Sinosis Rooftop Prince Episode 11

Posted: Minggu, 20 Mei 2012 by khyunkhyun in Label:
0


I'm Back.................
Lee Gak mengejar Park Ha dan menghentikannya. Ia menyuruh Park Ha untuk bertanggungjawab dan mengeluarkan ponselnya. Ponsel itu tidak mau menyala karena kena tanah. Park Ha minta maaf. Lee Gak memperingatkan, jika Park Ha bercanda seperti ini lagi, ia akan menghukumnya. Lee Gak menambahkan kalau ia lapar. Park Ha berkata kalau yang kalah harus membayar makanan dan langsung mengayuh sepedanya. Lee Gak  hanya memandangnya dengan serius, ia berbohong pada Park Ha kalau ponselnya mati.


Mereka kemudian berjalan sambil menuntun sepedanya dan Lee Gak bertanya apakah Park Ha baik-baik saja, apa ia tidak capek. Park Ha menjawab kalau ia merasa lebih baik. Ia kemudian mendapat telpon dari ibu. 
Ibu menyuruhnya cepat datang. Pada saat yang sama Sena meninggalkan rumah ibu. Saat ia pergi, ia tidak melihat Park Ha dan Lee Gak yang sedang menuju rumah ibu. Park Ha berkata kalau ini rumah ibunya dan menyuruh Lee Gak menunggu sebentar.


Ibu memberinya beberapa dokumen pajak dan menyuruh Park Ha untuk mengerjakannya. Ia juga memberikan ponsel Tae Yong yang dulu dimasukkan ke dalam tas belanjaannya. Ia mengira ponsel itu terbawa olehnya ketika terakhir kali ia datang ke rumah Park Ha. Dari gambar latarnya, ia tahu kalau ponsel itu milik salah satu pria di rumah Park Ha.


Park Ha kemudian memberikannya pada Lee Gak. Lee Gak kemudian teringat kalau bibi pernah berkata jika mereka melihat foto didalamnya, maka mereka bisa mengira-ngira apa yang terjadi pada Tae Yong, ia juga teringat kalau ia kehilangan ponsel tersebut ketika bersama Tae Mu.


Di rumah atap, tiba-tiba perut Chi San sakit dan ketika ditanya oleh Man Bo, ia tidak bisa menjawabnya. Yong Sul berniat menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit. Disaat yang sama, Sena datang. Ia heran melihat Chi San kesakitan dan Man Bo menjelaskan kalau perut Chi San sakit. Sena langsung membawanya ke rumah sakit dengan mobilnya.


Yong Sul dan Man Bo sangat khawatir melihat keadaan Chi San. Yong Sul takut kalau Chi San bisa meninggal, tapi Man Bo berusaha menenangkannnya. Sena kemudian keluar dan menjelaskan kalau Chi San baru dioperasi karena menderita usus buntu. Ia menenangkan mereka kalau ini hanya operasi ringan dan  akan keluar dari rumah sakit beberapa hari kemudian.


Man Bo pulang ke rumah untuk mengambil pakaian dan bertemu dengan Park Ha serta Lee Gak. Mereka berdua heran kenapa ia membawa tas, apa sesuatu sedang terjadi. Man Bo memberitahu mereka kalau Chi San sedang dioperasi di rumah sakit. Lee Gak pun menjadi panik dan mereka akhirnya berangkat bersama-sama.


Chi San bangun dan Sena memberitahunya kalau ia akan merasa sakit sebentar, tapi kemudian sembuh. Lee Gak dan Park Ha datang dan bertanya apakah Chi San baik-baik saja. Ketika Sena melihat Park Ha ia terlihat tidak senang. Yong Sul melapor kalau operasinya berjalan lancar. Man Bo berkata, jika bukan karena Sena, maka sesuatu telah terjadi pada Chi San dan Sena telah menyelamatkan hidupnya. Park Ha meninggalkan ruangan itu ketika mereka berbicara dan Lee Gak melihatnya pergi.


Park Ha pergi ke kamar mandi dan mencuci tangannya. Ketika ia keluar, ia mendengar Lee Gak berterimakasih pada Sena. Sena bertanya padanya kemana ia pergi bersama Park Ha karena itu sangat menganggunya. Lee Gak berkata kalau mereka hanya keluar sebentar dan tidak ada yang terjadi. 


Chi San bercerita ketika perutnya terasa sakit dan semuanya menjadi gelap, ia berpikir kalau ia akan mati tanpa melihat ibunya di Joseon. Yong Sul menambahkan kalau Chi San meneriakkannya ketika ia kesakitan. Man Bo juga mengaku kalau ia ingin kembali ke Joseon dan bertemu dengan keluarga. Lee Gak mendengar percakapan mereka dan menyalahkan dirinya karena tidak mampu melaksanakan tugasnya. Ia berjanji akan membawa mereka kembali dan menyuruh mereka menunggu sebentar lagi. Mereka semua menghormat dan mengiyakan.


Park Ha datang dan membawakan mereka makanan. Man Bo bertanya kenapa cuma ada 3 porsi, Park Ha  berkata kalau ia sedang tidak nafsu makan. Lee Gak juga berkata kalau ia tidak ingin makan sedangkan Yong Sul merasa solider dengan Chi San dan mengumumkan kalau ia tidak akan makan sampai Chi San kentut. Man Bo yang lapar menjadi kesal pada Yong Sul. Ia pun cemberut dan meletakkan makanannya lagi.


Park Ha keluar dan Lee Gak berdiri disebelahnya sambil menunggu bis. Tapi Park Ha tidak naik ke atas bus dan berjalan pergi. Lee Gak terus  memandanginya dari dalam bis.


Sudah hampir tengah malam dan Park Ha belum kembali. Lee Gak mondar-mandir menunggunya. Ia mencoba menlponnya tapi ponselnya mati. Ia mencoba mencarinya di sekitar rumah mereka kemudian ke halte bis. Ternyata Park Ha duduk di depan papan iklan pantainya. (bengawanseoul.com)Ia terus memandanginya. Akhirnya Lee Gak datang dan melihatnya ada disana. Lee Gak langsung memarahinya dan bertanya kenapa ia ada disini dan tidak masuk ke dalam rumah. Park Ha heran kenapa Lee Gak tidak berada di dalam dan bertanya darimana saja ia. Lee Gak berbohong kalau ia merasa sesak sehingga pergi mencari udara segar. Lee Gak bertanya lagi kenapa Park Ha mematikan ponselnya. Park Ha balas bertanya apakah Lee Gak menelponnya. Lee Gak berbohong  kalau ia ingin menyuruhnya melakukan sesuatu.


Lee Gak mengambil bibit teratai dari dalam akuarium. Ia meminta Park Ha mengambil pot kecil. Ketika Park Ha akan pergi, Lee Gak menyuruhnya untuk membantunya memindahkan tanaman tersebut.
Park Ha bertanya kenapa Lee Gak harus memisahkan tanaman teratai itu. Lee Gak beralasan supaya tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik. Park Ha masih tidak mengerti dan bertanya kenapa Lee Gak tidak membiarkan teratai itu ada didalam akuarium bersama ikan-ikan yang lain. Lee Gak menjawab kalau sejak awal, ia ingin memisahkannya dan menanamnya. Park Ha merasa sedih dan berjalan keluar, sedangkan Lee Gak terlihat sedih, hatinya merasa sakit karena harus mengatakan hal itu. Percakapan mereka seperti metafora dari keadaan mereka sekarang.


Lee Gak menyusul Park Ha keluar dan duduk di kursi. Park Ha langsung bangun dan berkata kalau ia akan pergi membeli buah untuk dibawa ke rumah sakit besok, tapi Lee Gak memegang pergelangan tangannya dan bertanya, “Benarkah kau menyukaiku.” Park Ha memandang Lee Gak dengan airmata tergenang. Ia bertanya apakah Lee Gak melihat smsnya. Park Ha marah karena Lee Gak berpura-pura tidak melihat sms itu dan membuatnya seperti orang bodoh. Lee Gak memanggil namanya dan bertanya sekali lagi, “Apakah kau benar-benar menyukaiku?” Park Ha hanya bisa berpaling.


Ia memaksa Park Ha supaya memandangnya dan berkata, “Jangan menyukaiku.” Park Ha memandangnya dengan mata berkaca-kaca kemudian berpaling dan pergi. Lee Gak juga menahan airmatanya dan menunduk, “Maafkan aku.”


Park Ha duduk ditaman dan menangis sedangkan Lee Gak duduk di depan rumah.


Hari berikutnya Lee Gak pergi ke tempat servis HP dan mendapatkan password untuk ponselnya dan meminta mereka untuk memperbaiki layar ponselnya yang rusak.  Ia kemudian duduk didalam mobilnya dan meliat foto yang ada di ponsel Tae Yong dan melihat semua foto Tae Yong bersama Tae Mu. Ia melihat tanggalnya dan tertulis 17 Pebruari 2010.


Lee Gak kemudian bertemu dengan Park Ha yang memberinya sketsa yang dibuat oleh Tae Yong. Ia kemudian bertanya bagaimana sketsa tersebut bisa ada ditangannya. Park Ha bercerita kalau managernya memberikan padanya dan berkata kalau seseorang meninggalkannya disebuah klub di New York.(bengawanseoul.com) Ia tidak tahu kapan Tae Yong menggambarnya atau melihat wajahnya. Lee Gak bertanya lagi kapan ia mendapatkan sketsa tersebut. Park Ha berkata kalau ia kembali ke Korea tanggal 20 Pebruari dan seharusnya bertemu dengan Tae Yong tanggal 19 Pebruari, jadi ia mendapatkan sketsa tersebut tanggal 17 Pebruari.
Hari itu ia menunggu Tae Yong, tapi ia tidak pernah muncul. Lee Gak berpikir kalau saat itu Tae Yong sudah meninggal, “Kalian seharusnya bertemu, kau ditakdirkan untuk bertemu dengan Tae Yong.” Kelihatannya Lee Gak tersadar kalau Park Ha ditakdirkan bersama Tae Yong dan begitu pula sebaliknya dengan dirinya yang seharusnya bersama dengan Boo Young.
Tiba-tiba, sketsa kupu-kupu bersinar.


Lee Gak kemudian bertanya pada Pyo kapan ia menghilang di Amerika. Pyo memberitahunya kalau ia menghilang kira-kira tanggal 18 Pebruari karena perahu sewaannya ditemukan tanggal 18 Pebruari. Lee Gak juga bertanya kapan Tae Mu tiba di Amerika. Pyo menjawab kalau Tae Mu tiba di Amerika tanggal  17 Pebruari, jadi kemungkinan besar Tae Yong dan Tae Mu bertemu antara tanggal 17-18 Pebruari. Lee Gak berkata kalau Tae Mu pernah bilang ia tidak pernah bertemu Tae Yong di Amerika,sedangkan Pyo berpendapat kalau mereka pasti bertemu tapi mereka tidak punya bukti.


Lee Gak bertemu dengan Tae Mu disebuah bar yang mirip dengan bar tempat Park Ha bekerja di New York. Lee Gak memberitahu Tae Mu kalau ia mulai ingat dan ingatannya itu membuatnya marah. Tae Mu bertanya kenapa ia mengingat ingatan yang buruk. Lee Gak balas bertanya apa Tae Mu percaya pada takdir, seharusnya ada seorang pria dan wanita yang bertemu dan sesuatu terjadi sehingga sang pria tidak dapat bertemu dengan wanita tsb. Hal itu membuatnya marah. Tae Mu tidak mengerti maksud perkataannya dan menyuruhnya untuk mengatakannya dengan lebih jelas. Lee Gak bertanya apa percakapan mereka ketika mereka berada di New York. Tae Mu berkata kalau percakapan terakhir mereka ketika ia akan berangkat ke New York. Lee Gak memberitahunya entah ia berkhayal atau apa tapi ia merasa percakapan terakhir mereka bukanlah telpon internasional, tapi ia ingat mereka membicarakan sesuatu di kapal. Tae Mu mulai khawatir.


Lee Gak menyuruh Tae Mu menjawab apakah tanggal 17 Pebruari mereka bertemu atau tidak.  Tae Mu tidak menjawab dan menyebutnya gila. Dengan santai Lee Gak menjawab kalau gila bukanlah jawaban. Tae Mu menjadi marah dan menganggap Lee Gak mempermainkannya. Tiba-tiba Lee Gak tertawa, jika Tae Mu berkata kalau mereka tidak bertemu, maka ia adalah pembohong, jika ia bertemu dengannya berarti ia adalah seorang pembunuh. (bengawanseoul.com)Tae Mu ingin yang mana. Tae Mu sangat marah dan menyebut Lee Gak gila. Saat Tae Mu pergi, Lee Gak berkata, “Dua orang itu adalah orang yang sama, pembunuh dan pembohong.” 


Tae Mu memandangnya dan berkata kalau Lee Gak sudah melewati garis, “Aku akan menginjakmu untuk memastikan kalau kau tidak akan mengatakannya lagi. Aku akan benar-benar menghancurkanmu.”


Di Home Shopping, Park Ha berjalan menuruni tangga dan teringat kata-kata Lee Gak untuk tidak menyukainya. Ia terpeleset yang menyebabkan  pergelangan kakinya terkilir. Lee Gak melihatnya dan ingin membantunya, tapi seorang gadis segera berlari menolong Park Ha.
Beberapa saat kemudian, Park Ha melihat Lee Gak pergi dari tempat kerjanya dan meninggalkan obat untuk pergelangan kakinya.


Dirumah, Park Ha mengikutinya dan bertanya kenapa Lee Gak berbuat baik padanya. Lee Gak berbohong kalau ia tidak berbuat baik padanya, berpikirpun tidak. Ia pun pergi dan Park Ha berteriak, “Aku tidak mengatakan kau harus menyukaiku sekarang. Kau melarangku untuk menyukaimu, tapi kenapa kau berbuat baik padaku? Kenapa aku tidak boleh menyukaimu dan kenapa kau selalu melakukan apapun yang kau mau?”


Lee Gak menyuruhnya duduk. Ia mulai bercerita tentang istrinya di Joseon, Park Ha memotong kalau ia tahu orang itu adalah Sena. Lee Gak meneruskan ceritanya kalau Putri Mahkota dibunuh 5 hari sebelum ia datang dari Joseon. Ia datang kesini untuk mengungkap siapa yang meracuninya. Pada saat ia melihat reinkarnasi istrinya, ia berpikir jika ia menikah dengan Sena, maka kejadian itu akan terulang kembali. Itu sebabnya ia berpura-pura jadi Tae Yong supaya bisa menikahi Sena. Jika ia bisa mengungkap kematian istrinya, ia mungkin bisa kembali ke Joseon.


Lee Gak kemudian menemui Sena dan membuat kesepakatan. Sena mengajaknya menikah karena mereka berdua sudah mengungkapkan perasaan mereka. Lee Gak berterimakasih padanya. Sena mengulurkan tangannya dan mereka berjabat tangan.


Mereka pun memberitahu nenek. Nenek menganggap keputusan mereka terlalu cepat, tapi bibi memberitahunya kalau anak muda jaman sekarang selalu ingin cepat-cepat menikah. Nenek ingin mereka bertunangan terlebih dahulu kemudian menentukan tanggal pernikahan mereka. Ia juga menyuruh Sena memanggilnya nenek.


Tae Mu mendengar dari ayahnya kalau Tae Yong akan menikahi Sena, ayahnya menambahkan supaya ia tidak membuat masalah ataupun memberitahu kalau ia berpacaran dengan Sena. Tae Mu merasa tidak percaya sedangkan ayahnya merasa senang karena ia bisa membereskan mereka berdua (Sena dan Tae yong) secara bersamaan karena keduanya membuatnya khawatir. Ia juga menyuruh Tae Mu untuk menikah sebelum Tae Yong. (bengawanseoul.com)Tae Mu merasa marah dan mengepalkan tangannya kemudian pergi. Ayahnya berteriak menyuruhnya untuk tidak membuat kesalahan.


Tae Mu kemudian menemui Sena dan bertanya apa ia akan menikah. Sena menjawab kalau ia menemuinya  karena ia iangin mereka putus dengan baik-baik. Tae Mu menyebut namanya dan Sena memintanya untuk tidak menemuinya seperti ini lagi kemudian pergi.


Ketika Tae Mu mengejar Sena, Lee Gak melihat mereka. Ia merasa curiga. Tae Mu menyuruh Sena mendengarkan dengan baik kalau ia tidak akan mendapatkan apa yang ia inginkan karena ia tidak akan membiarkan Sena mendapatkannya.


Lee Gak bertanya pada Sena apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Tae Mu melakukan ini padanya. Sena hanya menjawab kalau ia membuat kesalahan dan Tae Mu marah padanya. Ia meminta Lee Gak untuk tidak khawatir. Tapi Lee Gak masih tidak percaya.


Sena kemudian pulang ke rumah ibunya dan menyuruh ibunya duduk. Ibunya merasa bingung. Sena memberitahunya kalau ia berkencan dengan seseorang. Ibu merasa senang dan bertanya apakah ia akan menikah. Sena manjawab kalau mereka akan bertunangan dahulu. Ibu bertanya siapa pria itu dan Sena menjawab kalau ia adalah cucu Presdir  Home Shopping. Tapi ia kemudian mengatakan berita buruknya kalau ia tidak pernah menceritakan tentang ibunya dan berjanji akan mempertemukan mereka jika waktunya tetap. Ia bertanya apakah ibu mengerti. Dengan sedih, ibu menjawab kalau ia mengerti.


Ibu kemudian pergi minum-minum dengan Park Ha yang juga sedang merasa sedih. Ibu bertanya apakah ia tidak menyukai Yeom, orang yang dulu kencan buta dengannya. Park Ha hanya menjawab kalau Yeom bukan tipenya. Ibu kemudian bertanya apakah Park Ha sudah mendengar tentang pertunangan Sena. Park Ha menjawab dengan sedih kalau ia sudah mendengarnya. Ibu bertanya tentang cucu Presdir itu, apa ia pria baik-baik? Park Ha berbohong kalau ia tidak tahu. Ibu membenarkan tapi kemudian curiga karena Park Ha minum banyak soju, apakah ada sesuatu yang terjadi padanya. Park Ha berbohong kalau ia minum banyak karena makanan disini terasa enak. Ibu, “Paling tidak aku mempunyai dirimu.” Mereka pun minum dan saling menyuapi.


Park Ha bertanya kenapa ibu membayarinya, tapi ibu hanya menjawab kalau seorang ibu haruslah membayar makanan dan minuman yang dimakan putrinya. Park Ha khawatir apakah ibu bisa pulang karena ia mabuk, tapi ibu menenangkannya. (bengawanseoul.com)Mereka mengucapkan selamat tinggal, tapi ibu kemudian memanggilnya dan memeluknya. Ia menangis, mungkin karena ia tidak mendapatkan cinta dari Sena, maka ia sangat berterimakasih masih mempunyai Park Ha yang sayang dan perhatian padanya. Ia tahu kalau Sena sudah mengusirnya dari kehidupannya karena ia malu punya ibu penjual ikan, dan itu sangat menyakitkan bagi ibu.


Lee Gak memandangi tanaman teratainya dan teringat ketika Park Ha berteriak padanya, kenapa ia terus baik padanya, kenapa ia tidak boleh menyukainya dan kenapa Lee Gak melakukan apa yang ia mau.


Lee Gak meletakkan tanaman teratai itu diluar dan memandang iklan pantai yang disukai Park Ha serta teringat perkataan Park Ha tentang papan iklan tersebut. Park Ha muncul dan sedikit terhuyung-huyung, ia bertanya kenapa Lee Gak ada disini sendirian. Lee Gak balas bertanya apakah ia mabuk. Park Ha membenarkan. Seharusnya Lee Gak menyuruhnya untuk tidak mabuk. Lee Gak hanya menyuruhnya masuk dan beristirahat. Park Ha, “ Kenapa di kota Seoul yang luas ini, kau memilih jatuh ke rumah atapku. Sungguh sial.” Park Ha pun masuk.


Paginya, Man Bo dan Park Ha berjalan bersama. Ia kemudian meminta Park Ha untuk menemaninya ke gudang karena hari ini Yong Sul harus menjemput Chi San dari rumah sakit. Mereka bertemu Lee Gak dan  Lee Gak bertanya pada mereka apakah persiapan untuk produk mereka berjalan dengan baik. Man Bo memberitahunya kalau ia akan pergi ke gudang bersama Park Ha. Lee Gak meminta maaf karena mereka, Park Ha sudah banyak menderita. Park Ha berharap kalau mereka akan sukses karena ini proyek pertama mereka.


Man Bo dan Park Ha berada di gudang, Man Bo heran karena jumlah boksnya tidak sesuai. Ia berniat pergi ke kantor untuk memeriksanya. Ketika ia keluar, tak sengaja pintu gudang terkunci dan api mulai menyala dari sebuah soket listrik yang konslet.


Ketika Man Bo kembali, ia melihat asap dari celah bawah pintu. Ia langsung panik dan memanggil-manggil Park Ha. Ia kemudian mencari bantuan dan berkata kalau seseorang terkurung disana. Didalam, api mengelilingi Park Ha dan ia mulai susah bernapas.


Di tempat lain, Sena dan Lee Gak sedang berada dalam meeting tentang produk mereka. Sena memberitahu lee Gak untuk menjelaskan sesuatu  dan mereka harus mendapatkan kontrak ini. Tiba-tiba Lee Gak mendapat telpon dan ia pun keluar sebentar. Setelah menerima telpon, Lee Gak langsung meminta maaf dan berlari pergi. Sena berusaha mengejarnya, tapi Lee Gak sudah terlalu jauh.


Lee gak terus berlari menuju aula sedangkan Park Ha sudah sangat susah bernapas, Diluar, para penjaga melarang Man Bo yang ingin masuk ke dalam.


Lee Gak datang . Ia mengambil saputangannya dan menuangkan air ke dalamnya, ia pun segera masuk. Man Bo memanggilnya dan polisi serta ambulan mulai berdatangan.


Didalam, Lee Gak memanggil-manggil Park Ha dan bertanya dimana ia berada. Park Ha membuka matanya dan pingsan……





Source http://www.bengawanseoul.com

Related Posts by Categories

0 komentar: