Sinopsis Dream High 2 episode 7

Posted: Jumat, 24 Februari 2012 by khyunkhyun in Label:
0





Kepedulian JB menyita perhatian banyak pihak, terutama fansnya yang ada di Kirin. Video JB yang tengah menghibur Hye Sung, beredar luas di internet. Dua orang yang tersakiti, Ri-an dan Yoo Jin. 




Ri-an menyimpan dalam-dalam rasa kecemburuannya, melampiaskannya dengan menginjak dengan keras apple yang berserakan di dekatnya. Kayak sebuah symbol, perencanaan balas dendam.


Sampailah video itu ke tangan Lee Seul, membawa handphone dilarang di Kirin pengecualian buat Lee Seul. Keheranan Lee Seul tentang kebaikan JB pada Hye Sung, membuatnya berpikir kalau JB berpacaran dengan Hye Sung. Hah. 




Kembalinya Shi Woo ke Kirin membuat Nana senang bukan kepalang. Ayeah.. My Shi Woo back :) Nana memberikan pelukan selamat datang, Shi Woo dengan kakunya bingung harus melakukan apa, posisinya benar-benar menyita perhatian banyak orang. 




Cubitan manis di pipi Shi Woo membuat semua clear ya, kalau Nana menyimpan rasa buat dongsaengnya. Hahaa..




Di sudut, Joon Dong kejang-kejang karena kedekatan Nana dan Shi Woo. “Apa kau sakit?” Tanya Ui Bong. Hahaa..




Kebaikan JB ditafsirkan sebagai rasa kasihan oleh Hye Sung. Engga perlu mengasihani Hye Sung seperti itu karena Hye Sung akan segera bangkit. Tapi, JB menyatakan alasannya, ia hanya engga suka melihat wanita yang menangis. Itu alasan kenapa JB berbaik hati pada Hye Sung.

Who said you were pitiful? Aku hanya tidak suka melihat wanita menangis.-JB, Dream high 2.



Ri-an datang dengan kata-kata yang sangat menyinggung JB. Apa JB melakukan itu semua pada Hye Sung, karena lantaran ia merasa rendah di mata Yoo Jin? 




Ri-an : “Aku sudah katakan, aku paling tidak suka melihat debu didirimu. Hidup rendah seperti Hye Sung, bukankah itu adalah dirimu yang dulu? APa hal itu masih ada di dirimu. ”
JB : “Berbaur dengan kalangan rendah, bukankah kau yang melakukan itu pertama kali? Kalau Hye Sung adalah kalangan rendah, apa bedanya dengan Yoo Jin?”


Ri-an : “Apa kau merasa rendah di hadapan Yoo Jin. Ah, sepertinya aku memang benar. Apa kau merasa cemburu? Apa kau melakukan hal ini agar aku merasa terluka? Kalau kau bermaksud seperti itu, you are NG.” (No Good)




Ri-an : “Kau merasa kasihan pada gadis seperti itu, jangan biarkan standarmu turun. Karena hal itu benar-benar membuatku menyesal. Aku merasa seperti wanita murahan. Aku merasa semua masa lalu yang kita habiskan bersama, feel like I was treated like a cheap item.”


JB : “Tarik kembali ucapanmu.”
Ri-an : “Your heart being weak up to this point, it was really an NG. I thought you had changed. But you're still the same.”


Passion only lasts for a moment. People's feelings change easily. –Rian, Dream High 2.

Kata-kata menyakitkan Ri-an juga ia lontarkan pada Hye Sung. Menuduh Hye Sung merayu JB dengan sebuah apple dan menyamakan Hye Sung dengan anjing yang terpojokkan yang mencoba untuk mencari jalan keluar dengan melwati tembok. 


Hye Sung tau dimana posisinya, ia tau kesalahannya dan meminta Ri-an untuk senggaknya memaafkan kesalahannya, karena bagaimapun juga mereka adalah teman.




Teman? Engga semudah itu untuk menjadi teman Ri-an. Berada disatu sekolah, berbagi kamar, engga berarti mereka menjalin ikatan hubungan pertemanan. Ri-an menyuruh Hye Sung untuk segera pergi, bukan karena alasan Ri-an, tapi Hye Sung juga akan tetap meninggalkan Kirin.

Ah, ugly duckling. Engga cukup mengatai Hye Sung dengan “a cornered dog will leap over a wall” ditambah dengan sebutan bebek buruk rupa untuk Hye Sung. 

Karena aku harus melihat kau yang bermuka dua. Membuatku benar-benar bingung. –Rian, Dream High 2.



Yoo Jin juga tengah dilanda rasa cemburu, perlakuan JB pada Hye Sung membuatnya kesal. Ia memainkan nada sembarang di gitarnya, berusaha melampiaskan rasa kesal. 


Ri-an yang kebetulan datang heran dengan sikap Yoo Jin, memainkan senar gitar sekeras itu apa iya bisa menghilang rasa stress dan frustasi yang sedang dirasakan? Yoo Jin mengiyakan pertanyaan Ri-an. Menawarkannya untuk mencobanya sendiri, memetik gitar sekeras mungkin sama artinya dengan meremukkan masa lalu yang menyebalkan.

auuu.. cute <3

Ri-an memainkan gitar itu sebisanya, dan Hye Sung datang. Kedatangan Hye Sung hanya ingin meminta maaf pada Yoo Jin, karena ia pergi begitu saja saat performance waktu lalu. 


Yoo jin bukan orang yang pandai berkata-kata baik, ia terbiasa mengubah pemikiran dan rasa simpatinya dengan mengatakan kata-kata yang cenderung kasar dan berbanding terbalik.




Kekhawatiran yang Yoo Jin rasakan waktu itu, malah membuatnya mengubah sikapnya seolah ia sama sekali engga mempedulikan Hye Sung. Tapi dibalik itu semua, orang yang paling ia khawatirkan adalah Hye Sung. Hal itu terbukti saat Hye Sung menyadari, kalau dirinya engga lagi dibutuhkan. Yoo Jin mengingatkan Hye Sung tentang alasannya ingin menjadi seorang penyanyi.

Kalau kau tidak memiliki kemampuan, paling tidak kau harus memiliki keinginan. –Yoo Jin, Dream High 2.



Yoo Jin membuat kesalahan besar dengan mengatakan kalau Hye Sung mencoba merayu JB dengan menangis di hadapannya. Bagaimana bisa Yoo Jin berkata seperti itu, ia bahkan engga mengetahui siapa Hye Sung dan kenapa alasannya kenapa menangis. Karena Yoo Jin memang benar-benar mengenal Hye Sung. Seorang wanita yang memiliki motivasi besar dan keinginan untuk menjadi seorang singer.


Karena kesal, Yoo Jin mengingatkan Hye Sung untuk mengembalikan recorder yang ia pinjamkan. Sebelum pergi, Hye Sung menghentakkan kesal recorder itu di atas meja. 


Ri-an mengerti keadaan Yoo Jin dan Hye Sung. Hei, seperti yang saya bilang tadi, Ri-an terlalu cute buat dibenci. Haha.. Saya tepatnya ada di Rian side :p


Kenapa kau mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak berasal dari hatimu? –Rian, Dream High 2.



Di kamarnya, kegalauan Yoo Jin semakin menjadi setelah ia mendengarkan rekaman Hye Sung, tentang betapa kesalnya Hye Sung saat Rian mengambil posisinya sebagai vocalis. 




Engga beda jauh juga dengan syndrome yang sedang dirasakan Hon Joong. Hon Joong jelas-jelas menyukai Nana, ia merasa gelisah saat engga bisa bertemu Nana dan merasa senang bukan main saat berhasil melihatnya. Ui Bong langsung menebak gejala cinta yang dirasakan Hon Jong, dan membanding Hon Jong dengan Shi Woo. LOL.


Hye Sung memastikan diri untuk keluar dari Kirin. Ia berdiri di atas panggung, mengibaratkan Kirin tengah melakukan perayaan perpisahan untuknya. 


Berat bagi hye Sung untuk meninggalkan mimpinya, become a singer adalah yang paling paling paling ia inginkan dalam hidupnya. Engga ada hal yang lain yang bisa ia lakukan, jiwa dan raga ada di music. Dan semua itu harus sirna. Engga ada sambutan lain selain air matanya sendiri.

Meskipun di panggung ini, aku tidak pernah bisa memberikan yang terbaik. It’s okay. Selalu ada saatnya, saat dimana aku akan bersinar di bagian langit itu. –Hye Sung, Dream High 2.

Dan, selalu aja ada JB saat Hye Sung diambang kefrustasian. Ia diam-diam mendengar pembicaraan Hye Sung pada dirinya sendiri. Simpati itu bisa datang saat seseorang pernah berada di kondisi yang sama. 


Ya, masa lalu yang membuat JB merasa bersimpati pada Hye Sung. Ibarat melihat dirinya di dalam cermin, Hye Sung seperti dirinya di masa lalu. Saya sengaja nyebutnya ‘simpati’ I'm just afraid to say that thing as love . You know what? I am forever JB-rian shipper :p




JB dulu bukan JB yang sekarang, ia berubah 180 derajat, dari makhluk yang dipandang rendah di masyarakat menjadi seseorang yang diagung-agungkan. Engga heran, kalau JB tau dengan jelas apa yang tengah Hye Sung rasakan. 




JB mencompos ulang lagu untuk Hye Sung. “Hello to myself” special untuk Hye Sung. Tersenyum saat membuat lagu itu, berharap Hye Sung kembali tersenyum. He.




JB ingin menyerahkan lagu itu secara langsung pada Hye Sung, ia pergi ke kamar Hye Sung tapi malah berhadapan dengan Rian. Rian pikir, JB datang untuk mencarinya, tapi mendengar JB mengucapkan nama Hye Sung, kesal Ri-an naik ke ubun-ubun. 




Terlebih mengetahui kalau JB secara khusus membuatkan lagu untuk Hye Sung. Hal yang engga pernah JB lakukan saat dulu mereka menjalin hubungan. Poor Ri-an.




JB benar-benar menganggap Ri-an engga ada, yang ada di otaknya hanya Hye Sung. Bentakan Ri-an engga juga diindahkannya. Hah.




Hanya Yoo Jin yang menyadari kepergian Hye Sung, ia mengejar Hye Sung dan memberikan hadiah perpisahan. He. Sebuah recorder miliknya dengan pesan suara yang berbeda. 




Dengan sungguh-sungguh yoo jin menyuruh Hye Sung untuk mendengarkan recorder itu. Meskipun diacuhkan oleh Hye Sung, Yoo Jin tetap memastikan agar Hye Sung mendengarkannya.


Seorang komposer ternama datang ke Kirin dengan pengajuan dari Kang Chul tentunya. Kang Chul juga engga lupa buat mengenalkan Yoo Jin, yang langsung melejit sebagai anak kesayangan Kang Chul karena talent Yoo Jin yang ‘wah’ di bidang musik. 




Seperti biasa, Yoo Jin makhluk bebas. He. Saran Kang Chul untuk belajar musik dari komposer ternama, masih juga dianggap remeh oleh Yoo Jin. Yoo Jin memastikan diri kalau ia engga ingin dikekang, ia akan membuat musiknya tanpa bantuan orang lain. Titik. 


Komposer tenama itu malah dibuat tertantang dengan sikap keras kepala Yoo Jin. Berkata pada Kang Chul kalau ia sangat menyukai siswa seperti Yoo Jin, bertalent luar biasa, memiliki opininya sendiri dan mengalir seperti air.




Engga sempat mengantar kepergian Hye Sung, JB berusaha meyakinkan Teacher Taeyeon agar ia diberi alamat Hye Sung. JB mengatakan kalau ia harus memberikan sesuatu pada Hye Sung. 


Teacher Taeyeon engga tega melihat JB sengsara, alhasil, JB berhasil mendapatkan alamat Hye Sung.




Menerobos masuk ke dalam mobil Shi Woo, tanpa pikir panjang, JB menyuruh Shi Woo untuk mengantarkannya ke halte bus. 




Nana heran tentunya dengan kelakuan JB seperti itu, bertanya ada apa, pastinya jawaban JB “Aku tidak ingin apa hubungan kalian berdua, jadi jangan mencampuri urusanku.” Nana langsung tersedak, ia dan Shi Woo berusaha menutupi perasaan masing-masing. Ah, this kids.. Hahahaa..




Di kelas, yang biasanya kacau, kepergian Hye Sung diam-diam membuat kelas Teacher Taeyeon bertambah kacau. 


Siswa Kirin di kelas sibuk membicarakan alasan Hye Sung meninggalkan Kirin. Lee Seul yang merasa risih dengan keadaan sekitarnya, menyuruh Teacher Taeyeon untuk menghentikan pengajarannya dan menggantinya dengan penjelasan mengenai alasan keluarnya Hye Sung dari Kirin. Dengan ragu, Teacher Taeyeon menjelaskan semuanya.




Hye Sung meninggalkan sebuah surat untuk masing-masing teman sekelasnya. Semua berubah, membaca surat perpisahan Hye Sung, semuanya merasa menyesal telah menjauhi Hye Sung. 




Tangisan yang berlebihan pun terjadi. He. Semuanya menangis karena kepergian Hye Sung.


Yoo Jin menjanjikan untuk membuat acara khusus agar Hye Sung bisa kembali ke Kirin. Apa hal itu menjamin kalau Hye Sung akan kembali. Kalau belum dicoba, gimana bisa tau hasilnya. He. 


Teacher Jin Man memberitahukan Kang Chul dengan projek perform band yang ia ciptakan. Ha. Dengan bangganya Teacher Jin Man memperkenalkan band bentukannya yang akan perform sore itu. Berharap Kang Chul datang, berharap setelah menonton perform sore itu, pandangan Kang Chul terhadap Teacher Jin Man berubah. 




Kang Chul menyatakan band itu adalah band jalanan, tapi dengan bijaknya Teacher Jin Man mengatakan,   “Pada permulaannya memang kecil, tapi pada akhirnya semuanya akan menjadi besar.  Semua berawal dari jalanan dan akan menjadi besar nantinya.”


Agar Teacher Jin Man berhenti berbicara, Kang Chul mengiyakan untuk datang dan melihat perform band itu.




Ri-an bertemu dengan komposer ternama, yang ternyata kedatangannya ke Kirin adalah untuk penyeleksian siswa berprestasi dan bertalenta untuk direkrut sebagai group idola baru. Merasa terancam dengan keberadaan HershE dan I:dn yang mungkin akan diterbengkalaikan oleh Kang Chul, 




Ri-an bertanya, bagaimana dengan posisi HershE dan I:dn, apa yang pihak agency akan lakukan pada dua group itu. Member setiap group, engga menutup kemungkinan akan direkrut dan ikut bergabung dalam group idola baru, dengan penyeleksian dulu tentunya.


Yoo Jin datang menemui kepala sekolah Joo. Memberikan tiket pertunjukkan dan memaksa kepala sekolah untuk datang ke pertunjukkan itu. 




Dengan ancaman kalau kepala sekolah Joo engga datang, maka Yoo Jin akan keluar dari Kirin.


Engga lama Yoo Jin pergi, Teacher Taeyeon datang.  Alasan kedatangan Teacher Taeyeon, karena ia merasa terganggu dengan kesalahannya, ia merasa bahwa penyebab utama Hye Sung keluar dari Kirin adalah karena dirinya. 




Ia memberitahukan kejelekan Hye Sung pada Ayah Hye Sung, sehingga Ayah Hye Sung memutuskan untuk mengeluarkan anaknya-Hye Sung dari Kirin.


JB, Shi Woo dan Nana sampai di halte pemberangkatan bus. Engga sulit untuk mencari keberadaan Hye Sung, dengan mudah mereka menemukan Hye Sung, dan mencegahnya untuk pergi. 


JB memberikan buku composing lagunya pada Hye Sung. Ayah Hye Sung menyebut JB sebagai pacar Hye Sung, dan Hye Sung langsung membantahnya, kalau mereka berdua hanya teman.




Sudah telat untuk membawa Hye Sung kembali ke Kirin dan Ayah Hye Sun berharap, kedatangan JB engga membuat Hye Sung berubah pikiran. JB memohon pada Ayah Hye Sung, bahwa ia masih ingin belajar bersama Hye Sung dan mengenai masa depan Hye Sung, semuanya akan berjalan dengan baik.




Ayah Hye Sung mengungkit tentang Teacher Taeyeon yang mengatakan ketidakmampuan Hye Sung dalam bermusik. 


Seketika itu juga, Teacher Taeyeon datang dan membantah hal itu. Teacher Taeyeon menarik kembali kata-katanya, Hye Sung pantas memiliki impian sebagai singer.




Yang ayah Hye Sung inginkan hanya kebahagiaan Hye Sung. Selama berada di Kirin, Hye Sung seperti engga mendapatkan kebahagiaannya. Wajah Hye Sung selalu muram, setiap kali ia kembali ke rumah, dan Ayah sangat menyesali hal itu. Satu alasan kenapa Ayah Hye Sung memperbolehkan Hye Sung untuk belajar di Kirin, karena keinginan Hye Sung untuk tetap berada dalam impiannya menjadi penyanyi.




Dan saat Teacher Taeyeon menyatakan, Hye Sung engga memiliki bakat di bidang musik saat itu, perkataan seperti itu sangat memukul Ayah Hye Sung. Hye Sung selalu berlatih giat di rumah, Ayahnya engga ingin melihat impian itu hilang.




Ayah Hye Sung ingin membuktikan kalau Hye Sung bisa melakukan  apa yang mereka katakan tidak bisa Hye Sung lakukan. Membawa Hye Sung pada satu kondisi dengan memaksanya bernyanyi di depan umum. Bila Hye Sung bisa membuktikan bahwa ia bisa bernyanyi saat itu juga, maka Ayah akan membiarkan Hye Sung kembali ke Kirin.




Hye Sung gugup, waktu seolah berhenti dan ia menangis.


Teacher Jin Man sengaja menyiapkan setting panggung sekeren mungkin buat perform Yoo Jin cs band kali ini. Pertama, karena banyak pihak yang akan menyaksikannya dan pujian akan mengalir kepada Teacher Jin Man, itu yang teacher Jin Man harapkan. Perform Yoo jin disiarkan secara live di KBC. LOL.. Not KBS.. 




Mereka butuh vocalis, dan secara langsung, Yoo jin mengirim pesan pada Rian untuk datang menjadi vocalis mereka.




Hye Sung? Hye Sung dan ayahnya akhirnya pergi, meninggalkan kirin. Tapi, pesan suara Yoo Jin yang ia dengarkan saat di bus membuatnya kembali tersenyum. Yoo Jin menyimpan pesan bahwa mereka akan mengadakan pertunjukkan khusus dengan membawakan lagu yang Hye Sung compose.




Tapi, OMG. Evil side Ri-an benar-benar mengacaukan semuanya. Setelah Yoo Jin menyampaikan sedikit kata pembuka, Rian menyela perkataan Yoo Jin, berlanjut dengan mengclaim lagu yang ia bawakan adalah lagu miliknya. Jelas-jelas lagu itu adalah lagu milik Hye Sung, tapi di depan publik Ri-an mengatakan kalau lagu itu adalah lagu yang ia compose dengan usahanya sendiri. 




Untuk membuktikannya, Ri-an menyanyikan lagu itu.



Hye sung mendengarkan semuanya, tapi ia hanya tersenyum dan berkata pada ayahnya, "Ayah, itu laguku.." aah.. sad..

Tepat. JB datang dan mengacaukan acara itu. Ia tau dengan betul, itu adalah lagu Hye Sung, dan kali ini perbuatan Ri-an benar-benar engga bisa ditolerir lagi. Engga bisa. 





JB datang menghampiri Ri-an, mengambil paksa mic Ri-an dan menarik Ri-an turun dari panggung, membawanya ke tempat lain.

JB : "You are N.G"

JB : “Jawab aku. Mengapa Kau melakukannya?”
Ri-an : “Apa yang aku lakukan?”


JB : “Kau jelas tahu bahwa itu adalah lagu Sin Hae Seong itu. Kau jelas tahu aku tertarik pada lagu itu. Apakah karena itu Kau sengaja melakukan itu? Apakah Kau harus mencuri hal terakhir yang dia miliki?”


Ri-an :  “Apakah Kau berpikir, bahwa aku cemburu pada hubungan Kau dengan dia, jadi aku mencuri lagunya? Apakah Kau hanya memiliki pikiran naif seperti itu?”




JB : “Bukan itu yang aku maksudkan. Semua yang hanya ia miliki adalah kecintaannya pada musik. Kau bahkan mengambil harapan terakhirnya. Apakah Kau tahu bagaimana kejamnya perbuatan hal seperti itu?”
Ri-an : “Apakah aku kejam?



JB : “Pikirkan tentang hal ini dari perspektif yang berbeda. Untuk memiliki sesuatu yang seharusnya menjadi milikmu, lalu hal itu direnggut oleh orang lain. Apakah mengerti tentang hal itu? 
Ri-an : “Aku tahu, aku sangat tau dengan perasaan itu. Sesuatu yang tidak akan direnggut lalu tiba-tiba direnggut oleh orang lain. Aku tidak melakukan sesuatu yang salah. 
JB : Saat ini Kau sudah menjadi bintang.. 


Ri-an :  Tidak peduli seberapa menyilaukan bintang itu, jika Kau tidak terlihat, maka Kau akan segera dilupakan. Apakah Kau tahu? Kali ini direktur, ingin membentuk kelompok baru. Mungkin dalam waktu singkat, Jin Yu Jin akan menggantikanmu. Aku tidak akan sepertimu. Melihat begitu saja, saat posisimu direnggut oleh orang lain.




Ri-an memang kejam, tapi dibalik itu semua, ia masih menyimpan harapan pada JB. Berbalik menatap JB dan menangis. Yang pada akhirnya, Ri-an sendiri yang terluka, JB bahkan engga berbalik atau menahan tangan Ri-an, seperti yang JB lakukan pada Hye Sung :(



Related Posts by Categories

0 komentar: