0
Akhirnya selesai juga sinopsis episode 1. Wew, lumayan panjang ya, heheheh^^
Karen aini Episode 1, jadi banyak pengenalan karakter, makanya agak panjang.
Seorang gadis sedang berjalan dan berselisih dengan seorang pria. Sang gadis berjalan anggun dan sang pria merasa gugup.
Pria itu : "Satu, dua, tiga. Dalam 3 detik, aku jatuh cinta padanya."
Disebuah cafe, Kin Chang Mo (Seo In Gook) sedang memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu, lagu ciptaan C'est La Vie menghibur pengunjung cafe. Lee Dong Wook (Kim Shi Hoo) sebagai penyiar sedang mempersiapkan bahan pembicaraan berikutnya. Di kursi tamu, Baek Hye Jung (Seo Eun Seo) menikmati nyanyian Chang Mo yang wow (hehheheh, Seo In Gook!!!!). Pengunjung bertepuk tangan setelah lagu selesai dan Chang Mo mengambil alih peran dengan sifat playboynya, menghibur penonton.
Chang Mo yang duduk didekat bangku Hye Jung berkomentar kalau tak ada yang ngefans padanya saat ia menyanyi sedangkan Dong Wook hanya menggunakan wajahnya, dan ia membuat wanita histeris. Chang Mo berkata ia membenci Dong Wook. Ia lalu ingin mengambil minuman Hye Jung, tapi tangannya langsung dipukul Hye Jung.
Soundtrack film Love Story diputar di cafe itu. Scene beralih ke Seo In Ha (Jang Geun Suk) di kelas melukisnya. Ia merasa bosan dan membuka jendela, sesaat ia melihat Kim Yoon Hee (Im Yoon Ah) di bangku taman sedang membaca buku. Ya cinta In Ha pada pandangan pertama. In Ha lalu mengambil kertas gambar dan pensil. Ia melukis Yoon Hee.
Di Cafe, Dong Wook bertemu Chang Wook dan Hye Jung. Mereka membicarakan In Ha yang pasti sedang sibuk di studio foto. lalu pembicaraan beralih saat Dong Wook mengatakan In Ha jatuh cinta pada seorang gadis. Chang Mo dan Hye Jung tak percaya. Chang Mo berkata ia sudah satu asrama dengan In Ha selama 3 tahun, dan In Ha tak pernah jatuh cinta pada seorang gadis. Hye Jung juga tak percaya dan mengatakan In Ha bahkan tak pernah berbicara dengan gadis. Dong Wook berkata ia serius, In Ha jatuh cinta pada pandangan pertama. Hye Jung terlihat tidak percaya dan wajahnya berubah.
Yoon Hee sedang duduk di bangku taman. In Ha ditempat lain melukis wajah Yoon Hee. Yoon Hee sepertinya digigit serangga dan In Ha tersenyum melihat tingkahnya yang mengoleskan air ludah ke lukanya. Hanya sesaat In Ha fokus pada Lukisannya, saat melihat ke jendela, Yoon Hee tak ada disana lagi.
Seolah ingin mengatakan sesuatu pada Yoon Hee, In Ha berlari menuruni tangga menuju taman untuk bertemu Yoon Hee. Namun Yoon Hee tak ada disana lagi. In Ha terus mencari dan ia menabrak seorang gadis. Barang bawaan gadis itu terjatuh. In Ha minta maaf dan memabantu membereskan buku gadis itu. Sesaat ia menyadari kalau gadis itu adalah Yoon Hee, "Akhitnya, jantungku berdetak sangat cepar, seperi orang gila." (Oia, dalam hal ini, In Ha tak tahu kalau nama gadis itu adalah Kim Yoon Hee). In Ha terpana. Yoon Hee juga merasa ada yang memperhatikannya. Ia melihat ke arah In Ha, namun In Ha memalingkan wajahnya, malu.
Saat berdiri, kepala mereka bertabrakan^^. In Ha memberi buku yang ia pungut pada Yoon Hee dan minta maaf. Yoon Hee berterima kasih. Saat Yoon Hee akan pergi, In Ha menahan tangan Yoon Hee seolah ingin mengatakan sesuatu. tapi In Ha begitu terpana pada Yoon Hee, ia lalu melepas tangan Yoon Hee tanpa mengatakan apapun dan malah mengatakan bukan apa-apa.
Lalu ada pengumuman dari pengeras suara, kalau para mahasiswa harus menghormat saat penurunan bendera. Saat bendera diturunkan para siswa meletakkan tangan didada dan lagu kebangsaan di putar. In Ha masih ada didekat Yoon Hee. Ia mundur beberapa langkah agar bisa sejajar dengan Yoon Hee. Ia menatap Yoon Hee dengan tatapan cinta, "Hal paling lucu yang pernah aku fikirkan, alasan aku dilahirkan, adalah untuk mencintainya."
Yoon Hee merasa In Ha menatapnya, dan ia melihat In Ha. In Ha memalingkan wajahnya dengan cepat^^. Saat momen itu berakhir, Yoon Hee pergi meninggalkan In Ha dengan sejuta pikiran.
In Ha masih disana, menatap kepergian Yoon Hee. Lalu ia merasakan ada yang hilang dari tangannya, pensil miliknya. Saat Ia mencari pensil itu, Ia menemukan sebuah diary kuning. In Ha membukanya dan melihat kalau pemilik diary itu adalah Kim Yoon Hee.
Saat In Ha akan pergi, Dong Wook memanggil namanya. Dong Wook datang bersama Chang Mo dan Hye Jung. Dong Wook mengeluarkan gitar dan sepertinya mereka akan bertaruh untuk gitar itu.
Well, mereka bermain tenis di lapangan. In Ha vs Dong Wook. Chang Mo jadi juri dan Hye Jung menyemangati mereka. Hye Jung berkomentar Dong Wook selalu menyukai apa yang In Ha sukai.
Yoon Hee berjalan disekitar lapangan tenis. In Suk berlari mendahului Yoon Hee dan berteriak histeris, samapi ia batuk, untuk memberi semangat pada In Ha. Yoon Hee melihat ke lapangan dan melihat In Ha bermain. Yoon Hee : Seo In Ha? Saat In Ha melakukan yang terbaik, Yoon Hee tersenyum. Tapi sepertinya Yoon Hee merasa malu dan ia memutuskan untuk pergi, namun ia bertabrakan dengan seseorang.
Bukunya jatuh lagi. Yoon Hee membereskannya, "Ada apa dengaku hari ini?". Yoon Hee membuka tasnya, ia menyadari ada yang hilang, diarynya. Yoon Hee panik dan kembali ke arah kampus. In Ha memperhatikan Yoon Hee, sampai ia ditegur oleh Dong Wook.
"Di hari aku sangat merindukannya, aku sudah jatuh cinta"
Malamnya, Chang Mo mabuk dan langsung tertidur. In Ha masih terbangun, saat ia membereskan buku di dalam tasnya, ia melihat diary Yoon Hee. In Ha awalnya ragu, tapi akhinya ia memutuskan membaca diary itu.
In Ha membukanya dan tertarik dengan halaman dimana terdapat daun ginkgo yang ditulisi. Halaman itu berisi sebuah tulisan mengenai sebuah film 'Love Story'. Lalu tulisan di daun itu : "Cinta tak mengenal kata maaf, itu kalimat dari sebuah film Love Story, film yang suka ditonton oleh orang tuaku sebelum meninggal. Aku masih belum menemukan artinya".
In Ha baru tahu kalau orang tua Yoon Hee sudah meninggal. ia merasa tak enak dan menyimpan diary itu lagi ke dalam tasnya.
Esok paginya, In Ha di taman tempat ia melihat Yoon Hee dulu, menunggu gadis itu untuk mengembalikan diary milik Yoon Hee. Tapi ia tak menemukan Yoon Hee. Ketika ia hendak pergi, ada seseorang yang memanggilnya dari belakang. In Ha menoleh dan terkejut karena itu Yoon Hee. Yoon Hee : Anu, apakah kau menemukan diary, maksudku buku dengan sampul kuning? In Ha hendak membuka tasnya, menunjukkan diary Yoon Hee, tapi Yoon Hee keburu berkata aku harap tidak ada yang membacanya. In Ha tak jadi mengeluarkan diary milik Yoon Hee. Lalu ada tentara lewat, dan mereka tertawa bersama. Yoon Hee pamit karena mengganggu.
In Ha merasa tak enak dan melihat Yoon Hee pergi. In Ha akan menghentikan Yoon Hee, tapi seseorang memanggil Yoon Hee. Pria itu sepertinya pernah mengajak kencan Yoon Hee tapi ditolak. Kali ini Yoon Hee juga menolak pria itu. In Ha yang melihat itu merasa pria itu malah memaksa Yoon Hee, saat ia ingin menolong Yoon Hee, Dong Wook memanggilnya. Chang Mo dan Hye Jung juga bersama Dong Wook.
Mereka bertanya sedang apa In Ha, dan melihat Yoon Hee dengan seorang pria. Chang Mo berkomentar Yoon Hee cantik. Dong Wook bertanya apa Hye Jung satu kelas dengannya. Hye Jung membenarkan, tapi ia tak tahu tentang Yoon Hee. Chang Mo lalu surprised dan mengatakan kalau Yoon Hee adalah madonna di kelas Hye Jung. In Ha dan Dong Wook kompak berkomentar : Madonna? Hye Jung : Bagaimana dia bisa menjadi Madonna? Chang Mo tertawa dan berkata : Kau membencinya karena dia lebih populer darimu. Aku banyak mendengar tentang Madonna di kelasmu. Dia populer bukan? Dia terlihat innocent dan clumsy. Hye Jung berkomentar kalau Yoon Hee tak punya teman.
Well, kali ini Dong Wook menatap Yoon Hee penuh cinta, melihat gadis itu menolak seorang pria dengan halus dan berkata : 3 detik? (What? Dong Wook juga jatuh cinta pada Yoon Hee dalam 3 detik?).
In Ha sedang ada dikelas pagi itu. Ia kembali membuka diary Yoon Hee dan melihat diary Yoon Hee yang di prologkan oleh Yoon Hee : ‘Love is never says sorry. Kalimat dari movie Love Story yang ayah dan ibuku tonton sebelum meninggal. Aku masih belum menemukan artinya. Aku dengar movie Love Story masih di putar di bioskop selama 10 tahun. Aku sangat ingin menonton movie itu. Disamping gedung seni sebelum musim gugur adalah tempat favoritku. Tempat ini membuat hatiku bergetar karena beberapa alasan. ’
Yoon Hee Prolog lanjutan : “Nenekku selalu meletakkan air ludahnya di lukaku ketika aku terluka. Nenek berkata, alasan kenapa orang memiliki dua tangan adalah untuk memeluk orang yang mereka cintai. Suatu hari nanti, aku ingin jatuh cinta seperti dalam movie itu dan seperti kedua orang tuaku.”
In Ha membaca diary itu lagi dan lagi. Prolog Yoon Hee : “Yang ayahku suka adalah ‘The Little Prince’. Kalimat favoriteku adalah ‘to tame’. Perhaps love is about getting used to each other like that.”
In Ha : Aku ingin tahu lebih banyak tentang dia.
Keesokan harinya In Ha membeli tiket bioskop movie Love Story.
In Ha pergi keperpustakaan untuk mencari buku The Little Prince. Ia menemukannya di sebuah rak buku. Saat ia mengambil buku itu, diseberang Rak, Yoon Hee juga sedang mencari buku. Well, In Ha terpana melihat Yoon Hee, tapi saat mata Yoon Hee mengarah padanya, In Ha jadi malu dan melepaskan pandangannya. In Ha segera pergi, namun ia tersandung troli pembawa buku milik pengurus perpustakaan. Ia terjatuh, buku di troli itu juga jatuh dan itu membuat kegaduhan.
Yoon Hee ternyata datang bersama In Suk dan mendengar suara gaduh itu. Yoon Hee melihatnya. Ia menghampiri dan ingin membantu membereskan buku. In Ha pura-pura tak tahu. Lalu pengurus perpustakaan memberikan buku The Little prince yang ingin dipinjam In Ha. Yoon Hee terkejut karena In Ha juga menyukai buku itu. Tapi In Ha bohong mengatakan buku itu bukan miliknya. In Ha lalu pergi dengan malu. In Suk menghampiri Yoon Hee dan bertanya apa Yoon Hee mengenal In Ha.
In Suk dan Yoon Hee makan cemilan di kantin dan bergosip tentang In Ha. In Suk tak percaya kalau Yoon Hee tak tahu 3 C’est La Vie. In Suk menjelaskan.
“Pertama, DJ Lee Dong Wook. Nicknamenya adalah Casanova. Orang tuanya adalah pemilik rumah sakit. Banyak wanita yang menyukainya. Yang kedua adalah Kim Chang Mo, nicknamenya adalah Giant Leech. Dia adalah pria desa dengan banyak saudara. Dia selalu mencari makanan. Tapi ketika ia mulai menyanyi, semua akan terpesona. Dan yang paling penting adalah Seo In Ha.” Yoon Hee Serius mendengarkan. “Dia adalah pria misterius. Dia adalah mahasiswa seni dengan yang berkharisma. Dia sangat Hot. Dia adalah penulis lagu. Dia sangat artistik dan memenangkan lomba lukis. Dia berasal dari keluarga kaya. Mereka bilang kau tak bisa menjejakkan kaki di wilayah keluarga mereka. Aku dengar dia sudah punya tunangan.”
Yoon Hee : Benarkah? Dia sudah punya tunangan?
In Suk mengiyakan. Lalu sebuah terdengar sebuah suara, “Tidak”. Yoon Hee dan In Suk kaget, karena itu adalah In Ha. “Aku tidak punya tunangan.” In Ha membuang sampah dan pergi. In Suk merasa malu dan bersalah.
Hari hujan. In Ha keluar dari kampus dan berdiri menatap hujan, ia tak membawa payung. Lalu ia melihat kesampingnya. Ada Yoon Hee disana. Ia juga tak membawa payung dan menunggu hujan reda. In Ha merasa ini kesempatan bagus. Ia perlahan menatap Yoon Hee. Yoon Hee melihatnya, mereka saling menunduk memberi salam.
In Ha memberanikan diri dan meminta Yoon Hee menunggu sebentar. In Ha berlari ke dalam gedung dan mencari payung. Ia bertanya pada sunbaenya apakah sunbae punya payung. Tapi tak ada. Akhirnya In Ha sampai kesebuah gudang dan menemukan payung kuning. Ia segera berlari menemui Yoon Hee diluar yang masih menunggu In Ha.
In Ha tiba dan segera membuka payung itu. Dan,,, ternyata payungnya rusak, hehehhe, nggak mau ngembang. Yoon Hee tersenyum melihatnya, sedangkan In Ha masih berusaha membuat payung itu agar terbuka. Akhirnya ia meletakkan tangannya bukan dipegangan payung, tapi didekat ujung payung, dan minta mereka segera pergi. Yoon Hee tersenyum melihat cara In Ha memegang payung itu.
Mereka lalu berjalan ditengah hujan. Yoon Hee mulai berbicara mengenai masalah tadi, masalah tunangan, buka ia yang mengatakannya. In Ha lalu berkata kalau ia memang tak punya tunangan. Yoon Hee tersenyum. In Ha lalu berkata lagi kalau ia tahu bukan Yoon Hee yang mengatakannya. Mereka terus berjalan dan Yoon Hee melihat lengan In Ha basah. Yoon Hee ingin meluruskan payung itu agar In Ha tak basah, tapi In Ha mengatakan ia baik-baik saja.
Mereka terus berjalan. Yoon Hee bertanya apa In Ha menyukai hujan. In Ha menjawab ia menyukainya. Ketika ia melihat hujan, ia akan sedih atau gembira. Yoon Hee tersenyum dan berkata ia juga merasakan hal yang sama. (Omo ya!! They are so cute!!!!). In Ha benar-benar basah karena ia mengarahkan payungnya untuk melindungi Yoon Hee dari hujan^^. Yoon Hee berkata dalam buku The Little Prince, dikatakan, bahwa cinta punya dua wajah, kesedihan dan kebahagiaan. Bahwa hujan dan cinta adalah sama.
Tiba-tiba sebuah mobil lewat, In Ha spontan melindungi Yoon Hee dari percikan air jalan karena ban mobil itu.^^ Yoon Hee dan In Ha serempak bertanya : Apa kau baik-baik saja? In Ha menjauh dari Yoon Hee dan menyuruhnya memegang payung itu. In Ha berkata ia lupa kalau ia akan pergi ke suatu tempat. Yoon Hee terlihat kecewa.
Saat In Ha akan pergi, Yoon Hee memanggilnya. In mendekat ke arah In Ha dan bertanya kapan ia bisa mengembalikan payung itu pada In Ha. In Ha berfikir dan berkata : Bagaimana jika minggu ini? Yoon Hee agak kaget. In Ha mengambil sesuatu dari sakunya. Tiket bioskop. Tapi ia memasukkannya lagi. In Ha : Movie. Yoon Hee : movie? In Ha : Love Story... Yoon Hee : Aku sangat ingin menonton itu. In Ha tersenyum dan bertanya apa Yoon Hee mau menonton? Yoon Hee mengangguk malu^^. Mereka lalu tertawa. In Ha pergi dan berkata ia mengambil payung itu di perpustakaan, jati tak usah khawatir.
Sepeninggal In Ha, Yoon Hee tersenyum. In Ha sendiri lebih gembira. Ia sangat senang akhirnya bisa mengajak Yoon Hee Nonton^^.
Yoon Hee tiba di pemberhentian bus. Ia melihat poster Love Story dan menatap itu. Tiba-tiba ada yang berkomentar tentang payung Yoon Hee. Itu Dong Wook. Dong Wook menawarkan berganti payung dengan Yoon Hee. Yoon Hee berkata tak usah, ia baik-baik saja. In Ha menawarkan sapu tangan karena Yoon Hee basah. Tapi Yoon Hee tak menerimanya. Dong Wook tak menyerah, ia bertanya lagi apa Yoon Hee tak mengenalnya. Yoon Hee berfikir dan ingat kalau Dong Wook adalah pria dilapangan tenis yang bermain dengan In Ha. Dong Wook protes dan berkata itu bukan pertama kali mereka bertemu. Ia bertanya apa Yoon Hee tak ingat? Ia menunjukkan jari telunjuknya pada Yoon Hee. Yoon Hee bingung. Dong Wook berkomentar ini sungguh menyakitkan.
Dong Wook bertanya apa Yoon Hee menyukai movie Love Story. Yoon Hee berkata ia hanya melihatnya saja (didinding tadi). Dong Wook mengajak Yoon Hee melihatnya bersama. Yoon Hee menolak lagi secara tak langsung. Bus Yoon Hee datang. Yoon Hee naik ke bus itu. Ia masih bingung dengan Dong Wook. Sedangkan Dong Wook tersenyum melihat Yoon Hee dari luar.
Dilain pihak, masih dalam keadaan basah karena hujan, In Ha menyelesaikan lukisan Yoon Hee.
Di Cafe, Dong Wook sebagai DJ pembawa acara mempersembahkan sebuah lagu bagi yang sedang jatuh cinta seperti dirinya. Chang Mo berkomentar di bangku pengunjung pada Hye Jung : Hey, apakah dia sedang mengatakan kalau ia sedang jatuh cinta? Hye Jung : Apa maksudmu? Ia selalu mengatakan hal itu. Dong Wook memperlihatkan wajah sumringah dan tersenyum. Sementara dilain tempat, In Ha menyelesaikan lukisan wajah Yoon Hee. In Ha lalu mendapat inspirasi untuk membuat lagu.
In Ha membuat lagu dengan gitarnya. Dong Wook datang dan mengajak In Ha minum. Ia melihat lagu buatan In Ha dan meminta In Ha segera menyelesaikannya dan menampilkannya secara life. Lalu Dong Wook tertarik dan bertanya : Seo In Ha, jujurlah padaku. Si 3 detik, 3 detik yang kau ceritakan padaku. Takdir itu, kau menemukannya bukan? Itu mengapa kau menciptakan lagu bukan? In Ha tersenyum. Dong Wook langsung merasa kalu itu benar. Dong Wook berkata kalau mereka benar-benar teman. In Ha bertanya maksudnya. Dong Wook berkata kalau ia menemukannya juga. In Ha terkejut dan bertanya siapa. Dong Wook menjawab 3 detik.
Flashback : Dong Wook sedang menunggu bus. Yoon Hee juga menunggu bus disana. Yoon Hee melihat tangan Dong wook yang terluka. Ia lalu mengeluarkan plester dan membalut luka di jari Dong wook, karena Dong wook tak bisa melakukannya sendiri. Dong wook jatuh cinta pada Yoon Hee dalam 3 detik. Pada gadis yang memperhatikannya setelah ibunya. (Weleh, cinta antara sahabat dengan satu gadis T_T).
Dong wook dan In Ha minum. Dong wook melihat tiket Love Story milik In Ha dan merasa iri karena dia ditolak oleh gadis itu. Mereka lalu menceritakan mengenai movie Love Story dan salah satu kalimat ‘Cinta tak pernah berkata maaf’. In Ha berpendapat karena cinta berasal dari hati. Karena saling mengetahui isi hati masing-masing, jadi tak butuh kata maaf. Dong Wook kagum dengan pemikiran In Ha : Jika aku seorang gadis, aku akan sangat menyukaimu. In Ha : Jika aku seorang gadis, aku tak akan menyukaimu.
“Tempat yang aku sukai, lantai 4 perpustakaan, bunga baby breath, The Little Prince by Saint Exupery, Franz Schubert”. Itulah yang tertulis di diary Yoon Hee. In Ha tersenyum membacanya.
Dong Wook dan Chang Mo heboh menarik In Ha untuk mengikuti mereka. In Ha bertanya ada apa dan kenapa Dong Wook dan Chang Mo berpakaian rapi. Mereka minta In Ha mengikutinya saja. In Ha akhirnya tahu kalau Dong Wook akan mengikuti Blind date dengan gadis 3 deting Dong Wook. Dong Wook minta In Ha dan Chang Mo menyemangatinya. Chang Mo bertanya pada In Ha apakah In Ha tahu siapa gadis itu. In Ha berkata ia tak tahu. Chang Mo kesal karena Dong wook menyembunyikan identitas gadis itu. Dong Wook permisi pergi sebentar. Chang Mo bertanya lagi apa In Ha benar-benar tak tahu. In Ha berkata ia juga ingin tahu. Chang Mo berkomentar kalau ia dnegan gadis itu adalah teman sekelas Hye Jung. In Ha terkejut. Chang Mo masih berbicara saat In Ha berfikir dan Chang Mo menemukan jawabannya, The Madonna. In Ha kaget. Saat Dong Wook datang, Chang Mo memastikan, tapi Dong Wook tak memberitahu.
Hye Jung datang bersama In Suk, daaaaaaaaaaaaaan Yoon Hee!!! OMO!!!
In Ha terkejut melihat Yoon Hee dan segera berdiri. Hye Jung mengatakan ia membawa Yoon Hee dari perpustakaan. Yoon Hee melihat Dong Wook yang tersenyum padanya, tapi pandangannya beralih pada In Ha. In Suk maju dan berkata akhirnya ia bisa resmi bertemu dengan In Ha.
Mereka memulai blind date. Perkenalan. In Suk duluan, menerangkan tentang dirinya dan kehidupannya. Semuanya terlihat bosan. In Suk terlihat tertarik pada In Ha dan berkata kalau impiannya adalah menjadi istri seorang artist sambil melihat In Ha. Giliran Yoon Hee, ia hanya memperkenalkan diri saja, tapi Dong Wook heboh.
Hye Jung bertanya tentang movie yang dibicarakan Dong Wook. Dong Wook berkata jika ia dan Yoon Hee bertemu lagi, mereka akan menonton movie Love Story bersama. Yoon Hee ingin meralat bukan begitu sambil melihat ke arah In Ha. In Suk berkomentar ia juga ingin melihatnya sambil melirik In Ha. Chang Mo berkomentar mengenai arti love never say sorry. Dong Wook mengcopas jawaban In Ha waktu itu bahwa cinta berasal dari hati, karena tahu isi hati masing-masing, jadi tak perlu kata maaf.
Yoon Hee menatap Dong Wook dan berkata ia kalau sepertinya Dong Wook benar. Dong Wook sennag dan bertanya apa Yoon Hee tersentuh? In Ha, yang seharusnya pemilik kata-kata itu menatap Yoon Hee. In Ha sedih.
Sapu Tangan, Jam, pensil, kertas diletakkan di atas meja. Dan para gadis harus memilih satu diantaranya, untuk menguji kecocokan / takdir mereka. In Suk dengan cepat memilih jam dan berkata kalau itu milik In Ha kan? Ternyata itu milik Chang Mo^^. Dan mereka menemukan pasangan pertama. Giliran Yoon Hee, ia memilih pensil. In Ha senang, itu miliknya. Tapi Dong Wook langsung mengkodekan kepada In Ha agar diam, dan Dong Wook mengaku kalau itu miliknya, dan mereka berjodoh. Yoon Hee terkejut karena ia yakin itu milik In Ha. In Ha hanya diam.
Waktu berlalu. Dong Wook menyatakan perasaannya pada Yoon Hee dengan memberikan bunga kesukaan Yoon Hee. In Ha melihat itu karena hal itu terjadi didepan matanya. In Ha berprolog, gadis yang menyukai musim semi, menyukai bunga baby breath, adalah gadis yang disukai oleh temannya. In Ha hanya tersenyum melihatnya. Ia menyadari dirinya bahagia karena Yoon Hee, tapi juga sedih karenanya.
Hye Jung dan In Sook sedang berbelanja. Yoon Hee datang, namun langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan In Suk dan Hye Jung tentang dirinya. In Suk berfikir In Ha menyukai Yoon Hee, begitu juga dengan Yoon Hee, pasti Yoon Hee menyukai In Ha. Yoon Hee merasa tak enak mendengar itu. In Suk melihat Yoon Hee dari kaca, dan merasa tak enak telah membicarakan Yoon Hee.
Dong Wook dan Chang Mo bertemu In Ha yang sedang melukis. Chang Mo melihat makanan dan memakannya. Sedangkan Dong Wook berbicara dengan In Ha masalah Yoon Hee yang sepertinya menyukai In Ha. Dan ternyata semua yang dikatakan In Ha, Yoon Hee menyukainya. Dong Wook minta nasehat dari In Ha. In Ha mengatakan jangan mencoba melakukan sesuatu, cukup lakukan apa kaata hatimu. Karena Dong Wook terus bicara, In Ha sedikit kesal dan pergi. Chang Mo masih makan disana dan ternyata itu adalah makanan guru seni.
Para gadis keluar dari tempat berbelanja. Sda pemeriksaan tinggi rok oleh petugas. In Suk kaget, karena roknya pendek, akhirnya ia menurunkannya lagi^^.
Hye Jung dan Yoon Hee jalan bersama. Mereka membahas mengenai Dong Wook yang menyukai Yoon Hee. Yoon Hee berkata ia menyukai saat Dong Wook berkata kalau cinta datang dari hati, itu sebabnya tak butuh kata maaf. Hye Jung berkata Love Story? Hye Jung berkata ia sempat khawatir dengan yang In Suk katakan, bahwa kemungkinan ada hubungan antara In Ha dan Yoon Hee. Hye Jung : Aku menyukai In Ha, Ini rahasia!
Yoon Hee terkejut. Hye Jung mengatakan In Suk tak boleh tahu hal ini. Hye Jung : Ada pelukis yang hanya melukis istrinya. Jika seseorang bertanya padanya, ia tak menggambar potret wajah. In Ha hanya akan melukis orang yang ia sukai bukan? Aku ingin In Ha melukisku.
Guru seni marah dan menyuruh Chang Mo jadi model, wwkkwkwkwk, tubuh Seo In gook keren juga euy. Chang Mo selesai dilukis oleh para pelukis. Ia kembali memakai bajunya. Ia mulai takut jangan-jangan pelukis tadi melukisnya dengan pose nude, ia khawatir. Tak sengaja ia membuka loket In Ha dan melihat lukisan Yoon Hee disana.
In Ha sedang berjalan. Dong Wook menghampirinya dan bertanya apa In Ha masih marah. Dong Wook berkata ia tahu In Ha tak menyukainya saat mendekati para gadis, tapi ia serius kali ini, pada Yoon Hee. Lalu Dong Wook bertanya tentang gadis 3 detik In Ha. In Ha berkata ia menyerah pada gadis itu. Dong Wook : Kau menyerah tanpa berjuang?
In Ha : Kau tak bisa berjuang, tak ingin melakukannya juga. Aku sangat iri padamu.
Yoon Hee lalu datang bersama Hye Jung. In Ha merasa tak enak melihat Yoon Hee. Dong Wook berkata mereka kaan kesuatu tempat, tapi In Ha pamit duluan, dia tak ikut. Saat In Ha akan pergi, Hye Jung bertanya : In Ha, apakah benar kau merasa tak nyaman dengan Yoon Hee? Dong Wook bertanya maksudnya. Hye Jung Berkata, In Suk bilang In Ha selalu pergi saat Yoon Hee ada. Dong Wook berkata itu tak mungkin. Yoon Hee merasa tak enak, jadi ia pergi dengan alasan ia punya kelas saat itu. Dong Wook lalu menyusul Yoon Hee.
Hye Jung bertanya lagi. In Ha menjawab, In Ha menyukainya, aku juga (maksudnya bukan suka = cinta, tapi tidak membencinya, gitu).
In Ha berjalan sendiri melewati bangku tempat Yoon Hee biasa duduk. “Aku rasa aku tak bisa melanjutkan ini lebih lama. “
Malam hari, hujan turun. Yoon Hee lagi-lagi tak membawa payung. In Ha kebetulan lewat disitu. In Ha bertanya apa Yoon Hee lupa lagi membawa payung. Yoon Hee mengatakan ia menunggu temannya. In Ha masuk ke dalam gedung, In Ha dan Yoon Hee sepertinya agak kaku kali ini. In Ha kembali. Ia memberikan payungnya pada Yoon Hee. Yoon Hee berkata kalau In Ha tidak Hang out bersama teman-temannya karena dia, lebih baik ia tidak ikut teman-temannya lagi. In Ha berkata bukan begitu., ia hanya sibuk. In Ha mengatakan sesuatu tentang Dong wook dan Yoon Hee. Yoon Hee mengatakan ia dan Dong Wook belum pacaran (may be). In Ha berkata mungkin nanti. Yoon Hee terlihat kecewa. In Ha meminta Yoon Hee datang ke festival besok.
Karen aini Episode 1, jadi banyak pengenalan karakter, makanya agak panjang.
Seorang gadis sedang berjalan dan berselisih dengan seorang pria. Sang gadis berjalan anggun dan sang pria merasa gugup.
Pria itu : "Satu, dua, tiga. Dalam 3 detik, aku jatuh cinta padanya."
Disebuah cafe, Kin Chang Mo (Seo In Gook) sedang memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu, lagu ciptaan C'est La Vie menghibur pengunjung cafe. Lee Dong Wook (Kim Shi Hoo) sebagai penyiar sedang mempersiapkan bahan pembicaraan berikutnya. Di kursi tamu, Baek Hye Jung (Seo Eun Seo) menikmati nyanyian Chang Mo yang wow (hehheheh, Seo In Gook!!!!). Pengunjung bertepuk tangan setelah lagu selesai dan Chang Mo mengambil alih peran dengan sifat playboynya, menghibur penonton.
Chang Mo yang duduk didekat bangku Hye Jung berkomentar kalau tak ada yang ngefans padanya saat ia menyanyi sedangkan Dong Wook hanya menggunakan wajahnya, dan ia membuat wanita histeris. Chang Mo berkata ia membenci Dong Wook. Ia lalu ingin mengambil minuman Hye Jung, tapi tangannya langsung dipukul Hye Jung.
Soundtrack film Love Story diputar di cafe itu. Scene beralih ke Seo In Ha (Jang Geun Suk) di kelas melukisnya. Ia merasa bosan dan membuka jendela, sesaat ia melihat Kim Yoon Hee (Im Yoon Ah) di bangku taman sedang membaca buku. Ya cinta In Ha pada pandangan pertama. In Ha lalu mengambil kertas gambar dan pensil. Ia melukis Yoon Hee.
Di Cafe, Dong Wook bertemu Chang Wook dan Hye Jung. Mereka membicarakan In Ha yang pasti sedang sibuk di studio foto. lalu pembicaraan beralih saat Dong Wook mengatakan In Ha jatuh cinta pada seorang gadis. Chang Mo dan Hye Jung tak percaya. Chang Mo berkata ia sudah satu asrama dengan In Ha selama 3 tahun, dan In Ha tak pernah jatuh cinta pada seorang gadis. Hye Jung juga tak percaya dan mengatakan In Ha bahkan tak pernah berbicara dengan gadis. Dong Wook berkata ia serius, In Ha jatuh cinta pada pandangan pertama. Hye Jung terlihat tidak percaya dan wajahnya berubah.
Yoon Hee sedang duduk di bangku taman. In Ha ditempat lain melukis wajah Yoon Hee. Yoon Hee sepertinya digigit serangga dan In Ha tersenyum melihat tingkahnya yang mengoleskan air ludah ke lukanya. Hanya sesaat In Ha fokus pada Lukisannya, saat melihat ke jendela, Yoon Hee tak ada disana lagi.
Seolah ingin mengatakan sesuatu pada Yoon Hee, In Ha berlari menuruni tangga menuju taman untuk bertemu Yoon Hee. Namun Yoon Hee tak ada disana lagi. In Ha terus mencari dan ia menabrak seorang gadis. Barang bawaan gadis itu terjatuh. In Ha minta maaf dan memabantu membereskan buku gadis itu. Sesaat ia menyadari kalau gadis itu adalah Yoon Hee, "Akhitnya, jantungku berdetak sangat cepar, seperi orang gila." (Oia, dalam hal ini, In Ha tak tahu kalau nama gadis itu adalah Kim Yoon Hee). In Ha terpana. Yoon Hee juga merasa ada yang memperhatikannya. Ia melihat ke arah In Ha, namun In Ha memalingkan wajahnya, malu.
Saat berdiri, kepala mereka bertabrakan^^. In Ha memberi buku yang ia pungut pada Yoon Hee dan minta maaf. Yoon Hee berterima kasih. Saat Yoon Hee akan pergi, In Ha menahan tangan Yoon Hee seolah ingin mengatakan sesuatu. tapi In Ha begitu terpana pada Yoon Hee, ia lalu melepas tangan Yoon Hee tanpa mengatakan apapun dan malah mengatakan bukan apa-apa.
Lalu ada pengumuman dari pengeras suara, kalau para mahasiswa harus menghormat saat penurunan bendera. Saat bendera diturunkan para siswa meletakkan tangan didada dan lagu kebangsaan di putar. In Ha masih ada didekat Yoon Hee. Ia mundur beberapa langkah agar bisa sejajar dengan Yoon Hee. Ia menatap Yoon Hee dengan tatapan cinta, "Hal paling lucu yang pernah aku fikirkan, alasan aku dilahirkan, adalah untuk mencintainya."
Yoon Hee merasa In Ha menatapnya, dan ia melihat In Ha. In Ha memalingkan wajahnya dengan cepat^^. Saat momen itu berakhir, Yoon Hee pergi meninggalkan In Ha dengan sejuta pikiran.
In Ha masih disana, menatap kepergian Yoon Hee. Lalu ia merasakan ada yang hilang dari tangannya, pensil miliknya. Saat Ia mencari pensil itu, Ia menemukan sebuah diary kuning. In Ha membukanya dan melihat kalau pemilik diary itu adalah Kim Yoon Hee.
Saat In Ha akan pergi, Dong Wook memanggil namanya. Dong Wook datang bersama Chang Mo dan Hye Jung. Dong Wook mengeluarkan gitar dan sepertinya mereka akan bertaruh untuk gitar itu.
Well, mereka bermain tenis di lapangan. In Ha vs Dong Wook. Chang Mo jadi juri dan Hye Jung menyemangati mereka. Hye Jung berkomentar Dong Wook selalu menyukai apa yang In Ha sukai.
Yoon Hee berjalan disekitar lapangan tenis. In Suk berlari mendahului Yoon Hee dan berteriak histeris, samapi ia batuk, untuk memberi semangat pada In Ha. Yoon Hee melihat ke lapangan dan melihat In Ha bermain. Yoon Hee : Seo In Ha? Saat In Ha melakukan yang terbaik, Yoon Hee tersenyum. Tapi sepertinya Yoon Hee merasa malu dan ia memutuskan untuk pergi, namun ia bertabrakan dengan seseorang.
Bukunya jatuh lagi. Yoon Hee membereskannya, "Ada apa dengaku hari ini?". Yoon Hee membuka tasnya, ia menyadari ada yang hilang, diarynya. Yoon Hee panik dan kembali ke arah kampus. In Ha memperhatikan Yoon Hee, sampai ia ditegur oleh Dong Wook.
"Di hari aku sangat merindukannya, aku sudah jatuh cinta"
Malamnya, Chang Mo mabuk dan langsung tertidur. In Ha masih terbangun, saat ia membereskan buku di dalam tasnya, ia melihat diary Yoon Hee. In Ha awalnya ragu, tapi akhinya ia memutuskan membaca diary itu.
In Ha membukanya dan tertarik dengan halaman dimana terdapat daun ginkgo yang ditulisi. Halaman itu berisi sebuah tulisan mengenai sebuah film 'Love Story'. Lalu tulisan di daun itu : "Cinta tak mengenal kata maaf, itu kalimat dari sebuah film Love Story, film yang suka ditonton oleh orang tuaku sebelum meninggal. Aku masih belum menemukan artinya".
In Ha baru tahu kalau orang tua Yoon Hee sudah meninggal. ia merasa tak enak dan menyimpan diary itu lagi ke dalam tasnya.
Esok paginya, In Ha di taman tempat ia melihat Yoon Hee dulu, menunggu gadis itu untuk mengembalikan diary milik Yoon Hee. Tapi ia tak menemukan Yoon Hee. Ketika ia hendak pergi, ada seseorang yang memanggilnya dari belakang. In Ha menoleh dan terkejut karena itu Yoon Hee. Yoon Hee : Anu, apakah kau menemukan diary, maksudku buku dengan sampul kuning? In Ha hendak membuka tasnya, menunjukkan diary Yoon Hee, tapi Yoon Hee keburu berkata aku harap tidak ada yang membacanya. In Ha tak jadi mengeluarkan diary milik Yoon Hee. Lalu ada tentara lewat, dan mereka tertawa bersama. Yoon Hee pamit karena mengganggu.
In Ha merasa tak enak dan melihat Yoon Hee pergi. In Ha akan menghentikan Yoon Hee, tapi seseorang memanggil Yoon Hee. Pria itu sepertinya pernah mengajak kencan Yoon Hee tapi ditolak. Kali ini Yoon Hee juga menolak pria itu. In Ha yang melihat itu merasa pria itu malah memaksa Yoon Hee, saat ia ingin menolong Yoon Hee, Dong Wook memanggilnya. Chang Mo dan Hye Jung juga bersama Dong Wook.
Mereka bertanya sedang apa In Ha, dan melihat Yoon Hee dengan seorang pria. Chang Mo berkomentar Yoon Hee cantik. Dong Wook bertanya apa Hye Jung satu kelas dengannya. Hye Jung membenarkan, tapi ia tak tahu tentang Yoon Hee. Chang Mo lalu surprised dan mengatakan kalau Yoon Hee adalah madonna di kelas Hye Jung. In Ha dan Dong Wook kompak berkomentar : Madonna? Hye Jung : Bagaimana dia bisa menjadi Madonna? Chang Mo tertawa dan berkata : Kau membencinya karena dia lebih populer darimu. Aku banyak mendengar tentang Madonna di kelasmu. Dia populer bukan? Dia terlihat innocent dan clumsy. Hye Jung berkomentar kalau Yoon Hee tak punya teman.
Well, kali ini Dong Wook menatap Yoon Hee penuh cinta, melihat gadis itu menolak seorang pria dengan halus dan berkata : 3 detik? (What? Dong Wook juga jatuh cinta pada Yoon Hee dalam 3 detik?).
In Ha sedang ada dikelas pagi itu. Ia kembali membuka diary Yoon Hee dan melihat diary Yoon Hee yang di prologkan oleh Yoon Hee : ‘Love is never says sorry. Kalimat dari movie Love Story yang ayah dan ibuku tonton sebelum meninggal. Aku masih belum menemukan artinya. Aku dengar movie Love Story masih di putar di bioskop selama 10 tahun. Aku sangat ingin menonton movie itu. Disamping gedung seni sebelum musim gugur adalah tempat favoritku. Tempat ini membuat hatiku bergetar karena beberapa alasan. ’
Yoon Hee Prolog lanjutan : “Nenekku selalu meletakkan air ludahnya di lukaku ketika aku terluka. Nenek berkata, alasan kenapa orang memiliki dua tangan adalah untuk memeluk orang yang mereka cintai. Suatu hari nanti, aku ingin jatuh cinta seperti dalam movie itu dan seperti kedua orang tuaku.”
In Ha membaca diary itu lagi dan lagi. Prolog Yoon Hee : “Yang ayahku suka adalah ‘The Little Prince’. Kalimat favoriteku adalah ‘to tame’. Perhaps love is about getting used to each other like that.”
In Ha : Aku ingin tahu lebih banyak tentang dia.
Keesokan harinya In Ha membeli tiket bioskop movie Love Story.
In Ha pergi keperpustakaan untuk mencari buku The Little Prince. Ia menemukannya di sebuah rak buku. Saat ia mengambil buku itu, diseberang Rak, Yoon Hee juga sedang mencari buku. Well, In Ha terpana melihat Yoon Hee, tapi saat mata Yoon Hee mengarah padanya, In Ha jadi malu dan melepaskan pandangannya. In Ha segera pergi, namun ia tersandung troli pembawa buku milik pengurus perpustakaan. Ia terjatuh, buku di troli itu juga jatuh dan itu membuat kegaduhan.
Yoon Hee ternyata datang bersama In Suk dan mendengar suara gaduh itu. Yoon Hee melihatnya. Ia menghampiri dan ingin membantu membereskan buku. In Ha pura-pura tak tahu. Lalu pengurus perpustakaan memberikan buku The Little prince yang ingin dipinjam In Ha. Yoon Hee terkejut karena In Ha juga menyukai buku itu. Tapi In Ha bohong mengatakan buku itu bukan miliknya. In Ha lalu pergi dengan malu. In Suk menghampiri Yoon Hee dan bertanya apa Yoon Hee mengenal In Ha.
In Suk dan Yoon Hee makan cemilan di kantin dan bergosip tentang In Ha. In Suk tak percaya kalau Yoon Hee tak tahu 3 C’est La Vie. In Suk menjelaskan.
“Pertama, DJ Lee Dong Wook. Nicknamenya adalah Casanova. Orang tuanya adalah pemilik rumah sakit. Banyak wanita yang menyukainya. Yang kedua adalah Kim Chang Mo, nicknamenya adalah Giant Leech. Dia adalah pria desa dengan banyak saudara. Dia selalu mencari makanan. Tapi ketika ia mulai menyanyi, semua akan terpesona. Dan yang paling penting adalah Seo In Ha.” Yoon Hee Serius mendengarkan. “Dia adalah pria misterius. Dia adalah mahasiswa seni dengan yang berkharisma. Dia sangat Hot. Dia adalah penulis lagu. Dia sangat artistik dan memenangkan lomba lukis. Dia berasal dari keluarga kaya. Mereka bilang kau tak bisa menjejakkan kaki di wilayah keluarga mereka. Aku dengar dia sudah punya tunangan.”
Yoon Hee : Benarkah? Dia sudah punya tunangan?
In Suk mengiyakan. Lalu sebuah terdengar sebuah suara, “Tidak”. Yoon Hee dan In Suk kaget, karena itu adalah In Ha. “Aku tidak punya tunangan.” In Ha membuang sampah dan pergi. In Suk merasa malu dan bersalah.
Hari hujan. In Ha keluar dari kampus dan berdiri menatap hujan, ia tak membawa payung. Lalu ia melihat kesampingnya. Ada Yoon Hee disana. Ia juga tak membawa payung dan menunggu hujan reda. In Ha merasa ini kesempatan bagus. Ia perlahan menatap Yoon Hee. Yoon Hee melihatnya, mereka saling menunduk memberi salam.
In Ha memberanikan diri dan meminta Yoon Hee menunggu sebentar. In Ha berlari ke dalam gedung dan mencari payung. Ia bertanya pada sunbaenya apakah sunbae punya payung. Tapi tak ada. Akhirnya In Ha sampai kesebuah gudang dan menemukan payung kuning. Ia segera berlari menemui Yoon Hee diluar yang masih menunggu In Ha.
In Ha tiba dan segera membuka payung itu. Dan,,, ternyata payungnya rusak, hehehhe, nggak mau ngembang. Yoon Hee tersenyum melihatnya, sedangkan In Ha masih berusaha membuat payung itu agar terbuka. Akhirnya ia meletakkan tangannya bukan dipegangan payung, tapi didekat ujung payung, dan minta mereka segera pergi. Yoon Hee tersenyum melihat cara In Ha memegang payung itu.
Mereka lalu berjalan ditengah hujan. Yoon Hee mulai berbicara mengenai masalah tadi, masalah tunangan, buka ia yang mengatakannya. In Ha lalu berkata kalau ia memang tak punya tunangan. Yoon Hee tersenyum. In Ha lalu berkata lagi kalau ia tahu bukan Yoon Hee yang mengatakannya. Mereka terus berjalan dan Yoon Hee melihat lengan In Ha basah. Yoon Hee ingin meluruskan payung itu agar In Ha tak basah, tapi In Ha mengatakan ia baik-baik saja.
Mereka terus berjalan. Yoon Hee bertanya apa In Ha menyukai hujan. In Ha menjawab ia menyukainya. Ketika ia melihat hujan, ia akan sedih atau gembira. Yoon Hee tersenyum dan berkata ia juga merasakan hal yang sama. (Omo ya!! They are so cute!!!!). In Ha benar-benar basah karena ia mengarahkan payungnya untuk melindungi Yoon Hee dari hujan^^. Yoon Hee berkata dalam buku The Little Prince, dikatakan, bahwa cinta punya dua wajah, kesedihan dan kebahagiaan. Bahwa hujan dan cinta adalah sama.
Tiba-tiba sebuah mobil lewat, In Ha spontan melindungi Yoon Hee dari percikan air jalan karena ban mobil itu.^^ Yoon Hee dan In Ha serempak bertanya : Apa kau baik-baik saja? In Ha menjauh dari Yoon Hee dan menyuruhnya memegang payung itu. In Ha berkata ia lupa kalau ia akan pergi ke suatu tempat. Yoon Hee terlihat kecewa.
Saat In Ha akan pergi, Yoon Hee memanggilnya. In mendekat ke arah In Ha dan bertanya kapan ia bisa mengembalikan payung itu pada In Ha. In Ha berfikir dan berkata : Bagaimana jika minggu ini? Yoon Hee agak kaget. In Ha mengambil sesuatu dari sakunya. Tiket bioskop. Tapi ia memasukkannya lagi. In Ha : Movie. Yoon Hee : movie? In Ha : Love Story... Yoon Hee : Aku sangat ingin menonton itu. In Ha tersenyum dan bertanya apa Yoon Hee mau menonton? Yoon Hee mengangguk malu^^. Mereka lalu tertawa. In Ha pergi dan berkata ia mengambil payung itu di perpustakaan, jati tak usah khawatir.
Sepeninggal In Ha, Yoon Hee tersenyum. In Ha sendiri lebih gembira. Ia sangat senang akhirnya bisa mengajak Yoon Hee Nonton^^.
Yoon Hee tiba di pemberhentian bus. Ia melihat poster Love Story dan menatap itu. Tiba-tiba ada yang berkomentar tentang payung Yoon Hee. Itu Dong Wook. Dong Wook menawarkan berganti payung dengan Yoon Hee. Yoon Hee berkata tak usah, ia baik-baik saja. In Ha menawarkan sapu tangan karena Yoon Hee basah. Tapi Yoon Hee tak menerimanya. Dong Wook tak menyerah, ia bertanya lagi apa Yoon Hee tak mengenalnya. Yoon Hee berfikir dan ingat kalau Dong Wook adalah pria dilapangan tenis yang bermain dengan In Ha. Dong Wook protes dan berkata itu bukan pertama kali mereka bertemu. Ia bertanya apa Yoon Hee tak ingat? Ia menunjukkan jari telunjuknya pada Yoon Hee. Yoon Hee bingung. Dong Wook berkomentar ini sungguh menyakitkan.
Dong Wook bertanya apa Yoon Hee menyukai movie Love Story. Yoon Hee berkata ia hanya melihatnya saja (didinding tadi). Dong Wook mengajak Yoon Hee melihatnya bersama. Yoon Hee menolak lagi secara tak langsung. Bus Yoon Hee datang. Yoon Hee naik ke bus itu. Ia masih bingung dengan Dong Wook. Sedangkan Dong Wook tersenyum melihat Yoon Hee dari luar.
Dilain pihak, masih dalam keadaan basah karena hujan, In Ha menyelesaikan lukisan Yoon Hee.
Di Cafe, Dong Wook sebagai DJ pembawa acara mempersembahkan sebuah lagu bagi yang sedang jatuh cinta seperti dirinya. Chang Mo berkomentar di bangku pengunjung pada Hye Jung : Hey, apakah dia sedang mengatakan kalau ia sedang jatuh cinta? Hye Jung : Apa maksudmu? Ia selalu mengatakan hal itu. Dong Wook memperlihatkan wajah sumringah dan tersenyum. Sementara dilain tempat, In Ha menyelesaikan lukisan wajah Yoon Hee. In Ha lalu mendapat inspirasi untuk membuat lagu.
In Ha membuat lagu dengan gitarnya. Dong Wook datang dan mengajak In Ha minum. Ia melihat lagu buatan In Ha dan meminta In Ha segera menyelesaikannya dan menampilkannya secara life. Lalu Dong Wook tertarik dan bertanya : Seo In Ha, jujurlah padaku. Si 3 detik, 3 detik yang kau ceritakan padaku. Takdir itu, kau menemukannya bukan? Itu mengapa kau menciptakan lagu bukan? In Ha tersenyum. Dong Wook langsung merasa kalu itu benar. Dong Wook berkata kalau mereka benar-benar teman. In Ha bertanya maksudnya. Dong Wook berkata kalau ia menemukannya juga. In Ha terkejut dan bertanya siapa. Dong Wook menjawab 3 detik.
Flashback : Dong Wook sedang menunggu bus. Yoon Hee juga menunggu bus disana. Yoon Hee melihat tangan Dong wook yang terluka. Ia lalu mengeluarkan plester dan membalut luka di jari Dong wook, karena Dong wook tak bisa melakukannya sendiri. Dong wook jatuh cinta pada Yoon Hee dalam 3 detik. Pada gadis yang memperhatikannya setelah ibunya. (Weleh, cinta antara sahabat dengan satu gadis T_T).
Dong wook dan In Ha minum. Dong wook melihat tiket Love Story milik In Ha dan merasa iri karena dia ditolak oleh gadis itu. Mereka lalu menceritakan mengenai movie Love Story dan salah satu kalimat ‘Cinta tak pernah berkata maaf’. In Ha berpendapat karena cinta berasal dari hati. Karena saling mengetahui isi hati masing-masing, jadi tak butuh kata maaf. Dong Wook kagum dengan pemikiran In Ha : Jika aku seorang gadis, aku akan sangat menyukaimu. In Ha : Jika aku seorang gadis, aku tak akan menyukaimu.
“Tempat yang aku sukai, lantai 4 perpustakaan, bunga baby breath, The Little Prince by Saint Exupery, Franz Schubert”. Itulah yang tertulis di diary Yoon Hee. In Ha tersenyum membacanya.
Dong Wook dan Chang Mo heboh menarik In Ha untuk mengikuti mereka. In Ha bertanya ada apa dan kenapa Dong Wook dan Chang Mo berpakaian rapi. Mereka minta In Ha mengikutinya saja. In Ha akhirnya tahu kalau Dong Wook akan mengikuti Blind date dengan gadis 3 deting Dong Wook. Dong Wook minta In Ha dan Chang Mo menyemangatinya. Chang Mo bertanya pada In Ha apakah In Ha tahu siapa gadis itu. In Ha berkata ia tak tahu. Chang Mo kesal karena Dong wook menyembunyikan identitas gadis itu. Dong Wook permisi pergi sebentar. Chang Mo bertanya lagi apa In Ha benar-benar tak tahu. In Ha berkata ia juga ingin tahu. Chang Mo berkomentar kalau ia dnegan gadis itu adalah teman sekelas Hye Jung. In Ha terkejut. Chang Mo masih berbicara saat In Ha berfikir dan Chang Mo menemukan jawabannya, The Madonna. In Ha kaget. Saat Dong Wook datang, Chang Mo memastikan, tapi Dong Wook tak memberitahu.
Hye Jung datang bersama In Suk, daaaaaaaaaaaaaan Yoon Hee!!! OMO!!!
In Ha terkejut melihat Yoon Hee dan segera berdiri. Hye Jung mengatakan ia membawa Yoon Hee dari perpustakaan. Yoon Hee melihat Dong Wook yang tersenyum padanya, tapi pandangannya beralih pada In Ha. In Suk maju dan berkata akhirnya ia bisa resmi bertemu dengan In Ha.
Mereka memulai blind date. Perkenalan. In Suk duluan, menerangkan tentang dirinya dan kehidupannya. Semuanya terlihat bosan. In Suk terlihat tertarik pada In Ha dan berkata kalau impiannya adalah menjadi istri seorang artist sambil melihat In Ha. Giliran Yoon Hee, ia hanya memperkenalkan diri saja, tapi Dong Wook heboh.
Hye Jung bertanya tentang movie yang dibicarakan Dong Wook. Dong Wook berkata jika ia dan Yoon Hee bertemu lagi, mereka akan menonton movie Love Story bersama. Yoon Hee ingin meralat bukan begitu sambil melihat ke arah In Ha. In Suk berkomentar ia juga ingin melihatnya sambil melirik In Ha. Chang Mo berkomentar mengenai arti love never say sorry. Dong Wook mengcopas jawaban In Ha waktu itu bahwa cinta berasal dari hati, karena tahu isi hati masing-masing, jadi tak perlu kata maaf.
Yoon Hee menatap Dong Wook dan berkata ia kalau sepertinya Dong Wook benar. Dong Wook sennag dan bertanya apa Yoon Hee tersentuh? In Ha, yang seharusnya pemilik kata-kata itu menatap Yoon Hee. In Ha sedih.
Sapu Tangan, Jam, pensil, kertas diletakkan di atas meja. Dan para gadis harus memilih satu diantaranya, untuk menguji kecocokan / takdir mereka. In Suk dengan cepat memilih jam dan berkata kalau itu milik In Ha kan? Ternyata itu milik Chang Mo^^. Dan mereka menemukan pasangan pertama. Giliran Yoon Hee, ia memilih pensil. In Ha senang, itu miliknya. Tapi Dong Wook langsung mengkodekan kepada In Ha agar diam, dan Dong Wook mengaku kalau itu miliknya, dan mereka berjodoh. Yoon Hee terkejut karena ia yakin itu milik In Ha. In Ha hanya diam.
Waktu berlalu. Dong Wook menyatakan perasaannya pada Yoon Hee dengan memberikan bunga kesukaan Yoon Hee. In Ha melihat itu karena hal itu terjadi didepan matanya. In Ha berprolog, gadis yang menyukai musim semi, menyukai bunga baby breath, adalah gadis yang disukai oleh temannya. In Ha hanya tersenyum melihatnya. Ia menyadari dirinya bahagia karena Yoon Hee, tapi juga sedih karenanya.
Hye Jung dan In Sook sedang berbelanja. Yoon Hee datang, namun langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan In Suk dan Hye Jung tentang dirinya. In Suk berfikir In Ha menyukai Yoon Hee, begitu juga dengan Yoon Hee, pasti Yoon Hee menyukai In Ha. Yoon Hee merasa tak enak mendengar itu. In Suk melihat Yoon Hee dari kaca, dan merasa tak enak telah membicarakan Yoon Hee.
Dong Wook dan Chang Mo bertemu In Ha yang sedang melukis. Chang Mo melihat makanan dan memakannya. Sedangkan Dong Wook berbicara dengan In Ha masalah Yoon Hee yang sepertinya menyukai In Ha. Dan ternyata semua yang dikatakan In Ha, Yoon Hee menyukainya. Dong Wook minta nasehat dari In Ha. In Ha mengatakan jangan mencoba melakukan sesuatu, cukup lakukan apa kaata hatimu. Karena Dong Wook terus bicara, In Ha sedikit kesal dan pergi. Chang Mo masih makan disana dan ternyata itu adalah makanan guru seni.
Para gadis keluar dari tempat berbelanja. Sda pemeriksaan tinggi rok oleh petugas. In Suk kaget, karena roknya pendek, akhirnya ia menurunkannya lagi^^.
Hye Jung dan Yoon Hee jalan bersama. Mereka membahas mengenai Dong Wook yang menyukai Yoon Hee. Yoon Hee berkata ia menyukai saat Dong Wook berkata kalau cinta datang dari hati, itu sebabnya tak butuh kata maaf. Hye Jung berkata Love Story? Hye Jung berkata ia sempat khawatir dengan yang In Suk katakan, bahwa kemungkinan ada hubungan antara In Ha dan Yoon Hee. Hye Jung : Aku menyukai In Ha, Ini rahasia!
Yoon Hee terkejut. Hye Jung mengatakan In Suk tak boleh tahu hal ini. Hye Jung : Ada pelukis yang hanya melukis istrinya. Jika seseorang bertanya padanya, ia tak menggambar potret wajah. In Ha hanya akan melukis orang yang ia sukai bukan? Aku ingin In Ha melukisku.
Guru seni marah dan menyuruh Chang Mo jadi model, wwkkwkwkwk, tubuh Seo In gook keren juga euy. Chang Mo selesai dilukis oleh para pelukis. Ia kembali memakai bajunya. Ia mulai takut jangan-jangan pelukis tadi melukisnya dengan pose nude, ia khawatir. Tak sengaja ia membuka loket In Ha dan melihat lukisan Yoon Hee disana.
In Ha sedang berjalan. Dong Wook menghampirinya dan bertanya apa In Ha masih marah. Dong Wook berkata ia tahu In Ha tak menyukainya saat mendekati para gadis, tapi ia serius kali ini, pada Yoon Hee. Lalu Dong Wook bertanya tentang gadis 3 detik In Ha. In Ha berkata ia menyerah pada gadis itu. Dong Wook : Kau menyerah tanpa berjuang?
In Ha : Kau tak bisa berjuang, tak ingin melakukannya juga. Aku sangat iri padamu.
Yoon Hee lalu datang bersama Hye Jung. In Ha merasa tak enak melihat Yoon Hee. Dong Wook berkata mereka kaan kesuatu tempat, tapi In Ha pamit duluan, dia tak ikut. Saat In Ha akan pergi, Hye Jung bertanya : In Ha, apakah benar kau merasa tak nyaman dengan Yoon Hee? Dong Wook bertanya maksudnya. Hye Jung Berkata, In Suk bilang In Ha selalu pergi saat Yoon Hee ada. Dong Wook berkata itu tak mungkin. Yoon Hee merasa tak enak, jadi ia pergi dengan alasan ia punya kelas saat itu. Dong Wook lalu menyusul Yoon Hee.
Hye Jung bertanya lagi. In Ha menjawab, In Ha menyukainya, aku juga (maksudnya bukan suka = cinta, tapi tidak membencinya, gitu).
In Ha berjalan sendiri melewati bangku tempat Yoon Hee biasa duduk. “Aku rasa aku tak bisa melanjutkan ini lebih lama. “
Malam hari, hujan turun. Yoon Hee lagi-lagi tak membawa payung. In Ha kebetulan lewat disitu. In Ha bertanya apa Yoon Hee lupa lagi membawa payung. Yoon Hee mengatakan ia menunggu temannya. In Ha masuk ke dalam gedung, In Ha dan Yoon Hee sepertinya agak kaku kali ini. In Ha kembali. Ia memberikan payungnya pada Yoon Hee. Yoon Hee berkata kalau In Ha tidak Hang out bersama teman-temannya karena dia, lebih baik ia tidak ikut teman-temannya lagi. In Ha berkata bukan begitu., ia hanya sibuk. In Ha mengatakan sesuatu tentang Dong wook dan Yoon Hee. Yoon Hee mengatakan ia dan Dong Wook belum pacaran (may be). In Ha berkata mungkin nanti. Yoon Hee terlihat kecewa. In Ha meminta Yoon Hee datang ke festival besok.
Yoon Hee berjalan pulang dengan payung milik In Ha. In Ha ada di studio lukisnya, melihat Yoon Hee dari jendela. Lukisan Yoon Hee yang ia buat, dipandangi oleh In Ha. In Ha berfikir ia harus berubah. Dengan begitu semua akan baik-baik saja. In Ha mengambil semua lukisan Yoon Hee dan memasukkannya dalam loker. Apakah ini artinya In Ha akan menyerah?