Sinopsis Rooftop Prince Episode 5

Posted: Sabtu, 07 April 2012 by khyunkhyun in Label:
0


Setelah Lee Gak berkata kalau ia adalah Tae Yong, Tae Mu kaget, “Apa yang sedang dikatakan orang itu. Apa ia sudah merencanakan dari awal.” Tapi nenek menyuruhnya diam dan membawa Park Ha keluar, sehingga ia bisa berbicara dengan Tae Young secara pribadi.


Nenek bertanya pada Lee Gak apa tadi ia berkata kalau ia cucunya, Tae Yong. Lee Gak membenarkan. Nenek menangis, kemudian memeluknya.


Diluar, Sena ingin berbicara dengan Park Ha,  Park Ha mengikutinya keluar. Sedangkan Tae Mu duduk dan shock. Ia teringat bagaimana ia memukul Tae Yong dan bagaimana Tae Yong jatuh ke air. Ia juga mengingat kalau hal yang sama terjadi pada Lee Gak.


Sena bertanya apakah Park Ha akan pergi ke Amerika. Park Ha menjawab kalau ini bukan waktunya untuk membicarakan itu. Sena heran kenapa ia selalu muncul dihadapannya. Dengan nada terluka, Park Ha bertanya apakah ia tidak suka bertemu dengannya.

Akhirnya Sena mengaku kalau ia berbohong pada Tae Mu maupun Presdir. Ia berbohong kalau ibunya tidak menjual ikan maupun punya adik tiri seperti dirinya. Ia memberitahu meraka kalau ibunya seorang Professor di Inggris dan ia berasal dari keluarga yang berada. Ia ingin menikah dengan Tae Mu apapun yang terjadi, jadi ia meminta Park Ha untuk tidak muncul di hadapannya lagi.
Sena menambahkan kalau Park Ha sudah menerima uangnya, jadi ia harus memenuhi syaratnya. Ia pun pergi dan kaget ketika melihat Tae Mu menghampirinya. Tae Mu memberitahunya kalau nenek ingin bertemu dengan wali Tae Yong, karena ia akan membawanya pulang ke rumah. Sena berbohong wali Tae Yong sudah pergi dan berjanji akan menelponnya. Ia pun mengajak Tae Mu pergi. Sedangkan Park Ha mendengar semuanya dari tempat yang tersembunyi. Ia terlihat sangat terluka. 
Park Ha pulang ke rumah dengan perasaan sedih. Ia memandang rumahnya, bingung apa yang harus ia lakukan.


Ketiga pria yang lain baru saja mencuci rambutnya dan mengeringkannya dengan jari mereka. Chi San sangat senang karena rambut Man Bo terasa lembut. Man Bo menjelaskan kalau busa shampoo membersihkan kotoran di rambut mereka. 
Park Ha masuk ke dalam rumah, ia kemudian memberitahu ketiganya kalau Lee Gak sekarang menjadi putra orang yang sangat kaya, jadi mulai sekarang mereka harus memikirkan diri mereka sendiri


Park Ha kemudian memandang gaya rambut ketiganya dan berkata kalau semua orang melihatnya aneh, besok ia akan membawa mereka ke salon untuk memotong rambut. Mereka semua jadi marah. Yong Sul tidak akan memaafkannya jika ia berani menyentuh rambutnya, sedangkan Chi San: “Walaupun itu dirimu, aku tetap akan mematahkan lehermu!” Man Bo: “ Daripada memotong rambutku, lebih baik kau memotong leherku!” Bagi mereka rambut yang panjang menyimbolkan harga diri mereka. Park Ha jadi sedikit ketakutan.


Lee Gak berada di rumah bersama nenek. Nenek menyuruhnya beristirahat dan mereka akan mengobrol besok. Lee Gak menurut padanya.


Lee Gak pergi ke kamar Tae Yong dan melikat ke selilingnya. Ia kemudian menatap foto Tae Yong, “Apa kau benar-benar reinkarnasiku? Kenapa kau menghilang dan aku disini? Apa kau sudah meninggal? Apa kau memanggilku kesini?”


Paginya, Nenek bertanya apa Lee Gak menginginkannya membeli rumah atap itu. Lee Gak bertanya apa rumah itu mahal? Nenek hanya tertawa. Rumah itu tidak mahal, hanya saja ia merasa sedih karena Lee Gak akan tinggal dirumah itu sampai ingatannya pulih. Lee Gak berjanji akan membayar kebaikannya. Nenek punya satu syarat, ia harus memotong rambutnya. Lee Gak langsung panik, “Jangan menyuruhku memotong rambut!” Tapi nenek berkeras, ia akan membelikannya rumah itu asalkan ia memotong rambutnya. 


Yong Sul, Man Bo dan Chi San berdiri diluar, saat pemilik rumah menunjukkan ruangan itu pada calon penyewa yang baru. Pemilik rumah bertanya kapan Park Ha akan pindah Park Ha menjawab kalau besok ia akan pindah. Ketika Lee Gak datang, Park Ha bersikap dingin padanya dan segera masuk ke dalam rumah. Man Bo langsung melaporkan kalau ada masalah besar, Park Ha akan pindah dari rumah itu. Chi San sedih karena mereka akan kehilangan tempat tinggal sedangkan Yong Sul ingin melindungi tempat itu karena tempat itu adalah jalan pulang mereka.


Mereka masuk ke dalam dan Chi San memanggil Park Ha karena Lee Gak ingin berbicara padanya. Park Ha membawa baju lama mereka dan mengembalikan pada mereka. (bengawanseoul.com)Man Bo berkata kalau mereka belum membayar lunas hutang mereka, Park Ha hanya menyuruh mereka melupakannya dan menyimpan bajunya. Ia juga memberikan pedang Yong Sul dan menyuruhnya untuk tidak membawanya diluar, karena akan berbahaya. Lee Gak menyuruh yang lain keluar karena ia ingin berbicara dengan Park Ha.


Lee Gak minta maaf atas kata-kata kasarnya dulu, karena ia tidak tahu situasinya. Ia juga menyuruh Park Ha memberitahu pemilik rumah kalau ia tidak jadi pindah. Park Ha mengubah topik pembicaraan mereka dan bertanya apakah ia benar-benar cucu Presdir Kang. Lee Gak membenarkan. Park Ha tidak percaya padanya dan heran kenapa Presdir begitu mudah percaya padanya. Ia menyuruh Lee Gak membawa pergi ketiga pelayannya karena ia juga harus membereskan barang-barangnya.


Park Ha memberikan saputangan bersulam (yang dibuat oleh Bo Young, tapi diakui oleh Hwa Young). Lee Gak sangat senang dan langsung melihatnya, ia heran karena dulu gambar kupu-kupunya hilang dan sekarang sudah kembali. Ia pun menangis teringat istrinya yang sudah meninggal.


Di kamarnya, Park Ha mengeluarkan sketsa Tae Yong. Ia menatapnya dengan sedih kemudian memasukkannya kembali ke dalam kaleng.
Becky dan Mimi datang. Mimi bertanya apakah ia benar-benar pindah, apa yang terjadi, secara tidak sengaja ia menyenggol kaleng itu dan membuatnya tumpah, ponsel Tae Yong terlihat. Becky meminta Park Ha untuk tidak pindah dan meninggalkan mereka. Mimi bertanya alasannya pergi, tapi Park Ha hanya menjawab kalau semuanya terjadi begitu saja. Lee Gak mendengar semuanya kemudian keluar.


Lee Gak memberitahu pelayannya kalau mereka harus memotong rambut mereka. Mereka tidak percaya Lee Gak mengatakan itu. Yong Sul, “lebih baik potong leherku saja!”
Lee Gak memberitahu kalau mereka punya dua masalah yang harus diselesaikan. Masalah pertama adalah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan jaman sekarang dan yang kedua untuk melindungi rumah atap. Satu-satunya cara untuk menyelesaikannya adalah dengan memotong rambut mereka. Ketiganya langsung memohon pada Lee Gak dan memegang kakinya. 


Man Bo bertanya apa ia sadar. Yong Sul berkata daripada mereka memotong rambut dan merasa malu, lebih baik mereka bunuh diri disini. Ia akan mengambil pedangnya, yang lain langsung memegangnya dan menghentikannya. Lee Gak menyuruhnya memikirkannya lagi.


Mimi dan Becky melihat tingkah mereka yang aneh dan berkomentar kalau mereka menjadi gila karena Park Ha pindah dari rumah atap.


Mimi menggambar Lee Gak, Yong Sul, Man Bo dan Chisan memakai hanbok di layar komputernya. Mimi salah mengambil ponsel dan yang diambilnya adalah ponsel Tae Yong. Ia melihat foto Tae Yong dengan neneknya yang digunakan sebagai gambar latar ponselnya. (bengawanseoul.com)Ia berpikir kalau Lee Gak terlihat lebih baik jika rambutnya pendek.


Ayah Tae Mu mendengar kalau pria yang tenggelam kemarin sekarang tinggal di rumah nenek dan bertanya-tanya apa ia benar-benar Tae Yong. Tae Mu menjadi marah dan berkata kalau ia bukan Tae Yong, ia pasti sudah merencanakannya dari awal untuk menggantikan Tae Yong. Ayahnya ingin melaporkannya ke polisi, tapi Tae Mu menahannya (karena itu berarti hilangnya Tae Yong juga akan diselidiki dan Tae Mu takut kalau ketahuan jika ia yang membunuh Tae Yong). Tae Mu meminta ayahnya untuk mengumpulkan keluarga mereka.


Keluarga mereka berkumpul. Nenek bertanya apa Tae Mu ingin Lee Gak melakukan tes DNA, ia terlihat tidak setuju karena ia yakin kalau Lee Gak adalah Tae Yong. Tae Mu dan ayahnya membujuk nenek. Ini dilakukan supaya semuanya jelas.


Dokter berusaha mengambil sampel dari mulut Lee Gak, tapi Lee Gak ketakutan, jadi Tae Mu harus memeganginya. Tak sengaja ponselnya jatuh. Bibi mengambilnya dan melihat foto Tae Yong dengan nenek. Nenek juga melihatnya dan yakin kalau ponsel itu milik Tae Yong. Ia ingin Tae Mu menelpon nomor Tae Yong.Dengan gemetar Tae Mu melakukannya dan teringat ketika ia membuang ponsel itu. Tapi ponsel itu berdering, membuat Tae Mu membeku. Nenek berkata kalau Lee Gak adalah Tae Yong. Bibi memeluk Lee Gak, ia senang  karena ia sudah kembali.
Ayah Tae Mu berkata  dua tahun yang lalu Tae Mu sudah bersusah payah mencari Tae Yong, sekarang ia pasti merasa lega. Dengan enggan, Tae Mu membenarkan. Nenek meminta mereka untuk tidak membahasnya lagi. Ia menambahkan kalau Tae Mu dan Tae Yong harus bergaul akrab seperti dulu lagi. Keduanya mengiyakan.


Bibi berkata jika mereka membuka ponsel dan membaca sms serta melihat foto yang ada di mungkin mereka akan tahu apa yang terjadi dua tahun tang lalu. Tae Mu langsung gemetar ketakutan. Nenek menyuruh Sena untuk membukanya, tapi Sena tidak bisa karena ada passwordnya dan Lee Gak tidak ingat passwordnya. Bibi menyuruhnya untuk membawakanya ketempat servis, dengan membawa KTP, mereka bisa membuka passwordnya, siapa tahu mereka akan tahu apa yang terjadi di New York. Tae Mu terlihat gelisah. Nenek menyuruhnya pergi sekarang.


Di dalam mobil, Lee Gak mengambil saputangannya dan secara tidak sengaja, ponselnya iatuh. Tae Mu melihatnya tapi ia diam saja. Ia menyuruh Lee Gak keluar dulu, sedangkan ia akan memarkir mobil. Tae Mu mengambil ponsel Lee Gak dan mematikannya kemudian memasukkannya ke dalam saku.


Di tempat servis ponsel, Tae Mu berkata pada pelayan toko kalau ia datang untuk membuka password ponsel. Pelayan toko meminta KTP dan ponselnya, tapi Lee Gak tidak bisa memberikannya, ponselnya hilang.
Sena sedang ditelpon ibunya. Ibunya sedang menuju rumah Sena. Sena heran darimana ibunya tahu alamat rumahnya. Ibu berkata kalau ia bertanya pada Park Ha.


Ibu bercerita tentang uang Park Ha yang hilang, Ia akan mencoba mencari 20.000 dollar dan ia ingin Sena mencari separuhnya. Sena bertanya-tanya kenapa ia harus melakukannya. Ibu memberitahunya kalau Park Ha akan membayarnya ketika bisnisnya sudah berjalan. Ibu merasa sedih karena Park Ha gagal dalam bisnis pertamanya setelah menabung 2 tahun dan besok ia harus kembali ke Amerika. Sena hanya menyahut kalau itu sama saja baginya karena mereka seperti orang asing. (bengawanseoul.com)Ibu mengingatkan kalau Park Ha adalah adiknya. Tapi Sena menjawab kalau ia tidak pernah menganggap Park Ha adiknya.


Tae Mu menelpon dan bertanya apa Sena ada di rumah. Sena berbohong kalau ia belum tiba di rumah. Tae Mu berkata kalau ia akan menunggu karena ia akan tiba dalam 5 menit. Sena segera membawa ibu keluar, karena terburu-buru tas belanjaan ibu ketinggalan.


Tae Mu masuk ke dalam rumah dan ingin menghancurkan ponsel Tae Yong dengan batu,  tiba-tiba Sena datang dan Tae Mu langsung menjatuhkan ponsel itu ke dalam tas belanja ibu.  Karena Tae Mu merasa lapar, Sena mengajaknya makan mie di luar.


Saat mereka akan pergi, Sena melihat ibunya kembali, ia kemudian menyuruh Tae Mu untuk memesan makanan dulu karena ia harus melupakan sesuatu. Ibu mengambil tasnya dan Sena segera menyuruhnya pergi. Ia meminta ibu untuk tidak mengatakan tentang uang itu pada Park Ha. Tae Mu merasa gelisah dan kembali ke rumah Sena, ia melihat ibu keluar dari lift.


Tae Mu mencari tas itu tapi Sena berkata kalau ia sudah membuangnya. Tae Mu beralasan kalau ia menjatuhkan kartunama koleganya disana. Ketika Sena bertanya apa ia mau mencarinya di tempat sampah, Tae Mu menolak dan berkata kalau ia bisa mendapatkan nomor telpon orang itu besok di kantor.


Park Ha memandang  ruangan yang kosong dan teringat tentang bonekanya. Ia kemudian berlari dan menghentikan truk pindahan dan mencari bonekanya.
Nenek, bibi, Lee Gak dan ketiga pria yang lain sedang makan malam. Mereka memandangi makanan malam mereka yang berupa steak dan sayuran. Bibi bertanya apa mereka juga seorang seniman dan berapa lama mereka memanjangkan rambutnya. Man Bo menjawab kalau mereka memanjangkannya sejak lahir.


Mereka tidak tahu cara menggunakan pisau dan garpu. Chi San berkata kalau Yong Sul sangat pandai menggunakan “pisau”. Yong Sul pun minta ijin pada nenek untuk menggunakan “pisaunya”. Nenekpun mengijinkan. Ia langsung mengeluarkan pedangnya sambil menyuruh semua orang untuk mengangkat piringnya. Ia pun memotong steak dan sayuran semua orang. (bengawanseoul.com)Bibi dan nenek terlihat ketakutan. Awalnya, Lee Gak terlihat bangga, tapi ketika ia melihat reaksi nenek dan bibi, ia tahu kalau itu bukan hal yang bagus. Ia berusaha menghentikan Yong Sul, tapi ia tidak mendengarkannya.


Lee Gak dan ketiga pria yang lain masuk kekamar Tae Yong dan melihat fotonya. Lee Gak menyuruh mereka mendengarkan, ketika mereka tinggal disini, mereka tidak boleh memanggilnya Yang Mulia. Mulai saat ini ia bukan Putra Mahkota, tapi Tae Yong. Sebentar lagi mereka akan melihat reinkarnasi Putri Mahkota juga. Man Bo bertanya apa ia sudah melihat reinkarnasi putri Mahkota itu, Lee Gak membenarkan, oleh karena itu ia harus jadi Tae Yong, mungkin Tae Yong yang sebenarnya sudah meninggal, oleh karena itu ia sekarang ada disini. Ia ingin tahu kenapa Tae Yong meninggal dan hubungannya dengan kematian Putri Mahkota. Setelah ia tahu kebenarannya, maka mereka akan pulang ke Joseon. Mereka pun berjanji akan menganggap mereka Tae Yong.


Park Ha sedang memandang boneka pria dan wanitanya yang terbuat dari batu dan benang, tetapi ia menjatuhkannya. Boneka tersangkut pada sebuah kabel. Ia sedang mencoba mengambilnya ketika Lee Gak datang. Ia mengira kalau Park Ha ingin bunuh diri, jadi ia berusaha menolongnya dan memeluknya dari belakang dan menariknya menjauh dari pinggir pagar. 


Ternyata ia memeluk terlalu erat sehingga Park Ha tercekik. Ia berteriak dengan panik, meminta Park Ha untuk tidak bunuh diri. Ia menyuruh Park Ha berjanji, setelah ia mengiyakan, Lee Gak baru melepaskannya. Park Ha heran kenapa ia melakukan ini dan  Lee Gak balas bertanya apa yang sedang ia lakukan disana. Park Ha menunjukkan bonekanya yang terjatuh. Lee Gak mengambilkannya. Ketika Lee Gak mengulurkannya, Park Ha langsung merebutnya dan cemberut. Lee Gak  berkata kalau tingkah lakunya selalu sama.


Park Ha bertanya, kenapa Lee Gak datang ke rumahnya. Ia menunjukkan soju dan krim kocok yang dibawanya.


Ketiga pria yang lain tinggal dirumah nenek. Mereka mengenakan baju mereka yang lama. Hari ini mereka akan memepringati hari kematian ibu Man Bo. Mereka pun mempersiapkan makanan dan barang yang dibutuhkan.


Park Ha dan Lee Gak minum soju di ruangan yang kosong. Lee Gak menyuruh  Park Ha untuk makan krim kocok yang terasa manis itu, tapi Park Ha hanya berkata kalau ia hanya akan minum yang pahit saja. Lee Gak tidak mengerti maksudnya, tapi Park Ha tidak mau memberitahunya.
Lee Gak mengkritiknya karena berbicara bahasa informal padanya dan menyuruhnya untuk menggunakan bahasa formal. Park Ha menjawab jika ia cucu Presdir, maka ia tidak lebih tua 300 tahun. Ia ingin tahu siapa yang oppa atau yang noona, tapi Lee Gak tidak ingat umurnya. Park Ha juga berkata kalau ia tidak ingat juga.


Chi San mencari makanan di lemari es untuk upacara peringatan ibu Man Bo. Ia melihat saus yang biasa digunakan Park Ha untuk omuricenya. (bengawanseoul.com)Ia membauinya kemudian memakannya sedikit. Nenek juga masuk ke dapur karena ingin minum. Ia melihat pintu lemari es terbuka. Ia segera menutupnya. Ia melihat Chi San dengan mulut yang dipenuhi saus yang terlihat seperti darah. Nenek pun pingsan.


Park Ha memberitahu Lee Gak pada umur 9 tahun, ia mengalami kecelakan dan hilang ingatan. Sejak saat itu, ia tidak pernah punya ingatan yang menyenangkan. Ketika ia sedang mengalami hal yang berat, maka ia akan membayangkan dirinya berada dipantai dan beristirahat dibawah pohon palem. Ia menunjukkan gambar pantai di ponselnya. Walaupun ia belum pernah ketempat seperti itu, jika ia membayangkannya, ia merasa lebih baik.


Ia menunjukkan boneka lelaki dan perempuan yang dijatuhkannya tadi. Jika tangannya diikat kebelakang punggungnya, maka mereka akan membantunya mengumpulkan uang. Jika kaki mereka yang ditautkan, maka ia akan mendapatkan cinta. Jika kedua tangan mereka ditautkan maka mereka sedang mendoakan kesehatannya. Lee Gak bertanya kalau selama ini ia membuat harapan seperti itu kenapa ia berakhir seperti ini. Park Ha menatapnya dengan tajam karena ia sangat kasar. Ia pun memberikan boneka itu dan menyuruhnya membuat permintaan. Lee Gak, “Tunggu dan lihatlah.”


Bibi terbangun dan Yong Sul masuk ke dalam kamarnya. Ia bertanya dimana mereka menyimpan minuman keras. Bibi ketakutan dan mengira kalau ia malaikat pencabut nyawa. Ia berkata kalau ini belum waktunya dan ia belum ingin mati. Ia pun memukul Yong Sul. Yong Sul heran kenapa bibi berbuat hal seperti itu, tapi bibi malah pingsan.


Lee Gak menurunkan tirai Park Ha dan menyelimutinya. Ia bertanya apakah Park Ha akan pergi ke Amerika besok. Park Ha menjawab kalau ia harus pergi karena ia terlanjur membeli tiket pesawat dan mendapatkan rumah disana. Lee Gak bertanya lagi apakah ia tetap pergi jika ia punya rumah disini?Park Ha berkata kalau semuanya sudah berakhir dan ia harus pergi. Lee Gak, “ Tinggallah disini.”


Ketiga pria itu sudah mengumpulkan makanan dan membungkuk didepan meja altar. Seorang wanita yang menggunakan masker putih datang. Man Bo memanggilnya ibu dan ketiga pria itu pingsan karena mereka berpikir kalau mereka melihat hantu. Ternyata wanita itu adalah pembantu di rumah nenek. Ia heran apa yang sedang mereka lakukan.


Park Ha dan Lee Gak tertidur. Kepala mereka bertabrakan ketika mereka terkantuk-kantuk. Ketika Park Ha membuka mata, Lee Gak sudah pergi.


Paginya, Lee Gak menyuruh yang lain untuk duduk di belakang. Ketika Lee Gak dan sopir masuk, ternyata kursi belakang kosong. Mereka segera keluar dan melihat ketiga pelayannya itu berdesakan masuk ke dalam bagasi. Mereka terbiasa duduk di bak belakang, jadi mereka mengira kalau itu tempat yang benar. Man Bo dan Chi San tersenyum pada mereka sedangkan supir Lee Gak tidak kuat menahan senyumannya.


Keempat pria itu kemudian berdiri didepan kantor Home Shopping. Lee Gak menunjuk Sena dan berkata kalau ia Putri Mahkota. (bengawanseoul.com)Chi San akan masuk duluan dan membawa Putri Mahkota untuk Lee Gak. 


Tapi ketika akan masuk gedung, pihak keamanan menahannya. Pria yang berambut panjang tidak boleh masuk. Man Bo juga mencoba dan bertanya siapa pimpinan mereka karena ia ingin bernegosiasi, tapi ia juga ditolak karena rambutnya panjang. Akhirnya Yong Sul berkelahi dengan mereka, kemudian masuk kedalam, karena pintunya pintu putar, maka ia keluar lagi dan berkelahi dengan pihak keamanan. Begitu seterusnya, terjadi berulang-ulang.


Lee Gak berkata kalau mereka tidak akan bisa masuk ke dalam dengan penampilan seperti ini. Mereka harus mengikuti kebiasaan mereka. Solusinya hanya satu, mereka harus memotong rambut. Ketiga pria itu menangis dan memanggil Lee Gak, “Yang mulia.”


Park Ha berbicara pada bonekanya apakah ia akan pergi atau tidak. Ia merasa bingung. Ia akan membiarkan boneka itu terjatuh, jika ia terjatuh kedepan, maka ia akan pergi, jika boneka itu jatuh ke belakang, maka ia tidak akan pergi. Ia menjatuhkannya tiga kali. Dua terjatuh kedepan dan yang terakhir terjatuh kebelakang, “Jika ia (Lee Gak) ingin menahanku, apa aku harus tetap tinggal?” Ia mendengar suara langkah kaki, Park Ha tersenyum dan berjalan menuju pintu.
Ia keluar dan melihat keempat pria itu berdiri disana. Park Ha bertanya apa yang mereka lakukan disini. Lee Gak berkata kalau mereka ingin membuat foto kenangan. Lee Gak menyuruh Park Ha untuk mengeluarkan kameranya.  Park Ha terlihat kecewa. Mereka pun bersiap untuk difoto.


Keempat pria itu berpose dengan Lee Gak duduk ditengah. Park Ha menyuruh mereka diam. Ia mengkoreksi setiap orang dan secara tidak sadar Lee Gak menuruti kata-katanya. Park Ha bertanya pada Yong Sul apakah ia sedang marah pada seseorang, ia harus tersenyum. Kemudian ia menyuruh Chi San untuk tidak mengangkat dagunya terlalu tinggi. Ia juga memerintahkan Man Bo untuk tidak menyilangkan tangannya. Yang terakhir, ia mengkritik Lee Gak, apakah ia akan berfoto sendirian dan menyuruhnya menggeser tubuhnya sehingga ia bisa ikut berfoto.


Ia pun menyalakan timer dan berlari duduk disebelah Lee Gak. Mereka mengambil banyak gambar dengan senyuman yang canggung.


Di salon, keempat pria itu duduk dikursinya dan Lee Gak menyuruh kapster untuk mulai memotong rambut mereka. Chi San melarikan diri dan berkata kalau ia tidak bisa, tapi Yong Sul menghentikannya. Man Bo memberitahu Lee Gak kalau ini belum terlambat. (bengawanseoul.com)Lebih baik ia menyerah dan tidak membeli rumah atap itu. Lee Gak menyuruh kapster itu untuk memotong rambutnya. Yang lain menangis dan memohon supaya ia tidak melakukannya. Awalnya Lee Gak menangis, yang lain kemudian mengikutinya.


Lee Gak kembali ke rumah Park Ha, tapi ternyata ia sudah pergi.
Park Ha sedang berada di halte. Ia masuk ke dalam bis, tepat saat Lee Gak melihatnya. Lee Gak berusaha mengejar bis itu dan memanggil-manggil namanya.


Lee Gak tidak memperhatikan jalan dan hampir tertabrak truk. Sopir truk itu menyuruhnya untuk memperhatikan jalan, jika ia ingin menyeberang. Ia mengajaknya ke rumah sakit untuk memeriksakan tubuhnya. Lee Gak berkata kalau ia baik-baik saja dan harus mengejar bis itu. Ia kemudian melihat papan iklan  tentang sebuah resort di pantai yang terletak di bak belakang truk. Lee Gak meminta supir truk itu menjual papan itu, ia akan membelinya dengan harga dua kali lipat. Ia pun menunjukkan kartu kreditnya.


Lee Gak menumpang truk itu untuk mengejar bis. Ketika truk itu melewati bis tersebut, Park Ha melihat papan itu dan tersenyum. Lee Gak mengeluarkan kepalanya dan terus memanggil nama Park Ha. Akhirnya Park Ha melihatnya dan  Lee Gak menyuruh Park Ha turun. Karena Park Ha tak bergeming, maka Lee Gak menyuruh sopir bis berhenti.


Didalam bis, Lee Gak berteriak pada Park Ha, “ Kau akan pergi kemana tanpa ijinku!” Park Ha mengira kalau mereka sudah mengucapkan selamat tinggal, karena mereka sudah membuat foto kenangan. Ia berpikir kalau mereka sudah merelakannya pergi. Lee Gak memberitahunya kalau mereka mengambil foto kenangan untuk mengingat rambut mereka.
Lee Gak, “Sekarang kau sudah punya pantai. Kau tidak perlu pergi jauh lagi. Ayo pergi.”


Ia menarik tangan Park Ha dan menyeretnya keluar dari bis. Semua penumpang bertepuk tangan. Mereka akhirnya berdiri ditepi jalan. Lee Gak masih memegang tangan Park Ha. Ia kemudian melepaskannya. Mereka saling menatap dan Park Ha menunjuk rambutnya yang sekarang sudah pendek, Lee Gak pun tersenyum.


Mereka duduk di tepi truk sambil memandang papan iklan itu. Lee Gak, “Mulai saat ini, kenangan yang indah akan datang.” Mata Park Ha pun berkaca-kaca.

 

Seseorang membunyikan klakson. Park Ha kaget dan hampir terjatuh. Lee Gak segera menangkapnya dan memeluknya. Ia segera melepaskan pelukannya dan mereka saling menatap satu sama lain.



Related Posts by Categories

0 komentar: