Sinopsis Dream High 2 Episode 15

Posted: Minggu, 25 Maret 2012 by khyunkhyun in Label:
0


Sinopsis Dream High 2 Episode 15


JB dan Ri An menyanyikan lagu ‘Together’ ciptaan Hye Sung dalam sebuah acara di rumah sakit. Dan disaksikan juga oleh penonton dalam audisi Super Idol lewat layar LCD. Selesai menyanyi, semua penonton bertepuk tangan termasuk Ibu Ri An yang menahan haru. Hye Sung terlihat tidak dapat menahan air matanya.


Di balik panggung, Hong Joo sedang latihan untuk penampilannya. Si Woo datang dan mengejeknya bahwa ia terlihat gugup. Hong Joo mengelak dengan mengatakan bahwa lagunya hanya cukup didengarkan oleh seseorang dengan penuh perhatian (maksudnya Nana). Nana datang memberitahu bahwa giliran mereka tiba. Ia menggandeng tangan Hong Joo menuju panggung. Hong Joo tersenyum sambil melihat Si Woo dengan tatapan mengejek. Si Woo sambil berteriak berkata bahwa tidak perlu ada gandengan tangan.


Ri An menemui Hye Sung. Hye Sung memuji penampilan Ri An. Ri An mengambil kembali kata-katanya yang buruk terhadap Hye Sung. Ia bilang lagunya sangat bagus. Ia meminta menyanyikan lagu milik Hye Sung kembali jika Hye Sung menciptakan lagu lagi. Hye Sung dengan bergurau berkata ia akan meminta bayarannya jika itu terjadi. Ri An lalu meminta ia menemui JB. Hye Sung terlihat ragu-ragu.


Hye Sung akhirnya menemui JB. JB terlihat kesal. Ia ngambek karena Hye Sung tidak memberitaunya jika ia akan berduet dengan Ri An. Hye Sung hanya bisa meminta maaf. JB bilang Hye Sung harus membelikannya banyak makanan sesuai janjinya baru ia akan memaafkan Hye Sung.


Di tempat audisi, Hong Joo mulai tampil. “Halo semua. Aku menciptakan lagu ini semata-mata hanya untuk seseorang. Mulai sekarang sampai waktu yang akan datang, aku akan selalu di sampingnya dan mejadi satu-satunya bunga mataharinya.” Nana senang mendengarnya. Sedangkan Si Woo seperti biasa cemburu melihat ekspresi Nana. 


Di tengah-tengah penampilan Hong Jo, Yoo Jin menengok ke belakang. Ia melihat ibunya telah datang dan duduk di barisan penonton. Ibunya gugup melihat Yoo Jin. Ia pun beranjak pergi. Yoo Jin menyusulnya. Ia memanggil ibunya. Ia dengan kesal berkata jika ibunya hendak melarikan diri lagi mengapa ia datang ke sini.
“Aku orang yang melarikan diri. Jika kau membujukku untuk tinggal dan menjagaku sekarang maka aku tidak akan lari lagi. Bukankah kau ibuku?”
“Yoo Jin ah..” Ibunya hanya bisa menangis. Tidak sanggup berkata-kata. Yoo Jin meminta ibunya pergi setelah mendengarkan ia bernyanyi.


Di panggung, Yoo Jin mulai tampil dengan membawa bandnya (ala rock star. Hehe..) “Aku telah berbohong. Aku berbohong saat mengatakan bahwa orangtuaku meninggal. Seperti rumor yang beredar, akulah nuclear man, Jin Yoo Jin. Aku sangat malu. Selama 10 tahun, aku telah hidup dalam penyangkalan. “
“Jadi rumor itu benar?” tanya Hong Joo. “Anak ini menyembunyikannya dari kita. Betapa menyiksanya,” kata Ui Bong iba.
“Karena anak ini yang menangis meraung-raung dan menjadi anak yang tidak berguna, haruskah ia menyebabkan banyak masalah? Aku mempersembahkan lagu ini untuk ibuku yang sangat sibuk.”
Yoo Jin bernyanyi (Yoo Jin akhirnya kembali dengan gaya Rock n Rool nya). Semua terharu mendengarnya. Terutama ibunya yang terus menangis. 


Selesai Yoo Jin bernyanyi, di ruang make up, Ri An menemui Yoo Jin. “Yoo Jin kau menangis? Kau beneran menangis? Kau melakukannya dengan baik. Kau mendengarkan ucapanku. Apakah kau menyukaiku?”
“Aku melakukannya dengan baik.”
“Ya benar. Bukankah terasa lebih baik saat kau memperlakukan ibumu dengan lebih baik? Kau sungguh mendengarkanku dengan baik. Betapa lucunya!”


Sementara itu JB dan Hye Sung sedang berada di rumah makan. JB makan dengan lahap dan cepat. Hye Sung menyuruhnya makan pelan-pelan agar tidak tersedak. JB bertanya apakah Hye Sung tidak makan. “Aku tahu,” kata Hye Sung. Ia hendak makan namun JB mengganti sumpit yang dipakai Hye Sung dengan sumpit miliknya. Ia meminta Hye Sung makan menggunakan sumpitnya. Hye Sung terlihat ragu-ragu.
“Apa? Kau tidak bisa makan menggunakan sumpit itu?”
“Kita telah...”
“Tidak. Kita belum berakhir. Aku tidak berpikir bahwa kita telah berakhir. Hanya kau yang berpikir demikian. Bukankah kita telah berjanji. Memberikanku makanan, mengirim apel dan melakukan yang aku katakan.”
“Ya. Aku telah memberikanmu makanan. Apel akan dikirim.”
“Berjanjilah. Penyakitku sangat sulit untuk menyepakati ini. Sampai kakiku benar-benar sembuh, tetaplah disisiku.” Karena Hye Sung tetap diam, JB menganggapnya setuju.


Sementara itu di panggung telah berdiri para anggota Super Idol yang telah terpilih. Ui Bong, Hong Joo, Si Woo, Ailee dan Yoo Jin. Produser Shin akan mengumumkan anggota terakhir yang akan bergabung dan termasuk yang paling banyak dipilih. Semua gugup mendengarnya. Ri An terlihat berdoa dan sangat berharap. Produser Shin berkata bahwa Ri An lah yang terpilih sebagai anggota yang terakhir. Nana yang mendengarnya turut senang. Sedangkan Soon Dong kesal karena ia tidak terpilih.


Produser Shin juga mengumumkan bahwa JB yang berduet dengan Ri An juga mendapat pilihan terbanyak. Bagaimanapun juga JB dan Nana tidak bisa tampil dalam beberapa aktivitas maka mereka berdua diberi kesempatan kedua. Nana senang mendengarnya. Termasuk tentu saja Si Woo dan Hong Joo.
“Satu bulan lagi di tempat yang sama, kita akan memilih salah satu yang akan tampil dalam pembukaan Konser Tour Dunia EMG. Final Super Idols. Enam orang yang telah terpilih menjadi Super Idol, bersama Nana dan JB akan memiliki kesempatan ini. Jangan puas dengan panggung kali ini. Lihatlah panggung yang sangat menarik bulan depan,” kata Produser Shin.
“EMG? Oh..bukankah Song Sam Dong yang juara pertama tahun lalu,” kata Ui Bong.
“Benar. Dia memproduksi album di bawah perusahaan ini dan memenangkan penghargaan,” tambah Hong Joo.


Esoknya saat Hye Sung dan JB duduk bersama dan Hye Sung telah memberi apel pada JB, Produser Shin memanggil Hye Sung. Ada yang ingin dibicarakannya.
“Lagumu yang pertama Hello To My Self telah diproduksi dalam album Ye Eun. Lagumu yang kedua Together yang paling banyak dipilih dalam audisi. Melihat hal ini, kau tampak memenangi pertandingan berturut-turut. Selamat!”


Hye Sung berterima kasih atas ucapan Produser Shin. “Lagumu secara alami memiliki kemampuan mengubah masyarakat. Meskipun dasar pokoknya ada kekurangan tapi dapat menyentuh hati masyarakat. Jadi bagaimana? Pernahkah kau berpikir untuk kuliah di jurusan composing?”
“Meskipun aku terlalu gembira dengan penuh syukur, jika ini adalah kesempatan aku akan mencobanya.”
Produser Shin memberikan surat penerimaan dari Berklee College. Dia juga sudah menyiapkan posisi magang di kantor EMG Amerika untuk Hye Sung selama 6 bulan. Hye Sung tanya kapan dimulai. Produser Shin bilang semakin cepat semakin baik karena jika Hye Sung ragu-ragu maka posisi magang tersebut akan terisi. Sedangkan sekolahnya dimulai bulan depan.
“Terima kasih sudah memberiku kesempatan ini tapi..”
“Kudengar mimpimu adalah menjadi penyanyi tapi kau belum bisa bernyanyi. Sekarang hanya tinggal membuka kemampuanmu yang lain. Apakah kau berencana menyerah untuk kesempatan kali ini? Kesempatan tidak sering datang.”


Di ruang guru, Guru Ahn berkata pada Guru Ji Soo bahwa akhirnya audisi telah berakhir. Guru Ji Soo memuji Guru Ahn karena mengasuh dengan baik kelompok anak-anak yang canggung. Guru Ahn balik memuji Guru Ji Soo.
Guru Ji Man diam saja, tidak memperhatikan mereka. Guru Ahn ingin tahu apa yang membuat Guru Ji Man hanya diam saja. Ia merebut kertas dari Guru Ji Man. Guru Ahn melihat isi kertas itu dan terkejut karena isinya menyatakan tentang partisipasi Guru Ji Man dalam KBC Star. Guru Ji Man dengan malu mengelak. Ia berkata ia berniat akan merekomendasikan siswanya.
Guru Ji Soo berkata tidak ada salahnya Guru Ji Man mencoba. Ia mendengar bahwa Guru Ji Man telah bernyanyi di KTV dan menurutnya bagus. “Benarkah?” tanya Guru Ji Man. Guru Ji Soo membenarkan. Guru Ji Man bilang melihat para siswa dalam audisi jantungnya melompat bersama mereka. Ia merasa akan menyesal di sisa hidupnya. Guru Ji Soo berkata bahwa umur tidak masalah. Guru Ahn dan Guru Ji Soo mendukung Guru Ji Man. Guru Ji Man senang mendengarnya. 


Direktur Lee dan putrinya Lee Seul sedang duduk bersama. Seul melihat brosur-brosur sekolah yang tidak menarik perhatiannya. Seul bilang ia tidak ingin ke college. Direktur Lee tanya apa yang diinginkan Seul. Seul bilang ia ingin menjadi manajer. Direktur Lee bilang itu akan membuat capek tubuh dan pikirannnya karena ia harus mengikuti jadwal, menyelesaikan masalah dan menjaga orang yang dimanajeri. Lee Seul hanya tertawa. Ia bilang bukankah ayahnya sebelumnya seperti itu. Ia ingin belajar dari ayahnya.
Ayahnya bilang ia seharusnya belajar bisnis. Lee Seul bilang untuk apa ke college. Toh akhirnya ia akan belajar dari ayahnya. Lagipula jika ia tidak lulus maka itu akan sama saja. Apakah ke college hanya untuk meraih gelar. Akhirnya Direktur Lee memberinya kesempatan untuk memanajeri Super Idol, jika ia berhasil maka dia akan mengabulkan permintaan putrinya. Lee Seul senang mendengarnya. Akhirnya pasangan ayah dan anak ini saling tersenyum.


Di kelas, Guru Ji Man menyampaikan pelajarannya pada anggota Super Idol bahwa yang harus ada dalam sebuah tim adalah kepercayaan, harapan dan cinta. Semua ini adalah kerja sama. Dengan kata lain mereka perlu saling mempercayai dan mencintai. Ini penting karena saat bekerja bersama ada hal-hal yang akan mengganggu satu sama lain dan ini membuat jengkel.
Ia lalu bertanya apa yang paling mengganggu dari Ui Bong. Ailee bilang Ui Bong sangat lucu jika diam tapi jika sudah membuka mulutnya maka ia menjadi kasar. Guru Ji Man bilang itu memang logatnya. Lalu apa kelebihannya. Hong Joo bilang ia sangat mudah ditemui, tidak menyusahkan dan tidak menekan. Ui Bong tertawa mendengarnya. Guru Ji Man berkata itu akan membuat para penggemar merasa lebih dekat dengannya. 


Guru Ji Man lalu bertanya apa yang paling tidak disukai dari Hong Joo. Si Woo paling bersemangat menjawab. Ia bilang Hong Joo mirip ahjussi (bapak-bapak) daripada idol. Guru Ji Man bertanya apa kelebihannya. Yoo Jin bilang ialah yang menciptakan lagu “Be-Class Life” saat audisi.
Lalu Guru Ji Man bertanya tentang hal yang tidak disukai dari Yoo Jin. Semua berebut menjawab. Guru Ji Man mempersilakan Ri An. Ri An bilang sangat keras kepala. “Dan juga masa lalunya,” tambah Guru Ji Man. Semua tertawa kecuali Yoo Jin tentu saja. Lalu apa kelebihannya. Tidak ada yang menjawab. Yoo Jin menjawab sendiri bahwa sifatnya itu alami dan lebih baik daripada ia rendah hati tapi tak bisa menciptakan lagu. Guru Ji Man membenarkan.
Lalu apa kelemahan Ri An. Ui Bong bilang Ri An satu-satunya yang percaya bahwa wajahnya menarik. “Ditambah dengan eyeliner yang tebal,” tambah Si Woo. (Kalau yang ini emang bener. Sakit aja eyelinernya masih ketebalen. Hehe..) Hong Joo juga menambahkan Ri An tidak sopan. Lalu kelebihannya? Kali ini benar-benar tidak ada yang menjawab. Ri An cemberut. 
Lee Seul tiba-tiba datang dan berkata ia akan menjadi manajer mereka. Semua terkejut mendengarnya.
Saatnya mereka mengukur badan. Yoo Jin mendapat giliran pertama. Ia dengan gayanya yang sok membuka jaketnya. Lee Seul mengukur lingkar dadanya, tinggi dan beratnya. “186cm, 72 kg. Ini berat yang ideal,” kata Lee Seul. Yoo Jin dengan bangga mengatakan ototnya tumbuh berkembang hanya dengan minum air putih. (ya..begitulah gaya Yoo Jin kalau lebay).
Giliran Hong Joo diukur. Lee Seul terkejut karena lingkar dada dan perutnya kurang ideal. Apalagi beratnya 71 kg dengan badan tidak setinggi itu. Ia meminta Hong Joo mengurangi berat badannya. Hong Joo dengan malu berkata ini karena ia makan terlalu banyak saat makan siang. “Sepertinya kau makan seekor sapi. Di sini ada sapi,” ejek Si Woo sambil menunjuk perutnya. Yang lain tertawa mendengarnya.


Sekarang giliran Ui Bong. Ui Bong bilang Lee Seul bukan stylist/penata gaya jadi mengapa melakukan ini. Lee Seul bilang mereka harus berhemat. Ui Bong mengejek Lee Seul lebih pelit dari ayahnya. Dengan kesal Lee Seul hendak mengukur badan Ui Bong. Namun Ui Bong mengelak. “Bagaimana wanita menyentuh tubuh laki-laki seperti ini?” katanya. (Ini karena Lee Seul kesal jadi terlihat seperti agresif). Karena Ui Bong terus mengelak, mereka malah tidak sengaja berpelukan. Lee Seul melepaskan diri sambil mengelap dagunya yang tidak sengaja bersentuhan dengan wajah Ui Bong.


Mereka lalu menemui seseorang. (mian..g tau orang itu siapa, kemungkinan jurnalis). Orang itu mengejek Hong Joo yang penampilannya berbeda dengan yang lain. Hong Joo terlihat sedih.
Hye Sung mengunjungi JB di rumah sakit dengan membawakan bekal makan siang. Salah seorang perawat menyapanya.
Dokter bilang otot kakinya sudah rusak sebelum kecelakaan. Menurut dokter jika JB menari dan berlatih lagi dengan keras serta mendapat luka lagi maka akan sulit diprediksi apa yang akan terjadi. Kemungkinan terburuk ia akan sulit berjalan. Dokter menyarankan untuk melanjutkan terapi fisik untuk menguatkan jaringan ototnya. Hye Sung melambaikan tangannya pada JB. JB membalas lambaian tangannya. Hye Sung tiba-tiba ingat perkataan produser Shin padanya.


Hye Sung menanyakan keadaannya. JB dengan kesal menjawab mengapa Hye Sung menanyakan hal itu. Apakah jika kakinya sudah sembuh maka ia akan lari lagi. Ia bilang ia masih dalam masa pengobatan. Hye Sung bertanya lagi apakah JB baik-baik saja. Kali ini ia bertanya dengan sungguh-sungguh. “Aku kan sudah bilang keadaanku tidak baik. Bisa saja mati,” jawab JB kesal.


Di sekolah para Super Idol sedang berbaris. Ri An melihat mereka satu persatu. JB dan Hye Sung datang. Mereka berdua tersenyum melihat tingkah teman-temannya. JB bilang mereka sangat disiplin, hal ini mengingatkannya saat ia masih menjalani training. Ri An bilang ini kesempatan JB menjadi Sunbae (senior). “Kedengarannya menyenangkan,” kata JB.
“Tidak hanya di panggung, saat kalian berjalan kalian harus mengontrol ekspresi kalian,” kata Ri An.
“Jika ada orang yang mengenalimu maka jangan biarkan kau tertangkap dalam satu detik,” lanjut JB.
“Kamera ada dimana-mana. Kalian dikelilingi kamera di setiap sudut,” kata Ri An.
“Saat bernafaspun kalian tidak boleh santai. Seperti saat ini...” JB dan Ri An saling memotret dengan HP. Ekspresi JB aneh. Sedangkan Yoo Jin malah membentuk tangan piece di belakang JB. Ri An bilang dengan ekspresi seperti inilah yang akan diupload di internet. Yoo Jin malah meminta fotonya karena menurutnya bagus. Ri An memarahinya bahwa dalam keadaan seperti ini Yoo Jin harus mengontrol ekspresinya. “Tundukkan dagumu,” pinta Ri An. Yoo Jin menurutinya. “Nah, bagus..” kata Ri An.


Sekarang latihan wawancara. Ri An mewawancarai JB.
“Aku dengar I:dn kembali menyanyikan lagu plagiat.” Kata Ri An. JB hanya tertawa.
“Aku dengar penari latar I:dn Jeong Ui Bong menari lebih bagus dari JB. Apakah benar?”
“Aku?” jawab JB tanpa ekspresi.
“Benarkah kau telah mencampakkan Ri An?”
“Aku?” jawab JB dengan muka khawatir.
“Aku dengar Jin Yoo Jin berkencan dengan Shin Hye Sung.”
Kali ini JB tidak bisa mengontrol emosinya. Ia langsung menarik kerah Yoo Jin. Hye Sung memberi isyarat bahwa itu tidak benar. JB hanya tersenyum malu padanya. Yoo Jin lah yang tanpa ekspresi. Ui Bong tanya apakah ini bisa menjadi contoh. Ri An menjawab ini contoh yang buruk.


Sekarang giliran Yoo Jin yang diwawancarai JB.
“Aku dengar Super Idol Jin Yoo Jin tidak menyukai idol. Benarkah?”
“Aku?” jawab Yoo Jin sambil tersenyum.
“Tidak tertarik dan antusias terhadap musik. Hanya menunggu untuk menjadi terkenal. Tidakkah kau merasa muak?”
“Aku?” jawab Yoo Jin lagi-lagi dengan tersenyum.
“Ada rumor yang menyatakan bahwa kau menyatakan cinta dan ditolak oleh Hye Sung.”
Yoo Jin langsung berdiri dari duduknya dan menunjuk Hye Sung. “Mengapa kau mengatakan padanya?” tanyanya dengan kesal. Hye Sung menggeleng, tanda bahwa ia tidak mengatakannya pada JB. Mendengar itu JB langsung berdiri dan menarik lagi kerah Yoo Jin. “Jadi kau menyatakan cinta pada Hye Sung?” kata JB kesal. “Terserahlah,” jawab Yoo Jin. Ri An geleng-geleng kepala karena latihan mengontrol ekspresi mereka tidak berhasil.


Hye Sung melihat lagi surat dari Berklee College yang menyatakan dirinya diterima bersekolah di sana. Ia tidak percaya bahwa dirinya yang merasa kurang berbakat bisa masuk ke sekolah tersebut. Yoo Jin datang dan langsung merebut dokumennya.
“Berklee? Wah rupanya Hye Sung kita sudah berkembang. Kupikir tidak ada sekolah yang menerimamu. Ternyata sekarang kau diterima di universitas di Amerika.”
Hye Sung berusaha merebut dokumennya tapi tidak bisa. Ia bilang ia tidak akan pergi. Menurutnya ia tidak harus belajar di Amerika. Ia bisa menciptakan lagu bagus di Korea. Orang asing bisa datang dan membeli lagunya. Yoo Jin bilang jika begitu maka tidak apa-apa jika ia merobek dokumennya. Hye Sung dengan ragu-ragu mengiyakan. Yoo Jin merobeknya. Hye Sung kaget bukan main. “Lihatlah! Kau berbohong jika bilang tidak ingin pergi,” kata Yoo Jin. Rupanya yang ia robek hanyalah amplopnya saja. Yoo Jin memintanya pergi karena ia ingin melihat ada temannya yang menjadi composer terkenal.


Akhirnya Super Idol akan tampil untuk pertama kalinya. Hong Joo terlihat gugup sekali. Si Woo berusaha menyemangatinya. “Hanya ikuti Hyungmu ini. Percayalah padaku.” Nana datang menemui mereka. Ia memakaikan kacamata hitamnya. Ia meminta Hong Joo agar berpikir bahwa yang menontonnya hanyalah dirinya. Hong Joo tersenyum. Kali ini Si Woo tidak terlihat cemburu.
Di ruang make-up Ri An menyemangati anggota yang lain. Ia mengajak tos Ailee dan Ui Bong satu persatu. Ia meminta Yoo Jin mengecek micnya. Ia bilang jangan panik jika nanti banyak para gadis berteriak. “Aku tahu. Aku juga mampu. Jadi kau jangan khawatir,” kata Yoo Jin. “Begitukah?” kata Ri An sambil mentowel-towel pipi Yoo Jin. 


“Selamat atas debut kalian!” kata Hye Sung yang datang bersama JB. “Apa ini? Kalian pacaran?” tanya JB melihat keakraban Ri An dan Yoo Jin. Ri An dan Yoo Jin mengelak. Mereka bilang mereka hanya berteman baik. Yoo Jin tanya apa JB cemburu. “Cemburu apa? Jagalah Ri An. Kau tahu kan? Dia sangat lemah,” pinta JB.
Yoo Jin lalu teringat sesuatu. Bukankah ini saat yang tepat untuk JB berlutut karena ia kalah darinya. JB dengan senyum penuh kemenangan menunjuk kakinya. Yoo Jin kecewa. Ia menuduh JB kejam, hanya karena tidak ingin berlutut, ia melukai kakinya sendiri. Hye Sung hanya tersenyum melihat mereka berdua yang selalu bertengkar. JB lalu menyarankan mereka untuk tidak gugup. “Jangan berlagak menjadi sunbae!” kata Yoo Jin. Ri An menanyakan kondisi kaki JB. JB bilang ia akan segera sembuh.


Super Idol hendak naik panggung. Mereka berpapasan dengan para anggota Miss A yang baru saja tampil. Yoo Jin dengan norak berteriak,”Kami Super Idol. Apa kabar?” Si Woo dan Ri An malu dengan kelakuan Yoo Jin. Suzy (atau kalau di sini jadi Go Hye Mi?) menyapa Ri An. Ia bertanya apa Ri An satu tim dengan mereka. Yoo Jin dan Ui Bong tampak senang dapat bertemu Miss A. JB dan Hye Sung yang melihat dari bangku penonton hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Yoo Jin yang norak. Sedangkan Lee Seul terlihat kesal. (mungkin menahan cemburu).
Super Idol pun tampil dengan sukses. JB terlihat menikmati penampilan mereka dengan tubuhnya yang bergerak-gerak mengikuti irama lagu. Hye Sung yang melihat JB seperti itu mulai berpikir.


Selesai menonton, Hye Sung dan JB makan di restoran. JB seperti biasa makan dengan lahap dan cepat. Hye Sung menyuruhnya makan pelan-pelan. JB bilang ini sudah menjadi kebiasaan karena saat ia training dulu makan adalah hal yang berharga. Hye Sung bilang jika JB makannya tidak pelan-pelang maka ia akan mengambil sendoknya kembali. JB malah minta disuapi, ia beralasan jika makan sendiri maka ia akan makan dengan cepat dan bisa tersedak. Hye Sung awalnya enggan. Tapi JB dengan manja pura-pura tangannya sakit sehingga tidak bisa memegang sendok. Hye Sung tersenyum dan akhirnya menyuapi JB.
Hye Sung tanya apakah JB benar-benar akan ikut audisi padahal tidak cukup waktu untuk persiapan. JB dengan bercanda menuduh Hye Sung jika dirinya naik panggung lagi seperti yang Hye Sung harapkan mereka akan putus. JB lalu bertanya dengan serius apakah jika kakinya sudah sembuh mereka akan tetap bisa makan bersama seperti ini. “Itu...” belum sempat Hye Sung bicara JB sudah memotong bahwa ia tahu apa yang akan dikatakan. JB lalu meminta untuk tidak membicarakannya lagi. Ia malah minta disuapi lagi.


JB sedang latihan menari. Ia menari dengan pelan-pelan. Namun akhirnya ia berhenti berlatih karena merasa kesakitan pada kakinya. Ia lalu dipanggil oleh Produser Shin. Produser Shin memberitahu bahwa Hye Sung berkesempatan melanjutkan sekolah di Berklee College namun Hye Sung menolaknya. Menurutnya ini karena JB. JB lalu berkata bahwa ia akan berusaha membujuk Hye Sung.


JB di kantin untuk mengambil minum. Ia melihat Soon Dong duduk dengan lemas seperti tidak bersemangat. JB mendekatinya. Ia bertanya mengapa Soon Dong seperti ini. Soon Dong bilang Ui Bong dan Hong Joo sudah menjadi Super Idol sekarang sedangkan dirinya tidak terpilih. JB bilang ini karena Ui Bong pandai menari dan Hong Joo pandai menyanyi sedangkan dirinya? Soon Dong berusaha memukul JB karena kesal dengan ucapan JB. “Lihat! Kau saja tidak cukup kuat untuk marah.”
“Benar. Aku perlu semangat!”
JB lalu tanya apakah benar cerita tentang seorang wanita yang mempunyai dendam lalu salju akan turun di bulan Mei dan Juni. Soon Dong bilang itu benar jika wanita itu dicampakkan seorang pria dan memiliki dendam. JB tanya lagi apakah ini berlaku untuk Hye Sung. Soon Dong terkejut. Ia menuduh JB akan mencampakkan Hye Sung. JB mengelak. Ia bilang justru ialah yang akan dicampakkan.


Hye Sung sedang bermain piano. JB masuk dan bernyanyi “We are The B”. JB lalu bilang kakinya sudah sembuh dan mereka berjanji akan membicarakan hubungan mereka kembali. Ia juga berkata bahwa jika dirinya menang maka ia akan melakukan tour dunia dan tidak tahu kapan ia bisa kembali. Hye Sung bilang jika itu JB maka ia harus melakukannya. JB berkata ia akan di panggung lagi sesuai harapan Hye Sung.
JB berkata bahwa mereka haruslah melepas satu sama lain dengan hati yang lapang. Hye Sung tidak mengerti mengapa JB berkata seperti itu. JB bilang jika Hye Sung mempunyai kesempatan yang bagus maka ia akan melepas Hye Sung dengan hati yang lapang. Seperti saat ia bermain layang-layang bersama ayahnya waktu ia masih kecil. Sebelum layang-layangnya terbang tinggi ia menarik dengan erat benangnya namun saat layang-layang sudah terbang tinggi ia melepasnya dengan hati gembira. Ia ingin Hye Sung juga seperti itu.
JB lalu memberikan rubik yang sudah ia selesaikan sebagai hadiah terakhirnya. Hye Sung gembira mengetahui JB sudah berhasil menyelesaikan rubiknya. JB bilang jika ada masalah ia berusaha memainkannya dan akhirnya rubiknya bisa selesai dimainkan.


Ri An latihan menari dengan sungguh-sungguh. Ailee dan Nana melihatnya. Menurut mereka Ri An sudah berubah. Ri An menyadari kehadiran mereka. Nana menyindir Ri An bukankah ini saatnya perawatan kulit dan kuku. Ailee bilang sebelumnya Ri An tidak berlatih sekeras ini karena ini akan merusak figurnya. Ri An bilang itu dulu karena ia bertanggung jawab atas penampilan HershE. Dan sekarang cukup panggil ia Ri An saja. Ailee bilang jika seperti ini maka Ri An haruslah menjadi juara pertama. Ri An dengan yakin berkata ia akan menjadi juara pertama.
Hye Sung sedang menata baju-bajunya ke dalam koper. Ia mengambil kalung bersimbol huruf K. Ia ingat saat JB menyambutnya yang kembali ke sekolah setelah ia sempat keluar. JB saat itu meminta kalungnya. Ia lalu pergi ke tempat latihannya. Ia ingat saat ia dan teman-temannya latihan untuk misi mereka yang pertama. Ia lalu pergi ke tempat loker. Ia ingat saat teman-temannya mengembalikan semua apelnya dan hanya JB yang saat itu menghiburnya.


Hari H telah tiba. Hye Sung bersiap-siap membawa kopernya keluar kamar. Di luar ia bertemu Ri An. Ia mengembalikan kalung berhuruf K-nya pada Ri An. Ri An bilang bukankah ia sudah bilang sebelumnya ia tidak perlu lagi kalung itu. Hye Sung bilang bukankah mereka berteman. Jika bintang hanya sendirian maka tidak bisa disebut bintang-bintang bukan. Tapi jika beberapa bintang bersama maka akan menjadi sebuah cerita dan memiliki nama.
“Jika bintang yang besar dan bersinar sepertimu serta bintang yang kecil dan sepele sepertiku menjadi teman, bukankah akan menjadi cerita baru?”
“Shin Hye Sung. Kau adalah temanku. Cerita baru itu saat ia datang kau harus menceritakan padaku.”


Ri An lalu menerima kalung bersimbol K. Ia lalu bertanya mengapa JB bisa menyukai Hye Sung sangat biasa dan tidak cantik. Hye Sung lalu memberikan rubik yang sudah jadi pada Ri An. Jika Ri An mampu menyelesaikannya maka ia akan memberikan jawabannya. Ri An heran karena Hye Sung memberikan rubik yang sudah jadi.
“Seperti itulah dirimu. Rubik yang sudah terselesaikan. Rapi dan teratur. Orang hanya dapat melihatmu dan tidak bisa melakukan apapun padamu.” Hye Sung lalu mengambil rubiknya dan mengacaknya. “Biarkan orang lain mengisi celah. Jika kau melakukan kesalahan maka kau dapat menyelesaikannya lagi.”


Guru Ahn dan Guru Ji Man mengagumi panggung kali ini yang begitu besar. Lalu lewatlah juri dari EMG. “Bicaralah dengan mereka. Bukankah kau adalah guru bahasa Inggris?” pinta guru Ahn. “Aku hanya bisa bicara bahasa Inggris sedikit,” kata Guru Ji Man.


Si Woo, Hong Joo, Ui Bong dan Lee Seul sedang melihat panggung yang sangat gemerlap. Lee Seul bilang ayahnya sangat suka panggung mewah dan ini pasti menghabiskan banyak uang. “Wah.. Seul kita sudah menjadi orang yang sederhana rupanya,” puji Ui Bong. “Aku takut kau juga habiskan uang yang banyak,” kata Lee Seul. “Kau tidak percaya pada oppa?” “Bagaimana aku percaya padamu?” Mereka lalu beranjak dari situ.


Yoo Jin melihat Hye Sung yang dijemput ayah dan adiknya dari kejauhan. Hye Sung melihatnya sekilas sebelum masuk ke dalam taksi. Taksi lalu membawa pergi Hye Sung dan keluarganya.
Hye Sung sedang makan bersama keluarganya. Ayahnya menanyakan keadaan JB dan mengapa JB tidak diundang. Hye Sung bilang karena hari ini dia akan tampil dan dia sudah jauh lebih baik. “Unnie jika kau kuliah di luar negeri maka jangan lupakan akarmu (maksudnya dari mana ia berasal)” pinta Hye Pung. Hye Sung menjitak adiknya.


JB membuka lokernya dan menemukan sebuah apel dan di bawahnya ada surat berwarna hijau. Yoo Jin melempar bola basket dan mengajak JB bermain. JB tanya apa yang dilakukan Yoo Jin di sini, bukankah ia akan tampil. Yoo Jin balik tanya apa yang dilakukan JB juga di sini. 


Yoo Jin mengajak JB taruhan memasukkan bola basket. Siapa yang menang akan mengantar Hye Sung di bandara. Yoo Jin bilang seharusnya JB ada di bandara sekarang dan mengantar kepergian Hye Sung dengan hati yang damai. JB tanya bukankah Yoo Jin seharusnya juga melakukan hal itu. Yoo Jin bilang teman dan pacar adalah suatu hal yang berbeda. Yoo Jin menyuruhnya pergi supaya nanti tidak menyesal. JB lalu pergi dengan membawa surat dari Hye Sung.


Yoo Jin berusaha menembak bola namun gagal. Yoo Jin mengeluh ia gagal lagi. Kepala Sekolah datang menemuinya. Kepala Sekolah memujinya ia sekarang terlihat keren. “Aku dalam kondisi terbaik sekarang. Mari kita bermain,” ajak Yoo Jin. “Lupakan! Kau terlihat seperti akan menangis.”
“Siapa? Aku?”
“Sampai kapan kau akan menjadi pacemaker? Apakah sampai sisa umurmu? Jika kau seperti ini terus maka kau tidak akan bisa melihat apa yang ada di depanmu.”
Produser Shin membuka acara.
“Hari ini adalah audisi terakhir. Pemenangnya akan memproduksi album tunggal dan berpartisipasi dalam EMG Wourd Tour. Seperti yang aku katakan sebelumnya penilaian berdasarkan kemampuan menyanyi dan menari.”


Guru Ji Soo bertanya apakah semua orang sudah siap. Dia tanya dimana JB. Ui Bong bilang Yoo Jin juga tidak ada. Guru Ji Soo tanya apa ada yang sudah melihat mereka. Namun tidak ada yang menjawab.


Di bandara Hye Sung hendak berpamitan dengan keluarganya. Ayahnya meminta Hye Sung menghubunginya jika ada masalah. Hye Sung berterima kasih dan berjanji akan menjadi composer yang menonjol. Ayahnya bilang ia pernah melihat suku Eskimo di televisi. Di dunia ini tidak ada yang menonjol. “Jangan kau habiskan energimu untuk menjadi yang menonjol. Kau tetap putriku yang membanggakanku. Aku akan selalu mendukung apa yang akan kau lakukan.”
“Unnie, fighting!” kata Hye Pung. Hye Sung memeluk ayah dan adiknya bergantian.


Semua khawatir menunggu kemunculan JB dan Yoo Jin. Yoo Jin akhirnya datang. Ui Bong bilang dia sudah membuat mereka takut. “Bagaimana bisa kandidat utana yang menang tidak hadir?” “Siapa yang kandidat utama? Kalian semua adalah kandidat utama.” “JB tidak datang bersamamu?” Yoo Jin diam saja.


Ri An tampil menari. Ia tampil dengan bagus.
JB membaca surat Hye Sung. “Saat kau mulai menyukaiku aku pernah tanya alasannya bukan? Aku selalu seperti itu. Jika aku tidak memdapat jawaban yang jelas aku merasa ini sangat tidak mudah. Saat kau memberikanku rubik yang sudah jadi aku merasa sangat gembira. Tapi, tiba-tiba aku mengerti. Saat kau bekerja keras menemukan jawaban, aku tidak pernah bertanya lagi. Meskipun ini sangat terlambat, aku sangat ingin bertanya dan kemudian mencari jawabannya. Ini adalah cerita yang aku lihat di buku. Tuhan mengirim orang seperti rubik yang belum lengkap, dengan rintangan yang tidak pernah kau temukan. Jika rintangan terakhir telah terselesaikan, itulah dirimu, saat waktu itu tiba, apa yang harus kulakukan?” (mian..hehe..saya kurang paham transletnya ya begitulah kira-kira artinya).


JB berlari di bandara mencari Hye Sung sampai ia terjatuh. Ia berlari tertatih-tatih mengejar Hye Sung.
“Shin Hye Sung!”
“Mengapa kau datang? Bukankah audisinya sekarang?”
“Jangan salah paham. Karena aku tidak datang untuk membuatmu tetap tinggal. Aku datang memberitahumu bahwa kakiku benar-benar sembuh. Kau lihat kan aku berlari ke sini? Jadi kau tidak perlu khawatir lagi. Sekarang, khawatirkan dirimu sendiri. Pikirkan dirimu sendiri.”
“Aku tidak mengkhawatirkanmu lagi,” kata Hye Sung sambil menangis.
“Benarkah? Itu bagus. Kau bilang tidak khawatir, mengapa menangis?”
“Mungkin ada sesuatu yang masuk ke dalam mataku.”
“Aku kan sudah bilang kau jelek jika menangis,” kata JB sambil mengusap air mata Hye Sung. “Berhentilah menangis. Jika masih menangis aku akan pergi,” kata JB sambil melangkah pergi. Namun ditahan oleh Hye Sung.
“Jangan seperti ini. Aku tidak menangis lagi.” JB lalu memeluk Hye Sung. Mereka berpelukan sambil menangis. Pelan-pelan tangan Hye Sung terlepas dari tangan JB.

Related Posts by Categories

0 komentar: