Sinopsis Operation Proposal Episode 12

Posted: Selasa, 03 April 2012 by khyunkhyun in Label:
0

Baek Ho masuk ke apartemennya dan menyalakan lampu. Ia kaget karena rumahnya berantakan. Lemarinya terbuka, seperti ada pencurian. Ia mencari uang simpanannya, tapi tak ada. Baek Ho frustasi. Lalu ia melihat ke meja, ada makanan yang sepertinya disiapkan untuknya. Baek Ho tahu siap itu. Ia kesal dan berteriak.

Seorang ajumma sedang memohon pada seorang pria agar uangnya dikembalikan. Tapi pria itu, yang sepertinya lintah darat berkata kalau uang ajumma itu kurang dan berkata kalau tak ingin melihatnya lagi, maka lunasi utang ajumma itu. Ajumma memohon. Baek Ho ada diluar melihat kejadian itu. Ia mengepalkan tangannya. Pria bernama Joon Tae itu bahkan mendorong ajumma hingga jatuh. Ia keluar. Dihadapan Baek Ho, Joon Tae mengambil uang dan merobek buku tabungan. Baek Ho mengambil robekan buku tabungan itu, dan ada namanya disana. Well, kita tahu itu milik Baek Ho, dan ajumma itu adalah ibu Baek Ho.

Dua orang pelanggan masuk ke kedai ibu Baek Ho. Sepertinya mereka pelanggan tetap di sana. Mereka bahkan menyuruh ibu Baek Ho menyanyi. Baek Ho berjalan menembus hujan. Pikirannya melayang. Lintah Darat yang tadi keluar dari bar sambil mabuk. Ia pipis didekat dinding. Seorang pria menghalanginya saat ia ingin pergi. Pria itu memukul Lintah darat itu sampai pingsan. Pria itu makan permen dan membuang bungkusnya ke muka lintah darat itu.(Nugu? Awalnya ku kira itu Baek Ho. Tapi sepertinya bukan. Konduktor-kah? Mirip soalnya).
Baek Ho duduk di bangku taman ditengah rintik hujan. Ia teringat kenangan masa kecilnya. Flashback : Baek Ho kecil ditinggal oleh ibunya sendirian dirumah. Sebelum pergi ibunya memberikannya uang untuk makan selama beberapa hari, dan jika ada apa-apa ibunya berpesan agar Baek Ho menelpon restorannya. Dekat restoran ibunya, Baek Ho mengintip apa yang dilakukan ibunya pada pelanggannya. Seperti menyuruh agar pelanggannya datang lagi.

Saat Baek Ho kecil pergi, ia terjatuh dan tangisnya pecah. Bukan karena sakit, tapi karena sedih melihat ibunya, atau mungkin sedih karena dirinya. Seorang pria datang, membantu Baek Ho berrdiri, menghapus air mata Baek Ho dan memberi Baek Ho permen. Pria itu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. (Pria ini mirip sama yang mukul lintah darat itu, siluetnya!).

Saat bermain ditaman bersama teman-temannya, Baek Ho kecil bersama Yi Seul. Ibu masing-masing anak datang menjemput anaknya. Ibu Yi Seul juga datang. Tinggal Baek Ho sendirian, ibunya tak menjemput. Ibu Yi Seul lalu memanggil Baek Ho kecil, mengajaknya makan bersama. Baek Ho sangat senang. Itu sebabnya ia sangat menyayangi keluarga Seul. Saat Baek Ho pergi bersama Yi Seul dan Ibunya, Ayunan taman bergerak sendiri seolah ada yang menaikinya, dan pada masa sekarang, ayunan taman itu juga bergerak sendiri. Dan ada permen diatasnya! (Nugu? Nugu? Nugu? Pasti konduktor!!!!).

Yi Seul bersama Jin Won tiba di kantor. Resepsionis memanggil Yi Seul dan mengatakan ada yang menunggunya. Yi Seul melihat, ia bahkan sudah tahu siapa itu dengan melihat punggungnya, itu Ibu Baek Ho. Yi Seul menemui Jin Won dan mengatakan ia ada urusan sebentar. Yi Seul lalu menemui ibu Baek Ho dan memanggilnya eommoni. Mereka kelihatan akrab. Jin Won memperhatikan Yi Seul dan ibu Baek Ho.

Yi Seul membawa Ibu Baek Ho kekantin dan menanyakan kabarnya. Ibu berkata ia baik-baik saja. Yi Seul berkata sudah lama ia tak melihat ibu. Ibu berterima kasih karean Yi Seul menjaga Baek Ho. Yi Seul bertanya apa ibu sudah bertemu Baek Ho. Ibu menggeleng. Yi Seul : Dia baik-baik saja tak usah khawatir. Yi Seul menyuruh Ibu Baek Ho segera makan.

Baek Ho mengecek buku tabungannya. Ia berkata dalam hati kalau besok adalah ulang tahun Yi Seul, sedangkan ia tak punya uang untuk membeli cincin. Ia keluar dan melihat sebuah mobil miliknya. Ia memikirkan sesuatu.

Jin Won dan Yi Seul berjalan bersama. Jin Won bertanya siapa ajumma tadi. Yi Seul menjawab dia ibu Baek Ho. Jin Won berkata dia kelihatan seperti orang baik, tak terlihat seperti ibu yang menelantarkan anaknya. Yi Seul berkata ibu memang baik. Jin Won : Meskipun begitu seorang ibu tak seharusnya melakuakn hal itu. Aku fikir sebuah keajaiban Baek Ho bisa tumbuh dengan baik. Jin Won mengatakan sesuatu sehingga Yi Seul berhenti melangkah. Jin Won berkata tapi kau tetap bukanlah ibunya. Aku rasa sekarang saatnya kau berhenti menjadi ibunya.

Baek Ho sepertinya akan menjual mobil itu. Tapi ia ingat kenangannya bersama Yi Seul dengan mobil itu. Itu adalah mobil pertama Baek Ho. Ia membawanya ke rumah Yi Seul dan menunjukkan pada Yi Seul. Yi Seul malah menertawakannya dan mengatakan itu mobil jelek. Mereka mencuci mobil bersama-sama. Dan mereka bermain air dengan gembira.

Dan ternyata benar saja. Baek Ho menjual mobilnya!!!

Yi Seul dan Jin Won tiba ditempat yang mereka tuju. Seorang anak berkata : Kalian berdua lagi. Kalian datang setiap hari membuat kakek marah. Yi Seul menjawab kalau mereka memang ingin melihat kakek marah. Anak kecil itu berkata kakeknya tak ada dirumah. Ia menunjukkan sarung tangan baseball.

Kakek itu ada dilapangan baseball. Yi Seul dan anak kecil tadi bermain baseball. Kakek duduk di bangku penonton dan Jin Won datang menghampiri. Kakek bertanga mengapa Jin Won datang lagi. Jin Won tak menjawab dan berkata kakek pasti berfikir ingin main baseball lagi. Kakek berkata Jin Won sok tahu. Mereka lalu membicarakan sesuatu tentang baseball. Sepertinya Jin Won ingin mengajak kakek itu bekerja sama, mungkin menjadi pelatih. Tapi kakek itu tak mau, ia sudah berhenti dari baseball.

Baek Ho latihan melempar bola di tempat biasa, taman. Lalu Yi Seul mengejutkannya dengan pencahayaan dari sesuatu yang ia bawa (seperti senter, tapi bukan). Baek Ho bertnaya dimana ia mendapatkan itu. Yi Seul menjawab dari ayahnya. Baek Ho menuduh Yi Seul mencuri. Tapi Yi Seul berkata ia tak mencurinya. Mereka bercanda.

Yi Seul dan Baek Ho duduk di ayunan taman. Yi Seul bertanya apa Baek Ho mendengar tentang ibunya. Baek Ho menjawab ketus kalau ia tak tertarik dengan itu. Baek Ho bertanya kenapa. Yi Seul berkata ibu Baek Ho sudah tua dan hanya Baek Ho yang ia punya. Baek Ho berdiri dan marah. Baek Ho : Kau menyuruhku jadi anak yang baik? Aku tidak punya keluarga, aku tak punya ibu. Jika keluarga, hanya kau. Kau, ibumu dan ayahmu. Baek Ho lalu meninggalkan Yi Seul sendirian.

Baek Ho membeli cincin untuk Yi Seul. Ia mengirim pesan pada Yi Seul kalau ia akan ke kantor Yi Seul. Baek Ho menunggu di lobi. Saat melihat Yi Seul, ia akan memanggilnya, tapi Jin Won dan ayah Jin Won keburu datang. Mereka lalu berbicara akrab sekali. Saat ayah Jin Won dan Jin Won pergi, Yi Seul mendapat telpon. Baek Ho mendengarkan Yi Seul memanggil orang di telpon itu eommoni.

Baek Ho mengikuti Yi Seul. Yi Seul tiba di sebuah cafe. Ibu Baek Ho meunggu di sana. Baek Ho menyamar dan duduk di dekat mereka. Yi Seul mengeluarkan amplop, sepertinya itu berisi uang. Yi Seul berkata ia tak mendapat semuanya, jadi hanya setengah saja dari yang diminta ibu Baek Ho. Ibu Baek Ho berkata tak apa-apa. Yi Seul berkata ia akan memberikan lebihnya setelah ia gajian. Ibu Baek Ho berkata kalau ia tak tahu akapan ia bisa mengembalikannya.

Saat Ibu Baek Ho akan mengambil amplop itu, Baek Ho menghentikannya dan mengambil amplop itu. Ia menatap ibunya : Kau bukan manusia, kau monster.
Baek Ho segera pergi. Yi Seul pamit dan mengejar Baek Ho. Ibu Baek Ho masih didalam menahan perasaannya dan menangis. (Aku heran ni sama ibu Baek Ho. Untuk apa lagi sih uang itu??? Bukannya dia udah mengambil uang Baek Ho? Pantes Baek Ho membencinya).

Baek Ho erdiri diatas gedung. Yi Seul menyusulnya. Baek Ho bertanya sejak kapan ibunya meminta bantuan Yi Seul. Yi Seul tak menjawab jadi Baek Ho berteriak Sejak kapan? Yi Seul membalas kalau ibu begitu banyak menderita. Baek Ho berkata: Banyak? Apakah sebanyak penderitaanku? Aku berharap dia mati. Apa gunanya dia hidup seperti itu!
Yi Seul : Kang Baek Ho...
Baek Ho : Memangnya kau siapa? Siapa kau untuknya?! Beraninya dia minta bantuan padamu.
Yi Seul : Aku minta maaf, itu kesalahanku tak memberitahumu.
Baek Ho : Ham Yi Seul. Kau kaya. Kau tahu dia tak akan membayarmu kembali. Tapi kau tetap meminjamkannya uang.

Yi Seul : Berhenti Kang Baek Ho...
Baek Ho : apa kau ibuku? Karena aku anak yatim jadi kau simpati padaku? Oh ya, sekarang aku tahu, Kau tak bisa meninggalkan seekor anjing di jalan.
Yi Seul mulai emosi dan menyuruh Baek Ho berhenti. Tapi Baek Ho tetap bicara.
Baek Ho : Kau bisa berhenti menjaga keluargaku sekarang. Aku tak butuh rasa belas kasihanmu. Bisakah kau berhenti? Tak ada seorang pun yang menyukaiku bersamamu, jadi pergilah.

Yi Seul kehilangan kesabaran dan akhirnya ia menampar Baek Ho. Baek Ho lalu meninggalkan Yi Seul yang merasa bersalah. Yi Seul menangis.

Jin Won diruangannya. Ia merasa khawatir. Sepertinya ia khawatir mengenai klub-nya yang akan buka hari ini.

Yi Seul masih di tempat tadi. Ia ingat kata-kata Baek Ho tadi. Yi Seul terlihat sedih dengan kata-kata Baek Ho. Ia lalu mendapat telpon dari seseorang yang mengatakan kalau Jin Won menghilang.

Yi Seul mencari Jin Won kemana-mana, ke kantornya, ke restoran, tempat fitness, tapi tak ketemu. Akhirnya ia menemukan Jin Won sedang main baseball. Jin Won berkata akhirnya kau menemukanku, aku punya staff yang berguna juga. Yi Seul bertanya kenapa Jin Won menghilang. Jin Won bercanda mengatakan ia tak akan kembali kalau tak ada yang menemukannya. Yi Seul ingin bicara tapi Jin Won memotong dan berkata ia tahu ini bukan seperti dirinya, hanya saja untuk pertama kalinya ia takut. Takut ini hanya menjadi mimpinya.

Yi Seul masuk ke dalam dan berkata kalau itu bukan hanya mimpi. Yi Seul lalu memasukkan koin ke tempat koin dan bersiap memukul bola saat Jin Won keluar arena. Ia berhasil memukulnya dan mengatakan ini saatnya. (Sepertinya mereka membicarakan mengenai sebuah proyek).

Yi Seul dan Jin Won masuk ke lapangan baseball. Jin Won gugup tapi Yi Seul memberinya semangat. Wow, lapangan baseball ramai. Sepertinya akan ada sebuah pertandingan, dan salah satu Tim-nya dari pihak Jin Won (mungkin perusahaan Jin Won mengadakan suatu pertandingan. Jin Won takut ia akan gagal membawa banyak penonton). Tapi buktinya bangku penonton ramai. Jin Won saja samapi tak percaya itu.

Dan Omo!!! Siapa itu? Park Young Soo? Ketua Baek Ho di Camp militer. Hahaha. Jin Won bertanya ini bukan mimpi kan? Yi Seul menjawab ini adalah permulaan dari mimpi. Lalu seorang anak kecil berlari ke arah Yi Seul. Itu cucu kakek tadi. Wew, dia juga bergabung.

Malamnya Jin Won memberi pidatonya di depan para pemain (sepertinya tim ini pemainnya tua semua). Ia mengucapkan terima kasih karena mereka mau datang. Jin Won memberikan nama tim itu adalah Han Kang Bastards.

Berbeda dengan kebahagiaan Yi Seul dan Jin Won, Baek Ho sangat menyedihkan mendapati ibunya di datangi lintah darat itu lagi, sampai Baek Ho harus memukulnya. Baek Ho dan ibu minum. Ibu berkata sejak kapan puteranya tumbuh begitu cepat. Baek Ho tak menjawab dan bertanya sejak kapan ibunya mengenal Yi Seul.

Ibu berkata ia mengenal Yi Seul pertama kali saat Baek Ho wajib militer. Yi Seul menemui ibu Baek Ho sendiri dan memperkenalkan dirinya sebagai teman Baek Ho. Yi Seul membantu ibu dikedai dan ibu mengajarinya memasak ayam crispy yang akan di bawa Yi Seul ke camp Baek Ho.
Ibu mengeluarkan kado yang diberikan Yi Seul. Ibu berkata Yi Seul seperti malaikat, 100 kali lebih baik dari dirinya. Baek Ho merasa bersalah dan segera pergi menemui Yi Seul.
Baek Ho keluar dari kedai ibunya dan ingat kenanganya bersama Yi Seul saat mereka makan ayam bersama. Lalu ia ingat saat Ia memarahi Yi Seul tadi.
“Aku sungguh tak tahu apapun. Tak peduli berapa kali aku kembali ke masa lalu, aku hanya seperti seorang murid yang mendapat nilai sama. Aku bahkan belum mendapat apapun sekarang. Babo Kang Baek Ho!”

Jin Won masih di lapangan. Yi Seul menghampirinya dan memberi ucapan selamat. Kali ini Jin Won berkata ia merasa takut lagi. Yi Seul kembali memberinya selamat. Mereka membicarakan sesuatu. So, Jin Won sepertinya mulai merasakan hal yang tak biasa. Saat Yi Seul ingin pergi, Jin Won menarik Yi Seul ke dalam pelukannya dan mengucapkan terima kasih karena sudah berada disampingnya. Jin Won mencium Yi Seul. Dan,, Poor Baek Ho. Dia ada disana menyaksikan hal menyakitkan itu dari jauh.

Baek Ho ada disebuah tempat yang gelap. Ia menangis, karena kesalahannya kali ini ia gagal lagi. Ia melihat cincin yang ia belikan untuk Yi Seul. Ia menangisinya dan berkata kalau cincin itu terlalu besar hingga lepas dari tangannya. Kang Baek Ho yang malang.

Baek Ho kelapangan baseball saat Jin Won dan Yi Seul tak ada disana lagi. Ia berkata semua sudah berakhir. Ia membuang cincin itu. Baek Ho pun pergi. Lampu stadion mati. Dan cincin itu ada di lantai di bangku penonton. (Sejak kapan? Benarkah Baek Ho melempar sejauh itu?).

Yi Seul dan Jin Won pergi ke kedai paman. Chan Wook, Tae nam dan Chae ri sudah menunggu disana. Yi Seul berkata ia membawa Jin Won karena ingin merayakan keberhasilan Jin Won juga hari ini. Chan Wook menjauh dari mereka. Ia menelpon Baek Ho. Baek Ho berkata ia tak bisa datang dan menyuruh Chan Wook mengucapkan selamat ulang tahun pada Yi Seul atas namanya. Chan Wook heran.

Dan ternyata Baek Ho datang, tapi ia tak masuk. Ia hanya melihat dari jauh saja. Lalu Chan Wook memasang kamera dan mereka berfoto bersama. Splash.....

Tahun 2012.
Baek Ho sedang tidur di tempat tidur. Ia kaget melihat Yi Seul ada disampingnya. Baek Ho bertanya-tanya ada apa ini? Apa ini mimpi. Yi Seul bertanya bagaimana? Baek Ho menjawab ini baik. Baek Ho tertawa, akhirnya ia berhasil. Namun Yi Seul berdiri dan berkata ia memilih yang itu. Ternyata mereka di toko furniture sedang memilih tempat tidur^^. Yi Seul bertanya kemana selanjutnya, Chae ri menjawab ke lantai 5.
Baek Ho bangun dan mengikuti yang lain. Ya, hari pernikahan Yi Seul sudah dekat. Ia hanya seorang teman yang menemani membeli furniture, bukan pasangannya.

Dalam perjalanan pulang mereka berkata Chan Wook memberikan lemari Es pada Yi Seul, lalu apa yang akan diberikan Baek Ho? Baek Ho berkata apa yang kau butuhkan katakan saja. Tiba-tiba Yi Seul berhenti dan berkata kalau ia punya permintaan. Chan Wook bertanya apa? Yi Seul meminta sebelum pernikahannya mereka berlima melakukan perjalanan. Mereka menyetujuinya.

Yi Seul dan Baek Ho di ayunan taman. Baek Ho bertanya apa hadiah pernikahan yang diinginkan Yi Seul darinya. Yi Seul berkata ia ingin Baek Ho masuk dalam tim Bastards. Baek Ho bertanya apa itu karena Yi Seul bersimpati ia tak bermain bagus di Liga kedua? Baek Ho berkata ia akan memikirkannya.

Saat Yi Seul ingin pergi Baek Ho memanggilnya dan bertanya apakah Yi Seul tak punya penyesalan mengenai pernikahannya. Yi Seul bertanya maksudnya? Lalu ia pergi. Baek Ho lalu memeluk Yi Seul dari belakang dan berkata Jangan pergi, Tidak, aku tak ingin kau pergi. Kau adalah yang terbaik. Aku tahu semua hal tentangmu, aku paling banyak mempunyai kenangan denganmu. Orang yang lebih mencintaimu bukan dia, tapi aku.
Yi Seul : Apa yang kau lalukan? Apa gunanya kau melakukan ini sekarang?
Yi Seul melepaskan tangan Baek Ho dan berkata sudah terlambat. Baek Ho berkata belum terlambat, karena Yi Seul belum menikah.
Yi Seul : Bukan. Baek Ho, kau tak tahu apapun. Dulu dan sekarang, tidak tahu. Tentang aku dan bagaimana perasaanku. Kau tak tahu apapun. Orang yang aku cintai sekarang adalah pelatih.
Yi Seul meninggalkan Baek Ho.

Baek Ho tiba di apartemennya. Ia merenung dan ingat kalau Yi Seul dua kali mengatakan padanya kalau dia tak tahu apapun. Dulu da sekarang. Baek Ho frustasi. Ia mengatakan semuanya berakhir. Ia mengambil bola ditempat tidurnya dan melemparkannya. Konduktor sudah ada disana dan menangkap bola itu. Konduktor berkata ia tahu Baek Ho tak senang dengan kedatangannya. Konduktor : Bukankah aku mengatakannya saat kita pertama kali bertemu? Untuk apa kau kecewa saat kau tak mendapat apa-apa. Jika berhasil, itu bagus, jika tidak, tak dapat apa-apa. Itu kesalahanku. Untuk sebuah kesempatan yang baru, kau harus membayarnya. Aku tak bisa mengatakan kau lebih baik dari pertama kali aku betemu denganmu. Kau terlihat menyedihkan.
Baek Ho kesal dan menyuruh konduktor tutup mulut. Tapi konduktor trtap melanjutkan. Ia mengatakan kalau kotak pandora mulai terbuka. Baek Ho menginginkan Yi Seul lebih, Baek Ho terlalu terobsesi dengan Yi Seul. Baek Ho berteriak dan mengatakan tinggalkan aku sendiri dan pergi!

Konduktor berkata ia punya sesuatu untuk di tawarkan. Baek Ho terkejut dan menatap Konduktor. Konduktor : Jika kau tak bisa bersamanya, seberapa keras pun kau mencobanya, kau tak bisa bersamanya pada akhirnya.
Baek Ho : Apa maksudmu?
Konduktor : Tidak kah kau ingin mencoba melupakannya? Jika ini adalah setahun atau dua tahun, bukankah lebih baik bagimu melihat pernikahannya?
Baek Ho bertanya apakah itu mungkin? Konduktor menjawab itu lebih mudah dibanding meminta Yi Seul kembali. Konduktor mencontohkannya dengan seorang pemain baseball.
Konduktor memberikan Baek Ho ramuan dan ia menghilang. Baek Ho masih memikirkan akan melupakan Yi Seul atau tidak. Dan ia meminum ramuannya. (Sepertinya konduktor mengatakan kalau sekali lagi Baek Ho bisa ke masa lalu).

Baek Ho mendarat di Tahun 2010. Akan ada diskon besar-besaran di supermarket itu. Baek Ho dan 4 temannya ada di sana. Begitu waktu diskon dimulai. Yi Seul dan Chae ri menyuruh yang lain segera mengambil barang yang akan dibeli. Tae nam duluan, ia masuk ke dalam kerumunan. Chan Wook menarik Baek Ho dan masuk juga ke sana. Sementara itu Chae ri dan Yi Seul menunggu di kasir. Baek Ho bingung. Ia berkata dirinya sedang sakit hati, kenapa temannya malah meninggalkannya. Baek Ho tak masuk ke kerumunan, ia hanya berdiri melihat yang lain berebut barang. Chan Wook melempar sesuatu dan segera menyuruh Baek Ho ke kasir.

Setelah selesai berbelanja mereka jalan-jalan dan saling bercerita. Yi Seul melihat stand penjual boneka beruang. Ia tertarik dan berkata mereka sangat lucu, ia ingin tidur bersama mereka. Tae nam berkata jika kau mau aku akan belikan. Chae ri berkata diusia sekarang harusnya Yi Seul mencari seorang pria untuk tidur. Ia menarik Yi Seul meninggalkan boneka beruang itu. Sedangkan Baek Ho hanya memperhatikan.


Baek Ho dan Yi Seul menuju taman bermain yang biasanya. Baek Ho bertanya ada apa. Yi Seul menjawab ia ingin mengatakan sesuatu pada Baek Ho. Mereka duduk di ayunan.
Yi Seul : Kau tahu kau sudah tahu, Tapi aku tetap ingin mengatakannya sendiri. Kang Baek Ho, Aku....
Baek Ho dalam pikirannya berkata : Tidak, Jangan katakan itu. Aku tak ingin mendengarnya.
Yi Seul : Aku memutuskan menerima Jin Won.
Baek Ho bergulat dengan pikirannya sendiri. Ia hanya diam dan menyerah.





Related Posts by Categories

0 komentar: