0
"Juara ketiga dimenangkan oleh... Tim 12!!! Go Hye Mi, Song Sam Dong, Kim Pil Sook dan Jason!!!!"
Sam Dong, Pil Sook dan Hye Mi langsung bersorak gembira. Hanya Jason yang kelihatan tidak senang.
Hye Mi dan timnya langsung maju ke atas panggung dengan kegembiraan luar biasa.
Sam Dong bicara terlebih dulu untuk mengungkapkan kesan-kesannya. Ia langsung mencari-cari Oh Hyuk di bangku penonton. "Guru Kang, tetaplah berada di sisi kami selamanya." katanya.
Oh Hyuk mengangguk terharu.
Oh Hyuk, Sam Dong dan Hye Mi naik ke mobil menuju bandara.
Hye Mi menelepon Pil Sook untuk bertanya apakah Pil Sook sudah berangkat ke bandara atau belum. Belum sempat Hye Mi menelepon, Pil Sook sudah menelepon terlebih dulu.
"Apa?!" seru Hye Mi. "Rumah sakit?!"
"Tadi malam aku demam tinggi, jadi langsung dibawa ke rumah sakit." kata Pil Sook lemah. "Aku baru saja diperiksa dan ternyata terkena Hepatitis A. Aku ingin pergi ke Jepang juga! Lagu untuk pernikahan ada pada Sam Dong. Ia tahu apa yang harus dinyanyikan. Selamat bersenang-senang, Teman-teman."
Pil Sook menutup telepon dengan kecewa.
"Kenapa kau membawa gitar ke rumah sakit?" keluh ibu Pil Sook.
"Ibu, jangan pukul gitarku." protes Pil Sook lemah. "Jika kau memukul gitarku, aku juga ikut merasa sakit."
Pil Sook memeluk boneka Jason.
Oh Hyuk, Sam Dong dan Hye Mi tiba di Nagoya, Jepang.
"Apa Tuan Yoshimoto mengirimmu?" tanya Oh Hyuk pada seorang pria. "Apa kau Tuan Seki?"
Orang itu mengangguk tanpa ekspresi. Kelihatannya ia tidak mengerti Bahasa Korea.
Oh Hyuk memperkenalkan diri, tapi pria itu sepertinya tidak peduli dan langsung mendahului berjalan keluar bandara.
Pria itu membawa Oh Hyuk dan yang lainnya ke mobil limo.
Sam Dong sangat kagum. "Ini mobil atau kereta?" komentarnya.
"Ayo masuk." kata Hye Mi sok. Ia masuk ke dalam mobil dengan gaya angkuh.
Sam Dong dan Oh Hyuk mengikuti Hye Mi masuk ke dalam mobil.
"Wah, mewah sekali." kata Sam Dong terpesona. "Banyak gelas."
"Duduk saja!" seru Hye Mi, menarik Sam Dong agar duduk di sampingnya.
"Tuan Yoshimoto pasti orang yang sangat kaya." kata Sam Dong. "Apa pekerjaannya?"
"Dia bekerja sebagai pengusaha konstruksi lokal." jawab Oh Hyuk.
Tuan Seki membawa Oh Hyuk, Sam Dong dan Hye Mi ke sebuah rumah yang sangat besar. Melewati halamannya saja sudah jauuuuhhh sekali.
Sam Dong kelihatan waswas. "Guru Kang... Orang-orang ini berdiri berbaris seperti di film-film Yakuza." bisiknya.
"Tidak." kata Oh Hyuk, kelihatan waswas juga sebenarnya. Namun berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Sudah kubilang ia pengusaha konstruksi lokal."
Sebelum diperbolehkan masuk ke dalam ruang acara, setiap tamu diperiksa satu per satu. Banyak sekali tamu yang membawa senjata. Ada pedang, golok, rantai dan lain sebagainya. Senjata tersebut untuk sementara disimpan dulu di depan.
Sam Dong dan Oh Hyuk kelihatan takut. Hye Mi terlihat santai-santai saja.
"Kelihatannya ia memang benar-benar Yakuza." bisik Sam Dong.
"Jangan takut." kata Oh Hyuk, kelihatan takut. "Hye Mi, jangan takut."
"Aku tidak takut sedikit pun." kata Hye Mi.
Tidak lama kemudian, pembawa acara mempersilahkan Hye Mi dan Sam Dong maju untuk bernyanyi.
Sam Dong mengambil sheet lagu dan menyerahkannya pada pemain piano.
Pemain piano memainkan musik, tapi ternyata musiknya salah. Sam Dong dan Hye Mi memberi pandangan isyarat pada Oh Hyuk.
Oh Hyuk membuka tas dan menemukan sheet lagu yang benar. "Mereka salah memberikan sheet lagu." gumamnya.
Hye Mi dan Sam Dong memandang Oh Hyuk, bertanya apa yang harus mereka lakukan.
Oh Hyuk memberi isyarat dengan tangan, menyuruh Hye Mi dan Sam Dong menyanyikan lagu itu saja.
Walaupun ragu, Sam Dong dan Hye Mi akhirnya bernyanyi juga, berharap tidak ada yang mengerti Bahasa Korea sehingga kesalahan mereka tidak ketahuan.
Para tamu sangat menikmati suara Hye Mi dan Sam Dong.
Mendadak Tuan Seki membisikkan sesuatu pada Tuan Yoshimoto.
"Tidak apa-apa." gumam Oh Hyuk pada dirinya sendiri ketika melihat Tuan Seki berbisik. "Aku yakin mereka tidak mengerti Bahasa Korea."
"Walaupun kita sudah berpisah, kelak kita akan bertemu lagi." Tuan Seki membisikkan arti lagu yang dinyanyikan Hye Mi dan Sam Dong.
Ternyata Tuan Seki mengerti Bahasa Korea.
Tuan Yoshimoto menggebrak meja dengan marah. "Inikah orang yang dikirim Tuan Kawaguchi?!" serunya dengan Bahasa Jepang.
"Apa yang ia katakan?" bisik Hye Mi pada Sam Dong.
"Kelihatannya ia snagat marah." jawab Sam Dong.
Oh Hyuk memberi isyarat pada Sam Dong dan Hye Mi agar bersiap melarikan diri.
"Ayo lari!" seru Sam Dong, menarik Hye Mi dan langsung lari.
Oh Hyuk menyuruh Hye Mi dan Sam Dong lari terlebih dahulu. Ia akan memperlambat para Yakuza.
Para Yakuza menabrak Oh Hyuk hingga jatuh terbaring di tanah, dan mengejar Hye Mi dan Sam Dong.
Sam Dong dan Hye Mi berlari sekuat tenaga. Mendadak Sam Dong berhenti karena sesuatu miliknya terjatuh.
"Sam Dong!" seru Hye Mi, melihat seorang Yakuza mengangkat tongkat baseball, hendak memukul Sam Dong.
Sam Dong mendorong Yakuza itu hingga jatuh, kemudian kabur.
Sam Dong lari sambil menggandeng tangan Hye Mi. Mereka bersembunyi di sebuah rumah dan berhasil meloloskan diri dari pada Yakuza.
"Kenapa kau tadi kau kembali?" seru Hye Mi khawatir. "Tadi kau hampir saja tertangkap!"
"Aku menjatuhkan ini." kata Sam Dong seraya memperlihatkan gantungan hp berbentuk hati pemberian Hye Mi.
"Hanya karena itu?!" seru Hye Mi. "Bagaimana jika kau tertangkap?!"
"Tapi aku tidak tertangkap." kata Sam Dong, tersenyum.
"Kau membuatku sangat takut!" seru Hye Mi, memukul lengan Sam Dong.
"Ngomong-ngomong, apa kau punya uang?" tanya Sam Dong. "Guru Kang yang membawa tasku. Aku tidak memegang uang sama sekali."
"Aku juga tidak." kata Hye Mi.
"Kita dalam masalah besar." kata Sam Dong, mendadak suram. "Apa yang harus kita lakukan?"
Ketika Kyung Jin sedang membagi-bagikan kamar pada murid-murid Kirin, mendadak Oh Hyuk datang.
Oh Hyuk mengatakan bahwa Hye Mi dan Sam Dong menghilang dan tidak memegang uang sama sekali.
"Aku akan mencari mereka." kata Jin Kuk.
"Aku ikut denganmu!" seru Jason, mengejar Jin Kuk. Hmm... Sepertinya Jason berpikir Pil Sook juga ikut ke Jepang.
Semua murid-murid malah ikut-ikutan pergi juga.Oh hyuk bingung melihat mereka.
Sam Dong dan Hye Mi berjalan bersama di kota.
"Tunggu disini." kata Sam Dong pada Hye Mi. Ia lalu mencoba bertanya pada orang Jepang dengan menggunakan Bahasa Jepang.
"Nagoya Hotel... Dimana?" tanya Sam Dong.
Orang Jepang itu menunjuk ke arah kanan.
Sam Dong berbalik mendekati Hye Mi. Saat itu Hye Mi sedang mendongak melihat bianglala.
"Kau ingin naik itu?" tanya Sam Dong.
Hye Mi seperti tersadar dari lamunan. "Oh, tidak." jawabnya. "Sekarang, ke arah mana kita harus berjalan?"
"Ke sana." tunjuk Sam Dong. Ia dan Hye Mi meneruskan perjalanan.
Tidak lama setelah Sam Dong dan Hye Mi pergi, Jason dan Jin Kuk tiba di tempat itu.
Jason bertanya pada orang Jepang yang ada di sana. "Apakah kau melihat beberapa murid Korea di sekitar sini?" tanyanya dengan Bahasa Jepang yang fasih. "Satu laki-laki dan dua perempuan?"
Orang Jepang itu menjawab bahwa mereka tidak tahu.
Jason berbalik mendekati Jin Kuk. Saat itu Jin Kuk sedang mendongak menatap bianglala. Sama seperti yang dilakukan Hye Mi.
Hye Mi dan Sam Dong terduduk kelelahan di kursi taman.
"Kenapa kita harus ikut ke Jepang?" keluh Hye Mi. "Sejak awal aku tidak ingin ikut."
]"Jangan berbohong." kata Sam Dong. "Aku tahu kau ingin ikut dan aku tahu alasannya."
Hye Mi menatap Sam Dong. "Katakan apa alasanku."
"Itu karena..." Sam Dong terdiam sejenak, kemudian menjawab, "Kau ingin makan sushi. Bukankah kau pernah mengatakan kalau sushi sangat lezat?"
Hye Mi tertawa. "Ya, benar sekali." katanya seraya memegang perut. "Aku tidak peduli sushi atau bukan, tapi jika aku bisa makan apapun sekarang, aku akan sangat senang."
Hye Mi kelaparan.
Sam Dong berpikir, kemudian sebuah ide melayang di pikirannya ketika melihat orkestra jalanan.
"Hye Mi, bagaimana kalau kita mencari uang dulu?" ajak Sam Dong.
"Mencari uang?" tanya Hye Mi. "Bagaimana?"
Sam Dong mengajak Hye Mi mengamen di jalanan.
Orang-orang yang mulanya memberikan uang pada orkestra jalanan, kini berpaling menonton dan memberikan uang pada Sam Dong dan Hye Mi.
Sam Dong dan Hye Mi memiliki aura yang membuat semua orang tertarik dan senang melihat mereka. Para penonton malah ikut menyanyi dan menari bersama mereka.
Ketika sedang menyanyi, mendadak beberapa penari jalanan datang dan mengganggu pertunjukkan Hye Mi dan Sam Dong.
Hye Mi dan Sam Dong terdiam.
Tidak lama kemudian, Jin Kuk dan Jason ikut bergabung juga, melawan para penari jalanan itu. Melawan disini artinya adalah dance vs dance, bukan berkelahi. Baek Hee, anggota K lain dan murid-murid Kirin juga ikut unjuk gigi.
Murid-murid Kirin memenangkan adu dance itu. Bahkan Baek Hee dan Hye Mi pun berhigh five.
Orkestra jalanan merasa dikalahkan dan menendang kotak uang Sam Dong dan Hye Mi.
Sam Dong membersihkan syal yang diikatkan di kotak, sementara Hye Mi yang lainnya malah asik berhigh five satu sama lain.
Jason tingak-tinguk mencari Pil Sook, tapi Pil Sook tidak ada disana.
Diam-diam, ibu Pil Sook membawakan daging untuk putrinya itu. "Kau butuh banyak protein." katanya.
"Aku akan gendut kalau makan ini." keluh Pil Sook. Ia memakan satu potongan daging. "Sulit sekali menurunkan berat badanku. Ibu ini..."
Sambil mengeluh, Pil Sook terus memakan daging itu.
Sam Dong tidur sekamar dengan Jin Kuk dan Jason.
Jason melihat Sam Dong. Sepertinya ia ingin bertanya sesuatu, tapi ragu. Akhirnya Jason tidak tahan untuk tidak bertanya. "Eemm... Kenapa aku tidak melihat Pil Sook?" tanyanya. "Dimana dia?"
"Pil Sook tidak ikut." jawab Sam Dong. "Pil Sook harus dirawat di rumah sakit karena sakit hepatitis."
"Hepatitis?!" seru Jason terkejut. "Hepatitis apa?! A, B atau C?!"
Sam Dong terkejut karena Jason tiba-tiba berteriak. "Hepatitis ya hepatitis." katanya. "Tidak ada A, B atau C."
"Kalau ia terkena hepatitis B atau C, bisa sangat berbahaya." kata Jason marah-marah. "Kenapa kau begitu tenang? Teman dekat macam apa kau ini? Kau bahkan tidak peduli padanya!"
Sam Dong membelalak kebingungan.
Hye Mi sekamar dengan Baek Hee dan Ri Ah.
Hye Mi kelaparan karena belum makan. Perutnya terus menerus berbunyi.
Ri Ah menawarkan roti yang diberikan fansnya, tapi Hye Mi menolak.
"Sudah, makan saja!" kata Ri Ah.
"Dia bilang tidak lapar!" kata Baek Hee, melarang.
Hye Mi tidak bisa tidur karena kelaparan. Baek Hee sengaja menjatuhkan roti ke dekat Hye Mi.
Dengan diam-diam, Hye Mi mengambil roti itu dan memakannya di luar kamar.
Hye Mi makan roti dengan berkerudung selimut.
Secara kebetulan, Jin Kuk juga keluar dari kamarnya dan melihat Hye Mi.
"Hye Mi!" panggil Jin Kuk. "Aku ingin bicara."
"Aku tidak ingin bicara denganmu." tolak Hye Mi.
Ketika sedang asik mengobrol, Seung Hee dan Kyung Jin melihat Oh Hyuk tidur di sofa. Kyung Jin meminta Seung Hee membangunkan murid-murid.
Setelah Seung Hee pergi, Kyung Jin membangunkan Oh Hyuk pelan-pelan.
"Guru Shi, aku ingin bicara." Oh Hyuk bicara dalam tidurnya.
"Aku?" gumam Kyung Jin. "Apa ia sedang bermimpi tentang aku?"
Jason mencari informasi di internet mengenai hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakitt urutan ke 9 yang menyebabkan kematian. 70% kematian disebabkan hepatitis.
Jason ketakutan dan cemas setengah mati.
"Kenapa ini bisa terjadi?" keluhnya.
Ia menunduk melihat Sam Dong yang tertidur pulas tanpa rasa khawatir sama sekali.
"Hoi, hoi!" panggil Jason, ngomel-ngomel sendiri. "Ini masalah hidup dan mati teman kita!"
Hye Mi menelepon Pil Sook.
Pil Sook mengatakan bahwa ia akan keluar dari rumah sakit besok.
Selesai menelepon, Hye Mi berjalan pergi. Dengan ragu, Jason memanggilnya.
"Pil Sook... dimana dia?" tanya Jason hati-hati.
"Dia dirawat di rumah sakit dekat rumahnya." jawab Hye Mi santai. "Kenapa? Kau benar-benar khawatir atau hanya sopan-santun?"
"Tentu saja sopan-santun." jawab Jason, kemungkinan sih berbohong. "Tapi... hepatitis apa yang dideritanya?"
"Mereka pikir ia terkena hepatitis A, tapi ternyata ia terkena hepatitis B." kata Hye Mi berbohong. Wajahnya sangat meyakinkan.
"Apa?!" teriak Jason kaget, spontan mencengkeram bahu Hye Mi. "Benarkah?!"
Hye Mi mengangguk tanpa rasa bersalah. "Dia berkata, dia mungkin harus dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu."
"Apa ini karena berat badannya turun?" gumam Jason sedih. "Ini karena berat badannya turun drastis."
"Kalau hanya untuk sopan-santun, kenapa kau kelihatan sangat cemas?" tanya Hye Mi, menyelidik.
"Teman kita terkena hepatitis!" seru Jason. "Apa kau tidak cemas sama sekali?!"
"Aku cemas." jawab Hye Mi santai.
"Itukah ekspresi cemasmu?!" seru Jason.
Hye Mi tersenyum dan mengangguk. "Ya. Wajahku selalu seperti ini saat aku cemas."
Jason berteriak-teriak marah pada Hye Mi, lalu berjalan pergi.
Anggota K akan melakukan shooting lagu Love High. Hye Mi dan murid Kirin lain menonton mereka.
Sekilas, Jin Kuk bertemu mata dengan Hye Mi, tapi Hye Mi menghindari pandangan mata Jin Kuk.
Shooting dimulai...
Jason berkelahi dan dengan keadaan terluka parah ingin menemui kekasihnya Baek Hee. Ri Ah menembakkan peluru ke arah Jason, tapi Baek Hee melindungi Jason dan tertembak. Ri Ah bunuh diri. Baek Hee tewas dan Jason berteriak sedih. Air mata Jason mengenai wajah Baek Hee dan Baek Hee hidup kembali.
Kyung Jin dan Oh Hyuk membicarakan adegan itu. Mereka sependapat bahwa cerita dalam adegan itu terlalu konyol.
Disini, kelihatan kalau Kyung Jin sepertinya memiliki perasaan khusus pada Oh Hyuk.
"Hye Mi." panggil Sam Dong, berpikir. "Tidakkah kau merasa musik ini terdengar tawar? Seperti daging yang dimasak, tapi ada bumbu yang kurang. Jika ditambahkan sedikit garam, pasti akan terasa lebih lezat."
Hye Mi berpikir. "Setelah kau mengatakannya, aku jadi merasa ada sesuatu yang hilang." katanya sependapat.
Sam Dong memandang di kejauhan dan melihat pria orkestra jalanan yang menendang kotak uangnya. "Itu adalah pria yang di jalan kemarin." katanya. "Aku harus memberinya pelajaran."
Di rumah sakit, mendadak Pil Sook berteriak histeris. Ibunya dan suster bergegas menghampirinya.
"Ada apa?" tanya ibu Pil Sook cemas.
"Berat badanku naik 2 kg!" seru Pil Sook dramatis. "Apa yang harus kulakukan?!"
Ibu Pil Sook malah memukuli putrinya.
Disaat yang sama, ponsel Pil Sook berdering. Jason menelepon. Tapi sayang sekali ponsel Pil Sook ditinggal di tempat tidur.
Jason cemas setengah mati.
"Director, shooting di Jepang sudah selesai, bukan?" tanya Jason terburu-buru. "Aku ingin kembali ke Seoul duluan."
Tanpa menunggu jawaban, Jason langsung berlari pergi.
Sam Dong berniat memberi pelajaran pada pria yang menendang kotak uangnya.
Ketika pria itu berjalan pergi dari lokasi shooting, Sam Dong mengikutinya.
Pria itu bertemu dengan teman-temannya.
"Dreamer! Berjuang!" seru pria itu dan kawan-kawannya bersemangat.
Pria itu rupanya membagikan selebaran konser grup musiknya pada semua orang yang lewat.
"Datang dan tonton pertunjukkan pertama kami." kata pria itu. "Konser pertama Dreamer."
Orang-orang yang lewat menerima selebaran itu, namun kemudian membuangnya ke keranjang sampah di dekat tempat Sam Dong bersembunyi.
Sam Dong mengambil satu kertas selebaran dan membacanya.
Tidak lama kemudian, Oh Hyuk datang menyusul Sam Dong.
"Guru, menurut pendapatmu, apa mereka kelihatan bagus?" tanya Sam Dong.
"Aku tidak yakin." jawab Oh Hyuk. "Kelihatannya biasa-biasa saja. Kenapa?"
"Kemarin aku ribut dengan kelompok mereka dan adu dance." kata Sam Dong. "Mereka buruk sekali, tapi melihat mereka sekarang, mereka menjadi terlihat bagus."
"Menurut pendapatku, mereka terlihat seperti kau dan teman-temanmu." ujar Oh Hyuk, tersenyum.
Kyung Jin menyuruh anak-anak membereskan barang-barang dan beristirahat karena besok harus kembali ke Korea. Anak-anak pura-pura setuju dan menurut, tapi saling memberi isyarat dengan kedipan mata. Mereka harus bermain di Jepang di sisa waktu mereka.
"Apa kau sibuk?" tanya Oh Hyuk pada Kyung Jin.
"Tidak ada yang penting... tapi sepertinya tidak bisa." jawab Kyung Jin salah tingkah. "Aku harus rapat dengan Presiden Yoon. Kenapa?"
"Kalau kau ada keperluan, maka tidak ada yang bisa kukatakan lagi." Oh Hyuk berbalik dan beranjak pergi.
"Kenapa?!" seru Kyung Jin spontan, namun kembali berusaha bersikap tenang. "Apa yang ingin kau katakan?"
"Kalau kau tidak keberatan, temui aku di Dry and High jam 7 malam." kata Oh Hyuk.
"Baik. Jam 7 malam." ujar Kyung Jin.
Oh Hyuk jadi bingung. "Bukankah tadi dia bilang ada rapat?" gumamnya.
Malam itu, kelompok Sam Dong dan kelompok Jin Kuk berpapasan. Oh Hyuk mengajak Jin Kuk dan kawan-kawan untuk pergi bersama. Mulanya Baek Hee menolak karena mereka harus pulang malam itu juga, tapi karena Jin Kuk setuju, akhirnya mereka pergi bersama.
Director melihat mereka pergi beramai-ramai dan diam-diam membuntuti.
Oh Hyuk mengajak anak-anak ke konser Dreamer. Tempat itu sangat sepi karena tidak ada yang menonton.
Sam Dong tersenyum tipis dan maju lebih dekat untuk menonton.
Pria yang menendang kotak uang melihat Sam Dong. Sam Dong tersenyum padanya.
Pria itu membalas senyuman Sam Dong.
Sam Dong menoleh melihat Oh Hyuk.
"Ayo kita mulai!" seru Oh Hyuk pada anak-anak.
Anak-anak langsung maju, menari dan bertepuk tangan meramaikan suasana.
Kyung Jin berdandan habis-habisan karena akan bertemu dengan Oh Hyuk jam 7 malam.
Ketika Kyung Jin datang, ia sangat kaget melihat anak-anak juga ada disana. Rupanya Kyung Jin salah paham.
Dreamer sangat berterima kasih karena murid-murid Kirin telah membantu suksesnya konser mereka.
"Kau! Siapa namamu?" kata pria yang menendang uang pada Sam Dong.
"Aku?" tanya Sam Dong kaget. "Sam Dong. Song Sam Dong. Dia Go Hye Mi." Sam Dong menunjuk Hye Mi.
Mereka kemudian meminta Sam Dong dan Hye Mi maju.
Sam Dong menggandeng tangan Hye Mi dan naik ke atas panggung.
"Ayo menyanyi bersama!" ajak pria itu pada Sam Dong.
"Oke!" seru Sam Dong setuju.
Sam Dong membisikkan sesuatu pada gadis pemain biola Dreamer.
"Oke." kata gadis itu.
Gadis pemain biola langsung memainkan sebuah musik.
"Ini... Bukankah ini lagu Love High?" tanya Oh Hyuk pada Kyung Jin.
"Apa Sam Dong menciptakan sendiri riff theme irama lagu Love High?" tanya Kyung Jin.
Yep, that's our genius Sam Dong.
Hye Mi tersenyum pada Sam Dong.
"Ini lagu kita!" seru Baek Hee. "Ini sangat bagus!"
Anggota K langsung naik ke atas panggung dengan bersemangat karena lagu mereka jadi terdengar jauh lebih indah.
Hye Mi dan Sam Dong menyanyikan lagu itu. Jin Kuk rap.
Semua orang menari bersama.
Director memotret semua kejadian disana.
Semua sangat akrab. Bahkan Baek Hee dan Hye Mi juga kembali akrab malam itu.
"Aku tersihir." kata Oh Hyuk.
Kyung Jin langsung kaku. "Oleh siapa?"
"Oleh musiknya." jawab Oh Hyuk, tidak sensitif.
Jason berlari-lari panik ke rumah sakit.
"Dimana kamar Kim Pil Sook dirawat?" tanyanya pada suster.
"Kim Pil Sook?" tanya suster. "Ah, pasien yang membawa gitar?"
"Apa?" gumam Jason. "Oh... ya..."
"Sepertinya dia sedang ada di taman."
Saat itu, Pil Sook sedang lompat tali di taman dengan pakaian super tebal.
"Kim Pil Sook?" panggil Jason pelan.
Pil Sook menoleh dan kaget melihat Jason ada disana. "Bagaimana kau bisa ada disini?" tanyanya terengah-engah. "Apa yang terjadi?"
"Bukankah kau menderita hepatitis B?" tanya Jason.
"Bukan B, tapi A." jawab Pil Sook.
"Go Hye Mi... benar-benar.." gumam Jason ngedumel. "Sudahlah, aku pergi."
"Apa kau kabur lagi?" tanya Pil Sook.
Jason yang sudah hendak pergi, berbalik lagi.
"Kau masih bertanya!" bentak Jason. "Karena kau, aku... Kau... Kau benar-benar orang yang menjengkelkan!"
Jason berjalan pergi.
Pil Sook pingsan.
"Pil Sook!" seru Jason, bergegas menggendong Pil Sook ke rumah sakit.
Selesai konser, Dreamer dan murid-murid Kirin minum bersama. Sam Dong melihat Hye Mi berjalan keluar seorang diri.
Ketua Dreamer memanggil Sam Dong.
Pria itu memberikan dua buah tiket bianglala pada Sam Dong.
"Aku bekerja disini." katanya dengan Bahasa Jepang. Sam Dong bisa mengerti sedikit. "Ini hadiah untukmu."
"Hadiah?" seru Sam Dong senang seraya memeluk pria itu. "Terima kasih! Aku ingin pergi kesana dengan Hye Mi. Kau tahu Hye Mi kan? Dia gadis paling cantik disini. Hye Mi sangat ingin pergi ke tempat ini."
Ketika kembali dari toilet, secara tidak sengaja Baek Hee mendengar Director membicarakan Hye Mi. Sepertinya ia sangat tertarik pada Hye Mi.
"Kenapa mereka malah memilih Baek Hee ketimbang Hye Mi?"
"Aku juga berpikir begitu." kata Director. "Mungkin aku harus bicara dengan kepala sekolah saat kita kembali."
"Kau ingin mengganti anggota?"
Baek Hee shock mendengar percakapan itu.
Sam Dong mengatakan pada Hye Mi agar menemuinya di pintu masuk nanti.
Ketika Hye Mi berjalan, Jin Kuk langsung menarik tangan Hye Mi dan mengajaknya pergi.
Di sisi lain, Sam Dong menunggu Hye Mi di pintu masuk. Namun Hye Mi tak kunjung datang.
Jin Kuk menarik Hye Mi. Hye Mi berusaha membebaskan diri, namun gagal.
Dua gadis penggemar Jin Kuk memotret mereka.
Hye Mi marah-marah pada kedua gadis itu, namun Jin Kuk meminta maaf atas sikap Hye Mi.
"Salah paham apa?!" seru Hye Mi marah. "Kaulah yang berjanji bahwa kita akan berada di satu panggung bersama dan kau pulalah yang melanggar janji itu!"
"Karena itulah aku tidak meninggalkan Korea!" seru Jin Kuk. "Ayahku ingin aku bersekolah di Amerika. Jika aku masih seperti sebelumnya, maka aku akan lenyap. Tidak akan ada orang yang tahu. Kau juga tidak akan tahu. Ia ingin menyembunyikan aku karena pemilihan. Bagi ayahku, aku hanyalah kenangan buruk masa lalunya."
Jin Kuk menjelaskan semuanya pada Hye Mi. Agar tidak lenyap, ia harus dikenal oleh semua orang di Korea.
"Aku ingin tetap ada disisimu." ujar Jin Kuk. "Karena itu, jangan lari lagi. Jika kita terus seperti ini, kita hanya akan menyia-nyiakan waktu."
Hati Hye Mi mencair. Ia melepas syalnya dan mengalungkannya ke leher Jin Kuk.
"Jika kau mengenakan ini, orang-orang tidak akan mengenalimu." kata Hye Mi. 'Kemana kau ingin pergi?"
Sam Dong menunggu Hye Mi dengan sabar. In Sung dan Ah Jeong mengatakan kalah Hye Mi dan Jin Kuk menghilang.
"Apa mereka pergi bersama?" tanya Ah Jeong.
"Mungkinkah mereka berkencan?" pikir In Sung.
Sam Dong hanya diam.
Secara pribadi, Oh Hyuk meminta bantuan Kyung Jin untuk menjaga Sam Dong, Hye Mi dan Pil Sook karena mereka akan menjadi murid di kelas seni Kyung Jin.
"Mungkin di matamu mereka punya banyak kekurangan, tapi jika kau mengenali mereka lebih dekat, mereka seperti permata." kata Oh Hyuk. "Hye Mi... walaupun terlihat keras di luar, tapi di dalam, ia seperti anak kecil dengan hati yang murni. Jika kau mengajarnya dengan dengan sabar, ia akan menjadi pendengar yang baik. Sam Dong kelihatan seperti orang bodoh dan hanya memperhatikan Hye Mi. Tapi, ia akan segera bersinar. Seperti yang kau lihat, dia adalah pencipta lagu yang sangat berbakat. Pil Sook adalah kebalikan Hye Mi. Walau terlihat lemah di luar, tapi hatinya sangat kuat. Ia akan menjadi bintang yang luar biasa."
"Kenapa kau terdengar seperti akan meninggalkan sekolah?" tanya Kyung Jin.
Oh Hyuk hanya tersenyum dan meminta agar Kyung Jin menjaga murid-muridnya. Entah kenapa Kyung Jin punya firasat tidak enak.
Sam Dong datang seorang diri ke restoran Sushi tempat pemimpin Dreamer bekerja.
Dari sana, bianglala yang berputar terlihat dengan jelas.
Sam Dong memandang kedua tiketnya dengan kecewa.
Pil Sook terbangun dengan kaget. ia buru-buru memakai kacamata dan merapikan rambutnya.
"Apa yang terjadi?"
"Kau terlalu banyak berolahraga dan terlalu kelelahan." jawab Jason.
Pil Sook menggeleng. "Aku menanyakan tentangmu." katanya. "Kenapa kau masih disini?"
"Jangan cemas." kata Jason. "Aku akan segera pergi."
"Kau datang menjengukku pada larut malam seperti ini, apakah karena sopan-santun juga?" tanya Pil Sook. "Aku ingin tahu alasanmu berada disini."
"Bukan untuk sopan-santun." jawab Jason jujur. "Aku datang karena..." Ia terdiam sejenakm ragu. "Aku datang karena ingin mendengarmu bernyanyi. Kau tahu, aku hanya menyukai suaramu."
Pil Sook kecewa. Ia tersenyum dan mengangguk. "Ya, tentu aku tahu."
Jason menarik napas panjang. Ia terlalu pengecut untuk menyatakan perasannya. Ia bangkit dari duduknya dan bergegas beranjak pergi dari kamar. "Aku pergi." ujarnya
"Hati-hati." kata Pil Sook pelan.
Jason keluar dari kamar Pil Sook dan bersandar di dinding beberapa saat.
Tidak lama kemudian, terdengar suara petikan gitar. Pil Sook bernyanyi.
Jason terpana.
Jin Kuk dan Hye Mi bergandeng tangan, naik ke bianglala.
"Saat masih kecil, aku pernah punya keluarga." kata Jin Kuk, bercerita pada Hye Mi di dalam bianglala. "Saat hari anak, entah kenapa ayah datang. Saat itu adalah hari pertamaku pergi bersama ayah dan ibuku ke taman bermain. Tapi karena disana sangat ramai, kami hanya bisa naik bianglala. Perasaanku saat itu sangat luar biasa."
"Saat ayah mencampakkan aku, perasaan benci itu makin bertambah." kata Jin Kuk dengan mata berkaca-kaca. "Tapi, karena hari itu... hanya karena satu hari, aku merasa tidak bisa meninggalkan ayahku."
Air mata Hye Mi menetes.
"Jika hari itu tidak pernah terjadi, semuanya akan menjadi lebih jelas." tambah Jin Kuk. Ia mendongak menatap Hye Mi. "Kenapa kau menangis?"
Jin Kuk maju mendekati Hye Mi untuk mengusap air matanya. "Kenapa kau menangis?" tanyanya. "Apakah kau menangis karena aku?"
Jin Kuk mendekatkan wajahnya ke wajah Hye Mi, kemudian mengecup bibirnya.
Sam Dong berdiri di sisi kaca, melihat lurus ke arah bianglala. Dari sana, terlihat jelas Hye Mi dan Jin Kuk sedang berciuman.
Sam Dong meneteskan air mata.
Mendadak terdengar suara seperti kilatan di telinga Sam Dong. Sam Dong menutup telinganya, kesakitan. Ia kemudian terjatuh ke lantai, masih mendongak melihat Hye Mi dan Jin Kuk.
Sam Dong pingsan.
Sam Dong, Pil Sook dan Hye Mi langsung bersorak gembira. Hanya Jason yang kelihatan tidak senang.
Hye Mi dan timnya langsung maju ke atas panggung dengan kegembiraan luar biasa.
Sam Dong bicara terlebih dulu untuk mengungkapkan kesan-kesannya. Ia langsung mencari-cari Oh Hyuk di bangku penonton. "Guru Kang, tetaplah berada di sisi kami selamanya." katanya.
Oh Hyuk mengangguk terharu.
Oh Hyuk, Sam Dong dan Hye Mi naik ke mobil menuju bandara.
Hye Mi menelepon Pil Sook untuk bertanya apakah Pil Sook sudah berangkat ke bandara atau belum. Belum sempat Hye Mi menelepon, Pil Sook sudah menelepon terlebih dulu.
"Apa?!" seru Hye Mi. "Rumah sakit?!"
"Tadi malam aku demam tinggi, jadi langsung dibawa ke rumah sakit." kata Pil Sook lemah. "Aku baru saja diperiksa dan ternyata terkena Hepatitis A. Aku ingin pergi ke Jepang juga! Lagu untuk pernikahan ada pada Sam Dong. Ia tahu apa yang harus dinyanyikan. Selamat bersenang-senang, Teman-teman."
Pil Sook menutup telepon dengan kecewa.
"Kenapa kau membawa gitar ke rumah sakit?" keluh ibu Pil Sook.
"Ibu, jangan pukul gitarku." protes Pil Sook lemah. "Jika kau memukul gitarku, aku juga ikut merasa sakit."
Pil Sook memeluk boneka Jason.
Oh Hyuk, Sam Dong dan Hye Mi tiba di Nagoya, Jepang.
"Apa Tuan Yoshimoto mengirimmu?" tanya Oh Hyuk pada seorang pria. "Apa kau Tuan Seki?"
Orang itu mengangguk tanpa ekspresi. Kelihatannya ia tidak mengerti Bahasa Korea.
Oh Hyuk memperkenalkan diri, tapi pria itu sepertinya tidak peduli dan langsung mendahului berjalan keluar bandara.
Pria itu membawa Oh Hyuk dan yang lainnya ke mobil limo.
Sam Dong sangat kagum. "Ini mobil atau kereta?" komentarnya.
"Ayo masuk." kata Hye Mi sok. Ia masuk ke dalam mobil dengan gaya angkuh.
Sam Dong dan Oh Hyuk mengikuti Hye Mi masuk ke dalam mobil.
"Wah, mewah sekali." kata Sam Dong terpesona. "Banyak gelas."
"Duduk saja!" seru Hye Mi, menarik Sam Dong agar duduk di sampingnya.
"Tuan Yoshimoto pasti orang yang sangat kaya." kata Sam Dong. "Apa pekerjaannya?"
"Dia bekerja sebagai pengusaha konstruksi lokal." jawab Oh Hyuk.
Tuan Seki membawa Oh Hyuk, Sam Dong dan Hye Mi ke sebuah rumah yang sangat besar. Melewati halamannya saja sudah jauuuuhhh sekali.
Sam Dong kelihatan waswas. "Guru Kang... Orang-orang ini berdiri berbaris seperti di film-film Yakuza." bisiknya.
"Tidak." kata Oh Hyuk, kelihatan waswas juga sebenarnya. Namun berusaha menenangkan dirinya sendiri. "Sudah kubilang ia pengusaha konstruksi lokal."
Sebelum diperbolehkan masuk ke dalam ruang acara, setiap tamu diperiksa satu per satu. Banyak sekali tamu yang membawa senjata. Ada pedang, golok, rantai dan lain sebagainya. Senjata tersebut untuk sementara disimpan dulu di depan.
Sam Dong dan Oh Hyuk kelihatan takut. Hye Mi terlihat santai-santai saja.
"Kelihatannya ia memang benar-benar Yakuza." bisik Sam Dong.
"Jangan takut." kata Oh Hyuk, kelihatan takut. "Hye Mi, jangan takut."
"Aku tidak takut sedikit pun." kata Hye Mi.
Tidak lama kemudian, pembawa acara mempersilahkan Hye Mi dan Sam Dong maju untuk bernyanyi.
Sam Dong mengambil sheet lagu dan menyerahkannya pada pemain piano.
Pemain piano memainkan musik, tapi ternyata musiknya salah. Sam Dong dan Hye Mi memberi pandangan isyarat pada Oh Hyuk.
Oh Hyuk membuka tas dan menemukan sheet lagu yang benar. "Mereka salah memberikan sheet lagu." gumamnya.
Hye Mi dan Sam Dong memandang Oh Hyuk, bertanya apa yang harus mereka lakukan.
Oh Hyuk memberi isyarat dengan tangan, menyuruh Hye Mi dan Sam Dong menyanyikan lagu itu saja.
Walaupun ragu, Sam Dong dan Hye Mi akhirnya bernyanyi juga, berharap tidak ada yang mengerti Bahasa Korea sehingga kesalahan mereka tidak ketahuan.
Para tamu sangat menikmati suara Hye Mi dan Sam Dong.
Mendadak Tuan Seki membisikkan sesuatu pada Tuan Yoshimoto.
"Tidak apa-apa." gumam Oh Hyuk pada dirinya sendiri ketika melihat Tuan Seki berbisik. "Aku yakin mereka tidak mengerti Bahasa Korea."
"Walaupun kita sudah berpisah, kelak kita akan bertemu lagi." Tuan Seki membisikkan arti lagu yang dinyanyikan Hye Mi dan Sam Dong.
Ternyata Tuan Seki mengerti Bahasa Korea.
Tuan Yoshimoto menggebrak meja dengan marah. "Inikah orang yang dikirim Tuan Kawaguchi?!" serunya dengan Bahasa Jepang.
"Apa yang ia katakan?" bisik Hye Mi pada Sam Dong.
"Kelihatannya ia snagat marah." jawab Sam Dong.
Oh Hyuk memberi isyarat pada Sam Dong dan Hye Mi agar bersiap melarikan diri.
"Ayo lari!" seru Sam Dong, menarik Hye Mi dan langsung lari.
Oh Hyuk menyuruh Hye Mi dan Sam Dong lari terlebih dahulu. Ia akan memperlambat para Yakuza.
Para Yakuza menabrak Oh Hyuk hingga jatuh terbaring di tanah, dan mengejar Hye Mi dan Sam Dong.
Sam Dong dan Hye Mi berlari sekuat tenaga. Mendadak Sam Dong berhenti karena sesuatu miliknya terjatuh.
"Sam Dong!" seru Hye Mi, melihat seorang Yakuza mengangkat tongkat baseball, hendak memukul Sam Dong.
Sam Dong mendorong Yakuza itu hingga jatuh, kemudian kabur.
Sam Dong lari sambil menggandeng tangan Hye Mi. Mereka bersembunyi di sebuah rumah dan berhasil meloloskan diri dari pada Yakuza.
"Kenapa kau tadi kau kembali?" seru Hye Mi khawatir. "Tadi kau hampir saja tertangkap!"
"Aku menjatuhkan ini." kata Sam Dong seraya memperlihatkan gantungan hp berbentuk hati pemberian Hye Mi.
"Hanya karena itu?!" seru Hye Mi. "Bagaimana jika kau tertangkap?!"
"Tapi aku tidak tertangkap." kata Sam Dong, tersenyum.
"Kau membuatku sangat takut!" seru Hye Mi, memukul lengan Sam Dong.
"Ngomong-ngomong, apa kau punya uang?" tanya Sam Dong. "Guru Kang yang membawa tasku. Aku tidak memegang uang sama sekali."
"Aku juga tidak." kata Hye Mi.
"Kita dalam masalah besar." kata Sam Dong, mendadak suram. "Apa yang harus kita lakukan?"
Ketika Kyung Jin sedang membagi-bagikan kamar pada murid-murid Kirin, mendadak Oh Hyuk datang.
Oh Hyuk mengatakan bahwa Hye Mi dan Sam Dong menghilang dan tidak memegang uang sama sekali.
"Aku akan mencari mereka." kata Jin Kuk.
"Aku ikut denganmu!" seru Jason, mengejar Jin Kuk. Hmm... Sepertinya Jason berpikir Pil Sook juga ikut ke Jepang.
Semua murid-murid malah ikut-ikutan pergi juga.Oh hyuk bingung melihat mereka.
Sam Dong dan Hye Mi berjalan bersama di kota.
"Tunggu disini." kata Sam Dong pada Hye Mi. Ia lalu mencoba bertanya pada orang Jepang dengan menggunakan Bahasa Jepang.
"Nagoya Hotel... Dimana?" tanya Sam Dong.
Orang Jepang itu menunjuk ke arah kanan.
Sam Dong berbalik mendekati Hye Mi. Saat itu Hye Mi sedang mendongak melihat bianglala.
"Kau ingin naik itu?" tanya Sam Dong.
Hye Mi seperti tersadar dari lamunan. "Oh, tidak." jawabnya. "Sekarang, ke arah mana kita harus berjalan?"
"Ke sana." tunjuk Sam Dong. Ia dan Hye Mi meneruskan perjalanan.
Tidak lama setelah Sam Dong dan Hye Mi pergi, Jason dan Jin Kuk tiba di tempat itu.
Jason bertanya pada orang Jepang yang ada di sana. "Apakah kau melihat beberapa murid Korea di sekitar sini?" tanyanya dengan Bahasa Jepang yang fasih. "Satu laki-laki dan dua perempuan?"
Orang Jepang itu menjawab bahwa mereka tidak tahu.
Jason berbalik mendekati Jin Kuk. Saat itu Jin Kuk sedang mendongak menatap bianglala. Sama seperti yang dilakukan Hye Mi.
Hye Mi dan Sam Dong terduduk kelelahan di kursi taman.
"Kenapa kita harus ikut ke Jepang?" keluh Hye Mi. "Sejak awal aku tidak ingin ikut."
]"Jangan berbohong." kata Sam Dong. "Aku tahu kau ingin ikut dan aku tahu alasannya."
Hye Mi menatap Sam Dong. "Katakan apa alasanku."
"Itu karena..." Sam Dong terdiam sejenak, kemudian menjawab, "Kau ingin makan sushi. Bukankah kau pernah mengatakan kalau sushi sangat lezat?"
Hye Mi tertawa. "Ya, benar sekali." katanya seraya memegang perut. "Aku tidak peduli sushi atau bukan, tapi jika aku bisa makan apapun sekarang, aku akan sangat senang."
Hye Mi kelaparan.
Sam Dong berpikir, kemudian sebuah ide melayang di pikirannya ketika melihat orkestra jalanan.
"Hye Mi, bagaimana kalau kita mencari uang dulu?" ajak Sam Dong.
"Mencari uang?" tanya Hye Mi. "Bagaimana?"
Sam Dong mengajak Hye Mi mengamen di jalanan.
Orang-orang yang mulanya memberikan uang pada orkestra jalanan, kini berpaling menonton dan memberikan uang pada Sam Dong dan Hye Mi.
Sam Dong dan Hye Mi memiliki aura yang membuat semua orang tertarik dan senang melihat mereka. Para penonton malah ikut menyanyi dan menari bersama mereka.
Ketika sedang menyanyi, mendadak beberapa penari jalanan datang dan mengganggu pertunjukkan Hye Mi dan Sam Dong.
Hye Mi dan Sam Dong terdiam.
Tidak lama kemudian, Jin Kuk dan Jason ikut bergabung juga, melawan para penari jalanan itu. Melawan disini artinya adalah dance vs dance, bukan berkelahi. Baek Hee, anggota K lain dan murid-murid Kirin juga ikut unjuk gigi.
Murid-murid Kirin memenangkan adu dance itu. Bahkan Baek Hee dan Hye Mi pun berhigh five.
Orkestra jalanan merasa dikalahkan dan menendang kotak uang Sam Dong dan Hye Mi.
Sam Dong membersihkan syal yang diikatkan di kotak, sementara Hye Mi yang lainnya malah asik berhigh five satu sama lain.
Jason tingak-tinguk mencari Pil Sook, tapi Pil Sook tidak ada disana.
Diam-diam, ibu Pil Sook membawakan daging untuk putrinya itu. "Kau butuh banyak protein." katanya.
"Aku akan gendut kalau makan ini." keluh Pil Sook. Ia memakan satu potongan daging. "Sulit sekali menurunkan berat badanku. Ibu ini..."
Sambil mengeluh, Pil Sook terus memakan daging itu.
Sam Dong tidur sekamar dengan Jin Kuk dan Jason.
Jason melihat Sam Dong. Sepertinya ia ingin bertanya sesuatu, tapi ragu. Akhirnya Jason tidak tahan untuk tidak bertanya. "Eemm... Kenapa aku tidak melihat Pil Sook?" tanyanya. "Dimana dia?"
"Pil Sook tidak ikut." jawab Sam Dong. "Pil Sook harus dirawat di rumah sakit karena sakit hepatitis."
"Hepatitis?!" seru Jason terkejut. "Hepatitis apa?! A, B atau C?!"
Sam Dong terkejut karena Jason tiba-tiba berteriak. "Hepatitis ya hepatitis." katanya. "Tidak ada A, B atau C."
"Kalau ia terkena hepatitis B atau C, bisa sangat berbahaya." kata Jason marah-marah. "Kenapa kau begitu tenang? Teman dekat macam apa kau ini? Kau bahkan tidak peduli padanya!"
Sam Dong membelalak kebingungan.
Hye Mi sekamar dengan Baek Hee dan Ri Ah.
Hye Mi kelaparan karena belum makan. Perutnya terus menerus berbunyi.
Ri Ah menawarkan roti yang diberikan fansnya, tapi Hye Mi menolak.
"Sudah, makan saja!" kata Ri Ah.
"Dia bilang tidak lapar!" kata Baek Hee, melarang.
Hye Mi tidak bisa tidur karena kelaparan. Baek Hee sengaja menjatuhkan roti ke dekat Hye Mi.
Dengan diam-diam, Hye Mi mengambil roti itu dan memakannya di luar kamar.
Hye Mi makan roti dengan berkerudung selimut.
Secara kebetulan, Jin Kuk juga keluar dari kamarnya dan melihat Hye Mi.
"Hye Mi!" panggil Jin Kuk. "Aku ingin bicara."
"Aku tidak ingin bicara denganmu." tolak Hye Mi.
Ketika sedang asik mengobrol, Seung Hee dan Kyung Jin melihat Oh Hyuk tidur di sofa. Kyung Jin meminta Seung Hee membangunkan murid-murid.
Setelah Seung Hee pergi, Kyung Jin membangunkan Oh Hyuk pelan-pelan.
"Guru Shi, aku ingin bicara." Oh Hyuk bicara dalam tidurnya.
"Aku?" gumam Kyung Jin. "Apa ia sedang bermimpi tentang aku?"
Jason mencari informasi di internet mengenai hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakitt urutan ke 9 yang menyebabkan kematian. 70% kematian disebabkan hepatitis.
Jason ketakutan dan cemas setengah mati.
"Kenapa ini bisa terjadi?" keluhnya.
Ia menunduk melihat Sam Dong yang tertidur pulas tanpa rasa khawatir sama sekali.
"Hoi, hoi!" panggil Jason, ngomel-ngomel sendiri. "Ini masalah hidup dan mati teman kita!"
Hye Mi menelepon Pil Sook.
Pil Sook mengatakan bahwa ia akan keluar dari rumah sakit besok.
Selesai menelepon, Hye Mi berjalan pergi. Dengan ragu, Jason memanggilnya.
"Pil Sook... dimana dia?" tanya Jason hati-hati.
"Dia dirawat di rumah sakit dekat rumahnya." jawab Hye Mi santai. "Kenapa? Kau benar-benar khawatir atau hanya sopan-santun?"
"Tentu saja sopan-santun." jawab Jason, kemungkinan sih berbohong. "Tapi... hepatitis apa yang dideritanya?"
"Mereka pikir ia terkena hepatitis A, tapi ternyata ia terkena hepatitis B." kata Hye Mi berbohong. Wajahnya sangat meyakinkan.
"Apa?!" teriak Jason kaget, spontan mencengkeram bahu Hye Mi. "Benarkah?!"
Hye Mi mengangguk tanpa rasa bersalah. "Dia berkata, dia mungkin harus dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu."
"Apa ini karena berat badannya turun?" gumam Jason sedih. "Ini karena berat badannya turun drastis."
"Kalau hanya untuk sopan-santun, kenapa kau kelihatan sangat cemas?" tanya Hye Mi, menyelidik.
"Teman kita terkena hepatitis!" seru Jason. "Apa kau tidak cemas sama sekali?!"
"Aku cemas." jawab Hye Mi santai.
"Itukah ekspresi cemasmu?!" seru Jason.
Hye Mi tersenyum dan mengangguk. "Ya. Wajahku selalu seperti ini saat aku cemas."
Jason berteriak-teriak marah pada Hye Mi, lalu berjalan pergi.
Anggota K akan melakukan shooting lagu Love High. Hye Mi dan murid Kirin lain menonton mereka.
Sekilas, Jin Kuk bertemu mata dengan Hye Mi, tapi Hye Mi menghindari pandangan mata Jin Kuk.
Shooting dimulai...
Jason berkelahi dan dengan keadaan terluka parah ingin menemui kekasihnya Baek Hee. Ri Ah menembakkan peluru ke arah Jason, tapi Baek Hee melindungi Jason dan tertembak. Ri Ah bunuh diri. Baek Hee tewas dan Jason berteriak sedih. Air mata Jason mengenai wajah Baek Hee dan Baek Hee hidup kembali.
Kyung Jin dan Oh Hyuk membicarakan adegan itu. Mereka sependapat bahwa cerita dalam adegan itu terlalu konyol.
Disini, kelihatan kalau Kyung Jin sepertinya memiliki perasaan khusus pada Oh Hyuk.
"Hye Mi." panggil Sam Dong, berpikir. "Tidakkah kau merasa musik ini terdengar tawar? Seperti daging yang dimasak, tapi ada bumbu yang kurang. Jika ditambahkan sedikit garam, pasti akan terasa lebih lezat."
Hye Mi berpikir. "Setelah kau mengatakannya, aku jadi merasa ada sesuatu yang hilang." katanya sependapat.
Sam Dong memandang di kejauhan dan melihat pria orkestra jalanan yang menendang kotak uangnya. "Itu adalah pria yang di jalan kemarin." katanya. "Aku harus memberinya pelajaran."
Di rumah sakit, mendadak Pil Sook berteriak histeris. Ibunya dan suster bergegas menghampirinya.
"Ada apa?" tanya ibu Pil Sook cemas.
"Berat badanku naik 2 kg!" seru Pil Sook dramatis. "Apa yang harus kulakukan?!"
Ibu Pil Sook malah memukuli putrinya.
Disaat yang sama, ponsel Pil Sook berdering. Jason menelepon. Tapi sayang sekali ponsel Pil Sook ditinggal di tempat tidur.
Jason cemas setengah mati.
"Director, shooting di Jepang sudah selesai, bukan?" tanya Jason terburu-buru. "Aku ingin kembali ke Seoul duluan."
Tanpa menunggu jawaban, Jason langsung berlari pergi.
Sam Dong berniat memberi pelajaran pada pria yang menendang kotak uangnya.
Ketika pria itu berjalan pergi dari lokasi shooting, Sam Dong mengikutinya.
Pria itu bertemu dengan teman-temannya.
"Dreamer! Berjuang!" seru pria itu dan kawan-kawannya bersemangat.
Pria itu rupanya membagikan selebaran konser grup musiknya pada semua orang yang lewat.
"Datang dan tonton pertunjukkan pertama kami." kata pria itu. "Konser pertama Dreamer."
Orang-orang yang lewat menerima selebaran itu, namun kemudian membuangnya ke keranjang sampah di dekat tempat Sam Dong bersembunyi.
Sam Dong mengambil satu kertas selebaran dan membacanya.
Tidak lama kemudian, Oh Hyuk datang menyusul Sam Dong.
"Guru, menurut pendapatmu, apa mereka kelihatan bagus?" tanya Sam Dong.
"Aku tidak yakin." jawab Oh Hyuk. "Kelihatannya biasa-biasa saja. Kenapa?"
"Kemarin aku ribut dengan kelompok mereka dan adu dance." kata Sam Dong. "Mereka buruk sekali, tapi melihat mereka sekarang, mereka menjadi terlihat bagus."
"Menurut pendapatku, mereka terlihat seperti kau dan teman-temanmu." ujar Oh Hyuk, tersenyum.
Kyung Jin menyuruh anak-anak membereskan barang-barang dan beristirahat karena besok harus kembali ke Korea. Anak-anak pura-pura setuju dan menurut, tapi saling memberi isyarat dengan kedipan mata. Mereka harus bermain di Jepang di sisa waktu mereka.
"Apa kau sibuk?" tanya Oh Hyuk pada Kyung Jin.
"Tidak ada yang penting... tapi sepertinya tidak bisa." jawab Kyung Jin salah tingkah. "Aku harus rapat dengan Presiden Yoon. Kenapa?"
"Kalau kau ada keperluan, maka tidak ada yang bisa kukatakan lagi." Oh Hyuk berbalik dan beranjak pergi.
"Kenapa?!" seru Kyung Jin spontan, namun kembali berusaha bersikap tenang. "Apa yang ingin kau katakan?"
"Kalau kau tidak keberatan, temui aku di Dry and High jam 7 malam." kata Oh Hyuk.
"Baik. Jam 7 malam." ujar Kyung Jin.
Oh Hyuk jadi bingung. "Bukankah tadi dia bilang ada rapat?" gumamnya.
Malam itu, kelompok Sam Dong dan kelompok Jin Kuk berpapasan. Oh Hyuk mengajak Jin Kuk dan kawan-kawan untuk pergi bersama. Mulanya Baek Hee menolak karena mereka harus pulang malam itu juga, tapi karena Jin Kuk setuju, akhirnya mereka pergi bersama.
Director melihat mereka pergi beramai-ramai dan diam-diam membuntuti.
Oh Hyuk mengajak anak-anak ke konser Dreamer. Tempat itu sangat sepi karena tidak ada yang menonton.
Sam Dong tersenyum tipis dan maju lebih dekat untuk menonton.
Pria yang menendang kotak uang melihat Sam Dong. Sam Dong tersenyum padanya.
Pria itu membalas senyuman Sam Dong.
Sam Dong menoleh melihat Oh Hyuk.
"Ayo kita mulai!" seru Oh Hyuk pada anak-anak.
Anak-anak langsung maju, menari dan bertepuk tangan meramaikan suasana.
Kyung Jin berdandan habis-habisan karena akan bertemu dengan Oh Hyuk jam 7 malam.
Ketika Kyung Jin datang, ia sangat kaget melihat anak-anak juga ada disana. Rupanya Kyung Jin salah paham.
Dreamer sangat berterima kasih karena murid-murid Kirin telah membantu suksesnya konser mereka.
"Kau! Siapa namamu?" kata pria yang menendang uang pada Sam Dong.
"Aku?" tanya Sam Dong kaget. "Sam Dong. Song Sam Dong. Dia Go Hye Mi." Sam Dong menunjuk Hye Mi.
Mereka kemudian meminta Sam Dong dan Hye Mi maju.
Sam Dong menggandeng tangan Hye Mi dan naik ke atas panggung.
"Ayo menyanyi bersama!" ajak pria itu pada Sam Dong.
"Oke!" seru Sam Dong setuju.
Sam Dong membisikkan sesuatu pada gadis pemain biola Dreamer.
"Oke." kata gadis itu.
Gadis pemain biola langsung memainkan sebuah musik.
"Ini... Bukankah ini lagu Love High?" tanya Oh Hyuk pada Kyung Jin.
"Apa Sam Dong menciptakan sendiri riff theme irama lagu Love High?" tanya Kyung Jin.
Yep, that's our genius Sam Dong.
Hye Mi tersenyum pada Sam Dong.
"Ini lagu kita!" seru Baek Hee. "Ini sangat bagus!"
Anggota K langsung naik ke atas panggung dengan bersemangat karena lagu mereka jadi terdengar jauh lebih indah.
Hye Mi dan Sam Dong menyanyikan lagu itu. Jin Kuk rap.
Semua orang menari bersama.
Director memotret semua kejadian disana.
Semua sangat akrab. Bahkan Baek Hee dan Hye Mi juga kembali akrab malam itu.
"Aku tersihir." kata Oh Hyuk.
Kyung Jin langsung kaku. "Oleh siapa?"
"Oleh musiknya." jawab Oh Hyuk, tidak sensitif.
Jason berlari-lari panik ke rumah sakit.
"Dimana kamar Kim Pil Sook dirawat?" tanyanya pada suster.
"Kim Pil Sook?" tanya suster. "Ah, pasien yang membawa gitar?"
"Apa?" gumam Jason. "Oh... ya..."
"Sepertinya dia sedang ada di taman."
Saat itu, Pil Sook sedang lompat tali di taman dengan pakaian super tebal.
"Kim Pil Sook?" panggil Jason pelan.
Pil Sook menoleh dan kaget melihat Jason ada disana. "Bagaimana kau bisa ada disini?" tanyanya terengah-engah. "Apa yang terjadi?"
"Bukankah kau menderita hepatitis B?" tanya Jason.
"Bukan B, tapi A." jawab Pil Sook.
"Go Hye Mi... benar-benar.." gumam Jason ngedumel. "Sudahlah, aku pergi."
"Apa kau kabur lagi?" tanya Pil Sook.
Jason yang sudah hendak pergi, berbalik lagi.
"Kau masih bertanya!" bentak Jason. "Karena kau, aku... Kau... Kau benar-benar orang yang menjengkelkan!"
Jason berjalan pergi.
Pil Sook pingsan.
"Pil Sook!" seru Jason, bergegas menggendong Pil Sook ke rumah sakit.
Selesai konser, Dreamer dan murid-murid Kirin minum bersama. Sam Dong melihat Hye Mi berjalan keluar seorang diri.
Ketua Dreamer memanggil Sam Dong.
Pria itu memberikan dua buah tiket bianglala pada Sam Dong.
"Aku bekerja disini." katanya dengan Bahasa Jepang. Sam Dong bisa mengerti sedikit. "Ini hadiah untukmu."
"Hadiah?" seru Sam Dong senang seraya memeluk pria itu. "Terima kasih! Aku ingin pergi kesana dengan Hye Mi. Kau tahu Hye Mi kan? Dia gadis paling cantik disini. Hye Mi sangat ingin pergi ke tempat ini."
Ketika kembali dari toilet, secara tidak sengaja Baek Hee mendengar Director membicarakan Hye Mi. Sepertinya ia sangat tertarik pada Hye Mi.
"Kenapa mereka malah memilih Baek Hee ketimbang Hye Mi?"
"Aku juga berpikir begitu." kata Director. "Mungkin aku harus bicara dengan kepala sekolah saat kita kembali."
"Kau ingin mengganti anggota?"
Baek Hee shock mendengar percakapan itu.
Sam Dong mengatakan pada Hye Mi agar menemuinya di pintu masuk nanti.
Ketika Hye Mi berjalan, Jin Kuk langsung menarik tangan Hye Mi dan mengajaknya pergi.
Di sisi lain, Sam Dong menunggu Hye Mi di pintu masuk. Namun Hye Mi tak kunjung datang.
Jin Kuk menarik Hye Mi. Hye Mi berusaha membebaskan diri, namun gagal.
Dua gadis penggemar Jin Kuk memotret mereka.
Hye Mi marah-marah pada kedua gadis itu, namun Jin Kuk meminta maaf atas sikap Hye Mi.
"Salah paham apa?!" seru Hye Mi marah. "Kaulah yang berjanji bahwa kita akan berada di satu panggung bersama dan kau pulalah yang melanggar janji itu!"
"Karena itulah aku tidak meninggalkan Korea!" seru Jin Kuk. "Ayahku ingin aku bersekolah di Amerika. Jika aku masih seperti sebelumnya, maka aku akan lenyap. Tidak akan ada orang yang tahu. Kau juga tidak akan tahu. Ia ingin menyembunyikan aku karena pemilihan. Bagi ayahku, aku hanyalah kenangan buruk masa lalunya."
Jin Kuk menjelaskan semuanya pada Hye Mi. Agar tidak lenyap, ia harus dikenal oleh semua orang di Korea.
"Aku ingin tetap ada disisimu." ujar Jin Kuk. "Karena itu, jangan lari lagi. Jika kita terus seperti ini, kita hanya akan menyia-nyiakan waktu."
Hati Hye Mi mencair. Ia melepas syalnya dan mengalungkannya ke leher Jin Kuk.
"Jika kau mengenakan ini, orang-orang tidak akan mengenalimu." kata Hye Mi. 'Kemana kau ingin pergi?"
Sam Dong menunggu Hye Mi dengan sabar. In Sung dan Ah Jeong mengatakan kalah Hye Mi dan Jin Kuk menghilang.
"Apa mereka pergi bersama?" tanya Ah Jeong.
"Mungkinkah mereka berkencan?" pikir In Sung.
Sam Dong hanya diam.
Secara pribadi, Oh Hyuk meminta bantuan Kyung Jin untuk menjaga Sam Dong, Hye Mi dan Pil Sook karena mereka akan menjadi murid di kelas seni Kyung Jin.
"Mungkin di matamu mereka punya banyak kekurangan, tapi jika kau mengenali mereka lebih dekat, mereka seperti permata." kata Oh Hyuk. "Hye Mi... walaupun terlihat keras di luar, tapi di dalam, ia seperti anak kecil dengan hati yang murni. Jika kau mengajarnya dengan dengan sabar, ia akan menjadi pendengar yang baik. Sam Dong kelihatan seperti orang bodoh dan hanya memperhatikan Hye Mi. Tapi, ia akan segera bersinar. Seperti yang kau lihat, dia adalah pencipta lagu yang sangat berbakat. Pil Sook adalah kebalikan Hye Mi. Walau terlihat lemah di luar, tapi hatinya sangat kuat. Ia akan menjadi bintang yang luar biasa."
"Kenapa kau terdengar seperti akan meninggalkan sekolah?" tanya Kyung Jin.
Oh Hyuk hanya tersenyum dan meminta agar Kyung Jin menjaga murid-muridnya. Entah kenapa Kyung Jin punya firasat tidak enak.
Sam Dong datang seorang diri ke restoran Sushi tempat pemimpin Dreamer bekerja.
Dari sana, bianglala yang berputar terlihat dengan jelas.
Sam Dong memandang kedua tiketnya dengan kecewa.
Pil Sook terbangun dengan kaget. ia buru-buru memakai kacamata dan merapikan rambutnya.
"Apa yang terjadi?"
"Kau terlalu banyak berolahraga dan terlalu kelelahan." jawab Jason.
Pil Sook menggeleng. "Aku menanyakan tentangmu." katanya. "Kenapa kau masih disini?"
"Jangan cemas." kata Jason. "Aku akan segera pergi."
"Kau datang menjengukku pada larut malam seperti ini, apakah karena sopan-santun juga?" tanya Pil Sook. "Aku ingin tahu alasanmu berada disini."
"Bukan untuk sopan-santun." jawab Jason jujur. "Aku datang karena..." Ia terdiam sejenakm ragu. "Aku datang karena ingin mendengarmu bernyanyi. Kau tahu, aku hanya menyukai suaramu."
Pil Sook kecewa. Ia tersenyum dan mengangguk. "Ya, tentu aku tahu."
Jason menarik napas panjang. Ia terlalu pengecut untuk menyatakan perasannya. Ia bangkit dari duduknya dan bergegas beranjak pergi dari kamar. "Aku pergi." ujarnya
"Hati-hati." kata Pil Sook pelan.
Jason keluar dari kamar Pil Sook dan bersandar di dinding beberapa saat.
Tidak lama kemudian, terdengar suara petikan gitar. Pil Sook bernyanyi.
Jason terpana.
Jin Kuk dan Hye Mi bergandeng tangan, naik ke bianglala.
"Saat masih kecil, aku pernah punya keluarga." kata Jin Kuk, bercerita pada Hye Mi di dalam bianglala. "Saat hari anak, entah kenapa ayah datang. Saat itu adalah hari pertamaku pergi bersama ayah dan ibuku ke taman bermain. Tapi karena disana sangat ramai, kami hanya bisa naik bianglala. Perasaanku saat itu sangat luar biasa."
"Saat ayah mencampakkan aku, perasaan benci itu makin bertambah." kata Jin Kuk dengan mata berkaca-kaca. "Tapi, karena hari itu... hanya karena satu hari, aku merasa tidak bisa meninggalkan ayahku."
Air mata Hye Mi menetes.
"Jika hari itu tidak pernah terjadi, semuanya akan menjadi lebih jelas." tambah Jin Kuk. Ia mendongak menatap Hye Mi. "Kenapa kau menangis?"
Jin Kuk maju mendekati Hye Mi untuk mengusap air matanya. "Kenapa kau menangis?" tanyanya. "Apakah kau menangis karena aku?"
Jin Kuk mendekatkan wajahnya ke wajah Hye Mi, kemudian mengecup bibirnya.
Sam Dong berdiri di sisi kaca, melihat lurus ke arah bianglala. Dari sana, terlihat jelas Hye Mi dan Jin Kuk sedang berciuman.
Sam Dong meneteskan air mata.
Mendadak terdengar suara seperti kilatan di telinga Sam Dong. Sam Dong menutup telinganya, kesakitan. Ia kemudian terjatuh ke lantai, masih mendongak melihat Hye Mi dan Jin Kuk.
Sam Dong pingsan.