Sinopsis Who Are You Episode 2 part 2

Posted: Rabu, 21 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label:
0

Moon-sik, Gun-woo dan juga Shi-oh pulang dari minum-minumnya. Moon-sik benar-benar sudah sangat mabuk sampai harus dipapah Gun-woo. Mereka berdua mencarikan taksi untuk Moon-sik.

Gun-woo penasaran bagaimana Shi-oh bisa menguak kasus yang tak memiliki saksi dan bahkan sudah ditutup hanya dengan sebuah baju olah raga. Shi-oh tersenyum, itu keberuntungan.
Gun-woo tak percaya hanya itu. Shi-oh, “Tidak~bukan karena itu...karena keberuntungan adalah keahlian juga”
Sebuah taksi datang, mereka berdua menyuruh si supir mengantarkan Moon-sik.



Gun-woo mengajak Shi-oh untuk ronde kedua, tapi Shi-oh menolak karena ada urusan. Shi-oh berjalan pergi meninggalkan Gun-woo.
~~~




Shi-oh datang kerumah Oh-reum. Dia mengembalikan baju olah raga milik Oh-reum yang disimpan dipusat penemuan.
Ibu Oh-reum menerimanya dengan tangan gemetaran, dia menangis memeluk baju itu. Shi-oh turut sedih melihat kepedihan ibu Oh-reum.

Shi-oh pamit pulang, Ibu Oh-reum mengucapkan terima kasih karena hanya baju olah raga Oh-reum lah yang iya punya. Sedangkan barang Oh-reum yang lain sudah dibakar oleh saudaranya agar dia bisa melupakan Oh-reum.
Shi-oh mengerti, Shi-oh yakin sekarang Oh-reum ada ditempat yang lebih baik. Shi-oh pamit pulang.



Sebuah angin berhembus membuat Shi-oh menghentikan langkahnya, Ibu Oh-reum pun merasakan hal yang sama. Dia berbalik melihat kesekitar tapi tak ada apa-apa. Meskipun sebenarnya dari kejauhan ada Oh-reum yang memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Ibu yang tak menyadari adanya Oh-reum masuk lagi kerumah.
Shi-oh memandanga Oh-reum, sekarang Oh-reum sudah tak memiliki bekas luka diwajahnya. Dia melambaikan tangan kearah Shi-oh yang dibalas dengan anggukan.
Perlahan arwah Shi-oh menghilang.
~~~


Shi-oh turun dari kereta dengan perasaan bahagia. Ponselnya berdering, sebuah pesan dari Gun-woo masuk. “Apa yang aku ucapkan hari ini, aku minta maaf, tapi Ketua Tim bagaimana kau tahu? Aku akan menjadi gila karena aku penasaran. Jadi kau bilang keberuntungan adalah keahlian?
Shi-oh tersenyum membaca pesan Gun-woo, tanpa membalasnya.
Shi-on berjalan pulang, tanpa disadarinya dibelakang seorang tukang bersih-bersih menemukan sebuah koper berwarna perak besar.
~~~


Pagi harinya, dikantor Gun-woo sedang melihat profil Shi-oh. dia terus bergumam penasaran dengan apa hingga Shi-oh bisa mengungkapkan kasus sedangkan orang lain saja  tak tau kasusnya.


Seorang petugas melongok ruangan Gun-woo, Gun-woo melihatnya sehingga dia segera masuk dan memberi hormat pada Gun-woo.
Petugas : “Hormat. Saya disini untuk melapor. Petugas Im Seong Chan. Mulai 31 Juli 2013 Saya ditugaskan ke Pusat Kehilagan dan Penemuan Distrik Seoul Oleh karena itu saya melapor.”
Gun-woo mengatakan kalau Seong-chan adalah petugas polisi cadangan(sebenernya dia harusnya wamil) yang beruntung.


Gun-woo mendekati Seong-chan, dia megang rambut Seong-chan yang memakai wax. “Kamu wax rambutmu untuk ini?”
Seong-chan gugup meremas remas jarinya, Gun-woo menyadari kalau jri Seong-chan juga mengkilap. Seong-chan mengelak kalau dia hanya memakai suplemen vitamin untuk kuku.
Gun-woo bertanya apa tugas Seong-chan di masyarakat. Seong-chan menunduk, “aku adalah peserta pelatihan. Penyanyi”


Gun-woo menyuruh Seong-chan duduk, tapi Seong-chan meminta duduk di tempat duduk Shi-oh.
Gun-woo berbalik kesal. Seong-chan tersenyum setengah merayu, “Anda bisa lihat matahari menembus dari sana. Karena kulitku bisa rusak.”
Gun-woo mengangguk seolah mengerti, namun kemudian dia menggeram ke Seong-chan, aisshh..

Shi-oh datang, dengan segera Seong-chan hormat pada Shi-oh. Seong-chan mengulurkan tangannya untuk jabat tangan. Gun-woo yang ada didekatnya memandang heran, Ketua Tim, aku rasa kita harus mengukur dia sedikit.
Shi-oh tak menanggapi permintaan Gun-woo, dia malah menyuruh Seong-chan duduk ditempat dimana dia ingin.


Gun-woo tambah heran.
Shi-oh : “Beri dia orientasi. Jika dia tidak dapat beradaptasi dengan cepat dan membuat kesalahan, itu semua salahmu.”
Gun-woo benar-benar tak bisa mengerti dengan keputusan Shi-oh, dia menunjuk dirinya sendiri tak percaya.
~~~



Gun-woo dan Seong-chan pergi ke basement penyimpanan barang-barang. Gun-woo memerintahkan Seong-chan untuk cepat. Gun-woo sok akrab kemudian merangkul Seong-chan, “Kamu dengar baik-baik. Kamu pikir berada di sisi Ketua Tim Yang adalah hal bagus, membuat kehidupan polisimu menjadi mudah, tapi ketua sebenarnya dari kantor ini adalah aku.”
Seong-chan meng-iya-kan perkataan Gun-woo tapi seolah dia tak perduli. Gun-woo kesal Seong-chan tak menghormatinya, Gun-woo mencekik leher belakang Seong-chan.  Gun-woo mengancam kalau dialah yang menentukan kebahagiaan dan penderitaan Seong-chan. Seong-chan hanya bisa mengangguk takut.


Seong-chan dan Gun-woo menyimpan barang-barang yang ditemukan hari ini. Seong-chan mengambil sebuah koper berwarna perak besar, ingat yang ditemukan ahjuma pembersih. Gun-woo akan mengambil gambar koper itu.
Seong-chan bertanya apa yang harus dilakukannya pada koper itu, kopernya dikunci. Apakah perlu dirusak?
Gun-woo menjelaskan sambil mendelik, “Barang yang bisa dilihat hanya bisa dibuka seletah pemilik teridentifikasi. barang yang tidak dapat dilihat harus disimpan tanpa merusak mereka. Kamu bahkan tidak membaca aturan dasarnya?”



Seong-chan mengatakan kalau dia membaca sedikit. (Seong-chan pake bahasa informal)
Gun-woo jelas kesal dan menjewer kuping Seong-chan, “Dan, siapa bilang kamu bisa bicara dengan nada itu Apakah kamu warga negara biasa?  Apa kamu selebritis?”
Seong-chan ketakutan, minta maaf pada Gun-woo. Gun-woo menyuruh Seong-chan untuk membersihkan basement sendiri...sendiri...sendiri..(si gun-woo mencampur bahasa formal dan informal pas ngomong ‘sendiri’)
~~~


Shi-oh menggunakan seragam polisi lengkap, dia berkaca untuk merapikan dasinya. Tiba-tiba lampu ruangan mati, membuat Shi-oh terkejut.
Lampu kembali nyala-mati-nyala. Shi-oh siaga, menatap sekeliling. Pintu ruangan itu terbuka, tapi tak ada siapapun yang membukanya. Ini membuat Shi-oh semakin panik.
Shi-oh menuju kemejanya, mengambil obat penenang.


Shi-oh meminumnya, dia menggenggam obat itu, berharap kepanikannya cepat pergi.


Shi-oh keluar ruangan dengan penuh ke-lega-an. Shi-oh bertemu dengan Gun-woo, mengajaknya untuk pergi. Gun-woo bingung, pergi kemana?
Shi-oh mengingatkan untuk rapat. Gun-woo baru ingat, “Oh, benar. Bagaimana dengan menyiapkan laporan?”
Shi-oh mengangkat map yang dibawanya. Gun-woo tersenyum senang, “Ada satu hal bagus tentang memiliki ketua tim. Aku tidak harus menulis laporan lagi.”
Shi-oh menyuruh Gun-woo untuk berganti seragam.
~~~



Rapat dimulai. Ketua Tim Kebudayaan menjelaskan program yang akan dilakukan.
Ketua Tim Kebudayaan : “Kami tim pemantau kebudayaan, karena kita menghadapi liburan musim panas dan musim liburan di sekitar instansi yang buka di malam hari dan sekitar taman akan berpatroli dengan intensif. dan perkiraan kekuatan yang ditempatkan sekitar 320”
Ketua Pengawas memuji kalau itu ide yang bagus, asalkan tidak mengganggu warga. Ketua beralih ke Shi-oh, “Ketua Tim Yang baru direkrut dari pusat kehilangan Kehilangan dan Ditemukan. Bagaimana?”


Salah seorang anggota tim budaya membisikkan sesuatu ke Ketua Tim Budaya. Ketua tim itu kemudian menatap Shi-oh sinis.
Shi-oh menjawab kalau dia melakukan yang terbaik untuk fokus pada  tugas aslinya. Ketua pengawas bertanya apa tugas pusat Kehilangan dan Ditemukan?
Shi-oh bingung. Kayaknya dia gak tau.


Ketua memotong kata-kata Shi-oh, “Untuk menemukan dan menyimpan barang-barang yang hilang. Lalu, apa yang harus kamu lakukan pada barang hilang itu?”
Shi-oh diam. Ketua melanjutkan, “Menemukan pemiliknya. Lalu, untuk menemukan pemiliknya. apa yang kamu lakukan?”
Gun-woo menunduk melihat Ketua Tim-nya diam tak berkutik.
~~~


Scene berlanjut kesebuah rumah makan. Ketua Pengawas mengadakan makan-makan.
Ketua : “Lalu, mari bekerja bersama-sama. Departemen Ketertiban Masyarakat adalah yang terbaik!”
Gun-woo dan Shi-oh ikut dalam pesta itu, mereka duduk bersebelahan. Gun-woo terlihat menikmati makan-makan itu, tapi Shi-oh sepertinya sibuk dengan pikirannya sendiri.


Gun-woo pergi untuk mengambil minum lagi.
Ketua Tim Budaya mendekati Shi-oh, dia bertanya bagaimana keadaan Shi-oh. Shi-oh terlihat tak nyaman, dia hanya mengatakan kalau dia baik-baik saja.
Ketua Tim Budaya seolah tak percaya, Oh, sungguh? menembakan senjata seketika setelah kamu direkrut, menurutku kau tak terlihat baik.



Gun-woo mengajak Tim Budaya itu untuk minum.
Anggota Tim Budaya, yang tadi bisik-bisik. dia acuh pada Gun-woo.
Anggota Tim Budaya pada Shi-oh : “jangan seperti itu dan santailah sedikit.beristirahatlah. ketika kau beristirahat, ambil beberapa foto otakmu juga.”
Ketua Tim Budaya pada Shi-oh : “Oh ya, Aku dengar kamu tidak mengingat apapun dari peristiwa 6 tahun yang lalu. Bukan kah seharusnya kamu melakukan operasi untuk memulihkan ingatanmu atau sesuatu terlebih dahulu? Karena ingatanmu datang dan pergi kamu seharusnya kalau tidak ingin dipermalukan didepan teman-temanmu.
Anggota Tim budaya bertanya kalau Shi-oh tak benar-benar gila kan. Ketua TB menjawab bagaimana dia tau. Ketua itu menjawab dengan melirik Shi-oh sinis.
Shi-oh hanya tertunduk sedih, Gun-woo melihat ekspresi Shi-oh. dia sepertinya kasian.


Gun-woo memanggil Ketua Pengawas dengan keras, Ketua! Katanya Ketua Tim Bong (ketua Tim Budaya) akan mentraktir kita semua.
Ketua bertanya apakah itu benar?
Ketua Tim Bong jelas tak akan menolak atau gengsinya akan jatuh. Dia mengangguk tak ikhlas. Ketua Pengawas menyuruh semua untuk tepuk tangan. Semua riuh senang.




Gun-woo memesan makanan sambil melirik Ketua Tim Bong, “Ini dia, daging sapi korea panggang spesial, tolong bagikan. dan juga stik tartare daging sapi korea, silakan bagikan. Tolong tambah lagi set Daging sapi korea spesial grade panggang di sini. tiga porsi lagi tiap jenisnya”
Semua orang makan dengan sangat lahap, kecuali Ketua Tim Bong yang hanya menatap mereka.
Gun-woo menyodorkan makanan kemulut Ketua Tim Bong, “Ketua Tim Bong coba sedikit ini. Enak, bukan? Karena itu lebih baik mengunyah itu daripada orang. Bukankah begitu, Ketua Tim Bong?”
Shi-oh menatap Gun-woo, dia terus diam dari tadi.
~~~



Gun-woo tiduran di bangku taman, dia terus mual-mual merasa perutnya tak enak. Tadi dia makan banyak sepertinya.
Shi-oh datang, dia membuka sebuah kotak yang berisi jarum. Gun-woo menatapnya takut bertanya itu apa.
Shi-oh : “Ini metode yang aku gunakan ketika aku diposisimu. Jika kamu makan cepat dan lari akan susah mencerna. Tidak ada obat yang lebih baik dari menusuk jari tanganmu.”




Gun-woo menolak karena dia merasa kalau dia baik-baik saja. Shi-oh tetap menodongkan jarumnya pada Gun-woo, Shi-oh mengingatkan kalau sepulang dari sini mereka akan banyak mendapat pekerjaan. Gun-woo mengatakan kalau dia baik-baik saja, jadi lupakan.
Shi-oh tetap mengacungkan jarumnya, Gun-woo memegang tangan Shi-oh yang berusaha menusuknya, tapi malah tubuh Shi-oh turut terbawa sehingga jarak diantara mereka menjadi sangat dekat. Gun-woo gugup tapi tidak dengan Shi-oh yang tersenyum dan semakin mendekatkan pada Gun-woo.


Gun-woo terperanjat, menyadari kalau Shi-oh telah menusukkan jarum ketelapak tangannya. Shi-oh tersenyum puas, “Kenapa kamu bilang itu sakit? Satu kali lagi?”
Akhirnya Shi-oh melakukan akupuntur pada Gun-woo yang terus-terusan meringisn sakit.


Gun-woo dengan hati-hati bertanya apakah benar Shi-oh tak mengingat apapun kejadian 6 tahun yang lalu.
Shi-oh meng-iya-kan, “Hari ini adalah hari ke-100 sejak aku bangun dari koma. Tidak ada apapun yang tidak aku lakukan dalam 100 hari. Menemui orang yang bisa kutemui, melihat semua file yang bisa saya lihat. Pergi ketempat yang bisaku temukan. Tapi aku tak bisa menemukan apapun”
Shi-oh mengaku kalau dia sudah tak berharap lagi pada ingatannya.


Gun-woo bertanya apakah itu alasan kenapa Shi-oh masuk kedepartemen kehilangan dan penemuan?
Shi-oh mengatakan kalau dia suka rela. Gun-woo tak mengerti, suka rela?
Shi-oh : “aku tertarik pada itu. aku pikir sesuatu sedang menungguku.. itu lah alasannya.”
Gun-woo : “Sesuatu sedang menunggu? di dalam Pusat Kehilangan dan Penemuan?”
Shi-oh terus mengangguk meng-iya-kan pertanyaan Gun-woo. Gun-woo bertanya apakah Shi-oh ingin pergi kesana. Shi-oh terkejut.


Gun-woo tertawa melihat reaksi Shi-oh, “Tapi aku akan kembali ke Satuan Khusus secepatnya, jadi tolong urus tempat itu sendiri. kenapa tidak jadikan ini sebagai posisi terakhirmu, di Pusat Kehilangan dan Penemuan?  Dengan jarum akupuntur yang menakjubkan tersebut”
Shi-oh tak menganggap candaan Gun-woo lucu dan memberikan obat yang dibelinya. Shi-oh beranjak pergi, karena akan ada laporan Q2 hari ini.
Gun-woo mengeluh kenapa Shi-oh tak lupa kalau masalah pekerjaan. Gun-woo mengelus perutnya, sepertinya dia sudah sembuh. Gun-woo sebenernya takjub sama kemampuan Shi-on tadi.

Gun-woo mengaja Shi-oh untuk pulang bersama.
~~~

Seong-chan berada di basement, dia mengeluh kesal. “Apa kau sedang bercanda denganku? Aku dengar ada seseorang di bawahku, sehingga kenapa aku menderta seperti ini. Petugas Cha, baj*ngan itu. Haruskah aku melaporkan tentang kekasaran terhadap polisi cadangan?”
~~~


Seong-chan berjalan masuk kekantor. Dia segera menemui Shi-oh memberitahukan kalau dia sudah membersihkan basement. Shi-oh memuji kalau Seong-chan bekerja dengan baik.
Gun-woo menatap Seong-chan aneh. Seong-chan menyuruh Shi-oh memanggilnya jika membutuhkan sesuatu. Seong-chan akan pergi, Gun-woo berdiri sehingga dengan malas dia harus memberi hormat pada Gun-woo.



Telfon kantor berbunyi, Shi-oh mengangkatnya. Itu dari seorang kakek. Shi-oh bertanya apa yang dicari si kake. Dia mengatakan kalau dia mencari koper perak keras. Shi-oh menyuruh si kakek datang besok karena mereka akan tutup. Kakek memohon untuk menunggu satu jam saja, dia akan segera datang.
Shi-oh melirik Gun-woo, dengan tanpa suara Gun-woo menyuruh Shi-on jangan mau. Tapi Shi-oh malah meng-iya-kan permintaan si kakek.


Gun-woo menyindir Shi-oh patut mendapatkan penghargaan karena bekerja padahal sudah waktunya pulang. Shi-oh tak perduli, menyuruh Gun-woo membuat laporan jangan sampai mereka kena badan audit karena laporan Gun-woo kemarin sangat berantakan.
~~~



Shi-oh masuk kebasement sendirian. Dia terus saja menggosok-gosok badannya. Shi-oh berkeliling mengecek barang-barang yang telah ditemukan.
Shi-oh melihat koper perak, dia mengangkatnya. Tapi seketika dia seperti menyadari sesuatu. Shi-oh menoleh tapi tak ada siapapun.


Shi-oh beranjak pergi, namun dia menghentikan jalannya. Shi-oh menoleh kesamping dan terkejut. Ada seorang hantu wanita disana, Shi-oh langsung mundur perlahan. Hantu itu melirik tas koper yang dibawa Shi-oh, Shi-oh juga ikut melihat koper itu.


Gun-woo masuk ke basement, dia melihat Shi-oh yang ketakutan. Shi-oh memandang kedepan meskipun tak ada apa-apa. Gun-woo melihat dengan heran.
~~~

Related Posts by Categories

0 komentar: