[SINOPSIS] Who Are You Episode 8 Part 2
Posted: Rabu, 28 Agustus 2013 by khyunkhyun in Label: Who Are You
0
Shi-on
tengah mencari-cari Moon-sik, Dia kehilangan jejaknya. Tapi ternyata Moon-sik
sudah ada dibelakang Shi-on, “ketua Tim Yang apa yang membawamu kemari?”
Disis
lain, Gun-woo masuk ke gereja dengan tergesa-gesa.
Shi-on
menunjukkan foto saat Hyung-joon menang dalam lomba menembak, Shi-on menuntut
jawaban kenapa Moon-sik mengatakan kalau dia tak mengenal Hyung-joon. Moon-sik
melirik fotonya dan berfikir, “Kamu mengetahuinya juga.”
FLASHBACK
22
Juli 2007, 10.30 PM
Moon-sik
tengah berada dimobil dekat pelabuhan. Moon-sik menghubungi rekannya, “Myung-chae
(artinya palu, mungkin ini kode/panggilan akrab antar
penyelidik kali yah), dimana kau?”
Moon-sik
menyuruh Myung-chae untuk cepat keluar karena mereka segera selesai. Moon-sik
meregangkan tubuhnya yang lelah.
Sebuah
kapal merapat kepelabuhan, Moon-sik terlihat curiga. Moon-sik bertanya pada
Myung-chae, apa kau tahu kapal yang datang hari ini dari China? Ada seseorang disana yang
mengirimkan sinyal dengan lampu sekarang.
Myung-chae
diseberang menyuruh untuk jangan bicara omong kosong, dia yang akan melihat
lampunya dan kejadian lampu sinyal ini sering terjadi. Myung-chae mencoba
menyuruh Moon-sik agar jangan ka kapal, namun Moon-sik sendiri sudah tak
mendengarkan talki’nya.
Moon-sik
naik ke kapal dengan tergesa-gesa. Dia terus berjalan melewati lorong sampai
dia menemukan segerombolan orang yang tengah membicarakan tentang perak yang
telah mereka dapatkan.
Moon-sik
mengendap-endap mencoba menghubungi Hyung-joon (Myung-chae sepertinya panggilan untuk Hyung-joon) . Namun tiba-tiba
sebuah senjata telah menodong kepalanya, Moon-sik diam terpaku lalu menengok. Hyung-joon lah yang menodongkan
senjatanya, “Sunbaenim, tinggalkan saja kapal sendirian”
“Sejak
kapan(kau berkhianat)?” tanya
Moon-sik dan menampik pistol yang ditidingkan Hyung-joon padanya.
Hyung-joon
tak menjawab sehingga membuat Moon-sik semakin marah, Kau mulai sejak kapan?
Hyung-joon
masih diam, dengan tatapan dinginnya dia menembak kaki Moon-sik membuatnya
jatuh dan tak sadarkan diri.
FLASHBACK END
Moon-sik
mengaku kalau dia baru pertama kalinya bercerita setelah malam itu dan dia
ingin membawa rahasia ini sampai mati. Shi-on bertanya lalu apa yang sebenarnya
Shi-on lakukan di kapal. Moon-sik jelas mengatakan kalau dia tak tau jika
Shi-on ada disana.
Shi-on
bercerita kalau dia berusaha untuk mencari tahu tentang kasus itu tapi setiap
kali Shi-on mencoba dia tak bisa menemukan akses sejarah tentang kasus ini
bahkan catatan penyelidikan penyamaran juga menghilang.
Shi-on
menghela nafas, lalu orang seperti apa Detektive Lee Hyung-joon?
Moon-sik
tersenyum, “Pria muda yang masuk kedalam
mobilku dengan gulungan kimbap (gulungan sushi Korea) dan dia memberitahuku
kalau dia tidak tahu kalau tugas pertamanya ada di tempat duduk penumbak mobil
bobrok ini. Dia
tampan, keren dan teguh, Semua orang bilang dia kana menjadi sesuatu yang
besar.”
Moon-sik
sudah menganggap Hyung-joon adalah anaknya. Moon-sik jadi pensaran apa hubungan
Shi-on dan Hyung-joon. Shi-on sendiri hanya menunduk tak tau hubungan apa yang
ia miliki bersama Hyung-joon.
Gun-woo
dari kejauhan mendengarkan percakapan Shi-on dan Moon-sik, entahlah jaraknya agak jauh dia denger ato enggak aku gak tau.
Gun-woo berfikir, apa dia mengetahui
sesuatu?
~~~
Shi-on
dibasement tengah memandangi nametag Hyung-joon, Shi-on terlihat bimbang.
Kotak
cincin masih tersimpan dibasement, ternyata ada Hyung-joon yang tengah
memperhatikan kotak itu.Hyung-joon perlahan mendekati Shi-on yang tak jauh
darinya, Shi-on juga menyadari kehadirannya dan menengok.
Shi-on
perlahan berdiri, dia terlihat bimbang, kesal, galau. “Detektif Lee Hyeong
Joon. Who Are You? Orang seperti apa kau?
Aku tidak percaya apapun. Apa yang aku lihat malam itu atau kau yang sekarang
berdiri didepanku.”
Shi-on
benar-benar bingung dengan apa yang harus dilakukannya,dia bingung harus pihak
siapa yang dia percaya. Cerita Moon-sik, Hyung-joon, atau kilasan ingatannya.
Shi-on akhirnya pergi meninggalkan Hyung-joon.
Selepas
kepergian Shi-on, Hyung-joon juga terlihat sedih melihat orang yang dicintainya
tak mempercayai.
~~~
Seseorang
berjalan mendekati mobil yang terparkir dipinggir sungai. Sebuah jam tangan
disodorkan orang didalam mobil, siapa lagi kalau bukan Moon-sik. Moon-sik kesal
dan bertanya apa orang tadi melakukan bisnisnya baru satu dua hari. Pria yang
diajak bicara minta maaf, Pria Ini si Penculik Shi-on dan yang nabrak
Woo-cheol.
Pria
Penculik mengatakan kalau dia telah berbicara dengan detektiv ‘itu’ dan mereka
akan segera mendapat panggilan.
Moon-sik
menyuruh pria itu untuk segera pergi, setelah kepergian pria tadi, Moon-sik
juga terlihat frustasi.
~~~
Gun-woo
duduk bersama Shi-on ditaman.
Gun-woo
: “Aku mendengar sebelumnya. Sunbae Choi itu ada disana 6 tahun yang lalu. Aku
tidak bisa membayangkannya.”
Shi-on
juga merasa terkejut. Gun-woo bertanya apa Shi-on mempercayai Moon-sik, Shi-on menunduk
masih dengan penuh keraguan. Gun-woo terlihat sangat mempercayai Moon-sik, “Kamu
percaya apa yang Sunbae Choi katakan, bukan? Dia perwira yang paling jujur yang
aku kenal.”
“Begitukah?”
Tanya Shi-on. Gun-woo menjelaskan, “Terakhir kali aku membuang senjataku di
tempat kejadian. kau tau aku diskors karena pecahan dari tembakan melayang ke
keponakan Ketua, bukan? Jika bukan karena insiden itu dia sudah sangat maju
sekarang dan dipromosikan. Dia menjaga orang-orangnya dengan nyawanya sendiri,”
Shi-on
memberitahu kalau dia melihat Detektive Lee Hyung-joon, “Dia menolongku dua
kali. Mengapa dia datang menemuiku? Apakah kamu pikir apa yang Ketua Tim Choi
katakan adalah sebenarnya? Aku yakin...pasti disana(kapal), jadi apakah itu
masuk akal kalau dia tidak melihatku?”
Gun-woo
seratus kali mempercayai Moon-sik dari pada lelaki yang Shi-on saja tak kenal
dengan baik. “Apakah itu namanya kolega? Oh benar. Apakah iya atau tidak dia
menghadapi situasi hampir mati atau mengetahui kalau ada seseorang yang
mengkhawatirkannya, itu
tidak menghentikan orang dari polisi rahasia. Aku lupa itu.” Sindir Gun-woo.
Shi-on mencoba menjelaskan tapi Gun-woo memotongnya langsung, “Aku tahu. Itu
karena kamu tidak mau aku ada dalam bahaya. Karena aku menjadi khawatir jika
aku tidak bisa menghubungimu atau aku
tidak melihatmu, aku bodoh disini.”
Gun-woo
kesal Shi-on yang mencurigai Moon-sik karena bagi Gun-woo Moon-sik sudah
seperti ayahnya. Gun-woo lalu mohon diri untuk pergi.
Shi-on
menghela nafas dan ia juga berharap kalau yang dikatakan Moon-sik adalah yang
sebenarnya.
~~~
Hee-bin
memanggil pengunjung yang selanjutnya, ternyata dia malahan Seong-chan.
Seong-chan masuk masih belum berani melihat Hee-bin sedang Hee-bin memandang
Seong-chan tak suka. Hee-bin merubah sikapnya mengingat Seong-chan sekarang
adalah pengunjungnya, “konsultasi cinta lagi?”
Seong-chan
mengatakan kalau dia ingin tau sesuatu, Hee-bin bertanya apa itu. Seong-chan
langsung tersenyum cerah, “apa kau ada rencana, besok?”
Hee-bin
dengan sinisnya meng-iya-kan, dia ada kencan buta. Seong-chan jelas terkejut,
Hee-bin menambahkan juga kalau dia tak suka pria muda. Seong-chan sangat kesal,
aku juga tak suka wanita tua. Hee-bin tak terpancing emosi, dengan santai dia
menyuruh Seong-chan pergi. Jelas saja Seong-chan sangat-sangat dongkol karena
Hee-bin sangat menjengkelkan.
~~~
Gun-woo
tengah minum sendiri, tiba-tiba muncul Seong-chan dengan muka yang kusut.
Seong-chan tersenyum, bagaiman Seong-chan tadinya sangat senang mendapat
liburan dan terakhir mengatakan akan kencan.
Seong-chan
tak menjawab pertanyaan Gun-woo tapi langsung menyambar minum Gun-woo dan
mengenggaknya dalam satu kali. Gun-woo benar-benar heran.
Seong-chan
dan Gun-woo pun mabuk bersama.
Seong-chan
: “Setelah putus, dia yang rugi, bukan aku! Aku lebih muda. Benar. Apakah
menjadi lebih tua peringkatmu lebih tinggi?”
Gun-woo
: “Kepribadiannya kasar juga. Itulah mengapa dia tidak punya pacar seusia itu. Dia
sangat ketat dengan semuanya.”
Seong-chan
menjadi heran dengan arah pembicaraan Gun-woo sekarang, kau membicarakan Ketua
Tim Yang. Dengan setengah menggoda Seong-chan bertanya apa Gun-woo menyukai
Ketua Tim Yang. Gun-woo tersedak mendengar pertanyaan Seong-chan, MWO?
Seong-chan
menyuruh Gun-woo untuk melupakannya, mereka berduapun melanjutkan acara
minumnya. Gun-woo meskipun mengelak kalau dia tak menyukai Shi-on tapi
sebenarnya dia kepikiran juga.
~~~
Seong-chan
tidur di kantor, Gun-woo sudah bangun dan sudah menatap layar komputer. Gun-woo
kembali teringat tentang Shi-on yang mengaku melihat detektive Lee Hyung-joon,
Gun-woo kepo akhirnya mencari info tentang Hyung-joon.
Gun-woo
membaca sesuatu kemudian dia akan beranjak pergi. Seong-chan bangun menanyakan
tentang kepergian Gun-woo, Seong-chan mengira kalau Gun-woo akan menemui Shi-on
tapi Gun-woo hanya melengos. Seong-chan tersenyum dan memberikan tiket filmnya,
Gun-woo menolak tapi Seong-chan tetap memberikan tiket itu untuk Gun-woo.
~~~
Shi-on
sudah berada di depan rumah Hyung-joon, dia mencoba menekan bel rumah
Hyung-joon namun dia ragu. Shi-on berbalik melihat kotak surat tempat
Hyung-joon menyimpan kunci rumahnya. Shi-on ragu lagi dan akhirnya mengurungkan
niatnya, Shi-on mengeluh kenapa dia bisa ketempat ini lagi.
Tak
jadi masuk kerumah Hyung-joon, Shi-on duduk didepan gerbang rumahnya.
Ternyata
dibalik gerbang sudah ada Hyung-joon yang menunggu Shi-on masuk sepertinya,
Hyung-joon menatap Shi-on dari celah gerbang.
Hyung-joon
perlahan berjalan mendekati gerbang namun dia mengurungkan niatnya dan mundur
beberapa langkah sampai akhirnya Shi-on beranjak pergi.
Tepat
saat itu pula Gun-woo juga sampai kerumah Hyung-joon. Shi-on dan Gun-woo saling
menatap.
Suasana
dalam mobil ketika Gun-woo bersama Shi-on sama-sama dalam diam. Mereka sangat
canggung saat ini.
Shi-on
mengucapakan terimakasih pada Gun-woo yang telah mengantarnya. Shi-on akan
keluar dari mobil tapi Gun-woo memanggilnya, Ketua Tim. Kemarin, aku...
“Lupakan
saja. Aku mengerti.” Potong Shi-on.
“Aku
tahu kalau kamu mengalami masa tersulit. Emosiku terbawa.” Gun-woo mencoba
menjelaskan.
“Tidak
itu tidak benar, kamu mengalami masa sulit, karena aku juga. Sampai jumpa hari
senin.” Shi-on segera keluar dari mobil. Gun-woo hanya menghela nafas karena
Shi-on terus memotong perkataannya.
Gun-woo
melihat tiket nontonnya, Gun-woo segera keluar. Dengan senyum cerahnya Gun-woo
menunjukkan tiket itu pada Shi-on.
~~~
Gun-woo
membawakan Shi-on popcorn, dia mengomentari bioskopnya sangat ramai. Shi-on
mengatakan tentu saja karena ini weekend, “tapi kenapa kau tidak berkencan
ketika ini weekend? “
Gun-woo
jelas gak mau kehilangan muka dong, jelas dong aku kencan. Shi-on tersenyum,
dengan siapa? Seong-chan? Seung-ha? Ketua Choi?
Gun-woo
balik tanya gimana dengan Shi-on sendiri. Shi-on gak jawab malah nyuruh makan.
Gun-woo
yang emang seneng komentar, giliran mengomentari sepasang kekasih yang pelukan,
“Aigo. Apakah mereka benar-benar harus sedekat itu ketika begitu panasnya?”
Shi-on
mengejek, cemburu?
Gun-woo
jelas mengelak tapi Shi-on terus mengejek Gun-woo, kau cemburu..kau bodoh.
Gun-woo sebel sendiri terus diejek akhirnya mengajak Shi-on pergi namun Shi-on
masih belum menghentikan ejekannya.
Dari
kejauhan ternyata ada sehantu(dia bukan orang kan?) tampan yang memperhatikan
keakraban diantara Gun-woo dan Shi-on. Hyung-joon terlihat sedih, baby dont cry .
FLASHBACK
Hyung-joon
dan Shi-on tengah berada di bioskop, Hyung-joon menyuruh Shi-on tetap ditempat
dan dia akan membeli popcorn. Shi tersenyum sambil memeluk Hyung-joon manja, “Aku
tidak mau. ayo pergi sama-sama, Oppa.”
Hyung-joon
menatap senyum Shi-on, “Yang Shi-on, apakah kau tertawa seperti ini juga ke
pria lain?” Shi-on mengiyakan. Hyung-joon menyuruh Shi-on jangan melakukannya
lagi. Shi-on bertanya memangnya kenapa. Hyung-joon menjawab karena Shi-on
jelek.
Shi-on
terkejut mendengar jawaban Hyung-joon. Hyung-joon menyuruh Shi-on untuk
tersenyum saat bersamanya saja, “Kamu terlalu jelek. Jadi, tersenyumlah saat didepanku
saja.” Hyung-joon langsung kabur dengan alasan membeli popcorn.
Shi-on
sendiri langsung melayang dibuatnya, hahaha. Shi-on dengan manja berlari
mengejar Hyung-joon dan mengajak membeli popcorn bersama.
FLASHBACK END
Hyung-joon
masih sedih melihat kepergian Gun-woo dan Shi-on.
~~~
Filmnya
sedang diputar, Gun-woo memuji dirinya sendiri yang telah memilih film dengan
bagus, Shi-on hanya mengangguk masih terus fokus dengan filmnya.
Gun-woo
tengak tengok kesamping dan terkejut karena semua dibioskop itu adalah
pasangan, kekeke.
Gun-woo
menguap dan melebarkan tangannya, walau sebenarnya tujuan utama Gun-woo supaya
dia bisa ngerangkul Shi-on. namun Shi-on tak mengalihkan kosentrasinya dari
menonton filmnya, Gun-woo mencoba beberapa kali melakukan itu tapi tetap saja
Shi-on tak beralih dari film, sampe-sampe Gun-woo capek sendiri.
~~~
Gun-woo
mengantarkan Shi-on pulang, Shi-on berterimakasih pada Gun-woo yang telah
mengajaknya nonton dan ini sangat mengasikkan. Shi-on menyuruh Gun-woo pulang
tapi Gun-woo meminta Shi-on masuk lebih dulu, Shi-on mengangguk dan berjalan
masuk. Gun-woo memanggilnya, Shi-on berbalik. Gun-woo hanya mengatakan sampai
jumpa hari senin. Shi-on tersenyum.
Selepas
kepergian Shi-on Gun-woo menyesali kata-katanya. Sebenernya mau ngomong pa sih?
Shi-on
duduk dirumahnya namun ada sesuatu yang membuatnya sedikit tertarik, Shi-on
mendekat ke TV’nya dan diatasnya ada sebuah boneka kecil. Dia teringat dengan
boneka dirumah Hyung-joon yang dilihatnya tempo hari, tapi Shi-on sepertinya
tak terlalu perduli dan meninggalkan boneka itu.
Boneka ini sama kayak
dirumahnya Hyung-joon Cuma ini cowok yang dirumah Hyung-joon cewek.
FLASHBACK
Shi-on
membawa dua buah boneka kecil dan dia terus menyatukan boneka itu, seolah dia
membuat mereka berciuman. “Cium! Ah..lucunya”
Hyung-joon
datang bertanya apa yang dilakukannya, kenapa seorang gadis melakukan itu.
Shi-on
: “Mengapa, mereka benar-benar lucu!”
Hyung-joon
: “Aku tidak tertarik sama sekali dengan boneka.”
Shi-on
tertawa, lalu apa. Hyung-joon mendekat kearah Shi-on, melakukan itu(kiss) juga.
Shi-on menolak, Hyung-joon mengatakan kalau ini beneran. Shi-on kemudian
memegang kepala Hyung-joon, Shi-on pun mencium Hyung-joon. Flashkiss 3 kali. Aahh,
gimana nggambarinya chingu.
FLASHBACK END
~~~
Gun-woo
dalam perjalanan pulang tapi ponsel Shi-on tertinggal dimobil. Gun-woo
bergumam, apa dia harus mengembalikannya.
Shi-on
sedang mengambil minum, dia melihat laptop yang tersambung CCTV. Gun-woo sedang
melambai-lambai diluar. Shi-on bergumam sediri, kenapa dia masih disana?
Shi-on
keluar dan bertanya apa yang Gun-woo lakukan.
Gun-woo
: “Aku Perwira Cha Geon Woo dari Lost And Found Center.”
Shi-on
bertanya apa yang Gun-woo lakukan. Gun-woo menunjukkan ponsel Shi-on, Aku
menemukan ini . Ini tidak hanya sekali atau dua kali. Kenapa kamu terus
ketinggalan teleponmu?
Shi-on
beralasan kalau dia tak terlalu memperhatikan ponselnya, Shi-on meminta ponsel
itu.
Shi-on
menarik ponselnya dari tangan Gun-woo tapi Gun-woo gak melepaskannya juga.
Karena Gun-woo lebih kuat akhirnya tubuh Shi-on tertarik, menyempitkan jarak
mereka. Mereka sama-sama terkejut dan Shi-on melepaskan ponselnya.
Gun-woo
: “Kau tidak bisa mengambilnya begitu saja. Berikan padaku ID mu.”
Shi-on
mengatakan kalau dia tak membawanya, Gun-woo mengancam akan membawa kekantor
Lost and Found. Gun-woo akan pergi namun Shi-on menahannya, Gun-woo berkata
kalau ini tak gratis.
Shi-on
berfikir kemudian perlahan mendekati Gun-woo, lalu apa? Kau mau ciuman?
Shi-on
seolah mengejek Gun-woo dan Gun-woo benar-benar benar canggung perlahan mundur.
Shi-on terus menantang Gun-woo, Gun-woo yang bingung segera memberikan ponsel.
Shi-on
tersenyum senang dan menyuruh Gun-woo pulang. Mereka sama-sama berbalik pergi.
Gun-woo
berjalan beberapa langkah kemudian tampak diwajahnya seperti meyakinkan sesuatu
dan berbalik. Gun-woo memegang kepala Shi-on lalu langsung menciumnya.
Shi-on
yang terkejut melepaskan ciuman itu, namun perlahan Gun-woo kembali mendekatkan
kepalanya pada Shi-on, dan menciumnya lagi. Lama..... Wah kalo NG’nya banyak berapa kali nih.
Ternyata
tak jauh dari mereka sesosok hantu tengah melihat kejadian itu, dia menatapnya
penuh dengan luka dan kepedihan. Orang tercinta yang tak bisa didapatnya telah
menemukan pengganti dirinya. I’m Cry
Dengan
mata sudah berkaca-kaca, Hyung-joon memalingkan wajahnya.
~~~