0
Akhirnya datang juga hari pengumuman akan diproduksinya obat baru oleh Chun Ha Medical Group untuk menarik para investor. Pihak Chun Ha berlalu lalang untuk memastikan tamu undangan merasa nyaman. Sedangkan Presdir Jin mempersiapkan diri untuk tampil sesempurna mungkin. Tak lupa ayam kesayangannya juga dipastikan berpenampilan perfect.
Dan di luar sana, heboh video dari cucu Presdir Chun Ha yang sedang berkelahi membabi buta dengan Yoo Bang. Dan akhirnya menjadi bahan pergunjingan pegawai Chun Ha.
Yeo Chi datang ke perusahaan dengan penampilan berantakan, sekretaris Presdir Jin datang menghampirinya. Yeo Chi masih dengan pernuh amarah, “Aku seharusnya membunuh pria gila itu dengan tanganku!”geram Yeo Chi.
Sementara itu, Yoo Bang akhirnya mendekam di penjara. Menggerutu karena merasa tertipu dengan penampilan Yeo Chi pada awalnya dan ternyata jauh dari bayangan. Nasib sialnya dia sesel dengan beberapa anggota geng dan ketuanya.
Presdir Jangcho datang ke pesta perusahaan Chun Ha, dia bertemu dengan Choi Hang Woo, marah-marah karena dirasa dia gagal menjalankan semua rencana mereka. Hang Woo menenangkan karena acara sesungguhnya adalah menyabotase acara Chun Ha.
“Jadi kau sudah menyiapkan rencana sabotasenya?”tanya Presdir Oh Ji Rak penasaran. Hang Woo hanya tersenyum jahat.
Akhirnya Presdir Jin dan Presdir Oh Ji Rak bertemu, saling melontarkan basa basi dan sindiran yang membuat keduanya saling panas. Hang Woo langsung mencegah Presdir Oh Ji Rak.
“Perkenalkan, aku adalah Choi Hang Woo. Kepala Direktur Jangcho Group”ujar Hang Woo sopan kepada Presdir Jin.
Presdir Jin tertawa karena Hang Woo masih muda namun jabatannya begitu tinggi, Presdir Jin kembali menyindir Presdir Oh Ji Rak yang tempramen, lalu pergi.
“Melihatnya saja membuat darahku mendidih!”geram Presdir Oh Ji Rak.
“Sebentar lagi darah Presdir Jin Shi Hwang yang akan mendidih”balas Hang Woo penuh keyakinan.
Di ruanganya, Yeo Chi selesai berpakaian untuk acara pesta. Mo Ga Bi, sekretaris kakeknya bertanya milik siapa jas yang tadi dipakai Yeo Chi.
Lantas Yeo Chi pun teringat dengan pria yang membantunya saat berkelahi dengan Yoo Bang, memberikan jasnya untuk menutupi dirinya yang berantakan. Yeo Chi bermaksud untuk mengembalikannya setelah bersih dan meminta nomor Hang Woo.
“Jujur saja, sebenarnya kau mungkin tidak ingin bertemu lagi denganku. Aku juga tidak merasa nyaman”. Hang Woo pun menyuruhnya untuk membuangnya saja. Lalu pergi dengan terlihat cool man.
Yeo Chi tersenyum kecut, “Si brengsek itu ingin terihat keren”. Yeo Chi menyuruh Ga Bi untuk membuang saja jas tersebut. Ga Bi memita Yeo Chi untuk segera bergabung di pesta, namun Yeo Chi malah menyuruh Ga Bi untuk pergi dulu.
“Dengar, ini acara yang penting untuk kakekmu..”
“Kau lebih mengkhawatirkan kakekku dibandingkan denganku? Tak perlu khwatir yang tak ada hubungannya denganmu, duluan saja!”
Ga Bi pergi dengan wajah penuh kesal.
“Mata di balas mata, gigi dengan gigi begitu kata kakekku. Uang dan balas dendam tidak boleh diabaikan. Saatnya pertunjukan!”ucap Yeo Chi pernuh rencana jahat.
Presdir Jin mulai pembukaan pidato mengenai obat terbarunya yang dinamakan proyek ‘keabadian dan awet muda’. Obat yang mampu memperpanjang umur.
Sementara itu, Yeo Chi mendatangi pengawal yang menjaga ayam kesanyangan Presdir. Yeo Chi beralasan dia yang akan membawa ke tengah acara. Para penjaga enggan dan tidak memperbolehkan.
“Serahkan! Apa kalian ingin aku pecat?!”teriak Yeo Chi.
Akhirnya, Yeo Chi berjalan sambil membawa ayam istimewa dan membawanya ke dapur!
“Aku ingin disiapkan hidangan istimewa”
Tepuk tangan menggema mengakhiri pidato Presdir Jin, Hang Woo mulai melancarkan aksinya. Para investor menyalami Presdir karena dirasa Chun Ha akan berhasil membuat obat awet muda, wajah sumringah makin kentara di Presdir Jin.
“Bagaimanapun jika projek ini berhasil, negara kita juga akan mendapat keuntungannya”
Kesenangan Presdir diinterupsi dengan datangnya Yeo Chi yang tidak sopan-sopannya, membawa segelas wine, bersulang dan naik ke atas podium.
“Apa yang terjadi dengannya? Apa dia mabuk?’’tanya Presdir Jin menahan malu karena Yeo Chi.
Di atas podim Yeo Chi mulai merancau, “Apa pestanya terlalu membosankan? Sebagai tuan rumah kalian ingin aku bernyanyi?”. Yeo Chi benar-benar bernyanyi.
Presdir memaksa yang lain untuk membawa Yeo Chi turun dari podium karena memalukan sekali. Tanpa disadari, Hang Woo mulai mempersiapkan rencananya.
“Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang akan kau temukan kalo kau mencari namamu? Suami yang berselingkun, casanova, Don Juan, cabul..”
“Pelankan suaramu!”
Yeo Chi lantas membisikan sebuah nama, dan rupanya selingkuhan pamannya
“Kalau kau tak mampu mengurus dirimu sendiri, jangan ikut campur urusan orang lain”ucap Yeo Chi sinis lalu berlalu.
Presdir Jin berusaha menutupi malunya dengan mengalihkan pembicaraan tentang bisnisnya. Dia memberitahukan kepada salah satu investor bahwa FDA (Food and Drug Association of America) akan memberikan ijin. Ini membuat senang para investor.
“Obatnya tak lulus uji coba!”pungkas Hang Woo tiba-tiba. Presdir murka karena tak mengenal Hang Woo. Lantas Hang Woo mengemukakan bahwa dirinya sudah merasakan efek samping obat dengan uji coba.
‘’Apa kau punya bukti?”tandas Jang Ryang.
Hang Woo tersenyum sinis. Lantas sebuah layar besar menyala, memperlihatkan Yoo Bang yang tertawa saat menjadi uji coba.
“Ini tindaakan kriminal! Mata-mata industi!”
“Kalau aku mata-mata, aku sudah mencuri sesuatu darimu, tapi aku tidak mencuri apapun” ujar Hwang Woo.
Presdir Jin meminta ayam istimewa dikeluarkan, pintu terbuka, kepala Chef keluar dengan membawa hidangan spesial yang tertutup. Semua orang heran, termasuk Presdir Jin. Staf datang dan memberi tahu Presdir Jin bahwa ayam istimewanya sudah matang (?)
Presdir membukanya dan syok, menahan sedih luar biasa. Ayamnya kini telah tiada. Beom Jeung berusaha menyakinkan bahwa ayam istemawa mereka sedang bertelur dikandang.
“Apa ini ayam yang berusia 100 tahu itu?”sergah Presdir Oh Ji Rak.
“Presdir Oh, orang gila mana yang menyuruh memanggang ayam bernilai $2 juta?”ucap Presdir Jin menguatkan hati dan fikiran.
Asistennya mengambil paha ayam tersebut dan Presdir Jin semakin terguncang. Yang lain ikut mengambil. Presdir Jin terpaksa makan agar tidak dicurigai. Presdir Jin menahan tanggis, saat masing-masing mencabik-cabik daging ayam istimewanya.
Selepas pesta, Presdir Oh dan Hang Woo makan berdua, merayakan sabotase mereka yang berhasil. Presdir Oh sangat senang karena bisa menahan para investor untuk berinvestasi di Chun Ha Group.
“Obat kita tetap tidak bisa mengalahkan obat Chun Ha Group”papar Hang Woo. “Namun masih ada kesempatan”
“Kesempatan lain?”, Presdir Oh binggung.
“Pernah mendengar ini, menggunakan pedang orang lain untuk membunuh musuh kita?”
“Maksudmu menggunakan orang lain? Apa kau tahu siapa orangnya?”
“Ya, tenttu saja aku tahu orangnya”ucap Hang Woo, dan tebak siapa? Yeaah.. dr. Ahn eh Yoo Bang ku tercinta!
Sementara itu Yoo Bang masih di sel penjara, ketua geng yang semula sudah keluar kini mendekam lagi, dan anak buahnya begitu sedih mendengar guru mereka mati karena bokongnya tertancap paku, disaat itulah Yoo Bang merasakan efek obatnya lagi. Tertawa! Yoo Bang berusaha untuk menahan tawa, namun tetap saja tak bisa, hal ini disalah artikan lain oleh geng tersebut.
Si ketua geng emosi, saat itulah petugas membebaskan Yoo Bang disaat akan dikeroyok. Yoo Bang keluar masih tertawa terbahak-bahak.
“Awas kalau ketemu kau di luar, mengerti!”ancam sang ketua geng.
“Kenapa? Kau mau memukulku? Besok aku ke Cina belajar akupuntur ahjusii, agar aku bisa menusuk bokongmu”ejek Yoo Bang di luar sel. Yoo Bang masih saja mengeluarkan ejekan yang lain.
Dan tak disangka, petugas lain membuka pintu sel. “Kenapa kau membuka selnya?”tanya Yoo Bang. Dan si ketua geng dan anak buahnya keluar dari sel, Yoo Bang membeku. Dia tertawa pilu seakan menyadari kesalahannya.
“Ini pendapat aku saja ya.. aku masih ingin hidup”ucap Yoo Bang tersedu-sedu.
Si ketua geng tertawa, tentunya tiada ampun untuk Yoo Bang. Mendadak muncul seorang pria.
Pria ini HanShin, yang membantu Hong Woo memata-matai saat di uji coba. Dengan berlagak seperti agen polisi membuat para preman itu takut dan lari. Yoo Bang terharu karena jiwanya selamat.
“NIS? Agen National Intelegence Service?”tanya Yoo Bang saat Han Shin mengeluarkan kartu identitasnya. “Jadi kau orang penting? Aigoo, betapa beruntungnya aku bertemu denganmu”
Han Shin membeberkan identitas Yoo Bang dari nama, sampai lulusan universitas mana. Mendengar itu Yoo Bang menjadi iri.
“Kalian pasti banyak uang dan bangga melayani negara, luar biasa bukan?”ujar Yoo Bang.
“Setiap tahun kau ikut melamar ujian masuk Chun Ha group bukan?”tanya nya lagi. Yoo Bang kembali masam karena setiap tahun juga dia tak lolos.
Han Shin memberikan koper, Yoo Bang membukanya dan rupanya berisi soal ujian masuk! Han Shin benar-benar akan membuat Yoo Bang berkerja di perusahaan farmasi terbesar di Seoul! Yoo Bang terbelalak.
“Bagi kami, kau akan menjadi mata-mata di perusahaan Chun Ha ”
Keduanya pindah ke kedai pinggir jalan, Yoo Bang masih bingung kenapa Chun Ha group. Han Shin beralasan bahwa orang kaya yang punya kekuasaan punya 2 wajah, yang bisa merugikan negara. Pokoknya menyakinkan Yoo Bang bahwa dia akan melayani negaranya.
Segera setelah itu, Yoo Bang berusaha keras untuk belajar atau lebih tepatnya mempelajari soal bocoran di sebuah tempat yang sudah disediakan untuk orang yang sedang belajar. Ingatan Yoo Bang pun melayang.
Yoo Bang kembali ke rumahnya dengan rasa syok mendengar kabar ayahnya telah tiada. Orang-orang menyalahkan Yoo Bang karena biaya kuliahnya, orang tua Yoo Bang begitu susah.
Yoo Bang masih tidak percaya, “Pasti ada kekeliruan, kenapa orang yang sehat bisa mati? Ayah! Aku sudah ada di sini!”sedu sedan Yoo Bang.
Ibu Yoo Bang mengeluarkan sepatu yang khusus dibeli ayahnya untuk hadiah kelulusan kuliah. Di situ ada secarik surat dari ayahnya.
“Ini hadiah pendahuluan, nanti aku belikan jas. Untuk dasi kau beli sendiri ya! Bang-ah, aku hanya bisa bekerja keras untukmu, kau jangan hidup sia-sia seperti aku. Masuklah perusahaan besar Korea, pakailah baju yang mahal dan menjadi orang yang sukses”.
“Bangunlah ayah! Maafkan aku!”
Yoo Bang membasuh muka di toilet, sangking bekerja kerasnya dia belajar sehingga darah keluar dari hidungnya. Yoo Bang berfikir inilah saatnya semua keberuntungan berpihak padanya. “Jika kau lewatkan maka kau bodoh Yoo Bang!”fikirnya pada diri sendiri. “Aku akan masuk ke Chun Ha Group”
Bun Kwae menyilakan Yeo Chi pergi jika merasa mampu hidup di Amerika. Yeo Chi tahu dirinya tak kan mampu. Yeo Chi mengejar suruhan kakeknya dengan sumpah serpah keluar dari bibirnya. Like always.
Di ruangan Presdir Jin dan seluruh jajaran direksi petinggi Chun Ha berkumpul. Membahas profil Choi Hang Woo. Muda, tampan, lulusan Stanford University, direkrut menjadi Direktur Utama oleh Jang Cho Group.
“Bagaimana bisa dia tahu mengenai obat kita?!”tanya Presdir Jin.
Semua juga tidak mengerti dan sama tahunya.
“ Siapa yang tahu tentang kegiatan pengembangan obat ?”tanya Presdir Jin lagi
“Aku, Direktur Park Beom Jeung, So Ha, dan Choi Hang Ryang. Sekretaris Mo Ga Bi”tutur Jang Ryang.
Presdir Jin yakin tidak ada pengkhianat, dia telalu percaya dengan mereka. Namun tidak
dengan Jang Ryang.
“Runtuhnya kerajaan selalu berasal dari dalam” lanjut Jang Ryang berfikiran lain.
Predir Jin menyudahi adu mulut karena saling mencurigai. Presdir Jin menyuruh mereka untuk segara mencari tahu karena dia yakin pengkhianat akan terus berusaha mendapatkan obatnya.
Yeo Chi masuk tanpa menghiraukan yang lain, dengan manjanya dia mengajak kakeknya makan malam bersama. Yeo Chi langsung merengek untuk diijikan untuk kuliah 2 tahun di luar negeri dan meminta di buka kartu kreditnya. Alih-alih mengijinkan. Kakek Yeo Chi malah menyuruh dia bekerja dan ikut ujian masuk ke perusahaan Chun Ha!
“Orang bodoh yang tak bekerja, tak berhak untuk makan! Yang akan kau dapatkan hanyalah gajimu”
Kau mau menjadikanku sebagai pegawai bergaji bulanan ?”, Yeo Chi syok.
Kakek Yeo Chi sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan dilakukan Yeo Chi. Dan tentunya ini membuat geram Yeo Chi dan pasti akan membuat perhitungan.
Tengah malam, salah satu direktur Chun Ha, Choi Hang Ryang, masuk ke database pelamar Chun Ha dan memasukan nama Yoo Bang. Sudah bisa ditebak, Yoo Bang dijadikan mata-mata oleh Jangcho group untuk jadi mata-mata!
Ujian pun tiba. Yoo Bang tentu saja sudah bisa menjawab dengan lancarnya, wajah sumringah memancar pada Yoo Bang. Sedangkan Yeo Chi? Bobo dengan manisnya di atas kertas ujiannya. (apakah akan banyak terbentuk pulau di kertas ujiannya?)
“Kenapa kau melamar ke perusahaan ini ?”
“Kalau mau tahu, tanya saja kakekku.”
“Ceritakan tentang keahlian dan bakatmu”.
“Hmm... apa ya...membantu yang membutuhkan...aktor pria yang tidak beruntung, penyanyi idola, bintang sinetron baru...Mereka hidup dari pinjaman yang kuberikan pada mereka. Aku bisa minum berbotol-botol alkohol. Aku punya banyak simpanan kata-kata kotor”ucap Yeo Chi bangga.
“Apa falsafah hidupmu?”, giliran sekretaris Ga Bi bertanya.
“Aku suka mengganggu kakek dan berharap bisa menggantikannya”.
“Misalnya... prinsip apa yang kau pakai ?”tanya Choi Han Ryang.
“Biarpun aku mati kelaparan, aku tidak mau menjadi salaryman (orang gajian)”
Tentu saja jawaban Yeo Chi yang ngawur namun jujur itu membuat pening para penginterview.
“Kalau kau diterima, apa yang akan kau lakukan 10 tahun dari sekarang ?”tanya Jang Ryang.
Dengan gerakan menembak satu persatu yang dihadapan Yeo Chi, “Akan kupecat semua pegawai, dan tinggal aku satu-satunya”.
Di luar, Yoo Bang sangat gugup. Dia dipersenjatai dengan kaca mata berkamera dan earphone mini sehingga bisa mendengar orang yang disebrang sana.
“Jangan kuatir, aku akan membantu jawab setiap pertanyaan yang sulit”ujar orang disebrang sana, “Kau yakin bisa melakukan ini?”
“Ya, harus! Ini cita-citaku”
Giliran Yoo Bang, tak pelak salah satu dari mereka mengenali Yoo Bang sebagai relawan uji coba karena melihat rekaman saat di pesta. Yoo Bang pun mengiyakan.
“Rupanya dia salah satu peserta tes dengan nilai tertinggi”, “Nampaknya dia lebih cerdas dari yang terlihat”bisik-bisik mereka.
Dan inilah wawancara Yoo Bang, tidak akan saia potong karena hal terlucu yang saya rasakan.- author-
“Apa motivasimu ikut uji coba obat ?”
“Untuk bisa menangkap seekor macan, harus bisa masuk sarang macan. Bisnis utama Chun Ha Group adalah dibidang bioteknologi. Aku ingin tahu tentang perusahaan ini dari dasarnya”cerocos Yoo Bang.
“Kau punya karakter yang proaktif. Jadi, pengalaman apa yang kau dapat dari uji coba itu ?”
“Kulihat perusahaan punya potensi besar untuk memproduksi obat itu, tapi kupikir masih perlu waktu lagi. Jadi menurutku, aku perlu terlibat untuk mempercepat tercapainya tujuan perusahaan”, Yoo Bang benar-benar percaya diri.
Interview berlanjut,
“Apa yang akan kau berikan kepada perusahaan mengenai pengembangan obat-obatan ?”tanya Jang Ryang dalam bahasa inggris. Glep!
Hang Woo yang berada di van dan menyaksikan intervew Yoo Bang langsung mengarahkan jawaban dalam bahasa Inggris.
“Pengembangan dan penemuan obat baru sangat penting. Tapi yang lebih penting lagi, perusahaan harus memperkuat strategi pemasarannya.Mengumpulkan data dan memperluas jaringan penjualan menjadi prioritas utama. Agar bisa menghadapi ancaman pesaing, dari negara-negara kuat seperti, Jerman dan Amerika”
Yoo Bang menirukan dengan bahasa tubuh yang sempurna, membuat pewawancara seakan tak percaya.
“Apa tujuan utamamu masuk perusahaan ini?’’, kali ini dalam Bahasa Cina. Siip, Yoo Bang menyentuh earphonenya, Hang Woo memberikan jawaban dalam bahasa Cina.
“Aku tak percaya menjadi pegawai hanyalah seseorang yang mendapat gaji bulanan. Bukankah seorang pegawai adalah bagian dari pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan ? Aku ingin menjadi partner jangka panjang bagi Chun Ha Group”.
Giliran Skretaris Mo Ga Bi memberikan pertanyaan, kali ini dalam bahasa Jepang. “Tuan Yoo Bang, bagaimana kau ingin dikenang oleh teman-temanmu?”
“Bagaimana aku dikenang tidaklah penting. Yang penting bagiku adalah apa yang bisa kuberikan kepada perusahaan, dan sebaik apa aku bisa bekerja. Yang penting bagiku adalah seberapa penting aku bagi perusahaan”tiru Yoo Bang dalam bahasa Jepang.
Para penginterview benar-benar puas dengan jawaban Yoo Bang yang dikira fasih beberapa bahasa.
Hang Woo tersenyum kecut, “Ah, tidak buruk buat orang yang tampangnya buruk!”hina Hang Woo untuk Yoo Bang.
“Ah, tidak buruk buat orang yang tampangnya bur...”, Yoo Bang menirukan kata-kata Hang Woo.
Semua orang di depan Yoo Bang mendongak, keadaan menjadi sunyi senyap.
“Ah, pasti itu yang kalian pikirkan tentang diriku, bukan ? Aku bisa lihat di wajah kalian!”. Yoo Bang berusaha memutar balikan fakta. Semua tertawa keras.
Yoo Bang pulang ke rumah, dengan rasa haru mengabarkan ibunya bahwa dirinya telah masuk ke perusahaan Chun Ha. Mengatakan kepada ibunya kalau dia tak perlu mengkhawatikan dirinya lagi serta biaya pengobatan ibunya.
“Lihat saja ibu, aku akan bekerja di sana seumur hidupku”janji Yoo Bang.
Tak pelak ibunya menanggis haru,. “Bu, kau senang bukan?’
Akhirnya, hari pertama kerja dimulai. Yoo Bang memulai mengikuti ritme waktu layaknya pekerja lainnya. Sibuk di pagi hari di stasiun kereta yang dipadati salaryman2.
Yoo Bang melihat gedung Chun Ha yang berdiri kokoh. Ini dilakukan untuk ayahnya.
Yoo Bang masuk di divisi stategi. Menurut Han Shin yang spesial dari divisi stategi adalah di bawah pengawasan langsung dari top manajemen. Yoo Bang dimasukan ke divisi di bawah divisi stategi, yaitu tim khusus.
Yoo Bang menempati meja barunya, sedangkan Ketua Tim Divisi Khusus Bun Kwae menginterogasinya.
“Katakan sejujurnya. Siapa yang memasukkanmu ke perusahaan ini ?Aku masih merasa curiga padamu. Tidak mungkin seorang pegawai paruh waktu, yang pernah ikut uji coba klinis, bisa mendapat nilai tertinggi”.
“Maaf-maaf saja, tapi IQ ku memang tinggi”kelit Yoo Bang.
Namun tetap saja diragukan karena Yoo Bang lulusan dari kelas teri.
Yoo Bang membuka lacinya, ditemukan selembar surat yang dulunya milik meja Yoo Bang sebelumnya. Berisi rasa frutasi yang ingin mati bunuh dari, dan di akhir kertas, “Masyarakat bodoh yang hanya mengakui kaum elit, sebagai pegawai di sini hidupku sengsara, aku senang bisa keluar dari sini!”
Yeo Bang disadarkan dari lamunannya saat suara berisik orang-orang memindahkan barang-barang nona Baek Yeo Chi yang seabrek-abrek. Yoo Bang belum tahu siapa dia, dan tanpa disadari mereka berdua akan sekantor.
Yeo Chi malah tertarik ke ruangan fisik. Seperti biasa, berbuat semena-mena, memaksa pegawai lainnya untuk mengakui diirinya adalah kepala Direktur. Yeo Chi keluar, bersandar di pintu luar, “Apa yang aku lakukan di sini?”gumamnya.
Yoo Bang dan kepala tim Bun Kwae, datang ke pusat latihan fisik. Pegawai yang disiksa Yeo Chi tadi menggerutu karena sikap Yeo Chi. Sedangkan Yeo Chi di pintu luar sedang menerima telepon yang lain. Yoo Bang mendekati pintu keluar yang melihat sebuah kain yang menyembul dipintu.
Yoo Bang menarik, dan Yeo Chi melangkah maju, otomatis Yoo Bang benar-benar menarik rok Yeo Chi sehingga sobek.
“Kau! Kau cabul kurang ajar!”teriak Yeo Chi saat melihat Yoo Bang.
Yoo Bang pun tak kalah terkejutnya.
“Apa dosaku sehingga harus menerima kesialan ini ? Kenapa kau selalu menyakitiku? Kembali kesini, baj*ng*n!”teriak Yeo Chi.
Yeo Chi menantang Yoo Bang untuk berduel. Mereka telah berhadapan, namun mendadak Yeo Chi menyuruh Tuan Yoon untuk menghadapi Yoo Bang.
“Jangan remehkan aku! Aku ini petarung jalanan!”ujar Yoo Bang.
Yeo Chi menyuruh Tuan Yoon Bun Kwe untuk mematahkan kaki Yoo Bang atau dirinya akan dipecat.
Tuan Yoon bersiap-siap. Yoo Bang malah mencerocos kalau harus ada aturan dalam bertarung,” Kalau setiap 17 orang memukulmu 3 kali, berapa banyak kau dipukul ?”tanya Yoo Bang.
Belum sempat menjawab, Tuan Yoon sudah ditendang di bagian yang sensitif oleh Yoo Bang.
“Itu dia contoh pertarungan jalanan!”teriak Yoo Bang. Dan tidak berhenti disitu saja, Yoo Bang menarik kuping dan menendang lagi sampai terjatuh.
Yoo Bang berfikir sebentar, namun langsung ditendang oleh Yeo Chi, tepat persis di bagian yang sama seperti tuan Yoon ditendang.
Yeo Chi merasa sangat puas bisa membalas.
Sementara itu,Hang Woo mengatakan kepada Han Shin (Orang suruhan Hang Woo) bahwa Chun Ha grup mulai menginterogasi orang dalam berkaitan bocornya data dan adanya mata-mata. Hang Woo menyuruhnya untuk meminta Yoo Bang memberi tahu pergerakan di Chun Ha.
Yoo Bang sibuk bekerja saat tuan Yoon mengajak Yoo Bang untuk ikut dengannya karena tak ada orang kantor selain Yoo Bang. Sebuah berkas diberikan kepada Yoo Bang, dan berisi data tentang kepala riset obat baru Woo Hee. Yoo Bang tentunya mengenalinya.
Hang Woo diberitahu bahwa Yoo Bang ditugaskan untuk mengawasi Woo Hee. Hang Woo mengerti dan merencanakan aksi berikutnya.
“Ayah, apakah kau melihatku ? Sudah hampir selesai. Tunggu sedikit lagi.
Hang Woo jelas ada dendam pribadi dengan Chun Ha group bukan? Tapi apa?
Flasback
Hang Woo kecil mendapati ibunya berteriak, dengan mata kepalanya sendiri melihat ayahnya bunuh diri dengan cara mengantungkan. Tergeletak sebuah surat yang ditujukan kepada Jin Shin Hwang (Presdir Jin Chun Ha Group).
End.
“Aku akan segera menghancurkan Jin Shi Hwang, orang yang telah menyebabkan kau mati ! Kejatuhannya akan terasa menyakitkan--10.000 kali dari padamu”.
Woo Hee malam itu berusaha memabukan diri di sebuah bar, sedangkan Yoo Bang tak jauh selalu mengawasinya sekaligus. Bun Kwae datang, menempeleng Yoo Bang yang dirasa malah ikutan mabuk. Yoo Bang jelas manyun.
"Apa ada yang mencurigakan?"tanya Bun Kwae.
"Apa benar-benar dia mata-mata?"tannya balik Yoo Bang. Bun Kwae tidak yakin juga. Yoo Bang lebih curiga kalau yang mencuri adalah orang yang punya kedudukan tinggi.
Sepeninggalan Bun Kwae, Yoo Bang ditelepon oleh Han Shin yang menyuruh menemuinya di depan bar. Padahal untuk memancing Yoo Bang keluar agar Hang Woo bisa mendekati Woo Hee.
Hang Woo mendekati Woo Hee yang terlihat sudah mabuk sekali. "Kau tidak mengenaliku? uji klinis no. 22"ujar Hang Woo.
"Ah yaa"
Woo Hee langsung memukul kepala Hang Woo yang dikiranya mantan pacarnya yang dulu berselingkuh. Hang Woo tersenyum sinis.
"Kau tertawa? Kau pikir aku jelek?"ujar Woo Hee ngelindur.
Hang Woo lalu menaruh sebuah obat ke dalam minuman Woo Hee yang masih saja berkicau tak jelas. Lepas meminumnya Woo Hee langsung tak sadarkan diri.
Yoo Bang kesal karena Bun Kwae tak menunjukan batang hidungnya,dia berbicara dengannya di telepon kalau dia akan kembali ke bar untuk mengantar Woo Hee pulang yang pastinya mabuk. Alih-alih Yoo Bang berpapasan dengan Hang Woo yang mengendong Woo Hee.
"Aku ini pacarnya yang sebenarnya"dalih Hang Woo.
"Sejak kapan? Sejak kau menjadi no 22?"
Yoo Bang tak mau minggir sebelum semuanya jelas. Hang Woo akhirnya meletakan Woo Hee yang tak sadarkan diri di kursi pinggir jalan.
Source pelangidrama