Sinopsis Rooftop Prince Episode 7

Posted: Kamis, 26 April 2012 by khyunkhyun in Label:
0


Park Ha keluar dan Lee Gak bertanya apakah ia datang untuk menjemputnya. Tapi Park Ha hanya memandangnya dan pergi. Lee Gak kemudian melihat Sena kemudian memandang Park Ha. Sena terlihat ketakutan. Karena berpikir sesuatu telah terjadi padanya, ia segera berlari mengejar Park Ha.
 

Park Ha menghentikan sebuah taksi dan akan masuk ke dalamnya, Lee Gak datang dan menghentikannya dengan meletakkan tangannya di pundak Park Ha. Lee Gak bertanya kenapa ia seperti ini. Park Ha hanya memandangnya dengan tajam dan melepaskan tangannya. Lee Gak bertanya kenapa Park Ha memandangnya seperti itu, apa ada yang terjadi. Park Ha melepaskan tangannya lagi dan masuk ke dalam taksi. Lee Gak terlihat khawatir.
Park Ha pergi ke rumah sakit untuk membantu ibunya makan. Tiba-tiba Presdir Jang datang dan ibu terlihat gelisah. Ibu segera menyuruh Park Ha pergi makan dulu. Ketika Park Ha keluar, Presdir Jang terus memandanginya.
 

Presdir Jang berkata kalau ia datang karena mengkhawatirkan ibu Sena. Ibu berkata kalau Park Ha bukanlah putri yang dicarinya. Jadi Presdir Jang adalah ibu kandung Sena. Ia berkata kalau keputusannya untuk mencari putrinya salah. Ia akan menepati janjinya 29 th yang lalu untuk tidak menemui putrinya sampai ia mati.
Presdir Jang bercerita kalau 4 th yang lalu ia menjalani operasi kanker. Tapi penyakitnya kembali dan kali ini lebih parah. Jadi ia ingin melihat Sena untuk yang terakhir kalinya.
 

Park Ha mendorong kursi roda ibu. Ibu menyuruhnya pulang dan tidak usah mengkhawatirkannya karena disini banyak suster yang baik, ia pun bisa kekamar mandi sendiri.
Setelah Park Ha pergi, ia bercerita pada Presdir Jang kalau ia menikah lagi dengan ayah Park Ha. Presdir Jang berkomentar kalau Park Ha adalah anak yang baik.
 

Ibu kemudian bertanya bagaimana Presdir Jang bisa tinggal di Hongkong. Presdir Jang bercerita setelah ia meninggalkan Sena pada ibu, ia menikah lagi dan punya seorang putri Ia tidak bisa hidup dengan suaminya itu, jadi ia meninggalkan suami dan putrinya. Ia kemudian pergi ke Hongkong dan menikah dengan orang kaya. Ia mengaku kalau ia sudah berbuat hal yang jahat pada kedua putrinya. 
 

Ia kemudian pergi untuk membeli minuman. Pada saat yang sama Sena pergi menjenguk ibunya dan heran kenapa ibunya ada diluar. Presdir Jang melihat Sena dari kejauhan, ia tidak berani mendekat. Ia menangis sambil memandangi putrinya, sedangkan ibu merasa gelisah dan mengajak Sena untuk masuk kedalam.
Kelihatannya Presdir Jang juga ibu Park Ha, jadi Park Ha dan Sena adalah saudara satu ibu.
 

Park Ha ditelpon Lee Gak yang ternyata berdiri dibelakangnya, tapi Park Ha tidak melihatnya. Ia bertanya Park Ha suka pisang atau strawberry karena ia sedang memegang dua botol susu rasa buah-buahan. Park Ha tidak mengerti apa maksudnya. Lee Gak berkata kalau ia akan memberi salah satu dari rasa itu. Park Ha memberitahunya kalau ia akan pulang terlambat dan menyuruhnya pulang duluan. Lee Gak terlihat kesal, “Gadis yang kurangajar.”
 

Park Ha mengingat ketika ibu Sena memberinya foto keluarga, bagaimana Sena mengabaikan ibunya yang terluka, dan yang terakhir gelang pemberian Lee Gak yang jatuh dari pergelangan tangan Sena. Ia sedang duduk ditepi sungai Han dan Lee Gak duduk disebelahnya sambil minum susu. Ia menghisap dengan keras hingga Park Ha mendengarnya. Park Ha memandangnya dan Lee Gak berkata kalau ia sudah kenyang karena minum susu rasa pisang dan strawberry. Park Ha heran kenapa ia ada disini. Lee Gak menjawab kalau ia ingin tahu kenapa Park Ha marah padanya. Park Ha langsung berteriak, "Siapa yang marah padamu!" Lee Gak bertanya jika ia tidak marah, jadi tadi itu apa. Park Ha tidak mau menjawabnya dan langsung pergi. Lee Gak menyumpahinya lagi.
 

Ketika Park Ha masuk kedalam mobil karavan, ketiga pria yang lain sedang mencoba alat pemijat pada bagian tubuh mereka yang berbeda. Ketika mereka bertanya tentang alat itu, Park Ha hanya tertegun melihat tingkah mereka yang aneh. Chi San bertanya kenapa alat itu terus memukuli perutnya. Yong Sul berkata kalau alat itu membuatnya geli karena ia memasang di kakinya. Sedangkan Man Bo bertanya kenapa alat itu terus bergerak padahal ia sudah memegangnya , ini melukai harga dirinya (ia memasang pada lehernya). Ternyata mereka harus memasarkan alat-alat tersebut, makanya mereka mencobanya supaya tahu kegunaannya.
 

Park Ha merasa terganggu dan berkata kalau ia lelah dan ingin tidur. Man Bo dan Chi San memintanya untuk membantunya, karena besok mereka harus membuat laporan. Sedangkan Yong Sul membela Park Ha dan menyarankan kalau mereka harus mencari tahu sendiri. Ketika Chi San berusaha memakaikan alat itu, Park Ha berteriak kalau ia sedang mengalami hal yang sulit.
 

Ketiga pria itu keluar dan memberitahu Lee Gak kalau mereka sudah ditendang oleh seorang wanita. Semua pria mengeluh tentang Park Ha kecualinya Yong Sul. Ia selalu membantu Park Ha. Ini terlihat mencurigakan. Mereka bertanya apakah ia menyukai Park Ha. Lee Gak langsung memandangnya dengan tajam.
 

Yong Sul membantah. Akhirnya ia mengeluarkan perasaannya. Sebenarnya ia ingin memukul Park Ha karena bertindak tidak sopan pada Lee Gak. Saat ia mengatakan itu, Park Ha keluar karena kasihan pada mereka dan ingin membantu. (bengawanseoul.com)Ketika yang lain melihatnya, mereka langsung memalingkan muka dari Yong Sul, sedangkan Yong Sul masih terus mengeluh mengenai dirinya. Ia kemudian tersadar kalau ada yang tidak beres, kemudian menengok kebelakang. Park Ha memelototinya dan segera melemparkannya alat-alat itu padanya. Ia pun langsung memarahinya dan kemudian kembali masuk ke dalam. Yong Sul memandang Lee Gak yang langsung pura-pura melihat jamnya, Chi San pura-pura menerima telpon, sedangkan Man Bo mengeluh tentang lehernya.
 

Lee Gak kemudian masuk kedalam dan melihat Park Ha sedang memasukkannya barang-barangnya ke dalam sebuah tas. Park Ha berkata kalau semua orang berkata buruk tentangnya, jadi ia ingin pergi. Ia akan keluar tapi Lee Gak menahannya dengan meletakkan tangan ke bahu Park Ha dan berkata kalau Yong Sul hanya bercanda. Park Ha berusaha melepaskan tangan Lee Gak yang membuat tasnya terjatuh dan foto keluarganya keluar dari tasnya. Lee Gak mengambilnya dan bertanya siapa bayi dalam foto itu. Park Ha berkata kalau bayi itu dirinya dan pria disampingnya adalah ayahnya. Lee Gak tersadar kalau Park Ha sudah mengingat masalalunya.
 

Lee Gak dan Park Ha duduk bersama. Park Ha bercerita kalau ayahnya sangat membenci ibunya sehingga ia merobek wajahnya karena telah membuang putrinya yang masih kecil. Lee Gak ikut merasa sedih, tapi paling tidak ingatannya sudah kembali. Park Ha hanya mendesah kalau lebih baik jika ia tidak mengingat semuanya. Lee Gak, "Jika kau tidak punya kenangan, maka kau tidak akan bisa bersama mereka dalam hatimu. Jika kau punya kenangan, maka kau akan bersama mereka selamanya.
Lee Gak berjalan sendirian dan berpikir dalam hati kalau ia  datang dari Joseon 300 tahun yang lalu dan terlempar kemari. Tapi putri tidak mengingatnya. Jadi ia harus berpikir alasan kenapa ia terlempar kemari dan untuk menemukan siapa yang ada dibalik pembunuhan putri.
 

Tae Mu menemui ibu Sena sambil membawa obat-obatan. Ia minta maaf, tapi ibu tidak menyalahkannya. Tae Mu berkata kalau ia akan membayar semua biaya pengobatannya. Ibu bertanya apa ia boleh meminta sesuatu. Tae Mu mengiyakan. Ibu meminta Tae Mu untuk memberi Park Ha pekerjaan. Park Ha berusaha menolak, tapi Tae Mu bersedia untuk mencarikan pekerjaan untuknya. Ia menyuruh Park Ha untuk pergi ke kantornya besok.
 

Man Bo, Chi San dan Yong Sul sedang memandang foto Shin Mina  dan komedian Shin Bong Sun di layar ponselnya. Mereka bertanya siapa diantara keduanya yang merupakan wanita ideal. Chi San berkata kalau mereka tidak perlu berpikir lagi. Man Bo langsung menyahut kalau itu pasti Shin Bong Sun. Yang lain merasa tidak percaya ia memilih Bong Sun. (bengawanseoul.com)Chi San berkata kalau seharusnya ia memilih Shin Mina. Man Bo tetap pada pilihannya dan memberitahu kalau mereka harus melihat kemampuan seorang wanita untuk mempunyai anak, jadi mereka perlu wanita yang kuat seperti Bong Sun.
 

Lee Gak datang sambil membawa satu toples permen mint. Lee Gak menyebutnya permen Park Ha. Mereka menjualnya, jadi ia membelinya. Ia membagi permennya pada mereka semua dan menyuruh mereka mengunyahnya. Mereka menguyah dengan keras seperti menyalurkan kemarahan mereka pada Park Ha terhadap permen itu. Chi San berkata kalau tenggorokannya menjadi lebih dingin dan Man Bo menyahut kalau ini mirip dengan sifat Park Ha. Mereka melihat kalau Yong Sul tidak mengunyahnya dengan baik, sepertinya ia takut menyakiti permen itu. Lee Gak berteriak padanya untuk mengunyah seperti yang lain. Ia kemudian memberinya permen lagi, sampai mulutnya penuh.
 

Tae Mu bertemu dengan Presdir Jang karena ia takut Presdir Jang menolak tawaran mereka dan kembali ke Hongkong. Presdir Jang berkata kalau ia tidak ingin merepotkan mereka dan ingin pergi dengan diam-diam. Ia ingin meminta tolong pada Tae Mu, ia pun memberikan sebuah foto lama. Ia meminta Tae Mu untuk menemukan putrinya. Foto tersebut sama dengan foto milik Park Ha, hanya saja wanita yang ada disebelah Park Ha kecil adalah Presdir Jang.
Tae Mu sedang duduk di kantornya. Ia teringat perkataan Presdir Jang kalau mantan suaminya bernama Park In Chul, ia sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Sedangkan putrinya bernama Park Eun Joo, ia hilang ketika berumur 9 tahun.
 

Sena masuk ke kantornya, ia mengantarkan dokumen yang diminta Tae Mu. Tae Mu meletakkannya di meja dan sehingga menutupi foto lama itu kecuali wajah Presdir Jang. Sena bertanya foto siapa itu karena terlihat sudah tua. Tae Mu menjelaskan kalau itu foto Presdir Jang yang diambil 25 tahun yang lalu. Tae Mu kemudian memperlihatkan foto itu. Sena kaget karena Ia melihat ayah Park Ha disana dan ia menduga kalau bayi itu adalah Park Ha. Tae Mu bercerita kalau Presdir Jang memintanya untuk mencari putrinya.
 

Park Ha mengetuk pintu kantor Tae Mu karena kemarin ia menyuruhnya datang. Sena langsung menutupi foto tsb. Tae Mu menyambutnya dan ia heran kenapa Sena diam saja, apa mereka sedang bertengkar. Sena langsung tersenyum dan bertanya kenapa Park Ha ada disini. Park Ha menjawab kalau Tae Mu menyuruhnya datang. Tae Mu menyuruh Park Ha untuk mengikutinya. Tae Mu menunjukkan tempat kerjanya yang baru dan menyuruhnya bekerja mulai besok.
 

Sena kemudian mendekati Park Ha dan bertanya apa alasan Park Ha ingin bekerja disini. Dengan tenang Park Ha berkata kalau ibulah yang meminta Tae Mu untuk mempekerjakannya. Sebenarnya ia datang untuk menolak, tapi karena ini juga perusahaan tempat Sena bekerja, maka ia juga ingin bekerja disini. Park Ha memperingatkannya untuk tidak mengganggunya, jika ia tidak ingin semua kebohongannya ia sebarkan. Sena merasa terancam dan menyuruh Park Ha keluar jika ia tidak ingin sakit hati dan ditendang keluar. Park Ha hanya menjawab kalau ia tidak marah padanya, tapi merasa kasihan. Sena terlihat sangat kesal.
 

Lee Gak kemudian bertemu dengan Park Ha dan berkata kalau akhir-akhir ini park Ha sering datang ke kantor. Park Ha menjawab kalau mulai sekarang ia akan bertemu dengannya lebih banyak. Lee Gak mendesah, kenapa Park Ha terus mengikutinya.
Tae Mu akan mencari studio foto yang membuat foto itu ketika Sena masuk ke ruangannya. Sena bertanya siapa Presdir Jang itu dan apa ia sangat penting baginya. Tae Mu memberitahunya kalau Presdir Jang punya seperempat saham total perusahaan mereka, jadi mereka harus baik padanya. Sena menawarkan diri untuk mencari putri Presdir Jang. (bengawanseoul.com)Ia pun membuat salinan foto tersebut.
 

Lee Gak ingin membantu Park Ha dan berkata kalau sebaiknya mereka mencari studio foto ketika foto itu dibuat. Mungkin Park Ha bisa mengingat lebih banyak. Sena melihat mereka berdua naik kedalam taksi. Ia pun segera menelpon Lee Gak untuk memberitahu tempat kantor call center dan latihan mereka. Lee Gak memintanya untuk membatalkannya karena ia harus pergi ke suatu tempat.
Lee Gak menunjuk studio foto itu dan bertanya apa itu tempat yang benar. Park Ha mengiyakan. Park Ha kemudian tanya apakah foto itu diambil disini. Pemilik studio foto membenarkan, karena ayahnya yang memotret. Ia kemudian bertanya kapan foto itu diambil? Park Ha menjawab kalau foto itu diambil 25 tahun yang lalu . Pemilik studio foto menyayangkan karena mereka tidak menyimpan filmnya lagi. Park Ha kemudian bertanya dimana SD di dekat studio ini. Pemilik studio menunjukkan arah padanya.
Park Ha bercerita pada Lee Gak, ketika ia pulang sekolah bersama teman-temannya, ia sering membunyikan bel pintu rumah seseorang dan ketika pemilik rumah keluar, maka mereka akan segera melarikan diri. Lee Gak heran apa yang menyenangkan dari melarikan diri, itu hanya dilakukan oleh pencuri dan penjahat.
 

Park Ha memencet bel pintu dan menunggu. Ketika pemilik rumah bertanya siapa itu, Park Ha menyuruh Lee Gak lari, tapi Lee Gak tidak mau. Ia akan memberitahu pemilik rumah kalau seorang wanita kekanak-kekanakan yang  melakukannya. Pemilik rumah keluar dan Lee Gak langsung menggandeng tangan Park Ha, mereka berdua langsung melarikan diri dan bersembunyi. Lee Gak sangat senang dan mereka tertawa seperti anak kecil.
 

Mereka pun mengulanginya, kali ini adalah giliran Lee Gak. (bengawanseoul.com) Awalnya hanya ada gonggongan anjing, tapi kemudian pemiliknya keluar, ia terlihat sangat menakutkan. Mereka bergandengan tangan dan berlari lagi. Mereka berlari sambil tertawa gembira. Park Ha tidak peduli, padahal ia kehilangan sebuah sepatunya.
Lee Gak sedang menunggu Park Ha. Park Ha datang dengan wajah sedih. Ternyata dalam 20 tahun terakhir tidak ada  anak yang bernama Park Ha yang mendaftar disekolah ini. Mungkin ini sekolah yang salah. Lee Gak bertanya mungkin namanya salah, tapi Park Ha membantahnya. Ia menyuruh Park Ha menulis namanya dalam huruf hanja. Ternyata namanya berarti bunga teratai- Boo Young. Lee Gak mengulang namanya, kemudian ia teringat pada adik iparnya. Ia juga teringat teka-teki yang diberikannya pada Boo Young.
 

Ia pun menanyakan teka-teki yang sama. Park Ha menjawab kalau itu mudah, jawabannya adalah hidup. Ternyata jawabannya salah, Lee Gak menyebutnya bodoh. Park Ha mencoba lagi dan kali ini ia menjawab koma. Jawabannya salah lagi. Park Ha, "Apa sesuatu yang dimakan?" Lee Gak menjentikkan jarinya ke dahi Park Ha. Mereka pun saling mengejar seperti anak kecil.
 

Akhirnya mereka duduk di atas mainan seluncur. Park Ha mulai menangis dan memalingkan mukanya. Lee Gak mencoba menghiburnya dengan meletakkan tangannya di bahu Park Ha. Park Ha berpaling dan Lee Gak menghapus airmatanya dan kemudian memeluknya. Dalam hati Lee Gak berkata: "Mulai sekarang, kau hanya akan punya kenangan indah."
 

Disaat yang sama, Presdir Jang dan Tae Mu juga pergi ke studio foto tersebut. Pemiliknya heran karena ada dua orang yang menanyakan foto yang sama. Ia kemudian memberitahu mereka kalau ada sepasang pria dan wanita yang menanyakan foto yang sama beberapa saat yang lalu. Presdir Jang heran dan mulai curiga. Ia bertanya ke arah mana wanita muda itu pergi, apakah ia meninggalkan nomor telponnya? Pemilik studio berkata kalau wanita muda itu pergi ke sekolah dasar yang ada didekat situ.
 

Sena melihat Park Ha dan Lee Gak bermain ayunan, ia terlihat tidak senang, jadi ketika Presdir Jang dan Tae Mu datang, ia segera menemui mereka dan mencegah mereka bertemu dengan Park Ha. Sena berkata kalau ia datang atas perintah Tae Mu untuk mencari tahu tentang foto tersebut. Tae Mu memperkenalkan Sena pada Presdir Jang. Ketika Tae Mu bertanya apa ia bertemu dengan seorang pria dan wanita yang menanyakan foto itu di studio foto, Sena mengaku kalau wanita itu adalah dirinya, sedangkan pria yang disebutkan pemilik studio adalah orang yang menunjukkan jalan padanya.
 

Presdir Jang berterimakasih pada Sena karena sudah mau bersusah payah demi dirinya. Ketika Tae Mu akan memeriksa sekolah, Sena menahannya dan berkata kalau ia sudah memeriksanya. Presdir Jang memutuskan untuk menghentikan pencariannya pada hari ini. Ia pun mengajak Sena untuk pulang bersamanya.
 

Didalam mobil, Presdir Jang terus memandangi Sena. Ketika mereka sampai di hotel, Tae Mu minta maaf karena mereka belum bisa menemukan putrinya. (bengawanseoul.com)Presdir Jang mengaku kalau ia memang tidak berharap banyak, tapi ia senang karena bisa dekat dengan Sena. Presdir Jang kemudian memberikan cincinnya dan meminta Sena untuk menyimpannya. Sena menerimanya dan berterimakasih padanya.
 

Di area parkir Tae Mu memeluk Sena karena ia senang Presdir Jang menyukai Sena. Ia kemudian bertanya bagaimana jika Presdir Jang ingin Sena menggantikan putrinya, apakah ia mau melakukannya. Sena bersedia karena ia akan melakukan apapun yang baik untuk Tae Mu. Tae Mu pun berterimakasih padanya.
 

Tanpa mereka sadari, ayah Tae Mu melihat mereka berpelukan. Ia terlihat marah dan mendekati mereka. Ia berkata kalau mereka tidak boleh berhubungan. Bagaimana jika tersebar rumor kalau Tae Mu berkencan dengan sekretarisnya. Tae Mu berkata kalau ia akan memberitahu ayahnya, tapi ayah berteriak padanya dan menyuruhnya diam. Mereka akan membicarakan masalah ini di rumah.
Ayah kemudian menyuruh Sena untuk memutuskan hubungannya dengan Tae Mu.
 

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Park Ha mengantuk dan menyandarkan kepalanya di bahu Lee Gak. Park Ha ingin memindahkan kepalanya, tapi Lee Gak  tidak membuka matanya dan membuat Park Ha meletakkan kepala dibahunya lagi. Ia kemudian tersenyum, walaupun matanya tetap tertutup.
 

Ketika mereka turun dari bis, Lee Gak memeriksa ponselnya dan tersenyum ketika melihat SMS dari Sena. Ia memberitahu Park Ha kalau ia mendapat SMS dari Sena dan harus segera pergi. Ia menyuruh Park Ha pulang terlebih dulu.
Sena sedang minum dan menunggu Lee Gak ketika Tae Mu menelponnya. Sena berkata kalau hari ini ia tidak ingin bertemu dengannya. Ketika ia melihat Lee Gak datang, ia langsung menutup telponnya.
 

Mereka pun minum bersama. Sena memberitahu kalau ia tidak bisa menerima gelangnya, jadi ia ingin mengembalikannya. Ia tahu kalau sejak pertama kali bertemu dengannya, Lee Gak terlihat tertarik padanya, tapi ia tidak punya perasaan apapun padanya. Lee Gak berkata kalau pada akhirnya Sena akan menyukainya.
Sena bertanya kapan mereka bertemu pertama kali dan kenapa Lee Gak begitu menyukainya. Lee Gak bertanya apa Sena percaya reinkarnasi.  Sena tidak percaya itu. Ia  hanya menyebutnya seorang playboy dan orang gila.
 

Lee Gak kemudian bertanya apakah Sena punya adik perempuan? Sena  kaget dan balas bertanya kenapa Lee Gak menanyakan hal itu. Lee Gak hanya berkata kalau sepertinya ia punya adik. Lee Gak kembali memasang gelang di tangan Sena. Dalam hati ia berkata, "Jika kau tidak punya ingatannya, maka hati kita tidak bisa menyatu. Jika kau mengingat semuanya, maka kita akan bisa bersama selamanya. Ternyata Tae Mu datang dan melihat mereka.
 

Ketika Sena pulang, Tae Mu sudah menunggunya. Tae Mu bertanya kemana ia pergi dan Sena berkata kalau ia pergi ke beberapa tempat dan minum alkohol. Tae Mmu minta maaf atas perkataan ayahnya. Ia berjanji akan meyakinkan ayahnya dan meminta Sena untuk memberinya waktu. Sena heran kenapa Tae Mu tidak bisa melakukan apa yang diinginkannya, bahkan untuk hidup bersamanya, ia harus minta ijin ayahnya. (bengawanseoul.com)Ia meminta Tae Mu untuk memberitahu ayahnya kalau mereka akan menikah, Tae Mu tidak bisa. Dengan sedih, Sena berkata kalau sebaiknya mereka berpisah saja. Tae Mu meninggalkannya dan Sena duduk terdiam sambil menangis.
 

Paginya, Park Ha berteriak pada yang lain supaya bergegas, Ia tidak ingin terlambat di hari pertamanya, oleh karena itu ia ingin pergi duluan. Keempat pria itu kemudian keluar. Lee Gak mengeluh kalau Park Ha tidak punya kesetiaan. Mereka pun menyusulnya dan berhasil melewatinya. Lee Gak mengejeknya kalau jalannya lambat karena kakinya pendek. Keempat pria tersebut berjalan dengan langkah yang panjang sehingga Park Ha harus berlari mengejar mereka.
 

Pyo masuk keruangan dan berkata pada Tae Mu. Kalau ia mendengar Tae Mu bertemu dengan Presdir Jang. Pyo bertanya apa karena Presdir Jang punya seperempat saham Home Shopping, maka ia berusaha mendapatkan saham Presdir Jang dan melakukan apa yang ia mau terhadap perusahaan ini. Tae Mu hanya berkomentar kalau Pyo sedang menulis novel ( mengarang cerita itu)
Pyo bertanya, apa karena Tae Yong sudah kembali, maka mereka tidak bisa menyelidiki kenapa ia hilang selama 2 tahun? Pyo tahu kalau 2 tahun yang lalu Tae Mu pergi ke Amerika dan bertemu dengan Tae Yong, karena saat itu ia menggunakan kartu kredit perusahaan untuk membayar makanan untuk dua orang, " Aku akan membantu Tae Yong untuk mengembalikan ingatannya. Hidup bukanlah lelucon, jadi berhentilah bermain-main." Tae Mu terlihat gelisah.
 

Park Ha sedang membersihkan tempat kerjanya setelah syuting. Keempat pria yang lain mendekatinya dan memberitahunya kalau malam ini mereka akan kembali pindah ke rumah atap, jadi mereka ingin membuat pesta.
Pada saat yang sama, Tae Mu berada didekat mereka dan melihat mereka di kamera. Ia pun berusaha menguping apa yang mereka bicarakan.
 

Park Ha bertanya apa yang ingin mereka makan. Ketika ia mengusulkan untuk memasak kepiting, Lee Gak langsung menolak karena ia alergi kepiting. Bahkan pada umur 5 tahun ia hampir meninggal karena ia alergi dan tidak bisa bernapas, sehingga ia pingsan. Tae Mu yang mendengarkan semuanya mengulang kata-kata Lee Gak.
 

Tae Mu dan Lee Gak sedang bermain squash, tapi Lee Gak tidak bisa memainkannya. Ia terus terkena bola. Tae Mu pun menyindirnya, seseorang bisa kehilangan ingatannya, tapi tubuh tidak akan melupakannya. Ia menambahkan kalau dulu ia tidak pernah bisa mengalahkan Tae Yong. Ia tidak pernah percaya kalau ia adalah Tae Yong. Lee Gak kemudian teringat ketika ia memberitahu Tae Mu dan nenek kalau ia bukan Tae Yong. Mereka pun saling berhadapan.
 



Source bengawanseoul

Related Posts by Categories

0 komentar: