Sinopsis Salaryman Episode 1

Posted: Senin, 13 Februari 2012 by khyunkhyun in Label:
0


[Salaryman Episode 1]
Hari itu hujan besar disertai petir, seseorang menyusup ke sebuah rumah. Orang itu adalah my beloved ahjuhsi Lee Bum Soo hahaha yang tak lain adalah Yo Bang. Dengan senter di tangan Yo Bang melihat ke sekelilingnya, namun naas karena nggak lihat jalan ia menabrak pecahan lampu hingga berbunyi. Melihat semua itu berserakan Yo Bang mengedarkan pandangan dan dilihatnya seseorang duduk di kursi. Yo Bang menghampiri kursi itu dengan hati-hati, tak ada tanda-tanda orang itu bergerak Yo Bang menyenggol sandaran kursi tersebut dengan senternya. Yo Bang terbelalak kaget hingga jatuh saat melihat lelaki yang duduk di kursi itu kepalanya berlumuran darah.
Yo Bang berbalik ingin kembali namun langkahnya terhenti, ia menyadari ada seseorang di balik tirai. Ia pun mendekat ke tirai dengan terus menyorot tirai tersebut dengan senternya. Sesampainya di depan tirai Yoo Bang menyibak tirai tersebut namun orang yang dibalik tirai memberontak,orang yang dibalik tirai itu wanita dan ia melawan Yo Bang. Yo Bang meminta wanita itu tenang seraya terus memegangi wanita itu agar tak melawan.
“Aku bilang tenang! Fokus!”teriak Yo Bang. Wanita itu adalah Jung Ryeo Wong :P aka Baek Yeo Chi. Yoo Bang terkejut melihat wanita tersebut.
Lelaki yang ditemukan Yo Bang di kursi itu ternyata sudah meninggal, Yo Bang datang ke acara pemakamannya. Dokter Ahn eh Yo Bang maksudnya :P nampak terlihat memberi penghormatan terakhir untuknya, ia juga terlihat sedih. Selain itu juga ada wanita yang di bertemu Yo Bang di tempat kejadian pembunuhan pria tadi. Di tempat itu juga nampak beberapa orang penting.

Lalu tiba-tiba datang sekelompok polisi yang ingin menangkap Yo Bang. Salah seorang polisi juga langsung memborgol tangan Yo Bang.
“Kenapa kalian mau menangkapku”tanya Yo Bang. Polisi menjawab bahwa Yo Bang tersangka pembunuhan.
“Apa katamu! tersangka pembunuhan” , Yo Bang tak percaya. Tapi polisi tetap membawa Yo Bang pergi, Yo Bang hanya bisa berteriak bahwa dia bukan pelakunya.
Dan wanita yang bersama Yo Bang saat kejadian yang tak lain adalah Yeo Chi juga diborgol oleh polisi lainnya.
“Lepaskan aku! Apa yang kalian lakukan?”ujar Yeo Chi. Namun para polisi malah menyeret Yoo Bang dan Yeo Chi paksa walaupun keduanya berteriak mereka tak bersalah.

Lalu tiba-tiba kejadian itu mundur ke waktu sebelum kasus pembunahan tersebut dan awal pertemuan Yo Bang dan Yeo Chi.

==3 bulan sebelumnya==
Di Chun Ha goup sedang di adakan rapat, salah satu yang hadir lelaki yang tewas terbunuh di awal episode, yang jadi ayahnya Mae-ri di MSOAN.
Salah satu peserta rapat, Jang Ryang bertanya apa yang dikatakan Presdir. “Kau tak mengerti bahasa Korea?”. “Libatkan Yeo Chi dalam training administrasi bisnis”seru presdir Jin. Beberapa peserta rapat nampak tak senang.
“Tapi tuan Ji, Yeo Chi adalah cucumu”jawab Jang Ryang. “Anakmu yang duduk di sini adalah Vice President” , ternyata orang duduk disebelahnya itu laki-laki yang tewas terbunuh dan tak lain adalah paman Yeo Chi. “Jadi apakah masuk akal bila cucumu diikutkan training”.
Beom Jeung membenarkan dan berkata bahwa Yeo Chi tak tertarik dengan bisnis perusahaan. Presdir Jin menyuruhnya diam.
“Kenapa kalian tidak main ‘hom-pim-pa’ lalu putuskan siapa yang akan menjadi pewaris perusahaan ini?”, semuanya terdiam. “Aku tak peduli, pewarisku adalah anakku, cucuku atau siapa saja. Siapapun yang paling pandai dalam kelas administrasi bisnis, dialah pewarisku! Keputusanku itu sudah final!”tegas presdir Jin.
Anak presdir Jin nampak kesal mendengarnya hingga mencoret-coret kertas yang di depannya.
Beom Jeung bertepuk tangan mendengar keputusan presdir Jin dan berkata presdir Jin bijaksana.
Semua ikut bertepuk tangan, anak presdir Jin memandang sinis ke arah Beom Jeung.
“Dan kau, Ho Hae”, tunjuk presdir Jin ke anaknya. “Kalau kau tetap seperti ini, kau takkan bisa menjalankan perusahaan ini”.
“Kau benar, menjalankan perusahaan sudah berlebihan buatku!”jawab Ho Hae kesal.
“Kau tahu berapa besar ganti rugi yang harus dibayar oleh peruahaan karenamu”protes presdir Jin. “Kita bisa mempertahakan 1 sampai 2 anak perusahaan dengan uang itu”. Ayah Ho Hae juga mengerutu dari mana ketololan anaknya ini di dapat. Tn. Jin lalu berkata bukankah dia sudah berpesan agar Yeo Chi ikut meeting.
Sementara itu dokter Ahn kami :LOL, sedang duduk di sebuah restoran, saat ia melihat ke restoran seberang Yo Bang terpesona dengan gadis cantik yang terlihat sedang membuka-buka majalah dan tersenyum. Gadis itu tak lain adalah Yeo Chi. Saat Yeo Chi meminum minumannya, Yo Bang ikut meminum minumannya.
“Ya ampun, gila! Cantik sekali gadis itu!”guman Yo Bang yang terus memandangi Yeo Chi tanpa berkedip. (ahjusi kami nunjuk-nunjuk diri sendiri dan asri juga cantik kok wkwkwk). “Bagaimana bisa ada seseorang yang begitu indah”. Yeo Chi terlihat sedang menelepon seseorang, Yo Bang terus memandanginya ckckck. “Aduh, lihat bibirnya! Merah merekah! Pasti yang keluar dari bibir itu bukan air liur tapi madu!”batin Yo Bang. “Suaranya pun pasti merdu sekali”.
Dan ternyata Yeo Chi tak seperti yang dibayangkan dokter Ahn kami :LOL. Di telepon Yeo Chi bertanya di mana orang yang di telepon itu dan mengatai orang itu g*bl*k, karena orang itu telah terlambat 7 menit. Yeo Chi juga berkata bahwa ia sudah pegal duduk di restoran tersebut apalagi menurut standarnya restoran tersebut kumuh dan kopi yang diminumnya bau ckckc.
Yo Bang masih terpana memandang Yeo Chi. “Betapa bahagianya bisa melihatnya dari sini”.
Yeo Chi masih marah dan kesal dengan orang yang ditunggunya, ia menyuruh orang tersebut tak usah datang saja sekalian karena ia sudah di pecat. Lha mecat kok di telepon hahaha.
Yeo Chi membanting ponselnya ke meja, hingga pelayan restoran yang membawa air kehilangan keseimbangan dan air yang dibawanya menetes di sepatu Yeo Chi.
Pelayan itu meminta maaf dan mencoba mengelap air yang mengenai sepatu Yeo Chi.
“Dan siapa kau”tanya Yeo Chi. “Kau tahu berapa harga sepatu ini. Apakah kau sudah tidak waras?” .
Yo Bang masih tetap memandang Yeo Chi di seberang restoran. “Tidak, gadis itu tak sepadan denganku.
Tapi….kalau aku bisa berkencan dengannya, aku akan…”belum sempat melanjutkan kata-katanya ada seseorang memanggil namanya, orang itu adalah Bun Kwae dari Chun Ha group.
“Anda Yoo Bang, bukan?”tanya Bun Kwae. Yoo Bang mengiyakan. Lalu keduanya kembali duduk. Ternyata Yoo Bang ini seorang pengangguran dan sedang mencari pekerjaan, ternyata sudah pensiun jadi dokter (SBD), perusahaan kontruksi (Giant) dan agensi management artis (On Air) bangkrut juga kali ya kwkwwkwk.
Bun Kwae menyerahkan sebuah berkas seperti kontrak kerja pada Yoo Bang.
“Aku dengar anda tidak keberatan untuk menjadi relawan uji klinis. Silahkan baca dan tandatangani”. Yoo Bang menolak pena pemberian Bun Kwae karena ia membawa pena sendiri. Yo Bang bersiap menandatangani kontrak kerja itu dengan penanya sendiri, penutup penanya sepertinya terjatuh di pangkuannya, Yoo Bang tidak sampai menunduk saat mengambilnya padahal di restoran seberang terlihat Yeo Chi berantem dengan beberapa pegawai restoran, bisa hancur ntu image Yeo Chi di mata Yoo Bang.
Setelah membacanya Yo Bang menadatangani surat kontak tersebut. Tanpa mereka sadari ada yang mengawasi mereka dan memotret mereka.
Di Jangcho group, Hang Woo yang mematai-matai kegiatan Chun Ha group melapor pada Ji Rak sang presdir.
“Project B.B dikenal juga sebagai ‘Project Keabadian dan Muda Selamanya’ . ada obat baru dari Chun Ha group yang bisa membuat orang awet muda”lapor Hang Woo. Hang Woo juga melaporkan bahwa sudah ada 30 relawan di uji klinis obat tersebut, tapi para relawan tak tahu obat apa yang akan mereka coba dan nama perusahaannya karena itu sangat rahasia. Dan juga Presiden Chun Ha group melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa direktur bank. Mendengar hal itu presdir Ji Rak marah, hingga menyenggol cangkir kopinya.
“Perusahaan kita, Jangcho group telah menanam $500 juta untuk riset obat itu”seru presdir. Presdir juga berkata jika orang-orang Chun Ha mendapatkan hak untuk menjual obat itu, habislah mereka!.
“Tenanglah, tuan”ucap Hang Woo menenangkan, lalu presdir bertanya apakah Hang Woo punya ide untuk itu.
“Aku sudah pergi ke ujung dunia untuk merekrut dirimu! Aku merekrutmu agar kau bisa membantuku memecahkan masalah ini”seru presdir Ji Rak marah. Hang Woo menjawab ada 3 alternatif untuk memecahkan masalahnya lalu ia pun menjelaskannya.
“Pertama, percepat risetmu, agar kita bisa mendahului Chun Ha”ujar Hang Woo, namun melihat situasi sekarang hal itu kurang memungkinkan.
“Alternatif kedua”tanya presdir Ji Rak yang kemarahannya sedikit mereda.
“Lakukan sabotase pada hasil riset mereka agar para investor tak mendukung”ungkap Hang Woo seraya mengganti cangkir yang tumpah tadi dengan yang baru.
“Lalu solusi mana yang terbaik?”tanya presdir Ji Rak tak sabar.
Bukannya menjawab Hang Woo malah meletakkan gula cangkir kopi presdir.
“Curi obat mereka itu”ujar Hang Woo (alternatif ketiga ni kwwkwk).
“Solusi tolol, itu berbahaya!”sergah presdir. “Tapi siapa yang akan kita jadikan umpan”
Sekilas terlihat dari 30 relawan yang akan menjadi percobaan obat Chun Ha group ada foto Hang Woo.
“Aku”jawab Hang Woo tanpa ragu.
“Kau?”tanya presdir tak percaya. “Kau akan lakukan sendiri?”. Bukannya menjawab Hang Woo malah tersenyum hahaha.
Karantina untuk relawan percobaan obat yang dibuat Chun Ha group akan segera dimulai. Ke 30 orang tersebut akan dibawa dengan sebuah bus menuju suatu tempat. Ponsel yang mereka bawa disita untuk sementara sampai tes selesai. Diantara orang-orang itu ada Yoo Bang dan Hang Woo.
Yoo Bang menerima telepon di ponsel yang belum ia kumpulkan.
“Ibu kabur dari rumah sakit lagi?”tanya Yoo Bang pada bibinya yang menelepon. “Bibi apa saja yang kau lakukan selama menjaganya? Dokter bilang, kalau ibu tak memakan lagi obatnya,fatal akibatnya!”
“Kau pikir dia tidak tahu? Dia mengkhawatirkan biaya rumah sakit!”
“Sudah kubilang, itu urusanku”ujar Yoo Bang.
“Ya ampun, darimana kau akan dapat uangnya?”
“Tak perlu khawatir. Tunggu saja, aku akan datang membawa uang itu”tukas Yoo Bang menenangkan bibinya. “Kau mau datang ke sini? Kau mau disiram air lagi oleh ibumu? Kedatanganmu akan menimbulkan perang dunia ke 3”
Hang Woo terus memperhatikan Yoo Bang yang berbicara di telepon.
“Apa yang kau lakukan?”tanya Bun Kwae yang menghampiri kursi Yo Bang. Belum sempat pamit pada bibinya ponsel Yo Bang direbut Bun Kwae.
“Kau tak dengar kalau dilarang menggunakan hp?”tegur Bun Kwae lalu membawa hp Yoo Bang.
Tim peneliti obat masuk ke dalam bus, kepala riset dipimpin oleh seorang wanita cantik bernama Woo Hee.
Woo Hee menjelaskan bahwa selama 10 hari mereka tak boleh ada kontak dengan dunia luar dan untuk perlindungan dan keselamatan,mereka harus menggunakan penutup mata yang ada dihadapan mereka.
Mereka melihat dibelakang kursi terselip penutup mata.
“Apa kami harus mengenakan ini?”tanya salah satu relawan.
“Kenapa prosedurnya ketat begini?”tambah yang lain.
“Obat itu tak memberikan efek samping yang fatal, bukan”tanya yang lain.
“Kalian harus melakukan apa yang diinstrusikan dan tiboleh bertanya-tanya”tegas Woo Hee.“Kalian berjanji untuk tidak mengungkapkan apa yang terjadi selama uji coba”. “Siapa yang melakukannya akan dikeluarkan”ancam Woo Hee. Hang Woo was-was mendengarnya, salah seorang berkata kenapa aturanya ketat begitu.
“Yang tidak setuju silahkan tinggalkan tempat ini. Tapi uang yang telah kalian terima dari kami, harus dikembalikan”ancam Woo Hee halus, tanpa kecuali semua relawan segera menutup mata mereka, tapi sebelumnya Hang Woo menempel pelacak di bawah kursi. Bus melaju dengan para penumpang mata tertutup agar mereka tak tahu, kemana mereka dibawa.

Bun Kwae, senior strategis Chun Ha group yang mengikuti di belakang bus melapor bahwa tak ada yang membututi mereka.
Sementara itu tim mata-mata Jangcho group yang bekerja sama dengan Hang Woo menerima pesan signal dari alat pelacak yang ditaruh Hang Woo di bawah kursi.
Anak buah Han Shin melapor ia telah mendapatkan lokasinya, han Shin sang agen rahasia Jangcho group melihat apa yang dialporkan anak buahnya di layar monitor. Mereka terus mengamati perjalanan bus dari mobil van.
Bus masuk ke lokasi tempat penelitian yang dijaga anjing pelacak ckckck.
Para relawan turun dari bus menuju lokasi yang mirip seperti bungker dengan mata tetap tertutu. Woo Hee membuka pintu dengan kartu id pengenalnya. Eh, para relawan masuk berbaris dan berpegangan itu Woo Hee meluncur dengan sepeda dua roda tapi bentuknya bukan sepeda hanya roda dan pegangan hahaha.
Presiden Chun Ha group, presdir Jin bermain golf di dampingi beberapa stafnya dan anak buah yang menjaganya.
“ Kau bilang ada 30 relawan, bukan?”tanya presdir. Stafnya mengangguk. “Aku yakin, 1 atau 2 di antara mereka adalah mata-mata yang akan mencuri informasi tentang obat kita”tebak presdir.
Presdir tak jadi memukul bola golf saat Beom Jeung berkata,”Bisa saja mereka semua adalah mata-mata”. “Sepanjang pengetahuanku, kegiatan uji klinis ini…”belum selesai menjelaskan kata-kata Beom Jeung dipotong staf yang lain yaitu Jang Ryang kepala strategi Chun Ha group.
“Bagaimanapun, mereka semua bagaikan ikan yang telah masuk jarring. Tuan Jin, anda tak perlu khawatir”kata Jang Ryang menenangkan.
“Tentu saja! Begitulah seharusnya! Mereka takkan berani gegabah terhadap kita!”ujar presdir percaya diri. Tiba-tiba terdengar seseorang berseru ada bola. Para staf dan pengawal mencoba melindungi presdir Jin yang merunduk. Beom Jeung, Jang Ryang, Ga Bi menanyakan keadaan presdir dan membantu presdir berdiri.
“Apa-apaan itu?”tanya presdir. “tidak sopan!”serunya. Namun bola golf kembali meluncur ke arah mereka, presdir segera merunduk ke tanah, staf dan anak buahnya sigap melindunginya.
“Apa ini ? Siapa yang melakukan itu?”seru presdir kesal yang dibantu berdiri kembali. Lalu di depan mereka terlihat rombongan lain. Presdir bertanya siapa mereka.
Setelah memperhatikan seksama, Beom Jeung berkata, Jangcho group… Mungkin itu Oh Ji Rak, presiden Jangcho”. Ga Bi sang sekretaris mendapat telepon dan mengangkat ponselnya.
“Apa? Oh Ji Rak?”tanya presdir Jin. “Apa yang dilakukan si kutu kupret itu di sana?”gerutu presdir.
Ternyata yang menelpon sekretaris Ga Bi tadi presdir Oh, lalu Ga Bi menyerahkan ponselnya ke presdir Jin.
Walaupun enggan presdir Jin mengangkatnya.
“Ini aku”sapa presdir Jin.
“Ah, ternyata kau tuan Jin Shi Hwang, presiden Chun Ha group. Susah mengenalimu dari jauh tadi”balas presdir Oh pura-pura hahaha.
“Kau yang memukul bola ke sini tadi?”tanya presdir Jin, presdir Oh tersenyum mendengarnya.
“Ya, pukulanku bagus, bukan?”jawab presdir Oh. “Ah, tapi bola kedua dipukul oleh direktur keuanganku, hehe!”. “Sakitkah?”, walaupun kesal dalam hati presdir Jin balas mengolok-olok presdir Oh.
“Sakit? Tentu saja tidak! Bola lambat begitu, mudah untuk dihindari”ledek presdir Jin.
“Si tua bangka! Awas kau kuhabisi nanti”umpat presdir Oh. “Baiklah kalau begitu, silahkan teruskan main golfnya”.
“Tuan Oh, bagaimana hasil riset obat-obatanmu?”tanya presdir Jin, yang sebenarnya sedang meledek presdir Oh. “Kami sedang mencari investor sekarang. Kenapa kau tak hentikan saja meriset obatmu lebih baik kau investasikan saja….uangmu ke perusahaanku. Kau pasti akan dapat bagian yang bagus!”kata presdir Jin tertawa. Staf presdir Jin yang mendengarnya juga tersenyum.
“Dasar kau tua bangka!”maki presdir Oh, presdir yang mendengar itu tentu saja kesal.
“Kau pikir aku tidak tahu kalau kau mencuri hasil riset obatku?”sindir presdir Oh, tak terima dibilang seperti itu presdir Jin balik menuding bukankah presdir Oh yang mencurinya terlebih dulu dari Chun Ha group dan merembet ke kasus pencurian desain mobil yang presdir ambil 20 tahun yang lalu ckckckck.
Di tambah lagi presdir Jin mengatai presdir Oh ‘kutu kupret’, tentu saja presdir Oh marah. Presdir Jin melempar ponselnya dan ditangkap dengan mulus sekretaris Ga Bi.
Presdir Jin berlari menyongsong presdir Oh begitu pula sebaliknya dengan membawa stick golf masing-masing. Keduanya saling menyerang dengan stick masing-masing dan dapat menghindarinya.
Stick golf presdir Jin melayang ke arah anak buahnya, namun tak sampai melukai mereka. Walaupun tanpa senjata presdir Jin dapat membanting presdir Oh, hingga keduanya terjatuh ke tanah.
Dengan gerakan slow motion kedua anak buah presdir saling menyongsong presdir mereka bahkan sekretaris Ga Bi yang notabene adalah perempuan ckckc. Di tambah air muncrat di antara mereka menambah memukaunya adegan ini hahaha .
Kedua anak buah masing-masing presdir saling serang menyerang bahkan sekretaris Ga Bi ikut melawan anak buah presdir Oh, hingga salah satu rambut palsu anak buah presdir Oh lepas wkwkwwk. Benar-benar kacau ni lapangan golf, Ga Bi yang diserang dan dicoba di tarik rambutnya membalas orang tersebut dengan menendangnya padahal dia pakai rok wkwkwk.
Sampai di dalam ruangan bunker para relawan melepaskan penutup mata mereka.
“Mulai sekarang, panggilan kalian bukan nama kalian tapi nomor urut kalian”seru Woo Hee. “Barang-barang pribadi kalian akan kami simpan sampai akhir uji coba”. Mendengar hal itu Hang Woo segera melepas kancing bajunya yang dipakainya untuk pelacak, ia segera memakai kacamata sebagai gantinya.

