49 Days Episode 3

Posted: Senin, 14 November 2011 by khyunkhyun in Label:
0

Diawali dengan ringkasan ep 1-2, sampai JH-Kyung memergoki Min Ho dan In Jung bertemu bersama yang membuatnya syok.
Dalam kamar hotel, Min Ho berlutut di depan In Jung dan usul untuk makan dulu. In Jung tidak mau karena masih syok dengan kejadian yang menimpa Ji Hyun, ini seharusnya tidak terjadi.

Min Ho tetap memesan makanan dan duduk di samping In Jung. In Jung bingung, apa yang kita lakukan?

Di luar, JH-Kyung masih syok dan baru menyadari kalau itulah yang membuatnya kecelakaan.

Staf room service datang membawa makanan dan ia mengira JH-Kyung sakit. Staf hotel tanya apa ini kamar JH-Kyung, bukan, kata JH-Kyung.
Staf itu heran, kalau begitu apa yang ia lakukan di depan kamar orang lain?

Suara mereka didengar Min Ho dan In Jung. Min Ho tanya apa In Jung bertemu dengan orang yang ia kenal? Tidak, kata In Jung.

Min Ho keluar, tapi JH-Kyung sudah pergi. Staf hotel berkata kalau seorang wanita aneh duduk di depan kamar mereka, dan menunjukkan arah pergi JH-Kyung.

Min Ho mengejarnya, tapi JH-Kyung sudah masuk ke lift. JH-Kyung melihat Min Ho mendekat dan panik.

ia membalikkan punggungnya. Untung pintu lift cepat tertutup.

Jadi, ketika Min Ho sampai di depan lift, pintu sudah tertutup dan lift sudah mulai turun.

Min Ho kembali dan membayar makanan serta tips. Lalu ia menemukan ornamen kecil dari sepatu JH-Kyung.

In Jung tidak mengerti, bagaimana Min Ho bisa mencari stempel milik Ji Hyun di saat seperti ini.

Min Ho berkata kalau ayah Ji Hyun tidak bisa fokus pada tanah milik Ji Hyun, sehingga ia harus cepat2 mengklaim tanah itu sebelum ayah Ji Hyun menyadari apa yang terjadi.

In Jung tidak bisa melakukannya. Min Ho mendesaknya, kau harus melakukannya. In Jung berkata sepertinya hatinya akan hancur, Min Ho dengan dingin berkata, hatimu tidak akan terbelah.

In Jung menangis dan mulai berpikir kalau Ji Hyun koma karena mereka. Flashback..

Saat Min Ho dan Ayah Ji Hyun pergi dan pamit pada In Jung, Min Ho memberikan pandangan berarti saat akan menutup pintu..

Lalu In Jung turun dari taksi dan masuk ke mobil Min Ho. 
Min Ho tanya apa In Jung merasa susah, dan In Jung minta Min Ho berhenti, karena ia tidak bermaksud untuk bertindak sejauh ini, ia mengajak Min Ho lari saja.

Min Ho tidak mau, ini bukan sesuatu untuk disesali.

Tiba-tiba ponsel In Jung bunyi, ternyata Ji Hyun. Mobil mereka berhenti di lampu merah.

Kebetulan mobil Ji Hyun juga di lampu merah seberang jalan. Saat itulah Ji Hyun melihat keduanya.
Min Ho mencium tangan In Jung lalu merangkulnya, dan minta In Jung bersabar untuk beberapa hari.

Kembali ke masa kini, 
In Jung curiga Ji Hyun melihat mereka, karena lokasi kecelakaan Ji Hyun dekat dengan lokasi mereka bertemu.

Min Ho tetap tidak mau berhenti, meskipun Min Ho tahu ini berat bagi In Jung. Tapi jika kita berhenti disini, akan jadi seperti apa kita. Aku bukan tipe orang yang akan berhenti seperti itu, kau mau melanjutkan-nya atau tidak, aku tetap harus melakukannya.

In Jung menangis, ia tidak bisa melakukannya. Min Ho membujuk-nya, pikirkan mengapa kita memulai ini, mengapa kita berakhir seperti ini, jika kita lari sekarang, apa kita bisa bahagia? Apa itu akan membawa Ji Hyun kembali?

JH-Kyung meninggalkan hotel dan lari terus. Sampai di taman, ia menekan tombol darurat, tidak hanya sekali. Tapi buerkali-kali :)

Scheduler muncul, sepatu merahnya dulu yang kelihatan dan berkata kalau JH-Kyung sudah menyiksa tombol darurat itu.

JH-Kyung murka, kau tahu..kenapa aku bisa kecelakaan, kau tahu!!

JH-Kyung marah, kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau aku kecelakaan karena kak Min Ho dan In Jung!

Scheduler jadi kelabakan hahaha..tapi kemudian ia berkata kalau tidak dapat mengatakan-nya karena itu "Rahasia Surga".

JH-Kyung : Rahasia Surga?

Scheduler merasa tidak mungkin JH-Kyung tidak tahu arti kata2 itu, ia bahkan menggoreskan kanjinya di tangannya, tapi JH-Kyung melihat ke arah Scheuler dan menangis.

Scheduler sepertinya pusing, kenapa para gadis suka menangis. JH-Kyung : Jadi kau tahu, tapi tidak mengatakannya padaku.

Scheduler punya alasan dan aturan yang harus ia patuhi. JH-Kyung menangis dan teriak, aku melihat keduanya di hotel.
Scheduler : Cukup, aku tidak peduli kondisinya. Ia tidak tertarik untuk tahu semua urusan mereka.

Scheduler jalan pergi dan JH-Kyung mengejar, lalu menahan lengannya. JH-Kyung ingin tahu kapan mereka mulai bertemu, bagaimana ia bisa sama sekali tidak tahu, bagaimana mereka bisa ada affair dan kenapa ia ingin menikah denganku jika Kak Min Ho bersama In Jung?

Scheduler tidak mengerti kenapa JH-kyung tanya hal itu padanya. Kenapa tidak mengetuk pintu dan tanya pada mereka saat mereka di dalam?

JH-Kyung meledek Scheduler, kau bilang aku tidak boleh mengatakan kalau aku adalah Ji Hyun. Kena lo!

Scheduler gelagapan, ah..itu benar. Ya kau sudah melakukan yang benar :) Jadi selesaikan masalahmu sendiri. Ia jalan pergi dan wow..wajah Scheduler kelihatan bersimpati pada Ji Hyun? surprise...
JH-Kyung masih meratapi nasibnya dan tiba2 Scheduler sudah di belakangnya lagi, lihat sini!

JH-Kyung kaget dan menoleh, yang kau cemaskan sekarang adalah bagaimana kau akan bertahan dalam 46 hari ini. Dan ia menghilang lagi.
JH-Kyung menunduk melihat surat keterangan kerja dari Hotel Seoul.

Di Cafe Heaven, Han Kang memandangi peta dimana proyek Min Ho akan dilaksanakan. (itu yang dimaksud dengan tanah Ji Hyun sepertinya) 
Para staf bertaruh, kalau Yi Kyung tidak akan kembali, lalu Han Kang berdiri dan memukul mereka.

Istri Chef datang membawa makanan dan Chef menyambutnya dengan penuh cinta, membuat Han Kang dan dua staf lain geli.
Wanita itu berkata, ia tidak enak hati, karena ada gadis aneh diluar.

Han Kang ingin tahu dan jalan keluar. Ternyata itu JH-Kyung yang duduk berlutut di depan cafe, wajahnya blank.

Para staf mengintip dari pintu.

Han kang tanya apa yang dilakukan Yi Kyung disini, ia memanggil orang dan minta agar tas Yi Kyung dibawa keluar. Han kang ingin memecat Yi Kyung.

Tapi Yi Kyung mengulurkan surat keterangan itu. Tangannya gemetaran. Han kang melihatnya.
Han Kang berkata Yi Kyung terlambat, jadi ambil tasmu dan pergi.

JH-Kyung memberikan alasan kalau ia ketemu teman di hotel itu...dan tunanganku. Itulah mengapa..karena mereka bersama..Lalu suaranya gemetar karena menahan tangis.

Han Kang mengerti, ia hanya menghela nafas dan minta Yi Kyung pulang saja. Kembali kerja lagi besok.

Han Kang mengambil amplop dari tangan JH-Kyung, tapi tiba-tiba JH-Kyung jatuh pingsan. Semua staf langsung lari keluar.

Chef sudah berlutut dan siap menggendong JH-Kyung ke dalam, tapi istrinya tidak mengijinkannya :) kau tidak seharusnya menggendongnya, tapi pria muda yang harus melakukannya.

Istri Chef memandang Han Kang penuh arti. Han Kang bengong dan menunjuk wajahnya sendiri, Aku?! 

Yah..akhirnya memang Han Kang yang menggendong JH-Kyung ke bawah, lalu dibaringkan di sofanya ^_^ (fans Jo Hyun Jae teriak hahaha)

Han Kang bicara sendiri, kau punya tunangan? Kau punya tunangan tapi masih ingin mendekati Min Ho? kau punya tunangan tapi dia membiarkanmu jalan seperti ini.

Lalu Han Kang membungkuk dengan tangan terlipat, mengamati wajah Yi Kyung. JH-Kyung menangis dalam tidurnya.
JH-Kyung bergerak dan Han Kang langsung menjauh, apa dia benar2 melihat tunangan dan teman-nya?

Staf cafe yang pria senang karena Yi Kyung benar2 punya bukti kerja di Hotel Seoul. Tapi staf wanita mencibir, ia tidak percaya. Chef tanya, kenapa tidak percaya.

Han Kang jalan ke arah mereka dan menanyakan sup. Istri Chef heran, Han Kang tidak suka sup. Suaminya berkata kalau ini pasti untuk Yi Kyung. Han Kang meminta istri Chef membuatkan sup untuk Yi Kyung, oya..nasinya yang banyak. Lalu jalan pergi.

JH-Kyung sadar dan kaget, ia melihat selimut ungu, apa Han Kang yang menyelimutinya? Lalu ia ingat saat Min Ho dan In Jung di hotel dan menangis. Aku di RS dan mereka ketemu di hotel. Selama ini aku tidak mengetahuinya...lalu JH-Kyung pergi.

Istri Chef baru saja akan memberikan sup dan nasi untuk Yi Kyung, tapi JH-Kyung sudah jalan keluar, tanpa mempedulikannya. 

Han kang masuk ke ruangan bawah dan heran, kemana Yi Kyung. Chef masuk sambil membawa tasnya, dia bahkan meninggalkan tasnya. Pelayan wanita langsung mengambil tas JH-Kyung dan menumpahkannya.
Staf : Coba lihat apa isinya. Lalu dia menunjukkan kalau dompet JH-Kyung kosong melompong.
Han Kang melarangnya, tapi justru ia kaget.

Diantara barang-barang JH-Kyung, ia kenal satu benda. Peluit pink itu, yang dulu dipakai Ji Hyun untuk mengusir berandal.

JH-Kyung pulang lebih awal dan ia membiarkan pintu apartemen Yi Kyung terbuka sedikit, lalu berbaring.

Ji Hyun keluar dari badan Yi Kyung dan bergegas pergi. Tujuannya adalah ke kantor, menunggu In Jung pulang.

In Jung menunggu sampai kantor sepi dan ia ingat dengan kata2 Min Ho. Lalu In Jung mulai memeriksa laci Presdir/Ayah Ji Hyun dan sepertinya mencari stempel nama Ji Hyun.
In Jung keluar, dan Ji Hyun mengikutinya dengan pandangan marah.

Ji Hyun ikut naik bis, dan duduk di depan In Jung, ia teriak, Ya! bagaimana kau bisa selingkuh dengan kak Min Ho, apa kau yang pertama menyukainya? Ini konyol, lalu apa kak Min Ho mencoba merayumu duluan? Itu juga tidak masuk akal.

Bagaimana kalian bisa seperti ini? Mereka sampai ke rumah Ji Hyun.

Ji Hyun heran, kenapa In Jung ke rumahnya. Ji Hyun terus saja tanya, ini tidak benar kan, In Jung? Ini pasti karena ada yang harus kau dan kak Min Ho bicarakan, iya kan?

Ji Hyun masih terus tidak percaya, lalu ia ingat saat Min Ho mencium tangan In Jung, Ji Hyun jadi marah, Ya! dasar kau gadis brengsek, apa yang kau lakukan! In Jung seperti mendengar Ji Hyun sehingga mengagetkan Ji Hyun.

Pintu gerbang terbuka dan In Jung masuk. Tapi Ji Hyun tidak bisa ikut masuk karena In Jung menutupnya kembali.

Ji Hyun menekan tombol darurat, berkali-kali! Scheduler sebenarnya muncul di atap, bajunya merah lagi, tapi Ji Hyun tidak melihatnya dan terus saja menekan tombolnya.
Scheduler ngomel, aku tahu ia pasti akan melakukan ini. (Satu roh yang memusingkan ...)

In Jung menanyakan kondisi ibu Ji Hyun dan ternyata masih dalam kondisi lemah. In Jung minta pelayan meneruskan kerjanya dan ia bisa sendiri.
In Jung masuk ke kamar Ji Hyun dan membuka lacinya.

Ibu Ji Hyun masuk dan tanya apa yang dilakukan In Jung di kamar Ji Hyun. In Jung berkata ia memikirkan Ji Hyun dan datang kesini.

Ibu Ji Hyun : Kau seharusnya pergi ke RS mengunjunginya. Dia ada di RS.
In Jung : Karena kondisi Ji Hyun itulah...

Ibu Ji Hyun : Apa putriku meninggal? Kenapa kau ke kamarnya tanpa seijin-nya? Keluar dari sini, aku tidak suka kau memperlakukan putriku seolah-olah dia sudah mati.

Ayah Ji Hyun menemui dokter, yang juga adalah temannya. Ia ingin tahu, sampai kapan Ji Hyun seperti ini, kapan Ji Hyun akan sadar. Sebulan? setahun? 10 tahun? katakan padaku. Apa seorang dokter tidak bisa melakukan itu?

Dokter minta maaf. Ayah Ji Hyun menghela nafas, jadi kami hanya bisa menunggu?

Ayah Ji Hyun kembali ke kamar dan Min Ho sudah di situ. Min Ho berkata seharusnya Presiden mengatakan kalau akan keluar dan meninggalkan Ji Hyun sendiri seperti ini (huek!)

Ayah Ji Hyun berkata kalau ia baru saja menemui dokter dan ia tanya bagaimana dengan kontrak yang berhubungan dengan tanah Ji Hyun itu. Min Ho berkata ia sudah mengurusnya. Tapi masih ada sesuatu yang harus diselesaikan Presiden, kondisi Ji Hyun membuat Presiden belum dapat mengurusnya.

Min Ho menerima telp dari In Jung. Ternyata In Jung tidak dapat menemukan stempel dan ibu Ji Hyun tidak mengijinkannya masuk ke kamar Ji Hyun. In Jung pergi dengan taksi dan Ji Hyun terlambat lagi mengikutinya. Ji Hyun heran, apa In Jung bicara dengan kakaknya di desa?

Min Ho minta Ayah Ji Hyun pulang dan menjaga Ibu. Min Ho berkata akan menjaga Ji Hyun. Ayah Ji Hyun setuju, mungkin memang Ji Hyun ingin bersama Min Ho. 

Lalu Min Ho mengantar ayah sampai pergi. Ia membungkuk dengan hormat. Begitu mobil Presdir berlalu, Min Ho langsung menyalakan remote mobilnya! 

Ji Hyun menunggu Min Ho di parkiran apartemen. Lalu mengikuti Min Ho sampai ke dalam. 

Ji Hyun terus saja bicara, aku tidak mengerti, kau kirim sms lebih dari 10 kali sehari, kau memberikan semua e-mailmu, ym, password dan juga yang rahasia, kau melakukannya. Aku tidak mengerti. 
Ji Hyun melihat Min Ho memasukkan password untuk membuka pintu, dan Ji Hyun berkata dengan keras, itu tanggal ulang tahunku! Ji Hyun masuk lebih dulu kali ini dan jalan mundur sambil terus tanya pada Min Ho.

Ji Hyun berkata kalau Min Ho minta agar dirinya datang kapan saja dan mengatakan kodenya. Apa In Jung menyukaimu? Apa karena itu maka kau menyukainya?

Min Ho tiba-tiba bicara, ada apa? katakan detilnya. Ji Hyun kaget, 

..awalnya ia pikir Min Ho bicara padanya tapi Min Ho melihat menembusnya, jadi Ji Hyun ikut menoleh dan tarra...

Shin In Jung berbaring di sofa di belakang Ji Hyun. Ji Hyun terbelalak melihatnya.

In Jung duduk dan berkata ia sudah mengatakan semuanya. Ji Hyun tidak percaya melihat kedekatan keduanya.

In Jung berkata kalau Ibu Ji Hyun tidak curiga dan Min Ho berkata kalau seharusnya In Jung bisa berbohong lebih baik lagi, misalnya, kau meninggalkan sesuatu di kamar Ji Hyun atau apa.

In Jung beralasan kalau ia tidak bisa berpikir saat Ibu Ji Hyun berkata seperti itu.
Ji Hyun bingung, apa yang kalian bicarakan?

Min Ho tanya apa In Jung yakin stempel itu ada di laci Ji Hyun? In Jung yakin, karena Ji Hyun menyimpan semua yang ada hubungan dengan uang, rekening, cek, bank dan stempel di laci itu.

Ji Hyun semakin tidak mengerti, stempelku? Ji Hyun ingat, ia sudah memberikannya pada Min Ho waktu itu (setelah ketemu Han Kang di toko roti, ia pergi ke kantor ketemu Min Ho, lalu Min Ho pergi dengan ayah Ji Hyun, setelah itu ketemu dengan In Jung.), kenapa ia mencarinya lagi?

Min Ho berkata seharusnya ia mengeceknya waktu itu. 

Flashback, Min Ho ketemu dengan dua orang pria dan memberikan amplop coklat yang berisi sertifikat tanah Ji Hyun. Dari Ji Hyun ke Min Ho, dalam amplop seharusnya juga ada stempel Ji Hyun.

Tapi saat itu, Ji Hyun sedang berbunga-bunga karena akan menikah dan banyak urusan lainnya, sehingga tidak konsentrasi dan justru memasukkan lipstik ke dalam amplop.

Min Ho sedikit malu dan menelepon Ji Hyun, tapi yang terdengar justru suara pria, ternyata saat itu Ji Hyun kecelakaan. 

Kembali ke masa kini, Min Ho berkata ia tidak mengerti, tidak peduli betapa sibuk atau berbunga2-nya seseorang, ia tidak pernah membayangkan Ji Hyun akan memberikan stempelnya tanpa berpikir. (Karena stempel di Korea seperti tanda tangan kalau di Ind)

Ji Hyun syok, jadi itu sebabnya Min Ho segera ke UGD? siapa tahu menemukan stempelnya?

In Jung sudah tidak bisa ke rumah Ji Hyun lagi kalau ibunya ada di sana. Min Ho sudah berkata pada ayah Ji Hyun kalau kontraknya sudah beres. Sekarang mereka bingung. 

Min Ho : Sebelum dia (Ayah Ji Hyun) tahu, kita harus menemukan stempel itu, jika ia tahu kalau tanah Ji Hyun tertinggal, maka rencana kita akan gagal, semua hal yang sudah kulalui demi mendapatkan tanah itu jadi sia-sia.

Min Ho minta In Jung pulang saja dan pastikan jangan sampai terlihat orang. Ia yang akan memikirkan caranya.

Ji Hyun syok, apa yang akan kalian lakukan pada ayahku? Kayanya sih ayah Ji Hyun cuma percaya Min Ho untuk mendirikan resort, tapi Min Ho ingin ganti nama dan menjualnya diam-diam, lalu kabur dengan uangnya. Ini mungkin bisa membuat ayah Ji Hyun rugi besar.

Ayah Ji Hyun sampai rumah dan melihat istrinya mengemasi baju. Ibu Ji Hyun ingin tinggal di RS. Tapi suaminya melarang karena dia bahkan tidak bisa tidur meskipun minum obat tidur.

Ibu Ji Hyun berkeras, dan bahkan menyuruh pembantunya menyiapkan handuk, pasta gigi, sampo dll. Ayah Ji Hyun menghentikan istrinya.

Ibu Ji Hyun menangis dan berkata ia ingin mati saja sebelum Ji Hyun mati, suaminya menghela nafas dan sedih sekali, lalu bagaimana dengan aku.

Ji Hyun mengikuti In Jung keluar, lalu pergi. Ji Hyun ingat perintah Scheduler dan ia memegang kalungnya, sekarang..apa yang harus kulakukan? Lalu menangis.

Ji Hyun masuk ke tubuh Yi Kyung lagi dan bangun untuk mengunci pintu. Tapi ia keluar lagi karena sudah malam hari.

Yi Kyung bangun dan pergi ke dapur, ia membuka sebuah tong dan mengambil uang dari situ. Astaga..tong itu penuh dengan amplop isi uang, apa selama ini Yi Kyung tidak menggunakan uang gajinya? (la wong cuma makan mie instant tiap hari, tidak pernah beli kosmetik dll ) wow..dia sebenarnya banyak uang. Menyedihkan memang, orang yang sudah kehilangan semangat hidup.

Yi Kyung bertemu pria yang menyelamatkannya lagi dan ia tanya, berapa hutangnya?

Pria itu mencoba mengajak bicara, kalau ia tidak dapat diskon, karena Yi Kyung tidak punya asuransi, lalu ketika Yi Kyung tanya berapa tarif taksi, pria itu berkata kalau tarifnya juga mahal. 
Pria itu tanya apa Yi Kyung tidak ingin tahu siapa dia. Yi Kyung berkata tidak.

Pria : Apa kau tidak ingin tahu kenapa aku ada di lokasi kecelakaan?
Yi Kyung berkata itu sama sekali tidak masalah.
Pria : Bagaimana jika aku bilang kalau aku tahu mengapa kau pergi kesana.

Yi Kyung baru memandangnya. Pria itu ingin Yi Kyung tanya padanya, tapi dasar Yi Kyung, ia justru berkata selamat tinggal. Pria itu berkata ia akan ke sini lagi besok. (Jangan2 dia kakak atau saudara atau teman pacarnya Yi Kyung..?)

Setelah pria itu pergi, Yi Kyung merasa terganggu dengan poninya yang jatuh terus, dia heran dan memegang rambutnya, rambutku..kok bersih ya? (dalam hati kayanya..)

Yi Kyung pulang, tapi Ji Hyun tidak langsung masuk ke tubuh Yi Kyung. Sekarang Ji Hyun yang kehilangan semangat. 
Waktu : Tinggal 45 hari, 3 Jam, dan 29 menit. 
Ji Hyun duduk, Yi Kyung juga, keduanya berhadapan, tidak bergerak.

Lalu malamnya, Yi Kyung ganti baju dan pergi kerja. Ji Hyun mengamatinya, apa kau seperti ini juga...inilah mengapa kau hidup seperti ini? Yi Kyung pergi. 
Yi Kyung pulang. Ji Hyun tetap saja disitu. Yi Kyung langsung tidur kelelahan.

Waktu : Tinggal 44 hari, 3 jam, 29 menit (wow..Yi Kyung ini kaya robot, bisa-bisanya ia pulang ke rumah di waktu yang sama, kalo kita pulang kerja biasanya mampir dulu..eh ada yang lucu, makan di sana, disini..ya ngga, hehe..) 

Ponsel dari Scheduler bergerak ke arah Ji Hyun. Ji Hyun menendangnya. Ponsel itu kembali, Ji hyun mendorongnya lagi. 
Ponsel itu keras kepala sekali dan kembali ke Ji Hyun lagi. Kali ini Ji Hyun mengambil dan melemparnya.

Scheduler muncul tepat waktu untuk menyelamatkan ponselnya. Apa kau percaya bisa menggantinya? Kalau rusak, mau cari dimana ponsel kaya gitu, ya kan?

Ji Hyun murung dan menjawab, aku tidak memanggilmu, kau menggangguku, pergi saja. 

Ji Hyun sedih, sepertinya ia tidak akan kembali hidup lagi.

Scheduler berkata kalau Ji Hyun seperti ini, ia akan memanggil lift.
Ji Hyun sedikit kaget, lift? Scheduler melihat jamnya, maunya kapan? Apa jam 11 pagi? Paling tidak kau harus menyelesaikan beberapa hal di lingkunganmu.

Ji Hyun panik sekarang, kau ingin memanggil lift itu? Scheduler berkata karena sudah 2 hari Ji Hyun tidak menggunakan tubuh Yi Kyung. Apa kau ingin pergi?

Ji Hyun : Kata siapa? bagaimana kau bisa melakukan ini, masih 45 hari lagi.

Scheduler meralat, 44 hari. Lalu ia jalan sambil merangkul bahu Ji Hyun, ayo..Aku akan memanggil lift jam 11.

Ji Hyun melepaskan diri dan lari, aku tidak mau. Lalu mengangkat tangannya, seperti anak SMU Korea yang sedang dihukum, aku tidak akan melakukannya lagi.
Scheduler memberi peringatan dengan raut mukanya :)

JH-Kyung kembali ke cafe Heaven dan minta maaf pada Han Kang. 

Han Kang berkata bukankah kau keluar hari itu? JH-Kyung menggoyangkan tangannya, tidak..tidak sama sekali tidak, aku punya masalah pribadi yang tidak bisa kukatakan, masalah yang sangat sulit.

Han Kang tanya apa JH-Kyung sudah makan. JH-Kyung menjawab dengan perlahan, belum..sudah dua hari dia belum makan nasi sedikitpun.

Lalu apa ini? tanya pelayan wanita yang memang selalu sirik aja bawaan-nya pada Yi Kyung. Ia mengambil mie instant dari sweater JH-Kyung :)
JH-Kyung berkata bukan dia yang makan..itu mie. 

Han Kang memanggil Chef untuk menyiapkan makanan. Lalu pergi. JH-Kyung berkata dengan pelan, Han Kang, terima kasih, benar2 terima kasih banyak.

JH-Kyung mulai kerja dan ia lumayan bagus, karena sudah belajar saat di hotel. Han Kang dan Chef memandangnya dengan heran, dua hari lalu ia sama sekali tidak pengalaman, sekarang ia jadi profesional.
Malamnya, JH-Kyung duduk dan mengamati pasangan yang makan di dekatnya, Han Kang juga mengamati JH-Kyung.

Han Kang mengamati dengan penuh rasa ingin tahu, JH-Kyung menoleh dan Han Kang langsung buang muka.

JH-Kyung melihat Seo Woo masuk dan ia senyum. Tapi Seo Woo tidak mengenalnya dan cuek. Senyum JH-Kyung lenyap ketika melihat In Jung.
Jh-Kyung mengambil sampah dan jalan keluar.

JH-Kyung ketemu Min Ho di luar. Min Ho ramah padanya dan mengucapkan terima kasih, kau staf baru kan? Song Yi Kyung?
JH-Kyung kesal dan jalan pergi. Min Ho heran, kau tidak ingat aku?

JH-Kyung berbalik, apa aku harus ingat? Lalu pergi sambil menangis. Min Ho bingung.

Min Ho dll duduk bersama sambil membicarakan Ji Hyun. JH-Kyung mendengarnya. Seo Woo menceritakan kondisi ayah Ji Hyun.
Min Ho berkata kalau Presiden seharusnya mengurus perusahaan, tapi justru berkeras menjaga Ji Hyun. Han Kang lebih cemas kalau ayah Ji Hyun akan pingsan dan sakit, ia sama sekali tidak merasa perusahaan itu penting.

JH-Kyung mengambil alih tempat air dari pelayan pria dan mendekati meja mereka untuk menuang air. Saat JH-Kyung balik, ia dengar kalau Seo Woo berkata kondisi ibu Ji Hyun lebih parah.

Seo Woo : Dia tidak bisa keluar rumah. Bahkan tidak bisa makan dan tidur.

JH-Kyung kaget dan menjatuhkan tempat airnya sehingga pecah berantakan.

Semua kaget, tapi JH-Kyung seperti blank. Han Kang segera membantunya, kau seharusnya hati2. Jh-Kyung minta maaf dan mengambil pecahan kaca dengan tangannya begitu saja.

Han Kang menarik tangan JH-Kyung dan minta pelayan membereskan pecahan kaca, lalu minta Chef membawa Yi Kyung keluar.

In Jung tidak ingat (karena saat itu, In Jung banyak pikiran, sehingga tidak ingat pernah ketemu JH-Kyung), lalu tanya siapa dia.
Han Kang berkata hanya pegawai paruh waktu. 

Min Ho mengajak Han Kang untuk bicara di kantor dan pamit pada kedua teman wanita mereka.

JH-Kyung ternyata menangis di luar, ibu...
Suara Scheduler terdengar di telp untuk mengingatkan waktu. 

JH-Kyung masuk lagi dan pelayan wanita itu kesal, selama ini Yi Kyung tidak pernah kerja satu shift penuh. JH-Kyung mengeluh dan jalan menemui Han Kang.

Han Kang sedang bicara dengan Min Ho. Han Kang heran, apa Min Ho bisa kerja sendiri padahal Min Ho belum punya pengalaman.
Min Ho berkata, kalau Ayah Ji Hyun yang memintanya melakukan pekerjaan ini. Han Kang tampak heran.

Lalu JH-Kyung mengetuk pintu dan masuk dan sempat mendelik ke Min Ho. JH-Kyung ingin mengatakan sesuatu pada Han Kang dan minta Han Kang keluar sebentar.
Min Ho berkata ia akan keluar, tapi Han kang minta Yi Kyung mengatakan-nya langsung.

JH-Kyung ingin perubahan jam kerja, dari jam 12 malam ke jam 11 malam. Karena waktu itu, dia sangat kelaparan jadi tidak dengar jelas.
Han Kang : Karena kau tidak jelas mendengarnya, maka kau akan kerja hanya sampai jam 11 malam?

JH-Kyung berkata kalau ia harus kembali ke rumah tepat jam 12 malam, ada yang menunggunya. Ia harus pulang tepat waktu, agar orang itu bisa pergi.
Han Kang setuju, ya sudah pergi sana.

JH-Kyung menegaskan, apa maksudnya pergi? Pergi ya pergi atau pergi...keluar kerja?
Han Kang menjelaskan, kerja dari jam 11 pagi sampai jam 11 malam, jelas?

JH-kyung mengucapkan terima kasih dan masih sempat mendelik ke arah Min Ho dulu sebelum pergi. Ia tidak langsung pergi, tapi menguping pembicaraan keduanya.

Min Ho heran, Han Kang sangat longgar pada gadis itu. Han Kang tidak mengerti (atau tidak sadar?)

Min Ho berkata kalau Han Kang sangat tegas dengan urusan kerja dan tidak tahan kalau ada yang tidak kerja dengan benar, bukankah sekarang Han Kang sangat murah hati pada gadis itu?

Han Kang beralasan ia yang menggaji gadis itu jadi tidak masalah jika ia toleran padanya.
Min ho : Kau tidak pernah serius tertarik dengan seorang gadis. Aku ingin tahu, apa dia tipe wanita yang kau sukai?

Lalu Min Ho berkata kalau ia juga bertahan dengan tragedi ini, karena itu yang diinginkan Ji Hyun (pura-pura). Han Kang membenarkan. Tapi JH-Kyung tidak, ia berkata dalam hati, tidak, tidak pernah. Bukan itu yang kuinginkan. Oppa..apa kau adalah orang seperti ini?

Saat diluar, wajah Scheduler muncul di ponsel, dan bernyanyi. JH-Kyung buru2 pulang.

Yi Kyung makan mie instant dan dua tukang ribut itu ada di kanan kirinya (aku ingin tahu, LYW ketawa ngga ya dengan scene ini, takut kesedak mie hahaha..)

Ji Hyun minta diijinkan bisa menyentuh benda-benda. Agar ia bisa menyelinap ke kamarnya untuk mengambil stempelnya sebelum digunakan untuk hal yang tidak2. 

Scheduler bertopang dagu, kau mengatakan hal yang gila. Ji Hyun mohon, sehari saja, tidak sejam saja. Aku tidak bisa ke rumah dengan tubuh Yi Kyung.

Scheduler pura2 menekan sesuatu, yang kau butuhkan adalah perekam, bip..Scheduler tidak ikut campur masalah manusia, lalu mendelik ke arah Ji Hyun.

Scheduler berdiri, Ji Hyun mengikutinya, mereka ingin melakukan sesuatu dengan tanahku. Ji Hyun tidak tahu persis mereka mau apa, tapi ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan perusahaan ayahnya.

Bukan urusanku, kata Scheduler. Ji Hyun memintanya masuk ke kamarnya dan mengambil stempel. Scheduler mengulang, ia tidak mau ikut campur.

Scheduler berdiri di dapur Yi Kyung dan melihat sana-sini, ia minta jangan memanggilnya ke ruangan ini, kapanpun ia disini, ia merasa tidak enak.
Ji Hyun memelas, apa kau tidak punya belas kasihan? Tidak punya, kata Scheduler, aku pergi.

Scheduler berbalik dan seperti ragu sebentar, lalu berkata sesuatu yang kau tahu, ketoklah dan pintu akan terbuka (ngutip ayat dia, atau maksud Scheduler, mungkin sebenarnya JH bisa gampang keluar masuk, tinggal mengutip ayat itu sebagai passwordnya?)

Lalu Scheduler memberi kode seperti menekan tombol2, sekarang, semua pintu pakai kode rahasia. Lalu ia menghilang. 

Ji Hyun masih saja ngomel, kenapa dia tidak membantu sama sekali, lalu ia heran apa maksudnya tadi.

JH-Kyung menemui Han Kang lagi dan berusaha membujuk bosnya itu untuk memberikan waktu bebas padanya. Kalau sekitar jam 3 sampai 5 sore kan tidak banyak pekerjaan...

Han Kang : Jadi?
JH-Kyung : Karena kau tidak akan bisa memecatku, karena...ia mengeluarkan uang dari kantongnya, hanya ini uang milikku, tinggal 36 ribu Won. Jika kau memecatku maka, sampai aku menemukan pekerjaan baru, aku akan kelaparan. 

JH-Kyung berkata ia sungguh harus pergi ke satu tempat hari ini.

Han Kang tidak mengerti, sekarang kau mengancamku? hahaha...kasihan banget bos satu ini.
JH-Kyung memohon, ia hanya pergi untuk 3 jam saja dan tidak perlu dibayar untuk 3 jam itu. Han Kang berkata, ia belum memberikan ijinnya.

JH-Kyung sudah yakin kalau Han Kang pasti mengijinkan, ia berkata kalau Han Kang akan beruntung dan lari. Han Kang bicara sendiri, larimu kencang seperti orang yang kukenal.

JH-Kyung pergi ke rumahnya, menunggu pembantu mereka pergi, dan melompati pagar dengan bantuan kotak. JH-Kyung memasukkan kode pintu dan masuk.
Ia membuka sepatu dan menyimpan di kantungnya, lalu jalan berjingkat ke kamarnya.

JH-Kyung melihat foto Min Ho dan menelungkupkannya, lalu sempat berbaring di ranjangnya.

JH-Kyung melihat gaun pengantinnya dan dengan kesal menjatuhkan ke lantai, tapi segera mengembalikan agar tidak ketahuan :) 

JH-Kyung membuka lacinya dan menemukan banyak cek, awalnya ia senang dan ingin mengambilnya, tapi terbayang wajah Scheduler yang memerintahkan untuk cari uangnya sendiri, maka dengan kesal, JH-Kyung mengembalikan uang itu ke laci.
Ia mencari stempel, tapi belum juga menemukan-nya.

Min Ho datang sambil membawa bingkisan buah. JH-Kyung melihat dari jendela dan panik, lalu segera jongkok bersembunyi.

Ibu Ji Hyun membuka pintu dan Min Ho heran, kemana pelayan. Ibu Ji Hyun menjelaskan kalau pelayan keluar untuk belanja.

Min Ho mengantar Ibu Ji hyun kembali ke kamarnya dan ia minta ijin untuk mengambil beberapa barang milik Ji hyun, siapa tahu kalau ada barang2nya, Ji Hyun akan lebih cepat sadar.
Ibu Ji Hyun berkata Min Ho lebih tahu apa yang paling disukai Ji hyun, jadi Ny. Shin memberikan ijin, whoa..memang lihai ckckck..(But I can't hate BSB hehe...)

Sementara itu, JH-Kyung berlomba dengan waktu dan membuka laci-lacinya untuk mencari stempelnya yang entah ada dimana. Ia terlihat panik.

Min Ho jalan ke arah tangga dan mulai naik. JH-Kyung membuka kotak demi kotak di lacinya, ia mendengar langkah Min Ho.

Min Ho semakin mendekat...JH-Kyung menoleh, ia terperanjat.

Min Ho sudah di depan pintu dan membuka handelnya, ia masuk ke dalam, dan melihat tajam ke satu arah...

JH-Kyung membeku...



Episode 20  19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 

Related Posts by Categories

0 komentar: