknya itu singgah di sebuah tempat peristirahatan di pinggir jalan untuk pergi ke kamar mandi sebentar. Kake terus ingin mengawasi Dae Woong dan Dae Woong pun meminta agar Kake tidak mengikutinya sampai ke kamar mandi, lagi pula HP dan dompet Dae Woong sudah ada di kakenya jadi tidak mungkin dia akan kabur. Kake pun lalu meminta jaminan satu buah sepatu Dae Woong. Dae Woong memberikan satu buah sepatunya dan pergi ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Dae Woong bilang bahwa dia sudah menonton banyak film action tapi dia tidak pernah melihat ada pemeran utama yang melarikan diri dengan menggunakan satu kaki saja. Dae Woong lalu melihat ada sebuah jendela di dalam kamar mandi dan dia mendapatkan sebuah ide. Sementara itu Kake menunggu di luar kamar mandi sambil senyum-senyum senang karna memegang sepatunya Dae Woong sehingga dia pikir kalau Dae Woong tidak akan bisa kabur.
Kake mulai kesal menunggu di luar dan dia pun mencoba ngecheck kedalam kamar mandi dan ternyata tidak ada sosok Dae Woong di kamar mandi. Kake melihat ada jendela di kamar mandi yang terbuka dan langsung curiga kalau Dae Woong kabur. Kake marah besar dan langsung melemparkan sepatunya Dae Woong itu dan pergi keluar dari kamar mandi untuk mencari Dae Woong. Ketika Kake pergi, Dae Woong keluar dari sebuah plastik hitam yang sangat besar di dalam kamar mandi dan langsung tersenyum sambil memakai sepatu yang tadi di lempar oleh Kake.
Kake menghampiri Bibi dan bilang bahwa Dae Woong kabur. Bibi yang sejak tadi menunggu dluar bilang bahwa dirinya sama sekali tidak melihat Dae Woong keluar dari dalam kamar mandi. Selagi kake dan Bibi sibuk berdebat, Dae Woong keluar dari kamar mandi dan langsung naik kedalam truk sayuran. Truk sayuran itu mulai jalan dan kake terlihat kesal sekaligus sedih karna Dae Woong malah pergi.
Truk sayur yang membawa Dae Woong berhenti disuatu tempat dan Dae Woong pun langsung turun dari dalam truk itu. Hari sudah gelap dan mulai turun hujan. Dae Woong bingung mau kemana dia pergi dan dia mulai merasa menyesal karna kabur terlalu terburu-buru. Ada sebuah mobil yang melintas dan ternyata itu adalah mobil dari Kake Biksu di kuil, Dae Woong pun meminta tumpangan dan Kake Biksu itu mengijinkannya menumpang.
Kake Biksu memberikan makanan dan juga memperbolehkan Dae Woong untuk menginap di sebuah kamar yang ada di Kuil itu. Dae Woong lalu meminta ijin untuk meminjam HPnya Biksu untuk menelfon Bibinya. Kake Biksu pun meminjamkannya HP. Dae Woong berusaha menelfon Bibinya namun dia sedikit lupa nomor telfon bibinya sehingga dia harus mencoba menelfonnya satu per satu. Karna sinyal yang tidak begitu bagus dan baterai HP s udah mulai habis, Dae Woong berusaha mencari sinyal dengan berkeliling kuil. Ketika akhirnya dia menemukan sinyal yang bagus, Dae Woong melihat ada sebuah kuil doa dan hujan tiba-tiba turun sehingga Dae Woong pun berusaha berteduh di kuil doa tersebut.
Dae Woong terus berusaha berteduh di kuil doa itu sambil menelfon bibinya. Dan ternyata kuil doa itu adalah kuil tempat Gumiho berada. Akhirnya telfon Dae Woong itu tersambung namun bukan tersambung ke nomor Bibinya melainkan tersambung ke Gumiho. Si Gumiho itu langsung bilang bahwa dia senang karna akhirnya ada seseorang yang datang. Dae Woong menyangka kalau Gumiho itu adalah perempuan yang suka mencari teman kencan melalui telfon salah sambung makanya dia bilang bahwa dia tidak tertarik sama sekali pada Gumiho.
Gumiho lalu nanya, "Apakah kamu laki-laki muda yang baru saja melepaskan topinya? Kau terlihat lebih manis ketika topimu di lepas" Kebetulan pada saat itu Dae Woong baru saja melepaskan topinya. Dae Woong jadi bingung dan berfikir bahwa dia melakukan video call tapi ternyata ketika Dae Woong memeriksa HPnya itu, si HP sudah mati karna abis batre. Dae Woong dengan takut-takut meletakan HP di kupingnya dan nanya, "Hallo?" Gumiho langsung bilang, "Kenapa mengatakan Halo? Sekarang juga aku sedang menatapmu." Dae Woong semakin ketakutan dan mencoba melihat ke sekelilingnya. Gumiho tiba-tiba nanya, "Apakah kamu mencoba mencari aku? Kau tidak akan melihatku!"
Dae Woong makin ketakutan dan berniat kabur namun Gumiho langsung mencegahnya dan bilang kalau misalnya Dae Woong kabur maka dirinya ini akan sangat marah ke Dae Woong. Dae Woong udah lemes dan nanya, "Kenapa kau melakukan hal ini padaku?" Si Gumiho lalu bilang bahwa dia ingin Dae Woong melakukan sesuatu untuknya. Gumiho pun meminta Dae Woong masuk ke dalam Kuil itu dan melihat sebuah lukisan. Dae Woong bilang bahwa dia melihat ada sebuah lukisan seorang nenek dan anjing. Gumiho pun langsung meralat bahwa itu bukanlah lukisan anjing melainkan seekor rubah. Dae Woong langsung meminta maaf atas kesalahannya itu.
Gumiho bilang, "Kau lihat kan kalau dilukisan itu si rubah tidak memiliki ekor, gambarkanlah 9 ekor." Dae Woong kebingungan dan bilang bahwa jika dirinya ketauan menggambar di sebuah lukisan bersejaran maka dirinya ini bisa di masukan ke penjara. Gumiho bilang bahwa itu bukanlah sebuah masalah. Dae Woong pun mulai menggambar ekor pada rubah di lukisan dan hujan pun turun semakin lebat. Anjing yang ada di kuil tiba-tiba saja menggonggong dan Kakek Biksu pun langsung keluar dari kuilnya.
Gumiho meminta Dae Woong agar menggambar ekor itu lebih cepat karna Para biksu di kuil sepertinya sudah mulai mau datang ke kuil tempatnya itu. Akhirnya Dae Woong selesai membuat gambar ekor di rubah itu. Hujan semakin besar dan angin besar pun membuat seluruh lilin di dalam kuil pun mati. Dae Woong yang ketakutan pun langsung kabur keluar dari kuil dan dia memasuki hutan dengan terburu-buru.
Para Biksu datang ke kuil itu dan kaget begitu melihat bahwa tidak ada gambar rubah dalam lukisan itu.
Dae Woong masih berlari di dalam hutan dan dia tersandung sehingga dia pun terjatuh. Gumiho menghampiri Dae Woong yang terjatuh dan tampak sangat kesakitan. Gumiho bilang bahwa Dae Woong seperti yang mau mati dan dia akan menyelamatkan Dae Woong karna Dae Woong sudah membebaskan dirinya. Akhirnya Gumiho itu pun membantu menyembuhkan Dae Woong yang tampak kesakitan.
Esok paginya, Dae Woong bangun dan dia kaget karna dia ada di atas pohon. Dae Woong mengingat kejadian semalam dan dia jadi bingung karna badannya itu baik-baik saja padahal semalam dia jatuh dari gunung. Gumiho muncul dan menanyakan kabarnya Dae Woong. Dae Woong terpesona oleh kecantikannya Gumiho. Gumiho bilang bahwa dia menaikan Dae Woong ke atas pohon karna tadi ada babi hutan yang lewat.
Dae Woong nanya, "Siapa kamu?" Gumiho langsung senyum dan bales nanya, "Kau tidak ingat aku? Kemarin kita mengobrol." Dae Woong yang masih terpesona sama Gumiho kembali nanya, "Kapan?" Gumiho tersenyum dan bilang kalau wajah Dae Woong tampak lebih manis ketika terkena cahaya matahari seperti ini. Dae Woong tiba-tiba ingat bahwa kemarin malam wakita di telfon juga mengatakannya manis makanya dia panik dan terjatuh dari atas pohon. Dae Woong langsung ketakutan dan bilang "Ha..Ha...Hantu. Pergi sana!" Gumiho menghampiri Dae Woong dan bilang bahwa dirinya ini bukan lah hantu. Dae Woong lalu bilang kalau siang hari itu ga ada alasan hantu keluar makanya dia mulai percaya kalau Gumiho itu manusia. Gumiho kesenangan di kira manusia dan langsung nanya, "Apakah aku terlihat seperti itu?"
Kake Biksu di kuil melaporkan hilangnya gambar rubah di lukisan itu kepada polisi. Si polisi datang bersama dengan seorang wartawan. Wartawan itu nanya, "Apakah anjing itu selalu menggonggong?" Kake Biksu menjawab kalau Anjing itu sudah menggonggong sejak semalam dan semalam ada seorang laki-laki muda yang sepertinya datang ke kuil itu karena Kake Biksu menemukan HP di kuil itu. Si polisi bilang bahwa di kuil ini seperti tidak terlihat ada seorang pun yang masuk. Kake Biksu pun menjelaskan bahwa dirinya ini bukannya mau mencurigai laki-laki muda itu, dia hanya khawatir akan terjadi sesuatu.
Dae Woong bilang bahwa semalam itu permainan yang di lakukan oleh Gumiho benar-benar membuatnya ketakutan. Gumiho menambahkan kalau Dae Woong itu saking ketakutannya sampai-sampai menggambar ekor di dalam lukisan. Dae Woong baru ingat tentang lukisan dan dia meminta Gumiho datang ke kuil untuk bertanggug jawab karna telah merusak sebuah benda bersejarah.
Gumiho bilang bahwa dia tidak mau datang ke kuil itu lagi. Dae Woong langsung menggandeng tangan Gumiho menuju ke kuil dan bilang bahwa Gumiho harus bertanggung jawab karna sudah membuat dirinya menggambar di atas lukisan tua. Gumiho membela diri dengan mengatakan bahwa dia melakukan hal itu karna dia sudah lama terperangkap di kuil dan dia ingin bebas. Dae Woong berfikir bahwa Gumiho pasti memiliki sebuah masalah makanya di simpan di dalam kuil itu.
Dae Woong lalu bilang kalau Gumiho terperangkap di kuil itu pasti ulah neneknya, Dae Woong mengerti situasi Gumiho karna dia juga memiliki kakek yang selalu melakukan hal itu kepadanya. Dae Woong nanya, "Berapa lama kau terperangkap disana?" Gumiho menjawab, "500 tahun!" Dae Woong yang awalnya berjalan langsung terdiam kebingungan "500 tahun?" Gumiho cerita bahwa dia itu ditangkap oleh Nenek Sam Shin dan sudah lebih dari 500 tahun ada di kuil itu. Dae Woong langsung ketawa, "Nenek Sam Shin? Lalu siapa kamu itu?" Gumiho pun jujur mengakui bahwa dirinya ini Gumiho.
Dae Woong ga langsung lari ketakutan melainkan dia heran, "Gumiho? Ah itu sebabnya kau memintaku untuk menggambarkan 9 ekor pada rubah itu?" Gumiho mengangguk dan berkata, "Tapi aku juga sudah menyelamatkanmu. Itu lah sebabnya kau tidak merasa sakit sama sekali karna aku menyimpan manik rubahku di dalam tubuhmu." Dae Woong kesal dan langsung bilang bahwa Gumiho ini pasti kabur dari sebuah lembaga sakit jiwa dan jika Gumiho itu sakit jiwa maka akan percuma saja meminta pertanggung jawaban Gumiho atas gambaran ekor di lukisan itu dan itu artinya dia akan mendapatkan masalah.
Gumiho nanya, "Kau tidak mempercayai aku? Kamu itu hidup karena aku!" Dae Woong bales jawab, "Aku mati karena mu! Kenapa kau bersikap seperti orang normal? Seharusnya kau memakai bunga jika kau ini gila! Ah kau bilang kau ini Gumiho, mana ekor mu itu?" Gumiho ngejawab, "Kau tidak bisa melihatnya sekarang, nanti kau akan melihatnya ketika ada cahaya bulan." Dae Woong makin stress karna ucapan Gumiho ini dan dia berniat untuk pergi sendiri. Si Gumiho nanya mau kemana Dae Woong pergi? Dan Dae Woong pun bilang bahwa dia mau pergi ke Seoul dan sebaiknya Gumiho pergi ke arah jalan yang berbeda. Dae Woong langsung meninggalkan Gumiho. Gumiho lalu bilang bahwa di jalan yang Dae Woong lalui itu ada babi hutan, namun Dae Woong tidak mendengarkannya.
Dae Woong pergi jauh dari Gumiho dan merasa tenang karna Gumiho sudah tidak mengikutinya lagi. Tiba-tiba terdengar suara aneh dan Dae Woong kaget karna suara itu berasal dari babi hutan yang ada di dekat Dae Woong. Dae Woong sudah mau lari jauh dari si babi hutan namun dia ingat sosok Gumiho makanya dia langsung berlari mencoba mencari Gumiho. Gumiho yang sudah tau kalau Dae Woong akan datang menghampirinya pun hanya menunggu dan dia langsung tersenyum karna benar saja Dae Woong datang menghampirinya dan langsung mengajaknya berlari karena ada babi hutan di belakang mereka.
Dae Woong dan Gumiho lalu bersembunyi di balik sebuah pohon untuk menghindari babi hutan itu. Gumiho hanya tertawa senang karna melihat wajah Dae Woong yang ketakutan. Setelah di rasa sudah aman, Mereka pun keluar dari hutan menuju ke jalanan.
Dae Woong melihat penampilan Gumiho dan bilang kepada Gumiho agar kembali ke kuil dan tidak berkeliaran lagi di hutan karna banyak babi hutan. Gumiho bilang bahwa dia tidak takut babi hutan sama sekali. Dae Woong mengerti dan bilang bahwa akan sangat berbahaya jika Gumiho berkeliaran di hutan dengan penampilan yang berantakan itu. Lalu Dae Woong melapaskan kemeja yang dia pakai dan memberikannya kepada Gumiho. Gumiho tersenyum dan bilang kalau Dae Woong ternyata cukup bermanfaat. Dae Woong menyuruh Gumiho kembali ke kuil dan mengaku pada biksu kalau dia sudah mencoret lukisan itu. Dae Woong lalu pamit pergi.
Kakek bertanya kepada Bibi, "Apakah kau sudah mencarinya ke semua tempat?" Bibi menjawab bahwa dia sudah mencari Dae Woong. Bibi lalu bilang kalau Kake harusnya melepaskan Dae Woong saja jika Dae Woong memang ingin pergi. Tentu saja Kake tidak mau melepaskan Dae Woong dan dia mulai memikirkan untuk menjual motor Dae Woong agar Dae Woong nantinya mau kembali ke rumah. Lalu Kake bertanya pada dirinya sendiri, "Tunggu. Apakah aku kalah lagi oleh anak itu?"
Byung Soo dan Sun Nyeon sedang berjalan bersama sambil membicarakan Dae Woong yang berani kabur dari kakenya. Byung Soo bilang bahwa dia seharusnya bisa mencoba sekali mengendarai motornya Dae Woong sebelum di sita oleh kakenya itu, sementara Sun Nyeon bilang bahwa Dae Woong amat sangat keren karna berani kabur seperti ini. Byung Soo lalu nanya, "Apakah aku akan terlihat keren juga jika kabur seperti Dae Woong?" Sun Nyeon langsung memukul Byung Soo dan bilang kalau misalnya Byung Soo kabur justru akan terlihat bahwa Byung Soo itu pembuat masalah.
Byung Soo tidak terima di ejek seperti itu makanya dia bilang bahwa Dae Woong itu kuno karna memiliki rambut keritung yang berputar seperti bibi-bibi. Sun Nyeon malah semakin menyukai Dae Woong dan bilang, "Keriting dan berputar? Ah dia sangat lucu." Byung Soo pun tidak berkomentar apapun lagi. Sun Nyeon lalu bilang kalau misalnya Dae Woong datang padanya maka dia akan melindungi Dae Woong dan jika Byung Soo tau dimana keberadaannya Dae Woong maka Byung Soo harus segera memberitahukan dirinya.
Kake Biksu memanggil Dong Joo ke kuil untuk melihat keadaan si anjing yang sejak semakam selalu menggonggong dan dia khawatir kalau Anjing itu sakit karna anjing itu adalah pemberian yang berharga dari Dong Joo. Dong Joo bilang kalau dia kebetulan ada urusan bisnis di daerah situ makanya dia pun sekalian mampir ke kuil. Dong Joo lalu bertanya, "Apakah ada sesuatu yang terjadi tadi malam?" Kake Biksu pun membawa Dong Joo ke kuil Gumiho dan memperlihatkan lukisan yang sosok rubahnya menghilang.
Kake Biksu keluar dari kuil terlebih dahulu sementara itu Dong Joo diam di dalam kuil itu sambil terus melihat ke arah lukisan. Dong Joo lalu berkata, "Aku sengaja menyimpan anjing itu di kuil ini untuk melindunginya. Aku kira dia kabur dan ada seseorang yang membantunya. Siapa itu?"
Dae Woong memutuskan menjual kalungnya untuk mendapatkan uang. Ketika dia ada di telfon umum, Dae Woong melihat Gumiho sedang duduk di sebuah kursi dan dia pun langsung kesal karna lagi-lagi Gumiho itu mengikutinya. Gumiho duduk di sebuah kursi dan dia bilang bahwa dunia ini benar-benar sudah berubah. Ketika ada seseorang yang membuang kaleng minuman soda ke tempat sampah, Gumiho mengambil kaleng itu dan meminum sisa minuman yang ada di kaleng. Dae Woong yang melihat itu langsung berkomentar, "Dia cukup cantik."
Ternyata Dae Woong menelfon ke Universitasnya untuk menanyakan apakah uang kuliahnya sudah di bayar atau belum. Pihak Universitas memintanya menunggu sebentar untuk memeriksanya. Dan diam-diam Gumiho yang memiliki pendengaran cukup tajam pun menguping pembicaraan Dae Woong dengan pihak Universitas.
Selagi menunggu Pihak Universitas mencari kabar, Dae Woong ngomong sendiri "Aku ada audisi penting dan entah kenapa aku ragu meninggalkannya. Ah semua akan berjalan baik-baik saja karna dia tidak mengetahui tentang aku." Pihak Universitas lalu memberi kabar kepada Dae Woong kalau uang kuliah Dae Woong sudah di bayar oleh Kakek. Dae Woong pun menutup telfon dan dia bilang bahwa masalah sudah selesai dan sekarang dia sebaiknya pergi makan enak.
Gumiho yang melihat Dae Woong keluar dari telfon umum pun langsung mengikuti Dae Woong kembali. Dae Woong kesal dan bertanya, "Kenapa kamu mengikutiku hah?" Gumiho ngejawab, "Biarkan aku makan denganmu. Aku ingin daging. Selama di kuil aku tidak pernah memakan daging. Sapi, ya aku ingin memakan sapi." Dae Woong menghampiri Gumiho dan bilang, "Putri Gumiho, kita tidak saking mengenal jadi sebaiknya kita pergi ke jalan yang berbeda."
Dae Woong udah mau meninggalkan Gumiho tapi tiba-tiba dia berhenti berjalan karna Gumiho memanggilnya, "Biarkan aku memakan sapi, Dae Woong." Dae Woong memutar badan menatap Gumiho. "Dari mana kau tau namaku?" Gumiho menjawab, "Kamu adalah Mahasiswa jurusan seni di Han Gang Universitas angkatan 2009. Dae Woong itulah yang kamu katakan." Gumiho langsung tersenyum sementara Dae Woong kebingungan.
Akhirnya Dae Woong pun mengajak Gumiho ikut makan daging bersamanya. Dae Woong bilang kalau Gumiho bisa tau informasi tentangnya itu pasti karena menguping. Tapi Dae Woong bilang lagi kalau jarak antara telfon dan kursi tempat duduk Gumiho itu terlalu jauh dan tidak mungkin Gumiho bisa mendengarnya. Gumiho bilang bahwa dia bisa melakukan hal itu semenjak jadi Gumiho. Dae Woong mengerti dan bilang, "Ah sejak otakmu melemah maka bagian tubuhmu yang lainnya semakin kuat."
Lalu Dae Woong membuat kesepakatan dengan Gumiho, "Karna aku membelikanmu daging maka kamu tidak boleh menceritakan hal apapun tentang kejadian di kuil." Gumiho juga bilang bahwa Dae Woong harus berjanji tidak akan memberi tau orang-orang bahwa dirinya itu Gumiho. Dae Woong setuju untuk saling menjaga rahasia mereka.
Gumiho yang melihat daging mentah sudah ingin memakannya namun dia langsung menyimpan daging mentah itu karna memakan daging mentah bukanlah sifat manusia. Dae Woong nanya, "Kamu itu Gumiho, kenapa tidak memakan daging mentah? Kenapa memakan daging yang sudah di masak?" Gumiho menjawab kalau dia ini sangat berusaha untuk menjadi seperti manusia makanya harus makan daging yang sudah di masak juga. Dae Woong mengejek Gumiho dengan bilang kalau hal yang di lakukan Gumiho itu terdengar mudah. Gumiho langsung bilang bahwa menjadi seperti manusia itu sangatlah sulit.
Daging yang di masak sudah matang dan Gumiho pun langsung memakannya dengan lahap. Dae Woong berkomentar, "Ah pasti sangat sulit untuk tinggal di kuil apalagi kau sangat menyukai daging. Apakah kamu mau menelfon rumahmu? Dimana orang tuamu?" Gumiho ngejawab kalau dia ini tidak memiliki siapapun. Dae Woong yang mendengarnya pun hanya terdiam. Dae Woong nanya, "Kau tidak memiliki orang tua?" Gumiho terus memakan daging dan menjawab, "Aku ini bukan manusia." Dae Woong semakin kesal dan bilang, "Ah benar. Kau ini adalah rubah berekor sembilan! Apakah aku bisa melakukan percakapan serius dengan perempuan ini??"
Gumiho memakan hampir semua daging yag dimasak dan itu membuat Gumiho dan Dae Woong berebutan satu daging yang tersisa. Ketika Dae Woong mau memakannya, Gumiho langsung membentak dan marah besar, Akhirnya Dae Woong pun memberikan daging itu kepada Gumiho dan Gumiho langsung kembali ceria. Dae Woong lalu bilang mau pergi ke kamar mandi dulu dan sebaiknya Gumiho menunggu di restaurant itu.
Ternyata Dae Woong bukan pergi ke kamar mandi, dia pergi ke sebuah telfon umum dam menelfon kuil untuk memberi tau bahwa ada orang yang kabur dari kuil itu. Selesai menelfon, Dae Woong kembali berfikir, "Apakah kuil itu akan menerima jika mengetahui bahwa orang gila itu lah yang mencoret lukisan itu?" Dae Woong menghilangkan pikirannya itu dan pergi dari telfon umum.
Gumiho yang mulai penasaran kemana perginya Dae Woong pun mulai mencari Dae Woong ke kamar mandi sambil membawa tulang daging dan dia tidak menemukan Dae Woong sama sekali. Ketika melihat ada closet, Gumiho terlihat takjub dan bilang, "Kenapa ada kursi di sini? Aaah ini bukan kursi melainkan sumber air. Tempatnya terlihat bagus namun airnya tidak bersih." Secara tidak sengaja tulang daging yang di bawa oleh Gumiho itu jatuh ke Closet dan ketika Gumiho mau mengambilnya tulang daging itu suah di sedot oleh kloset. Gumiho mau kembali mengambil tulang daging itu namun dia mendengar ada suara Kake Biksu di kuil sehingga dia pun bersembunyi.
Kakek Biksu, Dong Joo dan beberapa polisi dateng ke restaurant daging itu untuk mencari Dae Woong dan juga Gumiho. Si pemilik restaurant bilang bahwa tadi memang ada seorang laki-laki datang bersama dengan pacarnya yang sangat cantik. Dong Joo terlihat sedikit cemburu ketika dibilang bahwa Gumiho itu pacarnya Dae Woong. Kakek Biksu lalu bilang bahwa kemungkinan besar kemarin itu Dae Woong meminjam HP untuk menelfon perempuan yang berada bersama dengan Dae Woong saat ini. Dong Joo tiba-tiba bilang bahwa dia mau meminjam telfon yang dipinjam oleh Dae Woong kemarin dan jika dia menemukan sesuatu maka dia akan mengatakannya pada Kakek Biksu. Dong Joo pun mengambil HP itu dan pamit pergi ke Seoul.
Di dalam perjalanan ke Seoul, Dong Joo bilang ke asistennya bahwa dirinya bisa menemukan Orang hilang itu dari telfon. Asistennya Dong Joo mengira bahwa yang hilang itu adalah hewan peliharaan makanya dia bertanya, "Apakah hewan peliharaanmu hilang lagi?" Dong Joo lalu menjawab, "Ini sedikit seram untuk di katakan sebagai hewan peliharaan dan ini juga sedikit berbahaya." Asistennya kembali bertanya, "Lalu seperti apa hewan ini?" Dong Joo mejawab, "Kita bisa menyebutnya sejenis Mutan."
Gumiho naik ke atas sebuah gedung untuk mencari sosok Dae Woong dan dia mencari Dae Woong dengan mengandalkan indra penciumannya itu. Gumiho mencium bau Dae Woong di dekat terminal makanya dia pun langsung turun dari atas gedung itu untuk menuju terminal. Ketika berjalan menuju terminal, Gumiho melihat ada bapa-bapa yang membeli minuman soda seperti minuman yang tadi dia temukan di tempat sampah. Bapa-bapa itu tau kalau Gumiho pasti ingin minuman itu makanya dia pun memberikan minuman soda itu kepada Gumiho. Gumiho meminumnya dan langsung berkomentar, "Ini semua penuh gelembung dan ini adalah pengalaman pertamaku mencoba minuman unik dan mengejutkan."
Mobilnya Dong Joo melintasi Gumiho namun dia tidak mengetahui bahwa perempuan itu adalah Gumiho. Asistennya nanya, "Seperti apa dia itu?" Dong Joo menjawb, "Aku belum pernah melihat dia di dunia nyata. Tapi pasti dia sangat cantik dan kecantikannya itu cukup untuk menggoda para pria."
Bibinya Dae Woong pergi ke sebuah mall dan dia menelfon Byung Soo untuk meminta kabar Dae Woong. Bibinya Dae Woong lalu masuk kedalam lift, di dalam lift dia tidak sengaja kentut karna merasa tidak enak badan. Tiba-tiba lift berhenti di sebuah lantai dan dia pun langsung panik untuk menghilangkan bau kentutnya itu. Ada seorang laki-laki yang sepertinya seusia dengannya masuk ke dalam lift. Bibi Dae Woong pun langsung bersikap tenang dan pura-pura tidak mengetahui bau kentutnya itu.
Lalu lift berhenti di sebuah lantai lagi dan ada 2 ibu-ibu yang masuk ke dalam lift. Ketika pintu lift ditutup, ibu-ibu itu langsung mengomel karna di lift ada bau tidak sedap. si laki-laki itu tiba-tiba mengaku bahwa dia yang kentut karna sedang tidak enak badan. Bibi Dae Woong pun kaget mendengar hal itu. Pintu lift kembali terbuka dan laki-laki itu pun keluar, sebelum pintu lift tertutup Bibi Dae Woong tersenyum berterima kasih kepada laki-laki itu. Dan di luar lift laki-laki itu langsung bilang, "Ah dia manis."
Dae Woong berniat meninggalkan Gumiho makanya dia masuk kedalam bis yang akan membawanya ke Seoul. Di dalam bis, Dae Woong membeli sebuah masker wajah dan memakainya.Kondektur datang ke arah Dae Woong dan meminta Dae Woong memberikan tiket. Dae Woong yang matanya terpejam pun mengambil tiketnya dan memberikan kepada Kondektur. Kondektur bilang kalau Dae Woong harus memberikan 2 buah tiket kepadanya.
Dae Woong kebingungan dengan maksud Kondektur itu dan ketika dia membuka matanya pun dia kaget melihat ada Gumiho yang duduk di kursi bis sampingnya. Dae Woong berteriak kaget dan itu membuat orang-orang di dalam bis jadi melihat ke arahnya. Dae Woong nanya, "Ngapain kamu ada disini?" Gumiho lalu menjawab, "Kita harus pergi bersama-sama."
Dae Woong pun langsung menarik Gumiho turun dari bis dan meminta Gumiho untuk tidak mengikutinya lagi. Gumiho bilang kalau dia mengikuti Dae Woong dengan cara mencium bau Dae Woong. Gumiho lalu melihat Dae Woong membawa sebuah plastik hitam dan dia pun bilang, "Ah kau punya greentea seperti yang di miliki Kakek Biksu. Kau juga memiliki sosis dan strawberry." Dae Woong kebingungan dan nanya, "Dari mana kamu tau? Apakah kamu terus mengikutiku dan melihat apa yang aku beli?" Gumiho sekali lagi bilang bahwa dia bisa mengetahui hal itu dengan mencium baunya Dae Woong.
Dae Woong udah bener-bener kesal makanya dia nanya, "Kenapa kamu mengikutiku terus?" Dengan polosnya Gumiho itu ngejawab, "Karena aku menyukaimu." Dae Woong mulai marah dan langsung mendorong Gumiho, "Kamu bertingkah seperti orang gila hanya untuk mengikutiku kan? Aku sudah sering melihat wanita yang meggoda laki-laki tapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan wanita yang berfikiran sempit sepertimu. Sensasional! Iya aku mengakui bahwa metode gila mu itu benar-benar segar tetapi aneh. Kau benar-benar seram dan seperti penguntit."
Gumiho bilang bahwa dia ini tidak berbohong. Dae Woong nanya, "Jadi kau ini Gumiho?" Gumiho mengaku Iya. Dae Woong kembali nanya, "Gumiho itu menarik laki-laki... Gumiho itu rubah berekor sembilan... Apakah Gumiho seperti itu? Gumiho itu menggali dan mengambil hati laki-laki untuk di makan. Gumiho seperti itu?" Gumiho bilang bahwa dia sudah menyelamatkan hidup Dae Woong. Dae Woong kesal karna menyangka Gumiho tetap berpura-pura gila. Dae Woong pun langsung menantang Gumiho, "Aku akan pergi dan silahkan saja kau ikuti bauku. Ketika bulan muncul, keluarkan ekormu itu. dan Keluarkan titisan rubahmu itu agar aku percaya!"
Dae Woong langsung berjalan meninggalkan Gumiho dan si Gumiho bilang, "Aku akan mengikutimu dan membuatmu percaya. Lalu kau akan mati!" Dae Woong tidak mempedulikannya dan langsung masuk ke dalam bis. Di dalam bis, Dae Woong melihat keluar jendela dan melihat sosok Gumiho yang menatapnya tajam. Ketika untuk kedua kalinya Dae Woong melihat keluar, sosok Gumiho itu sudah menghilang.
Akhirnya Dae Woong sampai di terminal Seoul dan dia merasa ada seseorang yang terus mengikutinya. Ketika di dalam kereta pun Dae Woong melihat ada sosok perempuan menggunakan gaun putih dan berambut panjang, Dae Woong sudah ketakutan tapi ternyata perempuan itu bukanlah Gumiho. Ketika berjalan di dekat sebuah taman, tiba-tiba ada yang menepuk punggung Dae Woong. Dae Woong berteriak ketakutan dan ternyata yang menepuknya itu adalah Byung Soo dan juga Sun Nyeon.
Mereka pun pergi ke sebuah gor tempat latihan basket. Byung Soo memberikan sebuah tas dan juga HP kepada Dae Woong dan dia bilang bahwa Bibinya Dae Woong meminta dia memberikan barang itu kepada Dae Woong dan Dae Woong sebaiknya tidak pulang ke rumah dulu sampai Bibinya Dae Woong berhasil menenangkan Kakek. Sun Nyeon bilang bahwa untuk sementara waktu Dae Woong boleh menginap di gor itu dan dia akan pergi ke luar sebentar untuk mencari kuncinya.
Dae Woog mencium bau tidak sedap dan dia pun berfikir untuk melepaskan bajunya. Byung Soo melihat ke punggung Dae Woong yang penuh memar dan bertanya, "Kau mendapat luka dan sepertinya luka ini membuat tulangmu ada yang patah. Apakah kau tidak merasakan sakit?" Dae Woong ngejawab, "Tidak terasa sakit sama sekali." Dae Woong ingat kalau waktu itu dia jatuh dari hutan dan mungkin itu lah yang membuat punggungnya terluka namun anehnya tidak terasa sakit sama sekali. Lalu Dae Woong ingat kata-kata Gumiho yang bilang telah menyelamatkan hidupnya Dae Woong. Dae Woong langsung menyangkal bahwa yang di katakan oleh Gumiho itu tidak mungkin benar.
Byung Soo nanya, "Tidak mungkin apa?" Dae Woong pun lalu menceritakan bahwa dia bertemu dengan seorang perempuan aneh hari ini yang mengaku sebagai Gumiho. "Aku bertemu perempuan aneh dan dia bilang bahwa dia itu Gumiho. Ah aku tidak boleh mengatakan ini pada siapapun atau dia bilang akan membunuhku." Byung Soo lalu bilang kalau misalnya perempuan itu Gumiho maka Dae Woong tidak boleh menceritakan hal itu kepada dirinya karna di cerita-cerita jaman dahulu Gumiho selalu meminta agar orang-orang tidak mengetahui dirinya itu dan jika rahasia terbongkar maka Gumiho akan memakan hati laki-laki. Dae Woong pun jadi panik namun Byung Soo langsung bilang bahwa itu hanyalah sebuah cerita.
Sun Nyeon lalu datang sambil membawakan kunci. Byung Soo bilang bahwa dia harus pergi kerja sambilan dulu. Dae Woong meminta mereka agar tetap diam di gor bersamanya dan Sun Nyeon dengan senang hati bilang akan menemani Dae Woong. Byung Soo cemburu dan bilang kalau Sun Nyeon itu harus pulang cepat agar ayahnya tidak khawatir. Dae Woong pun jadi takut di tinggal sendiri apalagi Byung Soo bilang ke Dae Woong untuk menjaga hatinya agar tidak di makan Gumiho. Ketika Byung Soo dan Sun Nyeon pergi keluar, Dae Woong berteriak "Jangan matikan lampunya!" Tapi lampu di gor justru di matikan.
Dae Woong pun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan mengganti bajunya lalu dia ingat kat-kata si Gumiho, "Aku akan menemukanmu dan membuatmu percaya. Dan saat waktunya tiba, kau akan mati!" Dae Woong bilang bahwa hal itu cukup mengerikan.
Untuk menghilangkan perasaan takutnya pun Dae Woong main basket di dalam gor. Bola basketnya terlepas dari tangan Dae Woong dan ketika Dae Woong mau mengambilnya, bola basket itu dengan sendirinya datang menghampiri Dae Woong. Dae Woong mencoba berfikiran bahwa bola basket itu memantul ketembok sehingga bola itu kembali kepadanya. Tiba-tiba saja semua bola yang ada di dalam gor itu menghampirinya dan dari jauh Gumiho juga datang menghampirinya.
Dae Woong kaget melihat Gumiho. Gumiho bilang bahwa sebelumnya dia sudah mengatakan akan menemukan Dae Woong. Dae Woong tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya bilang bahwa Gumiho itu sangat luar biasa hebat. Gumiho bilang bahwa dia itu memang Gumiho dan dia akan menunjukan sesuatu kepada Dae Woong ketika bulan muncul. Gumiho berjalan menjauh dari Dae Woong dan ketika bulan benar-benar terlihat jelas, sembilan ekor milik Gumiho itu keluar dan itu membuat Dae Woong tercengang sampai-sampai menjatuhkan bola basket yang di pegangnya.
Gumiho bilang bahwa dia ini memang Gumiho dan sekarang dia akan mengambil titisan rubah yang dia simpan di Dae Woong. Gumiho pun mulai mendekat ke Dae Woong dan menempelkan bibirnya ke bibir Dae Woong untuk mengambil kembali titisan rubah yang sudah dia simpan di tubuh Dae Woong.