Anak buah Han Shi yang melacak dari dalam van melapor padanya bahwa Hang Woo telah mengenakan kacamata mata-matanya. Han Shi segera melihat ke layar monitor dan mendengarkan percakapan di ruang lab. uji coba. Woo Hee menjelaskan bahwa selama mereka di sana mereka dilarang bertanya mengenai obat dan bagi yang melanggar akan dikeluarkan dari lab.
Saat para relawan uji coba akan menuju ruangan mereka harus melewati alat pendekteksi. Hang Woo nampak ragu apakah ia akan membawa kancing pelacaknya, begitu pula Han Shi yang di dalam nampak was-was. Tiba-tiba Han Shi terlonjak kaget saat wajah ahjusi kami muncul di layar monitor mereka wkwkwwk. “Busyet, bikin kaget saja”gerutu Han Shi. “Dia membuatku takut”.
Yoo Bang terpana dengan kacamata Hang Woo.
“Oh, kacamatamu”ujar Yoo Bang, Hang Woo menyingkirkan Yoo Bang dari hadapannya dan melangkah maju.
“Jujur saja! Jangan bohong”desak Yoo Bang. “Kau tak bisa menipuku. Kenapa kau memakai kacamata yag sudah ketahuan di depan orang-orang?”
“Bicara apa kau?”elak Hang Woo.
“Oh? Kau mau kubilang pada orang lain? Kau mau?”ancam Yoo Bang. “Kaca matamu….100% palsu! Palsu! Haha”tuding Yoo Bang, wuizzz selamat dah Wang Hoo dikira ketahuan kwwkwk.
Relawan lain yang di sekitar mereka ikut menertawakan.
“Lihat Lihat ke sini! Logonya di tempel di kacamatanya”tunjuk Yoo Bang. “Berapa harganya kau beli ? Kurasa harganya dibawah $10”ejek Yoo Bang. Yoo Bang juga berkata kalau ia sudah lama ingin beli kacamata seperti punya Hang Woo namun tak bisa dapat, jadi curcol ni Yoo Bang :P.
“Wow, berapa harganya?”tanya Yoo Bang.
“Lihat”ucap hang Woo, lalu Yoo Bang memperkenalkan diri dan menjelaskan arti namanya yang sebenarnya karena nama ‘Yoo Bang’ mirip dengan payudara. ‘Yoo’ yang artinya tiada menjadi ada dan ‘Bang’ artinya tanah air. Yoo Bang melihat nomor seragam Hang Woo, nomor 22 yang artinya ia sekamar dengan Yoo Bang.
“Kita berteman ya, oke?”ujar Yoo Bang bersahabat. Melihat Woo Hee akan melintas diantara mereka Hang Woo sedikit menarik Yoo Bang hingga Woo Hee terjatuh. Yoo Bang membantu Woo Hee berdiri dan meminta maaf. Namun Woo Hee tak mau dibantu dan menghempaskan Yoo Bang, dengan cepat Hang Woo meletakkan kancing pelacaknya ke saku jas Woo Hee. Pelacak Hang Woo aman terbawa Woo Hee, lolos dari pemeriksaan. Hang Woo lega melihatnya.
“Kenapa kau lakukan itu?”bisik Yoo Bang. “Kau membuatku bisa menyentuhnya”. Hang Woo hanya diam saja lalu giliran Hang Woo maju. Hang Woo maju ke depan untuk melewati pemeriksaan, Bun Kwae memeriksa Hang Woo seluruh badan dengan alat pendektesi, saat alat itu didekatkan ke kacamata yang dipakai Hang Woo berbunyi.
Bun Kwae melepas kacamata Hang Woo dan memeriksa, dilayar monitor Han Shi terlihat Bun Kwae. Walaupun terus berbunyi dan Bun Kwae sudah melihatnya, kacamatanya dikembalikan pada Hang Woo dan Hang Woo dinyatakan lolos. Selanjutnya giliran Yoo Bang, ia pun lolos.
Yoo Bang terpana melihat ruangan lab. Chun Ha group.
Hang Woo segera mencari Woo Hee untuk mengambil alat pelacaknya. Hang Woo pura-pura menabrak Woo Hee yang sedang mengambil kopi, kopi tumpah mengenai Hang Woo. Woo Hee menanyakan keadaan Hang Woo, dan ia segera mencoba mengambilkan sapu tangan, nah dengan cepat Hang Woo mengambil alat pelacaknya yang ada di dalam saku jas Woo Hee. Woo Hee mengelap tumpahan kopi di baju Hang Woo, Woo Hee segera pergi saat Hang Woo mengatakan tidak apa-apa.
Hang Woo tersenyum penuh kemenangan memperhatikan kancing pelacaknya, dan tiba-tiba terdengar suara yang tak asing lagi, siapa lagi kalau bukan spy Yoo Bang hahaha.
“Aku tak percaya apa yang kulihat!”seru Yoo Bang. Otomatis Hang Woo segera menengok ke sumber suara, eh ternyata Yoo Bang duduk ditangga dan melihat semua aksi Hang Woo, oh kamu ketahuan!.
“Kau tidak tahu mana kantongmu mana kantong orang lain”, Hang Woo melihat sekelilingnya mematiskan siatuasinya.
“Apa urusanmu bicara denganku dari tadi?”tukas Hang Woo.
“Mencuri dari keluarga saja, pasti ketahuan. Apalagi mencuri dari orang lain”. Tak ingin Yoo Bang terus nyerocos, Hang Woo mendesak Yoo Bang hingga ke tangga,kasian ahjusi sampai susah nafas haha.
“Aku ke sini jadi relawan untuk mencari uang. Jadi jangan ikut campur urusanku”ancam Hang Woo.
“Apa yang ada ditanganmu”tanya Yoo Bang tak gentar, Hang Woo sedikit waspada.
“Mataku seperti teropong. Tak ada yang lolos dari mataku”. Hang Woo yang terlanjur kesal bersiap memukul Yoo Bang namun Bun Kwae yang menuruni tangga menegur mereka.
“Bukankah semua orang sudah kusuruh ke ruang administrasi obat?”ujar Bun Kwae. Yoo Bang dan Hang Woo saling memandang.
Presdir Jin menelepon seseorang sepertinya investor ditemani ayam jagonya, Presdir Jin sangat menyanyangi ayam jagonya ini.
Teman penelepon ini tertarik dengan project Chun Ha group, presdir Jin mengucapkan terimakasih dan menutup teleponnya.
“Uji coba obat belum mengeluarkan hasil. Sepertinya kau terlalu cepat merayakannya”tegur Jang Ryang.
“Tidak apa-apa. Lagipula tujuannya agar para investor tertarik dengan obat kita”jawab presdir Jin. “Kalau rumornya sampai ke ‘gedung biru’ maka tujuan kita telah tercapai (istana presiden Korsel)”, presdir tertawa bangga.
“Hebat, tak ada yang bisa mengalahkan strategimu”puji Jang Ryang.
Presdir memuji ayam jagonya dan bertanya berapa umur ayam tersebut. Ja Ryang menjawab ayam itu berumur 122 tahun, wow. Mendengar itu presdir Jin berguman berarti ia juga hidup lama seperti ayam tersebut. Tiba-tiba ayam berbunyi, presdir Jin membelai ayam jagonya dan berkata ia tak menghina sang ayam ahahaha.
Presdir menamai ayamnya ‘Geum Ok’ (emas dan giok) yang berarti hadiah atas obat baru ‘obat hidup abad’.
Beom Jeung masuk menemui presdir, dan bertanya apa presdir memanggilnya.
“Aku ingin meminta Yeo Chi sebagai penanggung jawab untuk mengundang investor”jawab presdir, presdir meminta Beom Jeung mempersiapkannya.
“Tapi tuan, ini waktunya untuk mengiklankan project B.B”. “Dia belum siap untuk…”, belum selesai mengungkapkan pendapatnya presdir memotongnya karena ia mencium sesuatu. Dan ternyata Geum Ok pup wkkwkw#tepok jidat :LOL.
Presdir menyerahkan Geum Ok pada Jang Ryang, lalu Jang Ryang memberikannya pada Beom Jeung. Jang Ryang menyuruh Beom Jung membersihkannya.
“Apa? Hey Jang Ryang!”, Beom Jeung tak terima.
“Aku!”seru Jang Ryang, ingat mereka sedang di bersama presdir Jin, Jang Ryang mengecilkan suaranya. “Siapa lagi!”, Beom Jeung kesal dibuatnya.
Melihat kedua stafnya malah sibuk berdebat presdir menengurnya.
“Kenapa berdiri saja ? Geum Ok harus dibuat merasa betah dan nyaman!”, Beom Jeung mengerti ia segera melaksanakan perintah presdir, Jang Ryang tersenyum penuh kelegaan hahaha.
Beom Jeung tertawa keluar dari ruangan presdir dengan membawa keranjang yang berisi Geum Ok.
“Presiden memberiku kehormatan untuk membersihkan ayamnya!”. Sekretaris Mo Ga Bi hanya diam tak menanggapi mendengar ocehan Beom Jeung. Beom Jeung mendekat ke arahnya dan mengajaknya menonton bersama, ajakan kencan secara tak langsung :P.
“Aku punya 2 tiket opera dan berharap kau bisa menemaniku”.
“Periksa laci mejaku”jawab Ga Bi yang terus meneruskan pekerjaannya.
“Laci mejamu?”tanya Beom Jeung, lalu ia membuka laci meja Ga Bi dan mengambil pampers. “Apa ini?”tanyanya.
“Bersihkan Geum Ok di kamar mandi pribadi presiden. Keringkan dengan hairdryer dang anti pampersnya”jawab Ga Bi yang tetap focus bekerja. Beom Jeung berdehem mendengarnya, wkkwwk ayamnya sudah seperti bayi :LOL.
Beom Jung tetap berusaha mengajak nona Mo menonton bersama, namun Ga Bi malah menyuruhnya cepat membawa Geum Ok karena sudah bau hahaha.

Di lab. rahasia Chun Ha group Woo Hee mengawasi jalannya peracikan obat, yang akan diberikan pada relawan.
Begitu selesai Woo Hee memberikan masing-masing botol obat yang sudah dipersiapkan pada relawan sesuai dengan nomor relawan. Yoo Bang termasuk salah satunya dan Hang Woo terus mengawasi jalannya percobaan Chun Ha group dengan menjadi salah satu relawan.
Selesai mereka meminum obat, setiap relawan melakukan pemeriksaan fisik, gelo pisan sampai ahjusi mukanya sampai begitu kwwkwkwk. Hang Woo teringat misinya adalah membuat para investor tak tertarik dengan obat yang dikembangkan Chun Ha group.
Hang Woo berjalan-jalan di lab. bersikap biasa-biasa saja, namun gerak-geriknya terbatas dengan adanya kamera pengawas dimana-mana. Ia pun tertegun dengan ruaangan terlarang, namun ia tak bisa masuk karena pintu tersebut menggunakan password. Tak selang beberapa lama tim peneliti datang. Kepala lab. rahasia Kim Dae Chul mengajak Woo Hee dan Jang Ryang masuk ke ruangan terlarang tersebut bersama staf Chun Ha yang lain. Ternyata Hang Woo terus mengawasi mereka.
Kepala lab. Kim memperlihatkan sample obat yang sudah jadi pada Jang Ryang dan Bun Kwae.
“Bagaimana dengan passwordnya?”tanya Jang Ryang.
“Dirubah setiap hari”jawab kepala lab. Kim, Jang Ryang minta dibukakan tempat penyimpanan sample obatnya. Kepala Lab. Kim memberi isyarat agar Woo Hee membukanya, Woo Hee pun memencet passwordnya lalu keluarlah beberapa pil obat yang telah jadi. Jang Ryang tersenyum melihatnya.
Hang Woo memeriksa toilet memastikan tak ada orang di sana. Lalu ia segera melapor ke tim mata-mata Jangcho group Han Shin yang berada di van dengan kacamatanya.
“Kau sudah rekam semuanya, bukan?”tanya Hang Woo. Han Shin mengiyakan.
“Sampai sekarang, mustahil bisa mencuri obat itu. Tapi kalau rekamannya dianalisa kita mungkin bisa menang”jelas Hang Woo.
“Apakah sudah ketahuan apa efek samping obat itu?”tanya Han Shin.
“Belum, belum ada tanda-tanda sama sekali”, tanpa Hang Woo sadari Yoo Bang masuk ke dalam toilet dan jelas mendengar pembicaraannya.
“Kalau aku bisa merekam efek samping obat itu, kita bisa yakinkan para investor”, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara Yoo Bang yang menuju ke arahnya.
“Belum waktunya bicara begitu!”seru Yoo Bang, reflex Hang Woo menoleh. “Kau sedang bicara pada kacamatamu?”tanya Yoo Bang. Lalu ia mencoba berbicara dengan kacamata Hang Woo yang otomatis membuat Han Shin kaget , tiba-tiba Yoo Bang muncul lagi di layar monitornya wkwkwk.
“Memangnya kacamatamu bisa mendengar?”ledek Yoo Bang. “Hey, kacamata ajaib, kau dengar apa apa yang dia katakan?”. Tak ingin berlama-lama dengan Yoo Bang, Hang Woo segera merampas kacamatanya.
“Kau sudah terkena efek samping obat, ya?”tanya Yoo Bang. “Kau baik-baik saja?”. Hang Woo tak menjawab ia memakai kembali kacamatanya dan berniat pergi.
“Hey, kesehatanmu lebih penting daripada uang!”kata Yoo Bang, jyah walaupun bodoh ternyata Yoo Bang perhatian euy. “Kau mau kukatakan pada mereka kalau kau sudah terkena efek samping obat itu?”tawar Yoo Bang. Hang Woo yang kesal terus dicampuri Yoo Bang menghempaskan tangan Yoo Bang.
“Sekali lagi kukatakan, urus urusanmu sendiri! Mengerti!”seru Hang Woo lalu pergi meninggalkan Yoo Bang.

Di luar kamar mandi, Hang Woo berpesan pada Hang Shi agar mengingat wajah Yoo Bang dan meminta Han Shi menyelidiki asal-usul Yoo Bang dan pekerjaannya lalu melaporkannya.
Begitu memastikan Hang Woo pergi, Yoo Bang segera memeriksa seluruh toilet. Bahkan sampai di bawah kloset haha. Yoo Bang teringat pesan yang diberikan padanya agar mencari permet karet special di dalam toilet. Dan permen karet itu akan menyerap obat percobaan yang diminum Yoo Bang.

Flashback==
Ternyata anak presdir Jin, Ho Hae sendiri yang menyuruh Yoo Bang menjadi mata-mata di lab. rahasia Chun Ha group. Setelah Yoo Bang mengulum permen karet itu, Yoo Bang tinggal mengembalikan permen karetnya ke toilet kembali. Lalu Ho Hae menempelkan bekas permen karetnya ke hidung Yoo Bang. Saat itu Yoo Bang bekerja sebagai pelayan di sebuah bar dan bertemu Ho Hae, lalu Ho Hae menawarinya sebuah pekerjaan yaitu sebagai mata-mata di lab. obat ayahnya ckckck.
Yoo Bang meminta ia diberi surat rekomendasi maka ia akan melakukan apapun yang Ho Hae perintahkan. Lalu Ho Hae menyuruh Yoo Bang menggonggong , dengan terpaksa Yoo Bang menurutinya ia menggonggong layaknya anjing sedih banget scenenya ditambah OSTnya begitu hiks3.
Lalu Ho Hae melempar sesuatu dan menyuruh Yoo Bang memakannya seperti anjing, Yoo Bang pun menurut huhuhu.
Dan tugas yang diperintahkan Ho Hae adalah mencuri obat khusus yang diteliti perusahaan ayahnya.
“Kau ingin aku mencuri obat khusus?”tanya Yoo Bang. “Tapi itu sebuah kejahatan!”.
“Kalau begitu, lupakan saja!”jawab Ho Hae. Mau tak mau Yoo Bang pun menerima tawaran itu.
“Ada satu pertanyaan. Siapa yang akan menempelkan permen karet di toilet?”tanya Yoo Bang.
Bukannya menjawab Ho Hae memandang Yoo Bang dengan sinis.
“Kalau aku tahu satu saja orang dalam, pekerjaanku akan lebih muda”ujar Yoo Bang memberi alasan.
“Lakukan saja tugasmu tanpa banyak pertanyaan seperti anjing pemburu yang patuh”.
Flashback End===

“Kapan mereka akan menaruhnya di toilet?”guman Yoo Bang. Yoo Bang bingung memikirnya lalu ia tersadar akan sesuatu.
“Tunggu, apakah orangnya adalah yang berkacamata itu?”tebak Yoo Bang.
Hang Woo gelisah tidak bisa tidur.
“Siapa yang mengirimu?”tanya Yoo Bang yang juga belum tidur. “Kau mata-mata, kan? Diperintahkan untuk mencuri obat itu”. Hang Woo bergegas meninggalkan tempat tidurnya namun malang nasibnya ia kejedot besi ranjang. Yoo Bang tertawa mendengarnya.
“Haha, melihat reaksimu aku pasti benar”.
“Kau ini masih saja bicara yang tidak-tidak”keluh Hang Woo.
“Apa? Apanya yang tidak-tidak?”sanggah Yoo Bang. “Kau pikir aku orang bodoh? IQ-ku 3 digit tahu!”.
“Siapa yang memberimu tugas”tanya Hang Woo.
“Tidak akan kukatakan. Nanti kau memukulku lagi”jawab Yoo Bang. “Terserah kau mau bilang apa”.
“Jawab”paksa Hang Woo seraya mencengkeram kerah baju Yoo Bang. “Kenapa kau ke sini?”.
Yoo Bang tampaknya mengerti kalau mereka bukan di pihak yang sama.
“Sepertinya kau bukan siapa-siapa. Baiklah, aku takkan menganggumu lagi”ujar Yoo Bang. “Lepaskan aku”. Yoo Bang tak meladeni pertanyaan Hang Woo ia malah berkata bahwa mereka berdua di sana menjual tubuh mereka atas nama sains.
“Apakah ada orang lain sepertimu?”selidik Hang Woo. “Kau bilang tadi kau tidak sendirian”.
Yoo Bang menjawab mulai saat itu mereka urus saja urusan masing-masing dan menyuruh Hang Woo tidur.
Beom Jeung menemani Yeo Chi melihat-lihat baju di mall seraya membacakan investor yang harus Yeo Chi temui. Beom Jeung juga memberitahu kelebihan investor yang akan ditemui itu.
Yeo Chi malah berkata bahwa dia tak peduli dan tak mau mendengar hahaha.
“Waduh, tapi masalah bisnis adalah masalah yang tidak boleh kau abaikan. Kau harus kerjakan biarpun kau tak mau”. Yeo Chi malah mengejek bahwa itu adalah kata-kata orang gajian seperti Beom Jeung, dan bagi Yeo Chi kalau ia tak mau ya tak mau.
“Tapi ini pesta yang sudah diatur oleh presiden”sanggah Beom Jeung.
Bukannya menanggapi Yeo Chi malah mengingatkan kenapa Beom Jeung berbicara dengannya tak memakai bahasa formal.
“Tuan Park, apa pernah aku ijinkan kau bicara padaku dengan bahasa informal?”tanya Yeo Chi.
Beom Jeung tertawa mendengarnya. “Ayolah, Yeo Chi. Aku kan sahabat mendiang ayahmu”kata Beom Jeung memberi alasan.
“Kau tahu, aku tak tahu seberapa besar kekuasanku di perusahaan . Kau mau aku mengetesnya kepadamu”ancam Yeo Chi halus.
“Maksudmu, kau hendak memecatku?”tanya Beom Jeung.
“Kenapa, kau pikir aku tak mampu?”tantang Yeo Chi.
“Keterlaluan”gerutu Beom Jung. “Kalau dulu anda bilang tak boleh pakai bahasa informal, aku takkan bicara begini!, Anda tak perlu takut bicara apapun kepadaku, Nona”. Beom Jeung pun menuruti kata-kata Yeo Chi.
“Kalau ada yang anda tak suka, katakan saja!”kata Beom Jeung. Yeo Chi tersenyum mendengarnya dan menyuruh Beom Jeung agar tak membicarakan bisnis lagi dengannya.
Yeo Chi beralih melihat-lihat, pelayan toko memberi hormat padanya tiba-tiba dari kamar ganti keluar sekretaris Mo Ga Bi dengan stelan gaun yang dicobanya. Yeo Chi tak percaya melihatnya.
“Kenapa perempuan itu mengenakan pakaian yang kupesan?”tanya Yeo Chi.
“Aku tak tahu ini salah siapa, tapi 2 orang memesan pakaian yang sama. Tapi kami hanya menerima 1 potong”jawab manager toko.
“Jadi, kalian memberikan pakaian itu kepadanya terlebih dulu?”. “Kalian sudah gila? Kalian tak tahu siapa aku? Kalian mau toko ini ditutup”ancam Yeo Chi. Sekretaris Mo Ga Bi menghampiri Yeo Chi.
“Halo, nona”sapa Ga Bi.
“Buka itu sekarang!”suruh Yeo Chi. Yang membuat Ga Bi kaget.
Ga Bi menolaknya, Yeo Chi segera mengancam jika begitu maka ia akan meminta kakeknya memotong gaji Ga Bi.
“Berapa banyak gajimu sehingga kau bisa beli pakaian itu? Ah, apa benar kau beli dengan uangmu sendiri atau kau rayu kakekku”sindir Yeo Chi. Ga Bi tak terima dengan omongan Yeo Chi.
“Terserah kau mau menghinaku, tapi bila kau rusak reputasi kakekmu sebagai sekretarisnya, aku takkan ijinkan”.
“Nona Mo…”potong Beom Jeung namun ditahan Yeo Chi.
“Jadi kau mau dipecat, hah? Baiklah, kau kupecat!”seru Yeo Chi.
Ga Bi malah menantang Yeo Chi memecatnya, karena sudah lama ia ingin mengundurkan diri namun presdir Jin tak pernah mengijinkannya. Yeo Chi bersiap menyerang Ga Bi namun dengan segera Beom Jeung menenangkannya dan menyuruh Ga Bi tenang.
“Satu lagi, aku direkrut langsung oleh presiden. Jadi aku tak perlu patuh padamu, apalagi mendengar kata-kata kotormu!”sergah Ga Bi. Yeo Chi menahan kesal, lalu tiba-tiba Ga Bi melepaskan gaun merahnya di tempat itu juga, Beom Jeung sampai kebingungan hahaha.
“Kurasa pakaian ini cocok untukmu. Jadi kubiarkan buatmu saja”ujar ga Bi lalu melemparkan gaunnya ke manager toko. Ga Bi tersenyum dan melenggang pergi hanya mengenakan baju dalaman, tapi masih sopan bingung bilangnya apa wkwkkw. Yeo Chi menahan marah ada yang berani menghinanya sampai lehernya encok tuh :LOL.
Kembali ke lab. rahasia Chun Ha group. Para relawan kembali meminum obat, Hang Woo memperhatikan Yo Bang seraya menerima laporan mengenai Yoo Bang dari alat pendengar yang dipasangkan di telinga. Yo Bang seorang lulusan manajemen bisnis di Universitas Babal dan menjadi pengangguran setelah lulus. Han Shin juga melaporkan bahwa Yoo Bang terakhir bekerja sebagai pelayan part-timer di sebuah bar.
Di ruang gym lab. rahasia Hang Woo terus mengawasi gerak-gerik Yoo Bang yang sedang bermain barbel seraya menerima laporan Han Shin yang mengatakan bahwa Yoo Bang akan berbuat apa saja agar bisa bekerja pada konglomerat. Hang Woo meminta agar Han Shin lebih dalam menyelidiki tentang Yoo Bang siapa saja yang telah ditemui dan perusahaan apa saja yang dilamar. Selesai berlatih mengangkat barbell, Yoo Bang kurang pas meletakkanya dan naas bagi jempol kaki Yoo Bang yang tertimpa barbel. Doenkkkkkkkk!!!!!!, teman-temannya yang mendengar dan melihatnya ngilu sementara itu Yoo Bang???? Aneh bin ajaib Yoo Bang tak merasakan sakit atau mengaduh kesakitan tapi malah tertawa ngakak tak berhenti-berhenti. Kalau orang normal pasti sudah berteriak kesakitan ntu lihatnya saja ngilu ckckc. Semua orang yang di sekelilingnya dibuat kaget dengan ulah Yoo Bang yang tertawa dan hanya memperhatikan jempol kakinya.
Hang Woo menghampiri Yoo Bang. “Hey…kenapa ketawa? Memangnya lucu?”tanya Hang Woo. Bukannya menjawab Yoo Bang malah tertawa, lalu Hang Woo malah dengan sengaja menginjak jempol kaki Yoo Bang yang luka kena barbel tadi ditahan dan digeres lagi ckckckc, bukannya berteriak kesakitan Yoo Bang malah tertawa cekikikan, huwaaaa kasian ahjusi jempol kakinya sudah biru dan berdarah itu di injak dengan sengaja pula :(.
“Kalian lihat itu?”tanya Hang Woo pada Han Shin, Han Shi mengiyakan.
“Akhirnya, terlihat juga efek samping obat itu!”.

Jang Ryang bertanya pada Direktur lab. Kim Dae Chul. Dae Chul menjawab bahwa itu reaksi tak normal karena tertawa sepanjang hari.
Tanpa mereka sadari Hang Woo berdiri di balik dinding keluar ruangan lab.
Hang Woo bertanya pada Han Shin apakah ia merekam percakapan tadi, Han Shi mengiyakan.
“Kita harus berterimakasih pada orang tolol itu”. Hang Woo segera pergi.
Yoo Bang yang ditahan di ruang interogasi terus saja tertawa tanpa henti. Woo Hee menginterogasinya, mengecek apakah Yoo Bang dalam keadaan sadar.
“Siapa namamu?”tanya Woo Hee.
“Ayahku memberikanku nama yang aneh! Yoo Bang? bisa-bisanya ayahku memberikan nama yang artinya ‘payudara’?”jawab Yoo Bang. Yoo Bang juga menjelaskan bahwa namanya lebih baik daripada nama sepupunya.
Woo Hee melapor Yoo Bang terus tertawa seperti orang gila. Lalu Yoo Bang menampar-nampar mulutnya agar diam, dan tak berbicara yang tidak-tidak, namun ia malah tertawa terus.
Woo Hee mencatat gejala yang dialami Yoo Bang dan melapor Yoo Bang tak bisa mengendalikan diri.
“Kenapa aku seperti ini?”pikir Yoo Bang tersadar sesaat namun kembali tertawa tanpa henti dan menampar-nampar mulutnya.
Direktur lab. Kim, Jang Ryang dan Bun Kwae yang mengawasi dari luar merasa aneh.
“Kau tahu, aku tertawa ini bukan kehendakku!”ujar Yoo Bang lalu kembali tertawa.
“Kapan masa uji coba ini berakhir?”tanya Jang Ryang, kepala lab. Kim menjawab besok.
“Kita harus rahasiakan ini dari presiden”pinta Jang Ryang.
Saat makan di kantin Yoo Bang masih juga tertawa tanpa henti. Yang menjadi pusat perhatian teman-temannya.
“Whoa, efek sampingnya lebih buruk dari yang kukira”guman Hang Woo. Relawan lain yang berambut kribo menyomot ayam yang di sumpit Yoo Bang, orang ini terlihat tak bisa mengendalikan makannya, bahkan makanan teman yang disampingnya di embat,sepertinya ini efek samping yang lain.Terjadilah kericuhan penjaga yang berada di kantin menenangkan relawan berambut kribo.
Hang Woo melapor itu sebagai efek samping lainnya, yaitu memakan setiap makanan yang ada di sekitarnya. Han Shi berpendapat bahwa kenyataan semua itu cukup meyakinkan investor lalu bertanya mengenai keadaan Hang Woo. Hang Woo menjawab bahwa ia baik-baik saja, namun ia terlihat seperti orang mau cegukan itu wkwkwk, kena karma deh loe.
Sementara itu anak presdir Jin, Ho Hae malah asyik menghambur-hamburkan uang di bar ditemani beberapa wanita penghibur. Park Beom Jung mendatangi bar tersebut, Ho hae malah mengajak Beom Jung, tapi Beom Jeung malah menyuruh para wanita penghibur pergi.
“Ya ampun. Tuan Jin, kenapa kau lakukan ini?”tanya Beom Jeung.
“Ah, ayolah, tuan Park, kenapa? Sini minumlah”.
Beom Jeung menolak dan menyuruh Ho Hae fokus.
“Kau akan terus begini dan membiarkan Yeo Chi mengambil alih perusahaan?”tegur Beom Jung. “Kau mau diperintahkan oleh keponakanmu seumur hidupmu?”.
“Kuberitahu kau pekerjaan apa yang pantas buatmu. Direktur apa yang kerjanya membersihkan kotoran ayam?”ejek Ho Hae.
“Ah, sudahlah. Makanya kita harus memperbaiki keadaan ini!”
“Jangan kuatir. Rencanaku sedang berjalan”jawab Ho Hae santai, Beom Jeung bertanya apa itu.
Ho Hae menjelaskan bahwa ia punya mata-mata diantara para sukarelawan dan besok obat itu akan berada ditangannya. Beom Jeung tak percaya.
“Yeo Chi yang akan meneruskan perusahaan? Tidak bisa!”seru Ho Hae geram. “Kalau kukatakan kepada mereka bahwa obat itu telah kujual kepada perusahaan asing. Mereka semua akan berlutut dikakiku”.
Beom Jeung segera menuangkan minuman untuk Ho Hae dan meminta agar ia tak dilupakan.
Dengan yakin Ho Hae berkata mulai besok keberuntungan akan berpihak padanya.
Seseorang menyusup masuk ke lab. rahasia orang itu mengkamuflase salah satu kamera pengawas seolah-olah ruangan itu tak ada masalah. Bun Kwae yang tadinya waspada kembali tenang setelah kamera pengawas normal kembali,padahal kameranya ditempeli foto ruangan. Penyusup tadi ke toilet dan menempelkan permen karet di bawah toilet.
Hang Woo tak bisa tidur karena Yoo Bang yang tidur di atasnya terus saja tertawa padahal dirinya tidur, jadinya tidur sambil tertawa kwwkkw.
“Kau ini sengaja, kan?”seru Hang Woo. Yoo Bang malah tertawa, Akhirnya Hang Woo menepuk jidat Yoo Bang dan kembali ke ranjangnya lalu pura-pura tidur saat Yoo Bang melihatnya. Hal itu sepertinya malah membuat Yoo Bang tersadar, ia bangkit dari tidur. Ia pun teringat kemarahan ayahnya saat ia tak mau kuliah.

Flashback==
Ayah Yoo Bang melemparkan meja makan kecil, istrinya mencoba membereskannya.
“Kau tak mau kuliah?”hardik ayah Yoo Bang. Lalu ayahnya mencari setrikaan untuk menyetrika mulut Yoo Bang, sadis boo. Ibu Yoo Bang mencoba menenangkan suaminya.
“Tenanglah, ayah”pinta Yoo Bang. “Aku sudah dapat pekerjaan. Gajinya lumayan dan pekerjaannya tidak sulit. Aku belum sempay memberitahukan, tapi aku sudah mendapat $3.000. Ayahnya malah menampar Yoo Bang, istrinya kembali menangkan suaminya.
“Kau pikir aku bersusah payah seperti ini hanya untuk melihatmu seperti ini?”bentak ayah Yoo Bang.
“Ayah! Aku juga sudah ikut wajib militer. Ibu juga sudah bekerja keras. Kalau aku kuliah sekarang, kapan aku bisa mencari uaang untuk keluarga kita?”kata Yoo Bang memberi alasan.
Hal itu malah membuat ayah Yoo Bang tak menganggap Yoo Bang anak lagi.
“Seumur hidupku, aku dicemoohkan dan tak pernah diperlakukan sebagai manusia! Makanya aku ingin anakku bisa jadi sarjana!. Keinginanku sederhana, melihatmu pergi bekerja dengan jas yang rapi!”jelas ayah Yoo Bang, istrinya tak kuasa menahan tangis mendengar kata-kata suaminya.
“Tak bisakah kau kabulkan keinginan ayah yang sederhana ini? Beraninya kau sebut dirimu anakku!”, istrinya segera merelai sebelum Yoo Bang dipukul. Lalu ayah Yoo Bang meminta istrinya memutuskan semua hubungan dengan Yoo Bang sampai Yoo Bang mau pergi kuliah. Yoo Bang mengiyakan, tanpa ayahnya suruh ia akan pergi lalu ia pergi meninggalkan rumahnya.
Flashback end===
“Ayah, tunggu. Tunggu sampai besok. Akan kubuat mimpimu menjadi kenyataan”guman Yoo Bang dalam hati.

Saatnya jadwal meminum obat kembali, para relawan disurung menuju ruang administrasi obat. Yoo Bang dengan hati-hati keluar barisan dan menuju toilet.
Di dalam toilet relawan berambut kribo sedang mencari-cari tissue, namun tissue di toilet itu habis sepertinya ia ingin melahap tissue itu namun pandangan segera teralihkan dengan permen karet yang menempel di bawah toilet. Ia pun segera mengunyah permen karet tersebut. Begitu relawan berambut kribo keluar Yoo Bang masuk ke dalam toilet dan segera mencari permen karet yang dimakan relawan berambut kribo tadi, sebenarnya permen karet itu diperuntukkan untuk Yoo Bang. Sia-sia Yoo Bang mencarinya karena permen karet itu sudah diambil. Yoo Bang keluar toilet dengan lunglai karena itu hari terakhir uji coba.
“Mau kemana?”tegur Woo Hee yang melihat Yoo Bang berkeliaran di luar toilet. “Apa kau tak dengar kalau semua harus pergi ke ruang administrasi obat?”. Yoo Bang menoleh ke arah Woo Hee, melihat Woo Hee seperti mengunyah sesuatu Yoo Bang menghampirinya.
“Ada yang mau katakan kepadaku?”tanya Woo Hee.
Tanpa ba bi bu Yoo Bang mendekat ke arah Woo Hee hingga Woo Hee terdesak ke dinding, Woo Hee ketakutan dan bertanya apa yang Yoo Bang lakukan. Yoo Bang memegang dagu Woo Hee, Woo Hee mengira bahwa Yoo Bang ingin menciumnya.
“Aku tahu aku cantik, tapi kita tak boleh begini!”kata Woo Hee mencoba menyadarkan Yoo Bang.
Tenang, Yoo Bang bukannya mau mencium Woo Hee tapi mengeluarkan paksa permen karet yang dikulum Woo Hee kwkwkwkw. Setelah berhasil mengeluarkan Yoo Bang segera memakan permen tersebut sontak membuat Woo Hee terkejut.
Woo Hee merasa jijik dan mendorong Yoo Bang,”dasar cabul”maki Woo Hee.
Eh Yoo Bang malah menggoda Woo Hee seakan menciumnya, Woo Hee yang merasa risih menghindar dari Yoo Bang dan mengatai Yoo Bang pria cabul dan gila.
“Ada apa?”tanya Bun Kwae yang tiba-tiba datang. Woo Hee langsung melesat pergi.
“Waktunya makan obat, kenapa ada di sini?”selidik Bun Kwae.
Yoo Bang tak menjawab ia bergegas pergi. Bun Kwae menyadari ada sesuatu yang aneh dengan kamera pengawas ia pun mendekat dan mencabut plastik foto yang ditempel penyusup.
Bun Kwae langsung menghubungi ruang control.
Para relawan telah berkumpul di ruang administrasi obat untuk kembali meminum obat lagi.
Woo Hee memandang sinis ke arah Yoo Bang, walau enggan ia tetap menyerahkan obat ke Yoo Bang. Saat Yoo Bang bersiap-siap minum obatnya tiba-tiba datang Bun Kwae yang menyuruh menghentikan memberikan obatnya.
“Ada penyusup di sini”ujar Bun Kwae. Semua orang yang di ruangan itu saling melihat, Yoo Bang dan Hang Woo nampak waspada, relawan berambut kribo yang tak menyadari apa-apa malah asyik mengunyah permen karetnya hahaha. Bun Kwae menghampiri barisan Yoo Bang.
“Keluarkan apa yang ada dalam mulutmu”ujar Bun Kwae. Yoo Bang segera menelan permen karet yang dikulumnya.
Yoo Bang salah paham, ternyata Bun Kwae menyuruh relawan yang berambut kribo :LOL. Setelah dengan sedikit pemaksaan akhirnya relawan berambut kribo mengeluarkan permen karet yang dikunyahnya. Bun Kwae segera mengambil permen karet yang berada di tangannya dengan alat penjepit.
“Bisa kau analisa apa kandungan dalam permen karet ini?”tanya Bun Kwae pada Woo Hee.
Woo Hee mengangguk.
Jang Ryang, manager Choi dan So Ha melapor pada presdir Jin.
“Apa? Kau menangkap mata-mata?”tanya presdir Jin mengebrak meja. “Siapa dia?”. Hal itu membuat ayam jagonya kaget dan berkotek. Presdir meminta maaf dan berkata bahwa ia tak berteriak pada ayamnya, kakek ini saying banget ama ayamnya wkwkkwkw.
“Apakah itu Jangcho group?”seru presdir Jin.
“Kami belum bisa mendapat pengakuannya, sepertinya dia professional”lapor Jang Ryang.
“Tapi untung kita bisa mematahkan usaha pencurian obaat kita”lanjut So Ha
“Dengarkan! Kalau ada satu, pasti ada yang lain”seru presdir Jin. “Cari tahu siapa yang mengirimnya!!”. Jang Ryang mengerti.
“Tapi apa benar tidak ada efek samping selama penggunaan bat itu?”tanya manager Choi.
“Itu bukan urusanmu tuan Choi”sahut Jang Ryang.
“Oh, ayolah hanya ada kita di sini, kenapa tak kau katakan padanya?”tanya presdir Jin, lalu presdir Jin mengatakan tak ada efek sampingnya, obatnya sukses. Presdir Jin dikibulin ama anak buahnya hahaha.
Di pinggir sungai Ho Hae ngedumel sendiri di temani Beom Jeung. Ho Hae memaki Yoo Bang tak becus melakukan pekerjaan mudah itu. Dan seharusnya ia tak memilihnya.
“Presiden akan segera mengikutsertakan Yeo Chi dalam kelas bisnis”lapor Beom Jeung. “Jadi kita tak boleh buang-buang waktu!”.
“Apa yang kau ingin aku lakukan? Menggantung diri di depan ayahku?”.
“Sepertinya Yeo Chi sedang pacaran dengan seorang selebriti. Bagaimana kalau kita ganggu mereka?”saran Beom Jeung. “Kau ingat bagaimana reaksi Yeo Chi waktu ayahmu mencoba memisahkan dia dengan pacaranya yang dulu?”.
“Jadi kita buat dia gila lagi dengan menganggu hubungan mereka!”tanya Ho Hae. Beom Jeung yakin bahwa Yeo Chi akan membuat keonaran di pesta nanti, dan dengan keonaran itu investor pasti akan kecewa. Ho Hae memuji ide Beom Jeung. Keduanya tertawa bersama lalu tiba-tiba ponsel Ho Hae berbunyi. Ho Hae kesal orang itu menelepon lagi, orang itu tak lain adalah Yoo Bang.
Yoo Bang yang mencoba menghubungi Ho Hae tapi ponselnya tak aktif mencoba mengirim sms, ia akan menemui Ho Hae di hotel Phoenix tempat terakhir mereka bertemu.

Hang Woo menemui Choi Hang Ryang direktur keuangan Chun Ha group di sebuah hotel. Keduanya tersenyum bahagia bertemu.
Sementara itu Yeo Chi yang memakai gaun merah yang diperebutkannya dengan sekretaris Mo Ga Bi tampak mengunjungi hotel Phoenix tempat Yoo Bang juga sedang menunggu Ho Hae.
Yoo Bang duduk menunggu Ho Hae seraya menelepon ibunya.
Yeo Chi ternyata menemui pacarnya.
“Apa yang kau katakan lewat telepon tadi?”tanya Yeo Chi to the point. Pacaranya bukan menjawab malah bertanya pada Yeo Chi mau makan apa, Yeo Chi merebut daftar menu yang dipegang pacarnya.
“Yeo Chi”panggil pacar Yeo Chi, Yeo Chi segera melepas kacamata pacarnya.
“Buka kacamatamu dan lihat sini. Lihat aku waktu bicara denganku”seru Yeo Chi. “Apa maksudmu dengan kata-katamu tadi?”.
Yoo Bang mengkhawatirkan keadaan ibunya, ibunya malah mengkhawatirkan anaknya yang menjadi pengangguran dan jadi bujangan tua hahaha. Sembari menelepon Yoo Bang malah main tarik ulur benang merah yang menempel di pohon natal. Yoo Bang berpesan pada ibunya agar tak khawatir karena besok ia akan interview di perusahaan besar. Dan ternyata benang merah yang ditarik ulur Yoo Bang itu dari baju Yeo Chi hahaha.
Ternyata pacar Yeo Chi minta putus, pacar Yeo Chi berkata pada Yeo Chi agar terima saja tidak perlu ada melodrama. Wahhh sepertinya pacar Yeo Chi sudah dihasut paman Yeo Chi.
“Tadi pagi kau bilang kau cinta padaku. Tapi sekarang kau mau putus. Dan kau tak mau mengatakan apa alasannya”desak Yeo Chi.
“Mau tahu alasannya? Anggap saja aku lebih mencintai diri sendiri daripada dirimu”.
Yoo Bang yang mengobrol di telepon di ibunya, terus mengulur benang sampai tebal banget banget itu gulungan di tangannya ckckck.
“Apa ayahku telah menyogokmu?”tanya Yeo Chi.
“Hey, Baek Yeo Chi! Kau pikir aku pria yang mudah menukar cinta dengan uang? Aku bintang Korea”elak pacar Yeo Chi.
“Berapa banyak yang diberikan kepadamu?”desak Yeo Chi, Yeo Chi terus mendekat, pacarnya meminta Yeo Chi memelankan suaranya. Tapi Yeo Chi terus mendesak jika bukan disogok apakah ia diancam?.
“Apa dia mengancam akan merenggut karirmu?”seru Yeo Chi.
Pacar Yeo Chi meminum air putih dan berkata,”Yeo Chi, jujur saja, kalau aku diberikan $5juta atau $10 juta aku tak akan bicara. Yeo Chi langsung menyiram muka pacarnya dengan air, dan menyuruhnya pergi.
“Aku menolak hidup bersama seseorang yang menjual cinta demi uang murahan”. “Jangan muncul lagi dihadapanku. Karena hari itu akan menjadi hari pemakamanmu”ancam Yeo Chi.
Pacar Yeo Chi bergegas pergi, Yeo Chi hanya bisa menahan kesal.
Yeo Chi bangkit dari tempat duduknya dan melangkah pergi, namun orang-orang berbisik-bisik dan menertawakan setelah memandangnya. Yeo Chi langsung memperhatikan dirinya, gaunnya nampak robek. Ia melihat sekelilingnya siapa yang mengulur benang bajunya dan ia pun melihat Yoo Bang yang asyik terus mengulur benang bajunyaa seraya menelepon. Hang Woo yang ternyata juga berada di hotel Phoenix dan keluar hotel melihat kejadian ini. Yeo Chi berniat menghampiri Yoo Bang, namun tba-tiba ponsel Yoo Bang hilang sinyal ia pun berdiri seraya mencari signal dan terus memegang benang baju Yeo Chi. Yeo Chi ikut muter-muter hahaha.
Yeo Chi berniat memukul Yoo Bang dengan tasnya, namun naas bagi Yeo Chi ia malah kehilangan keseimbangan karena Yoo Bang meleng, reflex merunduk tanpa sengaja. Ditambah tiba-tiba pohon natal jatuh Yoo Bang bukannya menolong Yeo Chi malah menghalau pohon natalnya yang membuat yeo Chi tersungkur jatuh ke kolam wkwwkkwwk. Berapa yang menontonnya memotretnya malah bukan nolongin ckckckc.
“Kau baik-baik saja?”tanya Yoo Bang. Yoo Bang malah tersenyum dan berkata,”nyaris saja”. Tak melihat kemarahan Yeo Chi yang basah kuyup.
“Siapa kau?”teriak Yeo Chi marah.



Source Pelangdrama.net

Related Posts by Categories

0 komentar: