Sinopsis Who Are You Episode 1 part 2

Posted: Rabu, 21 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label:
0


Paginya, Gun Woo sedang bersama dengan Moon-sik. Gun-woo berkata kalau Shi-oh benar-benar gila. Moon-sik memintanya agar sedikit pengertian karena Shi-oh baru bangun dari koma. Gun-woo mengeluh, Kalau dia masih gila, seharusnya dia tidur sampe dia memperoleh kewarasannya. Kenapa dia harus kembali saat aku disini?

Gun-Woo mengatakan kalau kemarin dia juga mengeluarkan senjatanya. Moon-sik bertanya apa Gun-woo memiliki senjata, Gun-woo yang sedang minum tersedak lalu segera mengelak.
Moon-sik : “Hei, apa yang akan kamu lakukan kalo petugas lebih tinggi menemukan kamu punya senjata? Kalau kamu bikin masalah dengan senjata lagi tidak akan ada jalan keluar kali ini.”



Gun-woo merayu Moon-sik untuk diam. Shi-oh memasuki ruangan, dia segera meminta senjata yang dibawa Gun-woo, Shi-oh menengadahkan tangannya. Jelas saja Gun-woo menolak, dia menepuk tangan Shi-oh. Shi-oh bertanya, kenapa kau melakukan itu?
Moon-sik mengedipkan matanya, menyuruh Gun-woo segera menyerahkan senjata Gun-woo.
Gun-woo ogah-ogahan, “Ini, berikan saja ke keponakanmu.”



Shi-oh menarik pelatuk senjata Gun-woo, tak terjadi apa-apa. Hanya tersulut apinya, itu ternyata korek api yang bentuknya senjata. Shi-oh melongo dibuatnya dengan tingkah Gun-woo.
Gun-woo nyerocos : “Itu palsu. Apakah aku tidak diijinkan membawanya? Kamu tidak pernah tahu kapan kamu membutuhkannya kalau bertemu dengan penjahat. jadi setidaknya aku telah bersiap-siap. Senjata adalah seperti tanda seorang detektif Sebuah tanda...”
Shi-oh melihat Gun-woo yang berbicara masih heran.


Moon-sik memperkenalkan diri, “Saya Pemimpin Tim Detektif Choi Moon Shik.”
Mereka saling membungkuk, Moon-sik menyuruh Shi-oh menjaga Gun-woo karena meskipun dia aneh tapi dia adalah detektif yang berkapasitas.
Shi-oh meng-iya-kan.


Moon-sik permisi. Gun-woo bertanya Moon-sik akan kemana namun Gun-woo mengurungkan niatnya karena melihat Shi-oh yang memandang Gun-woo mengejek dan menyalakan senjata palsu Gun-woo.
~~~

Diruang rapat untuk pelelangan barang yang ditemukan dan masanya sudah 1 tahun lebih, seperti yang dijelaskan Gun-woo kemarin dipart 1.
Shi-oh yang memimpin jalannya pelelangan. Dan Gun-woo yang mengatur didepan komputer.
Shi-oh mulain menjelaskan sebuah tas yang akan dilelang.




Selanjutnya adalah sebuah baju olahraga. Penjelasan Shi-oh terhenti karena Shi-oh melihat nametag di baju itu ‘Dan Oh Reum’
Shi-oh sejenak mengingat kejadian saat dia bertemu dengan Hantu gadis SMA, dia melihat nametag-nya ‘Dan Oh Reum’.
Shi-oh mengedarkan pandangannya kedepan dan melihat hantu siswi SMA kemarin, dia terkejut.


Para anggota rapat mulai berisik karena Shi-oh menghentikan penjelasannya. Tapi Shi-oh sendiri tengah dikejutkan dengan melihat sosok hantu SMA itu. Shi-oh terkejut, membuatnya terus diam.
Gun-woo memanggil-manggil Shi-oh, Shi-oh masih terus memandang kedepan. Gun-woo menghampiri Shi-oh, menyadarkannya. Shi-oh sadar, setelah itu dia melihat kearah tempat hantu tadi, sudah tidak ada.
Shi-oh meminta maaf dan melanjutkan penjelasannya.
~~~


Shi-oh menuruni bus-nya, dia terlihat lelah karena sepertinya banyak pikiran.
Saat perjalanan dia melihat anak dan ayah sedang bermain bulu tangkis, dia sedikit penasaran sehingga berbalik. Dia terkejut melihat ada hantu Oh Reum disana, sedang memandanginya. Shi-oh mempercepat langkahnya, ketakutan.
Shi-oh melihat sebuah rumah dengan pintu yang terbuka, dia melirik sebentar rumah itu, kalau-kalau ada hantunya. Tapi ternyata tak ada. Dia sedikit lega.


Shi-oh kembali melanjutkan jalannya, dia mendengar suara lirih meminta tolong. Shi-oh agak menoleh kebelakang, tapi tak ada apapun. Dia melanjutkan jalannya.
Saat dia menghadap kesamping, sudah ada Oh-reum memandanya. Tersengar lirih suara minta tolong.
Shi-oh benar-benar frustasi.


Shi-oh berlari menujur kerumahnya. Dia sangat ketakutan. Shi-oh bahkan setelah memasuki rumah segera menyalakan semua lampunya.
Shi-oh membuka tas-nya mengambil obat sepertinya itu obat penenang.  Tapi saking gemetaran dan ketakutannya Shi-oh membuat obatnya jatuh berserakan di lantai.


Shi-oh memunguti obatnya, namun sepasang sepatu tampak didekatnya. Dia melihatnya dengan takut-takut. Oh-reum sudah berdiri didepannya, Oh-reum terlihat menangis.
Shi-oh mundur ketakutan, “Siapa kau?! Pergi! Kenapa kamu melakukan ini padaku?”
Oh-reum terus mendekat, dari pandangannya terlihat seperti dia meminta tolong.


Shi-oh berlari memasuki kamar mandi dan langsung menguncinya. Dia berjongkok dan menyembunyikan kepalanya.
Shi-oh perlahan menegakkan kepalanya, terdengar suara sesenggukan. Ah-rem tak nampak tepi dikaca kamar mandi tertuli ‘tolong aku’
Shi-oh menggeleng seperti ingin menolaknya.
~~~



Gun-woo pagi-pagi udah ngomel sendiri aja karena dia harus membersihkan barang-barang yang dilelang dan juga mengeluarkannya sendirian, “Dia (Shi-oh) seharusnya pergi sampai dia memperoleh kewarasannya. Dia bahkan berbicara seperti seekor kelinci..”
Shi-oh berlari memasuki kantor, Gun-woo ngedumel melihat jam-nya kayaknya Shi-oh udah telat kali yah. “lakukan saja semaumu”
Petugas datang, Gun-woo menyuruh petugas untuk mengangkut barang-barangnya. Dan salah satunya adalah baju Oh-reum.
~~~


Shi-oh ternyata tadi bergegas masuk untuk mencari kasus yang didapat Da Oh-reum.
Shi-oh : “Seoul Jung Hwa High School, kelas 2? 27 april 2000. Bunuh diri di atap gedung kesenian.”
Shi-oh memikirkan sesuatu, ‘bunuh diri?’
~~~


Gun-woo sedang bersiap membakar barang-barang yang tak laku dipelelangan. Shi-oh datang terburu-buru meminta baju yang sedang dipegang Gun-woo, itu baju Oh-reum.
Shi-oh : “Itu ada pemiliknya. Jadi berikan padaku.”
Gun-woo bukannya memberikan baju itu malah celingukan mencari pemiliknya, mana...mana..?
Shi-oh : “Jangan main-main. Pemiliknya akan mencarinya segera, jadi berikan padaku.”
“Barang ini tidak ada yang membeli dipelelangan!” Gun-woo memberikan bajunya dengan enggan. Dia memberikan sambil memalingkan wajah dan menutup matanya. Shi-oh mendesah geram karena Gun-woo menyodorkan bajunya tapi diluar jangkauan tangannya.
~~~


Shi-oh memandangi baju olahraga Oh-reum, disana juga ada Gun-woo.
Shi-oh : “Dengar baik-baik, perwira Cha. Mulai hari ini, lakukan seperti yang aku bilang ke kamu. Jangan tanya alasan dan jangan lihat kebelakang. “
Gun-woo gak ngerti, Shi-oh memberikan berkas Oh-reum lalu menyuruh Gun-woo mencari semua informasi tentangnya.
Gun-woo bertanya kenapa dia harus melakukan itu. Shi-oh tau tujuan Gun-woo adalah Tim satuan khusus. Sedikit mengancam, Shi-oh menyuruh Gun-woo hati-hati karena orang yang menilai Gun-woo adalah dirinya.
~~~

Gun-woo sepertinya mau melaksanakan perinta Shi-oh, dia berangkat ke SMA sekolah Oh-reum.
Gun-woo ngomel sendiri : “Ah, oke. Aku akan menahannya, aku akan menahannya. Aku menyedihkan untuk wanita gila itu, jadi aku keren, dengan kerennya,”
Gun-woo lucu deh, setiap saat dia ngomong sendiri. Jadi masalahnya sekarang, siapa yang gila coba?
~~~


Sedangkan Shi-oh, dia menuju kerumah Oh-reum. Shi-oh memperkenalkan diri kalau dia dari departemen polisi lalu Shi-oh menginterogasi ibu Oh-reum.
Ibu bertanya dengan sedih: ” Apa yang anda ingin tahu lebih banyak?”
Shi-oh : “Saya tahu anda mengalami masa sulit.”
Shi-oh : “Jika anda tahu betapa sulitnya, kenapa anda datang lagi?”
Shi-oh akan menjelaskan, tapi dipotong oleh ibu Oh-reum.
Ibu : “Gadis uang tidak bisa berbicara hanya menuliskan pesan dan pergi.  Ini sangat melukaiku.”
Shi-oh terkejut Oh-reum tak mengatakan apa-apa. Ibu sudah tak kuat akan menagis, permisi membuatkan teh.


Shi-oh semakin frustasi karena sepertinya tak ada petunjuk. Kemudian suara piano membuat Shi-oh menoleh, itu Oh-reum.
Dia memainkan piano lalu berdiri menuju kamarnya, sepertinya Oh-reum sedang memberi petunjuk. Shi-oh pun mengikuti masuk ke kamar Oh-reum.

Shi-oh memasuki kamar Oh-reum melihat sekeliling, disana banyak lukisan hasil karya Oh-reum. Shi-oh memotretnya salah satu.
~~~



Musik Akademi Picasso
Shi-oh melanjutkan penyelidikannya kesebuah akademi musik.  Shi-oh memandang kepapan nama gedung itu, sedikit ragu. Tapi saat pandangannya melihat ke puncak gedung sudah ada Oh-reum disana.
Shi-oh bergegas lari memasuki gedung, tapi jalannya terhambat karena penuh sesak dengan orang-orang. Seperti memberi petunjuk, Oh-reum sudah berdiri didekat tangga darurat. Dia berjalan dengan diikuti Oh-reum.

Shi-oh berlari karena memang Oh-reum cepet jalannya. Masa hantu bisa jalan?
Karena saking tergesa-gesa dia menabrak seorang anak laki-laki. Siswa itu terlihat kesal karena tempat sampah yang dibawanya tumpat. Shi-oh minta maaf.



Ponsel Shi-oh berdering, itu dari Gun-woo. Gun-woo melaporkan kalau tak ada yang mencurigakan, hanya saja dulu Oh-reum memiliki pacar namanya Bae Kyu Min.
Shi-oh mengulang nama yang disebut Gun-woo, ‘Bae Kyu-min’
Merasa seperti di panggil, siswa yang tadi ditabrak Shi-oh menoleh menatapnya. Shi-oh bingung, kemudian dia melihat nametag siswa itu, ‘Bae Kyu-min’
~~~


Shi-on mengintrogasi Kyu-min, tapi dia hanya menjawab kalau dia tak tau.
Shi-oh : “Seoul Jeong Hwa School tahun kedua, Dan Oh Reum. Kamu tidak mengenalnya?”
Kyu-min : “Aku bilang, aku tidak mengenalnya..”
Shi-oh : “Bukankan kamu pergi dengan Oh Reum?”
Kyu-min kesal : “Aku bilang, tidak.. Aku hanya ikut akademi musik dengannya. Mengapa aku pergi keluar dengan orang cacat yang tidak bisa ngomong? Sangat memalukan.”


Kyu-min berdiri akan pergi namun tangannya ditahan oleh Shi-oh. Shi-oh bertanya apakah Kyu-min yakin kalau Oh-reum bunuh diri.
Kyu-min : “Bagaimana aku tahu? Tahukan kamu betapa melelahkannya buatku karena gadis cacat itu? Banyak rumor aneh keluar. Aku adalah korban juga. Ketika aku berpikir tentang gadis cacat Dan Oh Reum, Tubuhku bergetar menjijikkan. Jadi jangan pernah datang kepadaku lagi.”
~~~

Shi-oh sedang mondar-mandir sendiri menunggu Gun-woo. Gun-woo datang, dia merasa kalau dia akan gila. Gun-woo bertanya apa yang ditemukan Shi-oh. Shi-oh menggeleng, Gun-eoo juga merasa kalau Shi-oh tak akan bisa menemukan sesuatu.
Gun-woo : “Jadi kenapa kamu membuka kasus yang sudah ditutup dengan bunuh diri itu? Jika gairahmu besar dengan pangkat kamu akan mulai mendengar orang bilang kamu gila.”
Shi-oh menoleh menatap Gun-woo, aku kira dia bakalan marah tapi ternyata dia Cuma mengangguk kemudian melanjutkan jalannya. Gun-woo mengajak pulang, Shi-oh seperti menyadari sesuatu kembali berbalik. Shi-oh terkejut.



Shi-oh melihat Kyu-min sudah berdiri diatap gedung, dia langsung berlari. Gun-woo bergumam dulu, “apa yang anak itu lakukan?” ya ampun nie orang, ngomong terus..gxgx
Kyu-min berdiri diatas gedung, dia melihat kebawah. Kakinya terlihat bergetar, dia menagis menatap bros Hello kitty yang dipegangnya.



Shi-oh sudah sampai keatas, dia menyuruh Kyu-min untuk turun. Tapi Kyu-min tak menggubris mlah menyuruh mereka untuk jangan mendekat.
Gun-woo menantang, “Bajingan kecil ini main-main denganku sekarang. Hey, lompat!” meskipun begitu ternyata Gun-woo sedang memborgol salah satu  tangannya,agar nanti bisa untuk mengaitkannya.
Shi-oh menyuruh Gun-woo untuk berhenti.
Gun-woo : “Anak kecil seperti itu tidak bisa melompat. Dia hanya mencoba mencari perhatian. Ayo. Tidak apa-apa”
Kyu-min benar-benar termakan kata-kata Gun-woo, dengan kaki yang bergetar di beneran loncat.


Shi-oh hanya memalingkan wajahnya. Gun-woo berlari menyelamatkan Kyu-min (kyuhyun Sungmin..ehh ngawur).
Orang-orang yang ada dibawah ikut berteriak ketakutan. Gun-woo memborgol tangannya dengan Kyu-min, Gun-woo benar-benar kesakitan. Kyu-min setengah tak sadar, Gun-woo berteriak menyadarkan Kyu-min tapi Kyu-min malah pingsan dan menjatuhkan brosnya.
Shi-oh yang ada di atas kebingungan apa yang harus dilakukannya, dia bahkan mau ikut menaiki tembok pembatas buat nyelamati mereka, tapikan yah dia cewe pastinya gak mungkin kan.. Gun-woo menyuruh Shi-oh memanggil 119.
~~~



Kyu-min tak sadarkan diri dirumah sakit dengan Shi-oh berada disampingnya. Gun-woo datang memberitahu kalau Kyu-min tak akan apa-apa. Shi-oh bertanya bagaimana keadaan Gun-woo?
Gun-woo : “Baiklah, Itu layak. Aku tidak akan mati dalam waktu dekat. Tapi ini aneh. Ada sesuatu yang aneh. Sepertinya ada yang disembunyikan. Jika Oh Reum benar-benar bunuh diri, Lalu kenapa bajingan itu mencoba terjun dari gedung setelah bertemu denganmu? “
Shi-oh : “Bagaimana pendapatmu tentang ini?”
Gun-woo : “Ada hal yang anak ini tidak memberitahu kita. Jika ada sesuatu yang dia tidak beritahu kita, berarti kita harus memaksanya dengan suatu cara.”
Shi-oh bertanya, bagaimana?

Dengan semangat dan lebaynya, Gun-woo ceramah. “Ini dari pengalaman intensif  ku sebagai penyelidik. Peristiwa sensitif yang melibatkan remaja labil. Insiden sensitif yang melibatkan remaja tidak stabil memiliki sesuatu yang kita tidak bisa atasi sebagai titik berputar. Tidak ada yang bisa mengeluarkan bukti yang kuat dari saksi. Pembuat profil”


Shi-oh menoleh menatap Gun-woo. Gun-woo sedikit heran, “Tidakkah ada seseorang disekeliling yang bisa diajak bicara? Seseorang yang dapat kita berkonsultasi sekarang. Jika tidak ada, aku akan mencarinya. “
Shi-oh berfikir ada yang bisa diajak konsultasi, “Rumah sakit ini milik Sekolah Kedokteran Hanmin, kan?”
Shi-oh segera pergi meninggalkan Gun-woo.
~~~

Shi-oh menemui Dokter Park, Dok.Park bertanya apa Shi-oh khawatir dengan keadaan murid SMA itu. Shi-oh meng-iya-kan, “Ya, untuk dilihat dari alasan sederhana bahwa dia syok bahwa pacarnya bunuh diri, tidak terlihat tidak benar.”
Dok.Park berkata susah kalau hanya mengambil kesimpulan dari itu saja. “Bisakah kamu menceritakan semuanya padaku pelan-pelan dari awal ?”
~~~



Kyu-min siuman dari pingsannya, Gun-woo yang menunggunya memberitahu kalau Kyu-min ada dirumah sakit jadi bisa istirahat, “apa kau lapar?”
Tak ada jawaban, Gun-woo memberikan Bros hello kitty milik Kyu-min yang terjatuh.
Gun-woo : “Haruskah aku membelikanmu sesuatu?”
Tak ada jawaban lagi, Gun-woo berniat pergi. Tapi Kyu-min mengatakan kalau dia bertemu pertama kali dengan Oh-reum di kelas kesenian.
Flashback


Kyu-min dan Oh-reum berada dikelas seni yang sama. Mereka sama-sama sedang melukis, tapi guru mereka menegur karena Kyu-min sedang melukis bukan yang dicontohkan. Guru mengangkat lukisan itu, ternyata lukisan wajah Oh-reum. Kyu-min kelabakan karena malu. Kemudia Oh-reum menoleh tersenyum, Kyu-min pun akhirnya membalas senyum Ah-reum.
Kyu-min : “Gadis itu.. Pertama kali aku bertemu dengannya adalah didalam kelas kesenian. Oh Reum. Dia punya cacat pendengaran tapi dia sangat cantik. Aku sangat suka Oh Reum.


Oh-reum memberikan bros hello kitty pada Kyu-min, Kyu-min tentu saja menerimanya dengan senang hati. Mereka terlihat sangat bahagia. Tapi ketika Kyu-min mengajak mereka main bersama, Oh-reum menjadi tertunduk sedih.
Kyu-min : “Untungnya, Oh Reum juga suka padaku juga. Aku sangat senang. Tapi Oh Reum sedikir berbeda.

Kyu-min menenangkan Oh-reum yang tertunduk sedih.
Kyu-min : “untuk berkencan dengan pria yang ‘Normal’, dia bilang itu sangat sulit. Aku ingin menolongnya. Demi Oh Reum, Tidak, demi kita berdua. Jadi aku mengenalkannya ke ahli terapi yang aku kenal.


Oh-reum menerima sebuah panggilan.
Pulang sekolah, Kyu-min mengajak mereka bersama, namun Oh-reum menolaknya.
Kyu-min : “Oh Reum...dari dokter itu... mendapatkan perawatan. Tapi kemudian, dari saat itu Oh Reum berubah menjadi orang yang berbeda, Aku tau dari situ. aku sangat putus asa



Kyu-min berjalan dirumah sakit, dia melihat salah satu ruang dokter tapi ruangan itu gelap dan tak ada seorang pun. Namun Kyu-min melihat pintu yang sedikit terbuka, dia mengintipnya. Disana ada Oh-reum yang sedang diperiksa tapi dia mendapat pelecehan se*sual.
Kyu-min : “Karena itu, Aku pergi bertemu psikiatris. Untuk menanyakan kondisi Oh Reum. Juga, untuk menguji mentalku.  disana, aku melihat sesuatu yang tidak seharusnya.”
Flashback End
~~~

Scene beralih ke Dok.park dan Shi-oh.
Dok.Park : “jika ini bukan trauma, Tidak akan ada kecelakaan dimana dia bunuh diri setelah 1 tahun. Seperti dirimu, buatku sepertinya pelajar itu menyembunyikan sesuatu. “
~~~

Scene beralih lagi ke Gun-woo dan Kyu-min.
Gun-Woo : “Walaupun setelah melihat itu, mengapa kamu tidak memberitahu polisi?  Jika kamu melakukannya, Oh Reum tidak akan seperti ini, setidaknya.”
Kyu-min terlihat berkeringat dingin, di sepertinya marah kesal, kecewa pada dirinya juga.
~~~



Kembali ke-ruang dokter Park.
Dok.Park : “Lebih dari ‘aku tidak memberitahumu’, lebih benar melihatnya sebagai dia tidak bisa berbicara. ada seseorang yang mengancamnya untuk diam? Seseorang yang dekat dan sangat berkuasa. Seseorang yang sangat susah untuk tidak dipatuhi.  Orang seperti itu?”
~~~


Kyu-min mengatakan kalau Dokter itu adalah pamannya. Gun-woo menyadari apa yang membuat Kyu-min tak melaporkan kejadian itu.
Gun-woo bertanya siapa nama dokter itu.
~~~



Shi-oh mendapat telfon dari Gun-woo tapi tak diterimannya. Dok.Park menawari Shi-oh kopi lagi, Shi-oh berterimakasih dan meminta maaf karena telah mengganggu waktu Dokter.
Dokter Park mengambil kopi lagi, Shi-oh membuka pesannya dari Gun-woo,
Pelakunya dalah psikiatris. Namanya Park Hyun Jin. Park Hun Jin.’
Membaca pesan itu, perlahan Shi-oh menurunkan tangannya, melihat ke papan nama Dok.Park. Shi-oh menutupi kepanikannya papan nama itu bertuliskan ‘Park Hun Jin’


Dok.Park juga ternyata sudah menyiapkan sesuatu, dia mengambil seduatu dari laci. Dok.Park menyerahkan kopinya pada Shi-oh.
Shi-oh terus waspada melirik apa-apa yang dilakukan Dok.Park.
Dok.Park berjalan menuju pintu lalu menguncinya, Shi-oh dengan hati-hati bertanya kenapa Dokter mengunci pintunya.
Dok.Park tersenyum licik, “Apa yang kau pikir?”

Related Posts by Categories

0 komentar: