Sinopsis Operation Proposal Episode 2

Posted: Sabtu, 11 Februari 2012 by khyunkhyun in Label:
0

Mata Yi Seul memancarkan sebuah tanda / kode, Aku sendiri bisa melihatnya, Tapi pada kenyataaanya, Banyak Rahasia dari tanda itu yang aku lupakan.

Baek Ho kembali ke tahun 2001 berkat Konduktor dan mantera Renovation-nya. Ia sangat senang dan menari-nari.Tapi kemudian sebuah pukulan mendarat padanya. Dia berbalik dan itu Yi Seul yang protes tentang Baek Ho yang membuat kebisingan di atas panggung. Yi Seul mengatakan hari ini ia mengerjakan tugas pagi sendirian dan ia mulai menceritakan dengan semangat gedung bioskop yang baru, dan ia akan memaafkan Baek Ho jika Baek Ho mengajaknya kesana. Baek Ho berwajah bingung dan Seul menganggap Baek Ho hanya bercanda tapi kemudian ia kecewa dan menyadari bahwa Baek Ho pasti tidak ingat. Sambil mendesah Yi Seul mengatakan kalau itu konyol mengharapkan Baek Ho ingat tentang itu. Baek Ho masih berfikir dan bertanya-tanya penyebab Yi Seul berwajah cemberut adalah karena tiket bioskop.

Di gedung sekolah lain, Chae Ri sedang sibuk menari-nari di antara kerumunan anak laki-laki, dan Joo Tae Nam ada di sana, mencegah anak laki-laki lain untuk memotret, tapi hal itu sia-sia. Chan Wook mengatakan mereka harusnya memberitahu Chae Ri agar menyerah pada keinginannya menjadi bintang, tapi ia mengatakan kalau tak boleh menyerah sebelum mencoba. Tae NAm sendiri yakin hanya menunggu waktunya tiba, Chae Ri akan menjadi miliknya. Mereka berdua terkejut karena tiba-tiba Baek Ho meledak.

Kembali ke kelas, Yi Seul mengembalikan CD yang ia pinjam dari Baek Ho, dan menanyakan ekspresi kosong Baek Ho pasti Baek Ho belum mengingat apapun. Baek Ho mengaku ia sedang mencoba mengingatnya, tapi teman-temannya mengganggu saat ia bersama mereka. Yi Seul merebut CD dari tangan Tae Nam dan meminta dipinjamkan itu, ia lalu memasukkannya dalam ransel. Dia berpendapat bahwa Tae Nam sering mengembalikan CD dalam keadaan rusak dan menambahkan kalau Baek Ho tidak boleh meminjamkannya pada siapapun jika masih ingin tetap mendengarlan lagu dalam CD itu.

Hari itu adalah hari perubahan tempat duduk (enak ya kalau dulu sekolahku juga ada perubahan tempat duduknya). Guru menyuruh anak laki-laki keluar sedangkan anak perempuan memilih tempat duduk mereka. Tae Nam mengintip dengan melompat-lompat. Dia tersenyum saat Chan Wook memberitahu dimana tempat duduk Chae Ri.
Baek Ho berkeringat, ia khawatir kalau Yi Seul akan mengubah tempat duduknya. Chan Wook meminta mereka bertiga duduk di belakang dan Baek Ho melihat Yi Seul duduk di bangkunya dan melihat padanya. Mereka sekarang berpisah, Yi Seul mengabaikan Baek Ho dan sedikit jengkel.
Baek Ho berkonsultasi dengan temannya untu meminjam uang guna membeli tiket film, tapi uang mereka juga sangat sedikit. Ia memutuskan menemukan cara untuk mecari uang dan tak sengaja ia mendengar Yi Seul sedang berbicara dengan semangat bahwa Baek Ho akan membawanya ke bioskop.

Yi Seul melihat Baek Ho dan tersenyum ke arahnya, dan Baek Ho merasa pergantian tempat duduk bukanlah alasan di balik kekesalan Yi Seul. Dan kali ini ia merasa yakin kalau alasannya adalah film itu.
Di Kelas, Yi Seul bertanya pada Chan Wook di mana Baek Ho. Chan Wook mengatakan Baek Ho pergi untuk membeli tiket bioskop. Sementara itu Baek Ho sedang menyelinap melewati penjaga sekolah dan ia melompat dinding dan keluar. Ia bolos untuk mendapatkan tiket film.

Rencana A untuk mendapatkan tiket film, Baek Ho pergi ke klinik kesehatan untuk menyumbangkan darah, Baek Ho tahu kalau mendonorkan darah di klinik itu akan mendapatkan sepasang tiket. Ketika darahnya di ambil, ia membayangkan ia dan Yi Seul ada di dalam bioskop dan berbagi popcorn, tangan meeka bertemu dan mereka malu. Baek Ho menatapnya penuh cinta dan Yi Seul menutup matanya. Baek Ho membayangkan emberikan Seul sebuah ciuman....
Dal lamunannya buyar saat perawat mengatakan kalau ia sudah selesai. Baek Ho bercanda dan mengatakan mereka boleh terus mengambil darahnya dan perawat itu tertawa atas antusias Baek Ho untuk donor darah. Baek Ho mengisyaratkan imbalan yang ia adapatkan atas donor darah itu dan perawat memberinya.............. Snack dan susu (HAhahahhah), perawat berterima kasih karena membantu hari ini.
Baek Ho bingung, ia pikir ia akan mendapatkan tiket bioskop jika ia mendonorkan darah dan ia baru ingat kalau imbalan itu akan terjadi pada tahun 2012 (Hahhahaha, ya iya lah, baek ho kan sekarang ada di tahun 2001, ^^).

Kembali kesekolah, Tae Nam berkomentar kalau Baek Ho bolos untuk mendapatkan tiket film, seolah-olah hidupnya tergantung pada hal itu. Yi Seul mengatakan ia tak tahu apa yang dipikirkan Baek Ho dan menebak bahwa Baek Ho harus mencoba menggantinya dengan yang baru yang lebih baik (?).
Chae Ri melamun dan mengatakan betapa hebatnya pacar barunya, dia menyukai seni, bukan olahraga. Ia membandingkan antara lapangan Baseball dan bioskop. Ia mengatakan pria idamannya adalah penuh cinta, membuatnya nyaman, dan bersih. Sedangkan lapangan hanya berkeringat dan kotor.
Tae Nam merasa down mendengar itu dan ia tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Dia juga terkejut saat mendengar Chae Ri mengatakan lagi kalau pria idamannya harus tinggi, atletis dan tampan. Merasa di tolak, ia berbalik dan pergi, tapi dia duduk lagi ketika chae ri memerintahkannya duduk.

Selama tugas kebersihan, Chae Ri mendesah meskipun pacarnya memiliki segalanya, tapi ia punya kelemahan yang fatal, yaitu sifat terlalu lengket padanya dan ia sudah sering memintanya untuk berhenti. Yi Seul menyindirnya, ia mengatakan sifat Chae Ri yang sembrono dan itu meripakan hubungan ketiganya dalam tahun ini.
Chae Ri dengan tajam mengatakan Seul terlalu pilih-pilih dan ia seharusnya mengirimkan signal pada laki-laki yang ia sukai. Yi Seul membalas : Bahkan jika aku melakukannya, aku pikir ia tak akan menyadarinya.

Reancana B untuk mendapatkan tiket film. Baek Ho mengikuti lomba makan roti. Jika mendapat tempat kedua, maka hadiahnya adalah tiket film. Ia mulai memakan gunungan roti yang ada di depannya. Para kontestan lain menyerah satu per satu sampai dia dan satu orang lain tersisa. Yakin bahwa ia ada ditempat ke dua, ia mengangkat tangan tanda menyerah, ia mengamankan tiket itu dengan menatapnya.... saat dude upchucks roti (aku nggak tahu artinya, T_T). Baek Ho merasa tak percaya dengan kemenangannya karena pria itu lebih dahulu menyerah, dan Baek Ho mendapat tempat pertama.

Yi Seul mengatakan pada Chae Ri bahwa ia harus mempertimbangkan kembali Tae Nam karena tidak banyak pria seperti dia. Chae Ri lalu bertanya balik pada Seul tentang Baek Ho yang bolos kelas demi tiket bioskop untuk Yi Seul. Chae Ri dapat melihat langsung jawabannya, bahwa diam-diam harusnya Seul menyukai Baek Ho.
Kedua gadis itu mendengarkan obrolan anak-anak yang mengatakan Baek Ho melakukan pengakuan cinta pada seorang teman mereka, hal itu membuat langkah Yi Seul berhenti.Mereka melihat Baek Ho menyatakan cintanya : Aku menykaimu.

Baek Ho tergagap saat pernyataan itu, ia memuji penampilan gadis itu dan membuat gadis itu malu dan mukanya memerah. IA mengatakan ia tak bisa tidur atau makan karenanya. Yi Seul dan Chae Ri melihatnya tak percaya. Yi Seul merasa sakit hati dan ingin menangis saat Baek Ho memberikan surat, dan sebuah tamparan mendarat dipipinya. (?).
Baek Ho akhirnya menyadari ada Yi Seul di sana. Dan Sebelum ia menjelaskan semuanya, teman-temannya buru-buru memeriksa pipi Baek Ho yang merah dan melihat apakah ia baik-baik saja. Chan Wok bertanya : Apa kau segitu inginnya melihat film sampai kau melakukan hal ini?

Teman-temannya bertanya mengapa Baek Ho berbuat konyol dan Yi Seul pura-pura tak mendengar percakapan mereka. Jadi, Baek Ho membuat pernyataan palsu untuk mendapatkan tiket film dan Yi Seul menulis kata 'bodoh' di catatannya disamping nama Baek Ho.

Baek Ho mengembalikan surat cinta kepada pemiliknya setelah ia bekerja sebagai hukuman. Mahasiswa itu minta maaf karena menggunakan Baek Ho sebagai pembawa pesan, dan mengatakan sebaiknya ia tak mengakui perasaannya. tapi Baek Ho berkata kalau ia menyukai seorang gadis, maka ia harus mengatakannya sendiri.
Baek Ho mengatakan bahwa apa yang penting adalah dia mendengarnya dari bibir kita sendiri dan jangan takut pada penolakan. Jika tidak, maka penyesalan akan ribuan kali menyakitkan dari pada tamparan di wajah.

Yi Seul meninggalkan kelas saat pelajaran berakhir, ia menolak untuk percaya bahwa Baek Ho meminta kursi lamanya lagi karena ia kesulitan untuk membaca papan tulis. Yi Seul menuduh Baek Ho hanya ingin menggunakannya seperti selama ini dan Baek Ho mengikutinya dalam diam. Sepatu Seul terkena permen karet dan ia mencoba melepaskannya dengan kesal. Baek Ho membantunya dengan mengangkat tubuh Seul dan mencoba membersihkan permen karet itu dari sepatu Seul, seul diam-diam meliriknya.
Mereka bertengkar lagi tentang bagaimana Tindakan Baek Ho yang membuat dirinya dalam bahaya. dan mengatakan itulah sifat Baek Ho. Baek Ho kembali berfikir alasan Seul marah, dan ia berteriak bahwa Seul tak tahu kemana ia pergi mencari tiket itu. Baek Ho segera minta maaf karena ia tak bisa menepati janjinya lagi tapi ia merasa tak ada artinya jika ia tak melihatnya.

Seul meyakinkan Baek Ho bahwa itu tak lah penting dan Seul meninggalkan Baek Ho dengan tersenyum. Dan Baek Ho berfikir semuanya sudah baik. Tapi kemudian senyumannya berubah jadi cemberut lagi.
Teman-teman mulai meninggalkan sekolah dan mengatakan Baek Ho bahkan melupakan ulang tahunnya sendiri. Baek Ho terkejut saat ia kembali ke kelas untuk mengambil barangnya, kelas dan melihat tulisan di papan tulis, pesan ulang tahun untuknya. Salah satu dari mereka adalah pesan dari Yi Seul, dengan tanda hati di dekat nama Yi Seul.
Ia lalu meninggalkan kelas untuk bergabung dengan teman-temannya di tempat favorit mereka, dan ia masih tak mengerti dengan Yi Seul setelah 12 tahun dan membayangkan wajah cemberutnya lagi. Baek Ho ingin lebih berusaha membuatnya tersenyum...
Dan ia merasa mengingat sesuatu. Ia ingat ia meminta hadiah ulang tahun pada Seul, dan ingat Seul keluar sore itu. Dia lalu mengeluarkan CD yang diberikan seul padanya. ia berlari dan berfikir berapa kali ia melupakan petunjuk Seul padanya, dan Seul harusnya meninggalkan pesan, ada petunjuk dalam CD itu.

Baek Ho ada diperpustakaan, dan mengacak nomor yang ia temukan di CD itu. Dia menyusuri rak buku dan menemukan sebuah sarung tangan Baseball dengan namanya di atasnya. Ia baru menyadari kalau selama ini ia memang tak mengerti apapun, dan ia merasa apa yang dikatakan ayah Seul benar, bukan hanya ungkapan (?).
Dia memegang sarung tangan itu erat kedadanya dan akhirnya ia menemukan sarung tangn yang khusus dibuat untuknya. (Owh, mungkin dulu Baek Ho ini orang nya nggak sensitif ya? Selalu membuat Seul kecewa, ^^).
Baek Ho akhirnya menemukan sarung tangan dan meletakkan di atas menja saat mereka bersama, dan Seul tersenyum. Baek Ho menyerahkan kembali tulisan teka-teki itu pada Seul dan ia menulis mengajak seul nonton film bersama. Baek Ho meminta seul untuk mengikutinya, tak peduli appaun yang ia katakan besok.
Yi Seul bertanya mengapa tiba-tiba Baek Ho bersikap baik, Baek Ho mengatakan ia akan mengambilnya kembali jika Seul tak suka. Seul menolak dan mengatakan kalau ia besok harus kesekolah lebih awal karena ia meninggalkan pesan rahasia di papan tulis. ("Orang yang paling berharga dalam hidupku, duduk disampingku").

Seorang guru baru memasuki ruang kelas kosong, dan dia adalah Jin Won (suami Yi Seul di tahun 2012). Guru memberikan pujian bahwa Jin Won tumbuh besar dan tampan setelah ia lulus. Jin Won melihat tulisan di papan tulis dan tanpa sadar Jin Won melangkah dan menghapusnya (ada apakah?).
Baek Ho dan teman-temannnya merayakan ulang tahun Baek Ho dan kue ulang tahunnya seperti lapangan Base ball. Tae Nam mencoba mencicipinya.

Chan wook ingat ia membawa kamera dan kemudian seseorang misterius muncul siap dengan kamera. dia adalah joo Jin Ju, pemilik kedai itu mengatakan kalau Jin Ju adalah keponakannya. Chan Wook meminta Jin Ju mengambil gambar mereka, tapi JIn Ju bersembunyi di pojok (dia pemalu, dan wajahnya selalu menunduk).

Dan mereka pun berfoto, dengan pemilik toko sebagai kameramennya.

Baek Ho kembali ke tahun 2012, dimana ia ada di tengah-tengah teman-temannya dengan cumi-cumi di tempel di wajahnya. Ini hari valentine 2012, bukan di gereja, tapi mereka diluar tempat Yi Seul /rumah Yi Seul).
Saat melihat Seul, ia ingin menemuinya, mereka berebut di gerbang. Anak laki-laki ingin keluar, tapi Chae Ri meminta baek ho masuk karena Baek Ho adalah teman Yi Seul. Dan ia bertanya kapan pernikahannya, dia kaget saat mendengar bahwa pernikahannya seminggu lagi. Ia terjatuh dan menjerit dan berkata ia kembali kewaktu dimana Seul belum menikah. (Aku lupa nama kebudayaan korea yang ini. AKu pernah lihat di You are My Destiny dulu, dan aku lupa. Baek Ho membawa bungkusan merah dan mukanya ditutpi dengan topeng cumi-cumi. Dan orang korea melakukannya sebelum pernikahan.).

Tapi kenyataan itu hanya sedikit meringankan pikirannya. Ia menyaksikan pasangan Yi Seul dan Jin Won sudah bertunangan dan menyanyi dengan gembira didepan keluarga. Baek Ho meminta izin / minta maaf pada dirinya sendiri dan masuk ke ruangan Yi Seul. Sebuah sudut dipenuhi dengan rak-rak sarung tangan baseball dan bla tua, dia berhenti untuk memeriksa salah satunya. Ingatan Baek Ho kembali saat mereka masih muda dimana Baek Ho mengagumi Baseball. Yi Seul memberikannya sarung tangan baseball buatan tangan dari perusahaan ayahnya dan membiarkan Baek Ho memakainya.

Ayah Seul berjalan masuk dan berkata ia pernah berjanji akan membuatkan sarung tangan pada pria yang nantinya bersama Seul (mungkin maksudnya pada pria yang akan menikahi Seul ya?). Tapi ia memenuhi janji itu 10 tahun lebih awal dari yang ia harapkan, di tahun pertama SMA nya. Ayah menarik nafas dan dia yakin bahwa Yi Seul menangis lebih banyak dari pada Baek Ho di hari dimana Baek Ho menyerah pada Baseball.
Ayah mengatakan Baek Ho harus menganggap dirinya beruntung karena ia tak akan membuatnya jika Seul tak meminta. Baek Ho minta maaf.

Baek Ho melihat foto yang ia lihat sebelumnya dan sekarang berbeda. Wajah Seul tidak cemberut lagi, tapi tersenyum. Dan kemudian tanggal pernikahan juga diubah. Dia menyadari perubahan masa lalu akan menimbulkan perubahan baginya.

Malamnya, Yi Seul dan Baek Ho membantu Jin Won yang mabuk masuk kedalam taksi. Jin Won yang mabuk meminta Seul tak memanggilnya 'guru' karena mereka akan menjadi suami istri. Dia memegang Yi Seul dan Baek Ho dengan tangannya. Jin won menyebutkan Yi Seul adalah 'home run' dalam hidupnya, dan bertanya pada Baek Ho apakah dia pernah mengalaminya. Baek Ho dengan setengah hati mengatakan tidak, ia menambahkan ia tidak memukul, ia adalah pitcher. Setelah Jin Won meninggalkan mereka, Baek Ho menyadari ia telah membuat pernikahan mereka mundur, tapi tak ada yang berubah, dan Yi Seul masih akan menikah dengan Jin Won.

Lima sahabat itu bermain di lapangan base ball. Setelah itu mereka bernostalgia bagaimana impian mereka dulu tak tercapai. Chae Ri mengatakan faktany Baek Ho tak pernah menjadi pemian baseball profesional dan itu mengejutkannya. Dia menyadari dia salah bicara dan mereka melihat satu sama lain menunggu reaksi baek Ho.
Mereka menyimpukan bahwa yang paling dekat dengan impian masa kecilnya dalah Yi Seul, dia mengatakan impiannya mengelola sebuah tim baseball liga utama (calon suami Seul adalah instruktir baseball). Tae Nam mengatakan mimpinya adalah bersama Chae Ri. Mereka bersulang untuk persahabatan mereka yang tak pernah berakhir dan untuk kebahagiaan pernikahan Seul.

Chae Ri bukan menjadi bintang, hanya menjadi pemandu sorak, Tae Nam menjadi manajernya, Chan Wook Juru kamera olahraga, Yi Seul bekerja di makanan ringan dan Baek Ho penuh penyesalan karena meninggalkan industri Baseball.

Baek Ho berjalan mengantar Seul kembali kerumahnya dan Yi Seul minta maaf atas nama Chae Ri. Seul mengingatkan Baek Ho untuk tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi waktu itu. Baek Ho memotong pembicaraan dan bertanya apa Seul juga berfikir begitu, Seul terkejut.

Baek Ho bertanya : Jika aku tak berhenti bermain Baseball, Akankah ini berubah?
Seul bertanya apa dan Baek Ho menjawab "Kita".

Related Posts by Categories

0 komentar: