0
Sinopsis/Rekap God of Study Episode 7
Seok Ho mencari anak-anak di sekolah. Ia mencari di laboratorium, ruang kelas, gymnasium, ruang pertemuan, dimana-dimana, namun tidak bisa menemukan mereka. Ia kemudian menelepon Chan Doo. Chan Doo tidak mengangkatnya. Seok Ho kemudian mencoba menelepon Hyun Jung.
Pul Ip kesal. Ia mengambil tasnya dan berjalan ingin pergi.
"Pul Ip, kau mau kemana?" tanya Chan Doo.
"Aku tidak suka seperti ini." kata Pul Ip.
"Pul Ip." Baek Hyun memanggilnya. "Kau ingin bertindak sendiri?"
"Kenapa dengan ini semua?" seru Pul Ip. "Memangnya kita anak SD?"
"Memangnya aku menyuruh kalian ikut?" tanya Baek Hyun. Bong Goo menggeleng. "Kang Seok Ho sudah membodohimu. Atau kau bekerja untuknya lagi?"
"Oi, kenapa kau bicara begitu padanya?" bela Chan Doo.
Pul Ip memandang Baek Hyun, menantang. Ia mengeluarkan ponsel dan menelepon Seok Ho. Ia memberi tahu Seok Ho tempat keberadaan mereka.
"Kil Pul Ip!" seru Hyun Jung protes. "Kenapa kau tidak setia kawan?"
Pul Ip menarik napas, mencoba bersabar. "Kau terus-menerus bilang bahwa kami dibodohi oleh Kang Seok Ho atau kami dimanfaatkan olehnya. Kami tidak sebodoh itu. Aku hanya ingin mencoba belajar. Apa yang salah dengan itu? Kalau kau mau, kau tinggal keluar saja sendiri!"
"Apa aku bilang sesuatu tentang tidak boleh belajar?" tanya Baek Hyun. "Aku hanya tidak tahan melihat kau diperdaya oleh Kang Seok Ho. Universitas Chun Ha? Kau pikir orang bodoh seperti kita, betapa pun kerasnya kita belajar, bisa masuk ke sana? Kau benar-benar percaya omong kosong Kang Seok Ho?!"
"Kenapa kau berteriak padanya?" bela Chan Doo. "Apa ada yang salah dengan apa yang dikatakan Pul Ip?"
"Jangan ikut campur!" ujar Baek Hyun.
"Apa?" Chan Do maju menarik baju Baek Hyun. "Kau... Hwang Baek Hyun, apa maumu? Karena kami membiarkan kau melakukan apa yang kau suka, lalu kau menganggap kami pengikutmu? Apa kau begitu hebat?"
Baek Hyun menonjok wajah Chan Doo.
"Chan Doo!" teriak Bong Goo.
"Suami!" protes Hyun Jung.
Pul Ip menatap Baek Hyun, marah.
Chan Doo hendak membalas, namun Seok Ho tiba-tiba masuk. "Apa yang kalian lakukan?! Semuanya kembali ke kelas. Semuanya kembali ke kelas!"
Pul Ip, Bong Goo dan Chan Doo kembali ke kelas. Namun Baek Hyun dan Hyun Jung tetap berdiri tanpa bergerak. Seok Ho menatap Baek Hyun.
"Kau baik-baik saja?" tanya Pul Ip.
"Ya." jawab Chan Doo, memegang bibirnya yang robek.
"Biar kulihat." kata Pul Ip.
"Gigimu tidak copot?" tanyaBong goo polos.
Chan Doo memeriksa giginya dengan lidah. "Ooo.." Ia hendak mengambil giginya.
Pul Ip dan Bong Goo panik. Chan Doo pura-pura mencabut gigi, namun kemudian ia tertawa.
"Kau membuat kami takut!" seru Bong Goo.
Seok Ho memarahi Baek Hyun. "Apa kau punya hak berlaku seperti ini? Siapa yang memberimu izin membawa anak-anak keluar? Sejak kapan kau menjadi orang yang loyal?"
"Apa kau membantuku dengan menggadaikan kantormu? Apa kau ingin menginjak-injak harga diriku?" tanya Baek Hyun. "Kau hanya ingin membuatku menjadi muridmu?"
"Apa kau masih punya sisa harga diri yang bisa kuinjak?" Seok Ho berkata sinis. "Kau tidak memiliki apapun. Tapi kau masih ingin berdiri dengan angkuh diatas harga dirimu?" Seok Ho tertawa. "Anak bodoh."
"Paman!" Hyun Jung berseru kesal.
"Jika kau masih ingin membuat masalah, pergi saja. Demi kebaikan murid-murid yang masih ingin tinggal." ujar Seok Ho. (bener banget!)
"Baik." kata Baek Hyun. "Aku akan pergi. Bawa anak-anak naif itu dan terus bodohi mereka sebanyak yang kau mau."
Baek Hyun hendak berjalan pergi, namun Soo Jung tiba-tiba masuk dan berseru memanggil. "Hwang Baek Hyun!"
Soo Jung masuk dan membungkuk pada Seok Ho. "Maafkan aku, Pengacara Kang. Aku sudah berpikiran pendek."
"Guru!" seru Baek Hyun.
"Diam!" Soo Jung memandang Baek Hyun tajam, lalu berkata pada Seok Ho. "Aku akan kembali ke kelas khusus. Tolong maafkan aku sekali ini."
"Apa yang kau katakan?" Baek Hyun protes.
"Apa kau mau aku benar-benar berhenti mengajar?" Soo Jung berkata, namun Baek Hyun memotong. Soo Jung berteriak padanya. "Dengarkan aku!"
Seok Ho mengajak Hyun jung dan yang lainnya kembali ke kelas, namun Baek Hyun masih bicara dengan Soo Jung. Ketika mereka masuk, seorang wanita sudah ada di sana, sedang menghapus papan tulis. "Ia adalah Guru Lee Eun Yoo, guru bahasa Korea kalian." kata Seok Ho memperkenalkan.
"Kau menghapus papan tulis." kata Bong Goo.
"Ada tulisan 'kelas khusus dibubarkan'. Sepertinya ada masalah kecil. Apa sudah diselesaikan?" tanya Guru Lee.
"Sudah." jawab Seok Ho. Ia menyuruh anak-anak duduk.
"Anak yang bertanggung jawab atas masalah ini belum kembali?" Guru Lee bertanya lagi pada Seok Ho. Seok Ho mengangguk dan mengatakan bahwa anak itu akan segera datang.
Soo Jung meminta maaf pada Baek Hyun. "Maaf aku melarikan diri seperti ini. Aku terlalu berpikiran pendek dan tidak punya motivasi. Aku sangat bodoh. Berjanjilah untuk kembali ke kelas khusus."
Setelah percakapan, akhirnya Baek Hyun setuju kembali ke kelas khusus.
Seok Ho meminta Soo Jung membawa Guru Cha kembali karena Soo Jung-lah yang bertanggung jawab atas kekacauan ini.
Guru Lee mengajarkan pada anak-anak bagaimana agar membaca literatur Korea menjadi tidak menakutkan. Ia membandingkan pelajarannya dengan hal lain seperti, 'kenapa kebanyakan orang suka film yang tidak bagus (seperti drama perselingkuhan)?'. "Kalau kalian ingin bersahabat dengan bacaan kalian, maka kalian harus memompakan racun."
Guru Lee membuka tasnya.
Murid-murid diberi bacaan sastra namun versi erotis. Hal itu membuat mereka berimajinasi.
"Hal pertama agar kalian bisa menguasai bahasa Korea adalah dengan membaca cepat dan langsung menangkap isinya." ujar Guru Lee.
Saat makan siang, anak-anak makan bekal bersama di kafetaria. Hyun Jung membawakan Baek Hyun kiwi dan apel. Bong Goo melihat buah itu. "Kelihatannya enak."
"Bong Goo, jangan melihat itu terus." kata Chan Doo. Ia menunjuk bekalnya. "Anggap saja ini apel, yang ini kiwi... Kau suka buah apa, Pul Ip?"
"Strawberry."
"Nah, yang ini strawberry." Chan Doo menunjuk kimchi, kemudian menyuapi Pul Ip. "Aaa.."
Pul Ip tertawa dan membuka mulutnya. "Manis?"
"Ini asam." jawab Pul Ip, tertawa.
Baek Hyun kesal melihatnya. Ia langsung mengambil kiwi Hyun Jung dan memakannya.
Soo Jung datang ke rumah Guru Cha dan bersikeras mengajaknya kembali. Dengan bujukan dan sikap keras kepala Soo Jung, Guru Cha akhirnya bersedia kembali. (Ga guru, ga murid smuanya kekanak-kanakan)
Chan Doo dan Bong Goo membaca bacaan literatur erotis Korea. Salah satu guru perempuan yang mengajar bahasa Korea, Bae Young Sook, marah melihatnya. Ia mendatangi Seok Ho dan Guru Lee. "Bagaimana kau bisa memberi ini pada murid-murid? Ini sekolah! Ini bukan toko komik!"
"Jadi ini penyebab kenapa nilai bahasa Korea mereka sangat buruk?" ujar Guru Lee santai. Ia mengulurkan tangan ingin bersalaman, namun Guru Bae tidak membalasnya. "Aku baru tahu bahwa aku ternyata adalah kakak kelasmu di SMA. Jangan campuri urusanku."
Guru Lee bertemu dengan Guru Cha dan Soo Jung, lalu berkenalan. Setelah itu Anthony datang. Mereka mengadakan rapat untuk rencana kedepan karena ujian tengah semester tinggal 2 minggu lagi.
Para guru kelas khusus masuk. Seok Ho mengatakan pada anak-anak bahwa ujian tengah semester tinggal 2 minggu lagi dan mereka hanya punya 1 target, yaitu mendapat nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran.
"Jika kalian tidak bisa mendapat 100, kalian tidak akan punya kesempatan ke Chun Ha."
Anak-anak tidak yakin mereka bisa. Seok Ho ingin mengadakan camp pelatihan lagi besok.
Para orang tua murid kelas khusus dipanggil ke sekolah. Seok Ho ingin menunjukkan pada para orang tua bagaimana anak-anak mereka belajar dan meminta izin pada mereka. "Ayo kita buat mereka percaya pada kita dan belajar dengan keras." ujar Seok Ho pada anak-anak.
Pul Ip kesal melihat ibunya membawa pacar baru yang brondong.
Semua orang tua membawakan hadiah untuk para guru, hanya nenek Baek Hyun saja yang datang dengan tangan hampa.
Seok Ho meminta para orang tua tidak mengharapkan anaknya diterima di Chun Ha dan mengatakan pada anak-anak mereka, "Tidak masalah jika kalian lolos atau gagal!"
Setelah semua para orang tua pulang, nenek Baek Hyun membersihkan ruangan sebagai ganti hadiah yang tidak bisa ia beli. Guru Soo Jung membantunya.
Pul Ip main game.
Baek Hyun mengunjungi kamar Seok Ho yang baru dan bertanya alasannya menjual kantor. Seok Ho tidak mengatakan alasannya dan menyuruh Baek Hyun mendapatkan nilai sempurna di ujian tengah semester. Jika ia berhasil, maka Seok Ho akan menuruti apa saja yang dikatakan Baek Hyun. Ia bahkan bersedia berlutut dihadapan Baek Hyun.
Chan Doo naik sepeda, berniat mengantarkan strawberry untuk Pul Ip.
Pul Ip belajar sambil mendengarkan musik. (jujur aku heran, padahal kan mereka terkenal murid yang paling bodoh, tapi kalau cara belajarnya begitu gimana bisa maju? Belajar keras cuma kalau ada sesuatu, padahal tujuan utama mereka lolos Chun Ha. Jadiin anak yang paling bodoh jadi anak pinter yang masuk universitas TOP itu kan ga instan. Bnr2 beda sama anak-anak di Dragon Zakura yang terlihat bnr2 belajar dengan keras. Di GOS, yang ditekanin lebih ke percintaan. And honestly, I don't like it)
Baek Hyun menemui Pul Ip. Pul Ip menyuruhnya berbaikan dengan Chan Doo. Baek Hyun bilang ia akan berusaha keras untuk ujian tengah semester. Ia kemudian memberikan dua buah strawberry untuk Pul Ip.
Chan Doo melihat mereka dari jauh dan tersenyum. Ia berbalik pergi dan meletakkan strawberry begitu saja di tanah.
Seok Ho meminta anak-anak menuliskan tujuan mereka di sebuah note. Dengan percaya diri, Baek Hyun menuliskan 'Target Nilai: 100'. (yakin bisa? perasaan ga pernah ngelihat dia belajar sungguh2..)
Pembelajaran intensif matematika untuk ujian tengah semester dimulai. Guru Cha menyiapkan sangat banyak soal untuk mereka. Anak-anak mengerjakan soal-soal itu dengan pasrah.
Baek Hyun mendekati Chan Doo dan meminta maaf padanya.
"Bukan seperti dirimu." ujar Chan Doo seraya berjalan pergi.
"Jangan marah lagi." ujar Baek Hyun.
Hyun Jung pergi keluar malam itu dengan diam-diam, ingin berbelanja barang baru. Pul Ip tanpa sengaja bertemu dengannya dan ingin ikut dengannya.
Di sebuahtoko, mereka bertemu dengan beberapa orang gadis. "Kau Na Hyun Jung, kan? Apa kau mau bersembunyi lagi dari kami?" tanya salah seorang dari mereka.
"Kau salah orang." kata Hyun Jung takut. Ia kemudian melarikan diri. Para gadis itu mengejar dan berhasil memojokkannya.
"Kau pergi tanpa memberi tahu kami?" tanya salah seorang dari mereka.
"Apa kau tahu berapa banyak kami menderita karena kau?" tanya yang lain.
"Ada banyak orang yang ingin bertemu denganmu. Ikut aku."
Mereka menyeret Hyun Jung, namun Hyun Jung berusaha membebaskan diri.
"Kau ingin diberi pelajaran, hah?"
Salah seorang dari mereka memamerkan tinjunya dan ingin memukul Hyun Jung.
"Hyun Jung!" seru Pul Ip panik.
Seok Ho mencari anak-anak di sekolah. Ia mencari di laboratorium, ruang kelas, gymnasium, ruang pertemuan, dimana-dimana, namun tidak bisa menemukan mereka. Ia kemudian menelepon Chan Doo. Chan Doo tidak mengangkatnya. Seok Ho kemudian mencoba menelepon Hyun Jung.
Pul Ip kesal. Ia mengambil tasnya dan berjalan ingin pergi.
"Pul Ip, kau mau kemana?" tanya Chan Doo.
"Aku tidak suka seperti ini." kata Pul Ip.
"Pul Ip." Baek Hyun memanggilnya. "Kau ingin bertindak sendiri?"
"Kenapa dengan ini semua?" seru Pul Ip. "Memangnya kita anak SD?"
"Memangnya aku menyuruh kalian ikut?" tanya Baek Hyun. Bong Goo menggeleng. "Kang Seok Ho sudah membodohimu. Atau kau bekerja untuknya lagi?"
"Oi, kenapa kau bicara begitu padanya?" bela Chan Doo.
Pul Ip memandang Baek Hyun, menantang. Ia mengeluarkan ponsel dan menelepon Seok Ho. Ia memberi tahu Seok Ho tempat keberadaan mereka.
"Kil Pul Ip!" seru Hyun Jung protes. "Kenapa kau tidak setia kawan?"
Pul Ip menarik napas, mencoba bersabar. "Kau terus-menerus bilang bahwa kami dibodohi oleh Kang Seok Ho atau kami dimanfaatkan olehnya. Kami tidak sebodoh itu. Aku hanya ingin mencoba belajar. Apa yang salah dengan itu? Kalau kau mau, kau tinggal keluar saja sendiri!"
"Apa aku bilang sesuatu tentang tidak boleh belajar?" tanya Baek Hyun. "Aku hanya tidak tahan melihat kau diperdaya oleh Kang Seok Ho. Universitas Chun Ha? Kau pikir orang bodoh seperti kita, betapa pun kerasnya kita belajar, bisa masuk ke sana? Kau benar-benar percaya omong kosong Kang Seok Ho?!"
"Kenapa kau berteriak padanya?" bela Chan Doo. "Apa ada yang salah dengan apa yang dikatakan Pul Ip?"
"Jangan ikut campur!" ujar Baek Hyun.
"Apa?" Chan Do maju menarik baju Baek Hyun. "Kau... Hwang Baek Hyun, apa maumu? Karena kami membiarkan kau melakukan apa yang kau suka, lalu kau menganggap kami pengikutmu? Apa kau begitu hebat?"
Baek Hyun menonjok wajah Chan Doo.
"Chan Doo!" teriak Bong Goo.
"Suami!" protes Hyun Jung.
Pul Ip menatap Baek Hyun, marah.
Chan Doo hendak membalas, namun Seok Ho tiba-tiba masuk. "Apa yang kalian lakukan?! Semuanya kembali ke kelas. Semuanya kembali ke kelas!"
Pul Ip, Bong Goo dan Chan Doo kembali ke kelas. Namun Baek Hyun dan Hyun Jung tetap berdiri tanpa bergerak. Seok Ho menatap Baek Hyun.
"Kau baik-baik saja?" tanya Pul Ip.
"Ya." jawab Chan Doo, memegang bibirnya yang robek.
"Biar kulihat." kata Pul Ip.
"Gigimu tidak copot?" tanyaBong goo polos.
Chan Doo memeriksa giginya dengan lidah. "Ooo.." Ia hendak mengambil giginya.
Pul Ip dan Bong Goo panik. Chan Doo pura-pura mencabut gigi, namun kemudian ia tertawa.
"Kau membuat kami takut!" seru Bong Goo.
Seok Ho memarahi Baek Hyun. "Apa kau punya hak berlaku seperti ini? Siapa yang memberimu izin membawa anak-anak keluar? Sejak kapan kau menjadi orang yang loyal?"
"Apa kau membantuku dengan menggadaikan kantormu? Apa kau ingin menginjak-injak harga diriku?" tanya Baek Hyun. "Kau hanya ingin membuatku menjadi muridmu?"
"Apa kau masih punya sisa harga diri yang bisa kuinjak?" Seok Ho berkata sinis. "Kau tidak memiliki apapun. Tapi kau masih ingin berdiri dengan angkuh diatas harga dirimu?" Seok Ho tertawa. "Anak bodoh."
"Paman!" Hyun Jung berseru kesal.
"Jika kau masih ingin membuat masalah, pergi saja. Demi kebaikan murid-murid yang masih ingin tinggal." ujar Seok Ho. (bener banget!)
"Baik." kata Baek Hyun. "Aku akan pergi. Bawa anak-anak naif itu dan terus bodohi mereka sebanyak yang kau mau."
Baek Hyun hendak berjalan pergi, namun Soo Jung tiba-tiba masuk dan berseru memanggil. "Hwang Baek Hyun!"
Soo Jung masuk dan membungkuk pada Seok Ho. "Maafkan aku, Pengacara Kang. Aku sudah berpikiran pendek."
"Guru!" seru Baek Hyun.
"Diam!" Soo Jung memandang Baek Hyun tajam, lalu berkata pada Seok Ho. "Aku akan kembali ke kelas khusus. Tolong maafkan aku sekali ini."
"Apa yang kau katakan?" Baek Hyun protes.
"Apa kau mau aku benar-benar berhenti mengajar?" Soo Jung berkata, namun Baek Hyun memotong. Soo Jung berteriak padanya. "Dengarkan aku!"
Seok Ho mengajak Hyun jung dan yang lainnya kembali ke kelas, namun Baek Hyun masih bicara dengan Soo Jung. Ketika mereka masuk, seorang wanita sudah ada di sana, sedang menghapus papan tulis. "Ia adalah Guru Lee Eun Yoo, guru bahasa Korea kalian." kata Seok Ho memperkenalkan.
"Kau menghapus papan tulis." kata Bong Goo.
"Ada tulisan 'kelas khusus dibubarkan'. Sepertinya ada masalah kecil. Apa sudah diselesaikan?" tanya Guru Lee.
"Sudah." jawab Seok Ho. Ia menyuruh anak-anak duduk.
"Anak yang bertanggung jawab atas masalah ini belum kembali?" Guru Lee bertanya lagi pada Seok Ho. Seok Ho mengangguk dan mengatakan bahwa anak itu akan segera datang.
Soo Jung meminta maaf pada Baek Hyun. "Maaf aku melarikan diri seperti ini. Aku terlalu berpikiran pendek dan tidak punya motivasi. Aku sangat bodoh. Berjanjilah untuk kembali ke kelas khusus."
Setelah percakapan, akhirnya Baek Hyun setuju kembali ke kelas khusus.
Seok Ho meminta Soo Jung membawa Guru Cha kembali karena Soo Jung-lah yang bertanggung jawab atas kekacauan ini.
Guru Lee mengajarkan pada anak-anak bagaimana agar membaca literatur Korea menjadi tidak menakutkan. Ia membandingkan pelajarannya dengan hal lain seperti, 'kenapa kebanyakan orang suka film yang tidak bagus (seperti drama perselingkuhan)?'. "Kalau kalian ingin bersahabat dengan bacaan kalian, maka kalian harus memompakan racun."
Guru Lee membuka tasnya.
Murid-murid diberi bacaan sastra namun versi erotis. Hal itu membuat mereka berimajinasi.
"Hal pertama agar kalian bisa menguasai bahasa Korea adalah dengan membaca cepat dan langsung menangkap isinya." ujar Guru Lee.
Saat makan siang, anak-anak makan bekal bersama di kafetaria. Hyun Jung membawakan Baek Hyun kiwi dan apel. Bong Goo melihat buah itu. "Kelihatannya enak."
"Bong Goo, jangan melihat itu terus." kata Chan Doo. Ia menunjuk bekalnya. "Anggap saja ini apel, yang ini kiwi... Kau suka buah apa, Pul Ip?"
"Strawberry."
"Nah, yang ini strawberry." Chan Doo menunjuk kimchi, kemudian menyuapi Pul Ip. "Aaa.."
Pul Ip tertawa dan membuka mulutnya. "Manis?"
"Ini asam." jawab Pul Ip, tertawa.
Baek Hyun kesal melihatnya. Ia langsung mengambil kiwi Hyun Jung dan memakannya.
Soo Jung datang ke rumah Guru Cha dan bersikeras mengajaknya kembali. Dengan bujukan dan sikap keras kepala Soo Jung, Guru Cha akhirnya bersedia kembali. (Ga guru, ga murid smuanya kekanak-kanakan)
Chan Doo dan Bong Goo membaca bacaan literatur erotis Korea. Salah satu guru perempuan yang mengajar bahasa Korea, Bae Young Sook, marah melihatnya. Ia mendatangi Seok Ho dan Guru Lee. "Bagaimana kau bisa memberi ini pada murid-murid? Ini sekolah! Ini bukan toko komik!"
"Jadi ini penyebab kenapa nilai bahasa Korea mereka sangat buruk?" ujar Guru Lee santai. Ia mengulurkan tangan ingin bersalaman, namun Guru Bae tidak membalasnya. "Aku baru tahu bahwa aku ternyata adalah kakak kelasmu di SMA. Jangan campuri urusanku."
Guru Lee bertemu dengan Guru Cha dan Soo Jung, lalu berkenalan. Setelah itu Anthony datang. Mereka mengadakan rapat untuk rencana kedepan karena ujian tengah semester tinggal 2 minggu lagi.
Para guru kelas khusus masuk. Seok Ho mengatakan pada anak-anak bahwa ujian tengah semester tinggal 2 minggu lagi dan mereka hanya punya 1 target, yaitu mendapat nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran.
"Jika kalian tidak bisa mendapat 100, kalian tidak akan punya kesempatan ke Chun Ha."
Anak-anak tidak yakin mereka bisa. Seok Ho ingin mengadakan camp pelatihan lagi besok.
Para orang tua murid kelas khusus dipanggil ke sekolah. Seok Ho ingin menunjukkan pada para orang tua bagaimana anak-anak mereka belajar dan meminta izin pada mereka. "Ayo kita buat mereka percaya pada kita dan belajar dengan keras." ujar Seok Ho pada anak-anak.
Pul Ip kesal melihat ibunya membawa pacar baru yang brondong.
Semua orang tua membawakan hadiah untuk para guru, hanya nenek Baek Hyun saja yang datang dengan tangan hampa.
Seok Ho meminta para orang tua tidak mengharapkan anaknya diterima di Chun Ha dan mengatakan pada anak-anak mereka, "Tidak masalah jika kalian lolos atau gagal!"
Setelah semua para orang tua pulang, nenek Baek Hyun membersihkan ruangan sebagai ganti hadiah yang tidak bisa ia beli. Guru Soo Jung membantunya.
Pul Ip main game.
Baek Hyun mengunjungi kamar Seok Ho yang baru dan bertanya alasannya menjual kantor. Seok Ho tidak mengatakan alasannya dan menyuruh Baek Hyun mendapatkan nilai sempurna di ujian tengah semester. Jika ia berhasil, maka Seok Ho akan menuruti apa saja yang dikatakan Baek Hyun. Ia bahkan bersedia berlutut dihadapan Baek Hyun.
Chan Doo naik sepeda, berniat mengantarkan strawberry untuk Pul Ip.
Pul Ip belajar sambil mendengarkan musik. (jujur aku heran, padahal kan mereka terkenal murid yang paling bodoh, tapi kalau cara belajarnya begitu gimana bisa maju? Belajar keras cuma kalau ada sesuatu, padahal tujuan utama mereka lolos Chun Ha. Jadiin anak yang paling bodoh jadi anak pinter yang masuk universitas TOP itu kan ga instan. Bnr2 beda sama anak-anak di Dragon Zakura yang terlihat bnr2 belajar dengan keras. Di GOS, yang ditekanin lebih ke percintaan. And honestly, I don't like it)
Baek Hyun menemui Pul Ip. Pul Ip menyuruhnya berbaikan dengan Chan Doo. Baek Hyun bilang ia akan berusaha keras untuk ujian tengah semester. Ia kemudian memberikan dua buah strawberry untuk Pul Ip.
Chan Doo melihat mereka dari jauh dan tersenyum. Ia berbalik pergi dan meletakkan strawberry begitu saja di tanah.
Seok Ho meminta anak-anak menuliskan tujuan mereka di sebuah note. Dengan percaya diri, Baek Hyun menuliskan 'Target Nilai: 100'. (yakin bisa? perasaan ga pernah ngelihat dia belajar sungguh2..)
Pembelajaran intensif matematika untuk ujian tengah semester dimulai. Guru Cha menyiapkan sangat banyak soal untuk mereka. Anak-anak mengerjakan soal-soal itu dengan pasrah.
Baek Hyun mendekati Chan Doo dan meminta maaf padanya.
"Bukan seperti dirimu." ujar Chan Doo seraya berjalan pergi.
"Jangan marah lagi." ujar Baek Hyun.
Hyun Jung pergi keluar malam itu dengan diam-diam, ingin berbelanja barang baru. Pul Ip tanpa sengaja bertemu dengannya dan ingin ikut dengannya.
Di sebuahtoko, mereka bertemu dengan beberapa orang gadis. "Kau Na Hyun Jung, kan? Apa kau mau bersembunyi lagi dari kami?" tanya salah seorang dari mereka.
"Kau salah orang." kata Hyun Jung takut. Ia kemudian melarikan diri. Para gadis itu mengejar dan berhasil memojokkannya.
"Kau pergi tanpa memberi tahu kami?" tanya salah seorang dari mereka.
"Apa kau tahu berapa banyak kami menderita karena kau?" tanya yang lain.
"Ada banyak orang yang ingin bertemu denganmu. Ikut aku."
Mereka menyeret Hyun Jung, namun Hyun Jung berusaha membebaskan diri.
"Kau ingin diberi pelajaran, hah?"
Salah seorang dari mereka memamerkan tinjunya dan ingin memukul Hyun Jung.
"Hyun Jung!" seru Pul Ip panik.